Anda di halaman 1dari 103

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

NOMOR : 447 K/24.DJL.4/2017

TENTANG
PEDOMAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
UNTUK ASESOR KETENAGALISTRIKAN

DIREKTUR JENDERAL KETENAGALISTRIKAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 ayat (3)


Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan tentang Pedoman
Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk
Asesor Ketenagalistrikan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang


Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5052);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 28,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5281) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5530);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang
Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (Lembaran Negara
1/3
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 141, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5326);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 24);
5. Keputusan Presiden Nomor 49/TPA Tahun 2017 tanggal
6 April 2017 tentang Pemberhentiam dan Pengangkatan
dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di
Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral;
6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 782);
7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1032);

Memperhatikan : Berita Acara Hasil Forum Konsensus Rancangan Standar


Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan untuk Asesor
Ketenagalistrikan pada Tanggal 17 Mei 2017.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KETENAGALISTRIKAN


TENTANG PEDOMAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA
TEKNIK KETENAGALISTRIKAN UNTUK ASESOR
KETENAGALISTRIKAN.

KESATU : Menetapkan Standar Kompetensi Tenaga Teknik


Ketenagalistrikan untuk Asesor Ketenagalistrikan sebagai
pedoman bagi Lembaga Sertifikasi Kompetensi, dan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berbasis
kompetensi pada bidang ketenagalistrikan.

2/3
KEDUA : Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan untuk Asesor Ketenagalistrikan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu diberikan
kodefikasi Pedoman DJK K.210 versi 2017.

KETIGA : Pedoman DJK K.210 versi 2017 sebagaimana dimaksud


dalam Diktum Kedua merupakan lampiran yang tidak
terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini.

KEEMPAT : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 September 2017

ANDY NOORSAMAN SOMMENG

3/3
11 September 2017
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


menyatakan bahwa setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki
sertifikat kompetensi. Pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang
Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik menjelaskan bahwa Sertifikat Kompetensi diberikan
oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang mendapatkan akreditasi dari Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral dimana pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi dilakukan oleh Asesor
Ketenagalistrikan.
Sertifikasi Kompetensi merupakan salah satu mekanisme penerapan Keselamatan
Ketenagalistrikan untuk mewujudkan kondisi instalasi tenaga listrik yang aman, andal dan
ramah lingkungan. Guna memberikan keyakinan dan kepercayaan bahwa pelaksanaan
Sertifikasi Kompetensi dilaksanakan berdasarkan bukti obyektif melalui penilaian yang
adil, sah dan andal, dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan lain atau pihak lain maka
Asesor Ketenagalistrikan yang melakukan sertifikasi harus memiliki kompetensi terhadap
bidang yang diujikan.
Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) untuk Asesor
Ketenagalistrikan yang disusun oleh Tim Perumus Standar Kompetensi telah mendapatkan
aklamasi pada Forum Konsensus yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2017. Sesuai
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan menjelaskan bahwa SKTTK
hasil Forum Konsensus dapat digunakan sebagai pedoman oleh pemangku kepentingan
ketenagalistrikan sampai dengan rancangan SKTTK ditetapkan dan diberlakukan oleh
Menteri.
Dengan tersedianya SKTTK untuk Asesor Ketenagalistrikan maka diperlukan
“Pedoman Penggunaan Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha” sebagai acuan dalam melaksanakan
sertifikasi kompetensi terhadap Asesor Ketenagalistrikan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan i


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................... .............................................................................................................1
1.2. Pengertian.................................. .............................................................................................................2
1.3. Penggunaan SKTTK................ .............................................................................................................4
BAB II STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN ................................... 5
2.1. Pemetaan SKTTK..................... .............................................................................................................5
2.2. Daftar Unit Kompetensi........ .............................................................................................................7
2.3. Pengemasan Kualifikasi Jabatan.....................................................................................................9
2.4. Uraian Kualifikasi Jabatan... .......................................................................................................... 11
2.4.1. D.35.117.01.KUALIFIKASI.5.KITTEL......................................................................... 11
2.4.2. D.35.117.01.KUALIFIKASI.6.KITTEL......................................................................... 11
2.4.3. D.35.117.01.KUALIFIKASI.7.KITTEL......................................................................... 12
2.4.4. D.35.127.01.KUALIFIKASI.5.TRATEL........................................................................ 13
2.4.5. D.35.127.01.KUALIFIKASI.6.TRATEL........................................................................ 14
2.4.6. D.35.127.01.KUALIFIKASI.7.TRATEL........................................................................ 15
2.4.7. D.35.137.01.KUALIFIKASI.5.DISTEL ......................................................................... 16
2.4.8. D.35.137.01.KUALIFIKASI.6.DISTEL ......................................................................... 16
2.4.9. D.35.147.01.KUALIFIKASI.7.DISTEL ......................................................................... 17
2.4.10. D.35.147.01.KUALIFIKASI.5.MANTEL ...................................................................... 18
2.4.11. D.35.147.01.KUALIFIKASI.6.MANTEL ...................................................................... 19
2.4.12. D.35.147.01.KUALIFIKASI.7.MANTEL ...................................................................... 20
2.4.13. D.35.167.01.KUALIFIKASI.5.BUSTEL........................................................................ 21
2.4.14. D.35.167.01.KUALIFIKASI.6.BUSTEL........................................................................ 21
2.4.15. D.35.167.01.KUALIFIKASI.7.BUSTEL........................................................................ 22
2.4.16. D.35.168.01.KUALIFIKASI.5.BUSTEL........................................................................ 23
2.4.17. D.35.168.01.KUALIFIKASI.6.BUSTEL........................................................................ 24
2.4.18. D.35.168.01.KUALIFIKASI.7.BUSTEL........................................................................ 25
2.5. Uraian Unit Kompetensi....... .......................................................................................................... 26
2.5.1. D.35.117.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Muda Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik .......................................................... 26
2.5.2. D.35.117.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Madya Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik ........................................................ 29
2.5.3. D.35.117.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Utama Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik......................................................... 33

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan ii


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.5.4. D.35.127.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Muda Bidang Transmisi Tenaga Listrik ................................................................... 37
2.5.5. D.35.127.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Madya Bidang Transmisi Tenaga Listrik ................................................................. 41
2.5.6. D.35.127.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Utama Bidang Transmisi Tenaga Listrik ................................................................. 45
2.5.7. D.35.137.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Muda Bidang Distribusi Tenaga Listrik.................................................................... 49
2.5.8. D.35.137.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Madya Bidang Distribusi Tenaga Listrik.................................................................. 53
2.5.9. D.35.137.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Utama Bidang Distribusi Tenaga Listrik.................................................................. 57
2.5.10. D.35.147.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Muda Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik ............................................................. 61
2.5.11. D.35.147.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Ketenagalistikan Madya Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik ........................ 64
2.5.12. D.35.147.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Ketenagalistikan Utama Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik ........................ 68
2.5.13. D.35.167.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Badan Usaha Muda .......................................................................................................... 72
2.5.14. D.35.167.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Badan Usaha Madya......................................................................................................... 76
2.5.15. D.35.167.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Badan Usaha Utama ......................................................................................................... 80
2.5.16. D.35.168.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan Usaha
Muda............................ .......................................................................................................... 84
2.5.17. D.35.168.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan Usaha
Madya.......................... .......................................................................................................... 88
2.5.18. D.35.168.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan Usaha
Utama.......................... .......................................................................................................... 91
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................................96

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan iii


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Undang-Undang 30 tahun 2009 pasal 44 ayat (6) mengamanatkan bahwa


setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki Sertifikat
Kompetensi. Dalam menerbitkan Sertifikat Kompetensi diperlukan Standar
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) yang menjadi acuan
pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi Lembaga Sertifikasi Kompetensi dan
pelatihan bagi Lembaga Pelatihan vokasi/keterampilan atau pelatihan. Penyusunan
SKTTK dibuat untuk memenuhi kebutuhan kompetensi tenaga teknik yang bekerja
pada usaha ketenagalistrikan. Salah satu SKTTK yang diperlukan pada usaha
ketenagalistrikan yaitu Standar Kompetensi untuk Aseseor Ketenagalistrikan yang
terdiri dari Asesor Kompetensi dan Asesor Badan Usaha.

Standar Kompetensi untuk Asesor Kompetensi sangat penting untuk menjamin


mutu dan kualitas dari proses sertifikasi tenaga teknik ketenagalistrikan. Begitu juga
dengan Standar Kompetensi untuk Asesor badan usaha sangat penting untuk
menjamin mutu dan kualitas dari proses penerbitan sertifikat badan usaha sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. SKTTK bagi Asesor Kompetensi dan Asesor Badan
Usaha merupakan rincian kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang harus dimiliki oleh Asesor Kompetensi dalam melaksanakan
fungsinya dalam proses sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan
dan Asesor Badan Usaha dalam melaksanakan fungsinya dalam proses sertifikasi
badan usaha ketenagalistrikan.

SKTTK untuk asesor kompetensi terdiri dari Asesor Kompetensi pada bidang
Pembangkit, Transmisi, Distribusi dan Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan masing-
masing bidang tersebut memiliki jenjang kualifikasi Asesor Kompetensi Muda, Asesor
Kompetensi Madya, dan Asesor Kompetensi Utama. Sedangkan SKTTK untuk Asesor
Badan Usaha ketenagalistrikan terdiri dari jenjang kualifikasi untuk Asesor Badan
Usaha Muda, Asesor Badan Usaha Madya, dan Asesor Badan Usaha Utama.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 1


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

1.2. Pengertian

Istilah dan Definisi:

1. Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya


disebut Standardisasi Kompetensi adalah proses perumusan, penetapan,
pemberlakuan, kaji ulang, penerapan, dan pengawasan standar kompetensi yang
dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan.
2. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang dilanjutnya disebut
SKTTK adalah aturan, pedoman, atau rumusan suatu kemampuan yang dilandasi
oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta penerapannya
ditempat kerja yang mengacu pada persyaratan unjuk kerja, yang dibakukan
berdasarkan konsensus pemangku kepentingan.
3. Perumusan SKTTK adalah rangkaian kegiatan dimulai dari pengumpulan dan
pengolahan data untuk menyusun konsep rancangan SKTTK sampai dengan
tercapainya konsensus dari pemangku kepentingan.
4. Klasifikasi Kompetensi adalah penetapan penggolongan kemampuan tenaga
teknik ketenagalistrikan menurut bidang dan subbidang kompetensi tertentu.
5. Kualifikasi Kompetensi adalah penetapan penjenjangan kemampuan tenaga
teknik ketenagalistrikan menurut tingkat atau level dalam jenjang kualifikasi
ketenagalistrikan.
6. Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Tenaga Teknik adalah
perorangan yang berpendidikan di bidang teknik dan/atau memiliki pengalaman
kerja di bidang ketenagalistrikan.
7. Asesor Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Asesor adalah Tenaga Teknik
yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan asesmen sesuai dengan bidang
yang diuji.
8. Kompetensi adalah kemampuan Tenaga Teknik atau Asesor untuk mengerjakan
suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja.
9. Sertifikasi Kompetensi adalah proses penilaian untuk mendapatkan pengakuan
formal terhadap Klasifikasi Kompetensi dan Kualifikasi Kompetensi Tenaga
Teknik atau Asesor pada usaha ketenagalistrikan.
10. Sertifikat Kompetensi adalah bukti pengakuan formal terhadap Klasifikasi
Kompetensi dan Kualifikasi Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor di bidang
ketenagalistrikan.
11. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI
adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 2


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
12. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI adalah
kerangka penjenjangan Kualifikasi Kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan diberbagai sector.
13. Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan adalah kerangka penjenjangan Kualifikasi
Kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja
dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan ketenagalistrikan berdasarkan KKNI.
14. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pemberian pengakuan formal yang
menyatakan suatu lembaga sertifikasi telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan kegiatan sertifikasi.
15. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah badan usaha yang melakukan usaha jasa
penunjang tenaga listrik di bidang Sertifikasi Kompetensi yang diberi hak untuk
melakukan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor.
16. Forum Konsensus adalah pertemuan yang membicarakan kepentingan bersama
untuk mendapatkan kesepakatan atau permufakatan yang dicapai melalui
kebulatan suara.
17. Harmonisasi adalah serangkaian kegiatan yang sistematis dalam rangka kerja
sama saling pengakuan SKTTK dengan standar kompetensi lain baik di dalam
maupun luar negeri guna mencapai kesetaraan dan/atau pengakuan.
18. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
ketenagalistrikan.
19. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan,
pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, dan lingkungan di bidang
ketenagalistrikan.
20. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang energi dan sumber daya mineral.
21. Kementerian Ketenagakerjaan adalah kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
22. Instansi Teknis adalah kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian
pembina sektor atau lapangan usaha yang memiliki otoritas teknis dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan di sektor atau lapangan usaha tertentu.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 3


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

1.3. Penggunaan SKTTK

SKTTK bagi Asesor Kompetensi dan Asesor Badan Usaha ini digunakan oleh:

1. Lembaga Sertifikasi Kompetensi atau Panitia Uji Kompetensi Ketenagalistrikan


sebagai panduan Uji Sertifikasi Kompetensi Bagi Asesor Kompetensi dan Asesor
Badan Usaha.
2. Lembaga Pelatihan vokasi/keterampilan atau pelatihan sebagai penyusunan
kurikulum, silabus, dan modul bagi asesor kompetensi dan asesor badan usaha.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 4


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

BAB II

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK


KETENAGALISTRIKAN
2.1. Pemetaan SKTTK

Pemetaan SKTTK pada pedoman ini dikhususkan untuk subbidang sertifikasi


kompetensi dan sertifikasi badan usaha, sedangkan untuk subbidang lain akan dibuat
terpisah dari pedoman ini. Berikut ini adalah Pemetaan SKTTK untuk subbidang
tersebut:
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Menyediakan Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan Asesmen
Listrik Yang Aman, Sertifikasi sertifikasi Sebagai Asesor
Andal dan Ramah Kompetensi kompetensi Kompetensi Muda
Lingkungan Ketenagalsitrikan Asesor Bidang Pembangkitan
kompetensi Tenaga Listrik
bidang Melaksanakan Asesmen
Pembangkit Sebagai Asesor
Kompetensi Madya
Bidang Pembangkitan
Tenaga Listrik
Melaksanakan Asesmen
Sebagai Asesor
Kompetensi Utama
Bidang Pembangkitan
Tenaga Listrik
Melaksanakan Melaksanakan Asesmen
sertifikasi Sebagai Asesor
kompetensi Kompetensi Muda
Asesor Bidang Transmisi
kompetensi Tenaga Listrik
bidang Transmisi Melaksanakan Asesmen
Sebagai Asesor
Kompetensi Madya
Bidang Transmisi
Tenaga Listrik
Melaksanakan Asesmen
Sebagai Asesor

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 5


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar


Kompetensi Utama
Bidang Transmisi
Tenaga Listrik
Melaksanakan Melaksanakan Asesmen
sertifikasi Sebagai Asesor
kompetensi Kompetensi Muda
Asesor Bidang Distribusi
kompetensi Tenaga Listrik
bidang Distribusi Melaksanakan Asesmen
Sebagai Asesor
Kompetensi Madya
Bidang Distribusi
Tenaga Listrik
Melaksanakan Asesmen
Sebagai Asesor
Kompetensi Utama
Ketenagalistrikan
Bidang Distribusi
Tenaga Listrik
Melaksanakan Melaksanakan Asesmen
sertifikasi Sebagai Asesor
kompetensi Kompetensi Muda
Asesor Bidang Pemanfaatan
kompetensi Tenaga Listrik
bidang Melaksanakan Asesmen
Pemanfaatan Sebagai Asesor
Kompetensi Madya
Bidang Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Melaksanakan Asesmen
Sebagai Asesor
Kompetensi Utama
Ketenagalistrikan
Bidang Pemanfaatan
Tenaga Listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 6


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar


Melaksanakan Melaksanakan Asesmen
sertifikasi Sebagai Asesor
kompetensi Kompetensi Badan
Asesor Badan Usaha Muda
Usaha Melaksanakan Asesmen
Sebagai Asesor
Kompetensi Badan
Usaha Madya
Melaksanakan Asesmen
Sebagai Asesor
Kompetensi Badan
Usaha Utama
Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan
Sertifikasi Badan Sertifikasi Badan Sertifikasi Sebagai
Usaha Usaha Asesor Badan Usaha
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan Muda
Melaksanakan
Sertifikasi Sebagai
Asesor Badan Usaha
Madya
Melaksanakan
Sertifikasi Sebagai
Asesor Badan Usaha
Utama

2.2. Daftar Unit Kompetensi

Unit - unit kompetensi disusun berdasarkan fungsi dasar yang diperoleh dari
pemetaan SKTTK, yaitu sebagai berikut:
Nomor Kode Unit
Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
1. D.35.117.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Muda Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
2. D.35.117.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Madya Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
3. D.35.117.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Terhadap Asesor
Kompetensi Utama Bidang Pembangkitan Tenaga

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 7


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

Nomor Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
Listrik
4. D.35.127.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Muda Bidang Transmisi Tenaga Listrik
5. D.35.127.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Madya Bidang Transmisi Tenaga Listrik
6. D.35.127.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Utama Bidang Transmisi Tenaga Listrik
7. D.35.137.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Muda Bidang Distribusi Tenaga Listrik
8. D.35.137.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Madya Bidang Distribusi Tenaga Listrik
9. D.35.137.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Utama Bidang Distribusi Tenaga Listrik
10. D.35.147.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Sebagai Asesor
Kompetensi Muda Bidang Pemanfaatan Tenaga
Listrik
11. D.35.147.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Madya Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik
12. D.35.147.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Utama Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik
13. D.35.167.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Badan Usaha Muda
14. D.35.167.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Badan Usaha Madya
15. D.35.167.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Badan Usaha Utama
16. D.35.168.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan
Usaha Muda
17. D.35.168.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan
Usaha Madya
18. D.35.168.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan
Usaha Utama

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 8


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.3. Pengemasan Kualifikasi Jabatan

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang


Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, pengemasan okupasi
jabatan bagi asesor ketenagalistrikan yang terdisi dari asesor kompetensi dan asesor
badan usaha, dikualifikasikan menjadi 3(tiga) jenjang kualifikasi, yaitu:
1. Jenjang Muda,
2. Jenjang Madya, dan
3. Jenjang Utama.
Berikut ini adalah pemetaan kualifikasi jabatan untuk asesor ketenagalistrikan:
1. Kualifikasi Jabatan Asesor Kompetensi
Bidang Subbidang No Standar Kompetensi

Kualifikasi Kode Kualifikasi Kemungkinan Jabatan


KKNI Jabatan
Pembangkit Sertifikasi 1 Level 5 D.35.117.01.KUAL Asesor Kompetensi Muda
Kompetensi IFIKASI.5.KITTEL Pembangkit Tenaga
Listrik
2 Level 6 D.35.117.01.KUAL Asesor Kompetensi
IFIKASI.6.KITTEL Madya Pembangkit
Tenaga Listrik
3 Level 7 D.35.117.01.KUAL Asesor Kompetensi
IFIKASI.7.KITTEL Utama Pembangkit
Tenaga Listrik
Transmisi Sertifikasi 4 Level 5 D.35.127.01.KUAL Asesor Kompetensi Muda
Kompetensi IFIKASI.5.TRATEL Transmisi Tenaga Listrik
5 Level 6 D.35.127.01.KUAL Asesor Kompetensi
IFIKASI.6.TRATEL Madya Transmisi Tenaga
Listrik
6 Level 7 D.35.127.01.KUAL Asesor Kompetensi
IFIKASI.7.TRATEL Utama Transmisi Tenaga
Listrik
Distribusi Sertifikasi 7 Level 5 D.35.137.01.KUAL Asesor Kompetensi Muda
Kompetensi IFIKASI.5.DISTEL Distribusi Tenaga Listrik
8 Level 6 D.35.137.01.KUAL Asesor Kompetensi
IFIKASI.6.DISTEL Madya Distribusi Tenaga
Listrik
9 Level 7 D.35.137.01.KUAL Asesor Kompetensi
IFIKASI.7.DISTEL Utama Distribusi Tenaga
Listrik
Pemanfaatan Sertifikasi 10 Level 5 D.35.147.01.KUAL Asesor Kompetensi Muda

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 9


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

Bidang Subbidang No Standar Kompetensi

Kualifikasi Kode Kualifikasi Kemungkinan Jabatan


KKNI Jabatan
Kompetensi IFIKASI.5.MANTE Pemanfaatan Tenaga
L Listrik
11 Level 6 D.35.147.01.KUAL Asesor Kompetensi
IFIKASI.6.MANTE Madya Pemanfaatan
L Tenaga Listrik
12 Level 7 D.35.137.01.KUAL Asesor Kompetensi
IFIKASI.7.MANTE Utama Pemanfaatan
L Tenaga Listrik
Badan Usaha Sertifikasi 13 Level 5 D.35.167.01.KUAL Asesor Kompetensi Badan
Kompetensi IFIKASI.5.BUSTEL Usaha Muda
14 Level 6 D.35.167.01.KUAL Asesor Kompetensi Badan
IFIKASI.6.BUSTEL Usaha Madya
15 Level 7 D.35.167.01.KUAL Asesor Kompetensi Badan
IFIKASI.7.BUSTEL Usaha Utama

2. Kualifikasi Jabatan Asesor Badan Usaha


Bidang Subbidang No Standar Kompetensi
(Integrasi) (Sertifikasi
Badan Usaha) Kualifikasi Kode Kualifikasi Kemungkinan
KKNI Jabatan Jabatan
a. Perencanaan a. Pembangkit 1 Level 5 D.35.168.01.KUAL Asesor Badan
Dan b. Transmisi IFIKASI.5.BUSTEL Usaha Muda
Pengawasan c. Distribusi 2 Level 6 D.35.168.01.KUAL Asesor Badan
b. Pembangunan d. Pemanfaatan IFIKASI.6.BUSTEL Usaha Madya
Dan 3 Level 7 D.35.168.01.KUAL Asesor Badan
Pemasangan IFIKASI.7.BUSTEL Usaha Utama
c. Pemeriksaan
Dan Pengujian
d. Pengoperasian
e. Pemeliharaan
f. Sertifikasi
Kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 10


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.4. Uraian Kualifikasi Jabatan

Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran kerja,
kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi pada kemungkinan jabatan dalam
jenjang kualifikasi jabatan tersebut.

2.4.1. D.35.117.01.KUALIFIKASI.5.KITTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, dan calon asesor kompetensi muda bidang pembangkit pada
lingkup pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang pembangkit tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi calon asesor muda bidang
pembangkit tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Muda Pembangkit Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.117.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Muda Bidang
Pembangkitan Tenaga Listrik

2.4.2. D.35.117.01.KUALIFIKASI.6.KITTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 6 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota dan/atau ketua tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, calon asesor kompetensi muda, dan calon asesor kompetensi
madya bidang pembangkit pada lingkup pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 11
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta


pemeliharaan.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang pembangkit tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor muda
bidang pembangkit tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi calon asesor madya bidang
pembangkit tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Madya Pembangkit Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.117.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Madya Bidang
Pembangkitan Tenaga Listrik

2.4.3. D.35.117.01.KUALIFIKASI.7.KITTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 7 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota dan/atau ketua tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, calon asesor kompetensi muda, calon asesor kompetensi
madya, dan calon asesor kompetensi utama bidang pembangkit pada lingkup
pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan serta pengembangan
standar kompetensi bidang pembangkit.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 12


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang pembangkit tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor muda
bidang pembangkit tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor madya
bidang pembangkit tenaga listrik.
- Berperan sebagai ketua/anggota uji kompetensi bagi calon asesor utama
bidang pembangkit tenaga listrik.
- Berperan dalam pengembangan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
bidang pembangkit.
- Berperan dalam pengembangan pelatihan tenaga teknik ketenagalistrikan
bidang pembangkit tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Utama Pembangkit Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.117.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Utama Bidang
Pembangkitan Tenaga Listrik

2.4.4. D.35.127.01.KUALIFIKASI.5.TRATEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, dan calon asesor kompetensi muda bidang transmisi pada
lingkup pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 13


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi tenaga teknik


ketenagalistrikan bidang transmisi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi calon asesor muda bidang
transmisi tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Muda Transmisi Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.127.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Muda Bidang
Transmisi Tenaga Listrik

2.4.5. D.35.127.01.KUALIFIKASI.6.TRATEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 6 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota dan/atau ketua tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, calon asesor kompetensi muda, dan calon asesor kompetensi
madya bidang transmisi pada lingkup pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta
pemeliharaan.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang transmisi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor muda
bidang transmisi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi calon asesor madya bidang
transmisi tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Madya Transmisi Tenaga Listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 14


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.127.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Madya Bidang
Transmisi Tenaga Listrik

2.4.6. D.35.127.01.KUALIFIKASI.7.TRATEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 7 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota dan/atau ketua tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, calon asesor kompetensi muda, calon asesor kompetensi
madya, dan calon asesor kompetensi utama bidang transmisi pada lingkup
pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan serta pengembangan
standar kompetensi bidang transmisi.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang transmisi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor muda
bidang transmisi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor madya
bidang transmisi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor utama
bidang transmisi tenaga listrik.
- Berperan dalam pengembangan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
bidang transmisi.
- Berperan dalam pengembangan pelatihan tenaga teknik ketenagalistrikan
bidang transmisi tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Utama Transmisi Tenaga Listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 15


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.127.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Utama Bidang
Transmisi Tenaga Listrik

2.4.7. D.35.137.01.KUALIFIKASI.5.DISTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, dan calon asesor kompetensi muda bidang distribusi pada
lingkup pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang distribusi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi calon asesor muda bidang
distribusi tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Muda Distribusi Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.137.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Muda Bidang
Distribusi Tenaga Listrik

2.4.8. D.35.137.01.KUALIFIKASI.6.DISTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 6 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota dan/atau ketua tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 16
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ketenagalistrikan, calon asesor kompetensi muda, dan calon asesor kompetensi


madya bidang distribusi pada lingkup pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta
pemeliharaan.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang distribusi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor muda
bidang distribusi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi calon asesor madya bidang
distribusi tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Madya Distribusi Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.137.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Madya Bidang
Distribusi Tenaga Listrik

2.4.9. D.35.147.01.KUALIFIKASI.7.DISTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 7 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota dan/atau ketua tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, calon asesor kompetensi muda, calon asesor kompetensi
madya, dan calon asesor kompetensi utama bidang distribusi pada lingkup
pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan serta pengembangan
standar kompetensi bidang distribusi.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 17


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang distribusi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor muda
bidang distribusi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor madya
bidang distribusi tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor utama
bidang distribusi tenaga listrik.
- Berperan dalam pengembangan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
bidang distribusi tenaga listrik.
- Berperan dalam pengembangan pelatihan tenaga teknik ketenagalistrikan
bidang distribusi tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Utama Distribusi Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.137.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Utama Bidang
Instalasi Distribusi Tenaga Listrik

2.4.10. D.35.147.01.KUALIFIKASI.5.MANTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, dan calon asesor kompetensi muda bidang pemanfaaatan
tenaga listrik pada lingkup pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta
pemeliharaan.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 18


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi calon asesor muda bidang
instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Muda Pemanfaatan Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.147.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Muda Bidang
Pemanfaatan Tenaga Listrik

2.4.11. D.35.147.01.KUALIFIKASI.6.MANTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 6 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota dan/atau ketua tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, calon asesor kompetensi muda, dan calon asesor kompetensi
madya bidang pemanfaatan tenaga listrik pada lingkup pekerjaan perencanaan
dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian,
pengoperasian serta pemeliharaan.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor muda
bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota uji kompetensi bagi calon asesor madya bidang
instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Madya Pemanfaatan Tenaga Listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 19


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.147.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Madya Bidang
Pemanfaatan Tenaga Listrik

2.4.12. D.35.147.01.KUALIFIKASI.7.MANTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 7 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota dan/atau ketua tim uji dalam pelaksanaan asesmen tenaga teknik
ketenagalistrikan, calon asesor kompetensi muda, calon asesor kompetensi
madya, dan calon asesor kompetensi utama bidang pemanfaatan tenaga listrik
pada lingkup pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan serta
pengembangan standar kompetensi bidang pemanfaatan tenaga listrik.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor muda
bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor madya
bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji kompetensi bagi calon asesor utama
bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
- Berperan dalam pengembangan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
- Berperan dalam pengembangan pelatihan tenaga teknik ketenagalistrikan
bidang pemanfaatan tenaga listrik.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Utama Pemanfaatan Tenaga Listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 20


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.147.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Utama Bidang
Pemanfaatan Tenaga Listrik

2.4.13. D.35.167.01.KUALIFIKASI.5.BUSTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota tim uji dalam pelaksanaan asesmen calon asesor badan usaha,
dan calon asesor kompetensi badan usaha muda yang memiliki lingkup pekerjaan
sertifikasi badan usaha pada jasa perencanaan dan pengawasan, pembangunan
dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, dan
sertifikasi kompetensi.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota uji bagi asesmen calon asesor badan usaha.
- Berperan sebagai anggota uji bagi asesmen calon asesor kompetensi badan
usaha muda

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Badan Usaha Muda

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.167.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Badan Usaha
Muda

2.4.14. D.35.167.01.KUALIFIKASI.6.BUSTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 6 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota dan/atau ketua tim uji dalam pelaksanaan asesmen calon asesor
badan usaha, calon asesor kompetensi badan usaha muda dan calon asesor

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 21


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

kompetensi badan usaha madya yang memiliki lingkup pekerjaan sertifikasi


badan usaha pada jasa perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, dan
sertifikasi kompetensi.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota/ketua uji bagi asesmen calon asesor badan usaha.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji bagi asesmen calon asesor kompetensi
badan usaha muda.
- Berperan sebagai anggota uji bagi asesmen calon asesor kompetensi badan
usaha madya.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Badan Usaha Madya

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.167.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Badan Usaha
Madya

2.4.15. D.35.167.01.KUALIFIKASI.7.BUSTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 7 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai anggota dan/atau ketua tim uji dalam pelaksanaan asesmen calon asesor
badan usaha, calon asesor kompetensi badan usaha muda, calon asesor
kompetensi badan usaha madya, dan calon asesor kompetensi badan usaha utama
yang memiliki lingkup pekerjaan sertifikasi badan usaha pada jasa perencanaan
dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian,
pengoperasian, pemeliharaan, dan sertifikasi kompetensi serta pengembangan
standar kompetensi bidang badan usaha.

b. Sikap Kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 22


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi


- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai anggota/ketua uji bagi asesmen calon asesor badan usaha.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji bagi asesmen calon asesor kompetensi
badan usaha muda.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji bagi asesmen calon asesor kompetensi
badan usaha madya.
- Berperan sebagai anggota/ketua uji bagi asesmen calon asesor kompetensi
badan usaha utama.
- Berperan dalam pengembangan kompetensi asesor badan usaha
ketenagalistrikan.
- Berperan dalam pengembangan pelatihan tenaga teknik ketenagalistrikan
terkait dengan badan usaha ketenagalistrikan.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Kompetensi Badan Usaha Utama

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.167.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Kompetensi Badan Usaha
Utama

2.4.16. D.35.168.01.KUALIFIKASI.5.BUSTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai penilai kelengkapan persyaratan dalam pelaksanaan asesmen terhadap
badan usaha ketenagalistrikan yang memiliki lingkup pekerjaan sertifikasi badan
usaha pada jasa perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, dan sertifikasi
kompetensi.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 23


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai penilai kelengkapan persyaratan pada proses sertifikasi
badan usaha ketenagalistrikan.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Badan Usaha Muda

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.168.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Badan Usaha Muda

2.4.17. D.35.168.01.KUALIFIKASI.6.BUSTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 6 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai penilai kelengkapan dan kesesuaian persyaratan dalam pelaksanaan
asesmen badan usaha ketenagalistrikan yang memiliki lingkup pekerjaan
sertifikasi badan usaha pada jasa perencanaan dan pengawasan, pembangunan
dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, dan
sertifikasi kompetensi.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai penilai kelengkapan dan kesesuaian persyaratan pada
proses sertifikasi badan usaha ketenagalistrikan.
- Berperan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul pada proses
sertifikasi badan usaha ketenagalistrikan
.
d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Badan Usaha Madya

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.168.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Badan Usaha Madya

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 24


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.4.18. D.35.168.01.KUALIFIKASI.7.BUSTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 7 KKNI yang berkaitan dengan tugas
sebagai penilai kelengkapan dan kesesuaian persyaratan dalam pelaksanaan
asesmen badan usaha ketenagalistrikan yang memiliki lingkup pekerjaan
sertifikasi badan usaha pada jasa perencanaan dan pengawasan, pembangunan
dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, dan
sertifikasi kompetensi, serta pengembangan proses sertifikasi badan usaha.

b. Sikap Kerja
- Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
- Menaati Kode Etik Asesor berlaku

c. Peran Kerja
- Berperan sebagai penilai kelengkapan dan kesesuaian persyaratan pada
proses sertfikasi bagi badan usaha ketenagalistrikan.
- Berperan menyelesaikan permasalahan teknis dan non teknis terkait dengan
proses sertifikasi badan usaha.
- Berperan dalam pengembangan proses sertifikasi badan usaha
ketenagalistrikan.

d. Kemungkinan Jabatan
Asesor Badan Usaha Utama.

e. Daftar Unit Kompetensi


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.168.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai
Asesor Badan Usaha Utama

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 25


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.5. Uraian Unit Kompetensi

Uraian unit kompetensi merupakan penjelasan terhadap unit-unit kompetensi


yang ada pada daftar unit kompetensi yang mencakup kode unit, judul unit, deskripsi
unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel serta panduan
penilaian.

2.5.1. D.35.117.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Muda Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.117.00.001.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Muda Bidang
Pembangkitan Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Muda bidang pembangkitan pada pekerjaan
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan,
yang mencakup integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai standar yang berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian diidentifikasi
dan didiskusikan untuk disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis disiapkan dengan standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 26
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan sesuai
kompetensi prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi berdasarkan
kompetensi validitas, otentik, kekinian dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor sebagai
bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi
diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
7. Membuat Laporan Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 27


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

1.2. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku.
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema Uji Kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 28


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sebagai
Asesor Kompetensi Muda Pembangkit
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat pelatihan asesor kompetensi bidang pembangkit tenaga
listrik
2.2. Menguasai pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan pembangkit tenaga
listrik yang didukung dengan dokumen portofolio
Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan pembangkit tenaga listrik
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mampu membuat dokumen laporan
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Berintegritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.2. D.35.117.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Madya Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.117.00.002.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Madya Bidang
Pembangkitan Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Madya bidang pembangkitan pada pekerjaan
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 29


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan,


yang mencakup integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai standar yang berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian
diidentifikasi dan didiskusikan untuk
disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis disiapkan dengan
standard dan level kompetensi yang akan
diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan
standard dan level kompetensi yang akan
diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan
diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur.
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan
sesuai prosedur
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan
kompetensi sesuai prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
3.6. Menanggulangi masalah yang timbul
selama proses uji kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 30


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi
kompetensi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan
kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor
sebagai bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki
asesi diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
7. Membuat Laporan Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 31


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017


2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja asesor
kompetensi madya bidang pembangkit tenaga listrik
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan Asesor Kompetensi
Muda Pembangkit Tenaga Listrik
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai anggota tim uji kompetensi terhadap tenaga
teknik bidang pembangkit tenaga listrik atau calon asesor kompetensi muda
pembangkit tenaga listrik sekurang-kurangnya 6(enam) kali
Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 32


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan pembangkit tenaga listrik
3.1.4. Manajemen konflik
3.1.5. Manajemen resiko
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mampu membuat dokumen laporan
3.2.4. Mengkoordinir pelaksanaan uji kompetensi
3.2.5. Mampu mengatasi permasalahan baik teknis maupun non teknis yang
timbul saat pelaksanaan uji kompetensi
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Berintegritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.3. D.35.117.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Utama Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.117.00.003.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Utama Bidang
Pembangkitan Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Utama bidang pembangkitan pada pekerjaan
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan,
yang mencakup integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai standar yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 33


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian diidentifikasi
dan didiskusikan untuk disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis disiapkan dengan standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan
standard dan level kompetensi yang akan
diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur.
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur.
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan
kompetensi sesuai prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
3.6. Menanggulangi masalah yang timbul selama
proses uji kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi berdasarkan
kompetensi validitas, otentik, kekinian dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor sebagai
bahan untuk diusulkan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 34


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
5.3. Hasil penilaian dibandingkan dengan
standar kompetensi dalam rangka
pengembangan standar kompetensi
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi
diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
6.5. Standar kompetensi dikaji berdasarkan
kondisi kekinian
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/presedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang
berlaku.Tersedianya Sistem Penilaian
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 35


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja asesor
kompetensi utama bidang pembangkit tenaga listrik
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan Asesor Kompetensi
Madya Pembangkit Tenaga Listrik
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai ketua tim uji kompetensi terhadap tenaga
teknik bidang pembangkit tenaga listrik atau calon asesor kompetensi muda
pembangkit tenaga listrik sekurang-kurangnya 10(sepuluh) kali
Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 36


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi


3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan pembangkit tenaga listrik
3.1.4. Manajemen konflik
3.1.5. Manajemen resiko
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mengkoordinir pelaksanaan uji kompetensi
3.2.4. Mampu membuat dokumen laporan
3.2.5. Mampu mengatasi permasalahan baik teknis maupun non teknis yang
timbul saat pelaksanaan uji kompetensi
3.2.6. Melatih calon asesor kompetensi muda bidang pembangkit tenaga
listrik
3.2.7. Mampu membuat makalah atau karya ilmiah ketenagalistrikan
3.2.8. Mampu memberikan gagasan/pemikiran terkait dengan
pengembangan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki Integritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.4. D.35.127.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Muda


Bidang Transmisi Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.127.00.001.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Muda Bidang
Transmisi Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi Asesor
Unit Kompetensi Muda bidang transmisi pada pekerjaan perencanaan
dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan
pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan, yang mencakup
integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 37


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

standar yang berlaku


ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian
diidentifikasi dan didiskusikan untuk
disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis dipilah sesuai dengan level
dan standar kompetensi yang akan
diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan
standard dan level kompetensi yang akan
diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan
kompetensi sesuai prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi
kompetensi berdasarkan validitas, otentik, kekinian
dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 38


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor
sebagai bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki
asesi diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 39
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.1.2. Skema uji kompetensi


3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja Asesor
Kompetensi Muda Transmisi
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat pelatihan asesor kompetensi bidang transmisi tenaga listrik
2.2. Menguasai pengetahuan dan keterampilan pengelolaan transmisi tenaga listrik
yang didukung dengan dokumen porto folio
Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan transmisi tenaga listrik
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 40


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mampu membuat dokumen laporan
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Berintegritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.5. D.35.127.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Madya Bidang Transmisi Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.127.00.002.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Madya Bidang
Transmisi Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Madya bidang transmisi pada pekerjaan
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan,
yang mencakup integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai standar yang berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian diidentifikasi
dan didiskusikan untuk disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis dipilah sesuai dengan level
dan standar kompetensi yang akan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 41


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan
kompetensi sesuai prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
3.6. Menanggulangi masalah yang timbul selama
proses uji kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi berdasarkan
kompetensi validitas, otentik, kekinian dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor sebagai
bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi
diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
7. Membuat Laporan Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 42


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 43


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja asesor
kompetensi madya bidang transmisi tenaga listrik
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan Asesor Kompetensi
Muda Transmisi Tenaga Listrik
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai anggota tim uji kompetensi terhadap tenaga
teknik bidang transmisi tenaga listrik atau calon asesor kompetensi muda
transmisi tenaga listrik sekuraung-kurangnya 6(enam) kali
Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan transmisi tenaga listrik
3.1.4. Manajemen konflik
3.1.5. Manajemen resiko
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mampu membuat dokumen laporan
3.2.4. Mengkoordinir pelaksanaan uji kompetensi
3.2.5. Mampu mengatasi permasalahan baik teknis maupun non teknis yang
timbul saat pelaksanaan uji kompetensi
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Berintegritas

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 44


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.6. D.35.127.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Utama Bidang Transmisi Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.127.00.003.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Utama Bidang
Transmisi Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Utama bidang transmisi pada pekerjaan
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan,
yang mencakup integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai standar yang berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian
diidentifikasi dan didiskusikan untuk
disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis dipilah sesuai dengan level
dan standar kompetensi yang akan
diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan
standard dan level kompetensi yang akan
diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan
diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 45


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan
sesuai prosedur.
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan
kompetensi sesuai prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
3.6. Menanggulangi masalah yang timbul
selama proses uji kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi
kompetensi berdasarkan validitas, otentik, kekinian
dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor
sebagai bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
5.3. Hasil penilaian dibandingkan dengan
standar kompetensi dalam rangka
pengembangan standar kompetensi
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki
asesi diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
6.5. Standar kompetensi dikaji berdasarkan
kondisi kekinian
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 46


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/presedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang
berlaku.Tersedianya Sistem Penilaian
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 47


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja asesor
kompetensi utama bidang transmisi tenaga listrik
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan Asesor Kompetensi
Madya Transmisi Tenaga Listrik
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai ketua tim uji kompetensi terhadap tenaga
teknik bidang transmisi tenaga listrik atau calon asesor kompetensi muda
transmisi tenaga listrik sekurang-kurangnya 10(sepuluh) kali
Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan transmisi tenaga listrik
3.1.4. Manajemen konflik
3.1.5. Manajemen resiko
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mengkoordinir pelaksanaan uji kompetensi
3.2.4. Mampu mengatasi permasalahan baik teknis maupun non teknis yang
timbul saat pelaksanaan uji kompetensi
3.2.5. Melatih calon asesor kompetensi muda bidang transmisi tenaga listrik
3.2.6. Mampu membuat makalah atau karya ilmiah ketenagalistrikan
3.2.7. Mampu memberikan gagasan/pemikiran terkait dengan
pengembangan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
Sikap Kerja Yang Diperlukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 48


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi


4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki Integritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.7. D.35.137.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Muda


Bidang Distribusi Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.137.00.001.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Muda Bidang
Distribusi Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi Asesor
Unit Kompetensi Muda bidang distribusi pada pekerjaan perencanaan
dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan
pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan, yang mencakup
integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai
standar yang berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian
diidentifikasi dan didiskusikan untuk
disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji dipilah sesuai dengan level dan
standar kompetensi yang akan diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan
standard dan level kompetensi yang akan
diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 49


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur.
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan
kompetensi sesuai prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi
kompetensi berdasarkan validitas, otentik, kekinian
dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor
sebagai bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki
asesi diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 50


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 51


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

4.2.4. Materi uji


4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja Asesor
Kompetensi Muda Distribusi
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat pelatihan asesor kompetensi bidang distribusi tenaga listrik
2.2. Menguasai pengetahuan dan keterampilan pengelolaan distribusi tenaga listrik
yang didukung dengan dokumen porto folio
Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan distribusi tenaga listrik
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mampu membuat dokumen laporan
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki integritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 52


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.5.8. D.35.137.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Madya Bidang Distribusi Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.137.00.002.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Madya Bidang
Distribusi Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Madya bidang distribusi pada pekerjaan
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan,
yang mencakup integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai standar yang berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian
diidentifikasi dan didiskusikan untuk
disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis dipilah sesuai dengan level
dan standar kompetensi yang akan
diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan
standard dan level kompetensi yang akan
diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan
diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 53


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan
kompetensi sesuai prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
3.6. Menanggulangi masalah yang timbul
selama proses uji kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi
kompetensi berdasarkan validitas, otentik, kekinian
dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor
sebagai bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki
asesi diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 54
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja asesor
kompetensi madya bidang distribusi tenaga listrik
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 55


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan Asesor Kompetensi
Muda Distribusi Tenaga Listrik
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai anggota tim uji kompetensi terhadap tenaga
teknik bidang distribusi tenaga listrik atau calon asesor kompetensi muda
distribusi tenaga listrik sekurang-kurangnya 6(enam) kali
Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan distribusi tenaga listrik
3.1.4. Manajemen konflik
3.1.5. Manajemen resiko
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mampu membuat dokumen laporan
3.2.4. Mengkoordinir pelaksanaan uji kompetensi
3.2.5. Mampu mengatasi permasalahan baik teknis maupun non teknis yang
timbul saat pelaksanaan uji kompetensi
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki integritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 56


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.5.9. D.35.137.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Utama Bidang Distribusi Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.137.00.003.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Utama Bidang
Distribusi Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Utama bidang distribusi pada pekerjaan
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta pemeliharaan,
yang mencakup integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai standar yang berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian diidentifikasi
dan didiskusikan untuk disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis dipilah sesuai dengan level
dan standar kompetensi yang akan
diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur.
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur.
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan sesuai
kompetensi prosedur

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 57


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
3.6. Menanggulangi masalah yang timbul selama
proses uji kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi berdasarkan
kompetensi validitas, otentik, kekinian dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap standar
kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor sebagai
bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
5.3. Hasil penilaian dibandingkan dengan
standar kompetensi dalam rangka
pengembangan standar kompetensi
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi
diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
6.5. Standar kompetensi dikaji berdasarkan
kondisi kekinian
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 58


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

1.2. Prosedur adalah tata cara/presedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang
berlaku.Tersedianya Sistem Penilaian
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 59


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja asesor
kompetensi utama bidang distribusi tenaga listrik
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan Asesor Kompetensi
Madya Distribusi Tenaga Listrik
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai ketua tim uji kompetensi terhadap tenaga
teknik bidang distribusi tenaga listrik atau calon asesor kompetensi muda
distribusi tenaga listrik sekurang-kurangnya 10(sepuluh) kali
3. Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan transmisi tenaga listrik
3.1.4. Manajemen konflik
3.1.5. Manajemen resiko
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mengkoordinir pelaksanaan uji kompetensi
3.2.4. Mampu mengatasi permasalahan baik teknis maupun non teknis yang
timbul saat pelaksanaan uji kompetensi
3.2.5. Melatih calon asesor kompetensi muda bidang distribusi tenaga listrik
3.2.6. Mampu membuat makalah atau karya ilmiah ketenagalistrikan
3.2.7. Mampu memberikan gagasan/pemikiran terkait dengan
pengembangan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
4. Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
5. Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 60


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.5.10. D.35.147.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Muda


Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.147.00.001.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Muda Bidang
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Muda bidang pemanfaatan tenaga listrik pada
pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta
pemeliharaan, yang mencakup integrasi antara pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai standar yang berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian diidentifikasi
dan didiskusikan untuk disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji dipilah sesuai dengan level dan
standar kompetensi yang akan diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur.
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan sesuai
kompetensi prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 61


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi berdasarkan
kompetensi validitas, otentik, kekinian dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor sebagai
bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi
diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 62


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2. Peraturan Yang Diperlukan


2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja Asesor
Kompetensi Muda Pemanfaatan Tenaga Listrik
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat pelatihan asesor kompetensi bidang instalasi pemanfaatan
tenaga listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 63


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.2. Menguasai pengetahuan dan keterampilan pengelolaan instalasi pemanfaatan


tenaga listrik yang didukung dengan dokumen porto folio
Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan pemanfaatan tenaga listrik
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mampu membuat dokumen laporan
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki integritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.11. D.35.147.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Ketenagalistikan Madya Bidang Pemanfaatan Tenaga
Listrik

Kode Unit : D.35.147.00.002.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Ketenagalistikan Madya Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Madya bidang pemanfaatan tenaga listrik pada
pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta
pemeliharaan, yang mencakup integrasi antara pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai standar yang berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 64


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian diidentifikasi
dan didiskusikan untuk disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis dipilah sesuai dengan level
dan standar kompetensi yang akan
diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan
standard dan level kompetensi yang akan
diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan sesuai
kompetensi prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
3.6. Menanggulangi masalah yang timbul selama
proses uji kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi berdasarkan
kompetensi validitas, otentik, kekinian dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor sebagai
bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 65


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi
diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta ases
6.4. Banding diinformasikan kepada peserta
asesi
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 66
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji


kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja asesor
kompetensi madya bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan Asesor Kompetensi
Muda Pemanfaatan Tenaga Listrik
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai anggota tim uji kompetensi terhadap tenaga
teknik bidang pemanfaatan tenaga listrik atau calon asesor kompetensi muda
pemanfaatan tenaga listrik sekurang-kurangnya 6(enam) kali
Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan pemanfaatan tenaga listrik
3.1.4. Manajemen konflik
3.1.5. Manajemen resiko
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 67


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mampu membuat dokumen laporan
3.2.4. Mengkoordinir pelaksanaan uji kompetensi
3.2.5. Mampu mengatasi permasalahan baik teknis maupun non teknis yang
timbul saat pelaksanaan uji kompetensi
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki integritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.12. D.35.147.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Ketenagalistikan Utama Bidang Pemanfaatan Tenaga
Listrik

Kode Unit : D.35.147.00.003.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi
Ketenagalistikan Utama Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Utama bidang pemanfaatan tenaga listrik pada
pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian serta
pemeliharaan, yang mencakup integrasi antara pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai standar yang berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian diidentifikasi
dan didiskusikan untuk disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 68


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis dipilah sesuai dengan level
dan standar kompetensi yang akan
diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur.
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur.
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan sesuai
kompetensi prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
3.6. Menanggulangi masalah yang timbul selama
proses uji kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi berdasarkan
kompetensi validitas, otentik, kekinian dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor sebagai
bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
5.3. Hasil penilaian dibandingkan dengan
standar kompetensi dalam rangka
pengembangan standar kompetensi
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi
diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 69


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi
6.5. Standar kompetensi dikaji berdasarkan
kondisi kekinian
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/presedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang
berlaku.Tersedianya Sistem Penilaian
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 70
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Komputer/Laptop
4.1.4. Alat dan bahan kerja
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja asesor
kompetensi utama bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan Asesor Kompetensi
Madya Pemanfaatan Tenaga Listrik
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai ketua tim uji kompetensi terhadap tenaga
teknik bidang pemanfaatan tenaga listrik atau calon asesor kompetensi muda
pemanfaatan tenaga listrik sekurang-kurangnya 10(sepuluh) kali
3. Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Memiliki pengetahuan terkait dengan pemanfaatan tenaga listrik
3.1.4. Manajemen konflik
3.1.5. Manajemen resiko
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mengkoordinir pelaksanaan uji kompetensi
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 71
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.2.4. Mampu mengatasi permasalahan baik teknis maupun non teknis yang
timbul saat pelaksanaan uji kompetensi
3.2.5. Mampu melatih calon asesor kompetensi muda bidang instalasi
pemanfaatan tenaga listrik
3.2.6. Mampu membuat makalah atau karya ilmiah ketenagalistrikan
3.2.7. Mampu memberikan gagasan/pemikiran terkait dengan
pengembangan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
4. Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
5. Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.13. D.35.167.00.001.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Badan Usaha Muda

Kode Unit : D.35.167.00.001.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Badan Usaha
Muda
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Badan Usaha Muda pada pekerjaan asesmen
terhadap Asesor Badan Usaha untuk sertifikasi badan usaha
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, serta
sertifikasi kompetensi, yang mencakup integrasi antara
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai standar yang
berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian diidentifikasi
dan didiskusikan untuk disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 72


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji dipilah sesuai dengan level dan
standar kompetensi yang akan diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur.
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (data,
SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan sesuai
kompetensi prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi berdasarkan
kompetensi validitas, otentik, kekinian dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor sebagai
bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi
diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 73


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Komputer/Laptop
4.1.3. Alat dan bahan kerja
4.1.4. Alat komunikasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 74


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

4.1.5. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji


kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja Asesor
Kompetensi Badan Usaha Muda
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat pelatihan asesor kompetensi badan usaha
2.2. Menguasai pengetahuan dan keterampilan terkait dengan badan usaha di
bidang ketenagalistrikan pada pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian,
pemeliharaan, serta sertifikasi kompetensi untuk bidang pembangkit,
transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik, yang didukung dengan
dokumen porto folio
Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Mengerti sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO 9001 series
3.1.4. Memiliki pengetahuan terkait dengan badan usaha di bidang
ketenagalistrikan pada pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian,
pengoperasian, pemeliharaan, serta sertifikasi kompetensi untuk
bidang pembangkit, transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga
listrik
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 75


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.2.3. Mampu membuat dokumen laporan


Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki integritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.14. D.35.167.00.002.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Badan Usaha Madya

Kode Unit : D.35.167.00.002.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Badan Usaha
Madya
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Badan Usaha Madya pada pekerjaan asesmen
terhadap Asesor Badan Usaha untuk sertifikasi badan usaha
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, serta
sertifikasi kompetensi, yang mencakup integrasi antara
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai standar yang
berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian diidentifikasi
dan didiskusikan untuk disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis dipilah sesuai dengan level
dan standar kompetensi yang akan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 76


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan
standard dan level kompetensi yang akan
diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (data,
SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan sesuai
kompetensi prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
3.6. Menanggulangi masalah yang timbul selama
proses uji kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi berdasarkan
kompetensi validitas, otentik, kekinian dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor sebagai
bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi
diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta ases
6.4. Banding diinformasikan kepada peserta
asesi
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan
pelaksanaan uji kompetensi keputusan uji kompetensi dibuat sesuai
dengan format dan prosedur yang
ditetapkan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 77


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Komputer/Laptop
4.1.3. Alat dan bahan kerja
4.1.4. Alat komunikasi
4.1.5. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 78


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi


4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja asesor
kompetensi badan usaha madya
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan Asesor Kompetensi
Badan Usaha Muda
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai anggota tim uji kompetensi terhadap asesor
badan usaha atau calon asesor kompetensi badan usaha muda sekurang-
kurangnya 6(enam) kali
Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Mengerti sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO 9001 series
3.1.4. Memiliki pengetahuan terkait dengan badan usaha di bidang
ketenagalistrikan pada pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian,
pengoperasian, pemeliharaan, serta sertifikasi kompetensi untuk
bidang pembangkit, transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga
listrik
3.1.5. Manajemen konflik
3.1.6. Manajemen resiko
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi
3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mampu membuat dokumen laporan
3.2.4. Mengkoordinir pelaksanaan uji kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 79


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.2.5. Mampu mengatasi permasalahan baik teknis maupun non teknis yang
timbul saat pelaksanaan uji kompetensi
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki integritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.15. D.35.167.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi


Badan Usaha Utama

Kode Unit : D.35.167.00.003.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Kompetensi Badan Usaha
Utama
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Kompetensi Badan Usaha Utama pada pekerjaan asesmen
terhadap Asesor Badan Usaha untuk sertifikasi badan usaha
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, serta
sertifikasi kompetensi, yang mencakup integrasi antara
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai standar yang
berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan uji 1.1. Prosedur serta peraturan perundangan
kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan diidentifikasi
1.2. Standar Kompetensi yang akan
diberlakukan diidentifikasi dan
diinformasikan kepada para asesi sesuai
prosedur
1.3. Lingkup serta tujuan penilaian diidentifikasi
dan didiskusikan untuk disepakati bersama
1.4. Kesesuaian data asesi dengan persyaratan
kompetensi pada standar kompetensi
diverifikasi
1.5. Prosedur penilaian diidentifikasi dan
dipelajari
2. Menyiapkan Uji kompetensi 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Materi uji tulis dipilah sesuai dengan level
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 80
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


dan standar kompetensi yang akan
diterapkan
2.3. Materi uji lisan disiapkan dengan standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan
2.4. Materi uji praktik dibuat sesuai standard
dan level kompetensi yang akan diterapkan.
2.5. Formulir asesmen dipersiapkan sesuai
prosedur.
2.6. Rancangan asesmen ditempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku
2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (APD,
data, SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur.
2.8. Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan
keperluan dan prosedur asesmen
3. Melaksanakan uji 3.1. Tahapan uji kompetensi dilaksanakan sesuai
kompetensi prosedur
3.2. Formulir asesmen digunakan
3.3. Perlengkapan kerja dan alat keselamatan
kerja untuk asesmen digunakan
3.4. Bukti uji kompetensi dikumpulkan sesuai
dengan prosedur
3.5. Bukti hasil uji kompetensi dibandingkan
dengan standar kompetensi
3.6. Menanggulangi masalah yang timbul selama
proses uji kompetensi
4. Membuat penilaian uji 4.1. Bukti uji kompetensi dievaluasi berdasarkan
kompetensi validitas, otentik, kekinian dan kecukupan
4.2. Bukti uji kompetensi dievaluasi meliputi
Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap kerja
dalam melaksanakan tugas terhadap
standar kompetensi
4.3. Hasil evaluasi disepakati tim asesor sebagai
bahan untuk diusulkan
5. Mencatat hasil penilaian 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat
5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiaannya
5.3. Hasil penilaian dibandingkan dengan
standar kompetensi dalam rangka
pengembangan standar kompetensi
6. Memberikan umpan balik 6.1. Umpan balik yang jelas dan membangun
disampaikan kepada asesi dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat
6.2. Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi
diinformasikan
6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen
terhadap kesenjangan kompetensi
diinformasikan kepada peserta asesi
6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses
banding diinformasikan kepada peserta
asesi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 81


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


6.5. Standar kompetensi dikaji berdasarkan
kondisi kekinian
7. Membuat Laporan 7.1. Laporan pelaksanaan dan usulan keputusan
pelaksanaan uji kompetensi uji kompetensi dibuat sesuai dengan format
dan prosedur yang ditetapkan
7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus
dicatat
7.3. Saran untuk perbaikan proses penilaian
diusulkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standar Kompetensi adalah standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
menteri ESDM melalui Peraturan Menteri atau oleh Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan melalui pedoman pelaksanaan standar kompetensi
1.2. Prosedur adalah tata cara/presedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.3. Materi uji adalah materi uji yang dibuat dan disepakati bersama oleh
asesor/Lembaga Sertifikasi Kompetensi/Panitia Uji Kompetensi yang isinya
dapat berupa pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dari asesi sesuai dengan standar kompetensi yang
berlaku.Tersedianya Sistem Penilaian
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.5. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan uji kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Komputer/Laptop

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 82


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

4.1.3. Alat dan bahan kerja


4.1.4. Alat komunikasi
4.1.5. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Sarana dan prasarana uji kompetensi
4.2.2. Dokumen pendukung uji kompetensi
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji kompetensi
4.2.4. Materi uji
4.2.5. Tempat uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja asesor
kompetensi utama bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan Asesor Kompetensi
Badan Usaha Madya
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai ketua tim uji kompetensi terhadap asesor
badan usaha atau calon asesor kompetensi badan usaha muda sekurang-
kurangnya 10(sepuluh) kali
3. Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur uji kompetensi
3.1.3. Mengerti sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO 9001 series
3.1.4. Memiliki pengetahuan terkait dengan badan usaha di bidang
ketenagalistrikan pada pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian,
pengoperasian, pemeliharaan, serta sertifikasi kompetensi untuk
bidang pembangkit, transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga
listrik
3.1.5. Manajemen konflik
3.1.6. Manajemen resiko
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan standar kompetensi menjadi materi uji
kompetensi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 83


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.2.2. Melaksanakan uji kompetensi meliputi uji tulis, uji lisan dan uji
observasi
3.2.3. Mengkoordinir pelaksanaan uji kompetensi
3.2.4. Mampu mengatasi permasalahan baik teknis maupun non teknis yang
timbul saat pelaksanaan uji kompetensi
3.2.5. Mampu melatih calon asesor kompetensi badan usaha muda
3.2.6. Mampu membuat makalah atau karya ilmiah ketenagalistrikan
3.2.7. Mampu memberikan gagasan/pemikiran terkait dengan
pengembangan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
4. Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati asas penggunaan perangkat uji kompetensi
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki integritas
5. Aspek Penting
5.1. Kesesuaian pembuatan materi uji dengan standar kompetensi yang diujikan
5.2. Teliti dalam menetapkan reverensi rujukan (SOP, JSA, lembar kerja, dan
lembar laporan) yang diyakini keabsahannya
5.3. Teliti dalam melaksanakan penilaian terhadap asesi

2.5.16. D.35.168.00.001.1Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan Usaha Muda

Kode Unit : D.35.168.00.001.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan Usaha Muda
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Badan Usaha Muda pada sertifikasi badan usaha bidang
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, serta
sertifikasi kompetensi untuk pembangkit, transmisi, distribusi dan
pemafaatan tenaga listrik, yang mencakup integrasi antara
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai standar yang
berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengindentifikasi konteks 1.1. Peraturan terkait persyaratan sertifikasi
penilaian badan usaha badan usaha sesuai Standar dan batasan
yang ditetapkan dalam klasifikasi dan
kualifikasi Badan Usaha disiapkan
1.2. Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan
serta disepakati bersama
1.3. Verifikasi kesesuaian data calon badan
usaha/badan usaha dengan konteks
penilaian dilaksanakan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 84


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1.4. Prosedur penilaian disiapkan sesuai
dengan sistem penilaian
2. Menyiapkan penilaian calon 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
badan usaha/badan usaha asesmen diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Cek list pemeriksaan disiapkan sesuai
dengan klasifikasi dan kualifikasi calon
badan usaha/badan usaha.
2.3. Formulir penilaian disiapkan sesuai
prosedur sesuai format standar yang
berlaku.
2.4. Perlengkapan kerja untuk penilaian (data,
SOP, Instruksi kerja) disiapkan sesuai
prosedur
3. Melaksanakan penilaian 3.1. Perlengkapan kerja untuk penilaian
calon badan usaha/badan digunakan
usaha 3.2. Dokumen/data dari calon badan
usaha/badan usaha diperiksa terkait
dengan validitas, orisinalitas dan
kecukupan
3.3. Cek list penilaian diisi
3.4. Formulir penilaian diisi
4. Membuat penilaian calon 4.1. Formulir penilaian dan cek list penilaian
badan usaha/badan usaha dievaluasi berdasarkan pemenuhan
standar dan batasan yang ditetapkan
dalam klasifikasi dan kualifikasi Badan
Usaha
4.2. Evaluasi penilaian dicatat dengan akurat
4.3. Evaluasi penilaian dijaga kerahasiaannya
5. Memberikan umpan balik 5.1. Konsep surat pemberitahuan kekurangan
proses sertifikasi badan data kepada pihak calon badan
usaha usaha/badan usaha disiapkan
5.2. Jawaban sanggahan/keberatan terhadap
hasil penilaian dari calon badan
usaha/badan usaha disiapkan
6. Membuat Laporan 6.1. Laporan penilaian calon badan
pelaksanaan penilaian calon usaha/badan usaha disusun
badan usaha/badan usaha 6.2. Laporan penilaian disepakati dan
disampaikan kepada ketua tim
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Badan Usaha dalam pelaksanaan sertifikasi badan usaha yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha adalah klasifikasi dan kualifikasi
badan usaha yang bergerak pada subsektor ketenagalistrikan berdasarkan
regulasi dari kementerian yang mengatur terkait subsektor ketenagalistrikan
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 85


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012


2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan
Usaha Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM
Nomor 12 Tahun 2016;
2.5. Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri ESDM Nomor 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan;
2.6. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema uji kompetensi
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan sertifikasi badan usaha
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Komputer/Laptop
4.1.3. Alat dan bahan kerja
4.1.4. Alat komunikasi
4.1.5. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Dokumen sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO 9001 series
4.2.2. Cek list Penilaian
4.2.3. Formulir Penilaian
4.2.4. Sambungan komunikasi internet
4.2.5. Tempat kerja
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Dilakukan penilaian terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
sebagai Asesor Badan Usaha Muda
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 86


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat pelatihan asesor badan usaha ketenagalistrikan
2.2. Memiliki pengetahuan terkait dengan badan usaha di bidang ketenagalistrikan
pada pekerjaan perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, serta sertifikasi
kompetensi untuk bidang pembangkit, transmisi, distribusi dan pemanfaatan
tenaga listrik, yang didukung dengan dokumen porto folio
Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur sertifikasi badan usaha ketenagalistrikan
3.1.3. Mengerti sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO 9001 series
3.1.4. Memiliki pengetahuan terkait dengan badan usaha di bidang
ketenagalistrikan pada pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian,
pengoperasian, pemeliharaan, serta sertifikasi kompetensi untuk
bidang pembangkit, transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga
listrik
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu melakukan analisis dan evaluasi dokumen sesuai dengan
standar yang berlaku
3.2.2. Mampu membuat laporan
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati regulasi ketenagalistrikan yang berlaku
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki integritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian cek list dan formulir penilaian badan usaha dengan ketentuan
persyaratan badan usaha yang berlaku.
5.2. Jika terdapat prosedur rujukan (SOP, lembar kerja, dan lembar laporan) harus
diyakini keabsahan dan kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 87


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

2.5.17. D.35.168.00.002.1Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan Usaha


Madya

Kode Unit : D.35.168.00.002.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan Usaha Madya
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Badan Usaha Madya pada sertifikasi badan usaha bidang
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, serta
sertifikasi kompetensi untuk pembangkit, transmisi, distribusi dan
pemafaatan tenaga listrik, yang mencakup integrasi antara
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai standar yang
berlaku

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengindentifikasi konteks 1.1. Peraturan terkait persyaratan sertifikasi
penilaian badan usaha badan usaha sesuai Standar dan batasan
yang ditetapkan dalam klasifikasi dan
kualifikasi Badan Usaha digunakan
1.2. Konteks serta tujuan penilaian ditetapkan
1.3. Hasil verifikasi kesesuaian data calon
badan usaha/badan usaha dengan konteks
penilaian ditetapkan
1.4. Prosedur Penilaian ditetapkan sesuai
dengan sistem penilaian
2. Menyiapkan penilaian calon 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
badan usaha/badan usaha asesmen diperiksa kesiapannya sesuai
kebutuhan
2.2. Cek list pemeriksaan diperiksa
kesesuaiannya dengan klasifikasi dan
kualifikasi calon badan usaha/badan
usaha
2.3. Formulir penilaian diperiksa
kesesuaiannya dengan prosedur dan
format standar yang berlaku.
2.4. Perlengkapan kerja untuk penilaian (data,
SOP, Instruksi kerja) diperiksa
kesiapannya sesuai prosedur
3. Melaksanakan penilaian 3.1. Perlengkapan kerja untuk penilaian
calon badan usaha/badan digunakan
usaha 3.2. Hasil review validitas, orisinalitas dan
kecukupan Dokumen/data dari calon badan
usaha/badan usaha diperiksa
kesesuaiannya dengan data yang ada
3.3. Cek list penilaian yang sudah terisi
diperiksa kesesuaiannya dengan data yang
ada
3.4. Formulir penilaian yang sudah terisi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 88


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


diperiksa kesesuaiannya dengan data yang
ada
3.5. Permasalahan terkait proses sertifikasi
badan usaha diatasi
4. Membuat penilaian calon 4.1. Hasil evaluasi Formulir penilaian dan cek
badan usaha/badan usaha list penilaian berdasarkan pemenuhan
standar dan batasan yang ditetapkan
dalam klasifikasi dan kualifikasi Badan
Usaha diperiksa dan ditetapkan
4.2. Rekomendasi hasil penilaian diperiksa dan
ditetapkan
4.3. Rekomendasi hasil penilaian dijaga
kerahasiaannya
5. Membuat umpan balik proses 5.3. surat pemberitahuan kekurangan data
sertifikasi badan usaha kepada pihak calon badan usaha/badan
usaha direview dan ditetapkan
5.4. Jawaban sanggahan/keberatan terhadap
hasil penilaian dari calon badan
usaha/badan usaha direview dan
ditetapkan
6. Membuat Laporan 6.1. Laporan penilaian calon badan
pelaksanaan penilaian calon usaha/badan usaha direview dan
badan usaha/badan usaha ditetapkan
6.2. Laporan penilaian didokumentasikan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Badan Usaha dalam pelaksanaan sertifikasi badan usaha yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha adalah klasifikasi dan kualifikasi
badan usaha yang bergerak pada subsektor ketenagalistrikan berdasarkan
regulasi dari kementerian yang mengatur terkait subsektor ketenagalistrikan
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan
Usaha Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM
Nomor 12 Tahun 2016;
2.5. Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri ESDM Nomor 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan;
2.6. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.7. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 89


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema sertifikasi badan usaha
3.2. Standar
3.2.1. ISO 9001 tentang standar sistem manajemen mutu
3.2.2. Pedoman pelaksanaan sertifikasi badan usaha
3.2.3. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan tempat uji
kompetensi
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Komputer/Laptop
4.1.3. Alat dan bahan kerja
4.1.4. Alat komunikasi
4.1.5. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Dokumen sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO 9001 series
4.2.2. Cek list Penilaian
4.2.3. Formulir Penilaian
4.2.4. Sambungan komunikasi internet
4.2.5. Tempat kerja
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Dilakukan penilaian terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
sebagai Asesor Badan Usaha Madya
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan okupasi Asesor
Badan Usaha Muda
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai anggota tim sertifikasi badan usaha dengan
sekurang-kurangnya melakukan penilaian sebanyak 6 (enam) calon badan
usaha.
Pengetahuan dan Ketrampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur sertifikasi badan usaha ketenagalistrikan
3.1.3. Mengerti sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO 9001 series

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 90


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

3.1.4. Manajemen resiko


3.1.5. Memiliki pengetahuan terkait dengan badan usaha di bidang
ketenagalistrikan pada pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian,
pengoperasian, pemeliharaan, serta sertifikasi kompetensi untuk
bidang pembangkit, transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga
listrik
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu melakukan analisis dan evaluasi dokumen sesuai dengan
standar yang berlaku
3.2.2. Mampu menyelesaikan permasalahan teknis terkait proses sertifikasi
badan usaha
3.2.3. Mampu membuat laporan
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati regulasi ketenagalistrikan yang berlaku
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
4.3. Memiliki integritas
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian cek list dan formulir penilaian badan usaha dengan ketentuan
persyaratan badan usaha yang berlaku.
5.2. Jika terdapat prosedur rujukan (SOP, lembar kerja, dan lembar laporan) harus
diyakini keabsahan dan kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku.

2.5.18. D.35.168.00.003.1 Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan Usaha


Utama

Kode Unit : D.35.168.00.003.1


Judul Unit : Melaksanakan Asesmen Sebagai Asesor Badan Usaha Utama
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi
Unit Asesor Badan Usaha Utama pada sertifikasi badan usaha bidang
perencanaan dan pengawasan, pembangunan dan pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian, pemeliharaan, serta
sertifikasi kompetensi untuk pembangkit, transmisi, distribusi dan
pemafaatan tenaga listrik, yang mencakup integrasi antara
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai standar yang
berlaku
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengindentifikasi konteks 1.1. Peraturan terkait persyaratan sertifikasi
penilaian badan usaha badan usaha sesuai Standar dan batasan
yang ditetapkan dalam klasifikasi dan
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 91
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


kualifikasi Badan Usaha dikaji
1.2. Konteks serta tujuan penilaian ditetapkan
1.3. Hasil verifikasi kesesuaian data calon
badan usaha/badan usaha dengan konteks
penilaian ditetapkan
1.4. Prosedur Penilaian ditetapkan sesuai
dengan sistem penilaian
2. Menyiapkan penilaian calon 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk
badan usaha/badan usaha asesmen direview untuk peningkatan
kualitas pemeriksaan sesuai dengan
kebutuhan
2.2. Cek list pemeriksaan dan formulir
penilaian ditetapkan sesuai dengan
prosedur dan format standar yang berlaku.
2.3. Perlengkapan kerja untuk penilaian (data,
SOP, Instruksi kerja) ditetapkan
penggunaanya sesuai prosedur
3. Melaksanakan penilaian 3.1. Perlengkapan kerja untuk penilaian
calon badan usaha/badan digunakan
usaha 3.2. Hasil review validitas, orisinalitas dan
kecukupan Dokumen/data dari calon badan
usaha/badan usaha ditetapkan
3.3. Cek list penilaian yang sudah terisi direview
kesesuaiannya dengan data yang ada
3.4. Formulir penilaian yang sudah terisi
direview kesesuaiannya dengan data yang
ada
3.5. Permasalahan teknis dan non teknis terkait
proses sertifikasi badan usaha diselesaikan
4. Membuat penilaian calon 4.1. Hasil evaluasi Formulir penilaian dan cek
badan usaha/badan usaha list penilaian berdasarkan pemenuhan
standar dan batasan yang ditetapkan
dalam klasifikasi dan kualifikasi Badan
Usaha ditetapkan
4.2. Rekomendasi hasil penilaian ditetapkan
4.3. Rekomendasi hasil penilaian dijaga
kerahasiaannya
5. Membuat umpan balik proses 5.1. Surat pemberitahuan kekurangan data
sertifikasi badan usaha kepada pihak calon badan usaha/badan
usaha direview dan disampaikan
5.2. Jawaban sanggahan/keberatan terhadap
hasil penilaian dari calon badan
usaha/badan usaha direview dan
disampaikan
5.3. Sistem sertifikasi badan usaha
dikembangkan berdasarkan kondisi
kekinian
6. Membuat Laporan 6.1. Laporan penilaian calon badan
pelaksanaan penilaian calon usaha/badan usaha direview dan
badan usaha/badan usaha ditetapkan
6.2. Laporan penilaian didokumentasikan
BATASAN VARIABEL
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 92
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

1. Konteks Variabel
1.1. Prosedur adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh Lembaga Sertifikasi
Badan Usaha dalam pelaksanaan sertifikasi badan usaha yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha adalah klasifikasi dan kualifikasi
badan usaha yang bergerak pada subsektor ketenagalistrikan berdasarkan
regulasi dari kementerian yang mengatur terkait subsektor ketenagalistrika
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan
Usaha Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM
Nomor 12 Tahun 2016;
2.5. Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri ESDM Nomor 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan;
2.6. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.7. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Kode Etik Asesor
3.1.2. Skema sertifikasi badan usaha
3.2. Standar
3.2.1. Peraturan dan perundang undangan ketenagalistrikan yang berlaku
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Komputer/Laptop
4.1.3. Alat dan bahan kerja
4.1.4. Alat komunikasi
4.1.5. Peralatan dan instrument yang terkait dengan pelaksanaan uji
kompetensi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Dokumen sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO 9001 series
4.2.2. Cek list Penilaian
4.2.3. Formulir Penilaian
4.2.4. Sambungan komunikasi internet
4.2.5. Tempat kerja
PANDUAN PENILAIAN

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 93


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

Konteks Penilaian
1.1. Dilakukan penilaian terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
sebagai Asesor Badan Usaha Ketenagalistrikan Utama
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tulis, uji lisan dan uji
praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Memiliki sertifikat kompetensi dengan kualifikasi jabatan okupasi Asesor
Badan Usaha Madya
2.2. Telah melaksanakan peran sebagai anggota/ketua tim sertifikasi badan usaha
dengan sekurang-kurangnya melakukan penilaian sebanyak 6 (enam) calon
badan usaha.
Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Regulasi Ketenagalistrikan
3.1.2. Sistem dan prosedur sertifikasi badan usaha ketenagalistrikan
3.1.3. Mengerti sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO 9001 series
3.1.4. Memiliki pengetahuan terkait dengan badan usaha di bidang
ketenagalistrikan pada pekerjaan perencanaan dan pengawasan,
pembangunan dan pemasangan, pemeriksaan dan pengujian,
pengoperasian, pemeliharaan, serta sertifikasi kompetensi untuk
bidang pembangkit, transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga
listrik
3.1.5. Manajemen resiko
3.1.6. Manajemen konflik
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu melakukan analisis dan evaluasi dokumen sesuai dengan
standar yang berlaku
3.2.2. Mampu menyelesaikan permasalahan teknis dan non teknis terkait
proses sertifikasi badan usaha
3.2.3. Mampu membuat laporan
3.2.4. Mampu memberikan gagasan/pemikiran untuk pengembangan sistem
sertifikasi sesuai dengan kondisi kekinian
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Menaati regulasi ketenagalistrikan yang berlaku
4.2. Menaati Kode Etik Asesor berlaku
Aspek Penting
5.1. Kesesuaian cek list dan formulir penilaian badan usaha dengan ketentuan
persyaratan badan usaha yang berlaku.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 94
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

5.2. Jika terdapat prosedur rujukan (SOP, lembar kerja, dan lembar laporan) harus
diyakini keabsahan dan kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 95


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK K.210
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan eknik Ketenagalistrikan Tentang
Asesor Kompetensi Dan Asesor Badan Usaha

BAB III

PENUTUP

Pedoman Penggunaan Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan


Tenatang Asesor Kompetensi dan Asesor Badan Usaha ini merupakan panduan penyusunan
standar uji bagi Lembaga Sertifikasi Kompetensi Asesor/Panitia Uji Kompetensi (PUK)
Ketenagalistrikan dalam penyelenggaraan proses sertifikasi bagi asesor kompetensi dan
asesor badan usaha, dan bagi Lembaga Diklat/Pelatihan merupakan panduan dalam
penyusunan standar latih/kurikulum silabus untuk asesor kompetensi dan asesor badan
usaha.

Pemaketan kualifikasi Jabatan Okupasi bagi asesor kompetensi dan asesor badan
usaha dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang terdiri atas 3 tingkatan
jenjang kualifikasi bagi asesor kompetensi dan asesor badan usaha yaitu:

1. Jenjang Kualifikasi Muda setingkat dengan jenjang KKNI level 5


2. Jenjang Kualifikasi Madya setingkat dengan jenjang KKNI level 6
3. Jenjang Kualifikasi Utama setingkat dengan jenjang KKNI level 7

Pemaketan kualifikasi jabatan okupasi asesor kompetensi dan asesor badan usaha
pada pedoman ini menjadi panduan dalam penerbitan sertifikat kompetensi berdasarkan
okupasi jabatan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 96


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai