Anda di halaman 1dari 176

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL


KETENAGALISTRIKAN
NOMOR: 244/20/DJL.1/2019

TENTANG
PEDOMAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA
TEKNIK KETENAGALISTRIKAN UNTUK
KUALIFIKASI AHLI BIDANG PEMANFAATAN
TENAGA LISTRIK

PEDOMAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK


KETENAGALISTRIKAN UNTUK KUALIFIKASI AHLI
BIDANG PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

DJK-K.D.351.40

HALAMAN JUDUL

Jakarta, 18 Maret 2019


DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


menyatakan bahwa setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib
memiliki Sertifikat Kompetensi, untuk memenuhi ketentuan Keselamatan
Ketenagalistrikan guna mewujudkan kondisi instalasi tenaga listrik yang aman,
andal dan ramah lingkungan.

Penerbitan Sertifikat Kompetensi dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi


yang mendapatkan akreditasi atau penunjukan dari Menteri ESDM melalui
kegiatan sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan secara objektif melalui
penilaian yang adil, sah dan andal, dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan lain
agar memberikan keyakinan dan kepercayaan bagai pemangku kepentingan.

Dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi, Lembaga Sertifikasi Kompetensi


harus berpedoman pada Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
(SKTTK) yang telah dikemas dalam okupasi jabatan sesuai jenjang kualifikasi
ketenagalistrikan. Rancangan SKTTK Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan
Tenaga Listrik yang disusun dan dikemas dalam okupasi jabatan oleh Tim
Perumus Standar Kompetensi telah mendapatkan aklamasi pada Forum
Konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 20 Desember 2018 di Jakarta.

Sesuai Pasal 14 ayat (3) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan, menyatakan bahwa SKTTK hasil Forum Konsensus dapat
digunakan sebagai pedoman oleh pemangku kepentingan ketenagalistrikan sampai
dengan rancangan SKTTK ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM, maka
perlu menetapkan “Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik” sebagai acuan dalam
melaksanakan sertifikasi kompetensi terhadap tenaga teknik Ketenagalistrikan.

Jakarta, 18 Maret 2019


Direktur Jenderal Ketenagalistrikan

Rida Mulyana

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan ii


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 6
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 6
1.2. Pengertian .................................................................................................. 6
1.3. Penggunaan SKTTK .................................................................................... 9
BAB II JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN ............................................ 10
2.1. Pemetaan SKTTK ...................................................................................... 10
2.2. Pengemasan Kualifikasi Jabatan .............................................................. 14
2.3. Uraian Kualifikasi Jabatan ....................................................................... 15
2.3.1. Ahli Muda Pemanfaatan Tenaga Listrik .................................................... 15
2.3.2. Ahli Madya Pemanfaatan Tenaga Listrik ................................................... 19
2.3.3. Ahli Utama Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Menengah................... 22
BAB III STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN 27
3.1. Daftar Unit Kompetensi ............................................................................ 27
3.2. Uraian Unit Kompetensi ........................................................................... 31
3.2.1. D.35.140.00.001.1 Menciptakan Metode Baru Terkait Keteknikan Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik ........................................................ 32
3.2.2. D.35.141.00.052.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan
Konsultansi Perencanaan dan Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik ..................................................................... 36
3.2.3. D.35.142.00.008.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan
Pembangunan dan Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik ...................................................................................................... 40
3.2.4. D.35.143.00.007.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan
Pemeriksaan dan Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ... 44
3.2.5. D.35.144.00.008.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan
Pengoperasian Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ....................... 48
3.2.6. D.35.145.00.008.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan
Pemeliharaan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ......................... 52
3.2.7. D.35.140.00.002.1 Menyusun Metode Baru Terkait Pengelolaan
Kegiatan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ................................ 56
3.2.8. D.35.141.00.053.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan
Konsultansi Perencanaan dan Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik ..................................................................... 60
3.2.9. D.35.142.00.009.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan
Pembangunan dan Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik ...................................................................................................... 64
3.2.10. D.35.143.00.008.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan
Pemeriksaan dan Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ... 68
3.2.11. D.35.144.00.009.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan
Pengoperasian Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ....................... 72

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan iii


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.12. D.35.145.00.009.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan


Pemeliharaan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ......................... 76
3.2.13. D.35.140.00.003.1 Menciptakan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga
Listrik ...................................................................................................... 80
3.2.14. D.35.141.00.054.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Konsultansi Perencanaan dan
Konsulatansi Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik ...... 84
3.2.15. D.35.142.00.010.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Pembangunan dan Pemasangan
Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik ............................................... 88
3.2.16. D.35.143.00.009.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Pemeriksaan dan Pengujian Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik ........................................................ 92
3.2.17. D.35.144.00.010.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Pengoperasian Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik ...................................................................... 96
3.2.18. D.35.145.00.010.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Pemeliharaan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik .................................................................... 100
3.2.19. D.35.140.00.004.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik ................................................................... 104
3.2.20. D.35.141.00.055.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Konsultansi Perencanaan
dan Konsulatansi Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga
Listrik .................................................................................................... 108
3.2.21. D.35.142.00.011.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pembangunan dan
Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik ......................... 112
3.2.22. D.35.143.00.010.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pemeriksaan dan
Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik ............................. 116
3.2.23. D.35.144.00.011.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pengoperasian Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik ...................................................... 120
3.2.24. D.35.145.00.011.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik ...................................................... 124
3.2.25. D.35.140.00.005.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Perkembangan Teknologi Dunia Kelistrikan ................. 128
3.2.26. D.35.141.00.056.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Konsultansi Perencanaan dan Konsultansi
Pengawasan Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat
Bagi Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan ......................................... 132
3.2.27. D.35.142.00.012.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Pembangunan dan Pemasangan Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan
Dunia Ketenagalistrikan ......................................................................... 136

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan iv


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.28. D.35.143.00.011.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah Yang Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan ................................................. 140
3.2.29. D.35.144.00.012.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Pengoperasian Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Tegangan Rendah Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan
Dunia Ketenagalistrikan ......................................................................... 144
3.2.30. D.35.145.00.012.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Pemeliharaan Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Tegangan Rendah Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan
Dunia Ketenagalistrikan ......................................................................... 148
3.2.31. D.35.140.00.006.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi Kepentingan
Nasional ................................................................................................. 152
3.2.32. D.35.141.00.057.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Konsultansi
Perencanaan dan Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional................... 156
3.2.33. D.35.144.00.013.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pembangunan dan
Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional .................................................. 160
3.2.34. D.35.143.00.012.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pemeriksaan dan
Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat
Bagi Kepentingan Nasional ..................................................................... 164
3.2.35. D.35.144.00.013.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pengoperasian Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional ............................................................................. 168
3.2.36. D.35.145.00.013.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional ............................................................................. 172
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 176

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan v


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Undang-Undang 30 tahun 2009 pasal 44 ayat (6) mengamanatkan


bahwa setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki
Sertifikat Kompetensi. Dalam menerbitkan Sertifikat Kompetensi
diperlukan Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK)
yang menjadi acuan pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi Lembaga
Sertifikasi Kompetensi dan pelatihan bagi Lembaga Pelatihan
vokasi/keterampilan atau pelatihan. Penyusunan SKTTK dibuat untuk
memenuhi kebutuhan kompetensi tenaga teknik yang bekerja pada usaha
ketenagalistrikan. Salah satu SKTTK yang diperlukan pada usaha
ketenagalistrikan yaitu Standar Kompetensi untuk kualifikasi ahli pada
bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik.

Standar Kompetensi untuk bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik untuk


kualifikasi ahli sangat penting untuk memastikan kompetensi para ahli
yang bekerja pada bidang instalasi pemanfaatan. sehingga Standar
Kompetensi ini sangat berperan dalam menjamin kualitas dan keamanan
instalasi pemanfaatan tenaga listrik yang akan dibangun

SKTTK untuk kualifikasi ahli pada bidang Pemanfaatan Tenaga


Listrik dikemas menjadi kualifikasi jabatan sesuai jenjang pada KKNI.
Pada pedoman ini jenjang kualifikasi jabatan ahli yang dimaksud adalah
jenjang kualifikasi jabatan ketenagalistrikan untuk level 7 hingga level 9.

1.2. Pengertian

Istilah dan Definisi:

1. Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang


selanjutnya disebut Standardisasi Kompetensi adalah proses
perumusan, penetapan, pemberlakuan, kaji ulang, penerapan, dan
pengawasan standar kompetensi yang dilaksanakan secara tertib dan
bekerja sama dengan pemangku kepentingan.
2. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang dilanjutnya
disebut SKTTK adalah aturan, pedoman, atau rumusan suatu
kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan
didukung sikap serta penerapannya ditempat kerja yang mengacu

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 6


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

pada persyaratan unjuk kerja, yang dibakukan berdasarkan


konsensus pemangku kepentingan.
3. Perumusan SKTTK adalah rangkaian kegiatan dimulai dari
pengumpulan dan pengolahan data untuk menyusun konsep
rancangan SKTTK sampai dengan tercapainya konsensus dari
pemangku kepentingan.
4. Klasifikasi Kompetensi adalah penetapan penggolongan kemampuan
tenaga teknik ketenagalistrikan menurut bidang dan subbidang
kompetensi tertentu.
5. Kualifikasi Kompetensi adalah penetapan penjenjangan kemampuan
tenaga teknik ketenagalistrikan menurut tingkat atau level dalam
jenjang kualifikasi ketenagalistrikan.
6. Kualifikasi Ahli adalah penjenjangan kemampuan tenaga teknik
ketenagalistrikan yang dikualifikasikan sebagai level 7 sampai dengan
level 9.
7. Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Tenaga
Teknik adalah perorangan yang berpendidikan di bidang teknik
dan/atau memiliki pengalaman kerja di bidang ketenagalistrikan.
8. Asesor Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Asesor adalah
Tenaga Teknik yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan
asesmen sesuai dengan bidang yang diuji.
9. Kompetensi adalah kemampuan Tenaga Teknik atau Asesor untuk
mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja.
10. Sertifikasi Kompetensi adalah proses penilaian untuk mendapatkan
pengakuan formal terhadap Klasifikasi Kompetensi dan Kualifikasi
Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor pada usaha ketenagalistrikan.
11. Sertifikat Kompetensi adalah bukti pengakuan formal terhadap
Klasifikasi Kompetensi dan Kualifikasi Kompetensi Tenaga Teknik atau
Asesor di bidang ketenagalistrikan.
12. Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah instalasi tenaga listrik
yang digunakan untuk pemanfaatan tenaga listrik oleh konsumen
akhir.
13. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya
disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja
yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 7


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

14. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat


KKNI adalah kerangka penjenjangan Kualifikasi Kompetensi yang
dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja
dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan diberbagai sector.
15. Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan adalah kerangka penjenjangan
Kualifikasi Kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan ketenagalistrikan
berdasarkan KKNI.
16. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pemberian pengakuan formal
yang menyatakan suatu lembaga sertifikasi telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi.
17. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah badan usaha yang melakukan
usaha jasa penunjang tenaga listrik di bidang Sertifikasi Kompetensi
yang diberi hak untuk melakukan Sertifikasi Kompetensi Tenaga
Teknik atau Asesor.
18. Forum Konsensus adalah pertemuan yang membicarakan kepentingan
bersama untuk mendapatkan kesepakatan atau permufakatan yang
dicapai melalui kebulatan suara.
19. Harmonisasi adalah serangkaian kegiatan yang sistematis dalam
rangka kerja sama saling pengakuan SKTTK dengan standar
kompetensi lain baik di dalam maupun luar negeri guna mencapai
kesetaraan dan/atau pengakuan.
20. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang ketenagalistrikan.
21. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan, pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, dan
lingkungan di bidang ketenagalistrikan.
22. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral.
23. Kementerian Ketenagakerjaan adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
24. Instansi Teknis adalah kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian pembina sektor atau lapangan usaha yang memiliki

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 8


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

otoritas teknis dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di


sektor atau lapangan usaha tertentu.

1.3. Penggunaan SKTTK

SKTTK untuk bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik sub Bidang


Konsultansi Perencanaan Pada Tegangan Rendah ini digunakan oleh:

1. Lembaga Sertifikasi Kompetensi atau Panitia Uji Kompetensi


Ketenagalistrikan sebagai panduan penyusunan Standar Uji Sertifikasi
Kompetensi Bagi tenaga teknik.
2. Lembaga Pelatihan vokasi/keterampilan atau pelatihan sebagai
penyusunan kurikulum, silabus, dan modul bagi tenaga teknik.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 9


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

BAB II

JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN


2.1. Pemetaan SKTTK

Pemetaan SKTTK pada pedoman ini dikhususkan untuk pekerjaan


ahli pada bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik. Berikut ini adalah
Pemetaan SKTTK tersebut:

Tujuan Fungsi
Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama Utama

Menyediakan Melaksanakan Melaksanakan Menciptakan Metode Baru


Listrik Yang pekerjaan ahli pekerjaan ahli Terkait Keteknikan Pada
Aman, Andal pada bidang Instalasi Pemanfaatan
dan Ramah Instalasi Tenaga tenaga Listrik
Lingkungan Listrik Menciptakan Metode Baru
Terkait Pengelolaan
Kegiatan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menciptakan Metode Baru
Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
Menciptakan Metode Baru
dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pada
Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Menciptakan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait
Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi
Perkembangan Teknologi
Dunia Kelistrikan
Menciptakan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pada
Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
Menerapkan Metode Baru
Terkait Keteknikan
Konsultansi Perencanaan
dan Konsultansi
Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Terkait Keteknikan
Pembangunan dan
Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 10


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

Tujuan Fungsi
Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama Utama

Menerapkan Metode Baru


Terkait Keteknikan
Pemeriksaan dan Pengujian
Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Terkait Keteknikan
Pengoperasian Pada
Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Terkait Keteknikan
Pemeliharaan Pada
Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Terkait Pengelolaan Pada
Kegiatan Konsultansi
Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan
Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Terkait Pengelolaan Pada
Kegiatan Pembangunan
dan Pemasangan Pada
Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Terkait Pengelolaan Pada
Kegiatan Pemeriksaan dan
Pengujian Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Terkait Pengelolaan Pada
Kegiatan Pengoperasian
Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Terkait Pengelolaan Pada
Kegiatan Pemeliharaan
Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Keteknikan Konsultansi
Perencanaan dan
Konsulatansi Pengawasan
Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pembangunan
dan Pemasangan Pada
Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 11


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

Tujuan Fungsi
Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama Utama

Menerapkan Metode Baru


Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pemeriksaan
dan Pengujian Pada
Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pengoperasian
Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pemeliharaan
Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan
Konsultansi Perencanaan
dan Konsulatansi
Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan
Pembangunan dan
Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan
Pemeriksaan dan Pengujian
Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan
Pengoperasian Pada
Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan
Pemeliharaan Pada
Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 12


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

Tujuan Fungsi
Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama Utama

Konsultansi Perencanaan
dan Konsultansi
Pengawasan Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah Yang
Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
Menerapkan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait
Pembangunan dan
Pemasangan Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah Yang
Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
Menerapkan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait
Pemeriksaan dan Pengujian
Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Tegangan
Rendah Yang Bermanfaat
Bagi Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
Menerapkan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait
Pengoperasian Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah Yang
Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
Menerapkan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait
Pemeliharaan Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah Yang
Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
Menerapkan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan
Konsultansi Perencanaan
dan Konsultansi
Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
Menerapkan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 13


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

Tujuan Fungsi
Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama Utama

Pengelolaan Kegiatan
Pembangunan dan
Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
Menerapkan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan
Pemeriksaan dan Pengujian
Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
Menerapkan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan
Pengoperasian Pada
Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
Menerapkan Metode Baru
dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Pemeliharaan
Pada Instalasi Nasional

2.2. Pengemasan Kualifikasi Jabatan

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017


tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan,
pengemasan okupasi jabatan bagi tenaga teknik untuk bidang
Pemanfaatan Tenaga Listrik, dikualifikasikan menjadi 9(sembilan) jenjang
kualifikasi.
Pada pedoman ini dibahas untuk jenjang kualifikasi jabatan level 7
(tujuh) sampai dengan level 9 (sembilan). Berikut ini adalah pemetaan
kualifikasi jabatan untuk Ahli pada bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik:

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 14


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

Bidang Subbidang Standar Kompetensi

Level- Kode Kualifikasi Kemungkinan Jabatan


JKK Jabatan
(KKNI)
Pemanfaatan Semua Level 7 – D.35.140.01.KUA Ahli Muda Instalasi
Tenaga subbidang Ahli LIFIKASI.7.MANT Pemanfaatan Tenaga
Listrik Muda EL Listrik
Manajer Senior Instalasi
Pemanfaatan Tenaga
Listrik
Level 8 – D.35.140.01.KUA Ahli Madya Instalasi
Ahli LIFIKASI.8.MANT Pemanfaatan Tenaga
Madya EL Listrik
General Manajer
Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Level 9 – D.35.140.01.KUA Ahli Utama Instalasi
Ahli LIFIKASI.9.MANT Pemanfaatan Tenaga
Utama EL Listrik
Direktur Instalasi
Pemanfaatan Tenaga
Listrik

2.3. Uraian Kualifikasi Jabatan

Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran


kerja, kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi pada
kemungkinan jabatan dalam jenjang kualifikasi jabatan tersebut.

2.3.1. Ahli Muda Pemanfaatan Tenaga Listrik


D.35.140.01.KUALIFIKASI.7.MANTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 7 Jenjang Kualifikasi
Ketenagalistrikan (JKK) yang berkaitan dengan tugas keteknikan
atapun manajerial untuk memimpin pada lingkup wilayah dalam
penyusunan dan penerapan metode baru terkait dengan keteknikan
ataupun pelaksanaan pengelolaan kegiatan di bidang instalasi
pemanfaatan tenaga listrik. Memiliki lingkup pekerjaan menciptakan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 15


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

dan menerapkan metode baru dengan pendekatan monodisipliner


pada kegiatan ataupun pengelolaan kegiatan konsultansi dan/atau
pembangunan dan pemasangan, dan/atau pemeriksaan dan
pengujian, dan/atau pengoperasian, dan/atau pemeliharaan instalasi
pemanfaatan tenaga listrik.

b. Sikap Kerja
- Inovatif
- Komunikatif
- Teliti
- Mengikuti perkembangan teknologi
- Berintegritas
- Berjiwa kepemimpinan

c. Peran Kerja
- Menggunakan keahlian keilmuan bidang instalasi pemanfaatan
tenaga listrik dalam melaksanakan kegiatan di bidang instalasi
pemanfaatan tenaga listrik.
- Mengembangkan metode-metode baru pada kegiatan di bidang
instalasi pemanfaatan tenaga listrik sehingga dapat meningkatkan
aspek ketersediaan, keandalan dan keterjangkauan penggunaan
tenaga listrik di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
- Memastikan bahwa pelaksanaan operasional di Area telah sesuai
dengan yang dipersyaratkan.
- Menjaga kualitas hasil.
- Menerapkan manajemen mutu dalam proses penyelengaraan
kegiatan.
- Melakukan uji petik terhadap hasil perkerjaan di Area-Area
wilayah kerjanya.
- Mengevaluasi laporan teknik yang dibuat oleh Area-Area.
- Memberikan bimbingan dan bantuan teknis kepada Area-Area di
wilayah kerjanya.
- Membuat penilaian kinerja unit Area operasional.
- Melakukan evaluasi terhadap hasil operasional Area operasional di
wilayah kerjanya
- Membuat laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 16


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

- Memberikan masukan dan umpan balik, baik kepada General


Manager maupun kepada Area operasional yang ada di wilayah
kerjanya.
- Membantu dan mengakomodasi unit Area operasional dalam
memenuhi kebutuhan sarana dan fasilitas kerja.
- Membuat dan menyusun SOP untuk unit operasional dan
mengajukannya kepada General Manager untuk mendapatkan
persetujuan dan pengesahan
d. Kemungkinan Jabatan
- Ahli Muda Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
- Manajer Senior Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


- Ahli Muda Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menciptakan Metode Baru Terkait
Keteknikan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi


berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menerapkan Metode Baru Terkait
Keteknikan Konsultansi
Perencanaan dan Konsultansi
Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
2. Menerapkan Metode Baru Terkait
Keteknikan Pembangunan dan
Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
3. Menerapkan Metode Baru Terkait
Keteknikan Pemeriksaan dan
Pengujian Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
4. Menerapkan Metode Baru Terkait

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 17


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


Keteknikan Pengoperasian Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
5. Menerapkan Metode Baru Terkait
Keteknikan Pemeliharaan Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik

- Manajer Senior Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik


Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menciptakan Metode Baru Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi


berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menerapkan Metode Baru Terkait
Pengelolaan Pada Kegiatan
Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
2. Menerapkan Metode Baru Terkait
Pengelolaan Pada Kegiatan
Pembangunan dan Pemasangan
Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
3. Menerapkan Metode Baru Terkait
Pengelolaan Pada Kegiatan
Pemeriksaan dan Pengujian Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
4. Menerapkan Metode Baru Terkait
Pengelolaan Pada Kegiatan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 18


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


Pengoperasian Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
5. Menerapkan Metode Baru Terkait
Pengelolaan Pada Kegiatan
Pemeliharaan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

2.3.2. Ahli Madya Pemanfaatan Tenaga Listrik


D.35.140.01.KUALIFIKASI.8.MANTER
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 8 Jenjang Kualifikasi
Ketenagalistrikan (JKK) yang berkaitan dengan tugas keteknikan
atapun manajerial untuk memimpin pada lingkup wilayah dalam
penyusunan dan penerapan metode baru terkait dengan keteknikan
ataupun pelaksanaan pengelolaan kegiatan di bidang instalasi
pemanfaatan tenaga listrik. Memiliki lingkup pekerjaan menciptakan
dan menerapkan metode baru dengan pendekatan multidisipliner
pada kegiatan ataupun pengelolaan kegiatan konsultansi dan/atau
pembangunan dan pemasangan, dan/atau pemeriksaan dan
pengujian, dan/atau pengoperasian, dan/atau pemeliharaan instalasi
pemanfaatan tenaga listrik.

b. Sikap Kerja
- Inovatif
- Komunikatif
- Teliti
- Mengikuti perkembangan teknologi
- Berintegritas
- Berjiwa kepemimpinan

c. Peran Kerja
- Menggunakan keahlian keilmuan bidang instalasi pemanfaatan
tenaga listrik dalam melaksanakan kegiatan di bidang instalasi
pemanfaatan tenaga listrik
- Mengembangkan metode-metode baru pada kegiatan di bidang
instalasi pemanfaatan tenaga listrik sehingga dapat meningkatkan
aspek ketersediaan, keandalan dan keterjangkauan penggunaan
tenaga listrik di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 19


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

- Menyusun kebijakan starategis dalam pengelolaan wilayah kerja


organisasi/lembaga/badan usaha yang bergerak pada kegiatan di
bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik
- Mengendalikan keberlangsungan kegiatan wilayah kerja sesuai
dengan rencana kerja tahunan.
- Mengendalikan kualitas layanan wilayah kerja sesuai dengan
dinamika dan harapan
- Mengendalikan aspek kepatuhan wilayah kerja terhadap undang-
undang, peraturan pemerintah, standar-standar dan ketentuan
lainnya.
- Mengendalikan anggaran wilayah kerja capex dan opex tahunan.
- Mengembangkan metode-metode baru terkait pengelolaan wilayah
kerja di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik sehingga dapat
meningkatkan aspek ketersediaan, keandalan dan keterjangkauan
penggunaan tenaga listrik di bidang instalasi pemanfaatan tenaga
listrik.
d. Kemungkinan Jabatan
- Ahli Madya Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
- General Manajer Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


- Ahli Madya Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menciptakan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi


berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Keteknikan Konsultansi
Perencanaan dan Konsulatansi
Pengawasan Pada Instalasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 20


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


Pemanfaatan tenaga Listrik
2. Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pembangunan dan
Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
3. Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pemeriksaan dan
Pengujian Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
4. Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pengoperasian Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
5. Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pemeliharaan Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik

- General Manajer Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik


Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menciptakan Metode Baru dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi


berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Konsultansi
Perencanaan dan Konsulatansi
Pengawasan Pada Instalasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 21


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


Pemanfaatan tenaga Listrik
2. Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pembangunan
dan Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
3. Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pemeriksaan
dan Pengujian Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
4. Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pengoperasian
Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga
Listrik
5. Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan
Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga
Listrik

2.3.3. Ahli Utama Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Menengah


D.35.140.01.KUALIFIKASI.9.MANTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 9 Jenjang Kualifikasi
Ketenagalistrikan (JKK) yang berkaitan dengan tugas keteknikan
atapun manajerial untuk memimpin pada lingkup wilayah dalam
penyusunan dan penerapan metode baru terkait dengan keteknikan
ataupun pelaksanaan pengelolaan kegiatan di bidang instalasi
pemanfaatan tenaga listrik. Memiliki lingkup pekerjaan menciptakan
dan menerapkan metode baru dengan pendekatan multi-
transdisipliner pada kegiatan ataupun pengelolaan kegiatan
konsultansi dan/atau pembangunan dan pemasangan, dan/atau
pemeriksaan dan pengujian, dan/atau pengoperasian, dan/atau
pemeliharaan instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 22


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

b. Sikap Kerja
- Inovatif
- Komunikatif
- Teliti
- Mengikuti perkembangan teknologi
- Berintegritas
- Berjiwa kepemimpinan

c. Peran Kerja
- Menggunakan keahlian keilmuan bidang instalasi pemanfaatan
tenaga listrik dalam melaksanakan kegiatan di bidang instalasi
pemanfaatan tenaga listrik.
- Mengembangkan metode-metode baru pada kegiatan di bidang
instalasi pemanfaatan tenaga listrik sehingga dapat meningkatkan
aspek ketersediaan, keandalan dan keterjangkauan penggunaan
tenaga listrik di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
- Menyusun kebijakan starategis dalam pengelolaan
organisasi/lembaga/badan usaha yang bergerak pada kegiatan di
bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik
- Mengendalikan keberlangsungan kegiatan sesuai dengan rencana
kerja tahunan.
- Mengendalikan kualitas layanan sesuai dengan dinamika dan
harapan
- Mengendalikan aspek kepatuhan terhadap undang-undang,
peraturan pemerintah, standar-standar dan ketentuan lainnya.
- Mengendalikan anggaran capex dan opex tahunan
- Mengembangkan metode-metode baru terkait pengelolaan di
bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik sehingga dapat
meningkatkan aspek ketersediaan, keandalan dan keterjangkauan
penggunaan tenaga listrik di bidang instalasi pemanfaatan tenaga
listrik
d. Kemungkinan Jabatan
- Ahli Utama Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
- Direktur Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


- Ahli Utama Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 23


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki 2 (dua) unit


kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menciptakan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Yang Bermanfaat
Bagi Perkembangan Teknologi
Dunia Kelistrikan

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi


berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Konsultansi Perencanaan
dan Konsultansi Pengawasan
Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah Yang
Bermanfaat Bagi Perkembangan
Dunia Ketenagalistrikan
2. Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Pembangunan dan
Pemasangan Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Tegangan Rendah
Yang Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
3. Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Pemeriksaan dan Pengujian
Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah Yang
Bermanfaat Bagi Perkembangan
Dunia Ketenagalistrikan
4. Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 24


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


Terkait Pengoperasian Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah Yang Bermanfaat
Bagi Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
5. Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Pemeliharaan Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah Yang Bermanfaat
Bagi Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan

- Direktur Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik


Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menciptakan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Pengelolaan Kegiatan Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi


berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Pengelolaan Kegiatan
Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
2. Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 25


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


Terkait Pengelolaan Kegiatan
Pembangunan dan Pemasangan
Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
3. Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Pengelolaan Kegiatan
Pemeriksaan dan Pengujian Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
4. Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Pengelolaan Kegiatan
Pengoperasian Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan
Nasional
5. Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Pengelolaan Kegiatan
Pemeliharaan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan
Nasional

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 26


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

BAB III

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK


KETENAGALISTRIKAN

3.1. Daftar Unit Kompetensi

Unit - unit kompetensi disusun berdasarkan fungsi dasar yang


diperoleh dari pemetaan SKTTK, yaitu sebagai berikut:
No. Kode Unit
Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
Menciptakan Metode Baru Terkait
1. Keteknikan Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menciptakan Metode Baru Terkait
2. Pengelolaan Kegiatan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menciptakan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
3.
Keteknikan Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menciptakan Metode Baru dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
4.
Pengelolaan Kegiatan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menciptakan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
5. Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Perkembangan Teknologi
Dunia Kelistrikan
Menciptakan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
6. Pengelolaan Kegiatan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional
Menerapkan Metode Baru Terkait
7. Keteknikan Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 27


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

No. Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Terkait
Keteknikan Pembangunan dan
8.
Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Terkait
9. Keteknikan Pemeriksaan dan Pengujian
Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Terkait
10. Keteknikan Pengoperasian Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Terkait
11. Keteknikan Pemeliharaan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Terkait
Pengelolaan Pada Kegiatan Konsultansi
12.
Perencanaan dan Konsultansi Pengawasan
Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Terkait
Pengelolaan Pada Kegiatan Pembangunan
13.
dan Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Terkait
Pengelolaan Pada Kegiatan Pemeriksaan
14.
dan Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Terkait
15. Pengelolaan Pada Kegiatan Pengoperasian
Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Terkait
16. Pengelolaan Pada Kegiatan Pemeliharaan
Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
17.
Keteknikan Konsultansi Perencanaan dan
Konsulatansi Pengawasan Pada Instalasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 28


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

No. Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
Pemanfaatan tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
18. Keteknikan Pembangunan dan
Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
19.
Keteknikan Pemeriksaan dan Pengujian
Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
20.
Keteknikan Pengoperasian Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
21.
Keteknikan Pemeliharaan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Konsultansi
22.
Perencanaan dan Konsulatansi
Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
23. Pengelolaan Kegiatan Pembangunan dan
Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
24. Pengelolaan Kegiatan Pemeriksaan dan
Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Dengan
25.
Pendekatan Multidisipliner Terkait

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 29


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

No. Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
Pengelolaan Kegiatan Pengoperasian Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
26.
Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
Konsultansi Perencanaan dan Konsultansi
27. Pengawasan Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah Yang Bermanfaat
Bagi Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
Pembangunan dan Pemasangan Instalasi
28.
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan
Rendah Yang Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan
Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi
29.
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan
Rendah Yang Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan
Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
Pengoperasian Instalasi Pemanfaatan
30.
Tenaga Listrik Tegangan Rendah Yang
Bermanfaat Bagi Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
31. Pemeliharaan Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Tegangan Rendah Yang
Bermanfaat Bagi Perkembangan Dunia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 30


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

No. Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
Ketenagalistrikan
Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Konsultansi
32. Perencanaan dan Konsultansi Pengawasan
Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Yang Bermanfaat Bagi Kepentingan
Nasional
Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pembangunan dan
33.
Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pemeriksaan dan
34.
Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
35. Pengelolaan Kegiatan Pengoperasian Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional
Menerapkan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
36. Pengelolaan Kegiatan Pemanfaatan Tenaga
Listrik Yang Bermanfaat Bagi Kepentingan
Pemeliharaan Pada Instalasi Nasional

3.2. Uraian Unit Kompetensi

Uraian unit kompetensi merupakan penjelasan terhadap unit-unit


kompetensi yang ada pada daftar unit kompetensi yang mencakup kode
unit, judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja,
batasan variabel serta panduan penilaian.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 31


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.1. D.35.140.00.001.1 Menciptakan Metode Baru Terkait Keteknikan


Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.140.00.001.1


Judul Unit : Menciptakan Metode Baru Terkait Keteknikan Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penyusunan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan keteknikan pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi masalah terkait dengan
kegiatan keteknikan pada instalasi pemanfaatan
tenaga listrik dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian


masalah ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi


dengan pendekatan monodisipliner

2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber


kegiatan daya lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber


daya lain disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan
3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah


disusun

4 Mengevaluasi 4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode


Metode baru secara teoritis dilakukan

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 32


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan


laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Monodisipliner adalah Pendekatan yang bertitik tolak murni
berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan
atau memfusikan dengan cabang ilmu lainnya.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia, peralatan
dan lingkungan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 33


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI, PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang instalasi pemanfaatan tenaga
listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner yang diakui
dan dijadikan rujukan penyusunan standar dan memiliki bukti
implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Sistem manajemen K2 & K3

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru
dalam penyelesaian permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan
kaedah-kaedah yang ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 34


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.1. Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan
keunggulan.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam
penyusunan metode baru.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 35


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.2. D.35.141.00.052.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan


Konsultansi Perencanaan dan Konsultansi
Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.141.00.052.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan Konsultansi
Perencanaan dan Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan keteknikan Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru tersebut dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 36


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Kompetensi
3.1.2.12. Legalitas
3.1.2.13. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 37


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI, PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner yang diakui
dan dijadikan rujukan penyusunan standar dan memiliki bukti
implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Manajemen sistem K2 dan K3

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 38


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 39


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.3. D.35.142.00.008.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan


Pembangunan dan Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.142.00.008.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan
Pembangunan dan Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan keteknikan pembangunan dan pemasangan pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 40


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Kompetensi
3.1.2.12. Legalitas
3.1.2.13. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 41


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang


terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner yang diakui
dan dijadikan rujukan penyusunan standar dan memiliki bukti
implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 42


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan


perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 43


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.4. D.35.143.00.007.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan


Pemeriksaan dan Pengujian Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.143.00.007.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan Pemeriksaan
dan Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan keteknikan pemeriksaan dan pengujian pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 44


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 45


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner yang diakui
dan dijadikan rujukan penyusunan standar dan memiliki bukti
implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 46


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan


perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 47


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.5. D.35.144.00.008.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan


Pengoperasian Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.144.00.008.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan
Pengoperasian Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan keteknikan pengoperasian pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 48


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Kompetensi
3.1.2.12. Legalitas
3.1.2.13. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yag berlaku

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 49


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang


terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner yang diakui
dan dijadikan rujukan penyusunan standar dan memiliki bukti
implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 50


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 51


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.6. D.35.145.00.008.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan


Pemeliharaan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.145.00.008.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Terkait Keteknikan
Pemeliharaan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan keteknikan pemeliharaan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 52


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 53


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner yang diakui
dan dijadikan rujukan penyusunan standar dan memiliki bukti
implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 54


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.
5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 55


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.7. D.35.140.00.002.1 Menyusun Metode Baru Terkait Pengelolaan


Kegiatan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik

Kode Unit : D.35.140.00.002.1


Judul Unit : Menyusun Metode Baru Terkait Pengelolaan Kegiatan Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penyusunan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan pengelolaan pada bidang pemanfaatan tenaga
listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi masalah terkait dengan
kegiatan pengelolaan pada instalasi pemanfaatan
tenaga listrik dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian


masalah ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi


dengan pendekatan monodisipliner
2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber


daya lain disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan
3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah


disusun
4 Mengevaluasi 4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
Metode baru secara teoritis dilakukan

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 56


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan


laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Monodisipliner adalah Pendekatan monodisiplin atau pendekatan
struktur adalah suatu pendekatan yang bahan pelajaran diorganisasi
atau bertitik tolak murni berdasarkan disiplin ilmu yang
bersangkutan tanpa mempertaukan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 57


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia, peralatan


dan lingkungan

3.2. Standar
3.2.1. SNI, PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang instalasi pemanfaatan
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang instalasi pemanfaatan
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala Nasional.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Manajemen konflik
3.1.5. Manajemen sistem K2 & K3

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru
dalam penyelesaian permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan
kaedah-kaedah yang ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 58


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Kepemimpinan
4.2. Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan
keunggulan.
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam
penyusunan metode baru.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 59


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.8. D.35.141.00.053.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan


Konsultansi Perencanaan dan Konsultansi
Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik

Kode Unit : D.35.141.00.053.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan Konsultansi
Perencanaan dan Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan pengelolaan Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 60


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 61


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI, PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala Nasional.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Manajemen sistem K2 & K3

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 62


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 63


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.9. D.35.142.00.009.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan


Pembangunan dan Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.142.00.009.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan
Pembangunan dan Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan pengelolaan pembangunan dan pemasangan pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 64


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 65


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala Nasional.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 66


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 67


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.10. D.35.143.00.008.1 Menerapkan Metode Baru Terkait


Pengelolaan Pemeriksaan dan Pengujian Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.143.00.008.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan Pemeriksaan
dan Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan pengelolaan pemeriksaan dan pengujian pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 68


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 69


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala Nasional.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 70


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan


perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 71


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.11. D.35.144.00.009.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan


Pengoperasian Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.144.00.009.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan
Pengoperasian Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan pengelolaan pengoperasian pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 72


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 73


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala Nasional.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 74


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan


perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.1. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 75


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.12. D.35.145.00.009.1 Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan


Pemeliharaan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.145.00.009.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Terkait Pengelolaan
Pemeliharaan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan monodisipliner terkait
dengan pengelolaan pemeliharaan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 76


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 77


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan monodisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala Nasional.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 78


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 79


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.13. D.35.140.00.003.1 Menciptakan Metode Baru Dengan


Pendekatan Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.140.00.003.1

Judul Unit : Menciptakan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Keteknikan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Menciptakan Metode Baru Dengan Pendekatan
Unit Multidisipliner Terkait Keteknikan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi masalah dengan pendekatan
kegiatan multidisipliner pada instalasi
pemanfaatan tenaga listrik dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian


masalah ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi


dengan pendekatan multidisipliner

2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber


kegiatan daya lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber


daya lain disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan
3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah


disusun

4 Mengevaluasi 4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode


Metode baru secara teoritis dilakukan

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 80


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan


laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Multidisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah
dengan menggunakan berbagai sudut pandang banyak ilmu yang
relevan.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 81


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI, PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang instalasi pemanfaatan
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang instalasi pemanfaatan
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner yang diakui
atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional dan memiliki
bukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Manajemen sistem K2 & K3

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru
dalam penyelesaian permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan
kaedah-kaedah yang ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 82


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

pertumbuhan.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam
penyusunan metode baru.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 83


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.14. D.35.141.00.054.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Keteknikan
Konsultansi Perencanaan dan Konsulatansi
Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.141.00.054.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Konsultansi
Perencanaan dan Konsulatansi Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan keteknikan Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 84


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur


hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 85


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.10. Tanggung jawab sosial


3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner yang diakui
atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional dan memiliki
bukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 86


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 87


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.15. D.35.142.00.010.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Keteknikan
Pembangunan dan Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.142.00.010.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Pembangunan dan
Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan keteknikan pembangunan dan pemasangan pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil
metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 88


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

BATASAN VARIABEL
Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Kompetensi
3.1.2.12. Legalitas

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 89


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.13. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner yang diakui
atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional dan memiliki
bukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 90


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 91


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.16. D.35.143.00.009.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Keteknikan
Pemeriksaan dan Pengujian Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.143.00.009.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Pemeriksaan dan
Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan keteknikan pemeriksaan dan pengujian pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil
metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 92


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Kompetensi
3.1.2.12. Legalitas
3.1.2.13. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 93


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner yang diakui
atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional dan memiliki
bukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 94


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 95


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.17. D.35.144.00.010.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Keteknikan
Pengoperasian Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.144.00.010.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Pengoperasian Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan keteknikan pengoperasian pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil
metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 96


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 97


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner yang diakui
atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional dan memiliki
bukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 98


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 99


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.18. D.35.145.00.010.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Keteknikan
Pemeliharaan Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.145.00.010.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Keteknikan Pemeliharaan Pada
Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan keteknikan pemeliharaan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil
metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 100


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 101


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner yang diakui
atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional dan memiliki
bukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 102


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan


gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 103


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.19. D.35.140.00.004.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan
Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.140.00.004.1


Judul Unit : Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penyusunan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan pengelolaan pada bidang pemanfaatan tenaga
listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi masalah terkait dengan
kegiatan pengelolaan pada instalasi pemanfaatan
tenaga listrik dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian


masalah ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi


dengan pendekatan multidisipliner
2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber


daya lain disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan
3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah


disusun
4 Mengevaluasi 4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
Metode baru secara teoritis dilakukan

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 104


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan


laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Multidisipliner adalah adalah pendekatan dalam pemecahan suatu
masalah dengan menggunakanberbagai sudut pandang banyak ilmu
yang relevan.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 105


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang instalasi pemanfaatan
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang instalasi pemanfaatan
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Manajemen konflik
3.1.5. Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru
dalam penyelesaian permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan
kaedah-kaedah yang ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Kepemimpinan
4.2. Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 106


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

pertumbuhan.
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam
penyusunan metode baru.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 107


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.20. D.35.141.00.055.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan
Konsultansi Perencanaan dan Konsulatansi
Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga
Listrik

Kode Unit : D.35.141.00.055.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Konsultansi
Perencanaan dan Konsulatansi Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan pengelolaan Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 108


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur


hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 109


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.10. Tanggung jawab sosial


3.1.2.11. Kompetensi
3.1.2.12. Legalitas
3.1.2.13. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI, PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 110


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 111


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.21. D.35.142.00.011.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan
Pembangunan dan Pemasangan Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.142.00.011.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pembangunan
dan Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan pengelolaan pembangunan dan pemasangan pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil
metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 112


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 113


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 114


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan


gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 115


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.22. D.35.143.00.010.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan
Pemeriksaan dan Pengujian Pada Instalasi
Pemanfaatan tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.143.00.010.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pemeriksaan
dan Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan pengelolaan pemeriksaan dan pengujian pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil
metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 116


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 117


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 118


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan


gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 119


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.23. D.35.144.00.011.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan
Pengoperasian Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.144.00.011.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan
Pengoperasian Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan pengelolaan pengoperasian pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil
metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 120


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 121


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 122


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan


gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 123


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.24. D.35.145.00.011.1 Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan
Pemeliharaan Pada Instalasi Pemanfaatan
tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.145.00.011.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru Dengan Pendekatan
Multidisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan
Pada Instalasi Pemanfaatan tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan multidisipliner terkait
dengan pengelolaan pemeliharaan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil
metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 124


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 125


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multidisipliner
yang diakui dan dijadikan rujukan pada suatu badan usaha skala.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 126


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan


gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 127


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.25. D.35.140.00.005.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat
Bagi Perkembangan Teknologi Dunia
Kelistrikan

Kode Unit : D.35.140.00.005.1


Judul Unit : Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan Teknologi
Dunia Kelistrikan
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penyusunan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner pada
bidang pemanfaatan tenaga listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi masalah dengan pendekatan
kegiatan Multi-transdisipliner pada instalasi
pemanfaatan tenaga listrik dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian


masalah ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi


dengan pendekatan Multi-transdisipliner

2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber


kegiatan daya lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber


daya lain disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan
3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah


disusun

4 Mengevaluasi 4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode


Metode baru secara teoritis dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 128


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan


laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Multi-transdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu
masalah dengan menggunakan berbagai sudut pandang banyak ilmu
yang relevan serta dilihat dari berbagai bidang.
Sebagai contoh : "sebuah metode baru dibuat melalui analisis
keteknikan dan keekonomian yang memperhitungkan dampak-
dampak terhadap kehidupann sosial, ekonomi dan politik sehingga
metode tersebut dapat diterima dan memberikan perubahan di
masyarakat".
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 129


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya


3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang instalasi pemanfaatan
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang instalasi pemanfaatan
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans disipliner yang
diakui atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional serta telah
terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru
dalam penyelesaian permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan
kaedah-kaedah yang ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 130


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan


ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan
pertumbuhan.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam
penyusunan metode baru.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 131


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.26. D.35.141.00.056.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Konsultansi
Perencanaan dan Konsultansi Pengawasan
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan

Kode Unit : D.35.141.00.056.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan keteknikan Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 132


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 133


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya


3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans disipliner yang
diakui atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional serta telah
terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 134


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

tenaga listrik dengan pendekatan Multi-transdisipliner


3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 135


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.27. D.35.142.00.012.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pembangunan
dan Pemasangan Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan

Kode Unit : D.35.142.00.012.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Pembangunan dan Pemasangan
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat
Bagi Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan keteknikan pembangunan dan pemasangan
pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 136


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur


hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 137


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.10. Tanggung jawab sosial


3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans disipliner yang
diakui atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional serta telah
terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan Multi-transdisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 138


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 139


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.28. D.35.143.00.011.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pemeriksaan dan
Pengujian Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Tegangan Rendah Yang Bermanfaat
Bagi Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan

Kode Unit : D.35.143.00.011.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Pemeriksaan dan Pengujian
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan Dunia
Ketenagalistrikan
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan keteknikan pemeriksaan dan pengujian
pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 140


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur


hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 141


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.10. Tanggung jawab sosial


3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans disipliner yang
diakui atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional serta telah
terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan Multi-transdisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 142


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 143


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.29. D.35.144.00.012.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pengoperasian
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah Yang Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan

Kode Unit : D.35.144.00.012.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Pengoperasian Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah Yang
Bermanfaat Bagi Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan keteknikan

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi
4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 144


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 145


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans disipliner yang
diakui atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional serta telah
terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan Multi-transdisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 146


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan


gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 147


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.30. D.35.145.00.012.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pemeliharaan
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah Yang Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan

Kode Unit : D.35.145.00.012.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Pemeliharaan Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Tegangan Rendah Yang Bermanfaat Bagi
Perkembangan Dunia Ketenagalistrikan
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan keteknikan pemeliharaan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 148


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur


hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 149


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.10. Tanggung jawab sosial


3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait keteknikan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans disipliner yang
diakui atau dijadikan rujukan penyusunan standar internasional serta telah
terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan Multi-transdisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 150


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 151


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.31. D.35.140.00.006.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan
Kegiatan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Yang Bermanfaat Bagi Kepentingan
Nasional

Kode Unit : D.35.140.00.006.1


Judul Unit : Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penyusunan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan pengelolaan pada bidang pemanfaatan
tenaga listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi masalah terkait dengan
kegiatan pengelolaan pada instalasi pemanfaatan
tenaga listrik dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian


masalah ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi


dengan pendekatan Multi-transdisipliner
2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan
daya lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber


daya lain disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan
3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah


disusun
4 Mengevaluasi 4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
Metode baru secara teoritis dilakukan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 152


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan


laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Multi-transdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu
masalah dengan menggunakan berbagai sudut pandang banyak ilmu
yang relevan serta dilihat dari berbagai bidang.
Sebagai contoh : "sebuah metode baru dibuat melalui analisis
keteknikan dan keekonomian yang memperhitungkan dampak-
dampak terhadap kehidupann sosial, ekonomi dan politik sehingga
metode tersebut dapat diterima dan memberikan perubahan di
masyarakat".
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 153


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya


3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang instalasi pemanfaatan
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang instalasi pemanfaatan
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans
disipliner yang diakui atau dijadikan rujukan pada suatu badan usaha
skala Nasional dan telah terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Manajemen konflik

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru
dalam penyelesaian permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan
kaedah-kaedah yang ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 154


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan


dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Kepemimpinan
4.2. Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan
pertumbuhan.
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam
penyusunan metode baru.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 155


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.32. D.35.141.00.057.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan
Kegiatan Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat
Bagi Kepentingan Nasional

Kode Unit : D.35.141.00.057.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Konsultansi
Perencanaan dan Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan pengelolaan Konsultansi Perencanaan dan
Konsultansi Pengawasan Pada Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 156


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan
4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur
hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 157


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan


Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
3.1.2.10. Tanggung jawab sosial
3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans
disipliner yang diakui atau dijadikan rujukan pada suatu badan usaha
skala Nasional dan telah terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 158


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan


kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan Multi-transdisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan
ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 159


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.33. D.35.144.00.013.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan
Kegiatan Pembangunan dan Pemasangan Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional

Kode Unit : D.35.144.00.013.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pembangunan
dan Pemasangan Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik Yang Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan pengelolaan pembangunan dan pemasangan
pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 160


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur


hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 161


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.10. Tanggung jawab sosial


3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans
disipliner yang diakui atau dijadikan rujukan pada suatu badan usaha
skala Nasional dan telah terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan Multi-transdisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 162


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 163


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.34. D.35.143.00.012.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan
Kegiatan Pemeriksaan dan Pengujian Pada
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional

Kode Unit : D.35.141.03.007.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pemeriksaan
dan Pengujian Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Yang Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan pengelolaan pemeriksaan dan pengujian
pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 164


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur


hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 165


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.10. Tanggung jawab sosial


3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans
disipliner yang diakui atau dijadikan rujukan pada suatu badan usaha
skala Nasional dan telah terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan Multi-transdisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 166


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 167


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.35. D.35.144.00.013.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan
Kegiatan Pengoperasian Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat
Bagi Kepentingan Nasional

Kode Unit : D.35.144.00.013.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pengoperasian
Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan pengelolaan pengoperasian pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 168


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur


hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 169


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.10. Tanggung jawab sosial


3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans
disipliner yang diakui atau dijadikan rujukan pada suatu badan usaha
skala Nasional dan telah terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan Multi-transdisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 170


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 171


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.2.36. D.35.145.00.013.1 Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan


Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan
Kegiatan Pemeliharaan Pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat
Bagi Kepentingan Nasional

Kode Unit : D.35.145.00.013.1


Judul Unit : Menerapkan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-
transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan
Pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penerapan
Unit metode baru dengan pendekatan Multi-transdisipliner
terkait dengan pengelolaan pemeliharaan pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi kebutuhan reverensi literatur
kegiatan dan sumber daya dalam pelaksanaan
dilakukan

1.2 Lama waktu pelaksanaan diidentifikasi

1.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan diidentifikasi

1.4 Identifikasi kendala dan risiko dilakukan


2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber
kegiatan daya lain disiapkan

2.2 Jadwal dan langkah pelaksanaan


disiapkan

2.3 Tujuan, hipotesis, dan ruang lingkup


pelaksanaan disiapkan

2.4 Daftar kendala dan risiko serta analisis


penyelesaiannya disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Langkah-langkah kegiatan dilaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan

3.2 Data dan informasi dalam pelaksanaan


didokumentasikan

3.3 Kendala dan resiko yang tidak sesuai


dengan perencanaan didokumentasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 172


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

4 Mengevaluasi 4.1 Perbandingan antara reverensi literatur


hasil metode baru dengan implementasi metode
baru dibuat

4.2 Analisis dan evaluasi perencanaan kegiatan


dengan implementasi kegiatan dilakukan

4.3 Analisis dan Evaluasi pembuktian terhadap


tujuan dan hipotesis dilakukan
5 Membuat 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan
laporan dan rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai


ketentuan untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan
baik berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan,
diarahkan, dan dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang
memiliki kewenangan ataupun diakui untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1. Undang-Undang terkait dengan ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah terkait denganUsaha Jasa penunjang Tenaga
Listrik
2.4. Peraturan Menteri terkait dengan Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Uji Sertifikasi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Mematuhi kaedah-kaedah penulisan ilmiah.
3.1.2. Mematuhi kode etik penelitian yaitu :
3.1.2.1. Kejujuran dan anti plagiarisme
3.1.2.2. Obyektivitas
3.1.2.3. Ketelitian
3.1.2.4. Keterbukaan
3.1.2.5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual
3.1.2.6. Penghargaan terhadap kerahasiaan
3.1.2.7. Publikasi yang terpercaya
3.1.2.8. Pembinaan yang konstruktif
3.1.2.9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 173


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

3.1.2.10. Tanggung jawab sosial


3.1.2.11. Legalitas
3.1.2.12. Mengutamakan keselamatan manusia

3.2. Standar
3.2.1. SNI PUIL yang berlaku
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang
terpercaya pada bidang pemanfaatan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan
presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau
pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan
di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan
terkait pengelolaan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji
tulis dan uji observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan
di Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans
disipliner yang diakui atau dijadikan rujukan pada suatu badan usaha
skala Nasional dan telah terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang
pemanfaatan tenaga listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada
pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan
kesimpulan dan saran terhadap hasil penerapan metode
baru pada pelaksanaan kegiatan di bidang pemanfaatan
tenaga listrik dengan pendekatan Multi-transdisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan
dengan format yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 174


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Kepemimpinan
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan
gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan
perintah.
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 175


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.40
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pemanfaatan Tenaga Listrik

BAB IV

PENUTUP

Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan ini


merupakan panduan penyusunan standar uji bagi Lembaga Sertifikasi
Kompetensi dalam penyelenggaraan proses sertifikasi bagi tenaga teknik yang
bekerja di instalasi pemanfaatan tenaga listrik untuk kualifikasi ahli, dan bagi
Lembaga Diklat/Pelatihan merupakan panduan dalam penyusunan standar
latih/kurikulum silabus.

Pada pedoman ini mengatur untuk jenjang kualifikasi KKNI level 7 sampai
dengan level 9 yang terdiri dari:
36 (tiga puluh enam) unit kompetensi, dikemas pada 3 (enam) kualifikasi
jabatan dengan total 6 (enam) jabatan.

Pemaketan kualifikasi jabatan pada pedoman ini menjadi panduan dalam


penerbitan sertifikat kompetensi berdasarkan okupasi jabatan sesuai dengan
Peraturan Menteri ESDM No 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Sertifikasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 176


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai