Anda di halaman 1dari 43

Kelompok 1

Alvin Raviksyah Putra


2320500028
2 D3 LA
RPS 09

- Pengaturan kecepatan putar motor induksi tiga fasa

- Pengaturan start dan pengereman motor induksi tiga fasa

- Penggunaan motor induksi tiga fasa

- Contoh soal dan Aplikasi

- Latihan Soal
Kecepatan Putar Medan

Definisi kecepatan putaran medan:

jumlah putaran kutub magnet tiap detik

ns = f/p
ns adalah kecepatan putar medan dalam revolution per detik (rps)

f adalah frekuensi pada motor dalam Herz

p adalah jumlah kutub motor


Kecepatan Putar Medan

Dalam setiap motor Induksi terdapat kutub yang saling berpasangan sehingga:

Ns : f/(p/2) = 2f/p
Kecepatan Putar Medan

Bila dijadikan dalam bentuk revolution per menit (rpm) maka waktu yang semula dalam detik harus
diganti dalam menit dimana:

1 detik = 1/60 menit; sehingga

Ns : 2 x 60 x f / p

: 120f / p
Slip dan Kecepatan Motor

● Slip (s) adalah selisih antara kecepatan putar magnet atau sering disebut kecepatan sinkron ns
dengan putaran rotor nr

S = ns - nr

● Slip (s) dinyatakan dalam per unit atau pu


● S = (ns-nr)/ns
● Slip (s) dinyatakan dalam prosen

S = (ns-nr)/ns x 100%
Starting Motor Listrik

Motor induksi 3 phase yang mempunyai kapasitas daya yang besar biasanya mempunyai persoalan yang
cukup rumit dalam penentuan cara starting yang sesuai untuk motor tersebut.

Pemilihan starting motor banyak dipengaruhi:

● Factor kapasitas daya,


● Jenis motor misalnya rotor sangkar atau rotor lilit,
● Jenis rancangan motor (motor basic, torsi tinggi, torsi rendah)
● Jenis-jenis beban yang digerakan.
Metode Starting Motor Induksi 3 Phasa

1. Starting dengan menggunakan tegangan penuh dari jaringan dihubungkan langsung ke terminal
motor. Metoda starting disebut Direct on Line Starting (DOL)
2. Starting dengan Menurunkan tegangan
Starting DOL (DirectOn Line)

● Metoda dipakai untuk motor induksi


yang mempunyai kapasitas daya kecil.
Motor yang akan dijalankan langsung di
switch On ke sumber tegangan jala-jala
sesuai dengan besar tegangan nominal
motor.
Karakteristik Starting Motor (DOL)
Starting Dengan Penurunan Tegangan

● Untuk menjalankan sebuah motor induksi diperlukan daya besar yang


diberikan oleh tegangan sumber. Besarnya daya yang diperlukan ini cukup
besar dibandingkan dengan motor sesudah beroperasi penuh (running). Arus
yang diperlukan oleh motor untuk start antara 4 sampai dengan 8 kali arus
beban penuh motor. Oleh karena itu untuk mengatasi bahaya yang mungkin
timbul akibat besarnya arus yang mengalir pada waktu start, digunakan
beberapa metoda starting dengan cara menurunkan tegangan
Starting Dengan Penurunan Tegangan

1. Starting dengan menggunakan sistem sambungan star delta


2. Starting dengan menggunakan tahanan primer
3. Starting dengan menggunakan auto transformer
Starting star delta
Karakteristik starting star delta
Nilai arus starting star delta

● Tegangan motor induksi 380/660 volt, pernyataan ini mempunyai arti lilitan
phasa motor dapat menerima tegangan sebesar 380 volt. Jadi kalau motor
diberi sumber listrik 480 volt tegangan yang diterima oleh lilitan fasa
menjadi :
● 380 / akar 3 = 220 V (pada saat rangkaian star)
● Istart Y = Iline-line = Vfasa/Zfasa x akar tiga
● Kalau arus start Y(star) dibandingkan dengan arus start delta maka :
● IstartY/Istart delta = ⅓
● Jadi arus start Y = ⅓ arus start delta
Starting dengan tahanan primer

● Starting dengan menggunakan tahanan


primer adalah suatu cara menurunkan
tegangan yang masuk ke motor melalui
tahanan terhubung pada sisi stator
Karakteristik starting dengan tahanan primer
Starting autotransformer

● Staring dengan menghubungkan


motor pada tap tegangan sekunder
autotransformer terendah. Setelah
beberapa saat motor dipercepat tap
autotransformer diputuskan dari
rangkaian dan motor terhubung
langsung pada tegangan penuh
Karakteristik starting autotransformer
Pengereman pada motor induksi

Pengereman secara elektrik dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu secara:

● Dinamis
● Plugging
● Elektromekanis
● Beban Listrik
Pengereman secara dinamis

● Pengereman yang dilakukan dengan melepaskan jangkar yang berputar dari


sumber tegangan dan memasangkan tahanan pada terminal jangkar. Oleh
karena itu kita dapat berbicara tentang waktu mekanis T konstan dalam
banyak cara yang sama kita berbicara tentang konstanta waktu listrik sebuah
kapasitor yang dibuang ke dalam sebuah resistor. Pada dasarnya, T adalah
waktu yang diperlukan untuk kecepatan motor jatuh ke 36,8 persen dari nilai
awalnya. Namun, jauh lebih mudah untuk menggambar kurva kecepatan-
waktu dengan mendefinisikan konstanta waktu baru T o yang merupakan
waktu untuk kecepatan dapat berkurang menjadi 50 persen dari nilai aslinya.
Pengereman secara dinamis

Ada hubungan matematis langsung antara konvensional konstanta waktu T dan


setengah konstanta waktu T O Buku ini diberikan oleh

T o = 0,693 T

Kita dapat membuktikan bahwa waktu mekanis ini konstan diberikan oleh
Pengereman secara dinamis

To = waktu untuk kecepatan motor jatuh ke satu-setengah dari nilai sebelumnya [s]

J = momen inersia dari bagian yang berputar, yang disebut poros motor [kg × m]

n1 = awal laju pengereman motor saat mulai [r / min]

P1 = awal daya yang dikirim oleh motor ke pengereman resistor [W]

131,5 = konstan [exact value = (30 / p) 2 log e 2]

0,693 = konstan [exact value = log e 2]


Pengereman secara dinamis

● Persamaan ini didasarkan pada asumsi bahwa efek pengereman sepenuhnya


karena energi pengereman didisipasi di resistor. Secara umum, motor
dikenakan tambahan akibat torsi pengereman windage dan gesekan,
sehingga waktu pengereman akan lebih kecil dari yang diberikan oleh
Persamaan. 5.9. 5.9.
Pengereman Plugging

● Kita bisa menghentikan motor


bahkan lebih cepat dengan
menggunakan metode yang
disebut plugging. Ini terdiri dari
tiba-tiba membalikkan arus
angker dengan membalik
terminal sumber (Gambar
5.19a).
Pengereman Plugging

Di bawah kondisi motor normal, angker arus / 1 diberikan oleh

I 1 = (E s - E o) IR

di mana R o adalah resistansi armature. Jika kita tiba-tiba membalik terminal sumber
tegangan netto yang bekerja pada sirkuit angker menjadi (E o + E s). Yang disebut counter-
ggl E o dari angker tidak lagi bertentangan dengan apa-apa tetapi sebenarnya menambah
tegangan suplai E s. Bersih ini tegangan akan menghasilkan arus balik yang sangat besar,
mungkin 50 kali lebih besar daripada beban penuh arus armature. Arus ini akan memulai
suatu busur sekitar komutator, menghancurkan segmen, kuas, dan mendukung, bahkan
sebelum baris pemutus sirkuit bisa terbuka.
Pengereman Plugging

● Untuk mencegah suatu hal yang tidak


diinginkan, kita harus membatasi arus
balik dengan memperkenalkan sebuah
resistor R dalam seri dengan rangkaian
pembalikan (Gambar 5.19b). Seperti
dalam pengereman dinamis, resistor
dirancang untuk membatasi pengereman
awal arus I 2 sampai sekitar dua kali arus
beban penuh.
Pengereman Plugging

● Dengan memasukkan rangkaian, torsi reverse dikembangkan bahkan ketika


angker telah datang berhenti. Akibatnya, pada kecepatan nol, E o = 0, tapi
aku 2 = E s / R, yaitu sekitar satu setengah nilai awalnya. Begitu motor
berhenti, kita harus segera membuka sirkuit angker, selain itu akan mulai
berjalan secara terbalik. Sirkuit gangguan biasanya dikontrol oleh sebuah
null-kecepatan otomatis perangkat terpasang pada poros motor.
Pengereman Plugging

● Lekuk Gambar. 5,18 memungkinkan kita untuk membandingkan


pengereman plugging dan dinamis untuk pengereman awal yang sama saat
ini. Perhatikan bahwa memasukkan motor benar-benar berhenti setelah
selang waktu 2 T o. Di sisi lain, jika pengereman dinamis digunakan,
kecepatan masih 25 persen dari nilai aslinya pada saat ini. Meskipun
demikian, kesederhanaan komparatif pengereman dinamis menjadikan lebih
populer di sebagian besar aplikasi.
Pengereman Elektromekanis

● Pada mesin Crane sistim pengereman yang paling sesuai adalah sistim
pengereman Elektromekanis. Pada saat motor berputar maka tegangan
elektromekanis bekerja membuka drum. Apabila tegangan elektromekanis
hilang maka drum akan dicengkeram oleh sepatu rem. Kondisi ini akan
aman terhadap saat tegangan hilang maka proses pengereman bekerja.
Pengereman Beban Listrik

● Pengerem beban listrik adalah alat yang sederhana dan kuat yang terdiri dari
rotor besi yang dipasang didalam perangkat medan diam. Perangkat medan
terdiri dari struktur kumparan dan besi yang dirancang sedemikian rupa
sehingga ketika arus searah mengalir pada kumparan, mengubah kutub-
kutub magnet yang dihasilkan pada besi, yaitu kutub utara dekat dengan
kutub selatan dan selanjutnya. Ketika besi rotor bergerak melewati kutub
stator, medan berubah-ubah dibangkitkan, menyebabkan arus eddy mengalir
pada rotor.
Penerapan Motor Induksi 3 Fase sebagai Pengerak Transferring
Penerapan Motor Induksi 3 Fase sebagai Pengerak Transferring

Pada Gambar 14 adalah semua komponen yang digunakan pada sistem motor induksi 3 fasa
sebagai penggerak transferring secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut. Setelah
paket B&T selesai dibuat maka transferring akan mengambil paket tersebut dari drum B&T
lalu dibawa ke carcass drum untuk disatukan dengan green case, transferring mengambil
paket B&T pada drum B&T dengan menggunakan 2 speed yaitu high speed dan saat
Proximity low speed terdeteksi oleh transferring maka kecepatan berubah menjadi low
speed sesaat sebelum sampai di titik yang diinginkan alasan mengapa harus dirubah menjadi
low speed terlebih dahulu yaitu agar mempertahankan posisi paket B&T agar tetap simetris
karena berkurangnya hentakan transferring saat menabrak shock absorber dan stopper,
selanjutnya transferring dibawa ke carcass drum untuk disatukan dengan green case
menggunakan step mesin yang sama high speed dan low speed dan berhenti saat terkena
proximity stop position.
Penerapan Motor Induksi 3 Fase sebagai Pengerak Transferring
Photoelektrik (PH) digunakan untuk safety area bila PH ini tertutup maka transferring berhenti tidak
bisa bergeser, magnet switch (MS) digunakan sebagai indicator dan interlock menandakan lock
transferring pada posisi terkunci atau terbuka, proximity switch (PX) yang digunakan berjumlah 7 buah,
5 buah digunakan untuk sinyal posisi dan detektor kecepatan motor induksi dan 2 buah digunakan untuk
safety bumper bila transfering menabrak sesuatu maka motor induksi akan berhenti bergerak, relay
digunakan sebagai pemberi tegangan listrik ke coil brake, saat relay on brake bekerja dan sebaliknya
saat relay off brake tidak bekerja, VSD sebagai pengatur kecepatan motor, PLC sebagai pengendali
semua gerakan dan step kerja mesin. Step kerja transferring merupakan proses yang penting dalam
pembentukan dan penggabungan bahan material ban menjadi Green tyre. Proses step kerja transfering
terdiri atas peralatan mekanis berupa cylinder pneumatic traverse, Segment Transferring open-close, dan
Drum belt and tread expand-collapse dan untuk transferring traverse yang sebelumnya menggunakan
sistem pneumatic dirubah menjadi sistem motor induksi 3 fasa sebagai penggeraknya. Pada proses
transfering bahan pembuat green tyre berupa belt 1, belt 2, Capstrip/Caply dan Tread (paket B&T)
diangkut untuk disatukan dengan green case ke bagian carcass drum menggunakan transferring yang
semua proses kerjanya harus pada posisi center atau simetris.
Aplikasi Motor Induksi Pada Elevator atau Lift

Salah satu jenis pesawat pengangkat yang berfungsi untuk membawa barang maupun
penumpang dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi ataupun sebaliknya.
Adapun jenis mesin lift dibagi menjadi dua yaitu mesin lift penumpang dan lift barang.
Gerak kerja dari mesin lift ini adalah dengan cara menaik turunkansangkar pada sebuah
lorong lift dimana gerakannya berasal dari putaran motor listrik. Konstuksi umum mesin
lift/elevator berupa sebuah sangkar yang dinaik turunkan oleh mesin pengangkat, dimana
yang akan direncanakan disini adalah dua sangkar tanpa penyeimbang(Counter Weight)
yang mana apabila salah satu sangkar naik maka sangkar yang satu lagi harus turun begitu
pula untuk sebaliknya. Sangkar tersebut dijalankan pada rel-rel dengan menggunakan alat
penuntun sangkar yang terpasang tetap, hal ini dimaksudkan agar lift tersebut tidak
bergoyang pada saat berjalan
Aplikasi Motor Induksi Pada Elevator atau Lift
Motor listrik sebagai pengerak alat industri
Motor listrik merupakan suatu alat utama yang memanfaatkan energi listrik untuk menggerakan
peralatan industri. Motor-motor listrik merupakan penunjang yang paling utama di dunia industri [1].
Salah satu pemanfaatan motor induksi tiga fasa adalah sebagai penggerak pompa. Penggerak pompa
disini adalah mengubah energi gerak dari motor menjadi energi fluida [2]. Favehotel Rungkut memiliki
dua buah motor yang masing – masing memiliki kapasitas daya 22 kW sebagai mesin penggerak pompa
sentrifugal. Pada pendistribusian air ke tandon berkapasitas 5000 liter terjadi durasi waktu yang
berubah-ubah. Selama beroperasi dalam beberapa tahun ini belum pernah dilakukan analisa terhadap
kinerja motor induksi 3 fasa tersebut. Dampak yang ditimbulkan akibat belum pernah dilakukan analisa
terhadap karakteristik motor induksi tersebut adalah tidak dapat ditentukannya langkah-langkah yang
tepat untuk melakukan penghematan dan efisiensi dari segi peralatan dan fasilitas pemesinan. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui tentang seberapa besar efisiensi motor induksi tiga fasa yang digunakan
sebagai penggerak pompa air serta untuk mengetahui karakteristik torsi terhadap kecepatan putar.
Dengan demikian pihak dari Favehotel Rungkut Surabaya dapat terbantu untuk menentukan
rekomendasi yang tepat terhadap penggunaan motor induksi tersebut.
Contoh Soal
Contoh Soal kecepatan

Motor enam kutub disuplai dari sumber 60 Hz fasa tiga. Kecepatan rotor pada
beban penuh adalah 1140 rpm. Tentukan:
● kecepatan sinkron dari medan magnet
● slip per unit
● kecepatan rotor untuk sebuah hasil beban yang dikurangi di slip s = 0,02
Penyelesaian

Diketahui :

P=6

F = 6 Hz

Nr = 1140 rpm

Jawab:

ns : 120f / p

: 120 . 50 / 6

: 1200 rpm
Penyelesaian

Slip pada beban penuh

S = (ns-nr)/ns x 100%

= (1200-1140)/1200 x 100%

= 60/1200 x 100%

= 5%
Penyelesaian

Kecepatan putar rotor bila s = 0.02

S = (ns-nr)/ns

0.02 = (1200-nr)/1200

0.02 = 1-(nr/1200)

Nr = (1-0.02) x 1200

= 1176 rpm
THANKS
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai