Anda di halaman 1dari 21

RPS 2

Mesin Listrik
Kelompok 1

Arfan Zia’ul Khokiki (2320500019)


Alvin Raviksyah Putra (2320500028)
Materi

 Rangkaian pengganti motor DC


 - Jenis Motor DC (Penguat Terpisah, Shunt, Serie, Compound Pendek,
Compound Panjang, Additive Dan Commulative)
 - Persamaan Tegangan, Arus, Daya, Torsi dan Putaran
Rangkaian Motor DC

 Semua Motor DC diklasifikasikan


menjadi 2 Jenis utama berdasarkan
hubungan Kumparan Medan dan
Kumparan Angkernya, kedua jenis Motor
DC tersebut adalah Motor DC sumber
daya terpisah atau Separately Excited DC
Motor dan Motor DC sumber daya sendiri
atau Self Excited DC Motor.
 Motor DC sumber daya sendiri ini dapat
dibedakan lagi menjadi tiga jenis yaitu
Shunt Wound Motor DC,  Series Wound
Motor DC dan Compound Wound Motor
DC.
Motor DC Sumber Daya Terpisah
(Separately Excited DC Motor)

Pada Motor DC jenis sumber daya terpisah ini, sumber arus


listrik untuk kumparan medan (field winding) terpisah dengan
sumber arus listrik untuk kumparan angker (armature coil) pada
rotor seperti terlihat pada gambar diatas ini.
Karena adanya rangkaian tambahan dan kebutuhan sumber daya
tambahan untuk pasokan arus listrik, Motor DC jenis ini menjadi
lebih mahal sehingga jarang digunakan. Separately Excited
Motor DC ini umumnya digunakan di laboratorium untuk
penelitian dan peralatan-peralatan khusus.
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut
motor DC sumber daya terpisah/ separately excited.
Motor DC Sumber Daya Sendiri
(Self Excited DC Motor)

 Pada Motor DC jenis Sumber Daya Sendiri atau Self Excited Motor


DC ini, kumparan medan (field winding) dihubungkan secara seri,
paralel ataupun kombinasi seri-paralel dengan kumparan angker
(armature winding).
 Motor DC Sumber Daya Sendiri ini terbagi lagi menjadi 3 jenis Motor
DC yaitu Shunt DC Motor, Series DC Motor dan Compound DC
Motor.
Motor DC tipe Shunt (Shunt DC Motor)

 Motor DC tipe Shunt adalah Motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan
kumparan angker (armature winding). Motor DC tipe Shunt ini merupakan tipe Motor DC yang sering
digunakan, hal ini dikarenakan Motor DC Shunt memiliki kecepatan yang hampir konstan meskipun
terjadi perubahan beban (kecepatan akan berkurang apabila mencapai torsi (torque) tertentu). Karena
Kumparan Medan dan Kumparan Angker dihubungkan secara paralel, maka total arus listrik
merupakan penjumlahan dari arus yang melalui kumparan medan dan arus yang melalui kumparan
angker.
 Kecepatannya dapat dikendalikan dengan memasangkan sebuah resistor/tahanan secara seri dengan
kumparan medan ataupun seri dengan kumparan angker. Jika resistor/tahanan tersebut dipasangkan
secara seri dengan kumparan medan maka kecepatannya akan berkurang, sedangkan apabila
resistor/tahanan tersebut dipasangkan secara seri dengan kumparan angker maka kecepatannya akan
bertambah.
Rangkaian Motor DC tipe Shunt

Dari rangkaian ekivalen motor DC shunt tersebut, persamaan yang menyatakan hubungan antara
tegangan, arus, daya dan tahanan adalah :

 Vt = Eb + IaRa +
Dengan :
Vt = Tegangan terminal dalam Volt
 Ish = If = Eb = EMF (GGL) lawan dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
I = Arus jala-jala dalam amper
 I = Ia + Ish Pi = Daya input dalam watt.
Ra = Tahanan jangkar dalam ohm
Δvsi = Rugi tegangan dalam sikat
 I=
Motor DC tipe Seri (Series DC Motor)

 Motor DC tipe Seri atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Series DC


Motor ini adalah Motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara seri
dengan kumparan angker (armature winding). Dengan hubungan seri tersebut,
arus listrik pada kumparan medan adalah sama dengan arus listrik pada kumparan
angker. Kecepatan pada Motor DC tipe seri ini akan berkurang seiring dengan
penambahan beban yang diberikan pada motor DC tersebut. Motor DC jenis ini
tidak boleh digunakan tanpa ada beban yang terpasang karena akan berputar cepat
tanpa terkendali.
Rangkaian Motor DC tipe Seri
Motor DC tipe Gabungan
(Compound DC Motor)

 Compound DC Motor atau Motor DC tipe Gabungan ini adalah gabungan Motor DC jenis Shunt
dan Motor DC jenis Seri. Pada Motor DC tipe Gabungan ini, Terdapat dua Kumparan Medan
(Field Winding) yang masing-masing dihubungkan secara paralel dan Seri dengan Kumparan
Angker (Armature Winding). Dengan gabungan hubungan seri dan paralel tersebut, Motor DC
jenis Compound ini mempunyai karakteristik seperti Series DC Motor yang memiliki torsi
(torque) awal yang tinggi dan karakteristik Shunt DC Motor yang berkecepatan hampir konstan.
 Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor) ini dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis
yaitu Long Shunt Compound DC Motor yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel
dengan kumparan angkernya saja dan dan Short Shunt Compound DC Motor yang kumparan
medannya secara paralel dengan kombinasi kumparan medan seri dan kumparan angker (bentuk
rangkaiannya dapat dilihat pada gambar atas).
Motor DC Kompon

 a) Motor DC Kompon Pendek


 Gambar Rangkaian ekivalen motor DC kompon pendek
 Berdasarkan rangkaian ekivalen dapat di buat persamaan yang menyatakan hubungan arus, tegangan, daya dan tahanan
sebagai berikut :
 Vt = Eb + IaRa + IRs + ∆Vsi
Dengan :
 Ish = Vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
 I = Ia – Ish Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
 I= Ish = Arus medan shunt dalam amper
Ra = Tahanan kuparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
Rsh = Tahanan Kumparan medan shunt dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat
Pinput = Vt x I dalam watt
b) Motor DC Kompon Panjang
Rangkaian ekivalen motor DC kompon panjang seperti
gambar di bawah :

Dari gambar rangkaian ekivalen tersebut persamaan yang menyatakan hubungan arus, tegangan, daya dan
tahanan akan mengikuti persamaan sebagai berikut :

Vt = Eb + IaRa + IaRs + ∆Vsi


Ia = I – Ish
I = (𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡)/𝑉𝑡
Ish = 𝑉𝑡/𝑅𝑠ℎ

Keterangan : parameter persamaan diatas sama dengan motor DC kompon DC


Vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
Ra = Tahanan kuparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
Rsh = Tahanan Kumparan medan shunt dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat
Tegangan Listrik

 Tegangan listrik atau beda potensial adalah tegangan yang


bekerja pada elemen atau komponen dari satu
terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya yang dapat
menggerakkan muatan listrik. Secara matematis, kerja
yang dilakukan untuk menggerakkan suatu muatan sebesar
satu coulomb dapat didefinisikan sebagai perubahan
energi yang dikeluarkan terhadap perubahan muatan listrik
dengan satuan Volt.
 Pada titik yang berbeda perbedaan potensial dapat terjadi
apabila sumber potensial listrik terpasang pada suatu
rangkaian listrik yang mengalami gaya gerak listrik. Arus
listrik akan mengalir dari titik yang memiliki potensial
tinggi (kutub positif) ke titik yang memiliki potensial
rendah (kutub negatif).
Arus Listrik

 Sebuah arus listrik atau listrik dinamis adalah laju


aliran muatan listrik melewati suatu titik atau
bagian Arus listrik dikatakan ada ketika ada aliran
bersih muatan listrik melalui suatu bagian. Muatan
listrik dibawa oleh partikel bermuatan, sehingga
arus listrik adalah aliran partikel muatan.
 Partikel yang bergerak disebut pembawa muatan,
dan dalam konduktor yang berbeda mungkin jenis
partikel yang berbeda.
 Hukum Arus : total arus masuk sama dengan total
arus keluar
Daya Listrik

 Daya listrik adalah kemampuan suatu


peralatan listrik untuk melakukan usaha akibat
adanya perubahan kerja dan perubahan
muatan listrik tiap satuan waktu.
 Besarnya daya listrik yang dilakukan oleh
peralatan listrik dipengaruhi oleh keberadaan
tegangan listrik, kuat arus listrik, dan
hambatan listrik di dalam rangkaian listrik
tertutup, serta keadaannya terhadap waktu.
Kecepatan Sudut

 Di dalam fisika, kecepatan sudut adalah besaran vektor (lebih


tepatnya, vektor semu) yang menyatakan frekuensi sudut suatu benda
dan sumbu putarnya. Satuan SI untuk kecepatan sudut adalah radian
per detik, meskipun dapat diukur pula menurut derajat per detik,
rotasi per detik, derajat per jam, dan lain-lain. Ketika diukur dalam
putaran per waktu (misalnya rotasi per menit), kecepatan sudut sering
dikatakan sebagai kecepatan rotasi dan besaran skalarnya adalah laju
rotasi. Kecepatan sudut biasanya dinyatakan oleh simbol omega (Ω
atau ω). Arah vektor kecepatan sudut adalah tegak lurus dengan
bidang rotasi, dalam arah yang biasa disebut kaidah tangan kanan.
Kaidah Tangan Kanan

 Gerak sudut memiliki arah yang terkait dengannya


dan secara inheren merupakan proses vektor. Tapi
titik pada roda yang berputar terus berubah arah
dan tidak nyaman untuk melacak arah itu. Satu-
satunya arah yang tetap dan unik untuk roda yang
berputar adalah sumbu rotasi, sehingga logis untuk
memilih arah sumbu ini sebagai arah kecepatan
sudut. Kiri dengan dua pilihan tentang arah,
biasanya menggunakan aturan tangan kanan untuk
menentukan arah besaran sudut.
Torsi

 Torsi dalam fisika, juga disebut momen atau momen gaya, adalah
bentuk ekuivalen rotasi dari gaya linear.Konsep torsi diawali dari
kerja Archimedes dengan alat peraga tuas. Secara umum, torsi dapat
dianggap sebagai gaya rotasi. Analog rotasi dari gaya, masa, dan
percepatan adalah torsi, momen inersia dan percepatan sudut. Gaya
yang bekerja pada tuas, dikalikan dengan jarak dari titik tengah tuas,
adalah torsi. Contohnya, gaya dari tiga newton bekerja sepanjang dua
meter dari titik tengah mengeluarkan torsi yang sama dengan satu
newton bekerja sepanjang enam meter dari titik tengah. Ini
menandakan bahwa gaya dalam sebuah sudut pada sudut yang tepat
kepada tuas lurus. Lebih umumnya, seseorang dapat mendefinisikan
torsi dalam perkalian silang:
Torsi

 di mana:
 τ adalah torsi atau momen gaya; τ tebal adalah vektor torsi, sedangkan τ tipis
adalah skalar torsi
 r adalah vektor posisi dari sumbu putaran ke titik di mana gaya bekerja
 F adalah vektor gaya.
 × menunjukkan perkalian silang, yang menghasilkan vektor yang tegak lurus
antara r dan F yang mengikuti aturan tangan kanan.
 𝜭 adalah sudut antara vektor gaya dan vektor lengan gaya
Contoh Soal

 Tegangan yang disupply ke jangkar motor yang mempunyai tahanan jangkar 15


Ohm adalah 180 V, jika ggl balik menghasilkan 115 V. Htiunglah arus jangkar
pada motor tersebut!
 Ia = (180-115 )/15 = 4,3A
 Daya yang masuk ke jangkar sebesar 300Watt, sedangkan rugi dayanya 25W, ggl
balik 190V. Hitunglah arus jangkar pada motor tersebut.
 Ia = (300-25)/190 = 1,45A
Daftar Pustaka

 https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-motor-dc-motor-arus-searah/
 http://eprints.polsri.ac.id/1690/3/BAB%20II.pdf
 https://
www.researchgate.net/figure/Gambar-13-Rangakain-Ekivalen-Motor-DC-Kompon-Pendek_fig5_323986635
 https://slideplayer.info/slide/12780845/
 https://docplayer.info/72590657-Dasar-konversi-energi-listrik-motor-arus-searah.html\
 http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/torcon.html

Anda mungkin juga menyukai