Anda di halaman 1dari 30

GENERATOR

SINKRON 3 FASA

RPS 11
Transformator
Kelompok 1

Arfan Zia’ul Khokiki (19)


Alvin Raviksyah Putra (28)
Rangkaian Pengganti Generator Sinkron Tiga Fasa
Yang dimaksud dengan rangkaian ekivalen generator sinkron
• Tegangan (EA) adalah tegangan yang dihasilkan pada satu fasa generator sinkron.
• Tapi ini bukan tegangan yang kita dapatkan secara normal pada titik-titik keluaran generator.
• Tegangan internal yang dibangkitkan (EA) dapat sama dengan tegangan fasa (Vø) ketika tidak ada
arus jangkar yang mengalir melalui generator.
Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa tegangan yang dibangkitkan secara internal tidak
seperti tegangan fasa (Vø).
• Struktur (bentuk) dari kutub-kutub menonjol rotor.
• Induktansi diri dari belitan stator (armature).
• Reaksi jangkar.
• Hambatan yang ditawarkan oleh belitan jangkar

Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron.


• Untuk memahami konstruksi rangkaian, pertama-tama, kita harus ingat bahwa tegangan stator
adalah Estat lag 90o di belakang arus puncak IA.
• Hal kedua yang perlu diingat bahwa Estat tegangan stator berbanding lurus dengan arus jangkar IA.
• Misalkan 'X' konstan, maka tegangan yang dihasilkan karena reaksi jangkar akan ditulis sebagai.

• Tegangan pada terminal output generator akan.

• Lihat sirkuit yang diberikan.

• Jika kita menerapkan kvl pada sirkuit ini, nilai tegangan akan menjadi.
• Persamaan ini seperti persamaan yang menggambarkan tegangan fasa generator.
• Jadi, tegangan dari reaksi jangkar dapat ditampilkan seperti induktor yang dirangkai seri dengan EA.
• Gulungan stator memiliki beberapa nilai resistansi diri dan reaktansinya. Jika resistansi dilambangkan sebagai
RA dan reaktansi XA maka perbedaan antara tegangan internal yang dihasilkan EA dan tegangan fasa diberikan
sebagai.

• Reaksi jangkar dan induktansi diri generator dilambangkan sebagai reaktansi, jadi ini ditulis sebagai reaktansi
tunggal dan dinamai sebagai reaktansi sinkron generator.

• Jadi, persamaan akhir untuk tegangan fasa akan diberikan sebagai.


• Sirkuit ekivalen dari generator sinkron 3 fasa diberikan di sini
• Dapat dilihat dari gambar bahwa catu daya arus searah terhubung dengan sirkuit medan
rotor.
• Sirkuit medan rotor ditunjukkan oleh induktansi belitan dan resistansi secara seri.
• Di sirkuit medan ada Radj adalah resistor variabel yang mengatur arus medan.
• Bagian lain dari sirkuit memiliki sirkuit untuk 3 fase stator.
• Setiap sirkuit fase terdiri dari tegangan internal yang dihasilkan EA dan reaktansi sinkron
dan resistansi jangkar RA.
• Ketiga fase memiliki magnitudo yang sama tetapi ada arus dan tegangan satu dua puluh
derajat dari fase satu sama lain.
• 3 fase stator dapat dihubungkan dalam bentuk wye atau delta. Itu ditunjukkan dalam
sirkuit yang diberikan.
• foto
• Jika koneksi wye maka tegangan output generator akan.
• Jika koneksi delta maka tegangan output akan.
• Karena 3 fasa memiliki magnitudo yang sama tetapi sudut fasa berbeda, maka rangkaian
ekivalen per fasa untuk generator sinkron ditunjukkan di bawah ini.
Karakteristik Generator Sinkron Tiga Fasa
Generator diputar oleh suatu tenaga penggerak mula berupa turbin untuk menghasilkan tenaga listrik.
Pada prinsipnya putaran generator adalah tetap demikian pula dengan halnya putaran generator dalam
pembuatan karakteristik-karakteristik harus diperhatikan
Karakteristik-karakteristik itu adalah :
1. Karakteristik tanpa beban
2. Karakteristik hubung singkat
3. Karakteristik luar
4. Karakteristik pengaturan

1 Karakteristik Tanpa Beban Generator Sinkron : E0 = f(Ir)


Berdasarkan gambar 3.1, karakteristik tanpa beban (beban nol) pada generator sinkron dapat
ditentukan dengan melakukan test beban nol (open circuit) yang memiliki langkah-langkah sebagai
berikut :
5. Terminal generator dibuka
6. Generator diputar pada kecepatan nominal (n)
7. Arus medan (If) dinaikan dari nol hingga maksimum secara bertahap
8. Catat harga tegangan terminal (Vt) pada setiap harga arus medan (If)
9. Untuk mencari nilai reaktansi sinkron (Xs)
10.Reaktansi sinkron dicari untuk mengetahui regulasi tegangan.
Dari gambar 3.1 dapat diperoleh persamaan umum generator :

Pada hubungan generator terbuka (beban nol), Ia = 0, dan E0 adalah tegangan tanpa beban, maka

Dengan φ= If , sehingga :

Nilai cn adalah konstan sehingga persamaan menjadi


Dimana k1 = cn
Berikut diperlihatkan grafik hubungan E0 vs If yang disebut juga dengan karakteristik hubung singkat
terbuka dari generator atau OOC (Open-circuit characteristic).

Dari gambar 3.2 di atas terlihat bahwa pada awalnya kurva berbentuk hampir benar-benar linear.
Hingga pada harga-harga arus medan (If) yang tinggi, bentuk kurva mulai terlihat saturasi. Inti besi
yang tidak jenuh dalam bingkai mesin sinkron memiliki reluktansi beberapa ratus kali lebih rendah
dari pada reluktansi air gap. Ketika inti besi mengalami saturasi, reluktansi besi meningkat secara
drastis dan fluksi meningkat lebih lambat, bentuk linear dari grafik OCC disebut karakteristik air gap
line
2 Karaterisik Hubung Singkat Generator Sinkron : Isc = f(If)
Untuk menetukan karakteristik dan parameter hubung singkat generator sinkron terdapat beberapa langkah yang
harus dilakukan antara lain :
a) Hubung singkat terminal
b) Generator diputar pada kecepatan normal
c) Atur arus medan (If)
d) Ukur arus armatur (Ia) pada setiap peningkatan arus medan (If)
e) Membuat arus hubung singkat sebagai fungsi arus medan
Rangkaian test hubung singkat pada generator sinkron akan diperlihatkan pada gambar 3.3 berikut.

Dari gambar 3.3, persamaan umum generator sinkron dihubung singkat adalah :
Pada saat generator sinkron dihubung singkat, Vt = 0 dan Ia = Isc, maka

karena cn dan (Ra + jXs) bernilai konstan, maka :

Sehingga persamaan menjadi :

Dimana k = K1/K2
Pada karakteristik generator hubung singkat bentuk kurva adalah linear. Hal ini disebabkan oleh medan magnet
yang terjadi sangat kecil sehingga inti besi tidak mengalami saturasi. Gambar 3.4 berikut akan memperlihatkan
karakteristik hubung singkat pada generator sinkron, yaitu Isc vs If.

Ketika generator dihubung singkat, arus armatur :


Gambar 3.5 berikut menunjukkan diagram fasor dan medan magnet yang dihasilkan pada generator yang dihubung
singkat.

Karena Bstat hampir meniadakan Br , medan magnet Bnet sangat kecil. Oleh karena itu, mesin tidak saturasi dan
SCC berbentuk linear.
Dari kedua test tersebut diperoleh
• Ea dari test beban nol (open circuit)
• Ia dari test hubung singkat (short circuit)
Diperoleh impedansi sinkron :
3 Karakteristik Berbeban Generator Sinkron : Vt = f (If)
Bila generator diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya tegangan terminal akan berubah-ubah
pula, hal ini disebabkan karena adanya kerugian tegangan pada :
a. Resistansi Jangkar Resistansi jangkar (Ra) menyebabkan kerugian tegangan jatuh, Ra yang Sefasa
dengan arus jangkar.
b. Reaktansi Bocor Jangkar Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar, sebagian fluks yang
terjadi tidak menimbas pada jalur yang ditentukan, hal seperti ini disebut “fluks bocor”.
c. Reaksi Jangkar Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar saat dibebani akan
menimbulkan fluks jangkar (ϕA) yang berintegrasi dengan fluks yang dihasilkan pada kumparan
medan rotor (ϕF), sehingga akan dihasilkan suatu fluks resultan sebesar ϕR = ϕA + ϕF
Beberapa langkah untuk menentukan parameter generator sinkron berbeban antara lain sebagai
berikut:
a) Hubungkan beban ZL pada terminal generator
b) Generator diputar pada kecepatan nominal (n)
c) Arus medan (If) dari nol hingga maksimum secara bertahap
d) Catat tegangan terminal Vt pada setiap peningkatan arus medan (If)
Dari gambar 3.6 diperoleh persamaan umum generator sinkron berbeban :

Pada generator berbeban Ia = IL, sehingga

IL bernilai konstan karrena beban (ZL) tetap dan nilai cn juga konstan, maka :
Maka :

Pada saat Vt = 0 maka :


4 Karakteristik Luar Generator Sinkron : Vt = f (IL)
Karakteristik ini akan memperlihatkan pengaruh terhadap perubahan arus beban (IL) terhadap tegangan terminal
generator sinkron (Vt). Dalam penentuan karakteristik luar generator sinkron, beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
a) Kecepatan putar generator sinkron (n) tetap
b) Arus medan (If) konstan
c) Faktor daya (cosφ) tetap
Dari rangkain generator sinkron berbeban yang telah diperlihatkan pada Gambar 3.6 diperoleh persamaan : Ea = Vt
+ Ia (Ra + jXs) Dalam hal ini Ia = IL Maka :

Karena c, n dan If konstan :

Nilai Zs konstan :
Sehingga :

Jika arus beban (IL) = 0 (beban nol), maka :

Jika tegangan terminal (Vt) = 0 (hubung singkat), maka :


5 Karakteristik Pengaturan Generator Sinkron : Ir = f (IL)
Karakteristik ini menunjukkan hubungan antara perubahan arus beban terhadap arus medan (If)
generator sinkron. Dimana dalam karateristik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
a) Tegangan terminal Vt dijaga konstan
b) Putaran tetap
c) Faktor daya (cosφ) tetap
d) Arus beban ditambah secara bertahap
e) Arus beban bisa dari konsumen maupun pemakaian sendiri
Persamaan untuk generator berbeban (Gambar 3.6) : Ea = Vt + Ia (Ra + jXs)
Pada generator berbeban : Il = Ia Sehingga :

Karena nilai c,n, Vt, dan Zs konstan, maka :


Sehingga :

Jika

Maka :
6 Menentukan Impedansi Dan Reaktansi Sinkron
Jika tidak terjadi saturasi, impedansi sinkron (Zs) akan bernilai tetap. Secara aktual Zs
bervariasi saat terjadi saturasi. Untuk menghitung regulasi tegangan, hanya satu nilai Zs
yang digunakan didalam perhitungan. Nilai impedansi sinkron (Zs) dan reaktansi sinkron
(Xs) per fasa dapat dihitung.

Dimana :
Ebn = Tegangan induksi beban nol saat terjadi saturasi pada arus medan tertentu ( volt)
Isc = Arus hubung singkat pada arus medan yang sama saaat saturasi (ampere)
Zs = Impedansi sinkron (ohm)
Xs = Reaktansi sinkron (ohm)
Ra = Tahanan jangkar (ohm)
Persamaan Tegangan, Arus Daya, PF, Daya,Efisiensi dan
Pengaturan Tegangan

Kebutuhan listrik di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dalam berbagai sektor.
Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat salah satu solusinya adalah
perlu adanya sinkronisasi atau penggabungan lebih dari satu generator dengan sistem interkoneksi. Intinya
suatu generator mendapatkan pembebanan yang melebihi dari kapasitasnya, maka dapat mengakibatkan
generator tersebut tidak bekerja atau bahkan akan mengalami kerusakan. Salah satu upaya untuk mengatasi
kebutuhan listrik atau beban yang meningkat yaitu dengan menjalankan generator lain, kemudian
dioperasikan secara paralel dengan generator yang telah bekerja sebelumnya, pada satu jaringan listrik yang
sama.
Keuntungan dari menggabungkan 2 generator atau lebih dalam satu jaringan listrik tersebut adalah
bila salah satu generator tiba-tiba mengalami gangguan, maka generator dapat dihentikan serta pembebanan
(pembagian daya) dapat dialihkan pada generator lain, sehingga pemutusan listrik secara total dapat
dihindari. Cara memparalel dua generator atau lebih terdapat beberapa syarat diantaranya : polaritas dari
generator harus sama, nilai efektifitas tegangan harus sama, tegangan generator yang diparalelkan harus
mempunyai bentuk gelombang yang sama, frekuensi generator dengan jala-jala harus sama, dan urutan fasa
dari kedua generator harus sama.
Perubahan-perubahan beban, frekuensi, arus, tegangan, dan kecepatan pada unit generator yang
mengakibatkan generator tidak bekerja secara maksimal adalah perubahan beban yang terjadi
pada generator pembangkit sistem tenaga listrik. Perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi
terbatasnya kemampuan sebuah generator untuk memenuhi kebutuhan beban dan mempengaruhi
kestabilan sistem tenaga listrik. Dimana perubahan-perubahan beban memberikan dampak
fluktuasi terhadap tegangan dan arus pada sistem tenaga listrik yang secara tidak langsung
mempengaruhi putaran rotor generator.

Persamaan GGL
1. Hubungan antara daya dan torsi pada keadaan hubung singkat – kondisi eksitasi

Putaran rotor dari generator akan memberikan pencatuan daya nyata sebesar  3.E cos δ. I cos θ.
Jika sudut yang terjadi antara I dan Ra serta antara E dan Ra kurang atau sama dengan 0.25π
( merupakan sifat alami generator sinkron pada hubung singkat ) maka dapat digunakan
pendekatan daya nyata menjadi 3.E I cos (δ+ θ), sehingga:
Contoh Soal
2. Sebuah generator sinkron hubungan Y mempunyai parameter :
Tegangan beban 400 V, rating generator 6Kw, Pf beban 0,6 Laging, arus beban
nominal dan rugi tetap 3% dari beban. Tahanan jangkar 0.2 Ohm, Impedansi jangkar
0,4 Ohm, Reaktansi permagnet 0,3 Ohm. Tegangan medan 200 V, tahanan medan 300
Ohm, frekuensi 50 Hz, punya 8 pasang kutub, Generator dibebani tiap hari 18 jam
selama sebulan (30Hari) harga per Kwh Rp.1650. pertanyaan :

a) Impedansi dan arus beban


b) Tegangan yg dibangkitkan (line to line, line to netral)
c) Rugi tembaga pada generator
d) Daya input dan efisiensi
e) Arus medan dan rugi tembaga beliatan medan
f) Rangkaian ekuivalen dan masukkan parameter nya
g) Kecepatan sinkron dan regulasi tegangan
h) Berapa Kwh yg di produksi generator dan berapa rupiah yg dihasilkan pembangkit
Jawaban
https://www.theengineeringknowledge.com/what-is-the-equivalent-circuit-of-synchronous-generator/
https://artikel-teknologi.com/macam-macam-generator-ac/
http://eprints.polsri.ac.id/4467/3/BAB%20II%20%28FIX%29.pdf
file:///E:/File%20Ikram/PENS/Semester%203/Tugas%20Pak%20Dr.%20Arman%20Jaya,%20ST,%20MT/document.
pdf
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4944-Full_Text.pdf
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4052/2/132015104_BAB%20II_SAMPAI_BAB%20TERAKHIR.pdf
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.scribd.com%2Fdoc%2F310609787%2FContoh-Soal-G
enerator-Sinkron-5&psig=AOvVaw0EpX4wNFlA3R2iGR_kwLGt&ust=1635995043583000&source=images&cd=v
fe&ved=0CAsQjRxqFwoTCKiYwdea-_MCFQAAAAAdAAAAABAO

https://dokumen.tips/documents/soal-generator-sinkron-1-5-absen-6-10-complete.html

Anda mungkin juga menyukai