Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK

Alvin Raviksyah Putra_2320500028_2 D3 ELIN A


MATERI RPS 3

Karakteristik tegangan- Pengaturan kecepatan


arus, daya-arus, torsi-arus, motor DC (pengaturan
torsi putaran dan effisiensi kecepatan awal dan
terhadap arus. pengeremean mtor DC)
HUKUM LORENTZ
PENGERTIAN GAYA LORENTZ

 Gaya Lorentz adalah gaya yang timbul akibat adanya arus listrik dalam suatu medan magnet. Jadi, jika kita
memiliki suatu benda konduktor yang berada di dalam medan magnet, kemudian kita aliri benda tersebut
dengan arus listrik, maka akan timbul suatu gaya yang mampu menggerakkan benda tersebut. Nah, gaya ini
disebut dengan Gaya Lorentz.
 Perlu diingat bahwa arah dari Gaya Lorentz selalu tegak lurus dengan arah arus listrik (I) dan arah medan magnet
(B).
 Secara matematis, gaya Lorentz dapat dituliskan dengan persamaan 2.1
 𝐹=𝑖𝑥𝐵𝐿
 dengan: F = Gaya Lorentz (Newton) B = Kerapatan fluks (Tesla) I = Arus (Ampere) L = Panjang konduktor kawat
(Meter)
 Gaya yang terjadi akan menghasilkan torsi yang besarnya berdasarkan rumus berikut :
 Ta = F x r
 Ta = Torsi jangkar
 r = Jari jari rotor
TORSI DAN DAYA

Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan


melalui kurva daya dan kuva torsi/kecepatan.
Dari grafik diatas terlihat hubungan antara torsi dan
kecepatan untuk suatu motor DC tertentu, dari grafik terlihat
bahwa torsi berbanding terbalik dengan kecepatan putaran.

τmotor= τs-ωτs/ωn
ωmotor=(τs-τ) ωn/τs
Lalu persamaan didistribusikan ke dalam persamaan Daya
Pmotor(ω)= -(τs/ωn) ω^2+τsω
Pmotor (τ)= -(ωn/τs) τ^2+ωnτ
Dari persamaan (daya )terlihat bahwa daya merupakan perkalian antara torsi dan kecepatan
sudut, dimana didalam grafik ditunjukkan oleh luas daerah sediempat dibawah
kurvatorsi/kecepatan
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR

Berdasarkan sumber tegangan penguatannya, motor DC dapat dibagi menjadi 2,


yaitu motor DC penguatan bebas (penguatan luar) dan motor DC penguatan
sendiri. Salah satu jenis motor penguatan sendiri adalah motor DC shunt.

Dari gambar disamping diperoleh persamaan


V1 = Ea + Ia x Ra
Vsh = Vt = Ish x Rsh
IL = Ia + Ish
Dimana :
Ish = Arus kumparan medan shunt (Ohm)
Vsh= = Tegangan kumparan medan shunt (Volt)
Rsh = Tahanan medan shunt (Ohm)
IL = Arus beban (Amp)
Pengaturan kecepatan memegang peranan penting dalam motor arus searah karena motor arus searah
mempunyai kerakteristik kopel kecepatan yang menguntungkan dibandungkan dengan motor lainnya.
Kecepatan putaran motor dapat diturunkan dengan rumus
n= (Vt-Ia x Ra)/(Kx∅)

Dimana : n = jumlah putaran


K =konstanta ( bergantung pada ukuran fisik motor)
Vt = tegangan terminal
Ra = tahanan jangkar
Ia = arus jangkar
Φ = fluks magnetic

Dengan persamaan diatas, dapat dilihat bahwa kecepatan putaran motor dapat diatur dengan cara mengubah :
a) Tahanan jangkar (Ra)
b) Fluks magnetik
( c) Tegangan terminal (Vt)

Salah satu cara pengaturan kecepatan putaran motor adalah dengan metode pengaturan tegangan ( Ward
Leonard System). Apabila daya motor besar dan dilakukan berulang-ulang maka kerugian daya menjadi besar
sekali. maka cara yang paling efisien adalah dengan mengubah tegangan jepit motor dengan penguat terpisah
sehingga didapat fluksi magnetik yang tetap penuh untuk semua macam kecepatan.
Pengaturan putaran Ward Leonard dilaksanakan dengan mengubah tegangan jepit (U) dimana fluks magnet
motor konstan. Penggerak mula yang biasanya motor induksi berkecepatan konstan dipergunakan untuk
menggerakan generato (G). Perubahan tahanan medan generator G (RG) akan merubah tegangan jepit U yang
diberikan kepada motor dc (M) yang diatur putarannya. Untuk mengatur putaran motor M dilakukan dengan
mengubah tegangan jepit U. Untuk itu dilakukan dengan mengatur tahanan medan (RG) pada belitan generator
DC [1]. Kecepatan motor dapat disetel pada setiap kecepatan antara nol dan kecepatan maksimumnya dengan
menyetel eksitasi medan generator G pada harga yang dikehendaki.
PENGEREMAN MOTOR DC

1. Pengereman Regeneratif
Pengereman regeneratif merupakan
pengereman dengan cara mengalirkan arus
listrik yang dihasilkan motor listrik karena
bekerja sebagai generator ke jalajala.
Pengereman regeneratif pada motor seri,
rangkaian seri harus diubah dulu menjadi
rangkaian shunt sehingga bekerja sebagai
motor shunt.
PENGEREMAN MOTOR DC

2. Pengereman Dinamis
Pengereman tipe ini dilakukan dengan cara
memutus rangkaian jangkar dari jala-jala
dan menyambungkan ke suatu tahanan,
sehingga tegangan listrik yang dihasilkan
diubah menjadi energi panas oleh tahanan
tersebut. Dalam hal ini Motor Shunt akan
bekerja sebagai generator listrik dengan
penguatan terpisah.
PENGEREMAN MOTOR DC

3. Pengereman Plugging
Pengereman plugging yaitu pengereman
dengan cara mengubah arah putaran motor
sehingga putaran motor akan berhenti. Cara
mengubah arah putaran ada dua yaitu dengan
cara :
a. mengubah beban sehingga motor berputar
ke arah berlawanan
b. mengubah arah arus jangkar yang akan
membalik arah putaran motor.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai