Anda di halaman 1dari 8

3.

3 TEOREMA PERGESERAN DAN PENERAPANNYA


3.3.1 Pergeseran pada Sumbu-s
Misalkan f(t) terdefinisi untuk t  0 seta mempunyai transformasi F(s), maka e kt f(t)
mempunyai transformasi F(s-k), sehingga jika L{f(t)} = F(s), maka :

L{ekt f(t)} = F(s – k) ........................................................... (3-31)

atau :

L-1{F(s - k)} = ekt f(t) .......................................................... (3-32)

Ini akan membawa kita pada suatu kesimpulan :

Jika dilakukan pergeseran pada sumbu-s sehingga s berubah menjadi


(s – k), maka hal ini ada hubungannya dengan perkalian ekt terhadap
Laplace
fungsi asal.

Jika teorema pergeseran ini diterapkan pada Tabel 3.1, maka akan diperoleh beberapa lagi
rumus transformasi Laplace seperti dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Transformasi Laplace dari beberapa fungsi dasar sebagai hasil penerapan teorema
pergeseran pada sumbu-s.

No. Fungsi Asal f(t) = ekt dikali fungsi asal L{f(t)}


k
1. k k ekt
s−k

1
2. t t ekt
(s − k ) 2

63
Tabel 3.2 (Lanjutan)

No. Fungsi Asal f(t) = ekt dikali fungsi asal F(s) = L{f(t)}
tn (n = 1, 2, 3, n!
3. tn ekt
…) (s − k ) n +1

a
4. sin at ekt sin at
(s − k ) 2 + a 2

s−k
5. cos at ekt cos at
(s − k ) 2 + a 2

a
6. sinh at ekt sinh at
(s − k ) 2 − a 2

s−k
7. cosh at ekt cosh at
(s − k ) 2 − a 2

CONTOH 3.6 :
Ulangilah mengerjakan Contoh 3.5 bagian (c) dengan menggunakan teorema pergeseran pada
sumbu-s.
JAWAB :
1 1 1 1 2 3
2
= = = = .
(s + 1)(s − 2) s 2 − s − 2 (s − 1 2 ) 2 − 94 (s − 1 2 ) 2 − ( 32 ) 2 3 (s − 12 ) 2 − ( 32 ) 2
sehingga :
1 2 3 2 -1 3
L-1{ } = L-1{ . 2
} = L { 2
}
(s + 1)(s − 2) 3 (s − 2 ) − ( 2 )
1 2 3 2
3 (s − 2 ) − ( 32 ) 2
1 2

Dengan menerapkan Tabel 3.2 nomor 6, maka diperoleh :


1
1 2 2t
L {
-1
}= e sinh( 32 t )
(s + 1)(s − 2) 3
Catatan :
Meskipun hasil yang diperoleh dalam Contoh 3.5 (yaitu 1 e2t - 1 e-t) seolah-olah berbeda
3 3

dari hasil yang diperoleh disini namun hal ini tidaklah mengherankan, sebab : 1 3 e2t - 1
3 e-t =
1 3 3
2 2t 1 2t − t
1 2t
3(e -e )=
-te [ ( e - e 2 )]
3 2

64
3 3
1 t − t
Padahal telah didefinisikan bahwa : ( e 2 - e 2 ) = sinh( 32 t ), maka :
2
1
2 2t
1
3 e2t - 1 -t
3e = e sinh( 32 t )
3
Jadi hasil yang diperoleh dalam Contoh 3.5 dan Contoh 3.6 sebenarnya adalah sama.

3.3.2 Pergeseran pada Sumbu-t


Jika F(s) adalah transformasi dari f(t), maka e -ksF(s) adalah transformasi dari suatu
fungsi yang didefinisikan sebagai berikut :
= 0 untuk t  k
 (k sembarang) .................................. (3-33)
 = f ( t − k ) untuk t  k
Suatu fungsi tangga satuan, uo(t) = u(t) telah didefinisikan dalam sub bab 3.1.1 (dan juga dalam
sub bab 3.2.1) dalam persamaan (3-5) atau (3-7), sementara hasil transformasi Laplacenya telah
dinyatakan dalam persamaan (3-15). Selanjutnya suatu fungsi tangga sembarang, uk(t)
didefinisikan sebagai berikut :
0 untuk t  k
uk(t) =  ....................................................................... (3-34)
1 untuk t  k
Kadang-kadang uk(t) dilambangkan dengan u(t-k). Jadi jelas fungsi yang didefinisikan dalam
persamaan (3-33) tidak lain dari f(t – k). u(t – k) = f(t – k). uk(t). Sekarang dapat dikatakan
bahwa jika L{f(t)} = F(s) maka :

L{ f(t – k). uk(t)} = e −ks F(s) .............................................. (3-35)

atau :

L-1{ e −ks F(s)} = f(t – k). uk(t) ............................................ (3-36)

Ini akan membawa kita pada suatu kesimpulan :

Penggantian t menjadi (t – k) dalam f(t) erat hubungannya dengan


Laplace
perkalian e-ks terhadap F(s).

65
Sekarang akan ditinjau lagi transformasi Laplace dari beberapa fungsi lainnya :
1
1) Misalkan f(t) = 1 (suatu fungsi konstanta) maka f(t – k) = 1, dan F(s) = . Berarti :
s
uk(t) = f(t – k) . uk(t) ................................................................................ (3-37)
Sehingga proses menerapkan persamaan (3-35) di atas adalah sebagai berikut :

L{f(t – k) . uk(t)} = e −ks F(s)


1
L{uk(t)} = e −ks .
s
Jadi :

e −ks
L{uk(t)} = .................................................................. (3-38)
s


2) L{f(kt)} =  e −sT f (kT ) dT ...................................................................... (3-39)
0

misalnya :
t
t = kT sehingga : T =  Jika T = 0 maka t = 0
k
Jika T = ∞ maka t = ∞
1
dt = k dT sehingga dT = dt
k
maka :
 s
1 − t
L{f(kt)} =  e k f ( t ) dt ..................................................................... (3-40)
k0

Karena : F(s) =  e − st f ( t ) dt , maka :
0

 s
− t s
e
0
k
f ( t ) dt = F( )
k
............................................................................ (3-41)

sehingga persamaan (3-40) akan menjadi :


66
1 s
L{f(kt)} = F( ) .............................................................. (3-42)
k k

3) L{f(t).uk(t)} = ?
Sesuai dengan sifat uk(t) maka perlu didefinisikan terlebih dahulu :
0 untuk t  k
f(t).uk(t) =  ................................................................... (3-43)
1 untuk t  k
 

 e f ( t ).u k (t ) dt = e
− st − st
L{f(t).uk(t)} = f ( t ) dt ................................. (3-44)
0 k

misalkan :
t = T + k sehingga T = t – k  Jika t = k maka T = 0
Jika t = ∞ maka T = ∞
dt = dT sehingga :
  

e e e
− s(T + k ) − ks − sT
− st
f ( t ) dt = f (T + k ) dT = e f (T + k ) dT ................. (3-45)
k 0 0

Dengan melihat persamaan (3-39) maka dapat diketahui bahwa :


e
− sT
f (T + k ) dT = L{f(t + k)} ............................................................ (3-46)
0

Dengan demikian :

e f ( t ) dt = e − ks L{f(t + k)}
− st
.............................................................. (3-47)
k

Dari persamaan (3-44) dan (3-47) dapat disimpulkan :

L{ f(t).uk(t)} = e − ks L{f(t + k)} ........................................... (3-48)

Hasil-hasil yang diperoleh oleh penggunaan teorema pergeseran pada sumbu-t ini akan
dibuat dalam Tabel 3.3.

67
Tabel 3.3 Transformasi Laplace dari beberapa fungsi sebagai hasil penerapan teorema
pergeseran pada sumbu-t.

No. Fungsi Asal L{fungsi asal}

1. f(t – k) . uk(t) e − ks L{f(t)}

2. f(t) . uk(t) e − ks L{f(t + k)}

e − ks
3. uk(t)
s
1 s
4. f(kt) F( )
k k

CONTOH 3.7 :
Ulangi mengerjakan Contoh 3.1 dan Contoh 3.2, tetapi dengan menggunakan teorema
pergeseran pada sumbu-t.
JAWAB :
a. Carilah transformasi Laplace dari fungsi yang didefinisikan sebagai berikut :
 k untuk 0  t  c
f(t) = 
0 untuk t  c ( t yang lain )
 0 untuk t  0
k u(t) = 
k untuk t  0
 0 untuk t  c
k uc(t) = 
k untuk t  c
Selisih antara k.u(t) dan k.uc(t) adalah :
 k untuk 0  t  c
k.u(t) – k.uc(t) = = k[u(t) – uc(t)] = 
0 untuk t  c ( t yang lain )
 k untuk 0  t  c
Jadi : f(t) =  = k[u(t) – uc(t)]
0 untuk t  c ( t yang lain )
L{f(t)} = L{k[u(t) – uc(t)]} = k L{u(t) – uc(t)} = k L{u(t)}- k L{uc(t)}

 1 e − sc 
= k  − 
s s 

=
k
s

1 − e −sc 
68
b. Carilah transformasi Laplace dari fungsi yang didefinisikan sebagai berikut :
t untuk 0  t  1

0 untuk t yang lain
Dengan melihat hasil dalam bagian (a) di atas maka dapat dikatakan bahwa :
t untuk 0  t  1
f(t) =  = t.u(t) – t.u1(t) = t.u(t) – (t – 1).u1(t) – u1(t)
0 untuk t yang lain
L{f(t)} = L{t.u(t) – (t – 1).u1(t) – u1(t)}
= L{t.u(t)} - L{(t – 1).u1(t)} - L{u1(t)}

=
s
1
2
1 1 1
(
− e −s . 2 − e −s . = 2 1 − e −s − s e −s
s s s
)

LATIHAN 3.3

1. Gunakan teorema pergeseran pada sumbu-s untuk mencari transformasi Laplace dari
fungsi-fungsi berikut.
a) t e-2t b) e-3t sin 2t c) t² e-4t
d) cosh at cos at e) sinh at sin at

2. Gunakan teorema pergeseran pada sumbu-s untuk mencari transformasi Laplace invers
dari fungsi-fungsi berikut.
1 3 s+5
a) b) c)
(s + 3)(s − 2) s + 3s
2
(s + 1)(s − 3)

5s − 7 s −1 3s
d) e) f)
(s + 3)(s 2 + 2) s (s + 3)
2
(s −1)(s 2 − 4)

3. Gunakan teorema pergeseran pada sumbu-t untuk mencari transformasi Laplace dari
fungsi-fungsi berikut.
a) (t – 1) u1(t) b) t u1(t) c) uπ(t) cos t
d) u 2  ( t ) sin ωt e) ekt ua(t) f) t² u1(t)

k untuk a  t  b
g) f(t) = 
 0 untuk t yang lain

69
4. Gunakan teorema pergeseran pada sumbu-t untuk mencari transformasi Laplace invers dari
fungsi-fungsi berikut.

e −s + e −2s − 3e −3s e −3s − e −s e −s


a) b) c)
s2 s s2
2e − as −1 e −2 s e −2 s
d) e) f)
s s s−2

e −s e − s e −s
g) h) i)
s −3 s 2 + 2s + 2 s3

e −s 1 − e − s s(1 + e − s )
j) k) l)
s2 + 2 s2 + 4 s 2 +1

70

Anda mungkin juga menyukai