KELOMPOK :3
JURUSAN FISIKA
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep hukum Ohm dengan bantuan aplikasi
EWB
2. Untuk mengetahui hubungan antara tegangan dan kuat arus
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hambatan
C. TINJAUAN PUSTAKA
Pada tahun (1787-1854) seorang ahli fisika jerman yang bernama George
Simon Ohm menyatakan sebuah hubungan antara arus listrik (I) yang mengalir
melalui suatu rangkaian dengan tegangan yang dipasang dalam rangkaian (V).
Hubungan tegangan dan arus listrik tersebut diperoleh dari eksperimennya yang
sering dikenal dengan sebutan Hukum Ohm (Sutrisno, 2009 : 146-147).
Hukum Ohm menyatakan “untuk suatu konduktor logam pada suhu
konstan, perbandingan antara perbedaan potensial ∆V antara dua titik dari
konduktor dengan arus listrik I yang melalui konduktor tersebut adalah
konstan” (Alonso, 1994 : 77), atau “Arus yang mengalir pada kawat sebanding
dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan tegangan pada rangkaian
tersebut” (Tipler, 2001 : 142).
V= I. R
Keterangan:
V = Tegangan Listrik (V)
I = Arus Listrik (A)
R = Hambatan (Resistansi) pada rangkaian (Ω)
E. PROSEDUR KERJA
1. Buka dan instal aplikasi EWB
2. Susunlah rangkaian percobaan seperti di bawah ini dengan komponen-
komponen yang sudah ditentukan
3. Atur tegangan dan hambatan yang akan digunakan dalam rangkaian.
F. PEMBAHASAN
Tabel 3.1 Tabel Hasil Percobaan Hukum Ohm
Hambatan R Tegangan V Kuat Arus I
No ( Ohm ) ( Volt ) (Ampere)
Teori Praktik Teori Praktik Teori Praktik
1. 1k 1k 3V 3V 0,003A 0.003A
2. 10k 10k 3V 3V 0,0003A 0,0003A
3. 10k 10k 6V 6V 0,0006A 0,0006A
4 20k 20k 6V 6V 0,0003A 0,0003A
5 50k 50k 9V 9V 0,00018A 0,00018A
|Teori−Praktek
Teori |x 100 %
Secara teori =
RT = 50k
Secara praktek |50000−50000
50000 |x 100 %
RP = 50k = |0| x 100 %
% error =
|Teori−Praktek
Teori |x 100 %
2. Tegangan :
Secara teori
VT = 3 v Secara teori
Secara praktek VT = 3 v
VP = 3 v Secara praktek
VP = 3 v
3 V −3 V
% error = | 3V |x 100 % =
0%
% error = |3 V3−3V V |x 100 %
=0%
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Secara teori Secara teori
VT = 6 v VT = 6 v
Secara praktek Secara praktek
VP = 6 v VP = 6 v
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Secara teori
VT = 9 v
Secara praktek
VP = 9 v
% error = |9 V9−9V
V |
x 100 % = 0%
3. Kuat Arus
Secara teori Secara teori
IT = V T / R T IT = V T / R T
Secara praktek Secara praktek
IT = 0,003 A IT = 0,0003 A
% error = % error =
|0,000,00
3−0 ,0 03
3 |x 100 % |0,0003−0 ,00 03
0,000 3 |x 100 %
= |0| x 100 % = |0| x 100 %
=0% = 0%
|0,00 06−0,0
0,00 06
006
|x 100 % |0,00 00,003
3−0,0 0 03
|x 100 %
= |0| x 100 % = |0| x 100 %
=0% =0%
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Secara teori
IT = V T / R T
Secara praktek
IT = 0,00018 A
1. Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diberikan
kepada penghantar tersebut. Sebuah benda penghantar (konduktor) dikatakan mematuhi
hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas
beda potensial yang diberikan kepada konduktor tersebut.
2. Hubungan tegangan dan kuat arus listrik adalah sebanding. Pada hambatan tetap, bila
kuat arus I bertambah besar, nilai tegangan V pun bertambah besar. Tetapi bila kuat arus
I berkurang, nilai tegangan V pun berkurang.
3. Hambatan (R/resistor) mempengaruhi kuat arus listrik. Dapat digambarkan pengaruh
hambatan (R) terhadap kuat arus bagaikan kotoran yang menyumbat aliran air dalam
pipa. Semakin banyak kotoran (besar hambatan) maka kuat aliran air semakin
lemah/kecil. Demikian pula dalam listrik, arus semakin kecil jika melewati hambatan.
Semakin besar hambatan (dalam satuan ohm) semakin kecil arus yang mengalir. Kuat
arus sering dilambangkan dengan "I".
H. DAFTAR PUSTAKA
Alonso Marcelo, Edward J. Finn. 1994. FUNDAMENTAL UNIVERSITY
PHYSICS, 2nd Edition. Penerbit Erlangga, Jakarta.
David Halliday and Robert Resnick. 1984. Fisika Edisi ke-3, Jilid 2, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Drs. Sutrisno, M.Si., Arif Tjahjono, ST, M.Si. 2009. Fisika Dasar II (Untuk
Sains dan Kedokteran). Lembaga Penelitian UIN
Jakarta.
R. A. Z.(2017). Efforts to Improve Scientific Literacy of Students through
GuidedInquiry Learning Basedon Local Wisdom of
Baduy’s Society’. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran
IPA,3(2), 84-91.
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Prinsip dan Aplikasi Jilid 2 Edisi ke Tujuh.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tipler, Paul A. 2001. Physics for Scientists and Engineers. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
I. TANDA TANGAN