Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN LABORATORIUM

PENYEARAH SATU FASA


GELOMBANG PENUH TERKONTROL
BEBAN RESISTIF

DISUSUN OLEH

Ruben Simaremare

1905032038
EL-5C

PRODI TEKNIK LISTRIK JURUSAN


TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK
NEGERI MEDAN MEDAN

2021
LEMBAR PENILAIAN

Percobaan : 3
Judul : Penyearah satu fasa gelombang penuh
terkontrol beban resistif

Nama Praktikan : Ruben Simaremare

NIM : 1905032038

Kelas : EL-5C

Tanggal Percobaan : 20 September 2021

Tanggal Penyerahan : 27 September 2021

Dosen Pembimbing : Drs. Bahtera Tarigan, MT

Nilai :
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga laporan laboratorium
Listrik dengan judul penyearah satu fasa setengah gelombang terkontrol beban resistif dapat
diselesaikan sesuai dengan rencana dan waktu yang di targetkan.

Laporan Laboratorium yang singkat dan sederhana ini saya susun dalam rangka memenuhi
tuntutan serta tugas dari Mata kuliah Listrik. Laporan ini tentu saja tidak akan selesai jika tanpa
adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kekuasaan serta ridho-Nya kepada kami, hingga
pembuatan laporan ini sampai selesai.
2. Bapak Drs. Bahtera Tarigan, MT Selaku dosen praktikum laboratorium listrik dasar.
3. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa dan dukungannya baik secara morilatas
ataupun material kepada saya, sehingga saya bisa mengenyam pendidikan yang terbaik.
4. Seluruh teman-teman dari Kelas Teknik Listrik serta semua pihak lainnya yang tentunya tidak
dapat kami sebut satu per satu yang juga ikut mendukung kami serta memberikan motivasi dan
dukungan kepada kami.

Tentu saja tidak ada gading yang tidak retak. Demikian pula dengan laporan praktikum
kami.Dengan sepenuhnya, penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan sekalipun sudah dikerjakan oleh banyak orang .Maka dari itu, semuabentuk kritik
dan saran yang membantu sangat kami harapkan dan tentu saja akan kami terima dengan senang
hati. Dengan begitu, akan menjadi suatu pelajaran berharga untuk kami supaya bisa menulis
laporan yang lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga laporan praktikum ini bisa memberikan
manfaat untuk semua pembaca dan bisa membantu meningkatkan pendidikan bangsa Indonesia.

Medan, 27 September 2021

Ruben Simaremare
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................


1. Tujuan.........................................................................................................................
2. Rangkaian dan bentuk gelombang................................................................................
3. Instruksi melakukan percobaan ....................................................................................
4. Tabel ............................................................................................................................
JAWABAN……………………………………………………………………………………
ANALISA………………………………………………………………………………………
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………
JOB SHEET III
PENYEARAH SATU FASA GELOMBANG PENUH TERKONTROL BEBAN RESISTIP

A.TUJUAN PERCOBAAN.
Menganalisis Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban Resistip.

B.RANGKAIAN PERCOBAAN DAN BENTUK GELOMBANG


Rangkaian ini disimulasikan pada sudut penyalaan α =300
C.INSTRUKSI MELAKUKAN PERCOBAAN

1.Buat rangkaian percobaan dengan Matlab/Simulink seperti gambar di atas.

2.Simulasikan rangkaian percobaan untuk sudut trigger/delay/penyalaan SCR:


a. α = 300
b. α = 600
c. α = 1200

3.Jelaskan cara kerja rangkaian berdasarkan bentuk-bentuk gelombang yang ditampilkan


Osiloskop.

4.Bandingkan hasil pengukuran yang diperlihatkan oleh display/alat ukur dengan hasil hitungan
berdasar rumus-rumus/teori, kemudian isikan hasil perhitungan dan pengukuran dalam tabel.

5.Buat kesimpulan setelah mensimulasikan dan membandingkan hasil perhitungan dengan


pengukuran

D.TABEL HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN

No α0 Hasil Pengukuran (Simulasi) Hasil Perhitungan


Vo.dc Vo.rms Io.dc Io.rms I.dc I,rms I.rms Vo.dc Vo.rms Io.dc Io.rms I.dc I.rms I.rms
scr scr sumber scr scr sumber
1 30 182,2 214,9 18,22 21,49 9,109 15,21 21,5 184.7 216.7 18,47 21,67 9,235 153,2 21,67
2 60 146,7 196 14,67 19,6 7,333 13,87 19,6 148.54 197,1 14,85 19,71 7,425 13,93 19,71
3 120 48,95 96,8 4,895 9,68 2,447 6,844 9,681 49.51 97,46 4,951 9,746 2,475 68,91 9,746
Tegangan rata rata pada beban,

𝑉𝑚
VDC rata−rata = ( 1 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
𝜋

Tegangan RMS pada beban,

1
1 𝜋 2
VRrms = [ ∫ (𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡)2 𝑑 (𝜔𝑡) ]
𝜋 𝛼

1
Vm 𝛼 sin 2𝛼 2
= (1 − + )
√2 𝜋 2𝜋

Arus rata-rata melalui beban,

𝑉𝑚
𝐼DC rata−rata = ( 1 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
𝜋𝑅

Arus RMS melalui beban,

1
Vm 𝛼 sin 2𝛼 2
IRrms= (1 − + )
√2 𝜋 2𝜋

Arus rata-rata melalui SCR = IDC beban / 2

Arus RMS melalui SCR = Irms beban / √2

Arus RMS melalui sumber = Arus RMS melalui beban


GAMBAR PERCOBAAN

HASIL PERCOBAAN SIMULASI


Simulasi Pada Saat < 𝟑𝟎°
 Gambar
 Bentuk Gelombang

Simulasi Pada Saat < 𝟔𝟎°


 Gambar
 Bentuk Gelombang

Simulasi Pada Saat < 𝟏𝟐𝟎°


Gambar
 Bentuk Gelombang
CARA KERJA

Cara kerja gelombang pada sudut > 30º


Untuk sudut trigger 30º, bentuk gelombang tegangan pada beban dan arus pada beban
adalah sama karna bebannya resistif. Pada bagian arus beban ada, ketika SCR 1&2 ON, maka SCR
3&4 akan Off , begitu seterusnya. Ketika SCR 3&4 on, maka arus yang melewati scr adalah 0
(nol). Sedangkan untuk arus sumber bentuk gelombang pada SCR 1,2 & 3,4 adalah bolak-balik,
seperti yang ditunjukkan pada gambar gelombang di atas.
Cara kerja gelombang pada sudut > 60º
Cara kerja gelombang pada sudut 60º sama dengan sudut 30º. Pada sudut 60º bentuk
gelombang tegangan pada beban dan arus pada beban adalah sama karna bebannya resistif. Pada
bagian arus beban ada, ketika SCR 1&2 ON, maka SCR 3&4 akan Off , begitu seterusnya. Ketika
SCR 3&4 on, maka arus yang melewati scr adalah 0 (nol). Sedangkan untuk arus sumber bentuk
gelombang pada SCR 1,2 & 3,4 adalah bolak-balik, seperti yang ditunjukkan pada gambar
gelombang di atas, bedanya adalah pada bentuk gelombang yang semakin kecil daripada
gelombang sudut 30º.7
Cara kerja gelombang pada sudut > 120º
Cara kerja gelombang pada sudut 120º sama dengan sudut 60º. Pada sudut 120º bentuk
gelombang tegangan pada beban dan arus pada beban adalah sama karna bebannya resistif. Pada
bagian arus beban ada, ketika SCR 1&2 ON, maka SCR 3&4 akan Off , begitu seterusnya. Ketika
SCR 3&4 on, maka arus yang melewati scr adalah 0 (nol). Sedangkan untuk arus sumber bentuk
gelombang pada SCR 1,2 & 3,4 adalah bolak-balik, seperti yang ditunjukkan pada gambar
gelombang di atas, bedanya adalah pada bentuk gelombang, pada sudut 120º bentuk gelombang
nya seperti mata gergaji.
HASIL PERHITUNGAN

Pada sudut 30º


Dik : Vrms = 220 V
R = 10 Ω
α pulse generator 1&2 = 30°
α pulse generator 3&4 = 210°
f = 50 Hz
Hasil perhitungan :
𝑉𝑚
 V.dc rata-rata= 𝜋
(1 + cos 𝛼)

2×220
=√ 𝜋
(1 + cos 30°)

=99,03 (1 + 0,866)

= 99,03 (1,86)

=184,7 V

𝑉𝑑𝑐 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
 I.dc = 𝑅

184,7 𝑉
= 10

= 18,47 A

𝑉𝑚 𝛼 𝑠𝑖𝑛2𝛼 1
 V.rms = {[1 − 𝜋 + ]2 }
√2 2𝜋

220×√2 𝑠𝑖𝑛60° 1
= {[1 − (0,166) + ]2 }
√2 2𝜋

0,866 1
= 220 {[(0,834) + 6,28
]2 }

1
= 220 {[(0,834) + 0,137]2 }

1
= 220 {[0,971]2 }
=220 {0,985}

= 216,7 V

𝑉𝑅 𝑟𝑚𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
 IR.rms = 𝑅

216,7 𝑉
= 10 Ω

= 21,67 A

𝐼 𝑟𝑚𝑠 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
 I.rms SCR =
√2

216,7 𝑣
=
√2

= 153,2 A

𝐼.𝑑𝑐 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
 I.dc SCR = 2

18,47 𝐴
= 2

= 9,235 A

Pada sudut 60º


Dik : Vrms = 220 V
R = 10 Ω
α pulse generator 1&2 = 60°
α pulse generator 3&4 = 240°
f = 50 Hz
Hasil perhitungan :
𝑉𝑚
 V.dc rata-rata= 𝜋
(1 + cos 𝛼)

2×220
=√ 𝜋
(1 + cos 60°)

=99,03 (1 + 0,5)
= 99,03 (1,5)

= 148,54 V

𝑉𝑑𝑐 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
 I.dc = 𝑅

148,54 𝑉
= 10

= 14,85 A

𝑉𝑚 𝛼 𝑠𝑖𝑛2𝛼 1
 V.rms = {[1 − 𝜋 + ]2 }
√2 2𝜋

220×√2 𝑠𝑖𝑛120° 1
= {[1 − (0,333) + ]2 }
√2 2𝜋

0,866 1
= 220 {[(0,667) + 6,28
]2 }

1
= 220 {[(0,667) + 0,137]2 }

1
= 220 {[0,804]2 }

=220 {0,896}

= 197,1 V

𝑉𝑅 𝑟𝑚𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
 IR.rms = 𝑅

197,1 𝑉
= 10 Ω

= 19,71 A

𝐼 𝑟𝑚𝑠 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
 I.rms SCR =
√2

19,71 𝑣
=
√2

= 13,93 A
𝐼.𝑑𝑐 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
 I.dc SCR = 2

14,85 𝐴
= 2

= 7,425 A

Pada sudut 120º


Dik : Vrms = 220 V
R = 10 Ω
α pulse generator 1&2 = 120°
α pulse generator 3&4 = 300°
f = 50 Hz
Hasil perhitungan :
𝑉𝑚
 V.dc rata-rata= 𝜋
(1 + cos 𝛼)

2×220
=√ 𝜋
(1 + cos 120°)

=99,03 (1 - 0,5)

= 99,03 (0,5)

=49,51 V

𝑉𝑑𝑐 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
 I.dc = 𝑅

49,51 𝑉
= 10

= 4,951 A

𝑉𝑚 𝛼 𝑠𝑖𝑛2𝛼 1
 V.rms = {[1 − 𝜋 + ]2 }
√2 2𝜋

220×√2 𝑠𝑖𝑛240° 1
= {[1 − (0,666) + ]2 }
√2 2𝜋

0,866 1
= 220 {[(0,334) + 6,28
]2 }
1
= 220 {[(0,334) + 0,137]2 }

1
= 220 {[0,197]2 }

=220 {0,443}

= 97,46 A

𝑉𝑅 𝑟𝑚𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
 IR.rms = 𝑅

97,46 𝑉
= 10 Ω

= 9,746 A

𝐼 𝑟𝑚𝑠 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
 I.rms SCR =
√2

9,746 𝑣
=
√2

= 68,91 A

𝐼.𝑑𝑐 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
 I.dc SCR = 2

4,951 𝐴
= 2

= 2,475 A
KESIMPULAN

1. Simulasi matlab dengan hasil perhitungan rumus secara teori berbeda, mungkin itu terjadi
karena adanya perbedaan sedikit pada pengesetan detail-detail kecil komponen yang
digunakan pada simulasi dan adanya drop pada scr yang nilainya sangat kecil.

2. Untuk sudut trigger 30º, bentuk gelombang tegangan pada beban dan arus pada beban
adalah sama karna bebannya resistif. Pada bagian arus beban ada, ketika SCR 1&2 ON,
maka SCR 3&4 akan Off , begitu seterusnya. Ketika SCR 3&4 on, maka arus yang
melewati scr adalah 0 (nol). Sedangkan untuk arus sumber bentuk gelombang pada SCR
1,2 & 3,4 adalah bolak-balik, seperti yang ditunjukkan pada gambar gelombang
gelombang .

3. Semakin tinggi sudut alpha digeser maka semakin kecil V0 DC nya.

4. Cara kerja gelombang pada sudut 60º sama dengan sudut 30º. Pada sudut 60º bentuk
gelombang tegangan pada beban dan arus pada beban adalah sama karna bebannya resistif.
Pada bagian arus beban ada, ketika SCR 1&2 ON, maka SCR 3&4 akan Off , begitu
seterusnya. Ketika SCR 3&4 on, maka arus yang melewati scr adalah 0 (nol). Sedangkan
untuk arus sumber bentuk gelombang pada SCR 1,2 & 3,4 adalah bolak-balik, seperti yang
ditunjukkan pada gambar gelombang di atas, bedanya adalah pada bentuk gelombang yang
semakin kecil daripada gelombang sudut 30º.

5. Cara kerja gelombang pada sudut 120º sama dengan sudut 60º. Pada sudut 120º bentuk
gelombang tegangan pada beban dan arus pada beban adalah sama karna bebannya resistif.
Pada bagian arus beban ada, ketika SCR 1&2 ON, maka SCR 3&4 akan Off , begitu
seterusnya. Ketika SCR 3&4 on, maka arus yang melewati scr adalah 0 (nol). Sedangkan
untuk arus sumber bentuk gelombang pada SCR 1,2 & 3,4 adalah bolak-balik, seperti yang
ditunjukkan pada gambar gelombang di atas, bedanya adalah pada bentuk gelombang,
pada sudut 120º bentuk gelombang nya seperti mata gergaji.

6. Dengan beban resistif R maka arus dan tegangan yang dihasilkan sephasa

Anda mungkin juga menyukai