Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Penyearah Terkendali Satu Fasa Setengah Gelombang

Oleh:
Muhammad Maulana Zulfarhain
191321021

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BANDUNG
2021
I. Tujuan
Setelah melakukan percobaan, diharapkan praktikan dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja penyearah terkendali setengah gelombang
2. Menggambarkan karakteristik pengaturan penyearah terkendali setengah gelombang.
3. Menggambarkan bentuk gelombang tegangan Dan arus keluaran penyearah.

II. Teori Singkat


Rangkaian penyearah terkendali setengah gelombang diunjukkan pada gambar 2.1. Pada
siklus tegangan positip SCR mendapat bias maju, sehingga pada daerah ini bila SCR
mendapatkan penyulutan ia akan konduksi, dan tegangan sumber akan muncul pada
beban.

Untuk beban yang bersifat resistip, dimana arus beban sefasa dengan tegangan beban,
maka bentuk gelombang arus beban sama dengan bentuk gelombang tegangan beban.
Dengan demikian saat tegangan sumber mencapai 0 pada ωt = π, arus beban juga =0,
sehingga SCR akan terkomutasi. Pada siklus tegangan negatip SCR mendapat bias
mundur, sehingga pada daerah ini sekalipun SCR mendapatkan penyulutan ia tidak akan
konduksi, sehingga tegangan dan arus pada beban sama dengan nol.
Bentuk gelombang tegangan dan arus keluaran pada sudut penyulutan α, ditunjukkan
pada gambar di bawah.

Dari bentuk gelombang tegangan keluaran tersebut, nilai tegangan keluaran rata-rata dari
penyearah terkendali ini dapat dinyatakan dengan :

Untuk beban yang bersifat resistip-induktip, pada saat SCR konduksi arus beban tidak
akan sefasa dengan tegangan beban, arus ini akan naik dari nol secara eksponensial dan
turun kembali pada beberapa saat setelah tegangan beban mulai turun. Pada saat tegangan
sumber mencapai 0 pada ωt = π, arus beban tidak akan =0, sehingga SCR tidak akan
terkomutasi pada saat ini. Pada siklus tegangan negatip, karena arus pada SCR masih
diatas nilai arus holding, maka SCR masih akan terus konduksi, tegangan negatip pada
sumber masih akan muncul pada beban sampai arus menuju nol. Pada siklus tegangan
negatip ini, Energi yang tersimpan pada induktansi akan dilepaskan ke sumber tegangan.
Bentuk gelombang tegangan dan arus keluaran pada sudut penyulutan α, ditunjukkan
pada gambar di bawah.
Dari bentuk gelombang tegangan keluaran tersebut, nilai tegangan keluaran rata-rata dari
penyearah terkendali ini dapat dinyatakan dengan :
III. Alat dan Bahan
1. Modul Praktikum Elda : 1 Buah
2. Osciloscope : 1 Buah
3. Volt meter digital : 1 Buah
4. Kabel penghubung : 1 Set

IV. Langkah Kerja


4.1. Lakukan penyambungan seperti gambar di bawah, sehingga diperoleh penyearah
terkendali satu fasa setengah gelombang.

4.2. Lakukan pengukuran sesuai dengan tabel di bawah ini untuk beban resistif dan
beban resistif-induktif (Vm=21,21)
Tabel 1. Beban Resistif
Sudut Penyalaan α (°) 0 30 60 90 120 150 180
Teg. kel. Udα (Volt) 6,751 6,299 5,061 3,37 1,689 0,451 0
Udα/ Ud0 1 0,933 0,749 0,499 0,25 0,066 0
Us (Volt) 15 15 15 15 15 15 15
Udα (Hitungan) 6,755 6,303 5,066 3,377 1,688 0,452 0
*Udα= (Um/2π).(1 + Cosα)
Tabel 2. Beban Resistif-Induktif
Sudut Penyalaan α (°) 0 30 60 90 120 150 180
Teg. kel. Udα (Volt) 6,662 6,211 4,973 3,282 1,604 0,386 0
Udα/ Ud0 1 0,933 0,749 0,499 0,25 0,066 0
Us (Volt) 15 15 15 15 15 15 15
Udα (Hitungan) 6,755 6,303 5,066 3,377 1,688 0,452 0
*Udα= (Um/2π).( Cosα - Cosβ)

4.3. Pada sudut penyulutan α = 60°, Gambar bentuk gelombang teganagan sumber
(Us), tegangan keluaran (Ud) dan arus keluaran (Id) dari penyearah, serta bentuk
gelombang tegangan Anoda-Katoda.
Beban Resistif :
Beban Resistif-Induktif :
V. Tugas dan Pertanyaan
1. Gambar bentuk gelombang US, UGC, Ud, Id, UAK pada saat α = 60° untuk beban
Resistif dan beban Resistif-Induktif !
2. Buat kurva Karakteristik Pengaturan Ud α/Udo = f(α) untuk beban Resistif dan beban
Resistif-Induktif !
3. Bagaimana bentuk gelombang Ud saat beban Reisitif-Induktif dengan dipasangnya
dioda Freewheel ? Jelaskan mengapa terjadi demikian !
4. Bandingkan Udα dari hasil pengukuran dengan Udα dari hasil perhitungan untuk
beban Resistif dan beban Resistif-Induktif ! (Tentukan dulu rumus persamaannya).
5. Dari hasil percobaan, berikan kesimpulan anda.

Jawaban:
1. Terlampir
2. Kurva Karakteristik

Beban Resistif
Kurva Udα/Udo = f (α)
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Beban Resistif Induktif
Kurva Udα/Udo = f (α)
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

3. Berikut adalah rangkaian saat beban Reisitif-Induktif dipasangnya dioda Freewheel

Gambar dibawah merupakan gambar gelombang Ud saat sudut penyalaan SCR 60 °


Dioda freewheel adalah dioda yang menghubungkan arah sebaliknya secara
paralel dengan beban induktif. Dioda ini membantu dalam memberikan arus halus
untuk beban dan juga menghilangkan tegangan negative seluruh beban.
Ketika ada arus balik, arus tidak langsung masuk ke beban, tetapi akan langsung
ke diode Freewheel, karena pada rangkaian tersebut fungsi diode freewheel sebagai
Jumper.

4. Berdasarkan hasil percobaan pada software PSIM hasil dari Udα pengukuran dan
Udα hasil perhitungan memiliki selisih nilai yang tidak terlalu jauh, hal ini
dikarenakan percobaan simulasi pada software PSIM menghasilkan nilai yang ideal
yang hampir mendekati nilai perhitungan.

Tabel beban Resistif


Sudut Penyalaan α (°) 0 30 60 90 120 150 180
Pengukuran Udα (v) 6,751 6,299 5,061 3,37 1,689 0,451 0
Perhitungan Udα (v) 6,755 6,303 5,066 3,377 1,688 0,452 0
*Udα= (Um/2π) x (1 + Cosα)

Tabel beban Resistif-Induktif


Sudut Penyalaan α (°) 0 30 60 90 120 150 180
Pengukuran Udα (v) 6,662 6,211 4,973 3,282 1,604 0,386 0
Perhitungan Udα (v) 6,755 6,303 5,066 3,377 1,688 0,452 0
*Udα= (Um/2π) x (1 – Cos (180+α))
5. Kesimpulan
• Saat rangkaian dibebani oleh resistor, tegangan keluaran (Udα) yang dihasilkan
SCR berbanding lurus dengan hasil perhitungan Udα/Ud0.
• Pada rangkaian yang dibebani oleh RL, tegangan keluaran (Udα) yang dihasilkan
SCR berbanding lurus dengan hasil perhitungan Udα/Ud0.
• Sudut penyalaan (α) berbanding terbalik dengan tegangan keluaran (Udα) dan
(Udα/Ud0) pada beban resistif dan resistif-induktif, yang dimana semakin besar
sudut penyalaan pada SCR (α) maka tegangan keluaran SCR dan juga (Udα/Ud0)
akan semakin kecil nilainya.
• Pada rangkaian yang dibebani oleh RL, dalam gelombang Vbeban dapat kita lihat
semakin besar nilai induktansi yang dipasang maka tegangan negative akan
bertambah dan bentuk gelombang akan bertambah sebesar β, yang dimana untuk
mencari nilai β adalah: ( β = 180°- α + arc tan ^ωL/R)
• Dioda Freewheel adalah diode yang dipasangkan secara parallel dengan beban RL
yang dimana diode ini dapat menghilangkan tegangan negative yang ada pada
beban RL, karena ketika ada arus balik, arus tidak langsung masuk ke beban,
tetapi akan langsung ke diode Freewheel.

Anda mungkin juga menyukai