Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

JOB 11 PENGUKURAN FAKTOR DAYA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Pengukuran Listrik (EL349) yang
diampu oleh Dr. I Wayan Ratnata, S.T., M.Pd. dan Dr. Elih Mulyana, M.Si.

Disusun oleh:

Allianz Febriawan Ishaq


2104640

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
1. Tujuan

• Mahasiswa dapat mengukur faktor kerja pada sebuah beban listrik.


• Mahasiswa mengetahui pengaruh faktor kerja pada sistem daya listrik.
• Mahasiswa dapat menggunakan alat ukur Hioki clamp On.P.HI Tester.

2. Teori
a. Faktor daya
Daya didefinisikan sebagai laju energi yang dibangkitkan atau dikonsumsi oleh suatu
peralatan listrik, satuannya adalah Joule/detik atau Watt yang disebut sebagai daya aktif
(P). selain daya aktif, dikenal juga daya semu (S) dengan satuan VA (Volt-Ampere)
dan daya reaktif (Q) dengan satuan VAR (Volt-Ampere-Reaktif).
Pada faktor daya ini diusahakan jauhkan dari namanya boros daya. Faktor daya (Power
Factor) sering dinotasikan sebagai cos 𝜑 merupakan pembanding daya aktif dan daya
semu. Sudut 𝜑 adalah sudut yang dibentuk antara sisi daya aktif (P) dan daya semu (S),
dengan daya reaktif (Q) tegak lurus terhadap daya aktif.
𝑃
cos 𝜑 = 𝑆

b. Kondensator
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam
medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan
listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael
Faraday (1791- 1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata
"kondensator" masih dipakai hingga saat ini.
Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia padatahun 1782 (dari
bahasa Itali condensatore), berkenaan dengankemampuan alat untuk menyimpan suatu
muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan
negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataanbahasa
Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman
Kondensator atau Spanyol Condensador.
c. Beban Kapasitif
Beban kapasitif merupakan beban yang mengandung kapasitor. Beban ini mempunyai
faktor daya antara 0-1 leading. Beban ini menyerap daya aktif (P) dan mengeluarkan
daya reaktif (Q).
3. Alat dan Bahan
• Hioki clamp On.P.HI Tester.
• 1 buah lampu TL masing-masing 40 Watt.
• KWh meter 1 fasa.
• Papan Istalasi Listrik 1 Fasa.
• 1 buah kapasitor 2,2 uF
• 1 buah kapasitor 4 uF

Gambar Hioki clamp On.P.HI Tester dan Kapasitor.

4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


• Pahami tata tertib dan keselamatan di tempat praktikum.
• Baca dan paham job praktikum yang akan dilakukan.
• Mengetahui tempat dan cara penggunaan alat dan bahan yang akan digunakan.
• Perhatikan dan waspada pada tempat-tempat sumber listrik.
• Gunakan alat pelindung diri.
• Tidak bermain-main ketika melaksanakan praktikum.

5. Langkah Kerja

• Siapkan papan rangkaian yang telah dirangkai sebelumnya.


• Pasang lampu TL 40 W tanpa menggunakan kapasitor.
• Hubungkan terminal dengan stop kontak AC 220 V.
• Hubungkan kabel dari KWH ke terminal kabel.
• Lihat nilai faktor kerja (cos 𝜑), pada cos 𝜑 meter.

• Catat hasilnya.
• Kemudian setelah selesai, rangkai kembali rangkaian denganmemasang kapasitor yang
telah ditentukan.
• Lalu catat hasilnya.

Skema Pemasangan Kapasitor


6. Tabel Praktikum
a. Sebelum dipasang kapasitor
cos 𝜑 = 0,336 (leading) sin 𝜑 = sin 70,36˚ = 0,942
𝜑 = 70,36˚

V I (A) Cos 𝜑 P (Watt) S (VA) Q (VAR)


(Volt) = V I sin 𝜑
232 0,34 0,336 26 79 = (232)(0,34)(0,942)
=74,3

b. Setelah dipasang kapasitor 2,2 uF


cos 𝜑 = 0,605 (leading) sin 𝜑 = sin 52,77˚ = 0,796
𝜑 = 52,77˚

V (Volt) I (A) Cos 𝜑 P (Watt) S (VA) Q (VAR)


= V I sin 𝜑
232,6 0,22 0,605 30 50 = (232,6)(0,22)( 0,796)
=40,73

c. Setelah dipasang kapasitor 4 uF


cos 𝜑 = 0,867 (leading) sin 𝜑 = sin 29,88˚ = 0,498
𝜑 = 29,88˚

V (Volt) I (A) Cos 𝜑 P (Watt) S (VA) Q (VAR)


= V I sin 𝜑
232,2 0,13 0,867 26 30 = (232,2)(0,13)(0,498)
=15,03

7. Perhitungan
• Perbaikan faktor daya menjadi 0,867 setelah dipasang kapasitor 4uF
Lampu TL dengan daya (P) = 30 W diberi sumber tegangan 232 V
cos 𝜑1 = 0,336 cos 𝜑2 = 0,867
𝜑1 = 70,36˚ 𝜑2 = 29,88˚
tan 𝜑1 = tan 70,36˚ = 2,8 tan 𝜑2 = tan 29,88˚ = 0,5

QC = P (tan 𝜑1− tan 𝜑2)


= 30 (2,8−0,5)
= 30 (2,3)
= 69 VAR
𝑄𝐶×10^6 69×10^6
C = 2 𝜋 𝑓 𝑉^2 = (2)(3,14)(50)(232)^2 = 4,08 uF
• Kapasitansi agar faktor daya menjadi 0,99
V = 232 V
W = 30 W
cos 𝜑1 = 0,336 cos 𝜑2 = 0,99
𝜑1 = 70,36˚ 𝜑2 = 8,1˚
tan 𝜑1 = tan 70,36˚ = 2,8 tan 𝜑2 = tan 8,1˚ = 0,14

QC = P (tan 𝜑1− tan 𝜑2)


= 30 (2,8−0,14)
= 30 (2,66)
= 79,8 VAR
𝑄𝐶×10^6 79,8×10^6
C = 2 𝜋 𝑓 𝑉^2 = (2)(3,14)(50)(232)^2 = 4,72 uF

8. Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum dapat disimpulkan bahwa dengan memasang secara paralel
kapasitor yang bersifat kapasitif pada rangkaian lampu TL yang bersifat induktif dapat memperbesar
nilai cos𝜑 atau dapat memperbaiki faktor daya. Nilai kapasitansi tersebut dapat ditentukan
atau dihitung berdasarkan cos𝜑 yang diinginkan menggunakan proses perhitungan di atas.
Pada praktikum ini, rangkaian lampu TL dengan cosφ senilai 0,336 setelah dipasang
kapasitor 2,2 uF cosφ-nya menjadi 0,605; dan setelah dipasang kapasitor 4 uF cosφ-nya
menjadi 0,867. Berdasarkan perhitungan di atas, agar cosφ pada rangkaian tersebut menjadi
0,99 diperlukan kapasitor dengan kapasitansi 4,72 uF. Nilai cosφ yang mendekati satu
menunjukkan penggunaan listrik yang efektif. Dengan memperbaiki faktor daya (cosφ)
dapat mengurangi pemborosan penggunaan daya listrik.
9. Dokumentasi
Tanpa Kapasitor Dengan Kapasitor 2,2 uF Dengan Kapasitor 4 uF

Anda mungkin juga menyukai