Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA BAGIAN 1

Dosen pengampu :
Muhammad Nizar Habibi, S.ST., M.Tr.T.

Disusun oleh :
1) Rois awaludin achsan 2322500004
2) Maulana Abdul Rasyid 2322500024
3) Erlangga Marfi Syahputra 2322500025

Mata Kuliah :
Praktik Elektronika Daya

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI DEPARTEMEN TEKNIK


ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2023/2024

DAFTAR ISI
I. TUJUAN...............................................................................................................................................1
A. Basic Switching..................................................................................................................................1
B. Buck Converter...................................................................................................................................1
C. Boost Converter..................................................................................................................................1
D. Buck-Booster Converter.....................................................................................................................1
E. Forward (atau Flyback) Convereter....................................................................................................1
II. DASAR TEORI................................................................................................................................1
A. Basic Switching............................................................................................................................1
B. Buck Convereter.................................................................................................................................2
C. Boost Converter..................................................................................................................................4
D. Buckk-Booster Converter...................................................................................................................6
E. Buckk-Booster Converter...................................................................................................................6
III. GAMBAR RANGKAIAN................................................................................................................6
A. Basic Switching..................................................................................................................................6
B. Buck Converter...................................................................................................................................7
C. Boost Converter..................................................................................................................................7
D. Buckk-Booster Converter...................................................................................................................1
E. Buckk-Booster Converter...................................................................................................................1
IV. ANALISA DAN KESIMPULAN.....................................................................................................2
V. LAPORAN SEMENTARA SIMULASI...........................................................................................3
I. TUJUAN
A. Basic Switching
1. Praktikum dapat memahami prinsip dasar basic switching transistor (MOSFET/IGBT)
2. Praktikum dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil praktikum.
B. Buck Converter
1. Praktikan dapat memahami prinsip dasar prinsip dasar Buck Converter
2. Praktikan dapat memahami operasi switching pada rangkaian Praktikan dapat menganalisa dan
menyimpulkan hasil percobaan.
3. Praktikan dapat menganilisa dan menyimpulkan hasil percobaan
4. Praktikan dapat mengetahui karakteristik dan perfotmansi rangkaian
C. Boost Converter
1. Praktikam dapat memahami prinsip dasar prinsip dasar Boost Converter
2. Praktikum dapat memahami operasi swtiching pada rangkaian Praktikum dapat menganalisa
dan menyimpulkan hasil percobaan
3. Praktikan dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil percobaan
4. Praktikan dapat mengetahui karakteristik dan performasi rangkaian
D. Buck-Booster Converter
1. Praktikum dapat memahami prinsip dasar Buck-Booster Converter.
2. Praktikum dapat mengetahui karakteristik Buck-Booster Converter
3. Praktikum dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil percobaan
4. Praktikum dapat mengetahui karakteristik dan performansi rangkaian
E. Forward (atau Flyback) Convereter
1. Praktikum dapat memahami prinsip dasar Forward (atau Flyback) Convereter.
2. Praktikum dapat mengetahui karakteristik Forward (atau Flyback) Convereter.
3. Praktikum dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil percobaan
4. Praktikum dapat mengetahui karakteristik dan performansi rangkaian

II. DASAR TEORI


A. Basic Switching
Modul praktikum ini berkaitan dengan rangkaian saklar elektronik (Basic Switching) yang
terdiri dari sebuah ransistor (MOSFET/IGBT) dan beroperasi sebagai saklar elektronik. Transistor
ini bekerja pada dari daerah cut off yang menjadikannya pada kondisi off dan selanjutnya bekerja
pada dari daerah saturasi yang menjadikaanya pada kondisi on, begitu seterusnya tejadi pergantian
kondisi off dan on. Rangkaian basic switching ini jugda dikenal dengan sebutan dc chopper.
Gambar 5.1. menunjukkan rangkaian basic switching. Dengan asumsi bahwa saklar ideal, outputnya
sama dengan input saat skalar tertutup (in) dan output sama dengan saat saklar terbuka.

Gambar 5.1 (a) Rangkaian basic dwitching; (b) rangkaian ekivalen basic switching; (c) tegangan output.

1
Periode terbuka dan turtupnya saklar pada proses switching terlihat pada gambar 5.1 (c). Maka
dari gambar 1.1. (c) tersebut, tegangan output rata-rata adalah :
T DT
1
V o= ∫ V ( t ) dt = T1
T 0 o
∫ V s dt=V s D (5.1)
0

Nilai rata-rata dari tegangan outputnya diatur dengan perubahan duty rasio (duty cycle) yang
merupakan perbandingan waktu ton (waktu saklar tertutup) dengan periode switching (T). f adalah
frekuensi penyaklaran.

t on t on
D= = =t on f (5.2)
t on+ t off T

Pada rangkaian basic switching ini, nilai rata-rata dari tegangan output akan lebih kecil atau
sama dengan tegangan input. Daya yang diserap oleh saklar ideal adalah nol. Saat saklar terbuka,
arus sama dengan nol dan saat skalar ditutup, tegangan pada saklar sama dengan nol. Kerugian baru
akan terjadi jika saklar tidak ideal dan terdapat resistansi pada skalar yang menyebabkan tegangan
saklar tidak akan nol saat kondisi on.

B. Buck Convereter
Praktikum ini berkaitan dengan rangkaian Buck Converter dan rangkaiannya dapat dilihat pada
Gambar 6.1. Operasi konverter ini ditentukan pada periode switching saat on dan off. Disebut
sebagai Buck Converter karena tegangan outputnya lebih kecil daripada tegangan inputnya (step
down converter). Untuk mendapatkan tegangan dc murni, sebuah filter low pass dipasang setelah
saklar off (freewheeling diode). Rangkaian dianalisa dengan mengobservasi tegangan pada induktor
dan arus saat saklar on dan saat saklar off.

Gambar 6.1. Rangkaian Buck Converter

Analisa Konverter Buck ketika sakar ON (tertutup)


Jika saklar tertutup, dioda terbias mundur sehingga arus induktor mengalir menuju beban dan
menjadikan tegangan induktor menjadi postif. Rangkaian ekivalen Buck Converter saat saklar
tertutup dapat dilihat pada gambar 6.2.

Gambar 6.2. Rangksisn ekivalen Buck Converter saat saklar tertutup

Dari Gambar 6.2 maka tegangan induktor dapat ditentukan sebagai berikut
di L di L V s−V o (6.1)
V L=V s−V o =L ∨ =
dt dt L

2
Perubahan arus induktor :
∆ i L ∆ i L V s −V o (6.2)
= =
∆ t DT L

Karena perubahan arus adalah konstan positif, maka arus naik secara linier seperti terlihat pada
gambar 6.3 (b).

Gambar 6.3. Bentuk gelombang tegangan induktor dan arus induktor

Penyelesaian untuk ∆ i L pada saat saklar tertutup adalah :


(6.3)
(∆i¿¿ L)closed = s
L(
V −V o
DT ¿ )
Analisa Buck pada saat saklar OFF (terbuka)
jika saklar terbuka, dioda menjadi bias maju (on) yang menyebabkan arus induktor nmengalir
ke sisi beban. Rangkaian ekivalen Buck COnverter saat saklar terbuka dapat dilihat pada Gambar
6.4.

Gambar 6.4. Rangkaian ekivalen Buck Converter saat saklar terbuka

Dari gambar 6.4 maka tegangan induktor saat saklar terbuka adalah :
Tegangan induktor :
di L
V L=−V o=L
dt
(6.4)
di L −V o
=
dt L
Perubahan arus indikator :
di L ∆i L ∆ iL −V o (6.5)
= = =
dt ∆ t ( 1−D ) T L

Penyelesaian untuk (∆i¿¿ L)¿ pada saat saklar terbuka adalah :

(∆i¿¿ L)opened=− ( VL ) ( 1−D ) T ¿


o
(6.6)

3
Operasi keadaan tunak (Steady-state operation)
Operation Steady-state terjadi terjadi arus indukator (i L ) pada akhir siklus switching sama
dengan awal siklus switching berikutnya. Berarti perubahan arus i L dalam satu periode sama dengan
nol :
(∆i L )closed +(∆ i L )closed =0

( V −V
s
L )o
DT−( ) ( 1−D ) T =0
V
L
o

(6.7)
V o =V o × D

Buck Converter memproduksi tegangan output yang lebih kecil dibanding tegangan inputnya.

C. Boost Converter
Rangkaian Boost Converter dan rangkaiannya dapat filihat pada gambar 2.1. Operasi
Convereter ini ditentukan pada periode switching saat on dan off disebut sebagai Boost Converter
karena tegangan outputnya lebih besar daripada tegangan inputnya (step up converter). Rangakaian
dianalisa dengan mengobservasi tegangan pada inductor dan arus saklar on dan saat sklar off.

Gambar 2.1. rangkaian Boost Converter

Analisa Konverter Boost Ketika Saklar ON (tertutup)


jika saklar tertutp, diode terbias mundur (off), maka output terisolasi dar input. Input mensuplai
eneri ke induktor. Rangakaian ekivalen Boost Converter saat saklar tertutup dapat dilihat pada
gambar 2.2.

Gambar 2.2. Rangakaian ekivalen Boost Converter saat saklar tertutup

dari gambar tegangan inductor dapat ditentukan sebagai berikut :


di L di L V N
V L=V N =L = = (2.1)
dt dt L

Perubahan arus induktor :


di L di L V N
= = (2.2)
dt dt L

Karena perubahan arus adalah kontan positif, maka arus naik secara linier seperti terlihat pada
gambar 2.3.

4
Gambar 2.3. Bentuk gelombang tegangan induktor dan arus induktor

penyelesaian∆ i L pada saat saklar tertutup adalah :


V 3 DT
( ∆i L ) closed= L (2.3)

Analisa Boost pada saat saklar OFF (terbuka)


Jika saklar tebuka, sisi output menerima energi dari dua sumber yaitu dari input dan dari
induktor, maka sisi output menjadi besar. Rangkaian ekivalen Boost Converter saat saklar terbuka
dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4. Rangkaian Ekivalen Boost Converter saat saklar terbuka dari gambar 2.4. maka tegangan induktor
saat saklar terbuka adalah :

Tegangan induktor :
di L
V L=V S−V 0=L
dt
di L V S −V 0
=L (2.4)
dt L

Perubahan arus induktor :


( V S−V 0 ) ( 1− D ) T
( ∆i L ) =opened= (2.5)
L
Dari perubahan arus induktor saat saklar terbuka dapat dilihat pada Gambar 2.5

5
Gambar 2.5. Bentuk felombang tegangan induktor dan arus induktor

Operasi kedaaan Tunak (Steady-State Operation)


Operasi Steady-State jika arus inductor (i L ) pada akhir siklus switching berikutnya. Berarti
perubahan arus i L dalam satu periode sama dengan nol :
(∆i¿¿ L)closed+(∆ i¿¿ L)opened =0 ¿ ¿
V S DT ( V S−V 0 ) ( 1−D ) T
+ =0
L L
Vs
V0
1−D
Boost Converter memproduksi tegangan output yang lebih besar dibanding tegangan inputnya.
D. Buck-Boost Converter
Buck-boost konverter adalah konverter DC yang tegangan keluaran dapat lebih besar atau lebih
kecil dari tegangan masukan, buck-boost konverter memiliki polaritas tegangan keluaran terbalik
dari tegangan masukan. Rangkaian dasar buck-boost konverter dapat dilihat pada Gambar 2.5.a.

Prinsip kerja dari rangkaian buck-boost konverter pada Gambar 2.5.a akan dijelaskan sebagai
berikut :
Gambar 2.5.b menjelaskan bahwa pada saat saklar tertutup, maka tegangan masukan langsung
terhubung dengan induktor sehingga energi terkumpul pada induktor, dan pada saat yang sama
kapasitor menyuplai energi ke beban

6
Gambar 2.5.c menjelaskan bahwa pada saat saklar terbuka maka induktor terhubung dengan
keluaran dan juga kapasitor, sehingga energi ditransfer dari induktor ke kapasitor dan beban.

E. Buckk-Booster Converter
Flyback Converter merupakan switching step-up dan step-down yang mengonversi daya dari
DC ke DC dengan nilai tegangan output dapat diatur lebih besar bahkan lebih kecil dari tegangan
input dengan menggunakan MOSFET sebagai perangkat switchingnya yang dilakukan secara
terisolasi. Fungsi dari Flyback Converter yakni meningkatkan nilai tegangan menjadi lebih tinggi
atau lebih kecil dari tegangan sumbernya. Misalnya ketika membutuhkan beban dengan tegangan 15
VDC sedangkan kita hanya mempunyai tegangan sumber DC sebesar 12 VDC maka dapat
digunakan Flyback Converter untuk memenuhi kebutuhan beban tanpa perlu menambahkan sumber
DC lagi dengan mengatur duty cyclenya lebih besar dari 0,5. Begitupun pula ketika membutuhkan
tegangan yang lebih rendah dari tegangan sumber DC 12 V yakni 9 V maka dengan mengatur duty
cyclenya kurang dari 0,5. Flyback Converter terdiri dari MOSFET sebagai saklar aktif, Diode
sebagai saklar pasif, dua induktor yang digabung untuk membuat trafo dengan frekuensi tinggi
sebagai penyimpan energi dalam bentuk arus dan kapasitor sebagai filter yang diharapkan riak pada
output dapat diperkecil.

Prinsip kerja Flyback Converter dalam menaikkan dan menurunkan tegangan yakni
mengandalkan kemampuan induktor untuk menyimpan energi dalam bentuk arus. Ketika MOSFET
menutup atau kondisi ON, arus akan mengalir melalui belitan induktor primer dengan polaritas plus
disisi kanan dan negatif di sisi kiri menuju ke MOSFET. Dikarenakan polaritas tegangan pada
belitan induktor sekunder maka diode dalam keadaan reverse bias sehingga arus tidak bisa melewati
diode menjadikan semua arus akan mengalir ke belitan induktor primer dan tidak ada arus yang
mengalir ke dioda, kapasitor dan resistor karena diode reverse bias. Selama periode ON, induktor
akan menyimpan energi dalam bentuk arus di medan magnet.

7
Ketika MOSFET dalam keadaan OFF atau terbuka, terjadi penurunan arus secara tibatiba.
Karena sifat induktor yang menjaga aliran arus konstan ketika terjadi perubahan arus maka belitan
induktor sekunder langsung menanggapi menghasilkan tegangan yang besar. Dengan periode OFF
ini maka arus dari belitan induktor sekunder mengalir melalui diode yang mana kondisinya
sekarang menjadi forward bias karena tegangan sekunder berpolaritas positif lalu kapasitor dan
beban. Pada kapasitor akan mengisi muatannya hingga penuh untuk kebutuhan menyuplai beban
pada periode selanjutnya yakni ketika periode ON

Kemudian MOSFET dalam keadaan ON, maka jalur arus berubah menuju ke belitan induktor
primer dan pada jalur menuju ke beban menjadi terisolir karena dioda dalam keadaan reverse bias.
Dalam kondisi tersebut belitan induktor primer akan menyimpan energi dalam bentuk arus
Sedangkan pada sisi beban, kapasitor akan membuang muatannya menuju ke beban dengan nilai VL
yakni sesuai dengan nila muatan saat melakukan pengisian sehingga tegangan output menjadi tetap
stabil.

III. GAMBAR RANGKAIAN


A. Basic Switching
1. Rangkaian Beban Resistor

8
2. RangkaianBeban Resistor dengan Filter Kapasitor

B. Buck Converter
1. Rangkaian Beban Resistor

2. Rangkaian Beban Resistor dan Kapasitor

9
C. Boost Converter

10
D. Buckk-Booster Converter

E. Buckk-Booster Converter

1
IV. ANALISA DAN KESIMPULAN

2
V. LAPORAN SEMENTARA SIMULASI

Anda mungkin juga menyukai