\
|
+
T
fe
fe
f
f h
h
(9-16)
dimana :
h
fe
= h
fe
pada frekuensi f
h
fe
= faktor penguatan arus transistor konfigurasi CE untuk f = 0 (pada tabel
data)
Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 9
UNIVERSITAS MERCU BUANA
____________________________________________________________________________________
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB HIDAYANTO DJAMAL
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI 14
f = frekuensi RF sembarang
f
T
= frekuensi cutoff dimana pada frekuensi ini h
fe
= 1, yang nilainya = 2 x
f
Tmin
(pada tabel data transistor).
Sehingga langkah awal perencanaan satu osilator adalah, memilih jenis transistor
yang akan digunakan. Secara keseluruhan terdapat tiga langkah, yaitu,
Pertama; memilih transistor yang sesuai keperluan, yaitu osilator akan bekerja pa-
da frekuensi berapa. Bila osilator bekerja pada frekuensi audio, maka perlu dipilih
transistor yang pada kolom USE tertulis huruf A untuk huruf pertamanya. Seba-
liknya, bila osilator harus bekerja pada pita frekuensi radio, maka transistor yang
dipilih diawali dengan huruf R pada kolom USE.
Dicatat juga pada kolom f
Tmin
, terutama untuk keperluan osilator RF, sebab akan
digunakan menentukan nilai h
fe
seperti diberikan pada persamaan (9-13).
Kedua; menentukan rangkaian prategangan untuk osilator tersebut seperti diurai-
kan pada Modul-6, yaitu rangkaian self-bias atau collector-to-base-bias.
Ketiga; menentukan komponen tank-circuit, baik untuk osilator Colpitts, Clapp,
maupun Hartley.
Contoh Soal 9-1. Rencanakan satu osilator yang bekerja pada frekuensi 100
kHz dengan menggunakan kristal. Batere yang tersedia sebesar + 7V.
Transistor yang digunakan mempunyai data sebagai berikut,
h
ie
= 5 k
h
oe
= 100 Siemens
h
fe
= 112
f
T
= 300 MHz
Rencanakan dengan menggunakan rangkaian prategangan jenis fixed-bias.
Daya yang dihasilkan lebih kurang sebesar 2,5 mW.
Catatan : Dalam perencanaan, semua data harus ditemukan dalam lembar
data transistor, termasuk jenis penggunaannya, yaitu untuk freku-
ensi pita audio atau RF seperti dijelaskan pada langkah pertama
diatas.
Jawaban :
Karena data f
T
cukup besar terhadap 100 kHz, maka persamaan (9-14) berla-
ku dengan nilai-nilai dc-nya.
Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 9
UNIVERSITAS MERCU BUANA
____________________________________________________________________________________
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB HIDAYANTO DJAMAL
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI 15
Rangkaian prategangan yang digunakan adalah jenis fixed-bias seperti ditun-
jukkan pada Gbr-12. Untuk menghindari penggunakan persamaan (9-16), ma-
ka dipilih transistor yang mempunyai nilai f
Tmin
yang sangat besar dibanding-
kan frekuensi perencanaan, yaitu 100 kHz. Karena frekuensi 100 kHz sudah
termasuk RF, maka dipilih transistor yang tergolong RF, yaitu tertera RMG
misalnya, yang berarti, untuk RF dengan arus kerja menengah serta kegu-
naan umum (General purpose).
Gbr-12 Rangkaian osilator kristal
dengan konfigurasi fixed-bias.
Menentukan titik kerja
Diambil, V
CQ
= 3,65 volt, yang ditentukan dari,
V
CQ
= |
.
|
\
|
+
3 , 0
2
3 , 0
CC
V
........................................... (9-17)
dimana 0,3 volt adalah nilai V
CE
saturation,
Diambil I
CQ
= 1,5 mA, dari nilai daya yang diminta, yaitu 2,5 mW,
P =
2
m m
xI V
.............................................................. (9-18)
2,5 =
2
m m
xI V
maka I
CQ
= I
m
=
m
V
5
=
( ) 2 / 3 , 0
5
CC
V
= 1,5 mA
Dari lingkar kolektor berlaku,
V
CC
= I
CQ
x R
C
+ V
CQ
R
C
=
CQ
CQ CC
I
V V
= 2,23 k 2,2 k
+7 V
T
r
C
2
R
B
C
1
R
C 100 kHz
Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 9
UNIVERSITAS MERCU BUANA
____________________________________________________________________________________
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB HIDAYANTO DJAMAL
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI 16
Dari lingkar basis berlaku,
V
CC
= I
BQ
x R
B
+ V
BE
R
B
=
fe CQ
BE CC
h I
V V
/
470 k
Menentukan nilai kapasitansi tank-circuit
Sesuai dengan persamaan (9-12) dan (9-14), maka perbandingan nilai
C
1
dan C2 adalah tertentu dari,
1
2
C
C
A
Vo
>
' '
' 1
ie oe
fe
xh h
h +
=
1
2
C
C
1
2
C
C
=
3 4
10 5 10 1
112 1
x x x
+
= 226
Sehingga bila diambil, C
1
= 500 pF C
2
= 0,113 F
9.2. Osilator Non Sinusoidal
Melihat namanya tentu saja osilator ini mempunyai output sinyal periodik yang ber-
bentuk bukan sinusoidal, melainkan bentuk sinyal yang lain, seperti bentuk gelombang
persegi (square wave), gigi gergaji (saw tooth), parabola, dsb.
Ternyata nanti, bahwa bentuk gelombang persegi dapat menjadi sumber dari bentuk-
bentuk gelombang yang lain seperti bentuk gelombang gigi gergaji, parabola, maupun
bentuk pulsa tajam. Bentuk-bentuk gelombang yang lain itu dapat dihasilkan dengan
menggunakan rangkaian diferensiator maupun integrator. Fungsi-fungsi gelombang
persegi yang berbentuk konstanta, dapat diintegrator-kan menjadi fungsi ramp (fungsi
pangkat satu), yaitu bentuk gigi gergaji. Seterusnya, bila sinyal bentuk ramp tersebut
diintegrator-kan akan menjadi fungsi parabola, dst.
9.2-1. Osilator gelombang persegi
Rangkaian osilator ini berada dalam kelompok osilator relaxation, (5)p185, yang
terdiri dari tiga bentuk, yaitu, bistable (BMV), monostable (MMV), dan astable
(AMV). Jenis yang merupakan generator gelombang persegi adalah, astable multi-
vibrator. Nama lain AMV adalah, free running multivibrator.
Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 9
UNIVERSITAS MERCU BUANA
____________________________________________________________________________________
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB HIDAYANTO DJAMAL
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI 17
Gbr-13 Rangkaian astable multi-
vibrator (AMV).
Mempunyai rangkaian seperti ditunjukkan pada Gbr-13. Nampak pada Gbr-13,
bahwa rangkaian disusun oleh dua rangkaian transistor yang simetri yang tersam-
bung saling mengumpan balik. Output sinyal yang berbentuk gelombang persegi
dapat diperoleh, baik dari kolektor transistor T
1
( = v
C1
) maupun dari kolektor tran-
sistor T
2
( = v
C2
). Bentuk gelombang dimaksud ditunjukkan pada Gbr-14.
Gbr-14 Diagram bentuk gelombang persegi,
output astable multivibrator.
Terlihat pada diagram bentuk gelombang output AMV sebagai fungsi waktu, bah-
wa lebar pulsa positif dan lebar perioda nol, masing-masing sebesar,
t
1
= 0,69 R
1
C
1
(9-19)
t
2
= 0,69 R
2
C
2
(9-20)
Sehingga waktu perioda sinyal persegi tersebut adalah,
t
1
= 0,69 R
1
C
1
t
2
= 0,69 R
2
C
2
V
CC
0
T = t
1
+ t
2
v
C1
(t)
t
C
1
T
2
R
1 R
L2
v
C2
T
1
R
2
C
2
R
L1
v
C1
+V
CC
Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 9
UNIVERSITAS MERCU BUANA
____________________________________________________________________________________
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB HIDAYANTO DJAMAL
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI 18
T = t
1
+ t
2
(9-21)
Bila lama perioda t
1
dan t
2
dirancang sama, maka persamaan (9-21) menjadi,
T = 1,38 R x C .. (9-22)
dimana R
1
= R
2
= R dan C
1
= C
2
= C.
Nilai waktu perioda t
1
ataupun t
2
dapat diturunkan sebagai berikut. Sebetulnya wak-
tu perioda tersebut, adalah waktu yang diperlukan untuk mengisi kapasitor dari
V
CC
sampai nol melalui transistor yang sedang on. Gbr-15 menunjukkan proses
tersebut ketika transistor T
1
yang on. Polaritas muatan awal kapasitor C
2
ditunjuk-
kan pada gambar, yaitu sebesar V
CC
yang cukup untuk membuat transistor T
2
off.
Kondisi off transistor T
2
berlangsung terus sampai muatan kapasitor C
2
mencapai
nol volt (atau + V
BE cutin
). Ketika muatan kapasitor C
2
mencapai nol volt, maka tran-
sistor T
2
menjadi on yang kemudian dapat membuat transistor T
1
off karena muatan
V
CC
pada kapasitor C
1
.
Gbr-15 Proses pengisian kapasitor
pada astable multivibrator.
Kurva pengisian kapasitor C
1
atau C
2
ditunjukkan pada Gbr-16. Kurva pengisian
mengikuti fungsi exponensial sebagai berikut,
E
C
(t) = V
CC
(V
CC
+ V
CC
) e
t/RC
Untuk kondisi muatan kapasitor sama dengan nol, maka persamaan menjadi seba-
gai berikut,
0 = V
CC
(2 V
CC
) e
t/RC
e
t/RC
= 2 t =
e
RC
log
2 log
=
( )
4343 , 0
301 , 0 RC
= 0,69 RC
T
1
- on
R
2
C
2
R
L1
v
C1
+V
CC
T
2
- off
Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 9
UNIVERSITAS MERCU BUANA
____________________________________________________________________________________
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB HIDAYANTO DJAMAL
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI 19
Gbr-16 Kurva pengisian kapasitor
Contoh Soal 9-2. Rencanakan satu astable multivibrator yang bekerja pada
frekuensi 1kHz. Batere yang tersedia sebesar + 5V. Perbandingan perioda
pulsa dan perioda nol, 1 : 2.
Jawaban :
Arus kolektor dipilih 1,5 mA, sehingga nilai R
C
dapat tertentu dari,
R
C
=
C
CC
I
V
=
mA
V
5 , 1
5
= 3,3 k
Frekuensi kerja yang diminta sebesar 1 kHz, sehingga waktu perioda siklus
sinyal gelombang persegi tersebut adalah,
T = 1/f = 1 ms
Sementara perbandingan perioda pulsa dan perioda nol, 1 : 2, sehingga,
t
1
= 1/3 x 1 ms = 0,33 ms 0,69 R
1
C
1
= 0,33 x 10
-3
sekon
t
2
= 2/3 x 1 ms = 0,67 ms 0,69 R
2
C
2
= 0,67 x 10
-3
sekon
Bila diambil R
1
= R
2
= 3,3 k, maka nilai kapasitansi yang bersangkutan
adalah,
C
1
=
3
3
10 3 , 3 69 , 0
10 33 , 0
x x
x
= 0,145 F
C
2
=
3
3
10 3 , 3 69 , 0
10 67 , 0
x x
x
= 0,294 F
E
C
(t)
+V
CC
-V
CC
0 volt
t
2
t
Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 9
UNIVERSITAS MERCU BUANA
____________________________________________________________________________________
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB HIDAYANTO DJAMAL
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI 20
Daftar Kepustakaan
1. Millman, Jacob, Ph.D.; Electronic Devices and Circuits, McGraw-Hill
Kogakusha, Ltd., Tokyo, 1983.
2. Millman, Jacob, Ph.D.; Mikro-Elektronika, Jilid-2, Penerbit Airlangga,
Jakarta, 1987.
3. Roddy, Dennis & Coolen,John; Electronic Communications, Prentice-Hall of
India Ltd, New Delhi, 1981.
4. Schilling, Donald L, et all; Electronic Circuits-Discrete and Integrated,
McGraw-Hill Kogakusha, Ltd., Tokyo, 1979.
5. Schuler, Charles A.; Electronic, Principles and Application, McGraw-Hill
Book Company, Sinagpore, 1987.