OLEH :
Rangkaian penyearah setengah gelombang banyak dipakai pada power supply dengan
frekuensi tinggi seperti pada power supply SMPS dan keluaran transformator Flyback
Televisi. Sistem penyearah setengah gelombang kurang baik diaplikasikan pada
frekuensi rendah seperti jala-jala listrik rumah tangga dengan frekuensi 50Hz karena
membuang satu siklus sinyal AC dan mempunyai riak (ripple) yang besar pada
keluaran tegangan DC-nya shingaa membutuhkan kapasitor yang besar.
Prinsip kerja Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah setengah gelombang memiliki kelebihan dari segi rangkaian yang sangat simple
dan sederhana. Karena menggunakan satu diode maka biaya yang dibutuhkan untuk
rangkaian lebih murah.
Kelemahan dari penyearah stengah gelombang adalah keluarannya memiliki riak (ripple)
yang sangat besar sehingga tidak halus dan membutuhkan kapasitor besar pada aplikasi
frekuensi rendah seperti pada rangkaian SMPS yang mempunyai duty cycle diatas 90%.
Kelemahan penyearah setengah gelombang lainnya adalah kurang efisien karena hanya
mengambil satu siklus sinyal saja. Artinya siklus yang lain tidak diambil alias dibuang. Ini
mengakibatkan kluaran ari penyearah setengah gelombang memiliki daya yang lebih kecil.
2. Langkah Percobaan
TARGET:
MEMULAI PROSEDUR:
Merakit sirkuit ditunjukkan pada Gambar. 3. Nyalakan sirkuit dan lakukan pengukuran
berikut :
1. Nilai tengah rata-rata akar dari tegangan suplai (2U2): Tester dalam V1
2. Dengan tester di posisi V2, ukur nilai rata-rata UdAV (VDC di tester)
3. Dengan tester di posisi V2, ukur nilai rata-rata kuadrat akar UdRMS (V AC + DC di
tester)
4. Dengan penguji pada posisi V2, ukur nilai tengah rata-rata akar dari komponen
bolak- balik tegangan yang diperbaiki UdAC (V AC di tester)
5. Gunakan tester yang digunakan sebagai ammeter (buka rangkaian dan hubungkan
Tester) dan ukur rata-ratanya nilai IdAV, nilai kuadrat rata-rata akar IdRMS dan
IdAC dari arus yang diperbaiki
Tuliskan hasil pengukuran berdasarkan tabel berikut:
=√0.002662 + 0.002192
= 0.00345 A
Teoritis Pengukuran
UdAV/(2U2) 0.45
0.44435
UdRMS/(2U2) 0.707 0.698624
Bentuk faktor f u UdRMS/UdAV 1.57 1.5743662
Riak wu (%) SQR (f u2-1) 121
147.862893
Riak UdAC/UdAV 1.21
1.21596244
Bentuk faktor f i IdRMS/IdAV 1.57 1.57534247
Riak wi (%) SQR (f i2-1) 121 148.17039
TARGET 2 : HITUNG PARAMETER-PARAMETER DARI RECTIFIER
Perhitungan :
21.30
UdAV/(2U2)= = 0.44435
48
UdRms/(2U2) = 33.534/48 = 0.698624
Form Factor (fu) = UdRms /UdAV = 33.534/21.30 = 1.5743662
Ripple Wu (%) = SQR (fu2-1) = √1.57436622 − 1 x 100% = 147.862893%
Ripple = UdAC/UdAV = 25.90/21.30 =1.21596244
Form Factor (fi) = IdRms /IdAV = 0.00345/0.00219 = 1.57534247
Gunakan oscilloscope untuk menampilkan tegangan sumber (2U2) dan tegangan yang
melalui beban Ud. Hubungkan saluran 1 dengan jack 1B dari modul MDAQ untuk
tegangan melalui beban Ud (1V/div) Hubungkan saluran 2 dengan jack 9B dari modul
MDAQ untuk tegangan input (2V/div). DC Coupling. Trigger : AC line. Probe x10 Lihat
latihan 1 – poto 1 dan 2. Diode akan aktif ketika tegangan melalui anoda yang adalah
positive dan setengah gelombang positive dari sumber tegangan yang dipindahkan ke beban
Gunakan oscilloscope untuk menampilkan tegangan yang melalui diode (UF) dan arus Id.
Hubungkan saluran 1 dengan jack 3A dari modul MDAQ, untuk arus (200 mV/div)
Hubungkan saluran 2 dengan jack 1B dari modul MDAQ, untuk tegangan (2 V/div)
Lihat latihan 1 – photo 3. Setengah gelombang negative dari sumber tegangan dapat
ditemukan sebagai tegangan balik yang melalui diode. Penyearah arus yang didalam pasa
dengan penyearah tegangan. Sudut operasi adalah 180˚.
Latihan 1, Gambar :
Software Manual
No Parameter Spreedsheet Lt spice Pengukuran
1 Tegangan VAC 25.90 27.18337095 25.90
2 Tegangan Vdc 21.30 26.325 21.30
3 Tegangan RMS 33.53357 37.841 33.53357
4 Arus IdAC 0.00266 0.271505064 0.00266
5 Arus IdAV 0.00219 0.263 0.00219
6 Arus RMS 0,003446 0.378 0,003446
7 Form Factor (fu) 1,574346 1.392064291 1,574346
8 Form Factor (fi) 1,573303 1.437262357 1,573303
9 Ripple factor 1,215962 1.032606684 1,215962
10 Ripple wu 1,215962 0.96842294 1,215962
11 Ripple wi 1,214612 1.032338648 1,214612
Tabel 3.1 perbandingan parameter operasi penyearah
Gambar 3.1 Rangkaian di LTspice
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Analisa Data
Dari hasil praktikum yang kami lakukan hasil data dan gelombang pada rangkaian 1
dan 2 tegangan V(ud)(nRes) hanya terlihat setengah siklus saja yaitu siklus positif. Hal ini
terjadi sesuai dengan karakteristik rangkaian penyearah setengah gelombang, dimana ketika
tegangan masuk (2π2) berupa gelombang sinusoidal setelah melewati diode (D1) tegangan
hanya setengah siklus saja yang di izinkan dan siklus terebut bisa hanya berupa setengah
siklus negative atau positif.
Dan ketika sinyal input berupa siklus positif maka diode akan mendapatkan bias maju
sehingga menyebabkan arus dapat mengalir menuju beban (R1).
Berdasarkan data hasil percobaan yang telah didapatkan kami membandingkan hasil
pengukuran dengan hasil perhitungan secara teori dan hasil dari perbandingannya adalah
nilai yang dihasilkan dari teori dan pengukuran hampir sama, hanya saja berbeda nol koma
sekian. Hal ini dapat terjadi karena adanya nilai toleransi dari hasil pengukuran.
4. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan kami menyimpulkan bahwa diode
penyarah dapat berfungsi sebagai saklar sekaligus menjadi perubah dari sumber bolak-
balik menjadi searah dengan hasil setengah gelombang, artinya arus belum murni
menjadi arus searah tetapi masih ada sebagian arus bolak-balik Dioda merupakan
komponen listrik yang berfungsi sebagai penyearah pada suatu arus listrik ataupun
sebagai sakelar yang mengubah sumber tegangan AC (arus bolak-balik) menjadi arus
searah dengan menghasilkan wafeform setengah gelombang. Yang artinya arus belum
tentu murni menjadi arus searah tetapi masih ada sebagian arus bolak-balik didalam
nya.
Hal tersebut dapat ditinjau dari tegangan keluaran yang dihasilkan, terdapat dua jenis
komponen tegangan, yaitu : Tegangan searah (Vdc) dan tegangan searah efektif (Root
Mean Square/rms).