Anda di halaman 1dari 9

1. Tujuan percobaan a. Dapat merangkai penyearah 3 fasa setengah gelombang b.

Mengetahui dan dapat membentuk gelombang tegangan penyearah 3 fasa setengah gelombang c. Menghitung ripple factor, form factor dan efisiensi / parameter penyearah dan dapat membandingkan besaran parameter listriknya secara teori dan praktek d. Dapat memperbaiki tegangan ripple pada penyearah 3 fasa dengan memasang rangkaian filter (menggunakan kapasitor) 2. Pendahuluan

Simbol penyearah 3 fasa setengah gelombang Jika tegangan 3 fasa seperti yang diterangkan di atas akan disearahkan dengan system penyearah 3 fasa setengah gelombang, maka bentuk rangkaian penyearah 3 fasa setengah gelombang yang mencatu daya ke beban resistif digambarkan sbb :

Rangkaian penyearah 3 fasa setengah gelombang

Gambar gelombang output penyearah 3 fasa setengah gelombang Besar tegangan output rata-rata dari gambar di atas : 3 dioda *( ) ( )+

(
) ( ( )

*(

)+

2 dioda
( )

*(
( )

( )

( )))

( )

( )))+

3. Peralatan yang digunakan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Transformator 1 fasa 220V/24 V 3 A (3 buah) Oscilloscop (1 satu buah dan prop 2 buah) Trafo isolasi (1 buah) Ampermeter (2 buah) Voltmeter (3 buah) Modul diode silicon 700 V/5 A (1 modul) Resistor variable (beban geser) 70 Ohm / 5 A (2 buah) Kapasitor Electrolite (ELCO) 1000 uF (1 buah) Kabel penghubung (1 set) Saklar (1 buah)

4. Rangkaian percobaan

5. Langkah kerja a. Oscilloscop dikalibrasi terlebih dahulu b. Langkah percobaan 1. Rangkaian seperti gambar dibuat 2. Prop 1 dipasangkan pada channel 1 dan prop 2 pada channel 2 3. Saklar S1 off 4. Tahanan geser pada posisi maksimum (pada posisi tahanan paling besar) 5. Amperemeter dipasang pada 2.4 A ( A1 arus AC dan A2 arus DC) 6. Voltmeter V1 dipasang pada range tegangan AC 450 V 7. Voltmeter V2 dipasang pada range tegangan AC 30 V dan V3 tegangan DC pada range 30 V 8. Pastikan bahwa tegangan primer trafo di tegangan 220 V dan tegangan sekunder di 24 Volt 9. Masukkan tegangan sumber ke trafo 10. Amati tegangan V2 dan V3 (masukkan data ke table percobaan 1) 11. Amati arus A1 dan A2 (masukkan data ke table percobaan 1) 12. Gambarkan bentuk gelombang tegangan input dan output yang tergambar di oscilloscope ke dalam kertas millimeter 13. Ulangi step percobaan no. 9 dengan arus yang berbeda (sesuai isi table 1) 14. Step berikut nya pengisian table 2 15. Ulangi step percobaan no. 9 dengan D2 diambil (OFF kan) 16. Isi table percobaan II, atur beban sesuai isi table dengan mengatur tahanan geser (beban geser) 17. Step berikut nya pengisian table 3 18. Ulangi step percobaan no. 9 dengan saklar S1-ON, gambar bentuk gelombang input dan output 19. Ukur tegangan V2, V3, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table 3

6. Tabel hasil pengukuran Tabel I (Beban resistiv) NO 1 2 3 INPUT AC V1 (Volt) A1 (Ampere) 15.6 0.86 15 1.24 14.8 1.58 OUTPUT DC V2 (Volt) A2 (Ampere) 32 1 31 1.5 30 2

Tabel II (Dioda 2 OFF) NO 1 2 3 INPUT AC V1 (Volt) A1 (Ampere) 15.6 0.84 15.2 1.18 15 1.46 OUTPUT DC V2 (Volt) A2 (Ampere) 26 1 25 1.5 24 2

Tabel III(Dengan kapasitor/S1-ON) NO 1 2 3 INPUT AC V1 (Volt) A1 (Ampere) 15.6 0.94 15.2 1.24 14.8 1.56 OUTPUT DC V2 (Volt) A2 (Ampere) 33 1 31 1.5 30 2

7. Analisa a. Parameter

Contoh perhitungan praktikum I dan III


[ ] [ ]

Contoh perhitungan praktikum II


[ ]

[ ]

Hasil perhitungan semua data praktikum ditampilkan pada table dibawah ini : Tabel I (Beban resistiv) Pac (Watt) 23.24 32.22 40.50 Pdc Effisiensi (Watt) (%) 32.00 137.71 46.50 60.00 144.34 148.14 FF 1.46 1.45 1.48 RF 1.07 1.05 1.09

Tabel II (Dioda 2 OFF) Pac (Watt) 15.13 20.71 25.29 Pdc Effisiensi (Watt) (%) 26.00 171.83 37.50 48.00 181.07 189.81 FF 1.20 1.22 1.25 RF 0.66 0.69 0.75

Tabel III(Dengan kapasitor/S1-ON) Pac (Watt) 25.40 32.65 Pdc Effisiensi (Watt) (%) 33.00 129.93 46.50 142.44 FF 1.42 1.47 RF 1.01 1.08

39.99

60.00

150.04

1.48

1.09

b.

Perbandingan hasil perhitungan voltmeter dan amperemeter dengan oscilloscope Menghitung hasil pengukuran di oscilloscop Data hasil pengamatan oscilloscop
Tabel I (Beban resistiv) Peak in 10.5 10 10 Peak out 18 16 16 Vm in 21 20 20 Vm out 36 32 32

Tabel II (Dioda 2 OFF) Peak in 10 10 10 Peak out 17.5 17 16 Vm in 20 20 20 Vm out 35 34 32

Perbandingan
Tabel I (Beban resistiv)

Oscilloscope Vac Vdc (Volt) (Volt)


14.847 14.14 14.14 34.38 30.56 30.56

Voltmeter Vac Vdc (Volt) (Volt)


15.6 15 14.8 32 31 30

Tabel II (Dioda 2 OFF)

Oscilloscope Vac Vdc (Volt) (Volt)

Voltmeter Vac Vdc (Volt) (Volt)

14.14 14.14 14.14

27.825 27.03 25.44

15.6 15.2 15

26 25 24

c.

Faktor yang mempengaruhi ripple factor

Semakin besar arus beban, semakin besar nilai ripple factor Penambahan kapasitor dapat memperkecil ripple factor Penambahan fasa memperbesar ripple factor
d.

Perbandingan dengan teori Beban resistive FF Teori Praktikum 1.28


1.46 1.45 1.48

Effisiensi (%) Teori Praktikum 105.34


137.71 144.34 148.14

RF Teori 0.8 Praktikum


1.07 1.05 1.09

Effisiensi (%) Teori Praktikum 109.5


171.83 181.07 189.81

Dioda 2 off FF Teori Praktikum 1.03


1.20 1.22 1.25

RF Teori 0.25 Praktikum


0.66 0.69 0.75

e.

Gambar bentuk gelombang (terlampir)

f.

Besar tegangan reverse yang dibutuhkan

8. Kesimpulan a. b. Output penyearah 3 fasa gelombang penuh menghasilkan tegangan DC yang lebih besar dibandingkan output penyearah 2 fasa gelombang penuh. Penambahan kapasitor pada penyearah 3 fasa setengah gelombang menghasilkan output tegangan DC yang lebih besar. Namun ketika semakin bertambahnya arus beban, besar tegangan outputnya menurun. Nilai efisiensi penyearah 3 fasa setengah gelombang lebih kecil dibanding penyearah 2 fasa gelombang penuh. Penambahan kapasitor pada penyearah 3 fasa gelombang penuh meningkatkan efisiensi. Efisiensi menurun ketika semakin besarnya arus beban. Ripple factor penyearah 3 fasa gelombang penuh lebih besar dibanding penyearah 2 fasa gelombang penuh. Penambahan kapasitor pada penyearah 3 fasa setengah gelombang mengurangi ripple factor. Ripple factor semakin besar seiring bertambahnya arus beban.

c.

d.

Anda mungkin juga menyukai