Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIK BENGKEL LISTRIK

“ PERENCANAAN PEMBUATAN POMPA AIR BERSIH ”

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD RIVAI
EL – 6C

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
T.A 2021
LEMBAR PENILAIAN

Judul Praktek BENGKEL : PERENCANAAN PEMBUATAN POMPA AIR BERSIH

Nama Praktikan : Rut Inriyani Manalu

Kelas : EL-6C

NIM :1805032034

Kelompok : Kelompok 4

- Muhammad Wahyu Hidayat

- Romansyah Teger

Nama Instruktur : Ir. Martin Sembiring,M.T.

Tanggal Praktikum : 21 April 2021 – 19 Mei 2021

Tanggal Kumpul Laporan : 22 Mei 2021

Nilai :

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULAN

1.1 Pendahuluan

Latihan bengkel semester VI ini tertuju pada perencanan instalasi Kontrol listrik pada
pompa air limbah yang diperkecil, yang bertujuan agar kelak dapat merencanakn penginstalasi
pada proyek yang sebenarnya. Pada akhir praktek semester VI ini mahasiswa akan mendapat
tugas membuat laporan praktek.

Maksud dari pembuatan laporan praktek ini adalah membimbing mahasiswa untuk
mencapai tujuan utama yakni menghasilkan mahasiswa yang memiliki nalar, kreatifitas, dan
kemampuan/skill yang tinggi sebagai modal dalam menghadapi dan menguasai keadaan
lapangan kelak. Karena hal-hal diatas maka pemasangan instalasi control listrik harus benar-
benar direncanakan dari awal hingga selesai. Untuk lebih maksimal sebaiknya pekerjaan
tersebut mengikuti sistem yang disarankan pada PUIL.

Karena disana telah dijelaskan dengan rinci bagaimana tentang instalasi kontrol listrik
yang baik dan benar serta memenuhi standard. Disana juga diterangkan beberapa Teknik proses
perencangan dari pemasangan instalasi control listrik sebagaimana mestinya.Misalnya
;melakukan pendataan komponen yang akan digunakan sesuai PUIL berlaku, mengukur waktu
selama proses pengerjaan seperti penarikan kabel, penempatan peralatan,
penyambungankabel,serta mencari kesalahan(troubleshooting ).

Namun bukan hal tersebut saja dalam hal ini juga dipraktikkan juga bagaimana cara
perencanaan menginstalasi motor3 phase sebagai output dari control pompa air limbah yang
terhubung bintang secara DOL (Direct On Line). Yang mana proses pengerjaan harus
dilakukandenganmenggunakanpedomanPUIL2011.Namun sebelum kita melakukan pekerjaan
instalasi motor 3

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Diagram rangkaian kontrol

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

d S29

e
LEVEL 4

f
S28
g LEVEL 3

h SUMUR B
S27
LEVEL 2
i

j S26
LEVEL 1
k

n b12 b16

p S11

q P1
r
SUMUR A
s
P2
t

y LAYOUT Tata letak SIMULASI


Page : 0
z Pompa air Bersih

2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Rencanakan tata letak komponen anda , sesuai


a
dengan Kebutuhan Kontrol operasi P1 dan P2
b

c LINE UP TERMINAL

e
WIRING CHANEL
f

i
WIRING CHANEL
j

m
WIRING CHANEL
n

o
TRAFO
p

q
WIRING CHANEL

y
LAYOUT PANEL KONTROL Page : 00
z

3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

220V 10a
a
F08 10b
b 6A
48V

c
F09
d 6A

e 220V/48V
3
f S01

h F07
6A
i PANEL BODY

j
PANEL DOOR
k

l RACK

o 220V 10o
48V 10p
p
PE

PE

PE
L1
L2
L3

q
U
N

U
V

u
SUPPLY PHB

y
DIAGRAM SUMBER KONTROL Page : 1
z

4
5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

19a 220V 40a


a
19b 48V 30b
b

c
4 1 5 1

d K26M K13M K26M K17M


1 2 6 2
e
4 5 9 2
19f
f K28M K28M K27M K24M

19g 1 6 11 1
g

i 5

j
S26 S27 S28 S29
k 6 7 8 9

n K24M A1 K25M 2 K26M 2 K27M 2 K28M 2 K29M 2

o 19o 220V A2 10 10 10 10 10 30o


19p 48V 30p
p

q NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC

v
LEVEL 1

LEVEL 3

LEVEL 4
LEVEL 2
IMPULS

y
DIAGRAM KONTROL Page : 3
z

6
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

a ANDA SESUAIKAN TERMINAL NO


NUMBER TERMINAL
b PATH SIZE
OF GROUP NO

d
PE
e a
b
f c
K.PUMP 1

d
g e
f
h g
K.PUMP 2

h
i 1
2 FLOWTING SWITCHS S11
j PE
3
k 4 NO FLOW CONTROLLER
N PUMP 1 (b12)
l 5
6
m PE
FLOWTHING SWITCH S26

7
n PE
FLOWTHING SWITCH S27

8
o FLOWTHING SWITCH S28
PE
9
p PE
FLOWTHING SWITCH S29

10 SWITCH / AUTO PUMP 1


q 11
12
r 13
SWITCH / AUTO PUMP 2

14
s N
ALARM CONTROLLER

t 16
NO FLOW CONTROLLER
PUMP 2 (b16)
N
u 17
N
v 18
N
w

y
REKAPITULASI TERMINAL Page : 4
z

7
1.2 Komponen/ Bahan yang digunakan

1. Miniatur Circuit Breaker (MCB)

MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis
(bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk
pengaman hubung singkat. Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara
otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB tersebut melebihi nilai yang ditentukan. Rating
arusnya bisa mencapai 125 A.

Gambar. MCB 3 phasa Gambar.MCB 1 phasa

• PRINSIP KERJA MCB

Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat
menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik.MCB juga memiliki fungsi sebagai
proteksi dari beban lebih dan kesalahan pada hubung singkat. Sehingga MCB memiliki 2
operasi yang berbeda, yaitu pengaman secara thermis dan pengaman secara elektromagnetik.
Secara thermis, MCB akan memproteksi sebuah sirkuit dari arus beban lebih dengan bantuan
bimetal strip, sehingga apabila terjadi beban lebih pada suatu sirkuit maka akan timbul panas
dan membuat bimetal menjadi bengkok sehingga MCB trip. Sedangkan secara
elektromahnetik, MCB akan memproteksi sebuah sirkuit dari kesalahan hubung singkat yang
dideteksi oleh magnetic trip berupa solenoid dimana besarnya arus listrik yang mengalirakan
menimbulkan gaya tarik magnet pada solenoid yang menarik tuas sehingga MCB trip.

8
• Komponen – komponen pada MCB

MCB ini bekerja menggunakan prinsip bimetal dan memiliki beberapa komponen atau
elemen. terlihat pada gambar diatas,

a. Palang (latch)

b. Solenoid

c. Tuas

d. Plunger

e. Terminal masukan

f. Arc chutes holder

g. Arc Chutes

h. Kontak bergerak

i. Kontak tetap

j. Din rail holder

k. Terminal keluaran

l. Bimetal carrier

m. Bimetal str.

9
2. Saklar Impuls

Saklar impuls adalah salah satu jenis saklar yang bekerja berdasarkan prinsip
elektromagnetik dengan posisi saklar yang akan berubah setiap impuls bekerja ketika ada
tegangan yang masuk ke coil. Dalam pengoperasiannya, saklar impuls harus dikombinasikan
dengan saklar tekan (push button). Saklar tekan adalah saklar yang dapat menghubungkan dan
memutuskan aliran listrik tanpa adanya penguncian.

Dalam mengontrol sebuah beban (on atau off), saklar tekan berfungsi sebagai kontrol
bantu sehingga apabila ada sinyal dari saklar tekan maka impuls akan bekerja dan membuat
beban akan ON atau OFF.

• Cara Kerja Saklar Impuls

Saklar impuls bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik sehingga apabila ada


tegangan kerja yang berasal dari saklar tekan (push button) masuk ke coil maka akan
mengaktifkan saklar impuls. Saklar impuls yang bekerja akan memberikan sinyal ke beban
(ON atau OFF). Dengan sederhana prinsip kerja saklar impuls sebagai berikut :

Push button di tekan > Impuls bekerja ON > lampu nyala

Push button di tekan > Impuls bekerja OFF > lampu padam

Push button di tekan > Impuls bekerja ON > lampu nyala

Push button di tekan > Impuls bekerja OFF > lampu padam

Begitu seterusnya………

10
• Simbol Saklar Impuls

Simbol Saklar Impuls Pada Diagram Lokasi

Simbol Saklar Impuls Pada Diagram Pengawatan

Simbol Saklar Impuls Pada Diagram Kerja

11
3. RELAY

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet
(Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil
(low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh,
dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan
Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

• Gambar Bentuk dan Simbol Relay

Dibawah ini adalah gambar bentuk Relay dan Simbol Relay yang sering ditemukan di
Rangkaian Elektronika.

• Prinsip Kerja Relay

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :

1. Electromagnet (Coil)

2. Armature

3. Switch Contact Point (Saklar)

4. Spring
12
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

▪ Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi CLOSE (tertutup)

▪ Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi
OPEN (terbuka)

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan
Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan
arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk
berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang
dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut
berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus
listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay
untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik
yang relative kecil.

13
• Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay

Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika
diantaranya adalah :

A. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)

B. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)

C. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari
Signal Tegangan rendah.

D. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari
kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat(short)

4. Auxiliary contact

Pada kontaktor, terdapat auxiliary contact yang bertujuan untuk mengunci kontaktor agar
terus bekerja walau perintah bekerja sudah tidak ada lagi dari operator (lihat terminal 13-14
(NO)).

Selain itu, kontaktor dapat dipasang dengan auxiliary contact tambahan. Tujuan dari
penambahan ini adalah untuk menyediakan saklar ON-OFF lebih banyak yang bisa
dihubungkan ke rangkaian lain seperti aktivasi timer, lampu indicator atau kontaktor lainnya.

14
5. Socket Relay

Socket berfungsi sebagai tempat dudukan relay dan memiiki beberapa nomor sesuai
dengan fungsi setiap terminal.

6. Line Up Terminal

Line up terminal > berfungsi untuk melindungi kabel dari alat yang dapat tersentuh kabel. Atau
sebagai tempat penyambungan kabel ke rangkaian listrik yang ingin di hubungkan.

7. Transformator

Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang
dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf
tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun
menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja
berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang
berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam
pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit
listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator

15
lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah
tangga maupun perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.

• Bentuk dan Simbol Transformator (Trafo)

Berikut ini adalah gambar bentuk dan simbol Transformator :

• Prinsip Kerja Transformator (Trafo)

Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan
kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan
Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan
dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan
menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet
(densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya.
Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet
yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak
Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik
baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi
menjadi tegangan yang rendah.

Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan
kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.

16
Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut diantaranya
seperti :

E – I Lamination

E – E Lamination

L – L Lamination

U – I Lamination

Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator:

Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio
tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan
10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan
input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan Transformator
Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan
sekunder, maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan
input pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan Transformator Step
Down.

8. Pipa Union / Pip Besi

Pipa union terbuat dari plat besi dan mudah dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pipa
ini diproduksi oleh pabrik tanpa menggunakan las. Harga pipa ini relatif murah sehingga
mudah didapatkan dipasaran. Fungsi pipa ini adalah untuk melindungi pemasangan kawat
penghantar. Dengan pemasangan pipa akan diperoleh bentuk instalasi yang baik dan rapi.

17
Keunggulan lain dari pipa ini adalah mudah dipotong sehingga memudahkan pekerjaan
instalasi listrik. Untuk menghindari korosi dan karat, pipa ini cocok digunakan di tempat yang
kering. Jika lokasi pemasangannya mudah dijangkau tangan, maka harus dihubungkan dengan
pentanahan, kecuali bila digunakan untuk menyelubungi kawat pentanahan (arde).

9. Rel Din Profil / Chip profil

Rel din profil ini terbuat dari aluminium. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai
dudukan untuk MCB, relay, dan komponen lainnya. Keunggulan dari din profil ini adalah
mudah dipotong sehingga memudahkan pekerjaan instalasi listrik, dan harganya relatif murah.

10. Saklar Tunggal / Single Pole single Throw

Saklar merupakan suatu nama yang di berikan untuk menyebut alat yang dapat
berhubungan dengan arus listrik. Saklar merupakan suatu pemutusan dan juga penyambungan
arus listrik atau aliran listrik. Saklar memiliki dua keadaan yaitu keadaan membuka dan
keadaan menutup.

18
Saklar sendiri memiliki fungsi yang utama yaitu sebagai alat yang dapat memutuskan
dan juga menyambungkan arus listrik yang ada di dalam rangkaian. Saklar ini sangat berguna
ketika kita ingin mengatur arus listrik yang masuk dan keluar. Dan dapat juga di gunakan utnuk
memberikan kenyamanan ketika ada hal yang tidak di inginkan.

11. Wiring Channel

Wiring channel memiliki fungsi yaitu Untuk Mengkoordinasi Antar Pemilik Jaringan
Kabel, Sepanjang Jalan Pemasangan akan membantu jaringan kabel menjadi lebih tertata dan
merapikan kabel sehingga terlihat tertib dan bersih disepanjang jalan. Fungsi ini sangat
digunakan untuk segala proyek yang berhubungan dengan kabel, Memberikan Kemudahan
Dalam Pemeliharaan Kabel, Dapat Saling Memberi Informasi Bila Terlihat Kerusakan Pada
Masing-Masing Jaringan

12. Lampu tanda / Pilot Lamp / Indicator Lamp

19
Pilot Lamp digunakan pada panel, kegunaan pilot lamp adalah untuk mengetahui apakah
ada aliran listrik yang masuk pada panel tersebut, jika terdapat aliran listrik yang masuk maka
lampu pada pilot lamp akan menyala. Untuk itu walaupun kecil pilot lamp merupakan suatu
komponen yang cukup penting pada struktur panel listrik.

Pilot Lamp akan bekerja saat ada tegangan yang masuk ( Phase - Netral ) dtandai dengan
menyala nya lampu pada pilot lamp tersebut.

Warna tersebut paling sering digunakan oleh perakit panel (Panel Maker), sebagai indikator
pada panel.

Berikut fungsi masing-masing warna pada pilot lamp :

Pilot Lamp indikator Phase R, S, T pada panel distribusi :

• R Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna merah

• S Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna jingga / kuning

• T Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna hijau

Indikator Pilot Lamp pada tombol kontrol :

• Run / jalan Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwana hijau

• Stop / berhenti Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna merah

• Alarm / fault Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna kuning

13. Push Button

push Button adalah saklar yang berupa tombol dan berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik.
Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan
untuk emergency.Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open).

Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka
kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop

20
(memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya
digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan
motor pada industri – industri.

Push button dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:

a. Tipe Normally Open (NO)


Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan
kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan
menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
b. Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan
dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap
sehingga arus listrik akan terputus.
c. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka
sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak
tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup

14. Selector Switch

Selector Switch adalah sebuah komponen listrik yang berada diluar panel listrik yang
berfungsi sebagai Memilih mode atau merubah arah arus listrik Yang bekerja dengan memutar
kanan atau kirim dari selector switch.

Selector switch/saklar putar pada dasarnya terdiri dari sebuah spindel atau rotor yang
memiliki shaft yang memproyeksikan dari posisi terminal yang sedang dipilih. Terminal-
terminal ini disusun sedemikian rupa dalam lingkaran di sekitar rotor. Dengan pemilihan posisi

21
switch ini, maka terminal akan terhubung dengan salah satu terminal yang aktif, dengan
demikian aliran listrik akan terjadi menuju/menggerakkan beban listrik.

o Prinsip Kerja Selector Switch

Ketika Selector Switch diputar kenan yang semulanya ada di kiri maka arus akan
mengalir menuju kekontak N/O atau N/C dari selector Kanan. Selector istilahnya memilih
tetapi dalam komponen listrik selector berfungsi untuk memindahkan Arus listrik dari kontak
block menuju ke kontak block lainya.

o Selector Switch Memiliki 4 Tipe Kontak

Dengan bergunanya Selector Switch sebagai memilih atau mengaktifnya sebuah interlock (
Enable / Disable ) Maka tipe dari Selector Switch memilih beragam kontak dan sistem kerja.

Berikut daftar 4 Tipe dari Selector Switch:

1. Selector Switch 2 Posisi

2. Selector Switch 3 Posisi

3. Selector Switch 4 Posisi

4. Selector Switch 12 Posisi

15. Kontaktor

Kontaktor merupakan sebuah komponen listrik yang dapat digunakan untuk


menyambungkan atau memutuskan arus listrik bolak-balik (AC). Komponen ini biasa disebut
juga dengan relay contactor yang biasanya terdapat pada panel kontrol listrik. Pada panel
kontrol listrik, kontaktor sering digunakan sebagai saklar transfer dan interlock di sistem ATS.
Kontaktor juga dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sensitif. Jadi
sebuah kontaktor akan berfungsi jika dialiri listrik yang mengenai kumparan tembaganya
(coil). Sehingga didalam kontaktor menimbulkan medan magnet yang menyebabkan kontak
NO (Normally Open) tertutup dan NC (Normally Close) akan terbuka. Fungsi dari kontaktor

22
umumnya dipergunakan untuk memutuskan dan menyambungkan arus listrik secara elektrik.
Biasanya di pergunakan untuk aplikasi : motor, heater, penerangan ataupun distribusi daya
listrik.

o Bagian-Bagian Kontakor

Pada sebuah kontaktor, pastinya mempunyai komponen atau bagian-bagian didalamnya


sehingga dapat berfungsi dengan baik. Berikut ini adalah komponen atau bagian-bagian
didalam kontaktor:

a. Kontak Utama

Kontaktor biasanya terdiri dari tiga kontak NO (Normally Open) yang diberi angka dari
1 sampai 6 dan saling berpasangan. Biasanya untuk instalasi industry, beban dihubungkan
langsung pada ketika fasa ini. Selanjutnya, kumparan tembaga (coil) pada kontaktor yang
berfungsi untuk menentukan kontrolnya.

b. Kontak Bantu

Pada kontaktor biasanya mempunyai kontak bantu yang terdiri dari NO (Normally Open)
dan NC (Normally Close). Kedua kontak tersebut dapat membantu kita dalam mengendalikan
arus listrik. Kontak bantu ini biasanya diberi kode penomoran dari angka 13 sampai 22.

c. Kumparan Tembaga (Coil)

Kumparan tembaga pada kontaktor memiliki sifat elektromagnetik atau sebagai


penghantar tegangan berupa arus listrik.Nantinya, arus listrik tersebut dapat merubah
keseluruhan kontak yang ada menjadi open atau close sesuai keadaanya.Pada sebuah rangkaian
kontaktor, biasanya kumparan tembaga ini disimbolkan dengan A1 sampai A2.

o Prinsip kerja

Pada dasarnya, prinsip kerja kontaktor sama seperti relay. Didalam kontaktor juga
terdapat komponen berupa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Selain itu, pada

23
kontaktor juga terdapat komponen saklar NO dan NC serta ada sebuah kumparan tembaga.
Apabila kumparan tembaga (coil) diberikan arus listrik bolak-balik maka saklar didalamnya
akan terhubung atau merubah kondisinya secara otomatis.

Misalkan perubahan kondisinya seperti pada posisi awal saklar OFF menjadi ON dan
begitu juga sebaliknya. Dalam proses tersebut biasanya sebuah kontaktor memerlukan waktu
selama 4-9 ms (untuk ON) dan 12-22 ms (untuk OFF).Namun, ketika arus yang masuk kedalam
kontaktor berhenti maka medan magnetnya akan hilang dan menyebabkanya kembali ke
keadaan semula.

16. Motor listrik

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain sebagainya.
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan atau kipas angin) dan di industri.
Motor listrik dalam dunia industri seringkali disebut dengan istilah “kuda kerja” nya industri
sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.

o Prinsip Kerja Motor Listrik

Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor secara umum :

• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya

• ika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua
sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.

• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.

24
• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.

o Jenis Jenis Motor Listrik

Pada dasarnya motor listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu motor listrik DC dan motor listrik
AC. Kemudian dari jenis tersebut digolongkan menjadi beberapa klasifikasi lagi sesuai dengan
karakteristiknya.

Jenis Jenis Motor Listrik

Dari gambar diatas terlihat jelas pengelompokan jenis-jenis motor listrik. Jenis-jenis motor
listrik diatas akan diuraikan secara lebih lengkap dalam artikel motor listrik DC dan motor
listrik AC.

17. Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebuah alat elektronik untuk mengamankan
beban lebih Overload bedasarkan suhu Thermal yang mempunyai relay untuk memutuskan
sebuah rangkaian kontrol seperti direct online dan start delta untuk mengoperasikanya
biasanya hanya menggunakan push button Start / Stop.

25
Thermal Overload Relay (TOR) berfungsi sebagai pengaman beban lebih pada sebuah
rangkaian kontrol Direct Online maupun Star Delta, jadi motor yang dikontrol tidak akan
terbakar disaat beban lebih motor tersebut akan mati.

o Prinsip Kerja Thermal Overload Relay

Thermal Overload Relay bekerja saat suhu pada dalam TOR tersebut terpenuhi, jadi TOR
ini terdapat sebuah settingan berapa maksimum amper untuk melakukan trip
jika ampere tersebut sudah terpenuhi. Didalam TOR tersebut ada
sebuah Bimetal Element yang menjadi panas saat ampere beban sudah
melebihi ampere settingan TOR.

Mangkanya disebut Thermal yaitu suhu, gampangnya seperti kabel yang hanya mampu
dilewati arus 5A tetapi bebanya 10A maka kabel tersebut akan panas. seperti halnya TOR ini
prinsip kerjanya sama tetapi bedanya ketika suhu tersebut terpenuhi maka akan menggerakan
sebuah coil untuk menutup atau membuka kontak yang ada di TOR tersebut.

o Symbol TOR

Terdapat 3 kontak yang sebelah kiri dari kontak 95 itu adalah wiring untuk UVW setelah
kontaktor, TOR ini tidak hanya memutuskan rangkian kontrol saja tetapi power dari motor juga
diputus 2 pengaman langsung. Pin no 95 dan 95 adalah kontak Normaly Closed yang biasanya
digunakan untuk memutuskan rangkian kontrol sesudah MCB kontrol, nanti baru ke push
button dll. Pin no 97 dan 98 adalah kontak Normaly Open (NO) biasanya digunakan untuk
indicator lampu alarm atau trip.

26
18. NTC ( Negative Temperatur Coeffient )

Thermistor NTC merupakan jenis thermal resistor yang mampu resistansi ketika adanya
kenaikan suhu. Lalu, pada saat suhu mengalami penurunan, maka nilai hambatan listrik dari
komponen ini akan meningkat. Artinya, NTC berbanding terbalik antara suhu dan resistansi.

Thermistor NTC juga merupakan salah satu komponen yang paling banyak digunakan
ada banyak sekali barang – barang elektronika yang menggunakan komponen ini di dalamnya.

19. TDR (Time Delay Relay)

TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda batas waktu
banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan
waktu secara otomatis.

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang
dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor
atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.Timer dapat
dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi motor dan
menggunakan rangkaian elektronik.

Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila motor mendapat
tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara
mekanis dalam jangka waktu tertentu.

27
20. Kabel ( Jenis kabel NYAF & NYM )

Kabel listrik adalah media untuk menghantarkan arus listrik. Kabel listrik terdiri dari
bahan isolator dan konduktor. Konduktor terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium.
Konduktor merupakan bagian dari kabel yang berguna untuk menghantarkan arus listrik,
sedangkan isolator merupakan bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan
termoplastik. Isolator tidak bisa menghantarkan listrik, karena fungsinya hanya sebagai
pelindung.

Kabel NYAF listrik ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel
kotak distribusi pipa atau di dalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan
penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang
memerlukan fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini sangat cocok untuk tempat yang
mempunyai belokan-belokan tajam. Jenis kabel listrik ini digunakan pada lingkungan yang
kering dan tidak dalam kondisi yang lembab/basah atau terkena pengaruh cuaca secara
langsung.

Jenis kabel NYM merupakan yang palinh banyka digunakan untuk intalasi rumah
maupun Gedung, pada dasarnya kabel NYM adalah kaleb NYA yang digabungkan menjadi
beberapa kabel yang diberi tambahan isolator supaya lebih aman. Ukuran kabel NYM sangat
tergantung tegantung dari jumlah inti kabel tembaga yang bisa terdiri dari 2, 3, sampai 4 jika
diperlukan untuk tabahan grounding. Kelebihan dari kabel ini ialah terdapat isolator tambahan
maka lebih aman dari NYA sehingga bisa ditempatkan di lingkungan basah maupun kering ,
sedangkan kelemahannya ialah kabel ini tidak ditanam langsung ketanah dan harganya cukup
mahal.

28
2.3 Spesifikasi bahan/komponen yang digunakan beserta harganya

No Nama Satuan type Harga Total Gambar


. Komponen harga
@

1 Kontaktor 4 Schneider Electric Rp. Rp.


Buah Easypact Tvs 200.000 800.000
Contactor 3p(3 No)
Ac3 440v 9a 220vac
Coil 50/60hz -
Lc1e0910m7

2 TOR 2 buah Tor Hdr6-18 9-12a Rp. Rp.


Himel Thermal 140.000 280.000
Overload 9-12a

3 TDR 2 Tesys D, Pneumatic Rp. Rp.


Buah Time Delay 681.700 1.363.40
Attachment, On 0
Delay, 0.1 To 30 Sec,
1 No And 1 Nc, Screw
Clamp Terminals

4 auxiliary 2 Auxiliary Contact Rp. Rp.


contact Buah Block, Tesys D, 2no + 175.000 350.000
2nc, Front Mounting,
Screw Clamp
Terminals

5 Lampu 3 Voltage = 24 v ac/dc Rp. Rp.


Tanda Buah 15.000 45.000
Warna = Merah ,
Kuning, Hijau

29
Diameter = 22 mm

Model AD16-22DS

Berat : 18 gram

6 MCB- 2 Merek :Schneider Rp. Rp.


3Phasa Buah Electric Domae 246.000 492.000

Rated Current (A) : 20


Ampere AC

Standar : SNI IEC


60898-1 : 2009

control type : Toggle


AC 50 Hz

Rated Voltage(V) :
400 V

Weight (gram) : 400

Icn : 4500A (230V -


1P, 400V - 3P)

Bersertifikasi –
DOM11350SNI

7 MCB- 3 Merek :Schneider Rp. Rp.


1Phasa Buah Electric Domae 69.000 207.000

Rated Current (A) : 2


Ampere AC

Rated Voltage(V) :
230 V

Icn : 4500A (230V -


1P, 400V - 3P)

Standar : SNI IEC


60898-1 : 2009

30
Bersertifikasi -
DOM12251SNI
control type : Toggle
AC 50 Hz

8 Implus 1 Merek :Schneider Rp. Rp.


Buah Electric 210.000 210.000

Rated Current (A) : 16


Ampere

Rated Voltage(V) :
230/240 VAC / 110
VDC

standar : IEC/EN
60669-2-2

coil 220 vac

Weight (gram) : 100

9 Relay 1
Omron Buah
Voltage : 250 VAC~ Rp. Rp.
50/60 Hz 150.000 150.000

Model : MKS3P
OMRON

Contact : 10 A(3 NO)


& 5A(3 NC)

Type : Single Phase


Only

Weight (gram) : 180

10 Songket 1 Berat : 50 Gram Rp. Rp.


Relay Buah 6.000 6.000
Etalase: Relay &
socket

31
Socket relay pf113a
MK3P 11 pin & 11
Kaki

Voltage : 250V AC

11 Line Up 40 Operating temperature Rp. Rp.


Terminal Buah range: –40 ÷ +80 °C 140.000 140.000

Rated voltage: 1000V

Weight (gram) : 60

UK terminal blok 2.5


mm

SKU :
916362537_ID-
1367532582

12 TRAFO 1 Merek : Sanken Rp. Rp.


Buah 335.000 335.000
Rated Current (A) : 10
Ampere

Rated Voltage(V) :
220 / 48 V

Input Voltage = 0V-


48V- 220VAC

Output Voltage Value


= CT 12V 18V 24V
30V AC

Berat = 4750 gram

Core Material =
Tembaga

32
13 NTC 2 NTC Power Rp. Rp.
Buah Thermistor 10D25 15.000 30.000

Resistance pada
25DegC = 10 Ohm

Max Steady State


Current = 7 Ohm

Approx. R Max.Cur =
0.130 Ohm

Dissipation factor
(mW) = 32

Thermal time constant


(s) = 150

14 Push 1 Merk SB dan Powell Rp. Rp.


Button Buah AD16-22 7.500 7.500

Voltage : 220v AC

Current : 20 mA

Warna : Hijau

15 Selector 1 Klockner Moeller T2- Rp. Rp.


Switch 3 Buah 2-10 Rotary 105.000 105.000
phasa Disconnect Switch
0107

AC 1 : 500 VAC 25A

AC11 :
220/380/500VAC
6/4/3A

Type :VDE 0660 BS


5419 IEC 408

33
16 Selector 2 Selector Switch Auto Rp. Rp.
Switch 3 Buah Off Manual 3 Posisi 78.000 156.00
Posisi AOM 3 Pole 20A
220V
Rotary Switch A-O-M
3P IEC60947-3
Type: SA16-3-3/CA-
34 ( A-O-M 3P )
Voltage Rate:
380V~440V,
220V~240V : Ui:
660V, ith.20A
AC-15 ~ 380V ~ 1,8A
DC-15 ~ 220V ~ 0,2A
AC-3 ~ 380V ~ 16A
Warna Body Hitam-
Biru

17 Wiring 1,7 Merek : PMD ( wiring Rp. Rp.


channel Meter duct ) 15.000 25.000

Ukuran : p = 1,7 m

l = 45 mm

t = 45 mm

warna : abu-abu

material : high
impact,warp prouf
PVC, self
extinguishing, UL
approved 94 V-0

34
18 Pipa besi 3 Merk : Pipa Galvanis Rp. Rp.
Meter 32.000 96.000
Ukuran : 1/2” (Inci)

Tebal : 2,60 mm

Panjang : 1 m

Jumlah Ulir : 14”


(Inci)

Panjang Ulir : 19 mm

19 Chip profil 1 Height : 100-400 mm Rp. Rp.


Batan 54.000 54.000
Upper flange height :
g 50-100 mm

Lower flange height :


50-100 mm

Upper lip width : 15-


30 mm

Lower lip width : 15-

30 mm

20 Kabel 100 a. Jenis kabel : NYAF Rp. Rp.


Meter Warna : merah, kuning, 1.500 150.000

hitam, biru

Merek : Supreme Cable

Ukuran : 0,75 mm

5 KHA : 2,5 A Rp. Rp.


Meter Berat : 1.800 gram 10.836 54.180

35
b. Jenis kabel : NYM

Warna : Hitam

Merek : Supreme Cable

Ukuran : 3 x 1,5 mm

KHA : 15 A

Tegangan : 300/500
Volt

Berat : 14.000 gram

21 Saklar 2 Merek : Broco Rp. Rp.


Tunggal Buah 13.000 26.000
Model : Tempel
Tembok / Luar
Tembok

Warna : Cream - Tipe


: New gee 16210 /
pencetan 1 saklar -
10A 250V

Ukuran : 5,9cm(P) x
6cm(L) x 4cm(T)

22 Motor 2 Voltage : 220/380 V Rp. Rp


Listrik Buah 1.500.00 1.500.00
Arus : 2,6/1,5 A
0 0
Daya : 0,55 KW, 50
Hz

IP 44, 3/4 HP Ins.cl B


1390 r/min CONN
delta/bintang Ink
Tanika

Total biaya yang diperlukan Rp. 6.582.080,00-

36
1.4 Alat – alat digunakan

Alat yang digunakan pada praktek di bengkel ini, peralatan mekanik dan listrik dipakai
secara bersama-sama. Alat mekanik lebih digunakan pada saat pembuatan rangka panel dan
kontrol. Peralatan listrik untuk merangkai rangkaian kontrol, simulasi dan panel kontrol.
Peralatan ini ada yang berupa peralatan tangan (hand tool) sampai alat besar. Pembuatan lubang
dengan diameter tertentu yang harus disesuaikan dengan bahan yang digunakan.

Adapun peralatan-peralatan yang digunakan :

1 Tang Kombinasi :1 Buah

2. Tang Potong :1 Buah

3. Tang Pengupas Kabel :1 Buah

4. Obeng Positif ( + ) :1 Buah

5. Obeng Negatif ( - ) :1 Buah

6. Taspen : 1 Buah

1.5 Deskripsi kerja

Kontrol pompa air bersih berfungsi untuk memompakan air dari sumur A ke tangki B.
Pompa akan bekerja jika sumur A berisi air yang ditandai dengan S11 On dan air dalam tangki
B berada di bawah level 3. Akan tetapi, sebelum kontrol pompa air bersih dioperasikan maka
langkah pertama yang harus dilakukan operator adalah melakukan pengecekan apakah kedua
motor dalam keadaan baik dan sudah siap untuk dioperasikan. Hal ini dilakukan dengan
memutar selector switch S12 dan S16 pada posisi Jmp. Apabila motor 1 dan motor 2 selesai
diperiksa maka sistem control sudah siap untuk dioperasikan. Secara normal, urutan kerja
kontrol pompa air bersih adalah sebagai berikut :

1 Jika air pada tangki B berada dibawah level 2 maka kedua pompa (M1 dan M2) akan
bekerja untuk mengisi tangki B.
2 Jika air pada tangki B berada di atas level 2 maka salah satu pompa saja yang bekerja
mengisi tangki B hingga sampai ke level 3.
3 Jika ketinggian air pada tangki B naik-turun di antara level 2 dan Ketika ketinggian air
pada tangki B diatas Level 2, M1 dan M2 akan bekerja secara bergantian.
4 Jika air pada tangki B berada di atas level 3 maka kedua pompa akan berhenti bekerja.

37
5 Jika ketinggian air pada tangki B naik-turun di antara level 3 dan Ketika ketinggian air
pada tangki B dibawah level 3, M1 dan M2 akan bekerja secara bergantian.

1.6 Langkah – langkah perencanaan

Dalam melakukan langkah – langkah perencanaan instalasi pompa air bersih membutuhkan
waktu maksimal 30 Jam

1. Mendata komponen yang digunakan


2. Menentukan ukuran kerangka panel dan papan control
3. Pasanglah komponen/bahan dalam kerangka panel dan papan control
4. Rangkailah setiap komponennya
5. Check lah Kembali rangkaian yg sudah di lakukan
6. Setelah itu operasikan lah biar simulasinya sesuai dengan yang ditujuh.

38
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Setelah selesai membuat laporan praktikum,ada beberapa hal yang dapat


disimpulkan:

1. Didalam melakukan perencanaan penginstalasian dibutuhkan perencanaan yang


matang,baik dalam hal mempersiapkan alat dan bahan,rancangan yang benar benar
baik.

2. Gunakanalah semua peralatan dan bahan secara efisien dan baik dalam melakukan
penginstalan.

3. Mampu membaca diagram lokasi maupun diagram kontrol.Karena dengan mampu


membaca diagram kontrol penginstalan akan dapat mudah dikerjakan.

4. Hal yang terpenting dalam penginstalasian adalah pengawatan,karena jika


terdapat kesalahan dalam pengawatan,maka penginstalasian tidak akan bekerja
sesuai yang diinginkan.

5. Selalu berhati-hati dan waspada dalam melakukan pekerjaan

6. Jangan lupa memakai masker,menjaga jarak,serta mencuci tangan dengan sabun


di air mengalir

39

Anda mungkin juga menyukai