Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN I

ELEKTRONIKA DAYA

Disusun Oleh :
Ahmad Ilham Hidayatullah F44121027
I Komang Endrik Sukadana F44121062
I Nyomang Erik Widana F44121070
Syahri Asrulang F44121078

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
III. Analisa Data Dan Pembuktian
Membuktikan Analisis Perhitungan
Untuk 𝛥𝑉 = 0.01 𝑉𝑚

𝑉𝑚 𝑉𝑚
𝐶= ( )= ( ) = 3333 𝜇𝐹
𝑓𝑅𝛥𝑉𝑚 (60)(500)(0.01 𝑉𝑚 )

Karena itu ,
𝛥𝑉𝑚
𝛼 = 𝑠𝑖𝑛−1 (1 − )
𝑉𝑚
1
= 𝑠𝑖𝑛−1 (1 − )
𝑓𝑅𝐶
1
= 𝑠𝑖𝑛−1 (1 − )
(60)(500)(3333 × 10−6 )
= 81.9°

Gambar Rangkaian :

Bentuk Gelombang :

169.7

0.03 0.04 0.05 0.06


Nilai Tegangan Maksimum (1.6970000e + 002 = 169.7 V)

169.7

Nilai Tegangan Minimum (1.6804857e + 002 = 168,04 V)

168.049
Pembuktian :
Diketahui :
Nilai Tegangan Maksimum : 169.7 V
Nilai Tegangan Minimum : 168.04 V
Penyelesaian :
𝛥𝑉0 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
𝛥𝑉0 = 169.7 𝑉 − 168.04 𝑉
𝛥𝑉0 = 1.66 𝑉
Terbukti

Berdasarkan Hasil Perhitungan


Untuk 𝛥𝑉0 = 0.01 𝑉𝑚
𝛥𝑉0 = 0.01 (169.7)
𝛥𝑉0 = 1.69 𝑉

SOAL 2
Penyearah setengah gelombang dengan sumber 150 Vrms ,60 Hz dan beban 𝑅 = 1000 𝛺 ,
𝐶 = 500 𝑢𝑓 dan delay ketika diode ON sebesar 81.72°. Tentukan : Tegangan Ripple
Diketahui :
𝑉𝑚𝑎𝑥 = 150 𝑉
𝑓 = 50 𝐻𝑧
𝑅 = 1000 𝛺
𝐶 = 500 𝑢𝑓
𝑉𝑟𝑚𝑠 = 150 𝑉

Dengan Perhitungan
𝑉𝑚 = 𝑉𝑟𝑚𝑠 × √2

= 150 × √2
= 212,13 𝑉

Mencari 𝛼
Untuk 𝛥𝑉 = 0.01 𝑉𝑚
𝑉𝑚 212.13
𝐶= ( )= ( ) = 0.0016 𝐹 = 1600 𝜇𝐹
𝑓𝑅𝛥𝑉𝑚 (60)(1000)(212.13)(0.01)
Karena itu ,
𝛥𝑉𝑚
𝛼 = 𝑠𝑖𝑛−1 (1 − )
𝑉𝑚
1
= 𝑠𝑖𝑛−1 (1 − )
𝑓𝑅𝐶
1
= 𝑠𝑖𝑛−1 (1 − )
(60)(1000)(1600 × 10−6 )
= 81.72°

Mencari Tegangan Ripple


𝛥𝑉° = 𝑉𝑚 (1 − sin(𝛼)
= 212.13 (1 − sin(81.72)
= 2.21 𝑉

Dengan Simulasi PSIM


Gambar Rangkaian

Bentuk Gelombang

212.13
Nilai Tegangan Maksimum (2.1213000e+002 = 212.13 V)
212.13

Nilai Tegangan Minimum (2.0998139e+002 = 209.9 V)

209.9

Pembuktian :
Diketahui :
Nilai Tegangan Maksimum : 212.13 V
Nilai Tegangan Minimum : 209.9 V
Penyelesaian :
𝛥𝑉0 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
𝛥𝑉0 = 212.13 𝑉 − 209.9 𝑉
𝛥𝑉0 = 2.23 𝑉

IV. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di peroleh dalam Analisa diatas ialah :
1. Kapasitor memiliki beberapa sifat yang penting dalam rangkaian penyearah (rectifier).
Sifat-sifat ini memengaruhi bagaimana kapasitor berperilaku dalam rangkaian
penyearah dan memainkan peran penting dalam operasinya. Kapasitor memiliki sifat
penyimpan energi. Saat tegangan AC positif diterapkan pada kapasitor, kapasitor
mengisi dirinya dengan muatan positif pada pelat satu dan muatan negatif pada pelat
lainnya. Ketika tegangan AC negatif diterapkan, kapasitor melepaskan energi yang
telah disimpan sebelumnya. Ini membantu dalam menghasilkan tegangan DC yang
lebih halus dengan mengurangi riak (ripple) pada tegangan DC yang dihasilkan oleh
penyearah.
2. Nilai dari Analisa data yang kami proleh nilai hasil perhitungan dibandingkan dengan
hasil simulasi pada software PSIM, nilainya tidak jauh berbeda atau nilai selisihnya
sangat rendah .
I. Dasar Teori
Pada aplikasi yang membutuhkan output yang konstan maka inductor digantikan
dengan kapasitor paralel. tujuan dari kapasitor adalah mereduksi variasi di tegangan output
dan membuatnya semakin mirip dengan tegangan dc (filter).
Selama setengah siklus positif, kapasitor terisi sampai nilai tegangan input Vs
mencapai maksimum (ω=π/2). pada kondisi ini, diode ON dan Vo = Vs
Efektifitas filter kapasitor ditentukan oleh variasi tegangan output atau dinyatakan
sebagai maksimum dan minimum tegangan(tegangan riak peak to peak atau tegangan ripple).
Tegangan yang dihasilkan belum dinyatakan tegangan dc murni dikarenkan masih
terdapat osilasi atau ripple.
Kapasitor memiliki beberapa fungsi penting dalam rangkaian penyearah (rectifier)
pada sirkuit listrik. Rangkaian penyearah digunakan untuk mengubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC). Fungsi kapasitor dalam rangkaian penyearah meliputi:
a) Penyaringan Tegangan (Smoothing):
Kapasitor digunakan untuk menyaring tegangan DC hasil penyearahan. Tegangan DC
yang dihasilkan oleh penyearah biasanya memiliki komponen AC residu atau riak-riak
(ripple) yang terkandung dalamnya. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan energi listrik
saat tegangan naik dan melepaskannya saat tegangan menurun. Dengan demikian,
kapasitor membantu meratakan tegangan DC, mengurangi riak-riaknya, dan
menghasilkan tegangan DC yang lebih stabil.
b) Pemulihan Energi:
Selama siklus positif tegangan AC, kapasitor mengisi diri dengan energi dari sumber
tegangan. Selama siklus negatif, kapasitor melepaskan energinya ke beban. Ini
membantu dalam meminimalkan riak pada tegangan DC dan memastikan bahwa
tegangan DC tetap relatif konstan.
c) Stabilisasi Tegangan:
Kapasitor juga membantu menjaga tegangan DC tetap stabil ketika beban berfluktuasi.
Saat beban tiba-tiba berubah, kapasitor dapat melepaskan energi untuk membantu
menjaga tegangan DC pada level yang diinginkan.
d) Memperbaiki Faktor Daya:
Kapasitor juga digunakan dalam rangkaian penyearah untuk meningkatkan faktor daya.
Ketika beban bersifat induktif, seperti motor AC, faktor daya mungkin rendah. Kapasitor
daya dapat dipasang dalam rangkaian untuk meningkatkan faktor daya dengan
mengimbangi sifat induktif beban.

II. Rumus Yang Digunakan


Nilai Kapasitor
𝑉𝑚
𝐶= ( )
𝑓𝑅𝛥𝑉𝑚
Besar Sudut
𝛥𝑉𝑚
𝛼 = 𝑠𝑖𝑛−1 (1 − )
𝑉𝑚
Tegangan Ripple
𝛥𝑉° = 𝑉𝑚 (1 − sin(𝛼)

Anda mungkin juga menyukai