Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ELEKTRONIKA 2

KELOMPOK 7
“RANGKAIAN BIAS STABIL”

Disusun Oleh :

1. Usma Saharani (1513620079)


2. Azyan Zhafiri (1513620061)
3. Rizky Aditiya Winata (1513720068)
4. Rizky Rusliana (1513617052)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
RANGKAIAN BIAS STABIL

A. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui rangkaian bias stabil.


2. Mampu merangkai rangkaian bias stabil.
3. Mampu menganalisa rangkaian pada bias stabil.

B. Komponen dan Alat

• Resistor 18 kΩ, 8k2 Ω, 1 k Ω, 560 Ω (masing-masing 1 bh)


• Transistor NPN 2N 3904 (1 bh)
• Kapasitor 25 µF (2 bh), 100 µF (1 bh)
• Proto Board
• Regulator (mini lab)
• Multimeter Analog

C. Gambar Rangkaian

(Gambar 1)
D. Teori Dasar

Transistor adalah semikonduktor yang terdiri tiga lapis. Digunakan


sebagai amplifier atau switch. Lapisan tengah lebih tipis dibanding dengan
lapisan terluar. Transistor terdiri dari transistor NPN dan PNP. Sebuah
transistor diasumsikan aktif apabila BC di reverse bias dan BE forward bias.

E. Langkah Kerja

1. Periksa terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Rakitlah rangkaian penguuat (gambar 1) pada protoboard, kemudian
berikan tegangan kerja +9 volt.
3. Tutup saklar S1 menggunakan multimeter digital, ukurlah arus kolektor
(IC), tegangan basis emiiter (VBE), tegangan emiter (VE) dan tegangan
kolektor emiter (VCE). Masukkan hasil pengukuran pada tabel 1.
4. Hubungkan generator sinyal audio (AFG) set pada 1 kHz dengan output
minimum ke terminal input dari rangkaian penguat. Hubungkan
terminal osiloskop, CH1 pada terminal input rangkaian penguat dan
CH2 pada terminal output rangkaian penguat. Uur dan gambarlah
tegangan puncak-puncak (Vp-p) dari sinyal input dan sinyal output
ragkaian penguat pada tabel 1.
5. Naikkan secara perlahan sinyal output dari AFG ke nilai maksimum,
tanpa distorsi sinyal sinusoida. Ukur dan gambarlah tegangan puncak-
puncak (Vpp-p) dari sinyal input (pada terminal input rangkaian
penguat) dan sinyal output (pada terminal output rangkaian penguat).
Masukkan hasil pengukuran pada tabel 1.
6. Ulangi langkah no.4, tetapi dengan mengurangi besarnya sinyal output
AFG ke nilai minimum, tanpa distorsi sinyal. Masukkan hasil
pengukuran pada tabel 1.
Hasil Perhitungan

𝐼𝐶 𝑉𝐶𝐸 𝑉𝐵𝐸 𝑉𝐸
3.77 mA 3.1188 V 0.7 V 2.11 V

Untuk 𝑉 = 𝑅2
𝑉 =
8200 9 = 2.816 𝑉
2 𝑅1+𝑅2 𝐶𝐶 18000+8200
Karena 𝐼𝐸 ≅ 𝐼𝐶 dan tegangan jatuh 0,7 V pada 𝑉𝐵𝐸, maka
𝑉2 − 𝑉𝐵𝐸
𝐼𝐶 =
𝑅𝐸
2.816 − 0.7
𝐼𝐶 = = 0.00377 𝐴 = 3.77 𝑚𝐴
560

Untuk 𝑉𝐶𝐸 = 𝑉𝐶𝐶 − 𝐼𝐶(𝑅𝐶 + 𝑅𝐸) = 9 𝑉 − 3.77 𝑚𝐴(1𝑘𝛺 + 560𝛺)


= 3.1188 𝑉
Untuk 𝑉𝐸 = 𝐼𝐸 × 𝑅𝐸 = 3.77 𝑚𝐴 × 560 𝛺 = 2.11 𝑉

Hasil Pengukuran
𝐼𝐶 𝑉𝐶𝐸 𝑉𝐵𝐸 𝑉𝐸

9.22mA 9.1V 0.6V 0.02V

1. Arus colector IC = 9.22mA

2. Tegangan basis emiter VBE = 0.6V


3. Tegangan emiter VE = 0.02V

4. Tegangan collector VCE =9.1 V


F. Kesimpulan (Pertanyaan)

1. Jelaskan kesimpulan praktikum di atas !


Jawab :
Rangkaian ini merujuk pada rangkaian bias stabil transistor. Hal
yang membuat rangkaian ini stabil salah satunya adalah penambahan 𝑅𝐸
pada rangkaian. Penambahan 𝑅𝐸 akan meningkatkan stabilitas bias dc
pada transistor, artinya arus bias dan tegangan konstan yang merujuk pada
beta transistor (β). Setiap transistor memiliki β yang berbeda-beda dan
dipengaruhi oleh suhu keadaan. Nilai β dapat mempengaruhi analisis DC β
yang digunakan untuk perhitungan IC
Pemberian bias DC pada transistor ditujukan untuk mendapatkan
level tegangan dan arus yang tetap. Suatu rangkaian yang menggunakan
transistor, perlu ditentukan level tegangan DC dari rangkaian untuk
menentukan titik kerja transistor yang dipakai. Pemberian bias pada
transistor berfungsi untuk menstabilkan analisis DC baik itu arus maupun
tegangan.
Ketika melakukan praktikum ada perbedaan antara perhitungan dan
praktik yang ada namun untuk pengurangan tegangan hampir dikatakan
memiliki kemiripan dengan hasil perhitungan. Arus yang dihasilkan pada
praktikum dengan perhitungan memiliki perbedaan.

2. Hitunglah 𝐼𝐸 dengan menggunakan kaidah hokum Ohm (𝑉𝐸) dengan β =


𝑅𝐸

100. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran !


Jawab :
Untuk 𝑉 = 𝑅2
𝑉𝐶𝐶 =
8200 9 = 2.816 𝑉
2 𝑅1+𝑅2 18000+8200

Karena 𝐼𝐸 ≅ 𝐼𝐶 dan tegangan jatuh 0,7 V pada 𝑉𝐵𝐸, maka


𝑉2 − 𝑉𝐵𝐸
𝐼𝐸 =
𝑅𝐸
2.816 − 0.7
𝐼𝐸 = = 0.00377 𝐴 = 3.77 𝑚𝐴
560
Apabila membandingkan dengan hasil pengukuran terdapat perbedaan.
Didapatkan hasil sebesar 0 mA pada Ic dan karena Ic ≅ Ie dapat diambil
kesimpulan bahwa transistor pada posisi off.

Anda mungkin juga menyukai