Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

PENYEARAH GELOMBANG PENUH JEMBATAN

Dosen : Nofiansyah ,S.T.,M.T


Disusun Oleh :
Nama : Disti Ages
Mahega
NIM : 061930310461
Kelas : 5LA

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2021
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
PENYEARAH GELOBANG PENUH JEMBATAN

Dosen Pembimbing : Nofiansyah, S.T., M.T.


Dibuat Oleh : Disti Ages Mahega
Kelas : 5 LA
Kelompok 1
Amira Rofida Ladea (061930310026)
Apra Rezi (061930310028)
Dian Aprilian (061930310030)
Fransisco Rama Saputra (061930310032)
Getrin Salsabila (061930310033)
Adha Ditiya Febrico (061930310458)
Devi Afriani (061930310460)
Disti Ages Mahega (061930310461)
Dwinda Damayenti (061930310462)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG 2021
PENYEARAH GELOMBANG PENUH JEMBATAN

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan praktikum, mahasiswa dapat :

1.1 Dapat membuat rangkaian jenis jembatan dengan menggunakan 4 buah


diode.

1.2 Dapat mengetahui bentuk dan nilai tegangan keluaran pada system
penyearah jembatan.

1.3 Dapat membedakan rasio arus antara sisi tegangan AC dan DC.

1.4 Dapat mengetahui factor ripple yang terjadi pada jenis penyearah
jembatan

2. Pendahuluan

2.1 Penyearah jembatan pulsa ganda arus bolak balik selalu mengalir
melewati dua buah diode untuk masing-masing kutub pada proses
pengaliran arus AC. Tegangan DC selalu lebih kecil dari nilai tegangan
bolak-balik. Sebagai bahan acuan bahwa drop tegangan pada diode
sebesar 0,7 volt untuk silicon dan 0,3 volt untuk jenis germanium. Untuk
itu pemilihan jenis penyearah harus diperhatikan berapa besar tegangan
beban yang dibutuhkan.

2.2 Pada penyearah jenis ini duo diode selalu menghantar setiap setengah
siklus gelombang. Setelah 180º muncul siklus kedua dan dua diode
selanjutnya yang bekerja.

2.3 Dua bagian komunitas setiap diode mesti melewati setengah arus DC,
sehingga arus maju rata-rata adalah = IV/2 dan arus maju rms = 0,785.IV.

2.4 Ketika setengah gelombang tegangan AC yang digunakan untuk


menghasilkan tegangan DC, sehingga tegangan ripple yang muncul
adalah tergantung dari factor ripple-nya yaitu 48,2 %.
3. Peralatan yang Digunakan

 1 buah oscilloscope
 1 buah wattmeter universal
 1 buah transformator isolasi
 4 buah diode
 1 buah Avometer
 1 buah rms meter
 1 buah beban resistif 2x100 ohm/2A

4. Gambar Rangkaian Percobaan

5. Langkah Kerja

5.1 Rangkailah diagram rangkaian seperti gambar di atas. Konsultasikan


dengan instruktur. Setelah yakin rangkaian benar, operasikan rangkaian
dengan meng-ON kan saklar S. Ukur daya masukan dari penyearah (P)
dan daya keluaran penyearah (Po). Tampilkan tegangan DC pada beban
RL, serta gambar pada kertas milimeter blok.

5.2 Ukur sisi tegangan AC (V2) dan tegangan V0 pada beban RL dengan aat
ukur rms meter (alat ukur kumparan putar).

5.3 Ubahlah range alat ukur rms meter pada range AC dan ukur tegangan V2
pada masukan penyearah. Hitung perbandingan antara V0/V2.
5.4 Ukur arus beban Id, arus maju rata-rata Iv dengan menggunakan alat
ukur kumparan putar.

5.5 Hitung daya P1 dan P0 serta tegangan ripple!

6. Hasil Pengukuran
6.1 Tabel Hasil Pengukuran
Beban
Arus Tegangan Daya Beban
NO. L Gambar Osciloscope
(A) (V) (Watt) R (Ω)
(mH)

1. 0.82 8.6 7.05 100 -

2. 0.42 8.6 3.61 200 -

3. 0.28 8.6 2.4 300 -

4. 0.8 8.6 6.88 100 50


5. 0.4 8.6 3.44 200 200

6. 0.26 8.6 2.24 300 200

6.2 Perhitungan
1. Beban R= 100 Ω
 Tegangan maksimum (Vm)
Vdc × π 8,6 ×3,14
Vm = = =¿ 13,5 V
2 2
 Daya luaran rerata (Pdc)
Pdc = Vdc × Idc
= 8,6 × 0,82 = 7,05 Watt
 Tegangan luaran efektif (Vrms)
Vrms = 0,707 x Vm
Vm = 0,707 x 13,5
= 9,5 V
 Arus luaran efektif (Prms)
Vrms 9,5
Irms = = = 0,095 A
R 100
 Daya luaran efektif (Prms)
Prms = Vrms x Irms
Prms = 9,5 x 0,095 = 0,9 Watt
 Tegangan AC (Vac)
𝑉𝑎𝑐=√𝑉𝑟𝑚𝑠2 ˗ 𝑉𝑑𝑐2 =√9,52 ˗ 8,62 =4,04 𝑉
 Faktor Bentuk (FF)
Vrms 9,5
𝐹𝐹= = =1,1
Vdc 8,6
 Faktor Ripple (RF)
𝑅𝐹=√𝐹𝐹2−1=√(1,1)2−1=0,46 (46%)
 Tegangan Ripple (Vr)
Vr = Vm−𝑉𝐿,dimana 𝑉𝐿=𝑉𝑟𝑚𝑠
Vr = 13,5−9,5 =4 𝑉

2. Beban R= 200 Ω
 Tegangan maksimum (Vm)
Vdc × π 8,6 ×3,14
Vm = = =¿ 13,5 V
2 2
 Daya luaran rerata (Pdc)
Pdc = Vdc × Idc
= 8,6 × 0,82 = 7,05 Watt
 Tegangan luaran efektif (Vrms)
Vrms = 0,707 x Vm
Vm = 0,707 x 13,5
= 9,5 V
 Arus luaran efektif (Prms)
Vrms 9,5
Irms = = = 0,0475 A
R 2 00
 Daya luaran efektif (Prms)
Prms = Vrms x Irms
Prms = 9,5 x 0,0475 = 0,451 Watt
 Tegangan AC (Vac)
𝑉𝑎𝑐=√𝑉𝑟𝑚𝑠2 ˗ 𝑉𝑑𝑐2 =√9,52 ˗ 8,62 =4,04 𝑉
 Faktor Bentuk (FF)
Vrms 9,5
𝐹𝐹= = = 1,1
Vdc 8,6
 Faktor Ripple (RF)
𝑅𝐹=√𝐹𝐹2−1=√(1,1)2−1=0,46 (46%)
 Tegangan Ripple (Vr)
Vr = Vm−𝑉𝐿,dimana 𝑉𝐿=𝑉𝑟𝑚𝑠
Vr = 13,5−9,5 =4 𝑉

3. Beban R= 300 Ω
 Tegangan maksimum (Vm)
Vdc × π 8,6 ×3,14
Vm = = =¿ 13,5 V
2 2
 Daya luaran rerata (Pdc)
Pdc = Vdc × Idc
= 8,6 × 0,82 = 7,05 Watt
 Tegangan luaran efektif (Vrms)
Vrms = 0,707 x Vm
Vm = 0,707 x 13,5
= 9,5 V
 Arus luaran efektif (Prms)
Vrms 9,5
Irms = = = 0,031 A
R 3 00
 Daya luaran efektif (Prms)
Prms = Vrms x Irms
Prms = 9,5 x 0,031 = 0,294 Watt
 Tegangan AC (Vac)
𝑉𝑎𝑐=√𝑉𝑟𝑚𝑠2 ˗ 𝑉𝑑𝑐2 =√9,52 ˗ 8,62 =4,04 𝑉
 Faktor Bentuk (FF)
Vrms 9,5
𝐹𝐹= = =1,1
Vdc 8,6
 Faktor Ripple (RF)
𝑅𝐹=√𝐹𝐹2−1=√(1,1)2−1=0,46 (46%)
 Tegangan Ripple (Vr)
Vr = Vm−𝑉𝐿,dimana 𝑉𝐿=𝑉𝑟𝑚𝑠
Vr = 13,5−9,5 =4 𝑉
4. Beban R= 100 Ω + L = 50 mH
 Tegangan maksimum (Vm)
Vdc × π 8,6 ×3,14
Vm = = =¿ 13,5 V
2 2
 Daya luaran rerata (Pdc)
Pdc = Vdc × Idc
= 8,6 × 0,82 = 7,05 Watt
 Tegangan luaran efektif (Vrms)
Vrms = 0,707 x Vm
Vm = 0,707 x 13,5
= 9,5 V
 Arus luaran efektif (Prms)
Vrms 9,5
Irms = = = 0,095 A
R 100
 Daya luaran efektif (Prms)
Prms = Vrms x Irms
Prms = 9,5 x 0,095 = 0,9 Watt
 Tegangan AC (Vac)
𝑉𝑎𝑐=√𝑉𝑟𝑚𝑠2 ˗ 𝑉𝑑𝑐2 =√9,52 ˗ 8,62 =4,04 𝑉

 Faktor Bentuk (FF)


Vrms 9,5
𝐹𝐹= = =1,1
Vdc 8,6

 Faktor Ripple (RF)


𝑅𝐹=√𝐹𝐹2−1=√(1,1)2−1=0,46 (46%)

 Tegangan Ripple (Vr)


Vr = Vm−𝑉𝐿,dimana 𝑉𝐿=𝑉𝑟𝑚𝑠
Vr = 13,5−9,5 =4 𝑉
5. Beban R= 200 Ω + L = 200 mH
 Tegangan maksimum (Vm)
Vdc × π 8,6 ×3,14
Vm = = =¿ 13,5 V
2 2
 Daya luaran rerata (Pdc)
Pdc = Vdc × Idc
= 8,6 × 0,82 = 7,05 Watt
 Tegangan luaran efektif (Vrms)
Vrms = 0,707 x Vm
Vm = 0,707 x 13,5
= 9,5 V

 Arus luaran efektif (Prms)


Vrms 9,5
Irms = = = 0,095 A
R 100

 Daya luaran efektif (Prms)


Prms = Vrms x Irms
Prms = 9,5 x 0,095 = 0,9 Watt

 Tegangan AC (Vac)
𝑉𝑎𝑐=√𝑉𝑟𝑚𝑠2 ˗ 𝑉𝑑𝑐2 =√9,52 ˗ 8,62 =4,04 𝑉

 Faktor Bentuk (FF)


Vrms 9,5
𝐹𝐹= = = 1,1
Vdc 8,6

 Faktor Ripple (RF)


𝑅𝐹=√𝐹𝐹2−1= √(1,1)2−1=0,46 (46%)
 Tegangan Ripple (Vr)
Vr = Vm−𝑉𝐿,dimana 𝑉𝐿=𝑉𝑟𝑚𝑠
Vr = 13,5−9,5 =4 𝑉
6. Beban R= 300 Ω + L = 200 mH
 Tegangan maksimum (Vm)
Vdc × π 8,6 ×3,14
Vm = = =¿ 13,5 V
2 2
 Daya luaran rerata (Pdc)
Pdc = Vdc × Idc
= 8,6 × 0,82 = 7,05 Watt
 Tegangan luaran efektif (Vrms)
Vrms = 0,707 x Vm
Vm = 0,707 x 13,5
= 9,5 V
 Arus luaran efektif (Prms)
Vrms 9,5
Irms = = = 0,095 A
R 100
 Daya luaran efektif (Prms)
Prms = Vrms x Irms
Prms = 9,5 x 0,095 = 0,9 Watt
 Tegangan AC (Vac)
𝑉𝑎𝑐=√𝑉𝑟𝑚𝑠2 ˗ 𝑉𝑑𝑐2 =√9,52 ˗ 8,62 =4,04 𝑉
 Faktor Bentuk (FF)
Vrms 9,5
𝐹𝐹= = =1,1
Vdc 8,6

 Faktor Ripple (RF)


𝑅𝐹=√𝐹𝐹2−1= √(1,1)2−1=0,46 (46%)

 Tegangan Ripple (Vr)


Vr = Vm−𝑉𝐿,dimana 𝑉𝐿=𝑉𝑟𝑚𝑠
Vr = 13,5−9,5 =4 𝑉
7. Analisa

Pada percobaan praktikum Penyearah Gelombang Penuh Jembatan,


digunakan 4 buah diode sebagai komponen utama. Rangkaian penyearah
gelombang penuh jembatan ini, diuji dengan 6 macam beban dengan 2 jenis
beban yang berbeda yaitu beban resistif R dan beban induktif L.
Dalam percobaan pertama, dengan menggunakan beban resisitif (R)
100Ω, didapat tegangan hasil penyearahan pada beban R sebesar 8.6 volt,
dengan arus beban sebesar 0.82 A serta daya sebesar 7.05 watt. Parameter hasil
penyearahan yang didapat ini merupakan hasil dari penyearahan tegangan AC
sebesar 4.04 volt (hasil perhitungan).
Pada percobaan kedua Penyearah Gelombang Penuh Jembatan dengan
beban resistif (R) 200Ω, didapat tegangan hasil penyearahan pada beban R
sebesar 8.6 volt, dengan arus beban sebesar 0.42 A serta daya yang dihasilkan
dari penyearahan sebesar 3.61 watt. Parameter yang didapatkan dari
penyearahan dengan beban R 200Ω ini merupakan hasil penyearahan dari
tegangan AC sebesar 4.04 volt (hasil perhitungan).
Pada percobaan ketiga, Penyearah Gelombang penuh Jembatan dengan
beban resistif (R) 300Ω, didapatkan tegangan hasil penyearahan pada beban R
sebesar 8.6 volt, dengan arus beban sebesar 0.28 A dan daya yang dihasilkan
dari penyearahan sebesar 2.4 watt. Parameter yang didapatkan dari penyearahan
dengan beban R 300Ω ini, merupakan hasil penyearahan dari tegangan AC
sebesar 4.04 volt (hasil perhitungan).
Pada percobaan keempat, Penyearah Gelombang penuh Jembatan dengan
beban resistif (R) 100Ω + induktif L 50mH, didapatkan tegangan hasil
penyearahan pada beban R sebesar 8.6 volt, dengan arus beban sebesar 0.8 A
dan daya yang dihasilkan dari penyearahan sebesar 6.88 watt. Parameter yang
didapatkan dari penyearahan dengan beban R 100Ω + induktif L 50mH ini,
merupakan hasil penyearahan dari tegangan AC sebesar 4.04 volt (hasil
perhitungan).

Pada percobaan kelima, Penyearah Gelombang penuh Jembatan dengan


beban resistif (R) 200Ω + induktif L 200mH, didapatkan tegangan hasil
penyearahan pada beban R sebesar 8.6 volt, dengan arus beban sebesar 0.4 A
dan daya yang dihasilkan dari penyearahan sebesar 3.44 watt. Parameter yang
didapatkan dari penyearahan dengan beban R 200Ω + induktif L 200mH ini,
merupakan hasil penyearahan dari tegangan AC sebesar 4.04 volt (hasil
perhitungan).
Pada percobaan terakhir, Penyearah Gelombang penuh Jembatan dengan
beban resistif (R) 300Ω + induktif L 200mH, didapatkan tegangan hasil
penyearahan pada beban R sebesar 8.6 volt, dengan arus beban sebesar 0.26 A
dan daya yang dihasilkan dari penyearahan sebesar 2.24 watt. Parameter yang
didapatkan dari penyearahan dengan beban R 300Ω + induktif L 200mH ini,
merupakan hasil penyearahan dari tegangan AC sebesar 4.04 volt (hasil
perhitungan).
Berdasarkan data yang didapatkan tersebut, dapat diketahui dari hasil
perhitungan yang dilakukan bahwa tegangan masukan untuk Penyearah
Gelombang Penuh Jembatan adalah sebesar 4.04 volt berbentuk tegangan AC
dan kemudian setelah melewati rangkaian penyearahan tegangan keluaran yang
dihasilkan meningkat menjadi 8.6 volt pada keenam percobaan yang yang telah
dilakukan. Fakta yang didapat dari hasil percobaan ini, tidak sesuai dengan teori
penyearahan yang mengatakan bahwa tegangan DC selalu lebih kecil dari nilai
tegangan bolak-balik AC (teori dasar), karena data hasil percobaan yang didapat
menunjukkan bahwa tegangan AC lebih kecil dari pada tegangan DC yang
dihasilkan dari proses penyearahan.
Berdasarkan data hasil perhitungan yang telah dilakukan juga dapat
diketahui bahwa penyearahan jenis jembatan ini memiliki factor ripple sebesar
0.46 dan tegangan ripple sebesar 4 volt. Rangkaian penyearahan ini bekerja
dengan mengubah tegangan masukan AC sebesar 4.04 volt menjadi tegangan
keluaran berbentuk DC sebesar 8.6 volt. Pada penyearah jembatan, arus bolak-
balik selalu mengalir melewati dua buah diode untuk masing-masing kutub pada
proses pengaliran arus AC.
8. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa :

1) Rangkaian penyearah jembatan bekerja dengan mengubah tegangan


masukan AC menjadi tegangan keluaran berbentuk DC sebesar.

2) Penyearahan jenis jembatan ini memiliki factor ripple sebesar 0.46


(46%).

3) Tegangan AC pada percobaan penyearahan jembatan ini lebih kecil dari


pada tegangan DC, berbeda dengan teori penyearah jembatan yang
menyatakan “tegangan DC selalu lebih kecil dari nilai tegangan AC”.

4) Pada penyearah jembatan, arus bolak-balik selalu mengalir melewati dua


buah diode untuk masing-masing kutub pada proses pengaliran arus AC.
LAMPIRAN

1. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Jembatan

2. Penyearah Gelombang Penuh Jembatan Dengan Beban R=100 Ω


3. Penyearah Gelombang Penuh Jembatan Dengan Beban R=200 Ω

4. Penyearah Gelombang Penuh Jembatan Dengan Beban R=300 Ω


5. Penyearah Gelombang Penuh Jembatan Dengan Beban R=100 Ω +
L=50mH

6. Penyearah Gelombang Penuh Jembatan Dengan Beban R=200 Ω +


L=100mH
7. Penyearah Gelombang Penuh Jembatan Dengan Beban R=300 Ω +
L=100mH

Anda mungkin juga menyukai