Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

Praktikum Elektronika Daya

NAMA : IZZATUL FITRI NADIA


NIM : 19130019

TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021/2022
Penyearah 1 Fasa Tak Terkendali Gelombang Penuh

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah satu fasa gelombang penuh tak terkendali
dengan berbagai variasi beban
2. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang input dan output penyearah satu fasa
gelombang penuh tak terkendali pada beban yang bervariasi

II. TEORI SINGKAT


A. Penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda
Penyearah gelombang penuh dengan dua diode menggunakan trafo yang memiliki Center Tap
(CT). Gambar 1 menunjukkan bentuk gelombang penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda
dengan beban R murni.

Gambar 1. Bentuk gelombang penuh 2 dioda dengan beban resistif

Pada saat tegangan sumber pada posisi positif, Dioda 1 akan mengalirkan arus ke beban R, dan
saat tegangan sumber pada posisi negative, diode 2 akan mengalirkan arus ke beban R.

B. Penyearah gelombang penuh dengan 4 dioda


Bentuk gelombang penyearah gelombang penuh dengan 4 dioda dengan beban R murni dapat
dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Bentuk gelombang penuh 4 dioda dengan beban resistif


Pada saat tegangan sumber pada posisi positif, Dioda 1 dan 4 akan mengalirkan arus ke beban R,
dan saat tegangan sumber pada posisi negative, diode 2 dan 3 akan mengalirkan arus ke beban R.

Pada beban resistif, sudut pemadaman diode terjadi pada sudut konduksi β = π. Bentuk
gelombang arus dan tegangan outputnya sama tanpa ada pergeseran fasa.
Besarnya tegangan dan arus rata-rata output :

Persamaan daya :

dan efisiensi :

Tegangan keluaran terdiri dari komponen dc dan komponen ac atau ripple. Nilai efektif (rms)
komponen ac tegangan keluaran adalah :

Faktor bentuk (form factor) :

Faktor ripple (ripple factor) :

Faktor kegunaan trafo (trafo utilization factor):

III. KOMPONEN
1. Sumber AC
2. Transformator Center Tap
3. Dioda
4. Resistor
5. Voltmeter
6. Ampermeter

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN


A. Menggunakan 2 Dioda

B. Menggunakan 4 Dioda

V. TABEL PENGAMATAN
A. Menggunakan 2 dioda
Load R V-out,rms Iout,rms Bentuk Gelombang
No. (Ohm) (Volt) (Ampere) Input Output
1. 10 155.5 15.5

2. 20 155.5 7.8

3. 30 155.5 5.2

4. 40 155.5 3.9

5. 50 155.5 3.1

B. Menggunakan 4 dioda
Load R V-out,rms Iout,rms Bentuk Gelombang
No. (Ohm) (Volt) (Ampere) Input Output
1. 10 155.6 15.6

2. 20 155.6 7.8

3. 30 155.6 5.2

4. 40 155.6 3.9

5. 50 155.6 3.1

VI. ANALISIS
1. Ripple Factor ( r )
 Penyearah Gelombang penuh 2 dioda
a. R = 10
Vdc = 2Vm / π = 2 x 219.91 / 3.14 = 140 v
Idc = Vdc / R = 140 / 10 = 14 A

Vrms = Vm /    = 219,91 / √2 = 155,5 v

Irms = Vrms / R = 155,5 / 10 = 15,55 A


Vac = √ V2rms – V2dc = √ 24.1 80−19 . 600 = 67,68 V

FF = Vac / Vdc = 67,68 / 140 = 0,483


RF = √ FF2−1 = √ 0 , 4832−1 = - 0,517

b. R = 20
Vdc = 2Vm / π = 2 x 219.93 / 3.14 = 140 V
Idc = Vdc / R = 140 / 20 = 7 A

Vrms = Vm /    = 219,93 / √2 = 155,51 V

Irms = Vrms / R = 155,51 / 20 = 7,776 A


Vac = √ V2rms – V2dc = √ 24.183−1 9.60 0 = 67,69 V

FF = Vac / Vdc = 67,69 / 140 = 0,484

RF = √ FF2−1 = √ 0,4842 −1 = - 0,516

c. R = 30
Vdc = 2Vm / π = 2 x 219.94 / 3.14 = 140 V
Idc = Vdc / R = 140 / 30 = 4,7 A

Vrms = Vm /    = 219,94 / √2 = 155,52 V

Irms = Vrms / R = 155,52 / 30 = 5,184 A


Vac = √ V2rms – V2dc = √ 24.186−1 9. 600 = 67,72 V

FF = Vac / Vdc = 67,72 / 140 = 0,484

RF = √ FF2−1 = √ 0,4842 −1 = - 0,516

d. R = 40
Vdc = 2Vm / π = 2 x 219.95 / 3.14 = 140 V
Idc = Vdc / R = 140 / 40 = 3,5 A

Vrms = Vm /    = 219,95 / √2 = 155,53 V

Irms = Vrms / R = 155,53 / 40 = 3,888 A


Vac = √ V2rms – V2dc = √ 24.189−1 9.60 0 = 67,74 V

FF = Vac / Vdc = 67,74 / 140 = 0,484


RF = √ FF2−1 = √ 0,4842 −1 = - 0,516

e. R = 50
Vdc = 2Vm / π = 2 x 219.95 / 3.14 = 140 V
Idc = Vdc / R = 140 / 50 = 2,8 A

Vrms = Vm /    = 219,95 / √2 = 155,53 V

Irms = Vrms / R = 155,53 / 50 = 3,111 A


Vac = √ V2rms – V2dc = √ 24.189−1 9.60 0 = 67,74 V

FF = Vac / Vdc = 67,74 / 140 = 0,484

RF = √ FF2−1 = √ 0,4842 −1 = - 0,516

 Penyearah Gelombang penuh 4 dioda


a. R = 10
Vdc = 2Vm / π = 2 x 219.99 / 3.14 = 140 v
Idc = Vdc / R = 140 / 10 = 14 A

Vrms = Vm /    = 219,99 / √2 = 155,56 v

Irms = Vrms / R = 155,56 / 10 = 15,56 A


Vac = √ V2rms – V2dc = √ 24.1 98−19 . 600 = 67,81 V

FF = Vac / Vdc = 67,81 / 140 = 0,484

RF = √ FF2−1 = √ 0 , 484 2−1 = - 0,516

b. R = 20
Vdc = 2Vm / π = 2 x 219.99 / 3.14 = 140 V
Idc = Vdc / R = 140 / 20 = 7 A

Vrms = Vm /    = 219,99 / √2 = 155,56 V

Irms = Vrms / R = 155,56 / 20 = 7,778 A


Vac = √ V2rms – V2dc = √ 24.198−1 9.60 0 = 67,81 V
FF = Vac / Vdc = 67,81 / 140 = 0,484

RF = √ FF2−1 = √ 0,4842 −1 = - 0,516

c. R = 30
Vdc = 2Vm / π = 2 x 219.99 / 3.14 = 140 V
Idc = Vdc / R = 140 / 30 = 4,7 A

Vrms = Vm /    = 219,99 / √2 = 155,56 V

Irms = Vrms / R = 155,56 / 30 = 5,185 A


Vac = √ V2rms – V2dc = √ 24.198−1 9.60 0 = 67,81 V

FF = Vac / Vdc = 67,81 / 140 = 0,484

RF = √ FF2−1 = √ 0,4842 −1 = - 0,516

d. R = 40
Vdc = 2Vm / π = 2 x 219.99 / 3.14 = 140 V
Idc = Vdc / R = 140 / 40 = 3,5 A

Vrms = Vm /    = 219,99 / √2 = 155,56 V

Irms = Vrms / R = 155,56 / 40 = 3,889 A


Vac = √ V2rms – V2dc = √ 24.198−1 9.60 0 = 67,81 V

FF = Vac / Vdc = 67,81 / 140 = 0,484

RF = √ FF2−1 = √ 0,4842 −1 = - 0,516

e. R = 50
Vdc = 2Vm / π = 2 x 219.99 / 3.14 = 140 V
Idc = Vdc / R = 140 / 50 = 2,8 A

Vrms = Vm /    = 219,99 / √2 = 155,56 V

Irms = Vrms / R = 155,56 / 50 = 3,111 A


Vac = √ V2rms – V2dc = √ 24.198−1 9.60 0 = 67,81 V
FF = Vac / Vdc = 67,81 / 140 = 0,484

RF = √ FF2−1 = √ 0,4842 −1 = - 0,516

2. Efficiency
A. Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda

a. R = 10
Pdc = V2dc / R = 19.600 / 10 = 1960
Prms = V2rms / R = 24.180 / 10 = 2418
η = Pdc / Prms = 0,81
b. R = 20
Pdc = V2dc / R = 19.600 / 20 = 980
Prms = V2rms / R = 24.183 / 20 = 1209
η = Pdc / Prms = 0.81
c. R = 30
Pdc = V2dc / R = 19.600 / 30 = 653,3
Prms = V2rms / R = 24.186 / 30 = 806,2
η = Pdc / Prms = 0.81
d. R = 40
Pdc = V2dc / R = 19.600 / 40 = 490
Prms = V2rms / R = 24.189 / 40 = 604,7
η = Pdc / Prms = 0.81
e. R = 50
Pdc = V2dc / R = 19.600 / 50 = 392
Prms = V2rms / R = 24.189 / 50 = 483,8
η = Pdc / Prms = 0.81

B. Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda


a. R = 10
Pdc = V2dc / R = 19.600 / 10 = 1960
Prms = V2rms / R = 24.198 / 10 = 2419
η = Pdc / Prms = 0,81
b. R = 20
Pdc = V2dc / R = 19.600 / 20 = 980
Prms = V2rms / R = 24.198 / 20 = 1209
η = Pdc / Prms = 0.81

c. R = 30
Pdc = V2dc / R = 19.600 / 30 = 653,3
Prms = V2rms / R = 24.198 / 30 = 806,6
η = Pdc / Prms = 0.81
d. R = 40
Pdc = V2dc / R = 19.600 / 40 = 490
Prms = V2rms / R = 24.198 / 40 = 604,9
η = Pdc / Prms = 0.81
e. R = 50
Pdc = V2dc / R = 19.600 / 50 = 392
Prms = V2rms / R = 24.198 / 50 = 483,9
η = Pdc / Prms = 0.81

3. Jelaskan perbedaan antara penyearah gelombang penuh 2 dioda dengan


penyearah gelombang penuh 4 dioda

VII. TUGAS
Aplikasi rangkaian di lapangan :
1. UPS
Uninterruptible power supply (UPS) adalah perangkat yang biasanya
menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat
memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang
terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting
dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta
kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat
penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa
telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi.
2. Adaptor
Adaptor AC, adaptor AC/DC, atau konverter AC / DC adalah jenis catu daya
eksternal, sering kali tertutup dalam kasus yang mirip dengan colokan AC.
Nama umum lainnya termasuk paket plug, adaptor plug-in, blok adaptor,
adaptor listrik rumah tangga, adaptor saluran listrik, kutil dinding, bata listrik,
dan adaptor daya. Adaptor untuk peralatan bertenaga baterai dapat
digambarkan sebagai pengisi daya atau pengisi daya. Adaptor AC digunakan
dengan perangkat listrik yang membutuhkan daya tetapi tidak mengandung
komponen internal untuk mendapatkan tegangan dan daya yang diperlukan
dari daya listrik.

Anda mungkin juga menyukai