II.
TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menganalisa hasil percobaan setengah gelombang.
2. Menghitung efisiensi, form factor (FF), Riple Factor (RF), dan TUF (Transfer
Utilisa Factor).
TEORI SINGKAT
Rangkaian penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah
sederhana yang hanya dibangun menggunakan satu dioda saja, seperti diilustrasikan
pada gambar berikut ini.
Prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang ini adalah pada
saat setengah gelombang pertama (puncak) melewati dioda yang bernilai positif
menyebabkan dioda dalam keadaan forward bias sehingga arus dari setengah
gelombang pertama ini bisa melewati dioda.
Pada setengah gelombang kedua (lembah) yang bernilai negatif menyebabkan
dioda dalam keadaan reverse bias sehingga arus dan setengah gelombang kedua
yang bernilai negatif ini tidak bisa melewati dioda. Keadaan ini terus berlanjut dan
berulang sehingga menghasilkan bentuk keluaran gelombang seperti diperlihatkan
pada gambar berikut ini.
Dari gambar di atas, gambar kurva D1-anoda (biru) merupakan bentuk arus
AC sebelum melewati dioda dan kurva D1-katoda (merah) merupakan bentuk arus
AC yang telah dirubah menjadi arus searah ketika melewati sebuah dioda.
Pac=Vrms Irms
2
Pdc ( 0,318 Vm )
=
=
=0,405
Efisiensi
Pac
( 0,5 Vm )2
( 0,5 Vm )2
Vac
Form Factor (FF) Vdc = ( 0,318 Vm )2 =1,57
Tegangan output terdiri dari dua komponen yaitu komponen DC dan komponen AC.
Besarnya tegangan output komponen AC :
Vac= V 2rms V 2dc
Vrms
Vdc
Ripple Factor RF
Vac
=
Vdc
Besarnta TUF (Transfer Utilitation Factor)
Pdc
Vs Is
V.
VI.
No
1.
GAMBAR RANGKAIAN
LANGKAH PERCOBAAN
1. Rakitlah alat dan bahan seperti gambar percobaan.
2. Setelah selesai kalibrasi alat ukur CRO 1 Volt=1cm.
3. Pastikan rangkaian sudah benar lalu hubungkan rangkaian dengan sumber
tegangan.
4. Amati penunjukan alat ukur kemudian catat dan masukkan dalam tabel
pengamatan.
5. Gambar bentuk gelombang input dan output. Untuk melihat gelombang input
pindahkan Probe Y ketitik sebelum dioda (D).
6. Lakukan pengamatan ini setiap perubahan R.
7. Setelah selesai melakukan percobaan kumpulkan alat dan bahan dan kembalikan
ke tempat semula.
TABEL PENGAMATAN
Beban
R
100
Input
Vm
(Cm)
9
Vrms
(Volt)
4,5
Idc
(mA)
21
Vdc
(Volt)
2,2
Bentuk Gelombang
Input
Vpp=18 V
Output
7V
2.
220
4,5
10,5
2,5
Vpp= 18 V
8V
3.
330
9,5
4,75
7,8
2,2
Vpp=19 V
8V
4.
2K2
9,5
4,75
5,5
Vpp=19 V
9V
VII.
1.
Vrms=0,5 9=4,5
2.
Vrms=0,5 9=4,5
3.
Vrms=0,5 9,5=4,75
4.
Vrms=0,5 9,5=4,75
1.
2.
3.
4.
Irms=
0,5 Vm 4,5
=
=0,045
R
100
Irms=
0,5 Vm 4,5
=
=0,02
R
220
Irms=
0,5 Vm 4,75
=
=0,014
R
330
Irms=
0,5 Vm 4,75
=
=0,002
R
2200
0,5 Vm
R
Pdc=2,2 21=46,2
2.
Pdc=2,5 10,5=26,25
3.
Pdc=2,27,8=17,16
4.
Pdc=5,5 4=22
D. Menghitung Pac
Pac=Vrms Irms
1.
Pac=4,5 0,045=0,202
2.
Pac=4,5 0,02=0,09
3.
Pac=4,75 0,014=0,06
4.
Pac=4,75 0,002=0,0095
E. Menghitung efisiensi
2
Pdc ( 0,318 Vm )
=
=
=0,405
Pac
( 0,5 Vm )2
1.
2.
3.
4.
( 0,318 9 )2
=
=0,404
( 0,5 9 )2
( 0,318 9 )2
=0,404
( 0,5 9 )2
( 0,318 9.5 )2
=
=0,404
( 0,5 9. )2
( 0,318 9 )2
=0,404
( 0,5 9 )2
( 0,5 Vm )2
Vac
FF=
=
=1,57
Vdc ( 0,318 Vm )2
1.
( 0,5 9 )2
FF=
=2,47
( 0,318 9 )2
2.
( 0,5 9 )2
FF=
=2,47
( 0,318 9 )2
3.
( 0,5 9,5 )2
FF=
=2,47
( 0,318 9,5 )2
4.
( 0,5 9,5 )2
F F=
=2,47
( 0,318 9,5 )2
Vrms
Vdc
21
Vac
RF=
=
Vdc
1.
2.
3.
4.
TUF=
46,2
=161,34
0,707.9 0,045
TUF=
26,25
=206,27
0,707.9 0,02
TUF=
17,16
=182,49
0,707.9,5 0,014
TUF=
22
=1637,75
0,707.9,5 0,002
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat di amati pada tabel pengamatan dan di
tarik kesimpulan bahwa :
a. Nilai Vdc yang diperoleh berbanding lurus dengan nilai tahanan (R).
b. Nilai tahanan (R) berbanding terbalik dengan Idc.
c. ketika gelombang masukan bernilai positif, arus dapat melewati dioda tetapi
ketika gelombang masukan bernilai negatif, arus tidak dapat melewati dioda.
Karena hanya setengah gelombang saja yang bisa di searah-kan, maka outputnya
berupa setengah gelombang.