2
Juli 2019
ISSN : 2085 – 1669
e-ISSN : 2460 – 0288
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek
Email : jurnalteknologi@umj.ac.id
U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A
ABSTRAK
Alat bantu penangkapan ikan adalah alat yang digunakan sebagai pendukung kegiatan penangkapan ikan para
nelayan dan kelos adalah salah satunya. Kelos berfungsi sebagai alat bantu penggulung jaring dengan bentuk
seperti tabung yang mengecil pada bagian tengah serta memiliki lubang poros untuk berputar. Dalam
mendukung program pemerintah khususunya Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menyediakan alat
bantu tangkap bagi nelayan menengah ke bawah, maka diperlukan penelitian tentang alat bantu penangkapan.
Tulisan ini menyajikan tentang penelitian lanjutan untuk mendapatkan proses pengecoran yang optimal serta
estimasi biaya produksi yang minimum. Metode manufaktur yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
design for manufacturing. Berdasarkan hasil yang didapatkan, bahwa masih terdapat cacat pada produk kelos
yang dihasilkan, yaitu cacat porositas dan inklusi. Cacat porositas disebabkan oleh runtuhnya pasir pada saat
proses pengecoran, sehingga ada bagian yang tidak terbentuk. Solusinya adalah dengan menambahkan
komposisi cairan penguat pasir. Sedangkan cacat inkusi terjadi akibat adanya renggangan pada bagian
sambungan antara cope dan drag, maka solusinya adalah dengan menambahkan bagian pengunci pada area yang
mudah renggang. Perkiraan harga biaya produksi untuk 1 unit produk kelos berdasarkan hasil analisis biaya
produksi, yaitu ± Rp. 7.537.530 (tujuh juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh rupiah) dengan
kapasistas produksi 3-4 unit kelos siap pakai per hari.
ABSTRACT
Fishing aids are tools used to support fishing activities of fishermen and spools are one of them. Kelos function
as a tool for nets rollers with a shape like a tube that shrinks in the middle and has a shaft to rotate. In
supporting the government program specifically the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries in providing
fishing equipment for lower-middle-class fishermen, research is needed on fishing aids. This paper presents a
follow-up study of the research to obtain the optimal casting process and the minimum estimated production
costs. The design for the manufacturing method is used in this study. Based on the results obtained, that there is
still defects porosity and inclusion in kelos products. Porosity defects are caused by the collapse of sand during
the casting process so that there are parts that are not formed. The solution is to add a composition of water
glass of sand. While inclusion defects occur due to a stretch in the connection between the cope and drag, the
solution is to add a locking part to the area that is easily stretched. The estimated price of production costs for 1
unit of spooled products based on the results of the analysis of production costs, which is ± Rp. 7,537,530 (seven
million five hundred thirty-seven thousand five hundred thirty rupiahs) with the capacity to produce 3-4 ready-
made kelos per day.
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jurtek.11.2.127-138
Jurnal Teknologi Volume 11 No. 2 Juli 2019 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
128
A. Suwandi, A. Hermanto, D.L. Zariatin, B. Sulaksono, dan E. Prayogi1 : Proses Manufaktur Dan Estimasi Biaya Produksi Untuk Produk Kelos
129
Jurnal Teknologi Volume 11 No. 2 Juli 2019 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
e. Tambahan Pelenturan
Penyusutan coran pada waktu Gambar 3. Bagian-bagian sistem saluran
pembekuan dan pendinginan, kadang-kadang (Campbell, 2011)
bukan saja mengecilkan keseluruhan, tapi juga
mengakibatkan pelenturan yang tergantung Seperti yang diperlihatkan pada
pada bentuk corannya (Palagan, 2015). Untuk Gambar 3, sistem saluran terdiri dari:
menghindari pelenturan pada coran, maka 1. Cawan Tuang (Basin). Cawan tuang
dengan sengaja pola dilenturkan dengan merupakan penerima yang menerima
membuat petunjuk dalam rencana pembuatan cairan logam langsung dari ladel.
pola, agar disimpangkan ke arah yang Biasanya berbentuk corong atau cawan
berlawanan. Seperti: menempatkan rusuk- dengan saluran turun dibawahnya.
rusuk atau penambahan tebal sesuai dengan Kedalaman cawang tuang berpengaruh
besar pelenturan yang diharapkan. terhadap hasil coran, maka dari itu
ukuran cawang tuang harus
f. Inti (Core) diperhatiakan.
Inti adalah suatu bentuk dari pasir yang 2. Saluran Turun (Sprue). Saluran
dipasang atau diletakkan pada rongga cetakan pertama yang membawa logam cair
untuk mencegah pengisian logam cair yang dari cawan tuang ke dalam pengalir
seharusnya berbentuk lubang atau rongga dan saluran masuk, dibuat tegak lurus
dalam suatu produk cor. Inti terdiri dari dengan irisan berupa lingkaran dan ada
berbagai jenis, yaitu inti kulit, inti CO2, inti pula yang berbentuk runcing.
udara dan sebagainya. Pengklasifikasian di atas 3. Pengalir (Runner). Pengalir yaitu
ditentukan berdasarkan pengikat atau jenis saluran yang membawa logam cair dari
proses pembuatan inti, disamping pasir dan saluran turun ke bagian-bagian yang
pengikat tanah lempung (Aryadita, 2018). cocok pada cetakan, pengalir biasa
Inti biasanya mempunyai telapak inti.
Penentuan bentuk dan ukuran telapak inti harus
130
A. Suwandi, A. Hermanto, D.L. Zariatin, B. Sulaksono, dan E. Prayogi1 : Proses Manufaktur Dan Estimasi Biaya Produksi Untuk Produk Kelos
NG
Pemeriksaan
Kualitas?
OK
Perhitungan biaya
Analisis Biaya produksi dan harga
Produksi jual produk
131
Jurnal Teknologi Volume 11 No. 2 Juli 2019 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
dianalisis dengan simulasi pengecoran terlebih dari SOP dan OPC yang telah dihasilkan pada
dahulu. Berdasarkan hasis analisis diperoleh penelitian sebelumnya. Berikut hasil dari
yaitu: tahapan manufaktur produk kelos:
1. Parameter dimensi awal produk kelos
1. Pembuatan Pola
yang telah diketahui berdasarkan desain
Pada proses pengecoran produk kelos ini,
awal. Ditambahkan nilai penyusutan
jenis pola (pattern) yang
untuk logam aluminium sebesar 1.2% dan
direkomendasikan adalah pola belahan.
menentukan nilai untuk permesinan, yang
Pola ini dipilih karena lebih mudah dalam
sudah diketahui sebesar 2 mm disetiap sisi
pelepasan hasil produk coran nantinya
produk kelos.
akibat adanya bagian cope dan drag. Dari
2. Parameter pengecoran, yaitu: waktu
sisi biaya produksi, pola seperti ini lebih
penuangan cairan logam = 7,981 s;
mudah dibuat dan murah.
temperatur tapping = ±705oC, serta
temperatur purring = ±650oC
3. Daerah cacat kritis tidak berada pada
bagian produk. Hanya ada sedikit cacat
porositas pada bagian inti produk (lihat
Gambar 6).
132
A. Suwandi, A. Hermanto, D.L. Zariatin, B. Sulaksono, dan E. Prayogi1 : Proses Manufaktur Dan Estimasi Biaya Produksi Untuk Produk Kelos
133
Jurnal Teknologi Volume 11 No. 2 Juli 2019 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
134
A. Suwandi, A. Hermanto, D.L. Zariatin, B. Sulaksono, dan E. Prayogi1 : Proses Manufaktur Dan Estimasi Biaya Produksi Untuk Produk Kelos
135
Jurnal Teknologi Volume 11 No. 2 Juli 2019 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
136
A. Suwandi, A. Hermanto, D.L. Zariatin, B. Sulaksono, dan E. Prayogi1 : Proses Manufaktur Dan Estimasi Biaya Produksi Untuk Produk Kelos
Produk Puli Pada Proses Pengecoran Dengan Kapasitas 4,77 m3. Jurnal
Aluminium Daur Ulang. Momentum, 48- Teknologi, 9(2), 103-116.
55. Palagan, F. F. 2015. Pengaruh Model Sistem
Boothroyd, G., Dewhusrt, P., & Knight, W. A. Saluran Pada Proses Pengecoran Logam
2011. Product Design for Manufacture Al-Si Dengan Penggunaan 15% Lumpur
and Assembly. Florida: CRC Press. Porong, Sidoarjo Sebagai Pengikat Pasir
BSN. 2008. Istilah dan definisi - Bagian 13: Cetak Terhadap Cacat Cor Fluiditas Dan
Alat bantu penangkapan ikan (SNI Kekerasan Cor . Jurnal Teknik Mesin ,
7277.13:2008). Jakarta: Badan 1-11.
Standardisasi National Indonesia. Pudjiastuti, S. 2015. Peraturan Menteri
Cahyadi, R., & Suwandi, A. 2017. Kelautan dan Perikanan No. 45/Permen-
Perancangan Alat Bantu Penangkap Ikan KP/2015: Rencana Strategis
(Fishing Deck Machinery) untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan
Peningkatan Produktifitas Nelayan. Tahun 2015-2019. Kementerian
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Kelautan dan Perikanan.
(pp. 1-9). Jakarta: Fakultas Teknik Retnowati, E. 2011. Nelayan Indonesia Dalam
Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pusaran Kemiskinan Struktural
Campbell, J. 2011. Complete Casting (Perspektif Sosial, Ekonomi Dan
Handbook: Metal Casting Processes, Hukum). PERSPEKTIF, 149-159.
Metallurgy, Techniques and Design. Soemardi, T. P., & Agri Suwandi, G. K. 2016.
Waltham, USA: Elsevier Ltd. The Effect of Temperature Increase,
Herbandono, K. 2011. Perancangan dan Holding Time and Number of Layers on
Simulasi Pengecoran pada Pembuatan Ceramic Shells Using The Investment
Casing Turbinirect Condensing 3,5 MW. Casting Process. International Journal
Depok: Fakultas Teknik Departemen of Technology, 7(6), 1035-1044.
Teknik Metalurgi dan Material. Surdia, T., & Sinkoru, S. 2000. Pengetahun
International, A. 2009. Casting Design and Bahan Teknik. Jakarta: Pradnya
Performance. Ohio, USA: ASM Paramita.
International. Tanjung, A. S., & Suwandi, A. 2017.
Lasabuda, R. 2013. Pembangunan Wilayah Manufaktur Alat Bantu Penangkapan
Pesisir Dan Lautan Dalam Perspektif Ikan (Fishing Deck Machinery)
Negara Kepulauan Republik Indonesia. Produksi Dalam Negeri. Seminar
Jurnal Ilmiah Platax, 92-101. Nasional Sains dan Teknologi (pp. 1-6).
Libyawati, W., Suwandi, A., & Agustian, H. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas
2017. Rancang Bangun Teknologi Muhammadiyah Jakarta.
Modified Atmosphere Storage (Mas)
137
Jurnal Teknologi Volume 11 No. 2 Juli 2019 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
138