Anda di halaman 1dari 9

2.

2 Pengukuran Kapasitor

1. Tujuan

Mahasiswa dapat bentuk dan jenis kapasitor,cara membaca kapasitor dan

memahami cara pengisian dan pengosongan muatan listrik pada kapasitor.

2. Gambar Rangkaian

a. Pengukuran Kapasitor

C
Gambar 2.3 Pengukuran Kapasitor

Gambar2.4 Pengukuran Kapasitor Seri Pararel


b. Pengisian Muatan listrik pada Kapasitor

3. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibuthkan pada percobaan ini adalah

1. Kapasitor 9 Buah

2. Resistor 3 Buah

3. Kapasitansi meter 1 Buah

4. Power supply DC 1 Buah

4. Langkah-Langkah Percobaan

a. Catat nilai kapsitansi yang tertera pada Kapasitor tabel 2.1

b. Rangkailah rangkaian seperti gambar 2.4 dan gambar 2.5

c. Putar selector untuk berbagai kapasitansi yang tepat.

d. Hubungkan pin ke komponen untuk mengukur kapasitansi

e. Cara pengukuran hasil pengukuran pada tabel 2.1


5. Hasil Percobaan

Tabel 2 Hasil Pembacaan Dan Pengukuran Kapasitor

Menurut percobaan diatas dapat dilihat bahwa hasil pengukuran dari

sebuah kapasitor memiliki satuan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis

kapasitornya. Contoh pembacaan kode :

1. C1 = Jenis kapasitor Elco

Tegangan = 50 V 1500 µF

2. C2 = Jenis kapasitor Elco

Tegangan = 10 V 4700 µF

3. C3 = Jenis kapasitor Elco

Tegangan = 16 V 1000 µF
4. C4 = Jenis kapasitor Elco

Tegangan = 25 V 100 µF

5. C5 = Jenis kapasitor Elco

Tegangan = 25 V 100 µF

6. C6 = Jenis kapasitor Elco

Tegangan = 16 V 100 µF

7. C7 = Jenis Polyster

Kode : 2A103J

2A : Simbol Tegangan

103 : 10000 PF

J : Nilai toleransi

8. kaC8 = Jenis Keramik

Tegangan = 471 PF

9. C9 = Jenis keramik

Tegangan = 101 PF

Pada C7, C8 dan C9 satuannya pikoFarad karena pada saat kita

melakukan pengukuran menggunakan kapasitansi meter kita menggunakan

batas ukur 2 nF. Berdasarkan percobaan kapasitor yang telah di uji,

terdapat 3 jenis kapasitor yaitu kapasitor ELCO ( C1 – C6 ), kapasitor

polyster ( C7 ) dan kapasitor keramik ( C8 dan C9 ). Dari hasil pengukuran

kapasitansi meter hasil yang kita dapatkan tidak jauh berbeda dari

pembacaan nilai pada body kapasitor.


Perhitungan Seri-Paralel

a. Nilai hitung C1, C2, C3 :

b. Nilai hitung C4, C5, C6 :

c. Nilai hitung C7, C8, C9 :

Berdasarkan percobaan yang dilakukan pengukuran kapasitor dapat

dilihat bahwa hasil pengukuran tunggal ada beberapa yang melebihi

pembacaan dari kapasitor itu sendiri dan ada yang tidak melebihi pembacaan

kapasitor itu, namun hasil pengukuran tidak terpaut jauh, dan pengukuran

kapasitor seri-paralel dan hasil perhitungan rumus menunjukkan hasil yang

mendekati, tetapi pada perhitungan seri-paralel C1, C2, C3 terpaut jauh antara

pengukuran dan perhitungan rumus, maka dilakukan perhitungan nilai error

menggunakan rumus :

Hitung− ukur
Error (%) = | | 𝑥 100 %
Hitung
Contoh :

1500− 1453
C1 =| | 𝑥 100 %
1500

= 3, 13 %

Tabel Perhitungan Error

Perhitungan error kapasitor seri-paralel :

Hitung− ukur
Error (%) = | | 𝑥 100 %
Hitung

Contoh :

1107,8 – 568
C1, C2, C3 =| | 𝑥 100 %
1107,8

= 48,7 %

Tabel Perhitungan Error Seri-Paralel

Pengisian dan Pengosongan Kapasitor

Tabel Hasil Pengukuran Pengisian Dan Pengosongan Listrik Kapasitor


Pada pengisian dan pengosongan muatan listrik kita menggunakan

kapasitor 4700 µF dengan tegangan 1,5 V pada power supply, waktu dan

tegangan pada pengisian dan pengosongan muatan listrik dapat dilihat pada

tabel grafik berikut :

Tabel Grafik Pengisian Kapasitor

Tabel Grafik Pengosongan Kapasitor

Analisa :

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaitu hasil pengukuran

dari sebuah kapasitor memiliki satuan yang berbeda-beda tergantung pada

jenis kapasitornya. Pada percobaan ini terdapat 3 jenis kapasitor dari hasil

praktikum kita yaitu kapasitor kapasitor ELCO ( C1 – C6 ), kapasitor polyster

(C7) dan kapasitor keramik ( C8 dan C9 ). Dari hasil pengukuran kapasitansi

meter hasil yang kita dapatkan tidak jauh berbeda dari pembacaan nilai pada

body kapasitor, tetapi pada perhitungan kapasitor seri-paralel (C1, C2, C3)

nilainya berbeda antara pengukuran menggunakan alat ukur dan perhitungan

rumus mungkin saja disebabkan karena beberapa factor karena alat ukur yang

digunakan dalam keadaan kurang baik atau ada kesalahan dalam melakukan
pengamatan. Dan untuk percobaan pengisian dan pengosongan kapasitor

membutuhkan waktu yang berbeda, dimana pada pengisian kapasitor semakin

besar waktu yang dibutuhkan semakin besar juga tegangannya, sedangkan

pada pengosongan kapasitor semakin besar waktu yang dibutuhkan semakin

kecil tegangannya.

Kesimpulan

Kapasitor adalah komponen dasar elektronika yang berfungsi menyimpan

muatan listrik selama waktu tertentu. Kapasitor sendiri memiliki banyak jenisnya,

tetapi dari hasil praktikum kami terdapat terdapat 3 jenis kapasitor yaitu kapasitor

ELCO ( C1 – C6 ), kapasitor polyster (C7) dan kapasitor keramik ( C8 dan C9 ) dan

biasa memiliki satuan dari Pico farad (pF), Nano Farad (nF), Micro Farad (F), Dan

Mili Farad (mF).

Dimana pada setiap kapasitor memiliki tegangan dan nilai yang berbeda-beda,

begitup pada perhitungan nilai error, seperti contoh pada perhitungan nilai error

kapasitor C1,C2,C3 Seri-Paralel menggunakan rumus dan menggunakan pengukuran

nilai error yang dihasilkan begitu besar, hal ini dapat terjadi mungkin disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain alat yang digunakan dalam kondisi kurang baik,kesalahan

dalam pembacaan alat ukur dan faktor-faktor lainnya yang bias saja terjadi.

Sedangkan, untuk percobaan pengisian dan pengosongan kapasitor

membutuhkan waktu yang berbeda, dimana kami mendapatkan kesimpulan bahwa


pada pengisian kapasitor semakin besar waktu yang dibutuhkan semakin besar juga

tegangannya, sedangkan pada pengosongan kapasitor semakin besar waktu yang

dibutuhkan semakin kecil tegangannya.

Anda mungkin juga menyukai