Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM I

MATA KULIAH PRAKTIKUM DASAR 1


PENGUKURAN RESISTOR, KAPASITOR, & INDUKTOR
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Praktikum Dasar 1 yang dibimbing oleh
Bapak Muhammad Afnan Habibi, S.T., M.T., M.Eng

Disusun Oleh :

Riski Chandra Aprianto 190536645699

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
S1 TEKNIK ELEKTRO
SEPTEMBER 2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Melakukan Analisis


Pengukuran adalah membandingkan antara besaran kuantitas yang tidak
diketahui dengan satuan yang telah disetujui oleh dunia. Pengukuran yang
biasa kita dapat bukan merupakan nilai real dari suatu pengukuran, melainkan
merupakan pendekatan nilai antara instrument dengan objek yang diukur.

Dalam hal ini kita diperintahkan untuk menganalisis komponen teknik elektro
berupa resistor, kapasitor dan inductor dengan cara melakukan pengukuran
nilai – nilai besaran pada komponen – komponen tersebut yang diukur
perkomponen maupun disusun menjadi rangkaian seri dan parallel.

1.2 Tujuan Melakukan Analisis


adapun tujuan melakukan analisis ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur komponen RLC dengan
perhitungan matematis dari kode yang tertera pada RLC dan menggunakan
alat ukur.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur komponen RLC yang
digabungkan menjadi rangkaian seri atau pararel.

3. Untuk membuktikan apakah perhitungan matematis dengan pengukuran


secara langsung memliki nilai yang sama.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah perhitungan RLC secara matematis dan dengan menggunakan alat
ukur akan memiliki hasil yang sama?
2. Bagaimana cara mengukur RLC yang dirangkai menjadi sebuah rangkaian
seri atau pararel?
3. Apa kendala yang ditemukan dalam pengukuran menggunakan alat ukur?
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Hasil Pengukuran


Adapun hasil pengukuran yang telah kami ukur adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Lembar Pertama Jobsheet


Gambar 2. Lembar Kedua Jobsheet

Gambar Hasil Pengukuran


Resistor
R1 R2

R3 R4
R5

1)Seri R1 dan R2 2)Seri R3 dan R4


3)Pararel R1 dan R2 4)Pararel R3 dan R4

5)Seri No.1 dan No.2 6)Seri No.3 dan No.4


Kapasitor
C1 C2

C3 1)Seri C1 dan C2

2)Pararel C1 dan C2 3)Seri No.1 dan C3


Induktor
L1 L2

L3 1)Seri L1 dan L2

2)Pararel L1 dan L2
2.2 Hasil Analisis Pengukuran
a. Pengukuran terhadap resistor
Pada praktikum ini disediakan 5 buah resistor yang memiliki nilai yang
berbeda, kita diperintahkan untuk mencari nilai resistansi dari setiap
resistor dan mengetahui berapa besar nilai resistansinya ketika disusun
menjadi sebuah rangkaian seri dan pararel.
Mengukur resistansi pada sebuah resistor dapat menggunakan 2 cara, yaitu
dengan cara melihat warna pada gelang resistor seperti warna orange,
coklat dan emas. warna pertama menjadi angka pertama, warna kedua
menjadi angka kedua, warna ketiga menjadi faktor pengalinya dan warna
keempat menjadi nilai toleransinya.
Contohnya yaitu warna pertama coklat menunjukkan nilai 1, warna kedua
hitam menunjukkan nilai 0, warna ketiga orange menunujukkan nilai 3
dan warna ke 4 emas menunjukkan nilai 5% jadi nilainya 10 x 103 dengan
nilai toleransi 5%. Dan adapun cara kedua adalah dengan mengukur
menggunakan alat ukur, seperti multimeter.
Kendala yang muncul pada pengukuiran ini adalah tidak stabilnya nilai
besaran yang terukur oleh multimeter, sehingga sulit untuk menentukan
nilai besarannya.
b. Pengukuran terhadap kapasitor
Pada praktikum ini disediakan 3 buah kapasitor yang memiliki nilai yang
berbeda, yaitu kapasitor elektrik, mika dan keramik. Dipraktikum ini kita
diperintahkan untuk mencari tahu nilai besaran dari setiap kapasitor dan
mengetahui berapa nilai besarannya ketika disusun menjadi sebuah
rangkaian seri dan pararel.
Mengukur nilai pada sebuah kapasitor dapat menggunakan 2 cara yaitu
dengan cara membaca kode yang tertera pada kapasitor. Akan tetapi tidak
semua kapasitor dapat dibaca melalui kode.
Contonya yaitu jika memiliki kode 55J nilainya adalah 55 x 100 pF dengan
J sebagai toleransi sebesar 5% dan cara yang kedua adalah mengukur
menggunakan alat ukur, seperti multimeter.
Kendala yang muncul pada pengukuran ini adalah tidak stabilnya nilai
besaran yang terukur oleh multimeter, sehingga sulit untuk menentukan
nilai besarannya.

c. Pengukuran terhadap induktor


Pada praktikum ini disediakan 3 buah induktor yang memiliki nilai yang
berbeda. Kita diperintahkan untuk mencari nilai besaran dari setiap
induktor dan mengetahui nilai besarannya ketika disusun menjadi sebuah
rangkaian seri dan pararel.
Disini, kami diperintahkan untuk melakukan pengukuran langsung
menggunakan alat ukur LCR meter dengan cara memasukan kaki induktor
ke dalam lubang pengukuran yang tersedia pada sebuah LCR meter dan
secara otomatis nilai dari induktor akan ditunjukan pada layer LCR meter.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan “Percobaan 1 Komponen RLC” menunjukkan bahwa hasil
perhitungan secara sistematis berdasarkan kode-kode warna maupun
berdasarkan angka yang telah tertera (kapasitor) dengan pengukuran dengan
alat ukur yang berhubungan memiliki hasil yang sedikit berbeda. Perbedaan ini
terjadi akibat adanya faktor internal maupun eksternal dari RLC terebut,
misalnya seperti sudah berkurangnya daya kerja dari RLC tersebut akibat
pemakaian, pengaruh dari ketelitian alat ukur yang memberikan hasil yang
lebih spesik dari perhitungan manual, atau akibat dari faktor lainnya. Nilai
perbedaan ini masih dapat disebut benar karena setiap RLC memiliki nilai
“toleransi”.
Lalu, pada bagian pengukuran rangkaian RLC juga memiliki sedikit perbedaan
nilai. Perbedaan nilai ini tidak terlalu signifikan dan masih termasuk dalam
bagian nilai “toleransi”. Namun, pada tabel B2 terdapat cukup besar perbedaan
antara hasil perhitungan sistematis dengan hasil pengukuran dikarenakan
perbedaan kapasitor yang digunakan.
Dan juga ditemukan kendala, yaitu berubah-ubahnya nilai yang terukur oleh
multimeter yang menyulitkan kita dalam menentukan nilai besaran akhirnya.

Anda mungkin juga menyukai