Bab 1
PENDAHULUAN
untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro
1.1 Tujuan dari Panduan 1.2 Komponen-komponen Pembangkit Listrik Mikro Hidro 1.3 Tenaga Listrik dari Air 1.4 Darimana Air Datang?
Bab 2
2.1 Bahan-bahan referensi dasar 2.2 Kisaran Pencarian 2.3 Perkiraan Debit Air 2.4 Pemilihan Lokasi-Lokasi Potensial 2.4.1 Pemilihan pada peta 2.4.2 Pemilihan berdasarkan pada informasi setempat 2.4.3 Pemilihan lokasi-lokasi pembangunan yang potensial [Ref.2-1 Jarak jaringan transmisi dan distribusi dan kerugian tegangan] [Ref.2-2 Hubungan antara kerugian tegangan
dan jarak jaringan transmisi di Indonesia]
2-14 2-16
- c-1 -
[Ref.2-4 Metode perhitungan sederhana dari aliran sungai dengan model keseimbangan air dari
2-24 3-1 3-1 3-1 3-1 3-2 3-2 3-2 3-5 3-6 3-6 3-7 3-8 3-8 3-8 3-9 4-1 4-1 4-3 4-3 4-4 4-6 4-6 4-8 4-9 4-10 4-12 4-13 4-14 4-14
Bab 3
IDENTIFIKASI LOKASI
3.1 Tujuan Identifikasi Lokasi 3.2 Persiapan untuk Identifikasi Lokasi 3.2.1 Pengumpulan informasi dan persiapan 3.2.2 Rencana persiapan identifikasi lokasi 3.2.3 Peralatan yang diperlukan untuk identifikasi lokasi 3.3 Survei untuk Garis Besar Lokasi Proyek 3.4 Penjelasan tentang kondisi geologi yang mempengaruhi stabilitas dari struktur sipil utama 3.5 Survei pada Lokasi untuk Struktur Sipil 3.6 Pengukuran Debit Air 3.7 Pengukuran Head 3.8 Survei Permintaan 3.8.1 Metode survei permintaan 3.8.2 Hal-hal dalam survei permintaan 3.9 Penyurveian
Bab 4
PERENCANAAN
4.1 Sistem Layout 4.2 Bahan dan Faktor Kunci untuk Perencanaan 4.2.1 Hidrograph dan Kurva Durasi Aliran 4.2.2 Plant Factor and Load Factor 4.3 Pemilihan lokasi untuk struktur sipil utama 4.3.1 Lokasi Intake 4.3.2 Rute Saluran Air 4.3.3 Lokasi dari bak penenang 4.3.4 Rute penstock 4.3.5 Lokasi Rumah Pembangkit 4.3.6 Lokasi saluran pembuang 4.4 PERENCANAAN SUPLAI DAN PERMINTAAN 4.4.1 Seleksi dari fasilitas-fasilitas permintaan daya listrik
- c-2 -
4.4.2 Pengujian dari skala pembangunan dan keseimbangan suplai dan permintaan 4-15 5-1 5-1 5-1 5-4 5-8 5-8 5-10 5-12 5-15 5-15 Longitudinal 5-19 5-21 5-21 5-23 5-27 5-27 5-27 5-27 5-31 5-31 5-32 Potongan Melintang Kemiringan (slope)
Bab 5
5.1 Dam intake 5.1.1 Tipe-tipe dasar dam intake 5.1.2 Memutuskan ketinggian dam 5.2 Intake 5.2.1 Metode Intake 5.2.2 Poin-poin penting untuk mendisain intake 5.3 Bak pengendap 5.4 Saluran Pembawa 5.4.1 Tipe dan Struktur Dasar Saluran 5.4.2 Menentukan dan 5.5 Bak Penenang 5.5.1 Kapasitas bak penenang 5.5.2 Hal-hal penting untuk disain bak penenang 5.6 Penstock 5.6.1 Bahan Penstock 5.6.2 Perhitungan ketebalan pipa baja 5.6.3 Menentukan Diameter Penstock 5.7 Pondasi Rumah Pembangkit (Rumah pembangkit) 5.7.1 Pondasi untuk Turbin Impulse 5.7.2 Pondasi untuk Turbin Reaction
Bab 6
6.1 Struktur Fundamental dari Peralatan untuk Pembangkit Listrik 6.2 Turbin (Turbin air) 6.2.1 Tipe dan Output Turbin air 6.2.2 Kecepatan Spesifik dan Kecepatan Putaran dari Turbin 6.2.3 Disain Turbin Crossflow 6.2.4 Disain Turbin Tipe Pompa Terbalik (Pump As Turbine)
- c-3 -
6.3 Generator 6.3.1 Tipe-tipe Generator 6.3.2 Output Generator 6.3.3 Kecepatan dan jumlah batang generator 6.4 Fasilitas tenaga transmisi (Speed Increaser) 6.5 Fasilitas Kontrol dari Turbin dan generator 6.5.1 Pengatur Kecepatan 6.5.2 Pemicu generator 6.5.3 Diagram Single Line 6.6 Kontrol, Peralatan dan Pengamanan Pembangkit 6.6.1 Metode Kontrol Pembangkit 6.6.2 Peralatan Pembangkit 6.6.3 Pengamanan Pembangkit dan Jaringan Distribusi 330/220V 6.6.4 Pengaman Jaringan Distribusi 20 kV 6.7 Inlet valve
6-14 6-14 6-16 6-17 6-19 6-20 6-20 6-21 6-23 6-24 6-24 6-24 6-25 6-25 6-27 7-1 7-1 7-3 7-5 7-6 7-6 7-7 7-7 7-8 7-9 7-12 7-12 7-12 7-12 7-12 7-12 7-13
- c-4 -
Bab 7
7.1 Ide tentang Listrik 7.2 Pemilihan Jalur Distribusi 7.3 Fasilitas Distribusi 7.4 Tiang 7.4.1 Panjang Bentangan Tiang 7.4.2 Jarak Bebas Minimum yang Diijinkan untuk Konduktor dan Lingkungan 7.4.3 Ketinggian Tiang 7.4.4 Ukuran Tiang 7.5 Tarik tegang 7.6 Konduktor dan kabel 7.6.1 Kelebihan Konduktor dan Kabel 7.6.2 Ukuran Konduktor 7.6.3 Lendutan Konduktor 7.6.4 Beban Setiap Fasa 7.6.5 Dimanakah jaringan 3-fasa diubah ke jaringan satu fasa? 7.7 Trafo Distribusi
7.7.1 Jenis Trafo Distribusi 7.7.2 Kebutuhan Trafo 7.7.3 Penerapan Trafo Distribusi 7.7.4 Pemilihan Satuan Kapasitas 7.7.5 Lokasi 7.8 Sambungan Rumah (SR / HC(=House Connection)) 7.8.1 Pemakaian Sambungan Rumah 7.8.2 Pengkabelan dalam Rumah
7-13 7-14 7-15 7-15 7-15 7-16 7-16 7-17 8-1 8-1 8-14 8-14 8-16 8-17
Bab 8
PERKIRAAN
BIAYA
8.1 Perkiraan Biaya untuk Tahap Perencanaan Kasar 8.2 Perkiraan Biaya untuk Tahap Detail Desain 8.2.1 Jenis Biaya 8.2.2 Kuantitas 8.2.3 Satuan Biaya
Bab 9
MENEJEMEN
KONSTRUKSI
9-1 9-1 9-1 9-1 9-2 9-3 9-5 9-5 9-6 10-1 10-1 10-2 10-2 10-4 10-5 10-7
9.1 Menejemen Konstruksi untuk Fasilitas Sipil 9.1.1 Tujuan menejemen konstruksi 9.1.2 Kontrol kemajuan 9.1.3 Kontrol dimensi 9.1.4 Kontrol Kualitas 9.2 Menejemen konstruksi untuk Turbin, Generator dan Peralatan yang berhubungan dengannya 9.2.1 Instalasi 9.2.2 Pengaturan pada kondisi operasi
Bab 10
10.1 Pendahuluan 10.2 Pengoperasian 10.2.1 Pengoperasian dasar 10.2.2 Kasus darurat 10.2.3 Lainnya 10.3 Perawatan
- c-5 -
10.3.1 Patroli harian 10.3.2 Inspeksi Periodik 10.3.3 Inspeksi Khusus 10.4 Perekaman
10-7 10-8 10-9 10-10 11-1 11-1 11-2 11-2 11-5 11-6 11-7 11-7 11-15 11-15 11-18 11-19 11-21 11-23
Bab 11
MENEJEMEN
11.1 Organisasi 11.2 Sistem Menejemen 11.2.1 Tugas Orang-orang yang Bertanggungjawab 11.2.2 Jaringan Komunikasi 11.2.3 Sistem Pengambilan Keputusan 11.3 Sistem Keuangan 11.3.1 Sistem Tarif 11.3.2 Sistem Pengumpulan Tagihan Listrik 11.3.3 Pengeluaran 11.3.4 Prosedur dalam Pembayaran Keluar 11.3.5 Metode Buku Pembukuan 11.3.6 Sistem Menejemen Keuangan 11.4 Peraturan
- c-6 -