Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Mesin-Mesin Listrik

PRAKTIKUM IV
TEKNIK PENGASUTAN STAR DELTA MOTOR INDUKSI 3 FASA

I. TUJUAN

Memahami teknik pengasutan Star Delta (Y ) pada motor induksi


rotor sangkar

Mengetahui pengurangan arus yang masuk pada saat pengasutan

II. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

Panel kendali elektromagnetik ETL 172

Motor Induksi 3 Fasa

Kabel penghubung

III. TEORI DASAR


Motor induksi merupakan motor arus bolak balik yang paling luas
digunakan. Penamaan nya berasal dari kenyataan bahwa aqrus rotor motor
ini bukan diperoleh dari suatu sumber tertentu tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor
dengan medan putar yang dihasilkan oleh arus rotor.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga
fasa akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan
sinkron. Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor
konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus dan akan sesuai dengan
hukum Lentz. Dan kemudian rotor pun akan turut berputar mengikuti medan
putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip.
Dengan bertambahnya beban maka akan memperbesar kopel motor,
yasng oleh dikarenakan akan memperbesar pula arus induksi pada rotor,
sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan
bertambah besar. Jadi bila beban motor bertambah maka putaran rotor akan
cenderung menurun. Dikenal dua tipe motor induksi yaitu motor induksi

Lab. Konversi Energi Listrik

Praktikum Mesin-Mesin Listrik


dengan rotor belitan dan motor induksi dengan rotor sangkar.Perputaran
motor pada mesin arus bolak balik ditimbulakn oleh adanya medan putar
(fluks yang berputar) yang akan dihasilkan dalam kumparan statornya.
Medan putar ini terjadi apabila kumparan stator yang dihubungkan dalam
fasa yang banyak, dan pada umumnya dengan fasa 3( tiga ). Dan hubungan
yang terjadi dapat berupa hubungan bintang atau juga hubungan delta.
Motor induksi polyphase banyak digunakan pada kalangan industri
dan hal ini sangat berkaitan dengan keuntungan dan kerugian dari motor
induksi tersbut.
Keuntungan :
a. Sangat sedarhana dan daya tahan yang kuat ( Kontruksi hampir tidak
pernah terjadi kerusakan, khususnya tipe squirel cage ).
b. Harga relatif murah dan perawatan mudah
c. Efesiensi yang tinggi. Pada kondisi tertentu yakni berputar normal, tidak
dibutuhkan sikat dan karenanya rugi daya yang diakibatkannya dapat
dikurangi.
d. Tidak memerlukan starting tambahan dan tidak harus sinkron.
Kerugian :
a. Kecepatan tidak dapat dirubah tanpa pengorbanan efesiensi.
b. Tidak sepoerti motor DC atau Motor shunt, kecepatannya menurun
seiring dengan tambahan beban.
c. Kopel awal mutunya rendah dibandingkan dengan motor DC shunt.
Pada bagian stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat
kawat ( konduktor ) dari tiga kumparan tiga phase yang desebut kumparan
stator yang masing masing kumparan mendapatkan suplai arus tiga
phasa.Sedangkan pada bagian rotor yang merupakan tempat kumparan rotor
adalah bagian yang bergerak atau berputar. Ada dua jenis kumparan rotor
yaitu squirel cage rotor dan phase would rotor. Hampir 90 % kumparan rotor
dari motor induksi menggunakan jenis squirel cage rotor.Ini karena bentuk
kumparan nya sederhana dan tahan terhadap guncangan. Ciri khusus ini dari
squirel cage rotor adalah ujung ujung kumparan rotor terhubung singkat
Lab. Konversi Energi Listrik

Praktikum Mesin-Mesin Listrik


secara permanen. Lain halnya pada phase wound rotor yang ujung ujungnya
kumparan rotor akan terhubung langsung bila kecepatan putar rotor telah
sampai kecepatan putar normalnya dan secara otomatis melalui slip ring
yang tepasang pada bagian rotor.
Pada motor induksi terdapat koneksi dari suplay tiga phasa yaitu
berputarnya rotor pada motor induksi yang disebabkan oleh adanya medan
putar yang dihasilkan oleh arus yang melewatinya dari masing masing
kumparan stator. Mean putar ini terjadi apabila kumparan stator pada motor
induksi dihubungkan dengan sumber tegangan jala jala polyphase. Pada
umumnya sumber tegangan jala jala adalah tiga phase baik untuk
penggunaan motor induksi pada hubungan bintang maupun pada hubungan
delta.
Ada pun beda phase yang terjadi pada masing masing kumparan
stator untuk sumber jala jala tiga phase adalah sebesar 120 dan secara
matematis dari masing masing arus yang melewatinya dapat ditulis dengan
persamaan :
ic1 I m Sin
ic 2 I m Sin ( 120 )
ic 3 I m Sin ( 120 )

Pada motor Induksi terdapat beberapa prinsip kerja yaitu :


1. Apabila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan stator akan
timbul medan putar dengan kecepatan n s = 120 f/p.
2. Medan putar stator tersebut akan memotng batang konduktor pada rotor.
3. Akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi (ggl)
sebesar E 2 s = 4,44 f 2 N 2 m ( untuk satu fasa ).
4. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka ggl
(E) akan menghasilkan arus (I).
5. Adanya arus ( I ) didalam medan magnet menimbulkan gaya ( F ) pada
rotor.

Lab. Konversi Energi Listrik

Praktikum Mesin-Mesin Listrik


6. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya ( F ) pada rotor yang cukup
besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan
medan putar stator.
7. Tegangan induksi timbul karena terpotong potongnya batang
konduktor ( rotor ) oleh medan putar stator. Artinya agar tegangan
terinduksi diperlukannya adanya perbedaan relatif antara kecepatan
medan putar stator (ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).
8. Perbedaan kecepatan antara n s dan n r disebut slip ( S ) dan dinyatakan
dengan persaman :
S ( n s n r ) / n s x 100 %

9. Bila n r n s , maka tegangan tersebut tidak akan terinduksi dan arus


tidak mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan demikian tidak
dihasilkan kiopel. Kopel motor akan ditimbulkan apabila n r lebih kecil
dari n s .
10. Dan dilahat dari cara kerjanya, maka motor induksi tersebut disebut juga
sebagai motor tak serempak atau asinkron.
Berubah ubahnya kecepatan motor induksi ( n r ) mengakibatkan
berubahnya harga slip dari 100% pada saat start sampai 0 % pada saat motor
diam ( n r n s ) Dan hubungan frekuensi dengan slip dapat dilihat sebagai
berikut :
Bila f 1 frekuensi jala jala

n s 120 f1 / p

atau

f1 pns / 120

Dan pada rotor berlaku hubungan

f2

p(n s nr )
120
Lab. Konversi Energi Listrik

Praktikum Mesin-Mesin Listrik

f2

pns n s nr
x
120
ns

Karena
S

ns nr
ns

dan

f1

pns
120

Maka ;
f s f1 x S

Beberapa contoh jenis motor induksi adalah rotor belitan, rotor


sangkar, dan generator induksi.
a. Rotor Belitan.
Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan belitan
kumparan tiga fasa sama seperti kumparan stator. Kumparan stator dan
rotor juga mempunyai jumlah kutub yang sama. Penambahan tahanan
luar sampai pada harga tertentu, dapat membuat kopel mula mencapai
harga kopel maksimumnya. Kopel mula yang sangat besar emang
diperlukan pada waktu start. Motor induksi dengan rotor belitan
memungkinkan penambahan atau pengaturan tahanan luarnya. Tahanan
luar yang dapat diatur tersebut dihubungkan dengan rotor melalui cincin.
Selain untuk menghasilkan kopel mula yang besar, tahanan luar tadi
tersebut diperlukan untuk mengatasi arus mula mula yang besar pada
saat start. Di samping itu dengan mengubah ubah tahanan luar maka
kecepatan motor dapat diatur.
b. Rotor Sangkar.
Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan kumparan tang
terdiri dari beberapa batang konduktor yang disusun sedemikian rupa
sahingga menyerupai sangkai tupai. Kontruksi rotor seperti ini sangat
sederhana bila dibandingkan dengan rotor mesin listrik lainnya. Dengan
demikian harganya pun akan murah. Karena kontruksinya yang
Lab. Konversi Energi Listrik

Praktikum Mesin-Mesin Listrik


demikian maka tidak mungkin diberikan pengaturan thanan dari luar
seperti yang dilakukan pada motor induksi dengan rotor belitan. Untuk
membatasi arus mula yang sangat besar, maka tegangan sumber harus
dikurangi dan biasanya digunakan ototransformator atau pun juga
dengan menggunakan saklar Y . Tetapi berkurangnya arus akan
berakibat berkurangnya kopel mula sehingga rotor jenis ini yaitu sangkar
ganda dapat digunakan untuk mengurangi atau mengatasi berkurangnya
kopel mula tersebut.
c.

Generator Induksi.

Dengan menghubungkan sumber tegangan tiga fasa pada


kumparan stator maka akan dihasilkan medan putar. Penggerak utama
dipakai untuk memutar rotor searah dengan arah medan putar. Bila slip
dibuat negatif atau dengan kata lain kecepatan berputar rotor lebih besar
dari pada kecepatan medan putar, maka mesin akan berfungsi sebagai
generator dan energi listrik akan dikembalikan pada sistem jala jala.
Generator induksi jarang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik.
Tetapi penggunaannya yang penting adalah sebagai pengereman
regeneratif. Untuk pemakaian motor induksi yang pada saat saat tertentu
motor berputar melebihi kecepatan sinkronnya, maka secara otomatis
motor akan bekerja sebagai generator dan berlangsunglah proses
pengereman.
Hubung Star-Delta
Pada saat motor yang dihubungkan secara langsung ke sumber hanya
akan terjadi pengasutan sesaat, tidak adanya gaya gerak listrik balik untuk
melawan tegangan sumbernya. Jadi motor beraksi sebagai transformator
polyphasa.
Jika motor dihubungkan pada 6-8 kali arus beban penuh akan
menghasilkan 1,5 2,5 kali torka bebannya, hal ini akan menyebabkan drop
tegangan yang besar pada jaringan, dan akan mempengaruhi peralatan
peralatan listrik yang terhubung pada jaringan ini.
Lab. Konversi Energi Listrik

Praktikum Mesin-Mesin Listrik


Untuk mencegah hal tersebut maka diperlukan pengontrolan arus
inrush dengan memakai pengurangan tegangan pada belitan stator selama
periode starting, tegangan normal penuh digunakan ketika motor berputar
diatas kecepatannya.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode starting star
delta ( Y ). Yang digunakan pada motor yang dibuat untuk berputar
normal dengan belitan stator hubungan delta ( ). Metode ini terdiri dari
switch dua jalan yang menghubungkan motor pada star untuk starting dan
selanjutnya delta untuk putaran normal Hubungan tersebut dapat terlihat
pada gambar 1.
Ketika hubungan star, tegangan lebih terpakai masing masing
phase motor dikurangi oleh faktor
menjadi

1
3

dan sehingga torsi dibangun

1
dari yang akan dibangun jika motor dihubungkan langsung ke
3

delta. Arus jaringan akan dikurangi menjadi

1
.
3

I sc

Rush

Z
Z

Stator

Ist

Z
star

Gambar 4.1.1. Hubungan Star-Delta


Lab. Konversi Energi Listrik

Praktikum Mesin-Mesin Listrik


Sehingga selama periode starting ketika motor dihubungkan star (Y)
starting akan mengambil

1
1
bagian arus starting dan membangun
torsi
3
3

lebih banyak dihubungkan delta ( ) langsung.


Besar torsi yang diperoleh pada saat rotor akan berputar disebur
dengan torsi start. Nilai torsi start keadaannya selalu lebih besar dari nilai
torsi pad saat keadaan yang normal.
E r ggl rotor perphase dalam keadaan diam
Rr hamba tan rotor per phase

X r reak tan rotor perphase dalam keadaan diam

Z r impedansi rotor perphase dalam keadaan diam


Z r ( Rr ) 2 ( X r ) 2
Dimana nilai persamaan torsi rotor dalam keadaan diam atau pun
juga torsi akan berputar ( torsi start = Tst ) adalah
Er

Tst k1 .E r

( Rr )

Rr

(X r )

( Rr ) ( X r ) 2

k1

E r .Rr
Rr X r
2

Rugi inti ( besi ) yang ada pada bagian stator maupun bagian rotor
terdiri dari rugi arus pusar dan rugi histerisis. Rugi inti besi tersebut
tergantung pada frekuensi jala jala dan kepadatan fluks magnetik pada inti
besi. Hal ini dapat dikatakan tetap besar, karena rugi inti pada bagian rotor
diabaikan, karena frekuensi arus rotor pada kecepatan normal akan relatif
kecil.Adapun besar rugi tembaga total pada kumparan rotor adalah :
( pcu )r 3.I r .Rr

I rs

1 S

S Er

Rr ( S X r ) 2
2

1
S2

Er
( Rr / S 2 ) X r

Lab. Konversi Energi Listrik

Praktikum Mesin-Mesin Listrik


IV. PROSEDUR PERCOBAAN
Dengan menekan kontak S2 -

13
, maka rangkaian akan bekerja
14

dengan menghasilkan :
1.

Terminal U1, V1, dan W1 dari motor di ikutsertakan oleh kontak


kontak utama C1.

2.

Terminal U2, V2, dan W2 dari motor di ikutsertakan oleh kontak


kontak utama C2.

3.

Rangkaian star dipelihara oleh C1 -

13
13
setelah kontak S2 14
14

ditekan.
4.

Kumparan jaringan kontaktor C2 dan kontaktor rele Cr mendapat


energi melalui kontak C3 -

5.

61
.
62

Kumparan jaringan kontaktor C3 yang berfuingsi untuk hubungan


delta, tidak dihubungkan secara langsung oleh kontak Tc (kontak waktu) dan juga kontak C3 -

6.

57
58

53
.
54

Kontaktor jaringan C1 dan C2 beroperasi, akan menyebabkan


hubungan star.

7.

Setelah periode waktu tunda, kontak Tc -

57
akan menutup
58

sehingga kumparan jaringan C3 mendapat energi yang menyebabkan


kontak C3 -

53
61
menjadi tertutup, dan kontak C3 menjadi
54
62

terbuka.
8.

Dengan terbukanya C3 -

61
maka kumparan jaringan kontaktor C2
62

akan kehilangan energi, menyebabkan hubungan star jatuh dan


beralih ke hubungan delta.

Lab. Konversi Energi Listrik

Praktikum Mesin-Mesin Listrik


9.

kontaktor jaringan C1 dan C3 beroperasi, akan menyebabkan


hubungan delta.

10.

kontak S1 -

21
berfungsi untuk memutuskan kerja rangkaian.
22

V. DATA HASIL PERCOBAAN


No.

TRAFO

TEG.

VA

VB

VC

IA

IB

IC

SUMBER

(V)

(V)

(V)

(A)

(A)

(A)

Hub. Y

60V

Hub. Y

60V

W1

W2

pf

Rpm

2
3
4

Lab. Konversi Energi Listrik

Praktikum Mesin-Mesin Listrik


RANGKAIAN KENDALI PENGASUTAN STAR-DELTA MOTOR 3 FASA

RANGKAIAN UTAMA PENGASUTAN STAR-DELTA MOTOR 3 FASA

Gambar 4.2 Rangkaian utama dan Pengendali pengasutan Star-Delta


Motor 3 Fasa

Lab. Konversi Energi Listrik

Anda mungkin juga menyukai