Anda di halaman 1dari 4

Percobaan I

Basic Input / Output


M. Fadel (13115032)
Asisten : Ahmad Hasan Alfikri (13112012)
Tanggal Percobaan : 25/05/2018
EL3208 Praktikum Sistem Mikroprosesor
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak—Pada percobaan ini, praktikan mencoba II. LANDASAN TEORETIS


membuat program yang menggunakan pin I/O. Percobaan
Pin I/O pada mikrokontroler dapat dikonfigurasi sebagai
pertama yaitu pin I/O digunakan untuk mengendalikan
input atau output. Untuk mengubah konfigurasi pin I/O sebagai
LED dengan memberi logika ‘0’ atau ‘1’ untuk
input atau output bisa dilakukan dengan mengubah isi I/O
mengeluarkan besar tegangan 4,2 volt dan 0 volt membuat
LED hidup dan mati. Kemudian pin I/O sebagai register DDRB = 00H, sebaliknya jika dikonfigurasi sebagai
penggunaan saklar dengan tombol push-button yang output, maka isi I/O register DDRB = FFH.
disediakan, jika push-button ditekan maka logika akan
bernilai ‘0’ sedangkan tidak ditekan akan bernilai ‘1’. Von adalah tegangan pada pin I/O mikrokontroler ketika
Tterakhir pin I/O untuk mengendalikan relay. mengeluarkan logika ‘1’ (high). Untuk mikrokontroler atmega
8535, besar Voh = 4,2 volt dengan kondisi tegangan
Kata Kunci—AVR, ATMEGA8535, Pin I/O, LED, saklar, mikrokontroler (Vcc) 5 volt. Arus yg disediakan pada saat pin
push-button, relay. I/O berlogika ‘1’ sebesar 20 mA.
I. PENDAHULUAN
Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering Sebaliknya pin I/O mikrokontroler ketika mengeluarkan
dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. logika ‘0’ (low) disebut Vol. Besar Vol maksimum sebesar = 0,7
Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur RISC (Reduce volt dengan kondisi tegangan mikrokontroler (Vcc) = 5 volt.
Instruction Set Computing) delapan bit, di mana semua Kemampuan menerima arus pada saat pin I/O berlogika ‘0’
instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16 bits word) dan adalah sebesar 20 mA.
sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus
clock. ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit Tabel Konfigurasi pin I/O Mikrokontroler atmega8535
buatan Atmel untuk keluarga AVR yang diproduksi secara Internal
massal pada tahun 2006. Karena merupakan keluarga AVR, DDXII PORTXII PUD I/O Keterangan
maka ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC. Dari pull-up
praktikum diharapakan mahasiswa dapat : Tidak
0 0 X Input Tri-state
aktif
a. Mampu memahami fungsi pin I/O pada mikrokontroler
sebagai input dan output Pxn akan
menghasilkan
b. Mampu mengkonfigurasi pin I/O sebagai input dan
arus jka
output
0 1 0 Input Aktif
c. Mampu membuat program yang menggunakan pin diberi pull-
I/O secara per bit dan per byte down
external
Tidak
0 1 1 Input Tri-state
aktif
Tidak Output
1 0 X Output
aktif berlogika ‘0’
Tidak Output
1 1 X Output
aktif berlogika ‘1’
Kondisi logika pin I/O dibaca melalui I/O reginter PINXN,
maka logika yang terbaca adalah logika pada I/O register 2. Pin I/O sebagai Input untuk Membaca Penekanan
PORTXN, bukan kondisi logika pada pin I/O. Jika instruksi ini Saklar
kondisi logika pin I/O register PINXN muncul tepat setelah
instruksi untuk memilih ke register portxn, maka diperlukan
delay 1 periode clock untuk sinkronisasi latch. Delay ii Rangkai rangkaian seperti yang
diletakkan diantara kedua instruksi tersebut dan lengkap tertera pada modul praktikum
tentang cara pembacaan pin I/O terdapat pada data sheet
atmega 8535.

III. METODOLOGI
Pada praktikum kali ini, alat dan bahan yang digunakan
sebagai berikut:
1. 1 unit komputer Masukkan program berupa source code yang
sudah tertera pada modul praktikum
2. Software CodeVisionAVR
3. DT-COMBO AVR-51 Starter Kit
4. DT-COMBO AVR Exercise Kit

Beberapa percobaan yang dilakukan, yaitu :


1. Pin I/O sebagai Output untuk Mengendalikan LED.
Jalankan program, catat dan analisis
hasil keluaran yang terjadi

Rangkai rangkaian seperti yang


tertera pada modul praktikum

3. Pin I/O sebagai Output untuk Mengendalikan Relay

Rangkai rangkaian seperti yang


tertera pada modul praktikum
Masukkan program berupa source
code yang sudah tertera pada modul
praktikum

Masukkan program berupa source code yang


sudah tertera pada modul praktikum
Jalankan program, catat dan analisis
hasil keluaran yang terjadi

Jalankan program, catat dan analisis


hasil keluaran yang terjadi
IV. HASIL DAN ANALISIS mati yang terjadi yaitu PB0 berlogika ‘1’ maka kaki katoda dari
Dari berbagai percobaan yang telah dilakukan dan juga LED bertegangan Voh, pada kaki anoda dengan tegangan
disimulasikan, didapatkan data-data sebagai berikut : Vcc.

A. Percobaan 1 B. Percobaan II

Pada percobaan I dengan menuliskan script sesuai dengan Pada percobaan II dengan menuliskan script sesuai dengan
program 2 yaitu : program 4 yaitu :

#include <mega8535.h> #include <mega8535.h>


#include <delay.h>
void main (void)
void main (void) {
{ DDRB=0xFF;
DDRB=0xFF; PORTB=0xFF;
PORTB=0xFF; DDRC=0x00;
PORTC=0x00;
WHILE (1)
{ #asm(“nop”)
PORTB.0=0; WHILE (1)
delay_ms(500); {
PORTB.0=1; PORTB.0=PINC.0;
}; };
} }

Gambar LED yang menyala pada board

Percobaan I yaitu pin I/O output untuk mengendalikan


nyalanya LED. Percobaan di atas menggunakan kode program Gambar LED padam saat PB tidak ditekan
2 dengan delay sebesar 500 ms atau 0,5 detik. Konsep LED
menyala dikarenakan PB0 berlogika ‘0’, terjadi tegangan Vol
pada kaki katoda dari LED dan pada kaki anoda mendapat
tegangan dari Vcc yaitu sebesar 5 volt. Selisih tegangan antar
kaki anoda dan katoda cukup besar sehingga LED menyala.
Pada kondisi LED
V. SIMPULAN

o Bila input logika bernilai ‘0’ maka selisih tegangan pada


kaki LED anoda-katoda cukup besar sehingga dapat
menyalakan LED.

o Jika input logika bernilai ‘1’ maka selisih tegangan pada


kaki LED anoda-katoda sangat kecil sehingga didapat
LED dalam kondisi padam.

o Saklar push-button menggunakan external pull-up yang


digunakan untuk membantu mikrokontroler agar tidak
ngambang dalam memabaca logika yang keluar pada
saat push-button ditekan maupun tidak.

REFERENSI

[1] James H. McClellan, Ronald W. Schafer, dan Mark A.


Yoder, DSP First, A Multimedia Approach. Prentice-Hall,
Gambar LED menyala saat PB ditekan USA, 1998

[2] Wiyono, Didik. Panduan Praktis Mikrokontroler Keluarga


AVR. Innovative Electronics, Surabaya, 2007.
Percobaan II ini yaitu mengatur pin I/O sebagai input untuk
membaca penekanan saklar dengan push-button. Jika push-
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Atmel_AVR
button ditekan maka tegangan di pin PC0 sebesar 0 volt
karena terhubung langsung dengan ground, sehingga [4] https://id.wikipedia.org/wiki/ATMega8535
mikrokontroler akan menerima logika ‘0’ maka LED menyala.
Jika push-button tidak ditekan maka tegangan di PC0 sekitar 5
volt yang berasal dari Vcc, sehingga mikrokontroler akan
menerima logika ‘1’ maka LED padam.

C. Percobaan III

Percobaan III yaitu membuat pin I/O sebagai output untuk


mengendalikan relay, tidak dapat dilakukan karena
keterbatasan waktu dan kemampuan praktikan yang minim.

Anda mungkin juga menyukai