Oleh
Demila
1957041006
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Judul Percobaan : Penguat Audio
Nama : Demila
Npm : 1957041006
Jurusan : Fisika
Kelompok : 3 (Tiga)
Mengetahui
Asisten
Raihan Irvana
Npm. 1817041048
i
PENGUAT AUDIO
Oleh
Demila
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
A. Karakteristik Mikrofon..................................................................................... 3
iii
IV. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
C. Pembahasan .................................................................................................... 11
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelombang suara memiliki lembah dan bukit, satu buah lembah dan satu buah
bukit kita telah mendapatkan satu siklus ataupun satu periode, siklus ini
berlangsung secara berulang-ulang yang akan membawa kepada konsep
frekuensi, dimana frekuensi adalah jumlah dari siklus yang terjadi dalam satu
detik saja. Gelombang suara bervariasi sebagaimana variasi tersebut
berdasarkan tekanan media perantara seperti udara. Suara sendiri terjadi
diciptakannya oleh getaran suatu obyek, yang dapat menyebabkan udara
sekitarnya bergetar, getaran udara itulah yang akan menyebabkan udara
sekitarnya bergetar, yang kemudian akan diperoleh oleh otak manusia yang di
interpretasikan sebagai suara. Pada dasarnya suara ataupun gelombang suara
berjalan melalui udara seperti yang dijelaskan dengan adanya satu lembah dan
2
satu bukit sama dengan satu frekuensi atau 1Hz dalam waktu siklus yang
singkat.
B. Tujuan Percobaan
A. Karakteristik Mikrofon
Mikrofon mengubah energi bunyi kedalam energi listrik dan dengan demikian
mikrofon sebagai penerima bunyi sebaliknya yang merubah energi listrik
kedalam energi bunyi disebut Loudspeaker. Dan dengan demikian sebagai
pemancar bunyi, keduanya disebut pengubah elektro akustik (pengubah bunyi).
Berdasarkan hukum fisika sebagian dapat digunakan berkebalikan, bahwa
sebuah pengubah bunyi dapat bertindak sebagai mikrofon ataupun
Loudspeaker seperti pada pesawat intercom.
C. Penguat Daya
Penguat audio kelas D adalah penguat audio yang bekerja dengan prinsip
binari-swiches. Sejak digunakannya power MOSFET, maka menjadikan
binary-swiches lebih sempurna, sehingga tidak ada yang terbuang saat
masukan penguat ini nol. Penguat audio kelas D memiliki efisiensi yang jauh
lebih baik dibandingkan penguat-penguat audio pendahulunya seperti penguat
kelas A, kelas B dan kelas AB. Penguat kelas (Power Amplifier) kelas D
menggunakan teknik PWM (pulse with modulation), dimana lebar dari pulsa
ini proposioal terhadap amplitudo sinyal input pada tingkat akhir, sinyal PWM
men-drive transistor switching ON dan OFF sesuai dengan lebar pulsanya.
Transistor jenis yang digunakan biasanya adalah transistor jenis FET.
5
Frekuensi yaitu, adalah jumlah getaran yang terjadi dalam waktu satu detik
atau dari banyaknya gelombang / getaran listrik yang dihasilkan tiap detik.
Frekuensi dibandingkan dalam huruf f. Adapun periode adalah selang waktu
yang diperlukan untuk melakukan dari satu getaran sempurna. Dimana periode
dilambangkan dengan huruf T. Hubungan tersebut antara frekuensi dan
periode adalah berbanding terbalik, jadi berarti semakin besar frekuensinya dan
periodenya juga akan semakin kecil .Jika kecepatan perputaran sudut
dinyatakan dengan 𝜔, maka frekuensinya sama dengan kecepatan sudut dibagi
dengan besarnya sudut satu putaran penuh.
Adapun fasa yaitu, adalah dimana dari arus bolak balik dari posisi baris nol.
Beda fasa dalam rangkaian listrik dikenal sebagai istilah “lag” atau “lead”. Lag
artinya adalah harga maksimum atau nol yang dicapai dari satu siklus lebih
lambat atau dari ketinggalan dari siklus lainnya. Dan sedangkan lead artinya
adalah harga maksimum atau nol yang dicapai dari satu siklus mendahului
siklus lainnya (Waluyanti dkk, 2008).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
Gambar 1. Resistor
Gambar 2. Kapasitor
7
Gambar 4. Potensiometer
Gambar 6. Protoboar
Gambar 8. Speaker
9
B. Prosedur Percobaan
3. Menguji hasil dengan memberikan inputan suara pada mikrofon dan speaker.
A. Data Pengamatan
Data pengamatan yang diperoleh dari hasil praktikum adalah sebagai berikut.
Input 1 3 2 1,7
Output 1,8 5 3 3
B. Hasil Perhitungan
Hasil perhitungan yang diperoleh dari hasil praktikum adalah sebagai berikut.
C. Pembahasan
Sumber suara yaitu memperkuat analog dari sumber suara yaitu memperkuat
sinyal arus dan tegangan listrik berbentuk sinyal AC dari inputnya menjadi
arus listrik AC dan tegangan yang lebih besar, juga dayanya akan menjadi
lebih besar di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan
istilah gain. Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output dengan
daya di bagia inputnya dalam bentuk frekuensi listrik AC.
Dari tabel data pengamatan sebelumnya, dan terdapat beberapa data-data yang
sudah diamati sebelumnya sehingga mendapatkan nilai Vpp, Vrms T, Dan
juga F. Dengan sinyala input maupun output, pada sonyal input mendapatkan
nilai Vpp sebesar 1,7 Volt, nilai Vrms sebesar 1,595 Volt, nilai T sebesar 6
Volt, dan nilai F sebesar 1/6. Sedangkan pad sinyaloutput didapatkan nilai Vpp
sebesar 5,4 Volt, nilai Vrms sebesar 1,89 Volt, nilai T sebesar 15 Volt, dan
nilai F sebesar 1/15. Data-data tersebut didapatkan dari rangkaian yang sudah
dipraktikan sebelumnya.
Dalam keadaan tanda sinyal input atau sinyal masukan penguat audio
membutuhkan atau syarat dalam penguat audio yaitu harus ada sinyal inputan
lalu akan menghasilkan sinyal output, namun dalam rangkaian memperlukan
proses dalam menghasilkan output tersebut yaitu dimana padadasrnya penguat
audio ditujukan pada penyuat sinyal suara yang akn dikuatkan oleh speaker dan
setelah itu mengubah sinyal audio dalam bentuk sinyal listrik setelah melewati
mikrifon dan akan diperkuatkan kembali oleh transistor. Maka dari itu nilai
input harus lebih besar dari hasil output.
Dalam rangkaian yang telah dilakukan pada percobaan ini sebelumnya dimana
para kabel kabel penghubung disambungkan ke ke osiloskop, multimeeter,
transistor dan juga dengan resistor yang nilainya telah ditentukan dan tak llupa
juga pada setiap bagian minus (-) di hubungkan ke ground dan setelah itu juga
memasukan inputan berupa audio yang telah ditentukan sebelumnya dan kita
dapat hasil outputan dengan melihat di osiloskop setelah kita start simulation.
Pengaplikasian dari percobaan penguat audio ini cukup luas di gunakan pada
hal publik sebagaimana dapat di aplikasikan dalam bentuk penguat audio pada
13
radio, penguat audio pada televisi, penguat audio pada handpone genggam
sekallipun telepon rumah, penguat audio pada bell rumah, dan masih banyak
lagi pengaplikasian dalam mengguanakan rangkaian penguat audio tersebut
dengan kebutuhan sesuai keinginan pada banyak publik yang menggunakan.
Kendala dalam merangkai percobaan penguat audio ini ialah disaat merangkai
terkadang kabel belum benar-benar tersambng pada kabel yang ingin
disambungkan, dan disaat ketidak keteliannya itu dapat membuat rangkaian
menjadi error dan rangkaian tidak dapat di simulasikan.
V. KESIMPULAN
1. Untuk mendapatkan hasil ouput yang baik dan benar sebelumnya para
praktikan dapat merangkai rangkaian penguat audio dengan benar.
2. Dapat mengetahui hasil besar atau kecil sinyal output atau keluaran dari
praktikum penguat audio.
3. Setelah dengan apa yang dilakukan pada praktikum penguat audio akan dapat
memahami metode sistem penguat audio.
4. Dalam praktikum penguat audio dapat mempelajari hal terkait apa saja yang
berkesinambungan dengan alat alat elektronik yang menggunakan sistem
penguat audio.
5. Bagi yang online harus merangkai sesuai yang sudah diarahkan sebelumnya
dan hasil akhir setelah melakukan rangkaian harus melakukan simulasi supaya
dapt mengetahui sinyal output dari rangkaian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hermanto, Hendro. 2016. Modul Pelatihan Guru. Direktorat Jenderal Guru Dan
Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. Malang.
Waluyanti, Sri dkk. 2008. Teknik Audio Video. Direktorat Pembinaan SMK.
Jakarta.
LAMPIRAN
Perhitungan
Sinyal Input
= 1 x 1 x 1,7
= 1,7 V
= 0,595 V
T = 𝜆 𝑥 𝑇/𝑑𝑖𝑣
=3x2
=6V
F = 1/T
= 1/6
Sinyal Output
= 1 x 1,8 x 3
= 5,4 V
= 1,89 V
T = 𝜆 𝑥 𝑇/𝑑𝑖𝑣
=5x3
= 15 V
F = 1/T
= 1/15