Anda di halaman 1dari 15

TRANSISTOR TESTER BERBASIS JOULE THEIF

Mata Kuliah :

Dosen Pengampu :

Yudi Utomo Putra, M.T.

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Dwi Anneck Rahmawati (22518241004)

Nugraha Rizqi Saputra (22518241009)

Wahyu Muzamil (22518241015)

Ulfa Shoimatul Fitria (22518241029)

Fawwaz Zaki Abimanyu (22518241030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan
tugas akhir ini dapat diselesaikan. Laporan tugas akhir ini disusun untuk diajukan
sebagai tugas mata kuliah Teknologi Bahan dengan judul “Transistor Tester
Berbasis Joule Thief”. Selain itiu pembuatan laporan tugas akhir ini dimaksudkan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Terima kasih
disampaikan kepada Bapak Yudi Utomo Putra, M.T. selaku dosen mata kuliah
Teknologi Bahan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lacarnya
tugas ini.
Karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan, laporan tugas akhir ini
masih jauh dari sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran para pembaca yang bersifat membangun guna
menyempurnakan laporan tugas akhir ini.
Yogyakarta, 28 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................iii
DAFTAR TABLE.................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 5
A. Latar belakang .......................................................................................... 5
B. Rumusan masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan ................................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................. 7
A. Back EMF ................................................................................................. 7
B. Joule thief.................................................................................................. 7
C. Semikonduktor....................................................................................... 7
D. Transistor............................................................................................... 8
E. LED ........................................................................................................... 8
F. Baterai ...................................................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 10
A. Alat dan bahan ........................................................................................ 10
B. Cara pembuatan ..................................................................................... 10
C. Hasil .................................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 12
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
LAMPIRAN ........................................................................................................ 14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 semikonduktor.................................................................................... 7
Gambar 2 Transistor ........................................................................................... 8
Gambar 3 LED .................................................................................................... 8
Gambar 4 Baterai ............................................................................................... 9
Gambar 5 transistor tester ................................................................................ 11

iii
DAFTAR TABLE

Table 1 hasil....................................................................................................... 11

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Transistor tester berbasis Joule Thief adalah sebuah alat atau rangkaian
elektronik yang digunakan untuk menguji transistor. Joule Thief sendiri adalah
suatu rangkaian sederhana yang berfungsi untuk memanfaatkan sisa-sisa energi
pada baterai yang hampir habis agar tetap dapat digunakan secara efektif. Fungsi
dari pengembangan transistor tester berbasis Joule Thief ini adalah untuk
menyediakan alat yang ekonomis dan mudah digunakan untuk menguji transistor.
Transistor merupakan komponen elektronik yang sangat penting dalam banyak
rangkaian elektronik, dan pengujian transistor menjadi hal yang penting dalam
proses pemeliharaan, perbaikan, atau pembuatan rangkaian elektronik.
Dalam pengujian transistor, biasanya kita perlu mengetahui karakteristik
dasar transistor seperti tipe transistor (misalnya NPN atau PNP), pengkondisian
transistor (baik atau rusak), hambatan dasar, dan parameter lainnya. Transistor
tester berbasis Joule Thief hadir sebagai solusi sederhana untuk memeriksa
transistor-transistor ini dengan cepat dan mudah. Prinsip kerja dari transistor tester
berbasis Joule Thief umumnya melibatkan penggunaan rangkaian Joule Thief
untuk menghasilkan tegangan yang cukup tinggi untuk mengaktifkan transistor
yang diuji. Rangkaian ini dirancang untuk menggunakan sisa energi yang tersisa
pada baterai yang hampir habis untuk membangkitkan tegangan tinggi yang
diperlukan. Tegangan ini kemudian diterapkan pada terminal transistor yang tepat,
dan output dari transistor tersebut diukur atau dianalisis menggunakan beberapa
metode, seperti pengukuran arus atau tegangan.
Dalam pengembangan transistor tester berbasis Joule Thief, faktor-faktor
seperti keandalan, akurasi, kemudahan penggunaan, dan biaya produksi menjadi
pertimbangan penting. Dengan menggunakan prinsip Joule Thief, alat ini dapat
dibuat dengan biaya yang relatif rendah dan mudah dirakit, sehingga dapat
diakses oleh penggemar elektronik, hobiis, maupun pemula dalam dunia
elektronik.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara merancang sebuah transistor tester berbasis Joule
Thief yang efektif dan ekonomis?
2. Bagaimana cara mengukur karakteristik dasar transistor, seperti tipe
transistor (NPN atau PNP), pengkondisian transistor, dan hambatan
dasar, menggunakan alat ini?
3. Bagaimana cara mengintegrasikan sistem pengukuran atau analisis
untuk menganalisis output transistor yang diuji?
4. Bagaimana keandalan dan akurasi alat ini dalam menguji transistor,
dan bagaimana cara mengoptimalkan kinerjanya?

5
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari menggunakan transistor tester
berbasis Joule Thief dibandingkan dengan metode pengujian
transistor yang lainnya?
C. Tujuan
1. Merancang Transistor Tester Berbasis Joule Thief yang efektif dan
ekonomis.
2. Mengukur karakteristik dasar transistor menggunakan alat transistor
tester berbasis Joule Thief.
3. Mengintegrasikan sistem pengukuran atau analisis untuk
menganalisis output transistor.
4. Meningkatkan keandalan dan akurasi alat transistor tester berbasis
Joule Thief.
5. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan menggunakan transistor
tester berbasis Joule Thief dibandingkan dengan metode pengujian
transistor lainnya.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Back EMF
Back EMF (Back Electromotive Force) adalah nilai tegangan yang terinduksi pada
suatu kumparan stasioner (Cholis & Prasetyono, 2022). Back EMF menghasilkan
tegangan yang lebih besar daripada sumber sebelumnya, namun dengan waktu
yang sangat singkat.

B. Joule thief
Joule thief adalah rangkaian penaik tegangan (voltage booster) yang mampu
berosilasi sendiri dengan komponen yang kecil, murah dan mudah dibuat, yang
biasanya digunakan untuk menggerakkan beban yang ringan (Evalina & Putro,
2020). Joule thief adalah salah satu rangkaian yang memanfaatkan Back EMF
dengan bantuan transistor sebagai saklar berfrekuensi tinggi.

C. Semikonduktor
Semikonduktor adalah bahan yang terbuat dari PN Junction, yaitu campuran
bahan positif (P type) dan bahan negatif (N type). Bahan positif yaitu campuran
bahan dari germanium dengan alumunium yang merupakan bahan yang memiliki
kekurangan pada eletron dan bersifat positif. Bahan negatif yaitu campuran bahan
dari germanium dengan fosfor yang merupakan bahan yang memiliki kelebihan
pada elektron dan bersifat negatif (Fahrezi & Asri, 2019).

Gambar 1 semikonduktor

(https://www.empatpilar.com/)

7
D. Transistor
Transistor adalah semikonduktor yang biasanya dipakai untuk penguat,
penyambung/swiching, dan sebagai stabilisasi tegangan. Transistor memiliki 3
bagian, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor(C). Transistor merupakan
komponen yang sangat penting dalam dunia elektronika modern. Dalam rangkaian
analog, transistor digunakan dalam penguat (amplifier). Sirkuit analog termasuk
speaker, stabilisator, dan penguat sinyal (Nugrahanto, 2017). Transistor yang
tersebar di pasaran kebanyakan memiliki kaki emitor terletak pada bagian samping
kanan maupun kiri, sedangkan kaki basis dan kolektor kadang terdapat pada
samping atau tengah.

Gambar 2 Transistor

(https://www.finoo.id/)

E. LED
LED (Light Emitting Diode) adalah salah satu jenis dioda dengan fungsi tertentu.
LED hampir sama dengan dioda pada normalnya, dioda pada biasanya energi
yang dilepaskan dalam bentuk panas, sedangkan energi dalam LED dilepaskan
dalam bentuk iluminasi cahaya (Nugraha dkk., 2020).

Gambar 3 LED

(https://www.filesop.com/)

8
F. Baterai
Baterai adalah alat untuk menyimpan sumber energi listrik dari proses kimia yang
diubah menjadi energi listrik. Arus listrik dari baterai yaitu arus searah atau DC.
Baterai mempunyai fungsi yang penting bagi kelistrikan (Yolanda,2019)

Gambar 4 Baterai
(https://ilmuelektro.id/)

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. Alat dan bahan


1. Coil Toroid 20:20 (1 buah)
2. Resistor 100 ohm (1 buah)
3. Resistor 2.2k ohm (1 buah)
4. Saklar DPDT (1 buah)
5. LED 1.5 mm (2 buah)
6. Kawat tembaga 3cm (4 buah)
7. Baterai AAA 1.5 V (1 buah)
8. Solder
9. Kabel jumper
10. PCB polos

B. Cara pembuatan
1. Tahap perancangan
Tahap ini diawali dengan pembuatan rangkaian pada software KiCAD dan
dilanjutkan dengan pembuatan desain PCB pada perangkat lunak yang
sama. Perancangan harus melibatkan pengukuran yang baik agar hasil
maksimal. Pemilihan ukuran komponen, jenis komponen dan
menggunakan jalur seefektif mungkin adalah hal yang penting untuk
dicacat saat tahap ini.

2. Tahap perakitan
Tahap perakitan dilanjutkan dengan pembuatan pcb yang sesungguhnya,
dimana desain di cetak kemudian disablon menggunakan setrika pada
PCB polos yang sudah dipotong dan diamplas sesuai ukuran pada desain
dan . PCB yang sudah disablon harus dilarutkan pada larutan
HCL+H2O2+H2O dengan perbandingan 1:2:3, agar bagian tembaga yang
tidak tertutup oleh tinta sablon terkikis sempurna.
Hasil PCB yang sudah dilarutkan kemudian dibor sesuai lubang yang
dibutuhkan sesuai desain yang ada. Pengamplasan dilakukan lagi untuk
menghapus semua tinta yang tersisa. Lubang yang telah dibuat dipasang
komponen yang sudah disiapkan dan di solder.
3. Tahap uji
Tahap terakhir ini dilakukan dengan menggeser saklar ke NPN dan
memasang transistor pada kawat tembaga yang ada dan menggeser serta
membalik posisi transistor. Perilaku tersebut ditujukan untuk memenuhi
semua kemungkinan yang ada pada tata letak kaki transistor. Lampu akan

10
menyala saat kaki yang transistor terpasang pada posisi yang tepat,
sehingga kaki transistor akan diketahui dengan melihat label pada kawat.
Setelah empat posisi dilakukan namun belum mendapati lampu menyala,
maka bisa dipastikan transistor tersebut bukan tipe NPN atau rusak.
Terakhir lulangi langkah diatas namun dengan saklar yang tertuju pada
PNP, jika tetap tidak LED yang menyala maka transistor tersebut sudah
rusak.

C. Hasil
Hasil yang diperoleh dari tahap pengujian pada beberapa jenis transistor
bisa didapatkan hasil sebagai berikut :

Tipe Transistor Perubahan Posisi Total waktu Hasil

TIP42 3 kali 9 detik Baik (PNP)


D882 2 kali 6 detik Baik (NPN)
BD140 1 kali 3 detik Baik (PNP)
1301 8 kali 24 detik Rusak
Table 1 hasil
Dari tabel diatas, waktu rata-rata yang diperlukan untuk berpindah
1 kali posisi adalah 3 detik dan akan terus naik setiap perpindahannya.
Wakt yang diperlukan untuk mengetahui bagus tidaknya sebuah transistor
tidak bisa ditetapkan, itu semua tergantung peletakan awal transistor dan
kondisi awal saklar DPDT. Rusak tidak transistor saat diuji bisa memakan
waktu paling banyak adalah 24 detik dengan 8 kali perubahan posisi.

Gambar 5 transistor tester

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Rangkaian transistor tester berbasis joule thief yang memanfaatan Back
EMF pada bisa membuat rangkaian semakin efektif berfungsi dengan baik.
Rangkaian ini memodifikasi joule thief dengan melepas transistor dan
menambahkan rangkaian untuk mengatasi banyaknya kemungkinan pada urutan
kaki transistor. Tahap pengujian berjalan baik, terlebih selain mengetahui kondisi
transistor, urutan kaki atau pinout transistor langsung jelas posisinya. Waktu yang
digunakan untuk menguji sangat lama, terdapat 8 kemungkinan kondisi yang
memakan waktu sekitar 3 detik setiap kondisi. Transistor tester berbasis Joule
Thief adalah suatu metode yang efektif untuk menguji dan mengidentifikasi
transistor. Dengan menggunakan sirkuit Joule Thief, tester ini dapat menghasilkan
tegangan yang cukup tinggi untuk mengaktifkan transistor dan menganalisis
karakteristiknya. Sirkuit Joule Thief pada tester ini memanfaatkan sifat osilasi
resonan pada induktor dan kapasitor, yang memungkinkan tegangan tinggi untuk
dihasilkan dari sumber tegangan rendah, seperti baterai kecil. Hal ini membuat
tester ini portabel dan dapat digunakan di berbagai situasi.

B. Saran
Mengembangkan lebih lanjut fitur dan kemampuan tester transistor berbasis Joule
Thief. Misalnya, bisa ditambahkan fungsi pengujian dioda, resistor, atau komponen
semikonduktor lainnya yang sering digunakan dalam rangkaian elektronik. Ini akan
meningkatkan nilai dan kegunaan tester tersebut. Dengan melakukan
pengembangan dan peningkatan yang sesuai, tester transistor berbasis Joule
Thief dapat menjadi alat yang berguna bagi para penghobi elektronik, teknisi, dan
insinyur dalam pengujian dan pemilihan transistor untuk berbagai
aplikasi elektronik

12
DAFTAR PUSTAKA

Cholis, N., & Prasetyono, R. N. (2022). Analisa Pengaruh Letak Magnet Dan
Penambahan Fluks Berrier Terhadap Nilai Back EMF Pada PMSG 12S8P
Menggunakan Metode FEM ANALYSIS OF THE EFFECT OF MAGNETIC
LOCATION AND ADDITION OF BERRIER FLUX ON BACK EMF VALUE ON
PMSG 12S8P USING FEM METHOD.
Evalina, N., & Putro, B. (2020). Analisis Karakteristik Pembangkit Listrik Hot Air
Stirling Engine Dengan Bahan Bakar Metanol.
https://doi.org/10.30596/rele.v1i1.4423
Fahrezi, T. F., & Asri, Y. N. (2019). Pembuatan Alat Simulasi Trainer Adder dan
Subtractor.
Nugraha, P. A., Rosdiana, E., & Qurthobi, A. (2020). Analisis Pengaruh Intensitas
Dan Pola Pencahayaan Led (light Emitting Diode) Berwarna Putih Pada
Pertumbuhan Tanaman Pakchoi (brassica Rapa L) Di Dalam Ruang.
eProceedings of Engineering, 7(1).
Nugrahanto, I. (2017). Pembuatan Water Level Sebagai Pengendali Water Pump
Otomatis Berbasis Transistor. Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik-Sistem, 13(1), 59–70.
LAMPIRAN

Link youtube
https://youtu.be/Ph5TK3cF720

Anda mungkin juga menyukai