Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA

LAPORAN PEMBIASAN

PADA LENSA

Disusun Oleh:

Kelompok/Frek : 1A /1

Jurusan : Teknik Mesin

Nama : Muh. Ainul Taufiq 03220200003

Abd. Wahab P. 03220200004

Akbar 03220200005

Sarifuddin 03220200006

Rahmatullah Sakti 03220200009

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021

PEMBIASAN PADA LENSA


PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang sangat pesat perkembangannya.


Salah satu cabang ilmu pengetahuan ialah ilmu fisika. Ilmu fisika merupakan
suatu ilmu yang sangat penting, karena sering memudahkan kita untuk mewakili
suatu alat atau sistem secara keseluruhan dengan suatu gejala fisis. Oleh karena
itu, untuk lebih memahami suatu konsep fisika, maka perlu dilakukan praktikum
fisika. Praktikum fisika dilakukan dengan menggunakan alat dan model yang
sederhana sehingga dapat diterima dengan mudah untuk dianalisis.
Praktikum fisika kali ini mengenai sistem lensa. Mahasiswa dituntut dapat
bekerja, mengamati, menganalisis, serta menyimpulkan apa yang terjadi selama
percobaan. Sistem lensa merupakan salah satu materi pokok sistem optik. Dari
percobaan kali ini kita akan mengetahui, mengamati dan mempelajari sistem lensa
lebih mendalam dan spesifik.
Sistem lensa ialah bab yang mempelajari mengenai proses yang dialami oleh
lensa, seperti proses jalannya sinar, proses pembentukan bayangan , proses
menentukan titik fokus pada lensa, mementukan sifat bayangan, dan sebagainya.
Lensa itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu lensa tipis dan lensa tebal. Tapi, pada
percobaan ini kita hanya akan membahas mengenai lensa tipis. Lensa tipis terbagi
dua, yaitu lensa positif dan lensa negatif. Kedua lensa tersebut akan kita gunakan
di dalam percobaan ini.
Lensa adalah benda transparan yang mampu membelokkan atau
membiaskan berkas-berkas cahaya yang melewatinya, sehingga jika suatu benda
berada di depan lensa, maka bayangan dari benda tersebut akan terbentuk. Lensa
umumnya tersebut dari kaca atau plastik. Lensa memiliki dua permukaan di mana
permukaannya ada yang cembung dan cekung.

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU)

Mahasiswa dapat memahami peristiwa pembiasan pada lensa


cekung dan cembung, serta menemukan jarak fokus dari indeks bias
lensa.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus ( TIK )
1. kami dapat dapat melukiskan jalannya cahaya dan menentukan
bayangan benda pada lensa.
2. kami dapat menjelaskan pengertian titik fokus pembesaran,
bayangan nyata dan maya.
3. kami dapat menentukan menentukan fokus lensa cekung dan
cembung.
4. kami dapat menentukan fokus lensa gabungan.

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar

2.1.1 Pembiasan Cahaya

Pembelokan berkas cahaya yang merambat dari satu medium ke medium lain
yang kerapatan optiknya berbeda disebut pembiasan refraksi. Mengapa terjadi
pembiasan cahaya? Pembiasan terjadi karena kerapatan optik keduamedium
berbeda. Kerapatan optik udara lebih kecil dibandingkan kerapatan optickaca.

Gambar 2.2.1 Pembiasan cahaya yang berbeda kerapatan kerapatan


optiknya(blogspot.com)
Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari
medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya
cahayamerambat dari udara ke dalam air.
2. Menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari
medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya
merambat dari dalam air ke udara.

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

Syarat-syarat terjadinya pembiasan :


a. Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya
b. Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang
lebih kecil dari 900).
Beberapa contoh gejala pembiasan yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari- hari diantaranya :
a. Dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas.
b. Kacamata minus (negatif) atau kacamata plus (positif) dapat membuat
jelas pandangan bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat karena
adanya pembiasan.
c. Terjadinya pelangi setelah turun hujan.
d. Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya
pada kedua medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil
diband ingkan dengan laju cahaya pada medium yang kurang rapat.
“Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya
dalam suatu zat dinamakan indeks bias” (Christian Huygens, 1629-
1695).
Secara matematis dapat dirumuskan :
𝑐
n - -𝑣
.………… … ………………………………………………………...(2.2.1)

Keterangan :
n = indeks bias
c = laju cahaya dalam ruang hampa (3 x 108 m/s)
v = laju cahaya dalam zat.

Indeks bias relatif adalah perbandingan indeks bias dua medium yang
berbeda. Indeks bias relatif medium pertama terhadap medium kedua berarti
perbandingan indeks bias medium kedua terhadap medium 1.

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

2.1.2 Hukum Pembiasan Snellius


Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell (1591
–1626) melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang
dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell, yang
berbunyi:
1. Hukum I Snellius : Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak
pada satu bidang datar.
2. Hukum II Snellius: Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke
medium lebih rapat (misalnya dari udara ke air atau dari udara ke kaca),
maka sinar dibelokkan mendekati garis normal, jika sebaliknya, sinar
datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat (misalnya dari
air ke udara), maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal.
Sebagai gelombang elektromagnetik, cahaya akan dipantulkan atau dibiaskan
saat melewati bidang batas antara dua medium. Saat cahaya dari udara melewati
bidang batas antara air dan udara, maka sebagian kecil dari cahaya akan
dipantulkan dan sisanya akan diteruskan.
Karena terdapat perbedaan kerapatan optik antara udara dan air, maka arah
berkas cahaya yang datang dari udara tidak akan sama dengan arah berkas cahaya
di dalam air. Karena hal tersebut, maka cahaya akan dibelokkan. Peristiwa ini
disebut pembiasan.
Sedangkan, rapat optik adalah sifat dari medium tembus cahaya (zat optik)
dalam melewatkan cahaya. Kerapatan optik yang berbeda pada dua medium,
menyebabkan cepat rambat cahaya pada kedua medium tersebut berbeda.
Perbandingan antara cepat rambat cahaya pada medium 1 dan medium 2
disebut indeks bias. Jika medium 1 adalah ruang hampa, maka perbandingan
antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dan di sebuah medium disebut indeks
bias mutlak medium tersebut.
Jika sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat,
maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Jika sudut sinar datang kita
perbesar, maka sudut bias akan makin besar pula.

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

2.1.3 Pembiasan Pada Lensa

Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan atau
lebih dengan paling tidak salah satu permukaannya merupakan bidang lengkung.
Lensa terdiri dari 2 jenis, yaitu lensa cembung (konveks) dan lensa cekung
(konkaf). Lensa cembung memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada
bagian tepinya. Sedangkan lensa cekung memiliki bagian tengah yang lebih tipis
daripada bagian tepinya.
1. Lensa Cembung
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari bagian
tepinya.

Gambar 2.2.2 Lensa Cembung (wordpress.com)


Lensa cembung terdiri dari 3 macam yaitu :
a. Lensa bikonveks (cembung ganda) yaitu lensa kedua permukaannya
cembung.
b. Lensa konkaf konveks (meniskus cembung/cembung cekung) yaitu
lensa yang permukaannya satu cembung yang lainnya cekung.
c. Lensa plankonveks (cembung datar) yaitu lensa yang permukaannya
satu cembung dan yang lain datar.
Tiga sifat sinar-sinar istimewa lensa cembung , yaitu :
a. Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama, akan dibiaskan menuju
titik fokus di seberang.

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

b. Berkas sinar datang melalui titik fokus, akan dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama. Berkas sinar datang melalui titik pusat optik tidak
mengalami pembiasan, akan tetapi diteruskan.

2. Lensa Cekung
Lensa cekung atau concave adalah lensa yang memiliki bagian tengah lebih
tipis dari pada bagian pinggirnya. Lensa cekung disebut juga lensa negatif dan
memiliki sifat yang dapat menyebarkan cahaya atau yang disebut juga divergen.
Pemanfaatan lensa cekung dalam kehidupan sehari-hari tak kalah penting
dari lensa cembung, dapat membantu orang yang menderita rabun jauh dapat
dinormalkan kembali dengan bantuan lensa cekung.

Gambar 2.2.3 Lensa Cekung (materibelajar.co.id)


Lensa cekung ada tiga macam, yaitu
a. lensa biconcave (cekung rangkap)
b. lensa plan concave (cekung datar)
c. lensa concave-concex (cekung-cembung).
Seperti halnya lensa cembung, lensa cekung juga memiliki tiga sifat sinar-
sinar istimewa , yaitu :
a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah datangnya
dari titik fokus.
b. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus, akan dibiaskan sejajar
sumbu utama.

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

c. Sinar yang melalui titik pusat kelengkungan tidak akan mengalami


pembiasan.
3. Lensa Gabungan
Lensa gabungan adalah penggabungan antara lensa positif dan lensa negatif.
Lensa gabungan sering digunakan pada alat-alat optik dengan maksud mengurangi
cacat bayangan. Lensa gabungan adalah sistem dua lensa atau lebih yang
digabung dengan sumbu utama berimpit dan jarak antar lensa dianggap sama
dengan 0. Bayangan benda yang dibentuk lensa pertama menjadi benda pada
lensa kedua.
Untuk lensa gabungan yang terdiri dari dua lensa tipis, dengan jarak fokus
masing-masing f1 dan f2 , serta dipisahkan oleh jarak d. Konstruksi grafik
menunjukan bahwa jarak fokal dari kedua lensa bersama-sama saling
menghilangkan satu sama lain.
Ketika cahaya melewati lebih dari satu lensa, kita mendapatkan bayangan
yang dibentuk oleh lensa pertama seakan-akan lensa tersebut tunggal.
Bayangan ini menjadi benda untuk lensa kedua, dan kita dapatkan bayangan yang
dibentuk oleh lensa kedua ini, yang merupakan bayangan terakhir jika jumlah
lensa ada dua. Perbesaran total akan merupakan hasil kali dari perbesaran terpisah
oleh masing-masing lensa sebagaimana akan kita lihat.
Dua lensa diletakkan tertutup satu dengan lainnya seperti lensa tunggal.
Hampir semua alat optik menggunakan lensa yang sama pada pelajaran ini. Pada
mikroskop, sebagai contohnya lensa okuler dan objektif keduanya
digabungkan dua atau lebih lensa untuk menentukan distorsi (kecacatan)
dihasilkan oleh lensa tunggal.

2.1.4 Persamaan Lensa

1. Jarak Fokus

1 1 1
𝑓
= 𝑠 +��′ …….…………………………………………………(2.2.2)

Keterangan :
f = jarak fokus cermin (m) = R/2

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

s = jarak benda (m)


s’ = jarak bayangan (m).
Untuk lensa cembung jarak fokus positif (f) disebut juga lensa konvergen
(mengumpulkan cahaya). Untuk lensa cekung jarak fokusnya negatif (-f)
disebut juga lensa divergen (menyebarkan cahaya).
2. Pembesaran Bayangan

M = (− ��′) = (− ℎ′) ……………………………………………………………………………………(2.2.3)


𝑠….…………………

Keterangan :
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan.
3. Kekuatan Lensa
Walaupun titik fokus merupakan titik terpenting pada lensa, ukuran lensa
tidak dinyatakan dalam jarak fokus f, melainkan oleh suatu besaran lain. Besaran
yang menyatakan ukuran lensa dinamakan kuat lensa (diberi lambang P) yang
didefinisikan sebagai kebalikan dari fokus f. Secara matematis dapat ditulis
sebagai :

100
P= 𝑓 ..… ………………………………………….(2.2.4)

Keterangan :

p = kekuatan lensa (dioptri)


f = jarak fokus lensa (dalam cm).
Jarak fokus lensa cembung bernilai positif (+) sehingga kuat lensa cembung
bernilai positif (+). Sebaliknya, jarak fokus lensa cekung bernilai negatif (-), maka
kuat lensa cekung bernilai negatif (-). Jadi, kuat lensa menggambarkan
kemampuan lensa untuk membelokkan sinar. Untuk lensa cembung, makin kuat

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

lensanya, makin kuat lensa itu mengumpulkan sinar. Sebaliknya, untuk lensa
cekung, makin kuat lensanya, makin kuat lensa itu menyebarkan sinar.

2.1.5 Pembiasan Pada Kaca Plan Paralel

Gambar 2.2.4 Diagram jalannya sinar pada peristiwa pembiasan cahaya


pada kaca plan parallel (meritnation.com)

Keterangan:
Bidang batas I = bidang yang membatasi udara dan kaca.
Bidang batas II = bidang yang membatasi kaca dan udara
AO = sinar datang bagi bidang batas I
OP = sinar bias bagi bidang batas I dan sinar datang bagi bidang batas II
PB = sinar bias bagi bidang batas II
N = garis normal (garis yang tegak lurus dengan bidang).
Sinar yang datang dari udara ke kaca dibiaskan mendekati garis normal
(renggang ke rapat berarti merapat atau mendekat). Sinar yang datang dari kaca ke
udara dibiaskan menjauhi garis normal (rapat ke regang berarti merging atau
menjauh).
Berkas sinar masuk dari salah satu sisi balok kaca dengan sudut datang I
dan lalu mengalami pembiasan dua kali. Pertama saat melewati bidang batas
antara udara dan balok kaca, berkas sinar dibiaskan dengan sudut bias r. Kedua,

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

saat melewati bidang batas antara balok kaca dan udara, berkas sinar datang ke
bidang batas dengan sudut datang i' dan sudut bias r'. Tampak pada gambar, besar
sudut bias pertama sama dengan sudut datang kedua atau r = i'. Tampak pula
berkas sinar yang masuk ke balok bergeser ke arah kiri bawah saat keluar dari
balok kaca, namun keduanya tampak sejajar.

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

BAB III PROSEDUR


KERJA

3.1 Alat-alat yang digunakan

a b c

d e f

A.Power Supply B.Lampu Sorot C.Kertas Grafik (Layar) D. Bangku Optik E.Lensa
Cekung F. Lensa Cembung .

3.2 Prosedur Percobaan


Ukurlah tinggi anak panah yang di gunakan sebagai benda.Susunlah sistem
optik dengan cara meletakkan lampu di belakang dan benda di depan lensa
cembung kemudian layar amati bayangan yang paling jelas. catat kedudukan
benda, lensa dan layar.Geser posisi lensa (mendekati\menjauhi benda), atur posisi
layar agat terbentuk bayangan yang jelas,catat pula posisi benda, lensa dan layar.
Ulangi prosedur 1 sampai dengen 3 untuk bebera kedudukan benda (sesuai
petunjuk asisten).
Untuk lensa cekung :

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

Buatlah bayangan yang jelas dari benda pada layar dengan pertolongan lensa
positif.Kemudian letakkan lensa negatif antara lensa positif dan layar.Geser -
geser layar sehingga terbentuk bayangan yang jelas pada layar,ukurlan jarak
lensa negetif pada layar.Catat kedudukan benda, lensa positif, lensa negatif dan
layar.Ulangi prosedur 5 untuk beberapa macam kedudukan (sesuai petunjuk
asisten).

PEMBIASAN PADA
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI

DAFTAR PUSTAKA

Jati Bambang. 2010. Fisika dasar listrik magnet, optik, fisika modern.Yogyakarta
: Andi.
Giancoli Douglas. 2001. Fisika edisi kelima. Jakarta : Erlangga.

PEMBIASAN PADA

Anda mungkin juga menyukai