Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI

Judul :
Membuat Grafik dan Fitting Data Dengan Gnuplot

Oleh
Lutfiatus Sa’adah
171810201031

Praktikum ke : 4
Hari/Tanggal : Jum’at, 21 September 2018
Tempat/Waktu : Lab Komputasi/18.00-20.40

LABORATORIUM KOMPUTASI
PROGRAM STUDI FISIKA (S1)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Identitas Praktikum
1 JUDUL PRAKTIKUM : Membuat Grafik dan Fitting Data Dengan
Gnuplot

2 PRAKTIKUM KE : 4
3 NIM : 171810201031
4 Rekan Kerja Praktikum : 1
5 Nama Mahasiswa : Latifah Rahmawati
6 NIM : 171810201033
7 Nama Dosen Pengampu : Dr. Artoto Arkundato
8 Nama Asisten : Fajar Alfian Yusuf
9 Nama Asisten : Andik Dwi Prasetya
10 Nama Asisten : Siti Aisyah Ayudya

BAB 1. TEORI

1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum Fisika Komputasi : Membuat Grafik dan Fitting Data
Dengan Gnuplot adalah
1. Mempelajari Gnuplot dan aplikasinya dalam pembuatan grafik
2. Memfitting data eksperimen menggunakan grafik

1.2 Teori
Gnuplot adalah suatu program grafik interaktif yang berbasis CLI ( command
line interface). Program ini sangat mudah digunakan dan sebenarnya hanya
memiliki 2 perintah untuk membuat sebuah gambar plot, yaitu perintah plot dan
splot. Program ini dapat menghasilkan berbagai macam grafik dengan banyak
pilihan untuk mengubahnya dan dapat disimpan ke dalam bermacam-macam
divais grafik (terminal grafik, printer, atau ploter). Dalam program gnuplot yang
berbasis CLI dapat melakukan perhitungan bersama-sama dengan pemplotan.
Dalam perhitungan yang kompleks, bila spreadsheet tidak dapat melakukannya
atau cukup rumit, gnuplot dapat digabung dengan beberapa script program
tertentu, misalnya pearl, python, dan lain-lain(Susanto, 2001).
Gnuplot memiliki keunggulan dalam hal kecepatan pengolahan gambar
dibandingkan perangkat sejenis yang menggunakan antarmuka grafis. Dalam
Gnuplot, kita cukup mengetik beberapa baris kode, yang selanjutnya
diterjemahkan oleh Gnuplot menjadi suatu bentuk grafik. Untuk keperluan
penyajian data penelitian sehari-hari, kita hanya perlu mengetahui beberapa kode
dasar Gnuplot. Pada gnuplot dihasilkan format keluaran (output) gambar yang
berbeda-beda, seperti EPS (encapsulated postscript) dan SVG (scalable vector
graphics) yang merupakan tipe gambar vektor, serta PNG (portable network
graphics) yang merupakan tipe gambar bitmap. Format EPS paling sering dipakai
dalam pembuatan dokumen dengan LaTeX, yang biasanya menjadi standar
penulisan makalah di banyak jurnal. Format PNG biasanya digunakan pada
pengolah dokumen yang bersifat WYSIWIG (what you see is what you get)
seperti Microsoft Word, maupun digunakan pada penulisan website. Format SVG
secara khusus merupakan format gambar berkualitas tinggi yang paling fleksibel
karena dapat diubah menjadi format gambar yang lain (PNG, JPG, EPS, bahkan
PDF) dengan menggunakan perangkat pengolah gambar SVG (seperti Inkscape,
Adobe Illustrator, atau Corel Draw)(Williams, 1998).
Gnuplot dapat menghasilkan output ke layar dan juga berkas grafik dengan
berbagai format. Diantaranya adalah PNG, EPS, SVG, JPEG, LaTeX, PostScript,
PDF, GIF, CorelDraw dan banyak format lainnya. Program ini dapat dijalankan
dengan antarmuka interaktif ataupun antarmuka teks dalam antarmuka teks pada
terminal atau baris perintah cukup ketikkan perintah 'gnuplot' untuk
menjalankannya dan kemudian membuat suatu berkas format teks polos berisikan
perintah-perintah yang ingin diketikkan secara langsung pada baris perintah.
Dengan menggunakan cara yang kedua, pengguna tidak perlu lagi untuk
menuliskan perintah-perintah yang sering digunakan. Perintah-perintah tersebut
cukup dituliskan dan disimpan dalam berkas skrip dan dapat diajalankan sewaktu-
waktu. Ini merupakan salah satu kelebihan dari gnuplot dibandingkan perangkat
lunak pembuat grafik lain yang umumnya berbasis grafik. Karena kelebihannya
ini, selain dapat menangani berkas data dalam ukuran yang besar, gnuplot banyak
diminati dalam dunia sains. Sebagai contoh, misalnya ingin menggambarkan
suatu grafik dalam gambar dengan format PNG berukuran 640 x 480 pixel
kemudian disimpan dalam berkas 'grafik.png', cukup menuliskan perintah berikut
ke dalam berkas 'skrip.txt'. Nama file perintah bisa bebas. Bila skrip ini dijalankan
lingkungan mode interaktif tidak akan dibuka, melainkan langsung menghasilkan
berkas 'grafik.png' yang merupakan hasil skrip tersebut. Berkas skrip dapat juga
dibuka dalam antarmuka grafik gnuplot, untuk itu dipergunakan perintah 'load’'
(Misky, 2007).

BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 Hasil
Gambar 2.1

Gambar 2.2
Gambar 2.3

Gambar 2.4
Gambar 2.5

Gambar 2.6
Gambar 2.7

Gambar 2.8
Gambar 2.9

Gambar 2.10
Gambar 2.11

Gambar 2.12
Gambar 2.13

Gambar 2.14
Gambar 2.15

Gambar 2.16
Gambar 2.17

Gambar 2.18
Gambar 2.19

Gambar 2.20
Gambar 2.21

Gambar 2.22
Gambar 2.23

Gambar 2.24
Gambar 2.25

Gambar 2.26
Gambar 2.27

Gambar 2.28
Gambar 2.29

Gambar 2.30
Gambar 2.31

Gambar 2.32

2.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kita membahas mengenai cara membuat grafik dan
fitting data menggunakan gnuplot. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan
melihat modul dan mengunduh file folder yang telah disiapkan sebagai bahan
materi dalam praktikum ini. Kemudian folder pertama yaitu fit1.zip diekstrak dan
dilihat apa isi file di dalamnya. File-file tersebut antara lain : ekstra.dat, file script
untuk plotting dan fitting pada gnuplot : fit_gnu, dan fungsi persamaan linear :
line.fnc.

Terdapat file ekstra.dat pada folder fit1.zip tersebut, file tersebut dapat kita
jalankan dengan memanggil perintah “gnuplot-qt” terlebih dahulu pada terminal.
Setelah gnuplot muncul dan tersetting secara otomatis, kemudian kita dapat
memanggil kembali dengan perintah load “fit_gnu” dimana perintah tersebut
adalah file script untuk plotting dan fitting pada gnuplot. Maka, secara otomatis
terminal akan membaca perintah tersebut dan memunculkan sebuah grafik seperti
pada tampilan di atas.
Kita juga dapat mengubah atau memberi judul pada grafik yang telah dibuat oleh
gnuplot dengan mensetting “title” dengan cara mengubah atau menambahkannya
pada text director atau file script yang ada. Misalkan saja kita mensetting judul
grafik yang telah dibuat tersebut adalah “Persamaan Linear”, maka setting judul
tersebut akan muncul pada grafik seperti tampilan di atas.
Selanjutnya, selain melakukan fitting data pada file folder fit1.zip kita juga
melakukan fitting data pada folder tutorial. Dimana pada folder ini terdapat
banyak file script yang dapat dibuat memunculkan suatu grafik dari gnuplot itu
sendiri.

Pada script ini yaitu dengan nama “eg1.plt” karena output awalnya adalah dalam
file tex LaTex, maka kita perlu mengubah set terminal yang ada pada file di folder
tutorial sehingga outputnya langsung file gambar jpeg. Contohnya, pada tampilan
di atas kita mengubah set terminal menjadi jpeg dan set output dapat kita namakan
dengan nama file terserah apapun misalkan “eg1_Latifah&Upi.jpeg”. Jangan lupa
untuk selalu mengakhiri set terminal maupun set output dengan “jpeg” sehingga
outputnya akan muncul langsung menjadi file gambar.

Pada script selanjutnya, juga dengan langkah yang sama yaitu mengubah set
terminal ke jpeg dan mengubah set output dengan nama file sesuai yang kita
inginkan misal pada script ini “eg2_Latifah&Upi.jpeg”. Setelah itu kita dapat
memanggilnya lewat gnuplot dengan perintah load “eg2.plt” dan akan muncul
grafik seperti pada tampilan di atas. Langkah dan perintah tersebut juga berlaku
pada script yang lain seperti pada eg3 sampai eg7.

Tampilan di atas menunjukkan grafik yang dihasilkan dari script eg6. Pada baris
yang menunjukkan set title “This is a title”, kita dapat menggantinya dengan judul
yang kita inginkan.
Tampilan di atas merupakan hasil dari file script eg7.

Berikutnya adalah tampilan apabila kita menuliskan perintah load “fit_gnu” pada
terminal, yang mana “fit_gnu” sendiri adalah file script untuk plotting dan fitting
data pada gnuplot.

Pada tampilan di atas setelah kita memanggil gnuplot-qt pada terminal, kita
menjalankan perintah load “density.fnc” kemudian load “fit1.dem” sehingga akan
tampak hasil grafik seperti di atas.
Masih menggunakan perintah load “density.fnc” dan load “fit1.dem” tetapi pada
hal ini grafik yang dihasilkan berbeda. Perbedaannya terletak pada tampilan grafik
yang dihasilkan memiliki straight atau garis lurus untuk menunjukkan titik
koordinatnya. Sedangkan pada hasil grafik sebelumnya belum terlihat straight
atau garis lurus tersebut.

Berikutnya adalah kita akan menghasilkan sebuah grafik dari script linepoint.plt,
sama seperti pada script sebelumnya dimana kita harus mengubah file tex LaTex
yang ada pada script dengan jpeg agar output yang keluar langsung file gambar.
Setelah selesai mengubah set terminal dan set out pada script, kita dapat langsung
memanggilnya lewat gnuplot dengan perintah load “linepoint.plt” sehingga akan
menghasilkan grafik pada tampilan di atas.
Selanjutnya adalah kita mencoba menghasilkan sebuah gambar dari script test.plt
yang ada pada file folder tutorial. Pada praktikum kali ini memang khusus
membahas mengenai pembuatan grafik dan fitting data pada gnuplot, sehingga
output yang dihasilkan semuanya berbentuk file gambar. Kita hanya perlu
mensetting script yang telah ada dengan mengubah set term menjadi jpeg dan set
out menjadi “test.jpeg” sama seperti perintah-perintah sebelumnya sehingga file
gambar yang dihasilkan adalah dalam format jpeg. Setelah mensetting script yang
akan ditampilkan gambar ataupun grafiknya, kita harus memanggilnya di gnuplot
lewat terminal dengan mengetikkan perintah load “test.plt” sehingga output yang
dihasilkan adalah berbentuk file gambar seperti pada tampilan di atas. Tujuan dari
praktikum kali ini adalah mempelajari gnuplot dan aplikasinya dalam pembuatan
grafik dan memfitting data menggunakan grafik. Kita dapat mengetahui misalnya
untuk file script tertentu akan menghasilkan bentuk grafik ataupun gambar seperti
apa, serta dapat mengetahui bagaimana mengubah file script sehingga outputnya
adalah berbentuk file gambar.

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gnuplot adalah suatu program grafik interaktif yang berbasis CLI ( command
line interface). Program ini dapat dijalankan dengan antarmuka interaktif ataupun
antarmuka teks dalam antarmuka teks pada terminal atau baris perintah cukup
ketikkan perintah 'gnuplot' untuk menjalankannya dan kemudian membuat suatu
berkas format teks polos berisikan perintah-perintah yang ingin diketikkan secara
langsung pada baris perintah. Dengan menggunakan cara yang kedua, pengguna
tidak perlu lagi untuk menuliskan perintah-perintah yang sering digunakan.
Perintah-perintah tersebut cukup dituliskan dan disimpan dalam berkas skrip dan
dapat diajalankan sewaktu-waktu. Ini merupakan salah satu kelebihan dari gnuplot
dibandingkan perangkat lunak pembuat grafik lain yang umumnya berbasis grafik.
Karena kelebihannya ini, selain dapat menangani berkas data dalam ukuran yang
besar, gnuplot banyak diminati dalam dunia sains. Sebagai contoh, misalnya ingin
menggambarkan suatu grafik dalam gambar dengan format PNG berukuran 640 x
480 pixel kemudian disimpan dalam berkas 'grafik.png', cukup menuliskan
perintah berikut ke dalam berkas 'skrip.txt'. Nama file perintah bisa bebas. Bila
skrip ini dijalankan lingkungan mode interaktif tidak akan dibuka, melainkan
langsung menghasilkan berkas 'grafik.png' yang merupakan hasil skrip tersebut.
Berkas skrip dapat juga dibuka dalam antarmuka grafik gnuplot, untuk itu
dipergunakan perintah “load”.

DAFTAR PUSTAKA
Misky, D. 2007. Ensiklopedi Teknologi Digital : Mengetahui Sejarah
Perkembangan Komputer dan Teknologi Digital Terkini. Bandung : Restu
Agung
Susanto, ABe & I Wayan Warmada. 2001. Gnuplot Untuk Orang Lugu. Modul
Pelatihan Open Source Campus Agreement (OSCA).
Williams, Thomas & Kelley, Collin. 1998. Gnuplot : An Interactive Plotting
Program. USA : The University of Michigan

Anda mungkin juga menyukai