3. Perancangan Sistem
mode[8].
Gambar 2.3 Proses A-mode 3.1 Perangkat Keras
Gambar 2.13 menjelaskan proses terbentuknya A-mode, PC pada awalnya masih dipergunakan untuk keperluan
pantulan pertama terjadi sebagai pulsa yang dikirim oleh menelaah proses dengan penyimpanan data dan
transmitter. A-mode display digunakan untuk penempatkan proses data dengan peningkatan citra. Sistem
menggambarkan
enggambarkan hubungan amplitudo pulsa echo dengan sudah bisa menyimpan, dikirimkan, dan menampilkan citra
ultrasound melalui komputer, dimana sistem ini masih
kedalaman jaringan tubuh.
menggunakan analogg pendigitan citra ultrasound secara off-
Yang kedua Brightness mode (B-mode mode) adalah mode
line. Perkembangan ini memudahkan penggabungan ke
dimana gelombang echo dan amplitudo sebagai warna.
dalam sistem ultrasound berbasis perangkat lunak waktu riil.
Warna menyesuaikan dari amplitudo. (hitam, putih, abu- abu
Dalam sistem perangkat keras berbasis PC dibutuhkan
abu). Mode ini dipergunakan di sonography.
sonography Dalam
akuisisi data dan tranduser. Untuk akuisisi data dalam d
ultrasound B-mode, satu array linear dari transducers secara
penelitian ini penulis memakai PCI-9812/10.
PCI Gambaran
simultan menscan satu benda melalui tubuh yang dapat
PCI-9812/10
9812/10 bisa dilihat seperti dibawah ini, Disain kinerja
dipandang sebagai suatu gambar dua dimensional pada
yang tinggi dan tekhnologi “state
state-of-the-art” menjadikan
layar.
kartu ini ideal untuk aplikasi DSP, FFT, digital filtering, dan
image processing
mode[9].
Gambar 2.4 Citra B-mode
Yang ketiga adalah M-mode
mode singkatan dari Motion mode
dimana amplitudo dan frekuensi saling berganti pada sumbu
XY. Diagram ini biasanya khusus untuk detak jantung. [11]
Diagram ini sering terlihat dengan B-Mode.
B M-mode Gambar 3.1 gambar lay-out
out PCB PCI-9812/10
PCI .
ultrasound dijadikan untuk penggunaan tertentu dalam Transduser merupakan suatu komponen dari sistem
membelajari detak jantung. ultrasonik yang berhubungan langsung dengan tubuh
pasien. Transduser memiliki dua fungsi yaitu menghasilkan
pulsa ultrasonik dan menerima atau mendeteksi echo yang
kembali. Dalam konteks ultrasonik medis transduser yang
digunakan akan mengacu kepada transduser ultrasonik yang
digunakan untuk mengubah sinyal akustik menjadi sinyal
listrik dan sinyal listrik menjadi sinyal akustik. Transduser
terdiri dari satu atau
au lebih element piezoelektrik. Ketika
suatu pulsa elektrik bekerja pada element piezoelektrik,
maka piezoelektrik akan bervibrasi dan menghasilkan
gelombang ultrasonik. Dan sebaliknya, ketika element
piezoelektrik bervibrasi akan dipantulkannya pulsa echo.
echo
mode[9].
Gambar 2.5 Citra M-mode Pada penelitian awal untuk seimulasi data sinyal input citra
Secara lebih jelas gambar berikut menggambarkan menggunakan Ultrasonic Thickness
hickness Twin Compression
perbedaan ketiga dasar pencitraan USG tersebut. CDF sebagai percobaan
Dari kompleksitas proses ditas, peneliti hanya mengambil
hasil dari akusisi data berupa A-mode dan dari bentuk sinyal
A-mode inilah yang nanti akan peneliti olah menjadi citra B-
(a) Linear (b) Phased (c) Curvilinear mode. Sebagi ilustrasi bisa digambarkan sebagai berikut :
[12]
Gambar 32 Tipe tranduser 2D Ultrasound .
Band Pass
Filtering Load data file RF-data
Gambar 3.4 Ilustrasi komponen umum perangkat ultrasonografi[14]. Manampilkan Citra / B-mode
Envelope
c
Logarithmic
Compression d
Low Pass e
Filtering
2 1 2 3 4 5 6
Gambar 4.6 antar muka tampilan visual USG
3 Keterangan :
1) Button Pemilihan modus tampilan ke Signal Mode
2) Pemilihan line data dalam signal mode pada frame yang
4 telah diinput sebelumnya.
3) Button untuk kembali ke layar B-mode setelah
5 pemilihan modus signal mode.
4) Button untuk modus video dengan multi frame yang
sudah ditetapkan pada panel input sebelumnya.
Gambar 4.4 A antar muka tampilan awal visual USG 5) Button stop pada modus video
6) Button save dan print untuk penyimpanan citra B-mode
(format .jpg) dan printing.
7) Panel Visualisai citra USG dalam format data asli dan
citra yang ditampilkan.
6 1 2
3 4 5
(b)
(a) Gambar 4.9 Visualisasi Citra B-mode untuk frame yang
sama (a) tanpa efek dan (b) dengan efek karakterisasi.
(b)
(a)
(c)
Gambar 4.8 (a), (b), dan (c), merupakan beberapa gambar
visual citra yang dihasilkan dengan jenis tranduser yang
berbeda
Gambar 4.13 menunjukkan bahwa aplikasi yang
dikembangan berjalan dengan baik walaupun kita
melakukan proses pengambilan data secara berulang tanpa (b)
keluar dari aplikasi ketika proses pengulangan dilakukan.
Gambar 4.10 (a). Visual proses dengan pemberian efek filter
pada signal RF data.(b). Visual proses dengan pemberian
efek filter pada signal RF data pada line data yang berbeda
dan frame yang sama.
Perubahan tanpa filter, FIR dan IIR Filter IIR dan Perubahan karakter Cut Off Lowpass = 0
- 15
Analisa visual tanpa filter dengan perubahan filter
order. Peningkatan pangkat nilai filter (filter order) Analisa visual dengan lowpass filter dengan
tanpa merubah karakter sinyal lainnya menjadikan perubahan filter older. Peniingkatan nilai filter older
citra lebih terang pada sinyal tinggi maupun rendah, menjadikan citra lebih halus, namun menjadikan
dan juga lebih halus namun mengurangi ketajaman ketajaman citra berkurang.
citra yang dihasilkan.
3) Proses visualisasi belum secara real time karena
menggunakan file sebagai inputnya (dalam hal ini
sudo real time), visualisasi bisa dalam bentuk citra B-
mode (frame tunggal) dan juga Video (multi frame).
4) Visualisasi juga memberikan analisa terhadap proses
rekonstruksi secara proses citra line data dari RF data,
baik dengan perubahan karakter dari sinyal input
ataupun tidak. Untuk proses analisa pengguna dapat
memilih posisi line data pada frame layer yang
dianalisa.
Filter = 2 (IIR), Dengan lowpass filter, lowpass cut-off =
0, Tanpa Highpass Filter dengan Highpass cut-off =10, 5) Hasil visual citra dalam bentuk scan convertion dapat
Filter older = 2 - 30 disimpan dalam format gambar (extention .jpg) dan
juga dicetak (print).
Analisa visual dengan menggunakan filter IIR, dengan
6) Hasil visualisasi yang ditampilkan bisa dikarakterisasi
lowpass filter. Perubahan citra menjadi lebih terang dengan memilih penggunaan filter (IIR dan FIR)
disebabkan signal higpassnya menjadi lebih tinggi, ataupun tidak, dan juga menentukan penggunaan
tetapi menjadikan citra menjadi lebih kasar dan lowpass filter ataupun highpass filter serta
kelihatan kurang tegas. menentukan perubahan kondisi nilai cut-off kedua
filter tersebut.
7) Perubahan filter order akan cukup menentukan hasil
citra yang divisualkan, pada nilai pangkat tertentu
dengan karakteristik filter yang berbeda akan
mendapatkan citra yang baik ataupun sebaliknya.
8) Dengan adanya komponen antarmuka visual yang
jelas ini akan memudahkan penggunaannya dalam
analisa citra dan untuk kedepan.
6. Rencana Kedepan
Penelitian ini masih butuh pengembangan yang lebih
banyak lagi baik dari segi algoritma rekontruksi ataupun
karakterisasi terhadap hasil signal USG itu sendiri.
Penggunaan perangkat USG dan tranduser yang berbeda
akan menentukan rekonstruksi terhadap citra yang akan
divisualkan, sehingga boleh jadi rekonstruksinya
semakin komplek dan algoritma dengan karakterisasi
yang akan berbeda. Untuk itu dibutuhkan penelitian
dengan data secara real time untuk menguji algoritma
lowpas cut-off=0, dengan perubahan Highpass filter yang digunakan dengan peralatan yang sebenarnya.
(Highpass cut-off = 5-15 ), pada filter older = 10 Perangkat lunak berlisensi yang digunakan direverse
engineering dengan menggunakan open source sehingga
5. Simpulan mampu menekan pembiyaan penelitian dan hasil yang
dicapai.
Tekhnologi USG diharapkan memberi solusi terhadap salah
satu permasalahan bangsa ini dalam bidang medis. Dan
dengan adanya upaya perancangan dan pengembangan Referensi
[1] Agung Alfiansyah, Workshop on Medical Image
tekhnologi ini akan mengurangi dampak sosial dan
Processing, Submit, 11/24/2008, diunduh 20 februari 2010
ekonomi, akibat semakin mudah dan murahnya penggunaan
dari Website dikti.org.
tekhnologi USG di Indonesia umumnya. Melalui penelitian
http://www.dikti.org/?quicktabs_1=2#quicktabs-1.
ini, pengembangan perangkat lunak untuk sistem USG
berbasis PC dihasilkan : [2] Kalamullah Ramli, et.al. Pengembangan Perangkat
Lunak Untuk Akuisisi data, Visualisasi dan Analisis Citra
1) Visualisasi USG dilakukan beberapa tahap
Ultrasonografi Berbasis Open Source, Bahan Presentasi
(rekonsruksi), dengan menggunakan RF data sebagi
proposal peneltian kerjasama UI, BPPT dan Edwar
file input yang didapat dari dokumen Siemen
Technology, 2009, pp 3.
(Sonoline Antares USG system), sehingga
pengembangan perangkat lunak ini mengacu pada [3] Thomas L. Szabo, Diagnostic Ultrasound Imaging :
script dan perangkat Siemen tersebut. Inside Out. Academic Press Series in Biomedical
Engineering, 2004.
2) Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan RF
data sebagai input visualisasi citra namun masih bisa [4] Bueche R. J., Introduction to Physics for Scientists
dikembangkan dengan jenis file data dan perangkat and Engineers, New York: Mc Graw-Hill, 1986, pp 50-56.
USG lain .
[5] William D. O’Brien. (2007). Review Ultrasound –
biophysics mechanisms. Journal Science Direct, Progress in
Biophysics and Molecular Biology. 93 (2007) 214–216.
[6] Pauly H, Schwan P. Mecanism of absorbtio of
ultrasound in liver tissues. J Acoust Soc Am 1971;2: pp
692-699.
[7] Parker KJ. Attenuation measurement uncertainties
caused by spekle statistics. J Acoust Soc Am 1986:80:pp
727-734.
[8] Jerrold T Bushberg, et.al., The Essential Physics of
Medical Imaging, Chapter 16 : Ultrasound (2nd ed.).
Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkins, 2002.
[9] Sook Kien Ng, Ultrasound Imaging, bahan presentasi,
diunduh 29 April 2010,
http://www.eelab.usyd.edu.au/ELEC3801/notes/ultrasonic_i
maging.pdf.
[10] Doppler Ultrasound , Bahan presentasi, diunduh
pada 10 April 2010 dari :
http://fygo.dk/files/ukursus/Ultrasound%20Doppler.pdf ..
[11] Alejandro Frangi, Introduction to Biomedical Imaging,
Bahan presentasi Computational Imaging Lab, Department
of Information & Communication Technology, pp 14,
diunduh, 5 mei 2010 dari web Pompeu Fabra University,
www.cilab.upf.edu
[12] NuDAQ PCI-9812/10 20MHz Simultaneous 4-CH
Analog Input Card, Users’ Guide, ADLINK Technology
Inc, 2003, pp 1, 9.
[13] Wolfgang Wein, Multimodal Integration of Medical
Ultrasound for Treatment Planning and Interventions,
Dissertation Fakultät Für Informati Technische Universität
München,2007, pp 3-5
[14] Sonatest Tranducer Catalogue, Twin Compression
CDF—Protective Membrane, United Kingdom :
SONATEST PLC, 2002. pp 15.
[15] Welch Allyn, Physician Office Ultrasonic Imaging.
Thesis, Syracuse University Coolege of Law Technology
Transfer Reseach Center, 2004. pp 15-16.
[16] Roberto Janniel Lavarello Montero, Pulse-Echo Image
Formation Using Nonquadratic Regularization With
Speckle-Based Images, Thesis, Ingeniero Electronico,
Ponti¯ cia Universidad Catolica del Peru,Urbana, Illinois,
University of Illinois at Urbana-Champaign, 2005, pp 8-10
[17] Jean M. Mari, Christian Cachard , Acquire real-time
RF digital ultrasound data from a commercial scanne.
Electronic Journal Medical Vision Laboratory, Engineering
Science, University of Oxford, Parks Road and CREATIS,
Université de Lyon, Université Lyon 1, published
24.01.2007, pp 10-11
[18] Siemens Medical Solutions USA, Inc, Axius Direct
Ultrasound Research Interface, Insights beyond the data,
Ultrasound Division Headquarters, 2005. Diunduh pada 29
Oktober 2010,
http://productsgroup.com/siemens_Antares.htm