NAMA : Abdullah
NIM : 60400120010
JURUSAN : FISIKA
KELAS :B
ASISTEN : NURWAHIDAH
LABORATORIUM FISIKA
GELOMBANG BUNYI
Abdullah1
Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makasaar
E-mail : abdullah58406@gmail.com
ABSTRACT
Telah dilakukan percobaan “GELOMBANG BUNYI”. Adapun tujuan didalam percobaan ini
yaitu mengetahui perbedaan frekuensi setiap bunyi pada tangga nada dan menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi perbedaan frekuensi. Gelombang merupakan rambatan energi getaran yang
merambat melalui medium atau tanpa melalui medium. Bunyi merupakan gelombang mekanik jenis
longitudinal yang merambat dan sumbernya berupa benda yang bergetar. Bunyi bisa didengar sebab
getaran benda sebagai sumber bunyi menggetarkan udara di sekitar dan melaui medium udara bunyi
merambat sampai ke gendang telinga, sebenarnya merupakan variasi tekanan udara secara periodik di
sepanjang lintasan rambatannya.Adapun hasil yang diproleh dalam menghitung kolom udara tiap
tangga nada pada percobaan ini adalah pada nada Do sebesar 0,15 cm, nada Re sebesar 0,14 cm,
nada Mi sebesar 0,13 cm, nada Fa sebesar 0,12 cm, nada Sol sebesar 0,11 cm, nada La sebesar 0,10
cm, nada Si sebesar 0,9 cm , nada Do sebesar 0,8 cm. Adapun hasil yang di proleh dalam menghitung
frekuensi setiap tangga nada dengan V = 340 m/s yaitu pada nada Do sebesar 566,66 Hz, nada Re
sebesar 607,14 Hz, nada Mi sebesar 653,84 Hz, nada Fa sebesar 708,33 Hz, nada Sol sebesar 772,72
Hz, nada La sebesar 850 Hz , nada Si sebesar 94,44 Hz , nada Do sebesar 106,25 Hz.
1. PENDAHULUAN
Gelombang merupakan rambatan energi getaran yang merambat melalui medium atau
tanpa melalui medium. Berdasarkan mediumnya gelombang dibedakan menjadi dua yaitu
gelombang mekanik dan elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang arah
merupakan gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan getaran dan mediumnya
sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan
Bunyi merupakan gelombang mekanik jenis longitudinal yang merambat dan sumbernya
berupa benda yang bergetar. Bunyi bisa didengar sebab getaran benda sebagai sumber bunyi
menggetarkan udara di sekitar dan melaui medium udara bunyi merambat sampai ke gendang
telinga, sebenarnya merupakan variasi tekanan udara secara periodik di sepanjang lintasan
rambatannya. Tekanan udara priodik inilah yang menggetarkan selaput gendang telinga. Bunyi
yang dapat didengarkan telinga berada dikawasan frekuensi pendengaran, yaitu antara 20 Hz
Resonansi bunyi adalah pristiwa ikut bergetarnya suatu sistem fisis yang diakibatkan
oleh sistem fisis yang lain yang bergetar dengan frekuensi tertentu. Contohnya dari peristiwa
resonansi bunyi adalah sebuah garpu tala yang digetarkan pada tabung. Akibat adanya garpu
tala yang bergetar maka tabung akan ikut bergetar dan merapat pada pipa organ tertutu (Tipler,
1998).
Pada pipa organa tertutup maka pantulan gelombang resonansi yang terjadi berupa
simpul dan pada pipa organa terbuka berupa perut. Jika posisi dengan (L 1, L2 , dst) dapat
ditentukan maka akan memudahkan untuk mencari nilai panjang gelombang yang dihasilkan.
𝜆
L1 = (1)
4
Dari persamaan (1) diketahui bahwa L1 merupakan jarak saat resonansi pertama terjadi.
Dengan didapatkannya nilai λ dari persamaan (1) maka nilai cepat rambat gelombang
v=f.λ (2)
dimana :
f = frekuensi (Hz)
cepat rambat bunyi di udara sangat dipengaruhi oleh suhu udara. Semakin tinggi suhu udara
maka nilai cepat rambat bunyi akan semakin besar dan sebaliknya. Bunyi dapat merambat di
udara bebas dengan kecepatan 340 m/s pada suhu 15ᵒ C (Wulansari, 2013).
Sumber Bunyi dalam prespektif Al Qur’an yaitu pada Surat ke-39 Al Qur’an yang
terompet sebagai alat penghasil bunyi.Seperti dalam kajian ilmu Fisika suatu bunyi
ُ ض ا َِّْل َم ْن ش َۤا َء ه
ّٰللا ۗ ثُ َّم نُفِخَ فِ ْي ِه اُ ْخ ٰرى فَ ِاذَا ُه ْم قِيَا ٌم َ ْ ت َو َم ْن فِى
ِ اْل ْر ِ ص ِعقَ َم ْن فِى الس َّٰم ٰو
َ َص ْو ِر ف
ُّ َونُ ِف َخ ِفى ال
ُ يَّ ْن
َظ ُر ْون
“Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan
di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi
(sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu
(keputusan Allah)”.
Al-Qur’an diungkapkan dengan Kata ( )صورshurdari segibahasa berarti
itubenar ada wujudnya ataukah yang benar dimaksud adalah sesuatu yang
bersifat metaforis. Ulama lain juga berpendapat Ash-Shur adalah sangkakala
itu adalah terompet dari cahaya yang ditiup oleh malaikat yang didengar oleh
lebih mengkaji dan menggali isi yang terkandung dalam AlQur’an terlebih
tentang Ilmu pengetahuan.
JFT | 5
2. METODE PERCOBAAN
01 Juli 2021 pada pukul 15.30-17:30 WITA di Laboratorium Fisika Jurusan Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar melalui
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas sebagai
wadah penyimpangan air, sendok sebagai alat pemukul gelas, penggaris untuk
mengukur ketinggian air, label untuk memberi keterangan nada pada gelas, dan air
Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu menyiapkan alat dan bahan, melabeli
mencatat batas ketinggian tersebut pada tabel pengamatan, memasukkan air kedalam
gelas sesuai dengan batas yang telah ditentukan, membunyikan gelas dengan cara
sampai didapatkan irama yang pas, apabila memungkinkan ukur frekuensi bunyi yang
dihasilkan setiap nada (gelas), mencatat hasil pada tabel pengamatan, setelah
praktikum selesai rapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan pada tempat
JFT | 6
Tinggi gelas = 0,143 cm
No Tangga nada Tinggi air (m) Selisish air Kolom udara Frekuensi
(m) (m) (Hz)
1 Do 0,135 0,01 0,01 8.500
2 Re 0,125 0,02 0,02 12.750
3 Mi 0,115 0,03 0,03 14.167
4 Fa 0,105 0,04 0,04 14.875
5 Sol 0,095 0,05 0,05 15.300
6 La 0,085 0,06 0,06 15.583
7 Si 0,075 0,07 0,07 15.786
8 Do 0,065 0,08 0,08 15.938
JFT | 7
4) Nada FA
Tinggi air = 0,145 m
L = tinggi gelas – tinggi air
= 0,45 – 0,105
= 0,04
5) Nada SOL
Tinggi air = 0,145 m
L = tinggi gelas – tinggi air
= 0,145 – 0,095
= 0,05 m
6) Nada LA
Tinggi air =0,145 m
L = tinggi gelas – tinggi air
= 0,145 – 0,085
= 0,06 m
7) Nada SI
Tinggi air = 0,145 m
L = tinggi gelas – tinggi air
= 0,145 – 0,075
= 0,07
8) Nada DO
Tinggi air = 0,145 m
L = tinggi gelas – tinggi air
= 0,145 – 0,065
= 0,08 m
B. Menghitung frekuensi setiap tangga nada
JFT | 8
V = 340 m/s
1) Nada DO
Tinggi air = 0,135 m
L = 0,01 m
𝑣
F =
4𝐿
340 𝑚/𝑠
F =
4 . 0,01
340 𝑚/𝑠
F =
0,04
F = 8.500 Hz
2) Nada RE
Tinggi air = 0,125
L = 0,02 m
𝑣
F =
4𝐿
340 𝑚/𝑠
F =
4 . 0,02
340 𝑚/𝑠
F =
0,08
F = 12.750 Hz
3) Nada MI
Tinggi air = 0,105
L = 0,03 m
𝑣
F =
4𝐿
340 𝑚/𝑠
F =
4 . 0,03
340 𝑚/𝑠
F =
0,12
F = 14.167 Hz
4) Nada FA
Tinggi air = 0,105
L = 0,04 m
𝑣
F =
4𝐿
340 𝑚/𝑠
F =
4 . 0,04
340 𝑚/𝑠
F =
0,16
F = 14.875 Hz
5) Nada SOL
Tinggi air = 0,095 m
L = 0,05 m
𝑣
F =
4𝐿
JFT | 9
340 𝑚/𝑠
F =
4 . 0,05
340 𝑚/𝑠
F =
0,2
F = 15.300 Hz
6) Nada LA
Tinggi air = 0,085 m
L = 0,06 m
𝑣
F =
4𝐿
340 𝑚/𝑠
F =
4 . 0,06
340 𝑚/𝑠
F =
0,0,06
F = 15.583 Hz
7) Nada SI
Tinggi air = 0,075 m
L = 0,07 m
𝑣
F =
4𝐿
340 𝑚/𝑠
F =
4 . 0,07
340 𝑚/𝑠
F =
0,28
F = 15.786 Hz
8) Nada DO
Tinggi air = 0,065 m
L = 0,08 m
𝑣
F =
4𝐿
340 𝑚/𝑠
F =
4 . 0,08
340 𝑚/𝑠
F =
0,32
F = 15.938 Hz
3.3 Pembahsan
medium atau tanpa melalui medium. Bunyi merupakan gelombang mekanik jenis
longitudinal yang merambat dan sumbernya berupa benda yang bergetar. Bunyi bisa
didengar sebab getaran benda sebagai sumber bunyi menggetarkan udara di sekitar
JFT | 10
dan melaui medium udara bunyi merambat sampai ke gendang telinga, sebenarnya
Adapun hasil yang diproleh dalam menghitung kolom udara tiap tangga nada
pada percobaan ini adalah pada nada Do sebesar 0,15 cm, nada Re sebesar 0,14 cm,
nada Mi sebesar 0,13 cm, nada Fa sebesar 0,12 cm, nada Sol sebesar 0,11 cm, nada
La sebesar 0,10 cm, nada Si sebesar 0,9 cm , nada Do sebesar 0,8 cm.
Adapun hasil yang di proleh dalam menghitung frekuensi setiap tangga nada
dengan V = 340 m/s yaitu pada nada Do sebesar 566,66 Hz, nada Re sebesar 607,14
Hz, nada Mi sebesar 653,84 Hz, nada Fa sebesar 708,33 Hz, nada Sol sebesar 772,72
Hz, nada La sebesar 850 Hz, nada Si sebesar 94,44 Hz , nada Do sebesar 106,25 Hz.
4. KESIMPULAN
volume atau ketinggian air pada sebuah gelas.Bunyi merupakan gelombang mekanik
jenis longitudinal yang merambat dan sumbernya berupa benda yang bergetar. Bunyi
bisa didengar sebab getaran benda sebagai sumber bunyi menggetarkan udara di
sekitar dan melaui medium udara bunyi merambat sampai ke gendang telinga,
JFT | 11
5. DAFTAR PUSTAKA
Tipler, Paul A.1998.Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1.Jakarta : Erlangga.
JFT | 12