Anda di halaman 1dari 22

TAKE HOME TEST

KEWIRAUSAHAAN
Dosen :

H. Acep Komara, Drs., SE., Msi.

DIKERJAKAN OLEH :

Nama : Indra Tamara

NPM : 116130167

Kelas : 4C

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

2019
A. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN
JAWABAN YANG TEPAT !

1. Perguruan Tinggi diharapkan dapat mencetak wirausahawan muda berbasis


pengetahuan. Jelaskan apa maksudnya!

Jawab :
Maksudnya para pengusaha yang lahir dari perguruan tinggi harus mengerti dan
mengusai konsep manajemen, mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara
merancang usaha, mengorganisasikan, dan mengendalikan usaha dan mengendalikan
usaha, mebangun usaha Berbasis riset atau Penelitian yang akan akan memberi solusi
yang tepat dan memudahkan akselerasi dengan perkembangan di era disrupsi teknologi,
dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan di perguruan tinggi diharpkan mahsiswa
dapat menjadi wirausahawan yang berbasis ilmu pengetahuan, dengan modal “BISNIS”.
B = berbasis ilmu
I = novatif
S = strategi
N = niat yang kuat
I = informasi dan tekhnologi
S = supel
Usaha yang dijalankan harus berlandaskan ilmu pengetahuan, agar usaha tersebut dapat
berjalan sesuai dengan planning yang telah ditetapkan, di zaman sekarang masih sangat
minim yang mengunakan ilmu pengetahuan sebagai dasar dalam menjalankan usaha,
terbukti bahwa banyak perusahaan yang bangkrut karena tidak mampu menjalankan
perusahaan dengan baik , misalnya perusahaan mebel yang ada di ciputat, 7 tahun
terakhir pemandangan perusahaan mebel telah berkurang bahkan akan punah di telan
oleh para wirausahawan yang menjalankan usaha yang berbasis ilmu pengetahuan,
padahal mereka juga menjual produk yang sama yaitu mebel yang membedakannya dari
segi inovasi dan kreativitas dalam menyulap sebatang kayu tersebut, sehingga memiliki
nilai tambah produk tersebut, inilah yang dikatakan wirausaha yang berbasis ilmu
pengetahuan, wirausaha yang nantinya diharapakan memberikan value add kepada
suatu produk tanpa mengubahkan bahan dasarnya. tidak hanya itu wirausaha yang
berbasis ilmu pengetahuan akan mampu mengejar ketertinggalan indonesia dari negara
lain bahkan akan mencapai 3 % jika benar – benar di laksanakan. Saat ini pemerintah
tengah menjalankan kegiatan – kegiatan yang berdasarkan wirausaha hal ini diharapakn
akan melahirkan wirausha – wirausha baru bagi indonesia dan akan menambah volume
wirausaha di indonesia.Salah satu contohnya yaitu diadakannya kompetisi wirausaha di
kalangan mahasiwa yang disebut pkm atau program kreativitas mahasiswa hal ini
diharapakan selain menjadi ajang kompetisi diharapkan juga akan menambah jumlah
wirausahawan muda. Dalam kompetisi ini khususnya di pkm-k ( pkm- kewirausahaan )
berbasis ilmu pengetahuan, karena dalam hal pembuatan proposal pkm-k mahasiswa
dituntut mampu berkontribusi dalam hal peningkatan jumlah wirausahwan di indonesia
dengan inovasi dan kreativitas yang tingga sehingga produk yang diciptakan dapat di
distrubusikan ke kalangan masyarakat. jadi intinya ketika ingin memulai suatu usaha
harus dilandasi oleh ilmu pengetahuan yang sangat kuat agar mampu dipertahankan
untuk saat ini dan seterusnya, serta produk yang diciptakan mampu bersaing secara
nasional maupun global.

2. Jelaskan hubungan antara morality, intellectuality, dan entrepreneurship!

Jawab :
Kewiraswastaan (Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk
beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk
memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang
dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam
bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang
dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur)
sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita
sebut wiraswasta.
Hubungan entrepreneurship dan Intellectuality
Intellectuality merupakan kemampuan verbal, ketrampilan-ketrampilan pemecahan
masalah dan kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan pengalaman
hidup sehari-hari. Kecerdasan intelektual sangat mempengaruhi minat mahasiswa /
masyarakat untuk berwirausaha. Sebagaimana diungkapkan oleh Suherman bahwa pola
pembelajaran yang bersifat kewirausahaan setidaknya mengandung lima unsur yaitu:
a) Pemikiran yang diisi oleh pengetahuan tentang nilai-nilai semangat, jiwa, sikap
dan perilaku agar memiliki pemikiran kewirausahaan. Pengetahuan ini dapat
berupa kecerdasan intelektual yang harus dimiliki seorang wirausaha
b) Perasaan yang diisi oleh penanaman empatisme social ekonomi agar dapat
merasakan suka duka berwirausaha dan memperoleh pengalaman empiris dari para
wirausahawan terdahulu atau kecerdasan emosional yang dimiliki
c) Keterampilan yang harus dimiliki untuk berwirausaha
d) Kesehatan fisik, mental dan sosial, berupa teknik antisipasi dan pengenalan akan
risiko, masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan wirausaha.
Pengalaman langsung berupa pemagangan atau 75 melakukan aktivitas didampingi
mentor yang kemudian akan dijadikan role model1 Pendapat tersebut juga diperkuat
oleh Muhammad Abdul Rahman Abror bahwa minat berwirausaha dipengaruhi oleh tiga
hal yaitu kognisi, emosi dan konasi. Kognisi merupakan pengetahuan mengenai
kewirausahaan. Pengetahuan ini merupakan kecerdasan intelektual tentang
kewirausahaan yang bisa diperoleh dari berbagai metode atau cara.
Hubungan entrepreneurship dan morality
Morality berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan
atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan
manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang
penting. Selama perusahaan memiliki produk yang berkualitas dan berguna untuk
masyarakat disamping itu dikelola dengan manajemen yang tepat dibidang produksi,
finansial, sumberdaya manusia dan lain-lain tetapi tidak mempunyai etika, maka
kekurangan ini cepat atau lambat akan menjadi batu sandungan bagi perusahaan
tersebut. Bisnis merupakan suatu unsur mutlak perlu dalam masyarakat modern. Tetapi
kalau merupakan fenomena sosial yang begitu hakiki, bisnis tidak dapat dilepaskan dari
aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, termasuk juga
aturan-aturan moral. Dengan kata lain, mengapa bisnis tidak bebas untuk berlaku etis
atau tidak? Tentu saja secara faktual, telah berulang kali terjadi hal-hal yang tidak etis
dalam kegiatan bisnis, dan hal ini tidak perlu disangkal, tetapi juga tidak perlu menjadi
fokus perhatian kita. Dalam kehidupan sehari – hari, moral moral digunakan sebagai alat
untuk mendorong melakuka kebaikan dalam berprilaku. Begitu juga halnya dalam
dunia bisnis. Sebagai bagian dari aktifitas , tentunya moral sangat dibutuhkan
dalam berbisnis. Moral yang baik dalam berbisnis tentunya juga akan memberikan
dampak yang baik untuk perkembangan bisnis tersebut serta dapat menjalin relasi yang
baik juga.sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk
suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh
dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya dan dimiliki
harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi moral dalam
kehidupan sehari – hari misalnya adalah kejujuran. Apabila sebuah bisnis dilandasi
dengan kejujuran dalam setiap transaksi dan pengambilan keputusan,maka akan
memberikan kepuasan bagi kedua pihak yang saling terkait.Bisnis tidak boleh di bangun
berlandaskan pada keinginan mendapatkan materialitas Semata, atau mengejar kekayaan
semata. Bisnis dan moralitas pada perinsipnya memiliki hubungan yang kuat. Keputusan
membangun bisnis di dasarkan pada rasaa moralitas ingin memiliki hidup yang lebih
layak, serta mampu memperkerjakan orang lain dan maemberi gaji yang banyak.
Keinginan untuk membantu orang lain dengan memberi pekerjaan yang layak telah
menempatkan perasaan moral untuk bertanggung jawab terhadap sesama manusia.
Bahwa manusia berhak mendapatkan penghidupan yang layak. Kelayakan kehidupan
akan diperoleh jika ia memperoleh penghasilan yang mencukupi, dan kecukupan
penghasilan akan di peroleh jika ia mendapatkan pekerjaan yang layak. Secara lebih jauh
perusahaan di tuntut untuk ikut serta menuntaskan kemiskinan. jika moralitas diabaikan
banyak perusahaan yang akan mendapatkan keuntungan namun dampak kerusakan
lingkungan akan semakin terasa. Contoh ini dapat kita lihat pada perusahaan tekstil yang
membuang limbah pabrik ke sungai, danau dan lauut. Dimana limbah pabrik tersebut
dalam ketentuan dan peraturan lingkungan hidup uarus di lakukan pengolahan ulang
atau tindakan sterilisasi, sehingga tingkat keracunan dapat di turunkan. Namun jika
pengolahan dilakukan maka biaya pengolahan harus di perhitungkan, dan dengan tidak
melakukan pengolahan berati perusahaan melakukan penghematan biaya. Dengan kata
lain biaya tersbut dapat di alokasikan ke tempat lain yang di anggap lebih efektif.
3. Bisnis pada era disrupsi teknologi 4.0 ditandai oleh diantaranya : otomasi,
internet of thing, dan big data analysis. JeIaskan masing masing hubungannya
dengan kewirausahaan!

Jawab :

Pengertian Otomasi
Otomasi menjadi bahasan penting dalam Revolusi Industri keempat atau Industri 4.0.
Otomasi adalah teknologi yang berkaitan dengan penerapan mekanik, sistem elektronik
dan berbasis komputer untuk mengoperasikan dan megendalikan produksi.
Hubungan Otomasi dan wirausaha
Otomasi = peluang kerja baru, Ada kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu
membuka jalan bagi peluang kerja baru. Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga kerja
baru terampil di bidang-bidang seperti teknik mekatronika, mekanik industri, dan teknik
elektro untuk teknologi otomasi. Untuk generasi muda, sekarang adalah waktu untuk
mempertimbangkan memilih bidang studi STEM; kemungkinan karir tidak terbatas
karena Industry 4.0 meluas di semua sektor.

Pengertian Internet of Things (IoT)


Internet of Things adalah teknologi yang memungkinkan benda-benda di sekitar kita
terhubung dengan internet sehingg dapat menjalankan sebuah fungsi secara otomatis.
Internet of Things (IoT) adalah konsep komputasi objek sehari-hari yang terhubung ke
internet dan mampu mengidentifikasi diri ke perangkat ini IoT merupakan teknologi
yang menghubungkan internet dengan benda – benda yang ada di sekitar kita, yang mana
benda – benda tersebut dapat saling berinteraksi dan terhubung sehingga terbentuk suatu
sistem yang terhubung di internet.Internet of Things diterjemahkan sebagai "internet
untuk segala(nya)". Menurut Wikipedia, IoT merupakan sebuah konsep yang bertujuan
untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-
menerus.
Hubungan internet of things dan wirausaha
Digital dan IoT memberi dampak besar pada marketing
Dampak teknologi akan semakin kuat dan luas di setiap aspek bisnis serta di beberapa
wilayah kompetensi kerja. Teknologi juga akan menjadi media yang kuat dalam
mendukung bisnis consumer to consumer melalui pasar internet dan akan memberikan
kemampuan personalisasi serta kustomisasi kepada setiap individu dengan lebih baik.
Karenanya wilayah Asia telah memulai langkahnya untuk mengembangkan ekosistem
Internet of Things (IoT), teknologi cloud, dan memfasilitasi fixed mobile convergence
(FMC) sehingga bisnis berbasis teknologi akan terus mendisrupsi pasar dan eksistensi
perusahaan berbasis konvensional.Diperlukan inisiatif dan adaptasi dengan standar
industri baru yang terbuka dan dikembangkan sendiri untuk pertukaran data dalam
industri yang terhubung. Ini akan memungkinkan interaksi antara berbagai mitra dalam
internet of things (IoT) dan dalam Industry 4.0. Standar baru ini berpotensi mendukung
transfer data yang cepat, mudah, dan aman dari sensor yang disuplai oleh UKM kepada
produsen ke sistem produksi perusahaan besar.

Pengertian Big Data Analytics


Big data analytics adalah keseluruhan proses dari mengumpulkan, merapikan,
menganalisis big data sehingga diperoleh informasi yang bernilai guna untuk membantu
penentuan keputusan atau keberlangsungan suatu sistem. Big data analytics atau analisis
big data adalah proses pengujian set data yang besar untuk menemukan pola yang
tersembunyi, korelasi yang tidak diketahui, tren pasar, preferensi pelanggan dan
informasi bisnis lainnya yang berguna. Temuan analitis tersebut dapat membuat
pemasaran menjadi lebih efektif, peluang pendapatan baru, layanan pelanggan yang
lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional, keunggulan kompetitif dan keuntungan
bisnis lainnya. Mengapa analisis big data sangat penting? Analisis big data membantu
organisasi atau perusahaan untuk dapat memanfaatkan data mereka dan
menggunakannya untuk mengidentifikasi peluang-peluang baru. Hal ini berdampak
pada pergerakan bisnis yang lebih cerdas, operasional yang lebih efisien, keuntungan
yang lebih tinggi dan pelanggan yang lebih bahagia.
Hubungan Big Data Analytics dan wirausaha
Sejalan dengan terus berkembangnya teknologi analisis big data, dan hampir semua
bisnis sudah mulai berfikir bahwa mendapatkan manfaat dari implementasi analisis big
data adalah suatu keharusan untuk menghadapi perubahan dan persaingan yang semakin
pesat dan ketat saat ini. Big Data dapat menawarkan usaha kecil dan menengah
kesempatan untuk mengumpulkan semua data tentang bisnis-bisnis mereka, supplier,
partner, dan juga pelanggan mereka, hasil dari data-data ini dapat menghasilkan insight
yang membuat perusahaan-perusahaan ini bersaing dengan perusahaan besar. Potensi
Big Data untuk bisnis kecil dan menengah (UKM) cukup besar. Big Data menciptakan
solusi real-time untuk tantangan utama di setiap sektor yang dapat dicapai dengan
memanfaatkan keterbukaan pengambilan keputusan. Sejumlah besar data dihasilkan
setiap hari oleh berbagai bisnis karena mereka menerima berbagai informasi mengenai
penjualan harian, media sosial, dan beberapa aplikasi yang ada. Walaupun konsep ini
telah ada selama bertahun-tahun, hanya dalam beberapa tahun terakhir, banyak
organisasi yang mengakui nilai serta kegunaan dari Big Data dan analitiknya. Akibatnya,
ada semakin banyak pemimpin industri yang mengidentifikasi fakta bahwa data dapat
melakukan keajaiban dalam mengubah bisnis dan meningkatkan performanya secara
pesat. Manfaat-manfaatnya telah membuktikan bahwa Big Data akan menjadi mitra
yang tepat untuk bisnis yang memiliki kemampuan untuk memastikan pertumbuhan dan
penggunaan yang kuat di sektor ini. Marketing dapat menggunakan big data untuk
melakukan analisis sentimen untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap
produk dan layanan yang dipasarkan. Perusahaan ritel dapat menggunakan informasi
dari social media seperti Facebook, Twitter, Google+ yang disimpan dengan teknologi
big data, yang selanjutnya digunakan untuk menganalisis bagaimana perilaku, persepsi
pelanggan terhadap suatu produk atau brand dari perusahan.

4. Mengapa jumlah persentase pengusaha diasumsikan dapat meningkatkan


kemajuan suatu negara?

Jawab :
Syarat untuk menjadi negara maju ialah jumlah pelaku entrepreneur harus lebih dari 14%
dari rasio penduduknya. Oleh karena itu semakin banyak jumlah wirausaha di suatu
negara maka akan berpengaruh terhadap kemajuan negara tersebut. Seorang ahli
bernama J. Schumpeter menekankan pentingnya peranan wirausahawan dalam kegiatan
ekonomi suatu negara, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat
pembaruan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. dengan adanya wirausaha dapat
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan pemerataan
pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan
produktivitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan pemerintahan
melalui program pemerintahan, seperti pajak dan lain-lain.
Berikut peran pengusaha dalam kemajuan sebuah negara?
1. Pemutar gerak roda ekonomi. Dengan menjadi seorang wirausahawan, maka roda
perekonomian akan terasa lebih bergerak. Seorang wirausahawan akan berusaha
menciptakan produk atau jasa yang bisa di terima konsumen. Wirausahawan bisa
menggaji karyawan yang membantunya. Karyawan tersebut kemudian mempunyai
pendapatan untuk keluarganya, sehingga keluarganya bisa memiliki daya beli untuk
memenuhi kebutuhannya.
2. Pembuka atau penyedia lapangan kerja. Seorang wirausahawan bisa
menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat. Seperti kita tahu, lapangan kerja di
Indonesia tidak sebanding dengan pencari kerja, namun tidak di pungkiri banyak
lowongan yang tersedia namun pelamar tidak memenuhi kualifikasi yang di
harapkan. Saya pernah membaca bahwa setiap tahun ada sekitar 200 ribu orang
sarjana dan selalu bertambah. Namun mestinya seorang sarjana itu dimana
memperoleh pendidikan yang lebih tinggi tidak berorientasi menjadi karyawan,
namun bisa menjadi solusi dengan menyediakan lapangan pekerjaan minimal untuk
dirinya sendiri. Para sarjana harus mencoba untuk merubah mindset dimana masih
menjadi stereotip dimasyarakat semakin tinggi pendidikan, semakin berpeluang
untuk bekerja di perusahaan besar dan di bayar tinggi.
3. Pembayar pajak sebagai sumber pemasukan APBN/APBD. Wirausahawan juga
mempunyai peran lain yaitu sebagai salah satu sumber pemasukan pemerintah baik
pusat maupun daerah. Namun sayang Indonesia masih di kenal sebagai negara
dengan biaya ekonomi tinggi, meskipun iklim wirausaha di Indonesia sudah cukup
baik. Wirausahawan membayar berbagai macam pajak seperti pajak penjualan dll,
sehingga jika pemerintah serius ingin meningkatkan penerimaan di sektor pajak,
maka hendaknya mempermudah wirausahawan dalam menjalankan usahanya dan
juga memihak pada mereka tidak semata-mata mereka yang mempunyai modal besar
saja.
4. Penghasil devisa dari produk ekspor yang akan memperkuat cadangan
devisa. Banyak wirausahawan Indonesia yang mampu menembus pasar
mancanegara. Hal ini merupakan modal yang baik karena selain mengharumkan
nama Indonesia, juga sebagai penghasil devisa yang akan memperkuat cadangan
devisa. Pemerintah hendaknya membuka akses seluas-luasnya dan juga
mempermudah perizinan agar produk kita bisa go Internasional. Banyak pangsa
pasar yang bisa kita kembangkan seperti pasar ASEAN, Asia Pasifik dan dunia. Saat
ini Indonesia saat ini di untungkan sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi
yang cukup baik di tengah lesunya perekonomian negara lain terutama di Eropa dan
Amerika.
5. Menjalankan peran sebagai fungsi sosial untuk memajukkan bangsa. Para
wirausahawan dapat memajukkan bangsa melalui sumbangan-sumbangannya di
berbagai bidang seperti pendidikan, budaya, kesehatan dan lain-lain. Saat ini banyak
di kenal istilah social entreprenuer. Social entreprenuer atau wirausahawan sosial
merupakan seseorang yang mempu mengidentifikasi problem sosial di sekitarnya
seperti pendidikan, kesehatan, pengangguran dan lain-lain untuk kemudian melalui
kemampuan kewirausahaannya membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.

Berikut Pengaruh Positif Pengusaha bagi suatu negara:


1. menciptakan lapangan kerja
2. meningkatkan kualitas hidup
3. meningkatkan pemerataan pendapatan
4. memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas
nasional
6. meningkatkan kesejahteraan pemerintahan melalui program pemerintahan, seperti
pajak dan lain-lain.
7. Ikut meningkatkan kegiatan ekonomi suatu negara.
8. Ikut memajukan ekonomi bangsa dan negara.
9. Ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat.
10. Ikut mengurangi atau mengatasi pengangguran.
11. Ikut mengatasi ketegangan sosial.
12. Ikut meningkatkan perdagangan domestik (dalam negeri) maupun perdagangan
internasional.
13. Ikut meningkatkan devisa negara.
14. Ikut meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
sumber daya modal.

5. Dalam ajaran Islam yang Anda yakini, ada hadits yang mengatakan bahwa 9
pintu dari 10 pintu rizki terdapat pada perniagaan, tapi mengapa umat Islam
tidak tertarik menggeluti bisnis. Apa saja faktor-faktor penyebabnya, jelaskan!

Jawab :
ada beberapa faktor penyebab umat Islam tidak tertarik menggeluti bisnis diantaranya :
1. Pertama kendala yang bersifat budaya, di mana umat Islam tidak memiliki mentalitas
entrepreneurship. Di mana mereka lebih memilih, menghargai dan menghormati
menjadi PNS daripada menjadi pedagang dan pengusaha,"
2. Kendala kedua, adalah kendala yang bersifat structural, seperti halnya Undang-
undang (UU) atau peraturan di negeri ini yang masih kurang berpihak kepada
masyarakat di lapisan bawah. Sementara, di kalangan bawah tersebut kebanyakan
adalah umat Islam. Undang-undang yang ada di negeri ini berpihak kepada lapis
atas. Sementara, yang berada di lapis atas adalah saudara-saudara kita dari etnis
Cina. Usaha dan bisnis mereka sudah kuat karena sudah dimulai lebih dulu.
3. Kendala ketiga yaitu kendala yang bersifat teknis. Sejatinya, saat seseorang yang
menjalankan bisnis pasti terdapat ilmunya. Namun, karena umat Islam kebanyakan
adalah seorang pegawai, maka tidak banyak yang mengetahui teknis menjalankan
bisnisnya, Karena umat Islam kebanyakan adalah pegawai sehingga tidak bisa
menularkan ilmu dagang dan bisnisnya kepada anak-anaknya. Sementara, etnis Cina
karena orang tua mereka pengusaha, mereka bisa menularkan ilmu-ilmunya kepada
anak-anaknya.
4. cara pandang dan mindset.Banyak orang beranggapan , bahwa kalau bicara takwa,
ranahnya ada di akhirat saja. Harus meninggalkan dunia, karena konsep yang seperti
membingungkan, padahal disalahpahami, misalnya konsep zuhud, konsep sufi. Dan
kalau kita bicara orang yag sukses, seolah-olah hanya mikirin dunia. Sebetulnya
Allah sudah menyampaikan kepada kita dengan sangat jelas, bahwa orang-orang
Muslim adalah mereka yang ada di pertengahan. Mereka berorientasi pada akhirat,
tetapi juga mengurusi dunianya. Allah menyampaikan kepada kita bahwa kejarlah
akhirat, tapi jangan lupakan dunia. Kalau orang hanya berat di dunia, maka dia akan
kehilangan kesempatan bertemu dengan Tuhannya. Sebaliknya, kalau orang tidak
ngurusi dunia maka dia akan kehilangan kesempatan untuk banyak bertanggung
jawab. Mengapa kita harus banyak harta? Karena dengan harta kita melakukan
banyak tanggung jawab. Tanggung jawab dalam membangun agama, dalam
membahagiakan keluarga. Kehidupan Rosul itu lengkap, termasuk bagaimana beliau
berdagang. Ketika Allah berfirman, untuk siapa dunia Aku wariskan, kan untuk
orang-orang yang beratakwa. kemunduruan umat karena cara pandang ini yang
salah.

B. Sebagai calon wirausahawan baru, Anda diminta membuat rencana bisnis.


Pilihlah satu bidang bisnis yang Anda minati dan uraikan : 1. Alasan memilih
bisnis tersebut 2. Buatlah analisis kelayakan bisnis Anda dari sisi : (1) produk; (2)
pasar; (3) teknologi; (4) SDM; (4) regulasi; dan (5) finansial.

Jawab :

Profil Bisnis

Nama : KS Lamp

Tempat : Kota Cirebon

Bentuk Usaha : Usaha Mikro Kecil Menengah

Sumber Daya Manusia : Pemilik 3 orang, Pegawai 2 orang

Rantai Pemasok : Pengepul hardware komputer

Segmentasi : Semua Konsumen

Produk : Aneka Lampu Hias

Bahan Baku : Hardware dan Aksesoris Komputer


Latar belakang dan Alasan :
Seiring berkembangnya tekhnologi, masyarakat cenderung bergantung pada
segala hal yang berhubungan dengan tekhnologi digital yang disertai dengan
penggunaan barang-barang elektronik Hal tersebut mengakibatkan banyaknya limbah-
limbah elektronik yang tidak diolah secara benar dan dampak buruknya mampu
mencemari lingkungan. Dari kasus tersebut saya melihat banyaknya barang-barang
elektronik yang terbengkalai, salah satunya adalah hardware atau aksesoris komputer
yang dapat diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Kebanyakan orang lebih sering mengganti aksesoris dan hardware komputer
dibandingkan menggatinya dengan yang baru, sehingga terjadilah penumpukan limbah
hardware serta aksesoris komputer. Dengan adanya fenomena tersebut, saya berinisiatif
untuk membuat produk yang berbahan dasar hardware komputer yang akan dijadikan
lampu hias. Salah satu alasan kami membuat produk lampu hias dari hardware komputer
adalah selain memanfaatkan limbah elektronik, kami melihat bahwa masyarakat dijaman
sekarang sangat tertarik terhadap spot-spot foto yang instagramable. Sehingga dengan
adanya lampu hias yang berbahan dasar hardware komputer ini dapat menjadi nilai
tambah bagi para konsumen terutama dibidang interior.

Produk :

Bahan baku yang di gunakan adalah limbah-limbah elekrtonik seperti hardware dan

aksesoris komputer. Bahan baku yang kami gunakan berasal dari pengepul barang-

barang bekas elektonik. Selain itu proses produksi yang kami lakukan menggunakan

peralatan-peralatan yang sederhana seperti: Bor, Lem, triplek, dll. Adapun cara

pembuatan lampu hias adalah sebagai berikut:

1. Membuat design bentuk lampu hias menggunakan software corel draw atau

photoshop dari pukul 08.00-10.00.

2. Mengukir gambar pada hardware komputer menggunakan bor listrik dari pukul

10.00-12.00.
3. Mengamplas bagian-bagian kerangka hardware komputer yang sudah jadi

sehingga setiap bagian-bagiannya menjadi halus dan tidak kasar dari pukul

13.00-14.00.

4. Merakit kabel dan lampu dengan kerangka hardware komputer yang sudah jadi

dari pukul 14.00-15.00.

5. Uji coba lampu hias dengan menyambungkan kabel lampu hias ke stop kontak

yang tersedia dan dimasukkan kedalam kemasan dari pukul 15.00-16.00

6. Siap dijual.

Lampu hias yang selesai diproduksi akan dikemas menggunakan kardus dan

buble wrap agar lampu hias terlindungi dari berbagai risiko kerusakan. Hal tersebut

juga dapat digunakan sebagai bentuk pengemasan untuk pengiriman jarak jauh.

Hanya saja ada penambahan box yang lebih kuat untuk kemasan luarnya.

Limbah yang dihasilkan dari proses produksi dapat berupa kabel – kabel ,

serta sisa-sisa hardware komputer yang terpotong. Limbah – limbah tersebut akan

diproses kembali untuk dijadikan sebagai hiasan lainnya atau akan dijual kembali

kebagian pengepul barang elektronik bekas agar tidak ada limbah yang terbuang

secara sembarangan.
Keadaan CPU (Hardware Komputer) bekas sebelum diolah

Hasil pembuatan dari CPU menjadi lampu hias


Uji coba lampu hias

Uji coba lampu hias dan siap dipasarkan


Pemasaran

Pasar sasaran yang kami tuju adalah semua kalangan baik kalangan

menengah maupun kalangan atas yang menyukai keindahan, keunikan dan estetika

yang tinggi. Pemasaran produk lampu hias ini memfokuskan ke wilayah Cirebon dan

sekitarnya.

Promosi yang kami gunakan yaitu memanfaatkan media sosial seperti:

instagram, facebook, whatsapp, line, twitter dll. Dan memasarkan produk dengan

membuka lapak di marketplace yang sudah tersedia seperti: shopee, tokopedia,

bukalapak, lazada dll.

Konsumen yang akan membeli produk kami bisa memesannya lewat online

atau pun offline di alamat yang sudah tersedia, dan konsumen yang ingin memesan

sesuai dengan keinginan dan permintaan konsumen dapat menggunakan system Pre-

Order (PO).

Nilai lebih yang kami miliki salah satunya adalah belum adanya lampu hias

yang berbahan dasar hardware dan aksesoris komputer yang dimanfaatkan menjadi

produk yang bernilai jual tinggi.

Kami membuka layanan konsumen bagi para konsumen yang ingin

memberikan saran dan kritik terkait produk yang kami jual, sehingga kami dapat

memperbaiki apa yang kurang dalam produk kami. Selain itu, kami memberikan

pelayanan dan kualitas barang yang baik bagi semua konsumen agar mereka merasa

puas terhadap produk dan pelayanan yang kami berikan. Ketika konsumen merasa

puas terhadap apa yang diharapkan maka kemungkinan besar mereka akan membeli

produk kami kembali dan loyal terhadap apa yang kami berikan.
Sumber Daya manusia :

Jumlah SDM yang dibutuhkan 2 orang

Waktu Kerja Senin-Jum’at, 8 jam/hari (dari pukul 08.00-

16.00)

Sistem Kerja Full Time

Keahlian dan Keterampilan yang harus - Design (Minimal SDM menguasai

dimiliki software corel draw atau photoshop).

- Kreatif (SDM mampu berinovasi dan

memberikan ide kreatif secara berkala).

- Bisa mengukir (SDM menggunakan alat-

alat ukir atau bor listrik).

Faktor Demografi - Usia minimal 17 tahun

- Pendidikan terakhir minimal SMA/SMK

Sederajat.

Pembayaran Tenaga Kerja Gaji Rp.1.000.000/Bulan

Sistem Reward Jika pegawai melebihi target yang ditentukan

(3 buah lampu hias/hari atau 720 buah lampu

hias/tahun) maka pegawai akan

mendapatkan bonus berupa insentif sebesar:

- 1-5 buah Rp. 100.000,-

- 6-10 buah Rp. 200.000,-

- Dan berlaku kelipatannya.

Yang akan diakumulasikan di akhir tahun.


Gambaran Pekerjaan - Designer : Mendesign model lampu hias

yang akan diproduksi.

- Kriya : Melakukan apa yang sudah

dikerjakan oleh designer dan

memproduksi lampu hias.

- Pemasaran : Memasarkan Lampu hias ke

pasar

- Keuangan : Mengelola pemasukan dan

pengeluaran usaha.

Regulasi / Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Undang-Undang
No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan tentang prinsip dalam
mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle yang artinya adalah mengurangi,
menggunakan kembali, dan mengolah. Dalam UU tersebut, ditegaskan paradigma baru
dalam pengelolaan sampah yakni ‘kumpul-pilah-olah’ dari yang sebelumnya ‘kumpul-
angkut-buang’. Dalam Pasal 1 dijelaskan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat, pengelolaan sampah adalah kegiatan
yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah. Dalam Undang-Undang Pengelolaan Sampah Pasal 4 juga terdapat
tujuan dari pengelolaan sampah ialah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.
Finsansial :

A. Modal Awal

No. Barang Banyaknya Harga Total


Hardware Komputer
1. 40 100.000 4.000.000
(CPU) bekas
2. Alat Bor Listrik 2 250.000 500.000
3. Lampu Neon 60 15.000 900.000
4. Kabel 40 meter 15.000 600.000
5. Gergaji Listrik 2 150.000 300.000
6. Dudukan lampu 60 15.000 900.000
7. Amplas 1 lembar 5.000 5.000
8. Triplek 1 lembar 50.000 50.000
9. Kertas HVS 1 pak 50.000 50.000
10. Double Tip 1 5.000 5.000
11. Gunting 2 5.000 10.000
TOTAL Rp. 7.320.000,-

B. Biaya Produksi

1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Per Bulan

No Nama Barang Jumlah Jumlah Harga

1. Gaji Karyawan 2 orang Rp. 2.000.000,-

TOTAL Rp. 2.000.000,-

No. Nama Barang Jumlah Jumlah Harga

1. Gergaji Listrik 2 buah Rp. 300.000,-

2. Alat Bor Listrik 2 buah Rp. 500.000,-


3. Gunting 2 buah Rp. 10.000

TOTAL Rp. 810.000,-

2. Biaya Variabel (Variable Cost) – Per Bulan

No. Nama Barang Banyaknya Harga Jumlah Harga

1. Dudukan Lampu 60 15.000 Rp. 900.000,-

2. Kabel 40 meter 15.000 Rp. 600.000,-

3. Lampu Neon 60 15.000 Rp. 900.000,-

4. Hardware Komputer 40 100.000 Rp. 4.000.000,-

Bekas (CPU)

5. Amplas 1 lembar 5.000 Rp. 5.000,-

6. Triplek 1 lembar 50.000 Rp. 50.000

7. Kertas HVS 2 pak 50.000 Rp. 100.000

8. Double Tip 1 pak 50.000 Rp. 50.000

TOTAL Rp. 6.605.000,-

Biaya Produksi

Biaya total = Fixed cost + Variable cost

= Rp. 2.810.000,- + Rp. 6.605.000,-

= Rp. 9.415.000,-

Jadi biaya total yang kami butuhkan selama proses produksi untuk satu bulan

adalah sebesar Rp. 9.415.000,-


C. Harga Jual Per Unit

Harga per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan dibagi jumlah produk

yang dihasilkan per bulan sehingga perhitungannya adalah sbb :

Harga per unit = Rp. 9.415.000 : 60 lampu hias

= Rp. 156.916 dibulatkan jadi Rp.157.000

Jadi harga pokok produksi untuk setiap produk adalah Rp. 157.000

D. Proyeksi Pendapatan

Harga jual = Harga pokok penjualan per buah + laba

Harga jual = Rp. 157.000 + 93.000

Harga jual = Rp. 250.000

Anda mungkin juga menyukai