KEWIRAUSAHAAN
Dosen :
DIKERJAKAN OLEH :
NPM : 116130167
Kelas : 4C
FAKULTAS TEKNIK
2019
A. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN
JAWABAN YANG TEPAT !
Jawab :
Maksudnya para pengusaha yang lahir dari perguruan tinggi harus mengerti dan
mengusai konsep manajemen, mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara
merancang usaha, mengorganisasikan, dan mengendalikan usaha dan mengendalikan
usaha, mebangun usaha Berbasis riset atau Penelitian yang akan akan memberi solusi
yang tepat dan memudahkan akselerasi dengan perkembangan di era disrupsi teknologi,
dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan di perguruan tinggi diharpkan mahsiswa
dapat menjadi wirausahawan yang berbasis ilmu pengetahuan, dengan modal “BISNIS”.
B = berbasis ilmu
I = novatif
S = strategi
N = niat yang kuat
I = informasi dan tekhnologi
S = supel
Usaha yang dijalankan harus berlandaskan ilmu pengetahuan, agar usaha tersebut dapat
berjalan sesuai dengan planning yang telah ditetapkan, di zaman sekarang masih sangat
minim yang mengunakan ilmu pengetahuan sebagai dasar dalam menjalankan usaha,
terbukti bahwa banyak perusahaan yang bangkrut karena tidak mampu menjalankan
perusahaan dengan baik , misalnya perusahaan mebel yang ada di ciputat, 7 tahun
terakhir pemandangan perusahaan mebel telah berkurang bahkan akan punah di telan
oleh para wirausahawan yang menjalankan usaha yang berbasis ilmu pengetahuan,
padahal mereka juga menjual produk yang sama yaitu mebel yang membedakannya dari
segi inovasi dan kreativitas dalam menyulap sebatang kayu tersebut, sehingga memiliki
nilai tambah produk tersebut, inilah yang dikatakan wirausaha yang berbasis ilmu
pengetahuan, wirausaha yang nantinya diharapakan memberikan value add kepada
suatu produk tanpa mengubahkan bahan dasarnya. tidak hanya itu wirausaha yang
berbasis ilmu pengetahuan akan mampu mengejar ketertinggalan indonesia dari negara
lain bahkan akan mencapai 3 % jika benar – benar di laksanakan. Saat ini pemerintah
tengah menjalankan kegiatan – kegiatan yang berdasarkan wirausaha hal ini diharapakn
akan melahirkan wirausha – wirausha baru bagi indonesia dan akan menambah volume
wirausaha di indonesia.Salah satu contohnya yaitu diadakannya kompetisi wirausaha di
kalangan mahasiwa yang disebut pkm atau program kreativitas mahasiswa hal ini
diharapakan selain menjadi ajang kompetisi diharapkan juga akan menambah jumlah
wirausahawan muda. Dalam kompetisi ini khususnya di pkm-k ( pkm- kewirausahaan )
berbasis ilmu pengetahuan, karena dalam hal pembuatan proposal pkm-k mahasiswa
dituntut mampu berkontribusi dalam hal peningkatan jumlah wirausahwan di indonesia
dengan inovasi dan kreativitas yang tingga sehingga produk yang diciptakan dapat di
distrubusikan ke kalangan masyarakat. jadi intinya ketika ingin memulai suatu usaha
harus dilandasi oleh ilmu pengetahuan yang sangat kuat agar mampu dipertahankan
untuk saat ini dan seterusnya, serta produk yang diciptakan mampu bersaing secara
nasional maupun global.
Jawab :
Kewiraswastaan (Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk
beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk
memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang
dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam
bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang
dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur)
sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita
sebut wiraswasta.
Hubungan entrepreneurship dan Intellectuality
Intellectuality merupakan kemampuan verbal, ketrampilan-ketrampilan pemecahan
masalah dan kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan pengalaman
hidup sehari-hari. Kecerdasan intelektual sangat mempengaruhi minat mahasiswa /
masyarakat untuk berwirausaha. Sebagaimana diungkapkan oleh Suherman bahwa pola
pembelajaran yang bersifat kewirausahaan setidaknya mengandung lima unsur yaitu:
a) Pemikiran yang diisi oleh pengetahuan tentang nilai-nilai semangat, jiwa, sikap
dan perilaku agar memiliki pemikiran kewirausahaan. Pengetahuan ini dapat
berupa kecerdasan intelektual yang harus dimiliki seorang wirausaha
b) Perasaan yang diisi oleh penanaman empatisme social ekonomi agar dapat
merasakan suka duka berwirausaha dan memperoleh pengalaman empiris dari para
wirausahawan terdahulu atau kecerdasan emosional yang dimiliki
c) Keterampilan yang harus dimiliki untuk berwirausaha
d) Kesehatan fisik, mental dan sosial, berupa teknik antisipasi dan pengenalan akan
risiko, masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan wirausaha.
Pengalaman langsung berupa pemagangan atau 75 melakukan aktivitas didampingi
mentor yang kemudian akan dijadikan role model1 Pendapat tersebut juga diperkuat
oleh Muhammad Abdul Rahman Abror bahwa minat berwirausaha dipengaruhi oleh tiga
hal yaitu kognisi, emosi dan konasi. Kognisi merupakan pengetahuan mengenai
kewirausahaan. Pengetahuan ini merupakan kecerdasan intelektual tentang
kewirausahaan yang bisa diperoleh dari berbagai metode atau cara.
Hubungan entrepreneurship dan morality
Morality berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan
atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan
manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang
penting. Selama perusahaan memiliki produk yang berkualitas dan berguna untuk
masyarakat disamping itu dikelola dengan manajemen yang tepat dibidang produksi,
finansial, sumberdaya manusia dan lain-lain tetapi tidak mempunyai etika, maka
kekurangan ini cepat atau lambat akan menjadi batu sandungan bagi perusahaan
tersebut. Bisnis merupakan suatu unsur mutlak perlu dalam masyarakat modern. Tetapi
kalau merupakan fenomena sosial yang begitu hakiki, bisnis tidak dapat dilepaskan dari
aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, termasuk juga
aturan-aturan moral. Dengan kata lain, mengapa bisnis tidak bebas untuk berlaku etis
atau tidak? Tentu saja secara faktual, telah berulang kali terjadi hal-hal yang tidak etis
dalam kegiatan bisnis, dan hal ini tidak perlu disangkal, tetapi juga tidak perlu menjadi
fokus perhatian kita. Dalam kehidupan sehari – hari, moral moral digunakan sebagai alat
untuk mendorong melakuka kebaikan dalam berprilaku. Begitu juga halnya dalam
dunia bisnis. Sebagai bagian dari aktifitas , tentunya moral sangat dibutuhkan
dalam berbisnis. Moral yang baik dalam berbisnis tentunya juga akan memberikan
dampak yang baik untuk perkembangan bisnis tersebut serta dapat menjalin relasi yang
baik juga.sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk
suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh
dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya dan dimiliki
harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi moral dalam
kehidupan sehari – hari misalnya adalah kejujuran. Apabila sebuah bisnis dilandasi
dengan kejujuran dalam setiap transaksi dan pengambilan keputusan,maka akan
memberikan kepuasan bagi kedua pihak yang saling terkait.Bisnis tidak boleh di bangun
berlandaskan pada keinginan mendapatkan materialitas Semata, atau mengejar kekayaan
semata. Bisnis dan moralitas pada perinsipnya memiliki hubungan yang kuat. Keputusan
membangun bisnis di dasarkan pada rasaa moralitas ingin memiliki hidup yang lebih
layak, serta mampu memperkerjakan orang lain dan maemberi gaji yang banyak.
Keinginan untuk membantu orang lain dengan memberi pekerjaan yang layak telah
menempatkan perasaan moral untuk bertanggung jawab terhadap sesama manusia.
Bahwa manusia berhak mendapatkan penghidupan yang layak. Kelayakan kehidupan
akan diperoleh jika ia memperoleh penghasilan yang mencukupi, dan kecukupan
penghasilan akan di peroleh jika ia mendapatkan pekerjaan yang layak. Secara lebih jauh
perusahaan di tuntut untuk ikut serta menuntaskan kemiskinan. jika moralitas diabaikan
banyak perusahaan yang akan mendapatkan keuntungan namun dampak kerusakan
lingkungan akan semakin terasa. Contoh ini dapat kita lihat pada perusahaan tekstil yang
membuang limbah pabrik ke sungai, danau dan lauut. Dimana limbah pabrik tersebut
dalam ketentuan dan peraturan lingkungan hidup uarus di lakukan pengolahan ulang
atau tindakan sterilisasi, sehingga tingkat keracunan dapat di turunkan. Namun jika
pengolahan dilakukan maka biaya pengolahan harus di perhitungkan, dan dengan tidak
melakukan pengolahan berati perusahaan melakukan penghematan biaya. Dengan kata
lain biaya tersbut dapat di alokasikan ke tempat lain yang di anggap lebih efektif.
3. Bisnis pada era disrupsi teknologi 4.0 ditandai oleh diantaranya : otomasi,
internet of thing, dan big data analysis. JeIaskan masing masing hubungannya
dengan kewirausahaan!
Jawab :
Pengertian Otomasi
Otomasi menjadi bahasan penting dalam Revolusi Industri keempat atau Industri 4.0.
Otomasi adalah teknologi yang berkaitan dengan penerapan mekanik, sistem elektronik
dan berbasis komputer untuk mengoperasikan dan megendalikan produksi.
Hubungan Otomasi dan wirausaha
Otomasi = peluang kerja baru, Ada kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu
membuka jalan bagi peluang kerja baru. Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga kerja
baru terampil di bidang-bidang seperti teknik mekatronika, mekanik industri, dan teknik
elektro untuk teknologi otomasi. Untuk generasi muda, sekarang adalah waktu untuk
mempertimbangkan memilih bidang studi STEM; kemungkinan karir tidak terbatas
karena Industry 4.0 meluas di semua sektor.
Jawab :
Syarat untuk menjadi negara maju ialah jumlah pelaku entrepreneur harus lebih dari 14%
dari rasio penduduknya. Oleh karena itu semakin banyak jumlah wirausaha di suatu
negara maka akan berpengaruh terhadap kemajuan negara tersebut. Seorang ahli
bernama J. Schumpeter menekankan pentingnya peranan wirausahawan dalam kegiatan
ekonomi suatu negara, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat
pembaruan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. dengan adanya wirausaha dapat
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan pemerataan
pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan
produktivitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan pemerintahan
melalui program pemerintahan, seperti pajak dan lain-lain.
Berikut peran pengusaha dalam kemajuan sebuah negara?
1. Pemutar gerak roda ekonomi. Dengan menjadi seorang wirausahawan, maka roda
perekonomian akan terasa lebih bergerak. Seorang wirausahawan akan berusaha
menciptakan produk atau jasa yang bisa di terima konsumen. Wirausahawan bisa
menggaji karyawan yang membantunya. Karyawan tersebut kemudian mempunyai
pendapatan untuk keluarganya, sehingga keluarganya bisa memiliki daya beli untuk
memenuhi kebutuhannya.
2. Pembuka atau penyedia lapangan kerja. Seorang wirausahawan bisa
menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat. Seperti kita tahu, lapangan kerja di
Indonesia tidak sebanding dengan pencari kerja, namun tidak di pungkiri banyak
lowongan yang tersedia namun pelamar tidak memenuhi kualifikasi yang di
harapkan. Saya pernah membaca bahwa setiap tahun ada sekitar 200 ribu orang
sarjana dan selalu bertambah. Namun mestinya seorang sarjana itu dimana
memperoleh pendidikan yang lebih tinggi tidak berorientasi menjadi karyawan,
namun bisa menjadi solusi dengan menyediakan lapangan pekerjaan minimal untuk
dirinya sendiri. Para sarjana harus mencoba untuk merubah mindset dimana masih
menjadi stereotip dimasyarakat semakin tinggi pendidikan, semakin berpeluang
untuk bekerja di perusahaan besar dan di bayar tinggi.
3. Pembayar pajak sebagai sumber pemasukan APBN/APBD. Wirausahawan juga
mempunyai peran lain yaitu sebagai salah satu sumber pemasukan pemerintah baik
pusat maupun daerah. Namun sayang Indonesia masih di kenal sebagai negara
dengan biaya ekonomi tinggi, meskipun iklim wirausaha di Indonesia sudah cukup
baik. Wirausahawan membayar berbagai macam pajak seperti pajak penjualan dll,
sehingga jika pemerintah serius ingin meningkatkan penerimaan di sektor pajak,
maka hendaknya mempermudah wirausahawan dalam menjalankan usahanya dan
juga memihak pada mereka tidak semata-mata mereka yang mempunyai modal besar
saja.
4. Penghasil devisa dari produk ekspor yang akan memperkuat cadangan
devisa. Banyak wirausahawan Indonesia yang mampu menembus pasar
mancanegara. Hal ini merupakan modal yang baik karena selain mengharumkan
nama Indonesia, juga sebagai penghasil devisa yang akan memperkuat cadangan
devisa. Pemerintah hendaknya membuka akses seluas-luasnya dan juga
mempermudah perizinan agar produk kita bisa go Internasional. Banyak pangsa
pasar yang bisa kita kembangkan seperti pasar ASEAN, Asia Pasifik dan dunia. Saat
ini Indonesia saat ini di untungkan sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi
yang cukup baik di tengah lesunya perekonomian negara lain terutama di Eropa dan
Amerika.
5. Menjalankan peran sebagai fungsi sosial untuk memajukkan bangsa. Para
wirausahawan dapat memajukkan bangsa melalui sumbangan-sumbangannya di
berbagai bidang seperti pendidikan, budaya, kesehatan dan lain-lain. Saat ini banyak
di kenal istilah social entreprenuer. Social entreprenuer atau wirausahawan sosial
merupakan seseorang yang mempu mengidentifikasi problem sosial di sekitarnya
seperti pendidikan, kesehatan, pengangguran dan lain-lain untuk kemudian melalui
kemampuan kewirausahaannya membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
5. Dalam ajaran Islam yang Anda yakini, ada hadits yang mengatakan bahwa 9
pintu dari 10 pintu rizki terdapat pada perniagaan, tapi mengapa umat Islam
tidak tertarik menggeluti bisnis. Apa saja faktor-faktor penyebabnya, jelaskan!
Jawab :
ada beberapa faktor penyebab umat Islam tidak tertarik menggeluti bisnis diantaranya :
1. Pertama kendala yang bersifat budaya, di mana umat Islam tidak memiliki mentalitas
entrepreneurship. Di mana mereka lebih memilih, menghargai dan menghormati
menjadi PNS daripada menjadi pedagang dan pengusaha,"
2. Kendala kedua, adalah kendala yang bersifat structural, seperti halnya Undang-
undang (UU) atau peraturan di negeri ini yang masih kurang berpihak kepada
masyarakat di lapisan bawah. Sementara, di kalangan bawah tersebut kebanyakan
adalah umat Islam. Undang-undang yang ada di negeri ini berpihak kepada lapis
atas. Sementara, yang berada di lapis atas adalah saudara-saudara kita dari etnis
Cina. Usaha dan bisnis mereka sudah kuat karena sudah dimulai lebih dulu.
3. Kendala ketiga yaitu kendala yang bersifat teknis. Sejatinya, saat seseorang yang
menjalankan bisnis pasti terdapat ilmunya. Namun, karena umat Islam kebanyakan
adalah seorang pegawai, maka tidak banyak yang mengetahui teknis menjalankan
bisnisnya, Karena umat Islam kebanyakan adalah pegawai sehingga tidak bisa
menularkan ilmu dagang dan bisnisnya kepada anak-anaknya. Sementara, etnis Cina
karena orang tua mereka pengusaha, mereka bisa menularkan ilmu-ilmunya kepada
anak-anaknya.
4. cara pandang dan mindset.Banyak orang beranggapan , bahwa kalau bicara takwa,
ranahnya ada di akhirat saja. Harus meninggalkan dunia, karena konsep yang seperti
membingungkan, padahal disalahpahami, misalnya konsep zuhud, konsep sufi. Dan
kalau kita bicara orang yag sukses, seolah-olah hanya mikirin dunia. Sebetulnya
Allah sudah menyampaikan kepada kita dengan sangat jelas, bahwa orang-orang
Muslim adalah mereka yang ada di pertengahan. Mereka berorientasi pada akhirat,
tetapi juga mengurusi dunianya. Allah menyampaikan kepada kita bahwa kejarlah
akhirat, tapi jangan lupakan dunia. Kalau orang hanya berat di dunia, maka dia akan
kehilangan kesempatan bertemu dengan Tuhannya. Sebaliknya, kalau orang tidak
ngurusi dunia maka dia akan kehilangan kesempatan untuk banyak bertanggung
jawab. Mengapa kita harus banyak harta? Karena dengan harta kita melakukan
banyak tanggung jawab. Tanggung jawab dalam membangun agama, dalam
membahagiakan keluarga. Kehidupan Rosul itu lengkap, termasuk bagaimana beliau
berdagang. Ketika Allah berfirman, untuk siapa dunia Aku wariskan, kan untuk
orang-orang yang beratakwa. kemunduruan umat karena cara pandang ini yang
salah.
Jawab :
Profil Bisnis
Nama : KS Lamp
Produk :
Bahan baku yang di gunakan adalah limbah-limbah elekrtonik seperti hardware dan
aksesoris komputer. Bahan baku yang kami gunakan berasal dari pengepul barang-
barang bekas elektonik. Selain itu proses produksi yang kami lakukan menggunakan
peralatan-peralatan yang sederhana seperti: Bor, Lem, triplek, dll. Adapun cara
1. Membuat design bentuk lampu hias menggunakan software corel draw atau
2. Mengukir gambar pada hardware komputer menggunakan bor listrik dari pukul
10.00-12.00.
3. Mengamplas bagian-bagian kerangka hardware komputer yang sudah jadi
sehingga setiap bagian-bagiannya menjadi halus dan tidak kasar dari pukul
13.00-14.00.
4. Merakit kabel dan lampu dengan kerangka hardware komputer yang sudah jadi
5. Uji coba lampu hias dengan menyambungkan kabel lampu hias ke stop kontak
6. Siap dijual.
Lampu hias yang selesai diproduksi akan dikemas menggunakan kardus dan
buble wrap agar lampu hias terlindungi dari berbagai risiko kerusakan. Hal tersebut
juga dapat digunakan sebagai bentuk pengemasan untuk pengiriman jarak jauh.
Hanya saja ada penambahan box yang lebih kuat untuk kemasan luarnya.
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi dapat berupa kabel – kabel ,
serta sisa-sisa hardware komputer yang terpotong. Limbah – limbah tersebut akan
diproses kembali untuk dijadikan sebagai hiasan lainnya atau akan dijual kembali
kebagian pengepul barang elektronik bekas agar tidak ada limbah yang terbuang
secara sembarangan.
Keadaan CPU (Hardware Komputer) bekas sebelum diolah
Pasar sasaran yang kami tuju adalah semua kalangan baik kalangan
menengah maupun kalangan atas yang menyukai keindahan, keunikan dan estetika
yang tinggi. Pemasaran produk lampu hias ini memfokuskan ke wilayah Cirebon dan
sekitarnya.
instagram, facebook, whatsapp, line, twitter dll. Dan memasarkan produk dengan
Konsumen yang akan membeli produk kami bisa memesannya lewat online
atau pun offline di alamat yang sudah tersedia, dan konsumen yang ingin memesan
sesuai dengan keinginan dan permintaan konsumen dapat menggunakan system Pre-
Order (PO).
Nilai lebih yang kami miliki salah satunya adalah belum adanya lampu hias
yang berbahan dasar hardware dan aksesoris komputer yang dimanfaatkan menjadi
memberikan saran dan kritik terkait produk yang kami jual, sehingga kami dapat
memperbaiki apa yang kurang dalam produk kami. Selain itu, kami memberikan
pelayanan dan kualitas barang yang baik bagi semua konsumen agar mereka merasa
puas terhadap produk dan pelayanan yang kami berikan. Ketika konsumen merasa
puas terhadap apa yang diharapkan maka kemungkinan besar mereka akan membeli
produk kami kembali dan loyal terhadap apa yang kami berikan.
Sumber Daya manusia :
16.00)
Sederajat.
pasar
pengeluaran usaha.
Regulasi / Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Undang-Undang
No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan tentang prinsip dalam
mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle yang artinya adalah mengurangi,
menggunakan kembali, dan mengolah. Dalam UU tersebut, ditegaskan paradigma baru
dalam pengelolaan sampah yakni ‘kumpul-pilah-olah’ dari yang sebelumnya ‘kumpul-
angkut-buang’. Dalam Pasal 1 dijelaskan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat, pengelolaan sampah adalah kegiatan
yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah. Dalam Undang-Undang Pengelolaan Sampah Pasal 4 juga terdapat
tujuan dari pengelolaan sampah ialah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.
Finsansial :
A. Modal Awal
B. Biaya Produksi
Bekas (CPU)
Biaya Produksi
= Rp. 9.415.000,-
Jadi biaya total yang kami butuhkan selama proses produksi untuk satu bulan
Harga per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan dibagi jumlah produk
Jadi harga pokok produksi untuk setiap produk adalah Rp. 157.000
D. Proyeksi Pendapatan