ARGENTOMETRI
KIMIA ANALISA KUANTITATIF PERTEMUAN KE-4
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
• Titrasi Pengendapan adalah titrasi yang berdasarkan
pembentukan endapan atau kekeruhan dari garam yang
tidak mudah larut antara titrant dan analit.
• Perak nitrat (AgNO3) adalah bahan kimia yang paling
banyak digunakan sebagai senyawa pengendap yang
digunakan dalam titrasi ini sehingga titrasi pengendapan
dikenal juga sebagai titrasi argentometri.
• Senyawa lainnya yang dapat digunakan sebagai
senyawa pengendap dalam titrasi adalah merkuri (II),
TITRASI Hg22+ sehingga titrasi yang menggunakan senyawa
PENGENDAPAN tersebut dikenal sebagai metode titrasi merkurometri.
Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan Dalam
Titrasi Pengendapan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kelarutan dalam titrasi pengendapan/ titrasi
argentometri, diantaranya yaitu :
• Temperatur, kelarutan akan bertambah jika temperatur mengalami kenaikan.
• Efek ion sejenis, kelarutan endapan dalam air berkurang apabila larutan itu
mengandung satu dari ion-ion yang menyusun endapan.
• Sifat pelaut, garam anorganik lebih larut di dalam air, berkurangnya kelarutan di dalam
organik bisa dipakai sebagai dasar dalam pemisahan dua zat.
• Pengaruh pH, larutan garam dari asam lemah itu bergantung dari pH larutannya.
• Efek ion-ion lain, endapan dapat bertambah kelarutannya jika dalam larutan ada garam
yang beda dengan endapan.
• Pengaruh kompleks. Kelarutan dari garam yang sedikit larut adalah fungsi konsentrasi
zat lain yang membentuk kompleks dengan kation garam tersebut.
• Pengaruh hidrolisis, apabila garam dari asam lemah dilarutkan ke dalam air, maka dapat
menghasilkan (H), kation dari spesies garam akan mengalami hidrolisis sehingga
kelarutannya bertambah.
TITRASI ARGENTOMETRI
• Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar
halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan
dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Metode
argentometri disebut juga dengan metode pengendapan karena pada
argentometri memerlukan (terjadi proses) pembentukan senyawa yang
relatif tidak larut atau endapan.
• Argentometri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif yang
bertujuan untuk mengetahui konsentrasi analit dengan menggunakan
larutan baku sekunder yang mengandung unsur perak.
• Larutan baku sekunder yang digunakan adalah AgNO3, karena AgNO3
merupakan satu-satunya senyawa perak yang bisa terlarut dalam air.
Produk yang dihasilkan dari titrasi ini adalah endapan yang berwarna.
• Di antara metode yang ada, argentometri adalah cara yang
paling banyak digunakan. Titrasi argentometri berdasarkan
pada reaksi pengendapan zat yang akan dianalisa
(misalnya Cl- atau CNS-) dengan larutan standar AgNO3
sebagai penitrasi, menurut persamaan reaksi :
Ag+ + X- → AgX ↓
• Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi
penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi
dengan ion Cl- dari analit membentuk garam yang tidak
mudah larut AgCl yang berwarna putih.
TITRASI
AgNO3 (aq) + NaCl (aq) → AgCl (s) + NaNO3 (aq)
ARGENTOMETRI
(putih)
• Titrasi argentometri dapat digunakan untuk
menentukan ion halida (Cl−, Br−, dan I−),
• Selain itu titrasi argentometri juga dapat dipakai
untuk menentukan :
merkaptan (thioalkohol),
asam lemak, dan
beberapa anion divalent seperti ion fosfat PO43-
dan ion arsenat AsO43-.
TITRASI
ARGENTOMETRI
• Berdasarkan jenis larutan penitrasi (titran) yang digunakan, titrasi pengendapan
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu ;
1) Argentometri: Titrasi pengendapan yang menggunakan ion Ag2+ (perak)
sebagai pentiter
2) Merkurometri: Titrasi pengendapan yang menggunakan ion Hg22+ sebagai
pentiter.
• Berdasarkan jenis indikator dan teknik titrasi yang dipakai, maka titrasi
Argentometri dapat dibedakan atas beberapa metode, yaitu :
1) Metode Gay Lussac (cara kekeruhan)
2) Metode Mohr (pembentukan endapan berwarna pada titik akhir)
3) Metode Fajans (adsorpsi indikator pada endapan)
4) Metode Volhard (terbentuknya kompleks berwarna yang larut pada titik akhir).
Pada cara ini tidak digunakan indikator untuk penentuan titik
akhir karena sifat dari endapan AgX yang membentuk
larutan koloid bila ada ion sejenis yang berlebih. AgX tidak
mengendap melainkan berupa kekeruhan yang homogen.
Menjelang titik ekuivalen akan terjadi koagulasi dari larutan
koloid tersebut, karena muatan ion pelindungnya tidak kuat
lagi untuk menahan penggumpalan. Dalam keadaan ini
didapat endapan AgX yang berupa endapan kurdi
(gumpalan) dengan larutan induk yang jernih. Titik akhir
METODE titrasi dicapai bila setetes pentiter yang ditambahkan tidak
GAY LUSSAC lagi memberikan kekeruhan.
Cara Mohr digunakan untuk penetapan kadar klorida dan
bromida (Cl- dan Br-). Sebagai indikator digunakan
larutan kalium kromat, dimana pada titik akhir titrasi
terjadi reaksi :
Ag+(aq) + CrO42-(aq) → Ag2CrO4(s)
(coklat kemerahan)
Suasana larutan harus netral, yaitu sekitar pH 6,5 – 10.
Bila pH >10 akan terbentuk endapan AgOH yang akan
terurai menjadi Ag2O, sedangkan apabila pH<6,5
(asam), ion kromat akan bereaksi dengan H+ menjadi
METODE Cr2O72- dengan persamaan reaksi :
MOHR 2 CrO42- + 2H+ → 2 HCrO4- → Cr2O72- + H2O
Prinsip penetapannya larutan bromida atau klorida dalam keadaan
netral atau agak alkalis dititrasi dengan larutan perak nitrat dengan
indikator kromat.
Cara ini digunakan untuk menentukan kadar klorida sebagai
berikut : Karena garam AgCl lebih sukar larut daripada Ag2CrO4
dan ion Cl- lebih banyak daripada ion CrO42- maka AgCl akan
mengendap lebih dahulu. Bila semua ion Cl- telah mengendap /
dititrasi, maka kelebihan AgNO3 akan bereaksi dengan ion CrO42-
→ Ag2CrO4 berupa endapan coklat kemerahan. Berarti akhir titrasi
telah tercapai. Reaksi yang terjadi adalah :
METODE Ag+ + Cl- → AgCl (endapan putih)
MOHR Ag+ + CrO42- → Ag2CrO4 (endapan coklat kemerahan)
Metode Kerja Mohr
Dibuat larutan AgNO3 dengan
01 Normalitas “X”
REAKSI
PERHITUNGAN
PERHITUNGAN
Standarisasi AgNO3
𝑉𝐴𝑔𝑁𝑂3 × 𝑁 𝐴𝑔𝑁𝑂3
𝑁 𝐾𝐶𝑁𝑆 =
𝑉 𝐾𝑆𝐶𝑁
REAKSI
PERHITUNGAN
Penetapan Kadar Cl− dan Br− Cl−, Br−, dan I− Cl− dan Br−
Endapan putih
Endapan putih Endapan putih
↓
Titik Akhir Titrasi ↓ ↓
Endapan coklat
Larutan merah Suspensi merah muda
kemerahan
Contoh :
Persoalan