ARGENTOMETRI
ARGENTOMETRY
Abstract
Keywords: argentometry, methods Mohr, Volhard method, and the method Fajans
Abstrak
Kata Kunci : argentometri, metode Mohr, metode Volhard, dan metode Fajans
Nor Ain, J1B113038, II, Argentometri, 2014
larut antara titran. Jenis ini adalah Sebagai larutan baku primer hasilnya
pencapaian terhadap hasil dari mempunyai besar bobot ekuivalen
keseimbangan pembentukan yang yang tinggi[4].
cepat setiap kali titran di tambahkan b. Metode Volhard
analit,tidak adanya interpensi yang Titrasi ini dilakukan secara tak
mengganggu titrasi dan titik akhir langsung dengan dimana ion halogen
titrasi mudah diamati. Metode diendapkan dari oleh ion Ag+ secara
argentometri yang lebih luas lagi berlebih-lebihan. Kelebihan ion perak
digunakan adalah metode titrasi dititrasi dengan larutan KCNS atau
kembali. Perak nitrat secara berlebihan NH2CNS. Titik akhir pada titrasi dapat
ditambahkan ke dalam sampel yang dinyatakan dengan indikator ion Fe3+
mengandung ion klorida atau bromide. yang dengan ion CNS berlebihan
Sisa dari AgNO3 selanjutnya dititrasi menghasilkan larutan berwarna merah.
kembali dengan ammonium tiosianidat Titrasi dilakukan dalam suasana asam
menggunakan indikator besi (III) yang berlebihan[4].
ammonium sulfat[4]. c. Metode Fajans
Argentometri merupakan titrasi Metode ini adalah suatu halogen
pengendapan sampel yang dianalisis dengan AgNO3 membentuk endapan
menggunakan ion perak, biasanya ion- perak halogenida yang pada hasil titik
ion yang ditentukan dalam titrasi ini ekuivalen larutan dapat mengabsorpsi
adalah ion iodide (Cr-,Br-,P-). Hasil berbagai zat warna, dengan demikian
kali konsentrasi ion-ion yang terdapat terjadi perubahan warna. Klorida juga
dalam suatu larutan jenuh dari garam dapat dilakukan pentitrasian dengan
yang sukar larut pada suhu tertentu indikator flouresin bromida, iodida
adalah konstan. Dasar-dasar dari titrasi dan thiosianat dapat dititrasi dalam
argentometri ini adalah pembentukan suasana asam lemah[4].
endapan yang hasilnya tidak mudah Kadar NaCl ditentukan dengan
untuk larut antara titran dengan analit. metode daripada analisis argentometri
Berdasarkan jenis indikator dan teknik sedangkan pengotor Mg2+, Ca2+, dan
dari titrasi yang dipakai maka titrasi Fe3+ ditentukan menggunakan SSA.
argentometri dapat dibedakan atas tiga Penentuan karakteristik garam dapur
metode yaitu metode Mohr, metode sangat bermanfaat untuk mengetahui
Volhard dan metode Fajans[4]. besar pengotor yang ada dan kadar
a. Metode Mohr NaCl sebelum dimurnikan melalui
Metode ini di pakai terutama metode kristalisasi tanpa dan dengan
dalam penentuan klorida dan bromida. penambahan bahan pengikat pengotor
Suatu larutan klorida dititrasi dengan sehingga ini dapat diketahui layak
larutan AgNO3,maka akan terjadi : tidaknya garam dapur tersebut untuk
Ag+ + Cl-→AgCl dikonsumsi. Kadar NaCl garam dapur
Titik akhir titrasi ini dapat dinyatakan bisa ditingkatkan secara efektif dengan
dengan indikator dari larutan K2CrO4 pemurnian secara kristalisasi air tua
dengan ion Ag+ berlebih menghasilkan dengfan menggunakan bahan pengikat
endapan warna merah dari AgCrO4. pengotor, Na2C2O4 dan Na2CO3 [5].
Kelebihan dari AgCl yang berwarna
putih mulai berubah warna menjadi
kemerah-merahan. Titrasi ini harus
dilakukan dalam suasana netral agar
dapat diperoleh dalam keadaan murni.
Nor Ain, J1B113038, II, Argentometri, 2014
B. Perhitungan
1. Metode Mohr
1.1 Pembuatan larutan baku NaCl
0,1N
Diketahui:
m NaCl = 0,58 gram
Vpengenceran = 100 mL= 0,1 L
BM NaCl = 58,50 g/mol
Ditanya: N NaCl = ... ?
Jawab :
NaCl Na+ + Cl-
BM NaCl
Berat Ekivalen = 1
Nor Ain, J1B113038, II, Argentometri, 2014
reaksi yang juga dipakai untuk koloid AgCl yang belum mengendap,
menentukan titik akhir titrasi. karena partikel-partikel koloid ini akan
Pada proses titrasi, sebelumnya menyerap muatan listrik (saling tolak-
ditambahkan asam nitrit HNO3 yang menolak). Partikel-partikel koloid
dapat bereaksi dengan ion tiosianat yang bermuatan ini akan saling tolak-
menyebabkan warna larutan menjadi menolak sehingga belum terbentuk
merah dan juga penambahan endapan. Pada titrasi selanjutnya ion
nitrobenzen. Nitrobenzen ini klorida dan muatan pada permukaan
digunakan untuk mencegah reaksi koloid semakin lama semakin
perak klorida dengan ion tiosianat berkurang, sehingga menjelang titik
(CNS-) karena adanya suatu lapisan ekivalen terjadi penggumpalan. Pada
berminyak. Dengan adanya kelebihan larutan baku perak nitrat
nitrobenzen ini, dapat dikatakan ion endapan akan menyerap ion.
Ag+ dititrasi secara langsung dengan Selanjutnya pada titik akhir titrasi
ion CNS- dan dititrasi secara tak indikator fuoresein yang semula bebas
langsung dengan ion Cl- dari sampel pada larutan (warna kuning hijau)
garam dapur. akan diserap permukaan koloid AgCl
Dari hasil perhitungan, sehingga endapan tersebut tampak
konsentrasi larutan AgNO3 yang merah muda. Reaksinya :
digunakan sebesar 0,1147 N AgCl . Ag+ NO3- + HFI AgCl .
sedangkan konsentrasi larutan KCNS Ag+ FI- + NO3- + H+
sebesar 0,1311 N. Ada beberapa
kejanggalan dalam metode ini, dimana Pada percobaan yang telah
larutan KCNS yang digunakan dilakukan didapatkan normalitas
sebelumnya harus dibakukan terlebih AgNO3 sebesar 0,125 N dan massa
dahulu dengan larutan AgNO3. Tetapi, NaCl dalam sempel sebesar 46,3167
setelah itu larutan AgNO3 ini kembali %.
dibakukan dengan larutan KCNS yang Pada penentuan kadar klorida
sebelumnya telah dibakukan disertai dengan metode Fajans ini tidak dapat
dengan larutan baku NaCl. Sementara dilakukan karena keterbatasan larutan
itu, pada percobaan yang telah AgNO3 yang tersedia, jadi kita dalam
dilakukan, indikator yang digunakan hal ini tidak dapat membandingkan
meskipun sama indikator feri, tetapi kadar NaCl dalam garam dapur merk
senyawa besi(III) yang digunakan “kapal” antara metode Mohr dengan
berasal dari FeCl3. Semestinya, metode Fajans.
indikator feri yang digunakan adalah
Fe(OH)3 atau Fe(NH4)SO4. Akibatnya IV. KESIMPULAN
penambahan indikator feri Kesimpulan yang dapat
menyebabkan terbentuknya banyak diperoleh dari percobaan ini adalah :
endapan berwarna putih karena adanya 1. Argentometri merupakan metode
pengaruh ion Cl- dari indikator yang titrasi yang didasarkan pada reaksi
digunakan. Karenanya dapat pengendapan oleh larutan baku
mengurangi jumlah zat dari ion Ag+ perak nitrat, dengan menggunakan
yang akan bereaksi dengan CNS-. metode Mohr, metode Volhard, dan
3. Metode Fajans metode Fajans.
Pada metode ini NaCl di titrasi 2. Pemilihan metode yang digunakan
langsung dengan AgNO3. Sebelum pada argentometri didasarkan pada
titik ekivalen tercapai akan terbentuk ketersediaan bahan dan indikator
Nor Ain, J1B113038, II, Argentometri, 2014
REFERENSI
1. Harjadi. W. 1993. Ilmu kimia
Analitik Dasar. Gramedia, Jakarta.
2. Khopkar S. M. 2007. Konsep Dasar
Kimia Analitik. Universitas
Indonesia, Jakarta.
3. Prof. Dr. Ibnu Gholib. 2009. Kimia
Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
4. Sulistyaningsih, T., W. Sugiyo, &
S. M. R. Sedyawati. 2010.
Pemurnian Garam Dapur Melalui
Metode Kristalisasi Air Tua dengan
Bahan Pengikat Pengotor NA2C2O4
– NAHCO3 dan NA2C2O4 –
NA2CO3. Jurnal UNNES 8: 26-33.