KELOMPOK 4
KELAS ABBF A
Manfaat
Teori Singkat &
Metode Titrasi
Prinsip Kerja
Argentometri
Aplikasi &
Kurva Titrasi
Contoh Kasus
TEORI SINGKAT DAN PRINSIP
KERJA
FARHAN NURAHMAN
TITRASI ARGENTOMETRI
(TITRASI PENGENDAPAN)
Titrasi pengendapan sample yang dianalisis dengan menggunakan ion
perak (AgNO3)
Terbatas pada reaksi-reaksi antara ion Ag+ dengan ion-ion halida (unsur-
unsur gol. VIIA), tiosianat (SCN-), dan sianida (CN-)
Prinsip:
Pembentukan endapan yang tidak mudah larut antara titran
dengan analit.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TITRASI
ARGENTOMETRI
Kelebihan Kekurangan
Mampu menentukan kadar Komposisi endapan seringkali
suatu senyawa yang tidak larut tidak diketahui pasti terutama
dalam air jika ada efek kopresipitasi
Titik akhir mudah diamati Jumlah metode titrasi
pengendapan tidak sebanyak
titrasi reduksi-oksidasi (redoks)
MANFAAT TITRASI
ARGENTOMETRI
SHERYL QUERIDA R
Manfaat Titrasi
MANFAAT TITRASI Argentometri
ARGENTOMETRI
Bila semua Cl sudah habis bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3 maka kelebihan
sedikit Ag+ akan bereaksi dengan dengan CrO42- dari indikator K2CrO4 yang
ditambahkan.
Titik akhir titrasi telah dicapai yaitu bila terbentuk warna merah bata dari endapan
Ag2CrO4
METODE FAJANS
NUR CHRYSANTI MONITA
METODE FAJANS Metode Fajans
Titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi, yaitu zat yang dapat diserap
pada permukaan endapan dan menyebabkan timbulnya warna.
Indikator ini adalah asam lemah atau basa lemah organik yang dapat
membentuk endapan dengan ion perak. Contoh: Fluoresens yang digunakan
dalam titrasi ion klorida.
HFl H+ + Fl-
Metode Fajans
Kebanyakan indikator adsorpsi bersifat asam lemah, maka tidak dapat dipakai
dalam larutan yang terlalu asam.
Terdapat indikator kationik yang bersifat basa lemah yang baik untuk titrasi
dalam keadaan yang sangat asam.
Indikator Anion yang dititrasi pH Perubahan warna
Metode Volhard menggunakan NH4SCN atau KSCN sebagai titrant, dan larutan Fe3+ sebagai indikator.
Sampai dengan titik ekivalen harus terjadi reaksi antara titrant dan Ag, membentuk endapan putih.
Ag+(aq) + SCN-(aq) AgSCN(s) (putih)
Sedikit kelebihan titrant kemudian bereaksi dengan indikator, membentuk ion kompleks yang sangat
kuat warnanya (merah)
SCN-(aq) + Fe3+(aq) FeSCN2+(aq)
PRINSIP
Pada metode ini, sejumlah volume larutan standar AgNO3 ditambahkan secara berlebih
ke dalam larutan yang mengandung ion halida (X-).Sisa larutan standar AgNO3 yang
tidak bereaksi dengan Cl- dititrasi dengan larutan standar tiosianat (KSCN atau NH4SCN)
menggunakan indikator besi (III) (Fe3+). Reaksinya sebagai berikut ;
Reaksi yang terjadi dalam titrasi argentometri dengan metode volhard adalah sebagai
berikut:
Ag+(aq) + Cl-(aq) AgCl(s) (endapan putih)
Ag+(aq) + SCN-(aq) AgSCN(s) (endapan putih)
Fe3+(aq) + SCN(aq) Fe(SCN)2+ (kompleks berwarna merah)
Sample yang mengandung ion halida (X-) ditambahkan larutan baku AgNO3 berlebih.
Kelebihan AgNO3 dititrasi kembali dengan larutan thiosianat (KSCN atau NH4SCN). Titik
akhir titrasi bila warna merah telah terbentuk
INDIKATOR
Titrasi Ag+ dengan SCN- dalam suasana asam dengan menggunakan indikator Fe3+, dapat terjadi
perubahan warna sebelum titik ekuivalen karena :
a. AgSCN mengadsorpsi ion Ag+
b. Ag+ dalam larutan menjadi berkurang
c. Penambahan larutan SCN- juga berkurang sehingga perubahan warna nampak terjadi lebih
awal hal ini dapat diatasi dengan pengocokan (homogenesasi) yang lebih baik selama titrasi sehingga
ion Ag+ yang teradsorpsi dapat terlepas.
SYARAT TITRASI
Metode volhard adalah harus asam dan merupakan kelebihan
dibandingkan dengan penggunaan cara-cara lain untuk penentuan
ion halogenida karena ion karbonat, oksalat dan arsenat tidak
mengganggu reaksi sebab garamnya larut dalam keadaan asam.
KELEBIHAN
1. Penetapan kadar : Cl-, Br- dan SCN- dalam suasana asam.
2. Penetapan kadar senyawa halida yang tidak dapat dititrasi dengan metode mohr
ataupun menggunakan indikator adsorbsi (metode fajans).
3. Penetapan kadar Br- dan I- tidak perlu dilakukan penyaringan terhadap endapan AgBr
atau AgI sebelum dilakukan titrasi terhadap kelebihan Ag+.
4. Dapat digunakan untuk penetapan kadar halida secara volumetri dalam suasana asam
kuat.
5. Dapat dipakai untuk penetapan kadar anion yang garam Ag-nya sukar larut dalam air
tetapi larut dalam asam seperti : oksalat, fosfat, arsenat, kromat dan sulfide.
Caranya :
a) Anion diendapkan dengan larutan Ag+ berlebih.
b) Kelebihan Ag+ dititrasi kembali dgn SCN- dan indikator Fe3+ setelah dilakukan
penyaringan atau endapannya dilarutkan kembali dalam HNO3 dan Ag+ yg dibebaskan di
titrasi dengan CNS- dan indikator Fe3+.
Metode Gay Lussac Metode Liebieg
25 mL titran ditambahkan
PADA SAAT TITIK EKUIVALEN TERJADI
50 Ml titran ditambahkan
Didalam larutan hanya terdapat endapan AgSCN
SETELAH TITIK EKUIVALEN TERLEWATI
75 mL titran ditambahkan
[Ag+] dikontrol dengan kelebihan titrant yang ditambahkan, dimana kelarutan dari endapan
diabaikan dalam perhitungan
pAg = log [Ag+] , dengan
[Ag+] = [(M AgNO3 . V AgNO3)yg ditambahkan (M KSCN . V KSCN) total)]/Vtotal
Tujuan:
Menetapkan kadar NaCl dalam garam dapur (yang telah
dikeringkan dalam oven selama 1 jam dengan suhu 110C) dengan
cara menstandarisasi larutan garam dapur dengan larutan standar
AgNO3 menggunakan metode Mohr, metode Volhard, dan metode
Fajans.
CARA KERJA MENGGUNAKAN METODE MOHR
Larutkan 1 gram
garam dapur
dengan aquades di
dalam labu ukur
250ml
Ambil 25 ml larutan
garam dapur
tersebut, tuangkan ke
dalam erlenmeyer
250 ml, tambahkan 1 Hitung kadar NaCl
ml larutan K2CrO4 dalam garam dapur
2% sebagai indikator
Titrasi dengan
larutan standar Percobaan diulang
AgNO3 sampai
terbentuk warna 3 kali
merah bata
CARA KERJA MENGGUNAKAN METODE VOLHARD
Larutkan 1,00 gram sampel garam dengan aquades di dalam labu ukur 250 mL.
Ambil 25,00 mL larutan tersebut dengan pipet volume tuangkan ke dalam labu erlenmeyer 250 ml.
Tambahkan larutan standar AgNO3 (dalam keadaan berlebih tetapi harus diketahui volumenya dengan pasti) ke dalam larutan yang ada
dalam erlenmeyer.
Tambahkan 15 mL nitro benzena, kemudian labu erlenmeyer ditutup dan dikocok secara merata sehingga semua endapan AgCl dilapisi oleh nitro benzena.
Sisa AgNO3 yang bereaksi dengan ion klorida (Cl) dititrasi dengan larutan standar NH4SCN menggunakan indikator larutan Fe(NH4)SO4 1 N
sebanyak 5 mL. Titik akhir titrasi dicapai pada saat pertama kali terbentuk warna merah coklat.
Tujuan
Menentukan kadar atau konsentrasi (Molaritas) ion klorida
(Cl-) dalam air laut dengan cara menstandarisasi larutan
air laut dengan larutan standar AgNO3 menggunakan
metode Mohr, metode Volhard dan metode Fajans
CARA KERJA MENGGUNAKAN METODE MOHR
Tambahkan 15 mL
Ambil 5,00 mL sampel Tambahkan 30-40 ml larutan
Tambahkan 1 mL nitrobenzena, kemudian labu
air laut dengan pipet standar AgNO3 (berlebih
larutan HNO3 4M dan erlenmeyer ditutup dan
volume, tuangkan tetapi harus diketahui
5 mL larutan dikocok secara merata
kedalam erlenmeyer volumenya dengan pasti) ke
FeNH4(SO4)2 1N sehingga semua endapan AgCl
250 ml. dalam larutan di atas
dilapisi oleh nitro- benzena
PERTANYAAN