Presipitimetri
Argentometri
bahasa latin
Argentum Perak
Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan endapan dengan ion Ag+
Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3).
Kemudian mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan.
2.
3.
Kelarutan endapan yang terbentuk sangat kecil sehingga sisa yang tinggal praktis tidak dapat di tentukan (jumlahnya kurang dari 0,1 mg). Sifat zat harus sedemikian rupa sehingga mudah dipisah dari komponen lainnya termasuk pelarutnya. Komponen yang diinginkan harus dapat
METODA MOHR
Titran : ion halida seperti NaCl, dengan AgNO3 Indikator : K2CrO4 Titik akhir titrasi kuning menjadi kuning coklat.
Perubahan warna tersebut terjadi karena timbulnya Ag2CrO4, saat hampir mencapai titik ekivalen, semua ion Cl- hampir berikatan menjadi AgCl. Larutan standar yang digunakan dalam metode ini, yaitu AgNO3, memiliki normalitas 0,1 N atau 0,05 N. Titrasi dengan cara ini dilakukan dalam suasana netral atau sedikit alkalis (pH 6,5 9,0).
Metode Mohr
AgNO3
K2CrO4
Cl-
AgCl
+ NaNO3
Endapan putih
Apabila ion klorida telah habis diendapkan oleh ion perak, maka ion kromat akan bereaksi membentuk endapan perak kromat yang berwarna coklat/merah bata sebagai titik akhir titrasi
Ag2CrO4 + 2KNO3
Endapan berwarna
Endapan ini dapat diatasi dengan melakukan blangko indikator yaitu titrasi tanpa zat uji
Metode Volhard
Titran :NH4SCN atau KSCN Indikator :larutan Fe3+ Titik ekivalen :membentuk endapan putih Sedikit kelebihan titran kemudian bereaksi dengan indikator, membentuk ion kompleks yang sangat kuat warnanya (merah) yang larut dan mewarnai larutan yang semula tidak berwarna.
Metode Volhard
KSCN / NH4SCN
Indikator Fe3+
Metode Fajans
Dalam titrasi Fajans digunakan indikator adsorpsi. Indikator adsorpsi ialah zat yang dapat diserap pada permukaan endapan (diadsorpsi) dan menyebabkan timbulnya warna. Penyerapan ini dapat diatur agar terjadi pada titik ekivalen, antara lain dengan memilih macam indikator yang dipakai dan pH.
Metode Fajans
AgNO3
Cl-
INDIKATOR-TITRAN
Indikator diklorofluoresein Fluoresein Eosin Bromkresol hijau Metil lembayung Rodamina 6G Ion yg di titrasi Cl-, Br-, I-,SCNCl-, Br-, I-,SCNBr-, I-, SCNSCNAg+ Ag+ Titran Ag+ Ag+ Ag+ Ag+ ClBrKondisi pH 4 pH 7-8 pH 2 pH 4-5 Larutan asam Peningkatan HNO3 yang tajam sampai 0,3 M
Pengamatan pada titik akhir : a. Endapan yang mula-mula putih menjadi merah muda b. Larutan yang mula-mula keruh menjadi lebih jernih c. Larutan yang semula kuning hijau menjadi hampir tidak berwarna
1.Sulitnya memperoleh indikator yang sesuai untuk menentukan titik akhir pengendapan.
Contoh soal
Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan. Edapan terjadi jika [Ay+]x[Bx-]y > Ksp AxBy
xs
ys
Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 2,4.10-12. Jika 25 ml larutan AgNO3 10-3 M dicampur dengan 75 ml larutan Na2CrO4 10-3 M, apakah terjadi endapan? Jawab : Setelah dicampurkan : [AgNO3] = [Ag+] = V1 . M1 = 25 ml . 10-3 M V1 + V2 100 ml = 2,5.10-4 M