Anda di halaman 1dari 10

PRESIPITIMETRI

Metode titrasi, dimana pada titik akhir titrasi terjadi


endapan (presipitat)
Contoh : AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3

Argentometri
Berdasarkan indikatornya, Argentometri dibedakan
menjadi 3, yaitu :
1. Metode Mohr
2. Metode Volhard
3. Metode Fajans

Metode Mohr
Sebagai titran : AgNO3
Indikator : K2CrO4
Digunakan Untuk :
Penentuan garam Cl, Br dengan titrasi langsung
Penentuan garam Ag dengan titrasi kembali,
setelah ditambahkan larutan standart NaCl berlebih
pH titrasi diatur : 6 10
Contoh reaksi yang terjadi pada penetapan kadar Cl :
AgNO3 + Cl- AgCl + NO32AgNO3 + CrO42-

Ag2CrO4 + 2NO3-

endapan Ag2CrO4 tidak jauh dari titik ekuivalen


endapan Ag2CrO4 hrs lebih mudah larut dibanding endapan
analit, agar indikator tdk mengendap lebih dulu.
Pada pH tinggi (>10) terjadi rx :
2Ag+ + 2OH-

2AgOH

Ag2O + H2O

Pada pH rendah (<6) terjadi rx :


2H+ + 2CrO42- Cr2O72- + H2O

Metode volhard
Titran : KSCN atau NH4SCN
Indikator : Fe3+
Digunakan untuk :
garam Ag dgn titrasi langsung
garam Cl, Br, I, SCN dgn titrasi kembali setelah
ditambahkan lar. Standar AgNO3 berlebih
anion-anion yang lebih mdh larut dr AgCNS (arsenat,
oksalat, karbonat)
pH titrasi : 3 (agar Fe3+ tdk terhidrolisis)
Reaksi yang terjadi :
Ag+ + SCN- AgSCN (putih)
SCN- + Fe3+ FeSCN2+ (merah)

Metode fajans
Titran : AgNO3
Indikator : Ind. adsorpsi menurut macam anion
pH : tergantung macam anion dan indikator
Indikator

Anion yg dititrasi

pH

Perubahan
warna

Fluorescein Cl, Br I, SCN, OSCN,


CN, Fe(CN)64-

7-8

Kuning
Merah

Eosin

Br, I, SCN

2-8

Merah muda
Merah

Biru brom
fenol

Cl, I, SCN

3-8

Ungu
Merah

Indikator adsorpsi adalah zat yg diserap pd permukaan


endapan (di adsorpsi) & menyebabkan timbulnya warna
Contoh :
Fluorescein (HFI), akan terion mjd :
HFI

H+ + FI-

ClAg+

AgCl

AgCl

FI-

Setelah TE
Sebelum TE
Pada TAT : endapan putih merah muda & mengumpal
larutan keruh jernih

Berat Ekuivalen dihitung sbg berat zat yg bereaksi dg


atau melepaskan 1 mol ion Ag+
cth : BE AgNO3 = BM , BE NaCl = BM
BE KCN = 2 x BM
AgNO3 & KSCN kemurniannya sangat baik, shg dpt
digunakan utk baku primer atau AgNO3 dibakukan dg
NaCl

Contoh perhitungan :
Standarisasi AgNO3 : ditimbang NaCl 5,5480 g dan dilarutkan
dalam 1000 ml aquades. 10 ml lar. NaCl tersebut di tambah
Ind. K2CrO4 dan dititrasi dg AgNO3 sampai merah bata
memerlukan 10,8 ml
Penetapan Br (metode Mohr) : ditimbang sampel 0,4250 g
dilarutkan dlm air, di tambah Ind. K2CrO4 dan dititrasi dg AgNO3
sampai merah bata memerlukan 11,8 ml. Hitung persen Br
dalam sampel
Jawab :
1. Menentukan Normalitas baku primer (NaCl)
N NaCl =

gram

BE x vol

= 5,5480 g = 0,0948 N

58,5 x 1 L

2. Menentukan Normalitas baku skunder (AgNO3)


NaCl

V1 x N 1

AgNO3

= V2 x N 2

10 ml x 0,0948 N = 10,8 ml x N2
N2 = 0,0878 N
3. Menentukan kadar Br
% Br

= (vol x N) AgNO3 x BE Br x 100

berat sampel
= (11,8 ml x 0.0878 N) x 79,9 x 100
425,0 mg
= 19,48 %

Contoh Perhitungan :
Penetapan Cl (metode Volhard) : 0,8165 g sampel dilarutkan dalam
air dan ditambah 50 ml lar. AgNO3 0,1214M. Kemudian ditambah
indikator feroin dan dititrasi dg KSCN 0,1019 M memerlukan 11,76 ml.
Hitung persen Cl dalam sampel.
Jawab :
Rx :

Ag + Cl AgCl

Ag + SCN AgSCN

SCN + Fe3+ FeSCN2+


mmol AgNO3

= mmol Cl + mmol KSCN

50 ml x 0,1214 M = mmol Cl + (11,76 ml x 0,1019 M)


% Cl

= (mmol AgNO3 mmol KCSN) x BA Cl x 100


berat sampel

= ((50 x 0,1214) (11,76 x 0,1019)) x 35,453 x 100


816,5 mg
= 21,15 %

Anda mungkin juga menyukai