Anda di halaman 1dari 23

TITRASI PENGENDAPAN

ARGENTOMETRI
• Pengertian
Titrasi Argentometri ialah titrasi dengan menggunakan
perak nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam
perak yang sukar larut
• Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama
dikenal adalah melibatkan reaksi pengendapan antara
ion halida (Cl-, I-, Br-) dengan ion perak Ag+.
• Titrasi argentometri tidak hanya dapat digunakan untuk
menentukan ion halida akan tetapi juga dapat dipakai
untuk menentukan merkaptan (thioalkohol), asam lemak,
dan beberapa anion divalent seperti ion fosfat PO43- dan
ion arsenat AsO43-.
PRINSIP
• Berdasarkan reaksi pengendapan antara AgNO 3 dengan
larutan halogen yang sukar larut dalam suasana netral atau
agak alkalis.
• Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi
penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi
dengan ion Cl- dari analit membentuk garam yang tidak
mudah larut AgCl.

Ag(NO3)(aq)  +  NaCl(aq) --> AgCl(s)  + NaNO3(aq)


Syarat terjadinya reaksi pengendapan :
1. Terjadi endapan yang sukar larut dalam air
2. Reaksi berlangsung cepat
3. Endapan tidak mengadsorbsi analit
4. Titik ekivalen dapat ditentukan
Jenis – jenis Metode Argentometri terbagi atas :
1. Pembentukan endapan berwarna (Mohr)
2. Pembentukan larutan berwarna (Volhard)
3. Adsorpsi indikator oleh endapan analit (Fajans)
4. Pembentukan kekeruhan (Liebig)
METODE MOHR
1. METODE MOHR
• Kriteria Sampel :
Senyawa yang mengandung ion klorida dan
bromida (halida).
• Untuk penentuan Cl- dan Br-
• Indikator: ion kromat (kalium kromat/K2CrO4)
• Syarat Filtrasi :
Suasana netral atau agak alkalis
• Reaksi :
– Asam : 2CrO-24 + 2H+ ------ Cr2O-27 + H2O
(Kuning) (Jingga)

– Basa : 2Ag+ + 2OH- ------ 2AgOH

Ag2O H 2O
Cara mengatasi :
• Jika asam larutannya dapat diatur
dengan Na.Bikarbonat atau kalsium
karbonat.
• Jika larutannya alkalis diasamkan
dulu dengan As. Asetat sebelum
dinetralkan dengan kalsium karbonat.
• Reaksi :
Cl- + Ag+ -------- AgCl endapan putih.
CrO-24 + 2Ag+ ------ Ag2CrO4
Endapan coklat merah (merah bata)
• Rumus :
Mgrek Zat Uji = Mgrek AgNO3

• Bila dilakukan Blanko :


Mgrek Zat Uji = Mgrek AgNO3 - Mgrek Blanko
• Ion Pengganggu :
– Ion yang akan mengendap lebih dahulu dari
AgCl ----- I-, Br-, CNS-
– Ion yang membentuk kompleks dengan Ag+
----- CN-,NH3 di atas pH 7
– Ion yang membentuk kompleks dengan Cl-
------ Hg+2
– Kation yang dapat mengendapkan kromat
------- Ba+2
– Indikator
Larutan K2CrO4 0,03 N – 0,005 N
METODE VOLHARD
2. METODE VOLHARD
• Kriteria Sampel :
Senyawa yang mengandung perak maupun halida,
• Syarat Titrasi :
Suasana Asam (HNO3) karena bereaksi dengan
CNS
• Indikator :
Besi (II) nitrat atau Besi (III) amonium sulfat
membentuk warna merah dengan ion tiosianat yang
berlebih
• Penetapan Perak : Titrasi
langsung dengan SCN-
Ag+ + CNS- ------ AgCNS
(putih)

Fe+3 + CNS- ----- Fe(CNS)+2


(merah)
• Penetapan Halida (Cl-,Br-,I-) ----- Titrasi
tidak langsung.
X- + Ag+ ------ AgX (endapan putih)
(berlebih)

Ag+ sisa + CNS ------ AgCNS (endapan


putih)

Fe+3 + CNS ------- Fe(CNS)+2 (merah)


• Catatan :
– Pada penetapan Cl- diendapkan
sebagai AgCl ---- pada titrasi kembali
endapan AgCl berekasi dengan
tiosianat sehingga harus diatasi dengan
membalut endapan AgCl dengan
Nitrobenzen atau menyaring endapan
AgCl sebelum dititrasi kembali.
– Pada penetapan I-, penambahan
indikator dilakukan setelah I- diendapkan
sebagai AgI, supaya I- tidak dioksidasi
oleh besi menjadi I2.
• Larutan Baku
AgNO3
NH4CNS / KCNS
• Rumus :
a. Penetapan Kadar Ag/Garamnya
Mgrek Ag/G = Mgrek NH4CNS

b. Penetapan Kadar 6 Halogenida


Mgrek 6 Halogenida = Mgrek AgNO3 – Mgrek NH4CNS
Metode Volhard (sampel)
• P.K Aminofilin
• P.K teofilin
• P.K NaCl dalam sediaan
• P.K Neostigmin
• P.K Senyawa sulfa
• Analisa makanan
METODE FAJANS

3. METODE FAJANS
• Kriteria Sampel :
Senyawa Halida dan Tiosianat
• Syarat Titrasi :
Larutan dengan keasaman rendah
• Indikator yang digunakan: Fluoresein untuk
titrasi Cl dengan AgNO3
• Indikator Absorpsi :
a. Fluorescein : Cl-,Br-,I- (pH = 6,5 – 10,3)
b. Diklorofluorescein : Cl- (pH = 4)
c. Eosin,tetrabromfluorescein : Br-,I-,SCN-,
(sampai pH = 2).
• Reaksi :
AgCl . Ag+NO3- + HFI ----- AgCl . Ag+. FI-
(endapan putih) (larutan kuning) (endapan merah muda)

+ NO3- + H+
METODE LIEBIG
4. METODE LEIBIG
• Merupakan metode kekeruhan tanpa
indikator kimia
• Digunakan pada penetuan AgNO3
• Menggunakan kekeruhan sebagai titik
akhir titrasi
• Bila sulit diamati, Dengan menambahkan
KI dengan penambahan NH3
Metoda Liebig
• Dasar :
Ag+ + 2CN- Ag(CN)2-
Ag+ + Ag(CN)2- AgAg(CN)2 kekeruhan
• Modifikasi Liebig-Deniges
Ag+ + 2CN- Ag(CN)2-
Ag+ + Ag(CN)2- AgAg(CN)2
AgAg(CN)2 + 4NH3 2 [Ag(NH3)2]+ + 2CN-
2 [Ag(NH3)2]+ + 2CN- + KI 2NH3 + AgI
kuning muda
BEBERAPA CONTOH SENYAWA DITENTUKAN
KADARNYA SECARA ARGENTOMETRI

A.TITRASI LANGSUNG DENGAN AMONIUM


TIOSIANAT :
– PERAK PROTEINAT
– AMINOFILIN
– Na.MERKAPTOMAIN
– MERKUOFILIN
– NITROMERSOL
– FENIL MERKUINITRAT
– TIMEROSAL
BEBERAPA CONTOH SENYAWA DITENTUKAN
KADARNYA SECARA ARGENTOMETRI

B.TITRASI LANGSUNG DENGAN AgNO3 :


– NaCl
– As.Iodoalfinet
– Betason HCl
– Hidroksiamfetamin HCl
– Na.Sianida
– Na.Lauril Sulfat
– Piridoksin HCl
– Azasiklonol HCl
BEBERAPA CONTOH SENYAWA DITENTUKAN
KADARNYA SECARA ARGENTOMETRI
C. TITRASI TIDAK LANGSUNG (Met.Volhard)
– Bromeval
– Anemin HCl
– Asetilkolin Klorida
– NH4Cl
– Benzen Heksaklorida
– Klorofenotan
– Dibukain HCl
– NH4Br
– Iodoform
– Aminofilin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai