Anda di halaman 1dari 19

Argentometri

salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan
dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+

By : Sandra Tri Juli Fendri, M.Si


Argentometri
Prinsip Argentometri
metode analisis volumetri (Titrasi) yang berdasarkan pada reaksi pengendapan
antara analit dan titran (larutan standar)

Pentiter Analit

ion-ion halogenida (Cl-, Br- dan I-) dan


Perak Nitrat
tiosianat (SCN-)

Reaksi :
X- + Ag+  AgX
Penggunaan Argentometri
Syarat-Syarat
terbatas penggunaanya
Argentometri
dikarenakan :

 Reaksi Kesetimbangannya  Titrasi dengan prinsip


cepat pengendapan tidak sebanyak
 Tidak ada endapan yang titrasi asam basa,redoks dan
menggangu lainnya.
 Endapan yang terbentuk  Kurang nya indikator yang
stabil dalam jangka waktu cocok.
yang lama  Komposisi endapan seringkali
 Digunakan indikator luar tidak diketahui.
untuk melihat titik akhir
Metoda Mohr
(Metoda Langsung)

Jenis Titrasi
Argentometri

Titrasi Metoda Volhard


Fajans (Tidak Langsung )
Metoda Mohr
titrasi argentometri yang menggunakan indikator yang membentuk
endapan berwarna pada titik akhir titrasi.

Titrasi Argentometri dimana analit langsung ditirasi dengan larutan


AgNO3
Indikator yang digunakan adalah K2CrO4

Metoda ini digunakan untuk menentukan kosentrasi ion-ion halida yang sangat
kecil.
Titrasi Mohr

Sebelum titik akhir titrasi, ion Cl- bereaksi dengan ion Ag+
membentuk endapan AgCl yang berwarna putih:
Cl- + Ag+  AgClputih

Pada titik akhir titrasi, ion Cl- sudah habis, indikator ion CrO42-
mulai bereaksi dengan ion Ag+ menghasilkan endapan Ag2CrO4 yang
berwarna merah bata:
CrO42- + 2Ag+  Ag2CrO4merah bata
Titrasi Cara Volhard

Definisi
Titrasi cara Volhard adalah titrasi argentometri yang menggunakan
indikator kompleks yang membentuk larutan berwarna pada titik akhir
titrasi.

Prinsip
Pada titrasi cara Volhard, ion perak dititrasi dengan larutan baku
ion tiosianat.
Reaksi selama titrasi:
Ag+ + SCN-  AgSCN (putih)
Kelebihan pentiter setelah titik kesetaraan diamati dengan ion Fe 3+
sebagai indikator, yang membentuk senyawa kompleks berwarna
merah yang larut dalam air.
Reaksi pentiter dengan indikator:
SCN- + Fe3+  [FeSCN]2+ (larutan merah)
Cara titrasi:
 Titrasi langsung  untuk penentuan kadar ion Ag+
Sampel ion Ag+ dititrasi langsung dengan larutan baku ion SCN-
 Titrasi kembali  untuk penentuan kadar ion halida (Cl-, Br-, I- dan
F-)
Sampel ion halogenida + larutan baku AgNO3 berlebih, kelebihan
AgNO3 dititrasi dengan larutan ion SCN-.

Catatan:
 Kelarutan AgCl > kelarutan AgSCN, sehingga reaksi penggeseran
terjadi setelah titik kesetaraan tercapai:
AgCl + [FeSCN]2+  AgSCN + Cl- + Fe3+
 Kelarutan AgBr dan AgI < kelarutan AgSCN, sehingga reaksi
penggeseran tidak terjadi setelah titik kesetaraan.
 Karena itu, penentuan kadar ion Cl- agak rumit dengan cara Volhard.
Cara mengatasi reaksi penggeseran AgCl oleh [FeSCN]2+ setelah titik kesetaraan

Titrasi harus dihentikan pada saat timbulnya


warna merah pertama kali.
Titrasi kembali kelebihan AgNO3 dilakukan
setelah endapan AgCl dipisahkan terlebih
dahulu dengan penyaringan.
Titrasi kembali dapat pula dilakukan pada
cairan bagian atas, setelah AgCl mengendap,
yang diambil secara terukur setelah hasil reaksi
diencerkan sampai volume tertentu.
Titrasi kembali kelebihan AgNO3 dilakukan
setelah endapan AgCl ditutup dengan pelarut
organik seperti nitrobenzena
9
Reaksi yang terjadi dalam titrasi metode
volhard
• Ag+(aq) + Cl-(aq) AgCl(s)
berlebih (endapan putih)
Setelah reaksi sempurna , endapan disaring,kemudian
filtrat dititrasi dengan larutan standar tiosianat
• Ag+(aq) + SCN-(aq) AgSCN(s)
(endapan putih)
Indikator Fe(III) bereaksi dengan tiosianat membentuk
larutan berwarna merah
• Fe3+(aq) + SCN-(aq) Fe(SCN)2+
(kompleks berwarna merah)
Titrasi cara Fajans

Titrasi cara Fajans adalah titrasi argentometri yang menggunakan indikator


serap yang terserap pada permukaan endapan pada titik akhir titrasi ( Titrasi
argentometri dimana terjadi endapan tetapi indikator yang digunakan
merupakan indikator absorbsi, dimana warna titik akhr titrasi diamati saat
terbentulnya absorbsi antara indikator dengan larutan standar.

Prinsip
Indikator jerap adalah senyawa organik yang dijerap dan dilepaskan dari
pemukaan endapan selama berlangsungnya titrasi pengendapan.
Penjerapan dan pelepasan zat organik itu terjadi dekat titik kesetaraan, sehingga
bukan hanya perubahan warna saja yang terjadi tetapi juga perpindahan warna
dari larutan ke permukaan endapan atau sebaliknya
• Contoh
– Salah satu contoh indikator jerap adalah fluoresein,
yang berguna untuk indikator pada titrasi ion Cl-
dengan larutan AgNO3.
– Dalam air, fluoresein terurai menjadi ion H+ dan ion
fluoreseinat (Fl=).
– Ion Fl- ini memberikan warna hijau kekuningan pada
larutan
– Ion Fl- tidak banyak terjerap sebelum titik kesetaraan
– Setelah titik kesetaraan tercapai, partikel endapan
bermuatan positif karena terjerapnya ion Ag+ pada
permukaan endapan.
– Dalam keadaan seperti ini, ion Fl- terikat pada lapisan
permukaan endapan sehingga timbul warna merah
pada permukaan endapan.

12
(AgCl)Cl- + FL- →
tidak ada adsorbsi
Beberapa jenis indikator adsorbsi yang sering digunakan :

Jenis pH Perubahan Warna


Flouresin 7-8 Kuning-merah
Dikloroflouresin 4-8 Kuning-merah
Eosin 2-8 Pink-merah
Biru bromfenol 3-8 Ungu-merah
Pemakaian Titrasi Argentometri
Zat yang Cara Titrasi Keterangan
ditentukan
AsO43-. Br-, I-, Volhard Pemisahan
OCN-, SCN- endapan tidak
perlu
CO32-, CrO42-, CN-, Volhard Pemisahan
Cl-, C2O42-, PO43-, endapan sebelum
S2- titrasi kembali

Br-, Cl- Mohr

Br-, Cl-, I- Fajans

F- Volhard Endapkan terlebih


dulu sebagai PbClF
15
Larutan Standar untuk Argentometri
• Larutan perak nitrat (AgNO3) 0,1 M
– Larutkan sejumlah tertentu kristal AgNO3 dalam air
sampai volume tertentu, kemudian standarisasi
dengan zat baku primer NaCl
– Larutkan sejumlah tertentu logam perak dalam HNO3
pekat dan encerkan sampai volume tertentu,
kemudian bakukan dengan zat baku primer NaCl
• Larutan kalium tiosianat (KSCN) 0,1 M
– Larutkan sejumlah tertentu kristal KSCN dalam air
sampai volume tertentu, standarisasi dengan larutan
baku AgNO3 dengan metode Volhard.
• Larutan amonium tiosianat (NH4SCN) 0,1 M
– Larutkan sejumlah tertentu kristal NH4SCN dalam air
sampai volume tertentu, standarisasi dengan larutan
baku AgNO3 dengan metode Volhard. 16
Beberapa Titran
a. Larutan AgNO3 0,1N (BM 169,87)
Pembuatan
± 17,5 g AgNO3 dilarutkan dalam 1000 ml akuades
Pembakuan
- Dengan NaCl
- Menggunakan indikator eosin
- Dititrasi dengan larutan AgNO3 0,1N
b. Larutan NH4SCN 0,1N (BM 76,12)
Pembuatan
± 8 g NH4SCN dilarutkan dalam 1000 ml akuades
Pembakuan
- Dengan sejumlah volume tertentu larutan standar AgNO 3 0,1N
- Ditambah HNO3 (bebas NO2-)
- Menggunakan indikator FeNH4(SO4)2
17
- [suhu < 25 C; jika > 25 C  Fe(SCN)3 (pucat)]
o o
Aplikasi pengunaan Titrasi Argentometri

Penentuan kadar kemurnian NaCl pada Garam dapur

Penentuan Kadar Cl/NaCl pada infus dengan metoda Mohr dan


Volhard

Berdasarkan farmakope indonesia :


penetapan kadar dengan titrasi
argentometri metoda fajans adalah dalam
Penetapan kadar :
- Tiamin HCl
- Teofilin
- Kloramfenikol
Terima Kasih ………………..

Anda mungkin juga menyukai