Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS BUNG KARNO

FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI ARSITEKTUR
TAHUN AJARAN 2018 - 2019

MATA KULIAH “PENDIDIKAN PANCASILA”


Dosen : Utami Y. Untoro, S.H., M.H.

“PANCASILA DAN PEMBUKAAN UUD 1945”

Dibuat Oleh :

Kelompok 1

- Agus (5201130054)
- Faisal Anwar (5201130055)
- Afit Riyadi (5201180050)
- Ahmad Firdausy Razak Alwahid (5201180051)
Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila

Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia mempunyai implikasi bahwa


Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur kekuasaan secara
formal yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai dasar Negara
(Suhadi, 1998). Cita-cita hukum tersebut terangkum didalam empat pokok pikiran yang
terkandung dalam Undang Undang Dasar 1945 yang sama hakikatnya dengan
Pancasila, yaitu :

1. Negara Persatuan “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia”
2. Keadilan sosial “Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia“
3. Kedaulaatan Rakyat “Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan
/perwakilan.”
4. Ketuhanan dan kemanusiaan “Negara berdasarkan atas ketuhanan yang menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradap.”

Pembukaan UUD 1945 adalah sumber motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad
bangsa Indonesia yang merupakan sumber cita-cita luhur dan cita cita mahal, sehingga
pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum yang tertinggi dan memberikan kemutlakan
lagi tertib hukum Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 bersama dengan UUD 1945 diundangkan dalam berita Republik
Indonesia tahun 11 No 7, ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada hakekatnya
semua aspek penyelenggaraan pemerintah Negara yang berdasarkan Pancasila terdapat dalam
alenia IV pembukaan UUD 1945.
Dengan demikian Pancasila secara yuridis formal ditetapkan sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia bersamaan dengan ditetapkan Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945.
Maka Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan timbal balik sebagai
berikut :

Hubungan Secara Formal

Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD 1945,


maka Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan
demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas social, ekonomi,
politik, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religigius dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya
terdapat dalam Pancasila.
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secarta formal dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a.) Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV.
b.) Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok
kaedah negara yang fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai dua
macam kedudukan yaitu :
1. Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberi factor-faktor
mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia.
2. Memasukkkan dirinya di dalam tertib hukum sebagai tertib hukum tertinggi.

http://riaviinola.blogspot.com/2014/09/hubungan-antara-pembukaan-uud-1945_79.html
pada 20:54, 2 Desember 2018
c.) Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain
sebagai Mukaddimah dan UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga
berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya
berbeda dengan pasal-pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah Pancasila
tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya.
d.) Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai
hakikat,sifat,kedudukan dan fungsi sebagai pokok kaedah negara yang fundamental, yang
menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup negara Republik Indonesia yang di
proklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.
e.) Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai
kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di ubah dan terletak pada kelangsungan hidup
Negara Republik Indonesia.

Hubungan secara material

Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang bersifat formal,
sebagaimana di jelaskan di atas juga hubungan secara material sebagai berikut:

Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan pembukaan UUD 1945,
maka secara kronologis, materi yang di bahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar
filsafat Pancasila baru kemudian Pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang pertama
pembukaan UUD 1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikutnya
tersusunlah piagam jakarta yang di susun oleh panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama
pembukaan UUD 1945.
Jadi berdasar urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib
hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumber pada Pancasila, atau dengan
kata lain sebagai sumber tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti secara material tertib hukum
Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pancasila sebagai
sumber tertib hukum indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan
sifat.
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan pembukaan UUD 1945 sebagai
pokok kaidah negara yang fubdamental, maka sebenarnya secara material yang merupakan
esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara fundamental tersebut tidak lain adalah
pancasila.

http://riaviinola.blogspot.com/2014/09/hubungan-antara-pembukaan-uud-1945_79.html
pada 20:54, 2 Desember 2018
KESIMPULAN

Kesimpulan yang bisa kami dapat dalam Hubungan antara Pancasila dengan
Pembukaan UUD 1945 akan kami sampaikan dibawah ini,

Pancasila itu sebagai dasar Negara Republik Indonesia kita ini mempunyai implikasi
bahwa terikat secara hukum & struktur negara formal dimana meilputi suasana batin dan cita-
cita hukum yang menguasai Dasar Negara. Pembukaan UUD 1945 mencantumkan cita-cita
hukum tersebut yang terkandung dalam empat pokok pikiran yang sama hakikatnya dengan
Pancasila

Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan memberi kemutlakan bagi
tertib hukum Indonesia. Dan pada hakekatnya juga semua aspek penyelenggaraan pemerintah
berdasarkan Pancasila terdapat pada Aline IV Pembukaan UUD 1945. Terdapat dua
hubungan timbal balik antar keduanya,

1. Hubungan Secara Formal.


Sebagai dasarnya, Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar hukum tertinggi yang
meberikannya factor-faktor mutlak. Dan Pancasila dicantumkan secara formal di
dalam Pembukaan UUD 1945, maka Pancasila memperoleh kedudukan sebagai
norma dasar positif menjadikannya dasar kelangsungan hidup Negara yang
diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.
2. Hubungan Secara Material
Secara kronologis Pancasila lebih dahulu dirumuskan oleh BPUPKI sebagai dasar
filsafat Negara yang berikutnya tersusun Piagam Jakarta oleh panitia 9, dan Pancasila
kemudian dijadikan sumber perumusan Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar hukum
tertinggi Negara Indonesia.

Pada masa Orde Lama, dimana masa-masa banyak kekacauan di dunia dari masalah
politik, social, ekonomi. Terlebih masih banyak praktik penjajahan antar Negara.
Masa itu Pancasila juga menjadi paradigma yang diimplementasikan berbeda-beda oleh
pemerintahan kita, dari mulai terbentuknya system presidensiil (1949-1950) yang semuanya
hampir praktik penyelenggaraan pemerintah diatur Presiden namun tidak sejalan adanya.
Masa liberal (1950-1959) yang tidak memberikan stabilitas Negara sehingga banyak oposisi
ingin menggantikan ideology Pancasila, puncaknya di masa Demokrasi Terpimpin (1956-
1959) yang kekuasaan sepenuhnya dipegang pemerintah, hasilnya terjadi kudeta PKI dan
ekonomi yang memprihatinkan.

Anda mungkin juga menyukai