Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ENDRI TEGUH PRATAMA

KELAS : ACHENAR

PRODI : S1-KEPERAWATAN

NIM : 1901110577

Hubungan Pancasila dengan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945

Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 bersama-sama dengan Undang-undang Dasar 1945


ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Inti dari Pembukan UUD 1945, pada
hakikatnya terdapat dalam alinea ke-IV. Sebab segala aspek penyelenggaraan Negara yang
berdasarkan Pancasila terdapat dalam Pembukaan UUD alinea ke-IV.

Oleh karena itu justru dalam Pembukaan itulah secara formal yuridis Pancasila ditetapkan
sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Maka hubungan antara Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945 adalah bersifat timbal balik sebagai berikut:

1. Hubungan Secara Formal


Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD
1945, maka Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hokum positif.
Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas
sosial, ekonomi, politik akan tetapi dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas
yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religious dan asas-asas
kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila.
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secara formal dapat
disimpulkan sebagai berikut:
(1) Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV.
(2) Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan
Pokok Kaidah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum
Indonesia mempunyai dua macam kedudukan yaitu:
(a) Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang
memberikan faktor-faktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia
(b) Memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut sebagai tertib
hukum tertinggi.
(3) Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan
berfungsi, selain sebagai Mukadimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan, juga berkedudukan sebagai suatu yang
bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan
pasal-pasalnya. Karena pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah
Pancasila adalah tidak tergantung pada Batang Tubuh UUD 1945, bahkan
sebagai sumbernya.
(4) Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai hakikat,
sifat, kedudukan dan fungsi pokok sebagai Pokok Kaidah Negara yang
Fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelansungan hidup
Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.
(5) Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian
mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat diubah dan
terlekat pada kelansungan hidup Negara Republik Indonesia.

Dengan demikian Pancasila sebagai substansi esensial dari Pembukaan UUD


1945 dan mendapatkan kedudukan formal yuridis dalam Pembukaan, sehingga
rumusan maupun yuridiksinya sebagai dasar Negara adalah sebagaimana
terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Maka perumusan yang menyimpang
dari Pembukaan tersebut adalah sama halnya dengan mengubah secara tidak
sah Pembukaan UUD 45, bahkan berdasarkan hukum positif sekalipun dan hal
ini sebagaimana ditentukan dalam ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966,
(juncto Tap No. V/MPR/1973).

2. Hubungan Secara Material


Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang
bersifat formal, sebagaimana dijelaskan di atas juga hubungan secara material
sebagai berikut:
Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan Pembukaan
UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang
pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian Pembukaan UUD
1945. Setelah pada siding pertama Pembukaan UUD 1945 BPUPKI
membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikutnya tersusunlah Piagam
Jakarta yang disusun oleh Panitia Sembilan, sebagai wujud bentuk pertama
Pembukaan UUD 1945.

Jadi berdasarkan urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945


adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun terib hukum Indonesia
bersumberkan pada Pancasila, atau dengan kata lain Pancasila sebagai sumber
tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia menjadi sumber
nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sumber sifat.
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan
UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental, maka sebenarnya
secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari Pokok Kaidah Negara
yang Fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai