Anda di halaman 1dari 54

WAWASAN

KEBANGSAAN

BAHAN BELAJAR MANDIRI


UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT TINGKAT V

Kementerian Keuangan Republik Indonesia


Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia
2021
DAFTAR ISI
Voice Over Talent: Edmalia Rohmani dan Nurlinna
A. Pengertian Pokok Tentang Pancasila

Voice Over Talent: Syarif muhamad bagir


B. Pemahaman Pancasila dari segi sejarah

Voice Over Talent: Nur Istiqomah


C. Pengamalan pancasila

Voice Over Talent: Thalia Maudina


A. Pengertian Undang-Undang Dasar 1945

B. Isi Undang-Undang Dasar 1945


1. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Pembukaan UUD 1945

2. Hubungan Pembukaan Dengan Pasal-Pasal UUD 1945

3. Sistem Pemerintahan Berdasarkan UUD 1945

Voice Over Talent: Nurwanti Catur Kurnia Dewi


A. Isi Undang-Undang Dasar 1945

4. Kelembagaan Negara

Voice Over Talent: Akhsan Akbar


A. UUD 1945 Dalam Pelaksanaannya

Voice Over Talent: Eka Pujiastuti


A. Wawasan Kebangsaan

B. Pengertian Wawasan Kebangsaan

C. Wawasan Kebangsaan Indonesia

D. Makna Wawasan Kebangsaan

E. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan

Voice Over Talent: Muhammad Khairunnas


F. Wawasan Kebangsaan Sebagai Kekuatan Bangsa

G. Fungsi ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

Untuk kamu Peserta terbaik,


kami sediakan
bahan pembelajaran
versi audio
(podcast) di halaman terakhir

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 1


BAB II

PANCASILA
A. PENGERTIAN POKOK TENTANG PANCASILA
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Sriwijaya dan Majapahit dimana nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasilasudah diterapkan dalam kehidupan kemasyarakatan maupun
kenegaraan meskipun sila-silanya belum dirumuskan secara konkret.

1. Arti kata dan Asal Usul Pancasila


Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Indonesia didirikan di atas suatu
Majapahit sebagaimana tertulis dalam buku pondasi atau dasar yang dinamakan
Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca Pancasila yang terdiri dari lima
dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular. dasaratau lima asas.
Dalam buku Sutasoma karangan Mpu
Tantular, istilah Pancasila mempunyai arti Istilah nama Pancasila sebagai dasar
berbatu sendi yang lima, pelaksanaan Negara lahir pada tanggal 1 Juni 1945,
kesusilaan yang lima. Istilah Pancasila sendiri sebagaimana diusulkan Ir. Soekarno
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Panca dalam sidang pertama BPUPKI, yang
berarti lima dan Sila berarti dasar atau asaS. mana usulan agar nama Dasar Negara
yang terdiri dari lima asas atau lima sila
Jadi Pancasila sebagai Dasar Negara terdiri dinamakan Pancasila disetujui dalam
dari lima asas atau lima sila. Ibarat suatu sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni
bangunan Negara Kesatuan Republik 1945

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 2


Pancasila sebagai Dasar Negara Kedudukan hukum Pancasila selain sebagai
dirumuskan oleh Badan Penyelidik dasar negara juga sebagai sumber dari segala
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan sumber hukum negara sebagaimana tercantum
Indonesia (BPUPKI) dan disahkan sebagai dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011.
Dasar Negara oleh Panitia Persiapan Dalam hubungannya dengan UUD 1945,
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada Pancasila menjiwai pembukaandan pasal-pasal
tanggal 18 Agustus 1945. UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-
pokok pikiran yang tidak lain adalah Pancasila
Rumusan sila-sila Pancasila yang sah
yang merupakan cita-cita hukum (rechtsidee)
yang wajib diamalkan bangsa Indonesia
yang menguasai hukum dasar, baik hukum
adalah rumusan sila-sila Pancasila yang
dasartertulis maupun hukum dasar tidak tertulis
tercantum dalam alinea keempat
(konvensi).
Pembukaan UUD 1945. Selanjutnya
Pembukaan UUD 1945 terdiridan 4 alinea, yang
pemahaman terhadap Pancasila pada
memuathal-hal sebagai berikut:
hakikatnya dikembalikan kepada dua Pernyataan hak kemerdekaan bagi setiap
pengertian pokok yaitu pengertian bangsa;
Pancasila sebagai pandangan hidup dan Pernyataan tentanghasil perjuangan
sebagai Dasar Negara. Selanjutnya kemerdekaan bangsa Indonesia;
berdasarkan pengertian pokok Pancasila Pernyataan merdeka;dan
tersebut, Pancasila berfungsi sebagai Tentang dasar kerohanian (falsafah)
dasar yang statis dan fundamental, Pancasila sebagai dasar negara.
tuntunan yang dinamis dan ikatan yang
dapat mempersatukan bangsa Indonesia. Tiga pernyataan pertama adalah mengenai
Selain itu Pancasila juga memiliki fungsi keadaan-keadaan atau peristiwa-peristiwa
yuridis ketatanegaraan yang merupakan yang mendahului terbentuknya Negara
fungsi pokok dan fungsi utama sebagai Kesatuan RepublikIndonesia. Ketiga
dasar negara, fungsi sosiologis serta pernyataan itu tidak mempunyaihubungan
fungsi etis dan filosofis. organis dengan pasal-pasal UUD 1945, tetapi
pernyataan keempatyaitu tentang dasar
Kedudukan hukum Pancasila selain kerohanian (falsafah) Pancasila sebagai dasar
sebagai dasar negara juga sebagai negara mengandung pokok pikiran yang di
sumber dari segala sumber hukum dalamnya tersimpul ajaran Pancasila, sehingga
negara sebagaimana tercantum dalam dengan demikian mempunyai hubungan kausal
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. dan organis dengan Pasal-pasal UUD 1945.
Dalam hubungannya dengan Undang- Butir keempat tersebut sangat penting karena
Undang Dasar 1945 (UUD 1945), merupakan semangat kejiwaan dari UUD 1945,
sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Dr.
Pancasila menjiwai Pembukaan dan
Soepomo SH, bahwa untuk memahami hukum
pasal-pasal UUD 1945.
dasar suatu negara tidak cukup hanya
memahami pasal-pasalnya saja, melainkan
2. Kedudukan dan Fungsi Pancasila

Dalam kaitan dengan fungsi pokoknya sebagai


harus dipahami pula suasana kebatinan
(semangat kejiwaan) dari hukum dasar itu.
dasar negara, Pancasila sebagai bagian dari
Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan
hukum yang kuat.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 3


Pokok-pokok pikiran yang merupakan suasana
kebatinan dari UUD 1945 tersebut terdiri dari:
Pertama, negara melindungi segenapbangsa
Indonesia dengan berdasarkan persatuan(sila
ketiga).
Kedua, Negara Indonesia mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila
kelima).
Ketiga, negara berkedaulatan
rakyat,berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/ perwakilan (sila keempat).
Keempat, negara berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab (sila kesatu dan kedua).

Berdasarkan kedudukannya dalam tata kehidupan


bangsa Indonesia sebagaimana diuraikan
sebelumnya, maka Pancasila dalam bentuknya yang
sekarang ini berfungsi sebagai:
Dasar yang statis/ fundamental, di mana di
atasnya didirikan bangunan Negara Indonesia
yang kekal. Inilah fungsi pokok Pancasila, yang
tercantumdalam Pembukaan UUD 1945.
Tuntunan yang dinamis, yaitu ke arah mana
Negara Indonesia akan digerakkan, atau
dengankata lain sebagaicita-cita dan tujuan
bangsa Indonesia.
Ikatan yang dapat mempersatukan bangsa
Indonesia, di mana Pancasila menjamin hak
hidup secara layak bagi semua warga negara
dan semua golongan tanpa adaperbedaan.

Di samping itu, apabila dilihat lingkup jangkauan


sasarannya, fungsi-fungsi Pancasila dapat
dibedakan sebagai berikut:
Fungsi Yuridis Ketatanegaraan, yang merupakan
fungsi pokok atau fungsi utama dari Pancasila
sebagaiDasar Negara.
Fungsi Sosiologis, yaitu apabila dilihat sebagai
pengatur hidup kemasyarakatan pada
umumnya.
Fungsi Etis dan Filosofis, yaitu apabila fungsinya
sebagai pengatur tingkah laku pribadi, dalam
hal ini Pancasilaberfungsi sebagai philosophical
way of thinking atau philosophical system.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 4


3. Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa

Istilah filsafat berasal dari bahasa Arab Kedua, Pancasila sebagai dasar negara, ini
falsafah.Secara etimologi falsafahberasal dari berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung
bahasaYunani “philosophia”, yang terdiri dari dua dalam Pancasila itu dijadikan dasar dan
suku kata yaitu philo dan sophia. Philein berarti pedoman dalam mengatur tata kehidupan
mencari, mencintai dan sophia berarti kebenaran, bernegara sebagaimana yang diatur oleh UUD
kearipan kebijaksanaan. Dengan demikian kata 1945. Untuk kepentingan kegiatan praktis
majemuk philosophia berarti “daya upaya operasional diatur dalam UU No. 12 tahun
pemikiran manusia untuk mencari kebenaran atau 2011 mengenaitata urutan
kebijaksanaan”. Orang yang berfilsafat peraturanperundang-undangan yang
berartiorang yang mencintaidan mencari berlaku,ditegaskan bahwa UUD 1945
kebenaran, bukan memiliki kebenaran. menempatitata urutan yang tertinggi dari
peraturan perundangan yang berlaku.
Namun sebagaimana diketahui kebenaran itu Ketiga, Falsafah Pancasila yang abstrak
relatif sifatnya, dalam arti bahwa apa yang kita tercermin dalam Pembukaan UUD 1945
anggap benar saat ini, belum tentu dianggap merupakan uraian terperinci dari Proklamasi 17
demikian di masa yang akan datang. Kebenaran Agustus 1945 yang dijiwai Pancasila.
yang mutlak adalah di tangan/ milik Tuhan Yang Keempat, Pancasila yang tercantum dalam
Maha Esa. Dalam masalah pendekatan filosofis Pembukaan UUD 1945 merupakansuatu
atas nilai- nilai Pancasila ini kita tidak akan kebulatan yang utuh yang tidak dapat
membicarakan seluruh ilmu filsafat, tetapi dipisahkan
terbatas pada penerapan metodeilmu filsafat Kelima, Jiwa Pancasila yang abstrak tercetus
dalam mempelajari ketentuan yang mengalirdari menjadi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
nilai-nilai Pancasila. 1945 dan tercermindalam pokok-pokok yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
Pendekatan filsafat ini juga diperlukan Keenam, Undang-undang Dasar 1945
sehubungan dengan materi yang dibicarakan menciptakan pokok-pokok pikiran yaitu
adalah meliputi aspek filsafat dari Pancasila. Pancasilayang terkandung dalam Pembukaan
Filsafat Pancasila adalah ilmu pengetahuan yang dalam pasal-pasalnya. Ini berarti pasal-pasal
mendalam tentang Pancasila. Untuk mendapat UUD 1945 merupakan penjelmaan pokok-
pengertian yang mendalam, kita harus pokok pikiran yang terkandung dalam
mengetahui hakikat sila- sila Pancasilatersebut, Pembukaan UUD 1945 sebagai perwujudan dari
dari tiap sila kita cari pula intinya. Setelahkita jiwa Pancasila.
mengetahui hakikatinti tersebu Ketujuh, Penafsiran sila-sila Pancasila harus
bersumber dan berdasarkan Pembukaan dan
maka selanjutnya kita cari hakikat dan pokok- Pasal-pasal UUD 1945.
pokok yang terkandung dalam Pancasila, antara
lain tersebut sebagaiberikut:
Kesatu, Pancasila sebagai pandangan hidup orang yang berfilsafat

bangsa, berarti bahwa nilai-nilai yang


terkandung dalam Pancasila itu dijadikan MENCINTAI
tuntunandan pegangan dalam mengatur sikap
dan tingkahlaku manusia Indonesia, dalam
KEBENARAN
hubungannya dengan Tuhan,masyarakat, dan
bukan memiliki kebenaran
alam semesta.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 5


NILAI-NILAI DALAM
PANCASILA
Nilai terbentuk atas dasar pertimbangan- Prof. Dr. Notonegoro http://kagama.co/

pertimbangan cipta, rasa, karsadari seseorang


atau sekelompok masyarakat/ bangsa. Dua, Nilai Vital, yaitu sesuatu yang berguna
Terbentuknya suatu nilai secara teoritis melalui bagi manusia untuk dapat mengadakan
proses tertentu dan atas dasar kesadaran dan kegiatan dan aktivitas.
keyakinan, jadi tidak dapat dipaksakan. Tiga, Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu
yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai secara singkat dapat dikatakan sebagai hasil
penilaian/ pertimbangan “baik/ tidak baik” Nilai kerohanian ini dapat dibedakan atas 4
terhadap sesuatu, yang kemudiandipergunakan macam yakni :
sebagai dasaralasan (motivasi) melakukan atau Satu, Nilai kebenaran yang bersumber pada
tidak melakukansesuatu. unsur akal manusia
Dua, Nilai keindahan yang bersumber pada
Norma (kaidah) adalah petunjuk tingkah laku unsur rasa indahmanusia
(perilaku)yang harus dilakukan dan tidak boleh Tiga, Nillai kebaikan atau nilai moral yang
dilakukandalam hidup sehari-hari berdasarkan bersumber pada unsur kodrat
suatu alasan (motivasi) tertentu dengan manusia(manusia dalam segaladimensinya).
disertaisanksi. Sedangkansanksi adalah ancaman/ Empat, Nilai religius yang merupakan
akibat yang akan diterima apabilanorma (kaidah) nilaiKetuhanan, kerohanian yang tinggi dan
tidak dilakukan mutlak. Nilaireligius ini bersumber pada
kepercayaan/ keyakinan manusia.
Dari hubungannilai timbullah ancaman-ancaman
norma dengan sanksinya, misalnya: Pancasila tergolong nilai kerohanian, tetapi nilai
Kesatu, Norma Agama, dengan sanksi dari kerohanian yang meyakini adanya nilai material
Tuhan dan nilai vital. Pancasila tergolong nilai
Kedua, Norma Kesusilaan, dengan sanksi rasa kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-
malu dan menyesal terhadap dirinya sendiri. nilai yang lain secara lengkap, dan harmonis, baik
Ketiga, Norma Sopan-santun, dengansanksi nilai material, nilai vital, nilaikebenaran/
sosial masyarakat. kenyataan, nilai aestetis, maupunnilai religius.
Keempat, Norma Hukum dengan sanksi dari
pemerintah (alat-alat negara) Selanjutnya nilai-nilai yang terkandung dalam sila-
sila Pancasila adalah:
Prof. Dr. Notonegoro, membaginilai menjadi 3 Kesatu, Dalam sila pertama Ketuhanan Yang
yakni: Maha Esa terkandung nilai religius
Satu, Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang Kedua, Dalam sila kedua Kemanusiaan Yang
berguna bagi unsur manusia. Adil dan Beradab terkandungnilai
kemanusiaan

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 6


Ketiga, Dalam sila ketiga Persatuan Indonesia terkandung nilai
persatuan bangsa
Keempat, Dalam sila keempatKerakyatan yang dipimpinoleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
terkandungnilai kerakyatan
Kelima, Dalam sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh
rakyatIndonesia terkandung nilai keadilan sosial

Meskipun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila termasuk nilai


kerohanian, tetapi nilai kerohanian yang mengakui pentingnya nilai
material dan nilai vital secara seimbang, sebagaimana dibuktikan
dengan susunan sila-sila yang sistematis hierarkis yang dimulai sila
pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, sampai dengansila kelima yaitu
Keadilan Sosial bagi seluruhrakyat Indonesia.

Jadi yang mempunyai nilai itu tidak hanya sesuatu yang berwujud
benda material saja, akan tetapi juga benda yang tidak berwujudyang
bukan bendamaterial. Bahkan sesuatuyang bukan benda material itu
dapat menjadinilai yang sangat tinggi dan mutlak bagi manusia.

Nilai material secara relatif lebih mudah diukur dengan alat-alat


pengukur, misalnya dengan alat pengukur berat (gram), alat
pengukur panjang (meter), alat pengukur luas (meter persegi) alat
pengukur isi (liter), dan sebagainya. Sedangkan nilai rohani tidak
dapat diukur dengan menggunakan alat-alat pengukur tersebut di YANG
atas, tetapi diukur dengan “budi nurani manusia”, karena itu lebih MEMILIKI NILAI
sulit dilakukan, karena permasalahannya adalah apakahada
perwujudan budi nurani manusiayang bersifat universal.
ITU BUKAN
YANG
Manusia yang mengadakan penilaianterhadap sesuatu yang bersifat
kerohanian menggunakan hati nurani dengan dibantu indera, akal,
MATERIAL
perasaan, kehendak, dan oleh keyakinan. Sampai sejauh mana SAJA
kemampuan dan alat-alat bantu ini bagi manusia dalam memberikan
penilaian tidak sama bagi manusia yang satu dengan yang lain,
sesuatu yang bukan
dipengaruhi situasi dan keadaan manusia yang bersangkutan. Bagi
benda material itu dapat
manusia nilai dijadikan landasan, alasanatau motivasi dalam
segalaperbuatannya. Dalam pelaksanaannya, nilai-nilai dijabarkan
menjadi nilai yang
dalam bentuk norma (normatif), sehingga merupakan suatu sangat tinggi dan mutlak
perintah/ keharusan, anjuran atau merupakan larangan atas sesuatu bagi manusia.
yang tidak diinginkan atau celaan. Nilai kebenaran harus
dilaksanakan dan segala sesuatu yang tidak benar, tidak indah, tidak
baik, dan sebagainya dilarang atau dicela. Dari uraian tersebut
nampak jelas bahwa nilai berperan sebagai dasar pedomanyang
menentukan kehidupansetiap manusia.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 7


PANDANGAN INTEGRALISTIK DALAM PANCASILA

Nilai Dalam pidato tanggal 31 Mei 1945 di depan dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi
rapatBPUPKI, Soepomo mengemukakan gagasan semua golongan dalam lapangan apapun.
tentang cita negara integralistik. Ia memulainya Menurut teori integralistik ini, yang menurut
dengan mengatakan bahwa jika hendak Soepomo sesuai dengan semangat Indonesiayang
membicarakan tentang dasar sistem asli, maka negara tidak lain melainkanseluruh
pemerintahan yang hendak dipakai untuk Negara rakyat Indonesiasebagai kesatuan yang teratur
Indonesia yang akan dibentuk,maka dasar sistem dan tersusun.
suatu pemerintahan tergantung pada cita
negaranya, pada staatsidee, pada pemahaman Menurut Soepomo selanjutnya, dalam aliran
tentang negara yang hendak digunakan untuk integralistik, kepala negara dan lain-lain badan
membangun Negara Indonesia (H.Muh.Yamin, pemerintah harus bersifatpemimpin yang sejati.
1971). Negaratidak bertindak sebagaiseseorang yang
maha kuasa yang mempunyai kepentingan
Mengenai teori integralistik yang diajarkan oleh sendiri. Pada dasarnya menurut aliran
B. Spinosa, Adam Muller, Hegel, dan lain- lain, integralistik, tidak ada pertentangan antarastaat
Soepomo mengemukakan, bahwa negara tidak dan individu, karena individu tidak lain melainkan
untuk menjamin kepentingan seseorang atau suatu bagian organikdari staat, yang mempunyai
golongan, akan tetapi menjamin kepentingan kedudukan dan kewajiban tersendiri untuk
masyarakat seluruhnya sebagai kesatuan. Negara menyelenggarakan kemuliaan staat. Sebaliknya
ialah suatu susunanmasyarakat yang staat bukansuatu badan kekuasaan atau raksasa
integral,segala golongan, segala bagian, segala politikyang berada di luar lingkungan suasana
anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan kemerdekaan seseorang(H.Muh.Yamin, 1971).
merupakan kesatuanmasyarakat yang organis.
Selanjutnya Soepomo berpendapat, bahwa jika Akhirnya Soepomo menyimpulkan, bahwa dalam
Negara Indonesia akan didirikan dan hal itu harus negara integralistik, negara akan ingat kepada
sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak segala keadaan, hukum negara akan
masyarakat Indonesia, maka Negara Indonesia memperhatikan segala keistimewaan golongan
harus berdasar aliran pikiran (Staatsidee) negara yang bermacam-macam di tanah air kita.
yang integralistik, yaitu negara yang bersatu

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


Ideologi berasal dari kata Yunani Idein, yang diwujudkan dengan mendirikan negara. Ideologi
berarti melihat, atau Idea yang berarti raut muka, merupakan pikiran-pikiran terdalam, hasrat
perawakan, gagasan, buah pikiran, dan Logia yang terdalam warga negaranya, untuk di atasnya
berarti ajaran. Dengan demikian Ideologi adalah didirikan suatu negara.
ajaran atau ilmu tentang gagasandan buah
pikiran. Mubyarto, mengartikan bahwa ideologi adalah
sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-
Ideologi dalam kehidupan kenegaraan dapat simbol sekelompok masyarakat atau satu
diartikan sebagai suatu konsensus mayoritas bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman
warga negara tentang nilai-nilai dasar yang ingin karya untuk mencapai tujuan masyarakat atau
bangsa.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 8


Padmo Wahjono, mengartikan ideologi sebagai hanya mungkin dicapaijika sistem yang
kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide dasar. dikembangkan adalahsistem demokrasi.
Ideologi merupakansuatu kelanjutan atau
konsekuensi daripadapandangan hidup Pancasila sebagaidasar-dasar filosofis
bangsa,dan akan berupaseperangkat tata nilai terdapatdalam Pembukaan UUD 1945 yang
yang dicita-citakan akan direalisir di dalam merupakankesepakatan pertamapenyangga
kehidupan berkelompok. konstitusionalisme. Dengantidak diubahnya
PembukaanUUD 1945, maka tidak berubah pula
Pancasila sebagai ideologi mencerminkan kedudukan Pancasila sebagai dasar-dasar
seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan filosofis bangunan Negara Republik Indonesia.
politik bangsa Indonesia, yaitu sebagai tata nilai Yang berubah adalah sistem dan institusi untuk
yang dipergunakan sebagai acuan di dalam mewujudkan cita-cita berdasarkan nilai-nilai
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan Pancasila. Hal ini sesuai dengan makna
bernegara. Semua gagasan-gagasan yang timbul Pancasila sebagai ideologi yang terbuka yang
dalam kehidupan bermasyarakat ditata secara hanya dapat dijalankan dalam sistem yang
sistematis menjadisatu kesatuan yang utuh. demokratis dan bersentuhan dengan nilai-nilai
dan perkembangan masyarakat.
Sebagai ideologi, Pancasila berlaku sebagai
pedoman dan acuan dalam menjalankan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
aktivitasdi segala bidang, dan karena itu sifatnya memiliki perbedaan dengan sistem kapitalisme-
terbuka, luwes, fleksibel dan tidak bersifat kaku liberal maupun sosialisme-komunis.
yang akan menyebabkan ketinggalan zaman. Pancasilamengakui dan melindungi baik hak-
hak individumaupun hak masyarakat baik di
Pengembangan atas nilai-nilai dasar Pancasila bidang ekonomi maupun politik. Dengan
dilaksanakan secara kreatif dan dinamis dengan demikian ideologi kita mengakui secara selaras
memperhatikan tingkatkebutuhan serta baik kolektivisme maupun individualisme.
perkembangan masyarakat Indonesia. Dengan Demokrasiyang dikembangkan, bukan
demikian sebagai konsekuensinya adalah demokrasi politik semata seperti dalam ideologi
Pancasila sebagai ideologi membuka ruang liberal-kapitalis, tetapi juga demokrasi
membentuk kesepakatan masyarakat bagaimana ekonomi. Dalam sistem kapitalisme liberaldasar
mencapai cita-cita dan nilai-nilai dasar dalam perekonomian bukan usaha bersamadan
masyarakat itu sendiri. kekeluargaan, namun kebebasan individual
untuk berusaha. Sedangkan dalam sistem
Kesepakatan tersebutadalah kesepakatan etatisme, negara yang mendominasi
sebagaipenyangga konstitusionalisme, yaitu perekonomian, bukan warga negara baik
kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita sebagai individu maupun bersama-sama dengan
bersama; kesepakatan tentang the rule of law warga negara lainnya (Jimly Asshiddiqie, 1971).
sebagai landasan pemerintahan atau
penyelenggaraan negara (the basis of
government) dan kesepakatan tentang bentuk
institusi-institusi dan prosedur-prosedur

ketatanegaraan (the form of institutions and


procedures). Kesepakatan-kesepakatan tersebut

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 9


B.
PEMAHAMAN
PANCASILA
DARI SEGI SEJARAH
Berdasarkan penelusuran sejarah, Pancasila tidaklah
lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan
melaluiproses yang panjang,dengan didasari oleh
sejarah perjuangan bangsa dan dengan melihat
pengalaman bangsa lain di dunia. Pancasila
diilhamioleh gagasan-gagasan besar dunia, tetapi
tetap berakarpada kepribadian dan gagasan
pwmu.co besarbangsa Indonesia sendiri.

Sejak berabad-abad lampau, bangsa Indonesia Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
berjuangdan berupaya dengan berbagai cara bangsaIndonesia telah mengalami kejayaan pada
untuk mencapai cita-cita Indonesia merdeka, zaman Sriwijaya dan zaman Majapahit di mana
yaitu untuk membentuk pemerintahan yang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
berdaulat yang meliputi seluruh sudah diterapkan dalam tata kehidupan
wilayahNusantara. bernegara dan bermasyarakat, tetapi dengan
datangnya penjajahan Barat maka kehidupan
Pada zamannya, kedua kerajaan Sriwijaya dan bangsa Indonesia berubah menjadi penderitaan,
Majapahit tersebut telah merupakan negara yang karena penjajah bertindak tidak sesuaidengan
berdaulat, bersatu serta mempunyai wilayah yang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
meliputi seluruh nusantara. Pada zaman itu,
unsur-unsur atau sila-sila dari Pancasila yaitu Proses sejarahkonseptualisasi Pancasila
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, melintasirangkaian perjalanan yang panjang,
Musyawarah dan Keadilan sosial telah dihayati setidaknya dimulai sejak awal 1900-an dalam
dan dijadikan asas dalam tata kehidupan bentuk rintisan-rintisan gagasan untuk mencari
pemerintahan dan kemasyarakatan, sintesis antar ideologi. Proses ini ditandai oleh
walaupunsila-silanya belum dirumuskan secara kemunculan berbagaiorganisasi pergerakan
konkret. Kenyataanitu dapat dibuktikan kebangkitan (Boedi Oetomo, SDI, SI,
berdasarkan dokumen-dokumen tertulis yang ada Muhammadiyah, NU, Perhimpunan Indonesia, dan
seperti Telaga Batu, Kedukan Bukit,Karang Brahi, Iain- lain), partaipolitik (Indische Partij,PNI,
TalangTua dan Kota Kapur. partai-partai sosialis,PSII, dan Iain-lain), dan
sumpah pemuda.
Dalam buku Nagarakertagama karanganMpu
Prapanca juga diuraikan susunanpemerintahan Pada masa penjajahan Jepang, timbul
Majapahit yang menunjukkan adanya unsur perlawanan-perlawanan terhadap Jepang baik
musyawarah, hubungan antar negara secara legal maupun ilegal,misalnya
tetanggadan sebagainya. Di samping itu, dalam pemberontakan PETA di Blitar.
buku Sutasoma karanganMpu Tantular dilukiskan
pula adanya toleransi kehidupan beragama,
khususnya antara agama Budha dan Hindu.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 10


Mulai tahun 1943-1944 Jepang mengalami Pada tanggal28 Mei 1945 Jepang
kekalahandi semua medan pertempuran, dan melantikBPUPKI dan keesokanharinya BPUPKI
dalam perkembangan selanjutnya, menunjukkan melakukan persidangan yaitu sidang pertama dari
adanya tanda-tanda akan segera berakhir perang tanggal 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945 dan
Pasifik dengan kekalahan Jepang di mana-mana. sidang kedua dari tanggal 10 Juli 1945 hingga
Dalam kondisi seperti itu, untuk dapat tanggal16 Juli 1945.
mempertahankan dirinya, Jepang berusaha untuk
menariksimpati bangsa Indonesia, yaitu pada Periode inilah yang diwarnai dengan kegiatan
tanggal7 september 1944 Jepang menjanjikan perumusan Pancasila sebagai dasar negara, yaitu
kemerdekaan Indonesia di kemudian hari, apabila dengan diskusidan perdebatan-perdebatan dalam
Indonesia membantu Jepang memenangkan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
perang. Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI).

Sebagai tindak lanjut dari janji tersebut, pada Pada hari pertama sidangpertama BPUPKI pada
tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengulangi janji tanggal 29 Mei 1945 ketua BPUPKImeminta para
kemerdekaan Indonesia namun tanpa syarat, dan anggota BPUPKI untuk mengemukakan dasar
Jepang mengumumkan akan dibentuknya Badan Indonesia merdeka. Pada tanggal 29 Mei, 31 Mei
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan dan 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI yaituMr.
Indonesia (Dokuritsu Junbi Choosakai) yang Moh. Yamin, Prof, R, Soepomo dan Ir.
dikenal sebagai BPUPKI. Soekarnomasing- masing mengemukakan
pendapatnya tentang lima asas atau lima dasar
Pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk Negara Indonesia merdeka.
BPUPKI yang diketuai Dr.K.R.T. Radjiman
Wediodiningrat, dengan dua orang Ketua Muda Adapun rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
(Fuku Kaityo). Ketua Muda I Itibangase dan Ketua yang dikemukakan para anggota BPUPKI tersebut
Muda II, Raden Pandji Soeroso yang adalah sebagai berikut:
beranggotakan 60 orang anggota biasa, dan 7
(tujuh) orang anggota Istimewa (Toku Betsu) Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Moh. Yamin
berkebangsaan Jepang yang tidak mempunyai menyampaikan dalam pidatonya lima asas atau
hak suara. Keberadaan mereka di dalam dasar Negara Indonesia merdeka, yaitu:
BPUPKI,karena pada tanggaltersebut adalah HUT 1. Peri Kebangsaan
Tenno Heika (Kaisar), atau Tenco 2. Peri Kemanusiaan
– Setsu (Hari Mulia). Adapun ketujuh orang 3. Peri Ketuhanan
anggota istimewa tersebut adalah: Tokonomi 4. Peri Kerakyatan
Tokuzi, Miyano Syoozo, Itagaki Masamitu, 5. Kesejahteraan Rakyat.
Matuura Mitokiyo, Tanaka Minoru, Masuda
Toyohiko, dan Idee Toitiroe. Kemudian jumlah Di samping pidato tersebut Mr. Muh. Yamin
anggota BPUPKI ditambah 6 (enam) orang menyampaikan pula secara tertulis rancangan
anggota yang berasal dari Indonesia. UUD Republik Indonesia yang di dalam
pembukaannya tercantum lima asas dasar
Dengan demikian jumlah keseluruhan anggota negara. Lima asas tersebutrumusannya berbeda
BPUPKI adalah 76 orang (termasuk Ketua dan denganyang diucapkannya dalam pidatonya,
Ketua Muda). yaitu sebagai berikut:

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 11


1. Ketuhanan Yang Maha Esa Pada tanggal 1 Juni 1945 tibalah giliranIr.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia Soekarno untuk menyampaikan pidatonyapada
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab sidang BPUPKI. Dalam pidato itu Ir. Soekarno
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat mengusulkan pula lima asas untuk menjadi dasar
kebijaksanaan dalam permusyawaratan Negara Indonesia Merdeka yaitu:
perwakilan 1. Kebangsaan Indonesia
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia 2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
Pada tanggal 31 Mei 1945, dalam pidatonya Prof.
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
R. Soepomo mengemukakan pendapatnya tentang
lima asas atau lima dasar Negara Indonesia
Pada tanggal 1 Juni 1945 untuk lima asas atau
merdeka dengan rumusan sebagai berikut:
lima dasar sebagai dasar Negara Indonesia
1. Persatuan
merdeka oleh Ir. Soekarno diusulkan untuk diberi
2. Kekeluargaan nama Pancasila yang mana istilah itu
3. Keseimbangan lahir dan batin diperolehnya dari seorang temannya yang ahli
4. Musyawarah bahasa.
5. Keadilan Rakyat

www.bbc.com/

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 12


Adapun usul Ir. Soekarno agar Dasar Negara Dalam rapat tersebut dibentuk panitia sembilan
Indonesia yang terdiri dari lima asas atau lima yang anggotanya terdiri dari Ir. Soekarno, Drs.
dasar dinamakan Pancasila, disetujui peserta Moh. Hatta, Mr. A.A. Maramis,Abikoesno
sidang BPUPKI. Dalam perkembangannya Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir,H. Agus Salim,
kemudian yaitu tahun 1947 pidato Ir. Soekarno Mr. AchmadSoebardjo, Wachid Hasjim,dan Mr.
tersebut dipublikasikan dalam bentuk sebuah Muhammad Yamin.
buku yang berjudul lahirnya Pancasila dan oleh
karena itulah muncul anggapan umum bahwa Panitia sembilan telah mencapai hasil baik yang
lahirnya Pancasila adalah tanggal 1 Juni 1945 menghasilkan persetujuan dari golongan/ paham
pada saat peserta sidang pertama BPUPKI pada agama (Islam) dan golongan/ paham kebangsaan.
tanggal 1 Juni 1945 menyetujui usulan Ir. Persetujuan tersebut termaktub dalam satu
Soekarno agar nama Dasar Negara yang terdiri dari naskah yang oleh panitia delapan ditetapkan
lima sila dinamakan Pancasila. Perumusan dasar sebagai Rancangan Preambule Hukum Dasar.
negara Pancasila oleh Ir. Soekarno tersebut tidak Adapun hasil panitia sembilan tersebut sebagai
didasarkan kepada pola berfikirfilosofis/ religius, hasil persetujuan golongan agama dan
melainkankepada pola berfikirdialektis atau kebangsaan oleh Mr. Moh. Yamin disebut
historismaterialisme. sebagaiJakarta Charter atau Piagam Jakarta.

Atas dasar hal tersebutmaka sila kebangsaan Di dalam Rancangan Preambule Hukum Dasar
disandingkan dengan Internasionalisme/ yang disusun oleh Panitia Sembilan yang
Perikemanusiaan menjadi “SosioNasionalisme”. Di kemudian menjadi rancangan Pembukaan UUD
sampingitu sila Mufakat/Demokrasi disandingkan 1945 terdapat rancangan dasar Negara Pancasila.
dengan sila kesejahteraan Sosial, menjadi “Sosio Adapun rancangan dasar Negara Pancasila yang
Demokrasi”. Jadi lima dasar tadi menjadi tiga, terdapat dalamPiagam Jakarta adalahsebagai
yang disebut“Trisila” yaitu: berikut:
1.Sosio Nasionalisme; 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
2.Sosio Demokrasi; syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
3.Ketuhanan. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
Selanjutnya “Trisila”itu diperas menjadi“Ekasila”, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
yaitu “Gotong-Royong”. kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
Pada akhir sidang pertama, ketua sidang perwakilan
membentuk suatu panitia, yang dikenal sebagai 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia.
panitia delapan yang diketuai Ir. Soekarno yang
ditugasi antara lain mengumpulkan dan Rancangan Dasar Negara Pancasila yang
menggolong- golongkan usul-usul yang diajukan tercantum dalam Piagam Jakarta tersebut yang
pesertasidang. tertuangdalam Rancangan PreambuleHukum
Sidang pertama BPUPKI berakhir pada tanggal 1 Dasar dilaporkan dalam sidang kedua BPUPKI.
Juni 1945. Pada tanggal 22 Juni 1945, ketua
panitia delapan telah mengadakan
pertemuandengan anggota BPUPKI yang ada di
Jakarta dan anggota BPUPKI yang kebetulan
berada di Jakarta. Pertemuan tersebut merupakan
pertemuan antara golongan/ paham kebangsaan
dan golongan/ paham agama.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 13


Rancangan Preambule Hukum Dasar dan hal-hal lainnya oleh panitia
delapan dilaporkan dalam sidang keduaBPUPKI, dan dalam sidang
kedua keanggotaan BPUPKI.
Selanjutnya pada tanggal11 Juli 1945 ketua BPUPKI membentuk tiga
panitia yaitu:
1. Panitia Perancang UUD diketuaiIr. Soekarno
2. Panitia Pembelaan Tanah Air diketuai Abikoesno Tjokrosoejoso
3. Panitia soal keuangan dan perekonomian diketuai Dr. Moh. Hatta

Panitia Perancang UUD bekerja selama 3 hari membentuk panitia


kecil yang diketuai Prof. R. Soepomo. Pada tanggal 14 Juli 1945
Ketua Perancang UUD Ir. Soekarno melaporkan hasil tugasnya
kepada sidang kedua BPUPKI. Adapun hasil panitia perancang UUD
yang disampaikan sidang kedua BPUPKI terdiridari naskah:
1. Rancangan teks proklamasi yang diambil dari alinea 1, 2 dan 3
rancangan Preambule hukum dasar (Piagam Jakarta) ditambah downloadfotofb.blogspot.com
dengan yang lain sehingga merupakan teks proklamasi yang
panjang.
2. Rancangan Pembukaan UUD 1945 diambil dari alinea 4
Rancangan Preambule Hukum dasar (Piagam Jakarta).
3. Rancangan Batang Tubuh UUD.
Pada tanggal 14 Juli 1945 setelah melalui perdebatan dan perubahan
maka teks Indonesia Merdeka dan teks Pembukaan UUD 1945 yang
didalamnya terdapat rancangan dasar Negara Pancasila diterima
sidang.

Pada tanggal 16 Juli 1945 rancangan Preambule hukum dasar yang


selanjutnya dikenal sebagai rancangan Pembukaan, UUD dan 3 PANITIA
rancangan Batang Tubuh UUD diterima dalam sidang. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa perumusan Pancasila sebagai
DIBENTUK
Dasar Negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 11 JULI '45
dirumuskan dalam sidang-sidang BPUPKI.

1. Panitia perancang
Setelah menyelesaikan tugasnya BPUPKI dibubarkan, dan pada
tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan
UUD
Indonesia (PPKI) oleh Jepang yang bertugas menyelenggarakan 2. Panitia pembelaan
Kemerdekaan Indonesia. PPKI yang diketuai oleh Ir. Soekarno dan tanah air
wakil ketua Drs. Moh. Hatta beranggotakan 21 orang. 3. Panitia soal keuangan
dan perekonomis
Pada tanggal9 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
sebagai Ketua dan wakil ketua PPKI dan mantan ketua BPUPKI Drs.
Rajiman Wedyadiningrat dipanggil oleh Genderal Besar Terauchi di
Dalath, yang menyatakan bahwa Jepang telah menyetujui
kemerdekaan Indonesia, dan kapan kemerdekaan Indonesia
diproklamasikan, diserahkan sepenuhnya kepada PPKI.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 14


Namun pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang Dengan mengkedepankan persatuan dan
meminta damai pada sekutu dan pada tanggal 15 kesatuan, mereka setuju dan mufakat untuk
Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat menghapus tujuh kata tersebut dalam Sila
kepada Sekutu. Pada tanggal16 Agustus 1945 Ir Pertama Pancasila, yaitu Sila Ketuhanan yang
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai ketua dan semula tertulis ”Ketuhanan Dengan Kewajiban
wakil ketua PPKI dipanggil Jepang dan ditegaskan Menjalankan Syariat Islam Bagi pemeluk-
bahwa PPKI dilarang untuk mempersiapkan pemeluknya”, setelah dihapus tujuh kata
kemerdekaan Indonesia. tersebut, Sila Pertama Pancasila
menjadi”Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa Jepang telah
mencabut semua janjinya akan memberikan Dalam sidang PPKI pada tanggal18 Agustus 1945
kemerdekaan kepada Bangsa Indonesia, sehingga ditetapkan:
berkat semangat para pendiri Negara dan seluruh 1. Mengesahkan UUD 1945 yang didalamnya
rakyat Indonesia maka pada tanggal 17 Agustus terdapat dasar Negara Pancasila yang dalam
1945 diproklamirkan kemerdekaan Indonesia. sila pertamaPancasila telah dihapuskan tujuh
kata tersebut
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan 2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden pertama
Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia NKRI yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
memproklamirkan kemerdekaan bangsa
Indoensia. SetelahIndonesia memproklamirkan Mengenai kisah pencoretan tujuh kata dalam
kemerdekaannya, datanglah utusan yang Piagam Jakarta itu, M. Hatta menuturkan dalam
mewakili rakyat Indonesia Bagian Timur Memoirnya sebagai berikut:
menghadap Drs. Moh. Hatta yang merasa
keberatan terhadap bagian kalimat yang terdapat "Pada sore harinya aku menerima telepon dari
dalam sila pertama Pancasila yang terdiri dari tuan Nishijama, pembantu Admiral Maeda,
tujuh kata yaitu “kewajiban menjalankan syariat menanyakan dapatkah aku menerima seorang
Islam bagi pemeluk- pemeluknya”. Karena pada opsir Kaigun (Angkatan Laut) karena ia mau
saat Indonesia memproklamirkan mengemukakan suatu hal yang sangat penting
kemerdekaannya pada tanggal17 Agustus 1945 bagi Indonesia. Nishijama sendiri akan menjadi
tersebut, UUD yang di dalamnya terdapat juru bahasanya. Aku mempersilahkan mereka
rancangan dasar Negara Pancasila belum datang.
disahkan, di samping itu juga belum terpilih
Presiden dan Wakil Presiden, maka keesokan Opsir itu yang aku lupa namanya, datang sebagai
harinya dengan semangat persatuan dan utusan Kaigun untuk memberitahukan bahwa
kesatuan diadakan sidang PPKI pada tanggal18 wakil-wakil Protestan dan Katolik, yang dikuasai
Agustus 1945. oleh Angkatan Laut Jepang, berkeberatan sangat
terhadap bagian kalimat dalam Pembukaan
Sebelum sidang PPKI dimulai, Drs. Moh. Hatta Undang-Undang Dasar, yang berbunyi,
membicarakan usul penghapusan tujuh kata "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
dalam sila pertama Pancasila yang berasal dari syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya".
Piagam Jakarta kepada K.H. Wachid Hasyim, Ki
Bagus Hadikusumo, Mr Kasman Singadimedjo dan
Mr. Teuku M. Hasan.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 15


Mereka mengakui bahwa bagian kalimat itu tidak mengikat mereka,hanya mengenai rakyat yang
beragama Islam. Tetapi tercantumnya ketetapan seperti itu di dalam suatu dasar yang menjadi pokok
Undang-Undang Dasar berarti mengadakan diskriminasi terhadap golongan minoritas. Jika diskriminasi
itu ditetapkan juga, mereka lebih suka berdiridi luar republik Indonesia. Aku mengatakan bahwa itu
bukan suatu diskriminasi, sebab penetapan itu hanya mengenai rakyat yang beragama Islam.

Waktu merumuskan Pembukaan Undang-Undang Dasar itu, Mr. Maramis yang ikut serta dalam Panitia
Sembilan, tidak mempunyai keberatan apa-apa dan tanggal 22 Juni 1945 ia ikut menandatanganinya.
Opsir tadi mengatakan bahwa itu adalah pendirian dan perasaan pemimpin-pemimpin Protestan dan
Katolik dalam daerah pendudukan Kaigun. Mungkin waktu itu Mr. Maramis cuma memikirkan bahwa
bagian kalimat itu hanya untuk rakyat Islam yang 90% jumlahnya dan tidak mengikat rakyat Indonesia
yang beragama lain. la tidak merasa bahwa penetapan itu adalah suatu diskriminasi.

Pembukaan Undang-Undang Dasar adalah pokok dari pokok, sebab itu harus teruntuk bagi seluruh
bangsa Indonesia dengan tiada kecualinya. Kalau sebagian daripada dasar itu hanya mengikat
sebagian rakyat Indonesia, sekalipun terbesar, itu dirasakan oleh golongan-golongan minoritas sebagai
diskriminasi. Sebab itu kalau diteruskan juga Pembukaan yang mengandung diskriminasi itu, mereka
golongan Protestan dan Katolik lebih suka berdiridi luar Republik. Karena begitu serius rupanya, esok
paginya tanggal 18 Agustus 1945, sebelum Sidang Panitia Persiapan bermula, kuajak Ki Bagus
Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo dan Mr. Teuku Mohammad Hasan dari Sumatera
mengadakan suatu rapat pendahuluan untuk membicarakan masalah itu. Supaya kita jangan pecah
sebagai bangsa, kami mufakat untuk menghilangkan bagian kalimat yang menusuk hati kaum Kristen
itu dan menggantikannya dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. Apabila suatu masalah yang serius dan
bisa membahayakan keutuhan negara dapat diatasi dalam sidang kecil yang lamanya kurang dari 15
menit, itu adalah suatu tanda bahwa pemimpin-pemimpin tersebut di waktu itu benar-benar
mementingkan nasib dan persatuan bangsa." (Hatta,Mohammad, 1979).

Untuk lebih memahami perbedaan rumusan Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Yang
Pancasila yang terdapat dalam Piagam Jakarta Tercantum Dalam Alinea Keempat Pembukaan
dan alinea Pembukaan UUD 1945, maka di bawah UUD 1945
ini tertulis Rumusan Pancasila sebagai Dasar 1. Ketuhanan yang Maha Esa
Negara yang tercantum dalam Piagam Jakarta 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
dan alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yaitu 3. Persatuan Indonesia
sebagai berikut: 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
Rumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraYang perwakilan
Tercantum Dalam Piagam Jakarta 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya Bahwa Pancasila sebagai Dasar Negara yang
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab terkandung dalam alinea keempat Pembukaan
3. Persatuan Indonesia UUD 1945 adalah berasal dari Piagam Jakarta
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat setelah dihapuskan “tujuh kata” dalam sila
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ pertama Pancasila.
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 16


https://www.indoindians.com/

Adapun rumusan sah dari Pancasila yang wajib kita laksanakan dan diamalkan dalam tata
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah rumusan sila-sila yang terdapat
dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 karena:
1. Mempunyai kedudukan yuridis konstitusional yaitu tercantum atau merupakan bagian dari
konstitusi (UUD).
2. Disahkan oleh lembaga atau badan yang mewakili seluruh bangsa Indonesia (PPKI) yang
berarti disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia.

Demikianlah, Pancasila yang dari awalnya sudah merupakan kepribadian, pandangan hidup,
maupun jiwa bangsa, setelah melalui jalan yang panjang akhirnya ditetapkan sebagai dasar negara
atau dasar falsafahnegara sebagaimana tercantum dalam alinea keempatPembukaan UUD 1945.

Adalah menjadi tugas dan kewajiban setiap warga negara untuk menghayati dan menghayati
secara utuh nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila agar dapat mengamalkan secara
konsisten dan bertanggung jawab dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

pratamamedia.com/ UPKP V PPSDM 2021 - Hal 17


C.
PENGAMALAN
PANCASILA
1. Pengamalan pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945

Pengamalan Pancasila sebagai dasar negara adalah


sebagai dasar penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan cita-cita bangsa sesuai tujuannasional
yaitu mewujudkan masyarakat adil makmur
berdasarkan Pancasilasebagaimana terkandung
dalam pembukaanUUD 1945.
pwmu.co

Pengamalan Pancasila sebagai Dasar Negara meliputi pengamalan pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dan melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
pasal-pasal UUD 1945.

Mengamalkan Pancasila sebagai Dasar Negara berarti mengamalkan Pancasila sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan negara, termasuk penyelenggaraan pemerintahan.
Pokok-pokok pikiran tentang hakikat dan bentuk negara serta pemerintahan negara Republik
Indonesia telah dituangkan di dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan penuangan jiwa
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ialah jiwa Pancasila yang mengandung empat pokok
pikiran.

Adapun pengamalan Pancasila dalam pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD
1945 adalah sebagai berikut:
a. Negara persatuan (sila ketiga).
Negara melindungi segenapBangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia (sila persatuan).
Pernyataan ini terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Dalam hal ini Negara
mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perorangan. Negara menurut pengertian
dalam Pembukaan UUD 1945 menghendaki persatuan, meliputi segenap Bangsa Indonesia
seluruhnya.
Negara dan rakyat Indonesia mengutamakan kepentingan negara dan rakyat diatas kepentingan
golongan dan kepentingan perorangan (pokok pikiran persatuan).

b. Negara bertujuan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat dalam rangka mewujudkan
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur (sila kelima).
Dalam hal ini negara berkewajiban memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (pokok pikiran keadilan sosial).

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 18


c. Negara berkedaulatan rakyat berdasarkan “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
atas kerakyatan dalam permusyawaratan/ Indonesia telah sampai kepada saat yang
perwakilan (sila keempat). berbahagia dengan selamat sentosa
Negara kita berkedaulatan rakyat mempunyai mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang
sistem pemerintahan demokrasi yang kita sebut kemerdekaan Negara Indonesia merdeka, bersatu,
Demokrasi Pancasila. Ini merupakan perwujudan berdaulat, adil dan makmur”(alinea kedua
dari Sila keempat Pancasila yang berbunyi: Pembukaan UUD 1945).
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ 2. Pengamalan prinsip-prinsip yang terkandung
perwakilan (pokok pikiran kedaulatan rakyat) dalam pasal-pasal UUD 1945
berdasar atas kerakyatan
dalampermusyawaratan perwakilan). Dari uraian tersebut, nampak jelas, bahwa hakikat
dan sifat negara kita adalah identik dengan
d.Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha hakikat dan sifat-sifat manusia Indonesia
Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan seutuhnya ialah sebagai makhluk individu
beradab (sila pertama dan kedua). sekaligus makhluk sosial dalam satu kesatuan
Negara kita bukan negara theokrasi, tetapi juga yang disebut “monodualistis”.
bukan negara sekuler. Negara kita adalah negara Berpokok pangkal pada dasar tersebut, maka
berketuhanan Yang Maha Esa yang menjunjung disusunlah pemerintahan negara berdasarkan
tinggi semua agama dan kepercayaan kepada Pancasila dengan mengamalkan prinsip-prinsip
Tuhan Yang Maha Esa, adanya keselarasan yang terkandung dalam pasal-pasal UUD 1945
kehidupan bernegara dan beragama. Ini sebagai berikut:
merupakan perwujudan dari Sila pertama a. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila yang berbunyi: Ketuhanan Yang Maha Sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) UUD 1945, negara
Esa, dan Sila kedua yang berbunyi: Kemanusiaan kita ialah Negara Kesatuan yang berbentuk
yang adil dan beradab (pokok pikiran Republik. Mengenai bentuk negara, antara lain
Ketuhananyang Maha Esa dan kemanusiaan yang kita mengenal bentuk Negara Serikat dan Negara
adil dan beradab). Kesatuan. Bagi negara kita paling tepat ialah
bentuk Negara Kesatuan (Eenheidstaat) karena
Selain empat pokok pikiran dalam Pembukaan sesuai dengan sejarah perjuangan dan
UUD 1945 tersebut, juga ditegaskan dalam perkembangan bangsa, yang memiliki wawasan
alineapertama dan kedua Pembukaan UUD 1945 nasional yaitu Wawasan Nusantara, yakni
sebagaiberikut: Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan
a.Negara Indonesia yang merdeka, dan anti politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan
penjajahan. sosial budaya dan satu kesatuan pertahanan
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah keamanan nasional (Ipoleksosbud Hankamnas).
hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan
diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak b.Hak asasi dan kewajibanasasi manusia
sesuai dengan perikemanusiaan dan berdasarkan Pancasila
perikeadilan” (alineapertama Pembukaan UUD Negara Pancasila menjunjung tinggi hak asasi, di
1945) samping hak asasi terdapat kewajiban asasi. Kalau
b.Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, dalam masyarakat yang individualistis, tuntutan
berdaulat, adil dan makmur berdasarkan pelaksanaan hak-hak asasi manusia ada
Pancasila. kecenderungan berlebih-lebihan sehingga
mungkin merugikan masyarakat sebagai
keseluruhan,

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 19


maka dalam masyarakat Pancasila hak asasi itu 3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang
dilaksanakan secara seimbang dengan kewajiban terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
asasi karena sebagai manusia “monodualistis”, dan dipergunakan untuk sebesar-besar
yaitu manusia sesuai kodratnya adalah sebagai kemakmuran rakyat.
makhluk individusekaligus makhluk sosial.
Contoh-contoh perwujudan hak-hakdan 4. Perekonomian nasional diselenggarakan
kewajiban-kewajiban asasi manusia berdasarkan berdasarkan atas dasar demokrasi
Pancasila dapat dilihatpada Pembukaan UUD ekonomidengan prinsip kebersamaan, efisiensi,
1945 dan Pasal-pasal 27, 28, 28 A s/d 28 J, 29, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
30, 31, 33, dan 34 UUD 1945. lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
1). Sistem Politik: Kesamaan Kedudukan Dalam keseimbangan kemajuan dan kesatuan
Hukum dan Pemerintahan ekonominasional.
Dalam Pasal 26 UUD 1945 dinyatakan, bahwa
yang menjadi warga negara ialah orang- Pasal 33 ini menggambarkan adanya demokrasi
orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang ekonomi berdasarkan Pancasila. Kepulauan
bangsa lain yang disahkan dengan undang- Nusantara sebagai kesatuan ekonomi berarti,
undang sebagai warga negara. Selanjutnya bahwa kekayaan wilayah Nusantara adalah
dalam Pasal 27 ayat (1) dinyatakan: segala modal dan milik bersama bangsa,dan tingkat
warga negara bersamaan kedudukannya di perkembangan ekonomi harus serasi dan
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib seimbang di seluruh Indonesia.
menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya. 3) Sistem Sosial Budaya: Atas Dasar Kebudayaan
Nasional dan Bhinneka TunggalIka.
Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Dalam Pasal 32 UUD 1945 disebutkan, bahwa
politik meliputi: satu kesatuan wilayah, negara/ pemerintah memajukan kebudayaan
kesatuan bangsa, kesatuan filsafat dan nasional, menghormati dan memelihara
ideologi (Pancasila) dan kesatuan hukum. bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
2). Sistem Ekonomi: Sebagai Usaha Bersama nasional. Ini berarti bahwa bangsa Indonesia
Berdasarkan Asas Kekeluargaan mengutamakan pembinaan dan
Negara yang kita cita-citakan adalah negara pembangunan kebudayaan nasional.
yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan Penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing
makmur. Pemerintah Negara Indonesia ke dalam kebudayaan nasional dapat
berkewajiban mewujudkan kesejahteraan dibenarkan dengan ketentuan tidak
umum, yaitu mewujudkan suatu keadilan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal-hal dalam kebudayaan nasional,dan dapat
yang berhubungan dengan kesejahteraan di meningkatkan nilai-nilai kebudayaan
bidang ekonomi ini diatur dalam Pasal 33 nasional sekaligus meningkatkan harkat dan
UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut: martabat manusia Indonesia.
1. Perekonomian disusun sebagai usaha Di samping itu, karena negara kita terdiri
bersamaberdasarkan atas asas atas banyak pulau dan suku bangsa serta
kekeluargaan. golongan warga negara,maka kita
2. Cabang-cabang produksi yang penting menjunjung tinggi semboyan
bagi negara dan yang menguasai hajat “BhinnekaTunggal Ika”.
hidup orang banyak dikuasaioleh negara.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 20


.
Dalam hubungan ini kita tidak boleh mempertentangkan
perbedaan sifat, bentuk dan wujud kebudayaan yang
beraneka ragam yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat kita, tetapi keanekaragaman itu hendaknya
saling melengkapi dan semuanya itu merupakan khazanah
kebudayaan kita.
Manusia-manusia yang mendiami kepulauan Nusantara
sebagai satu kesatuansosial dan budaya sebagaimana
terkandung dalam wawasan nasional bangsa Indonesia
yaitu wawasan Nusantara. Corak ragam budaya
menggambarkan kekayaanbudaya bangsa, yang harus
dikembangkan untuk dapat dinikmati bersama.

4) Sistem Pembelaan Negara: Hak dan Kewajiban


Dalam Pertahanan Negara

Dalam Alinea keempat Pembukaan UUD 1945


dinyatakan, bahwa pemerintah Negara Indonesia
harus melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Dalam pasal 27
ayat (3) UUD 1945 menegaskan setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaannegara. Selanjutnya dalam pasal 30 ayat
(1) UUD 1945 dinyatakan, bahwa tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalamusaha
pertahanan dan keamanan negara. Dalam pasal 30
ayat (2) UUD 1945 dinyatakan bahwa usaha
pertahanan dan keamanan negaradilaksanakan
melalui sistempertahanan dan keamananrakyat
semesta oleh TNI dan Polri sebagaikekuatan utama
dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

Kepulauan nusantara kita sebagai satu kesatuan


Pertahanan Keamanan berarti, bahwa ancaman
terhadapsatu pulau atau satu daerah pada
hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh
bangsa dan negara dan bahwa tiap-tiap warga
negara mempunyai hak dankewajiban yang sama
dalam rangka upaya pembelaan dan pertahanan
keamanan negara dan bangsa.

5) Sistem pemerintahan Negara


.
Pancasila yangterkandung di dalam Pembukaan UUD
1945 tidaklahmungkin dapat kita terapkan di dalam
kehidupan ketatanegaraan sehari-hari, bila tidak
dirumuskan di dalam ketentuan-ketentuan yang konkret
yang sekarang tercantum di dalam pasal-pasal UUD 1945.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 21


Adapun sistem pemerintahan Negara yang (1) UUD 1945 nampak jelas bahwa presiden
terkandung dalam pasal-pasal UUD 1945 yang memegang kekuasaan pemerintahan dan
dijiwai Pancasilaadalah sebagai berikut: bertanggung jawab kepada rakyat.
a. Indonesia ialah negarayang berdasar
atas hukum (Rechtsstaat) e. Kekuasaan Presiden tidak tak terbatas
“Negara Indonesia adalah negara hukum Presiden harus mendapat persetujuan Dewan
(rechtsstaat) tidak berdasarkan kekuasaan Perwakilan Rakyat untuk membentukUndang-
belaka (Machtsstaat)”. Dalam pasal 1 ayat Undang (gesetzgebung) dan untuk menetapkan
(3) UUD 1945 ditegaskan bahwa Indonesia Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
ialah negara hukum. (Staatsbegrooting). Latar belakang dari prinsip di
atas ialah bahwa pemerintahan Indonesia adalah
b. Sistem Konstitusional suatu pemerintahan yang demokratis dan
Dalam pasal 4 ayat (1) UUD 1945 dinyatakan berdasarkan perwakilan, karena DPR dipilih rakyat
bahwa presiden memegangkekuasaan melalui pemilu.
pemerintahan berdasarkan UUD (konstitusi).
Jadi presiden menjalankan pemerintahan f. Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan
negaraberdasarkan UUD 1945 sebagai Rakyat(DPR) Pasal 20A ayat (1) UUD 1945
konstitusi NKRI. menyatakan bahwa DPR memiliki fungsi
pengawasan terhadap jalannya pemerintahan
c. Kekuasaan negara yang tertinggi Negara yang dilaksanakan presiden.
beradadi tangan rakyat
Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 mengatakan g. Kekuasaan Kehakiman yang merdeka
“kedaulatan berada di tangan rakyat dan Kekuasaan kehakiman ialah kekuasaan yang
dilaksanakan menurut Undang-Undang merdeka sebagaimana diatur dalam Pasal 24 ayat
Dasar”. (1) UUD 1945 artinya terlepas dari pengaruh
Dari uraian tersebut jelaslah, bahwa UUD kekuasaan pemerintah. Berdasarkan pasal 24
1945 menganutsistem kedaulatan ayat (2) UUD 1945 dinyatakan bahwa kekuasaan
rakyat.Hal ini jelas dinyatakan dalam salah kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung
satu kalimat dari alinea ke-4 Pembukaan dan badan-badan dibawahnya (Pengadilan
UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara Umum, Agama, Militer, dan TUN), dan Mahkamah
Indonesia adalah Negara yang berbentuk Konstitusi.
republikyang berkedaulatan rakyat.
h. Pemerintah Daerah
d. Presiden memegang kekuasaan Pemerintah daerah diatur dalam pasal 18, 18A,
pemerintahan dan bertanggung jawab dan 18B UUD 1945. Adapun Negara Kesatuan
kepada rakyat Dalam pasal 4 ayat (1) UUD Republik Indonesia (NKRI) dibagi dalam daerah
1945 dinyatakan bahwa presiden memegang provinsi, dan daerah provinsi dibagi pula dalam
kekuasaan pemerintahan berdasarkan UUD, kabupaten dan kota. Di daerah-daerah
sedangkan pasal 1 ayat (1) UUD 1945 tersebutdiadakan Dewan Perwakilan Rakyat
menegaskan kedaulatan di tangan rakyat. Daerah. Selanjutnya NKRI mengakui dan
Selanjutnya dalam pasal 6A ayat (1) menghormati satuan-satuan pemerintah daerah
ditegaskan bahwa presidendipilih secara yang bersifat khusus dan atau bersifat istimewa.
langsung oleh rakyat. Mengacukepada pasal Dalam rangka mewujudkan pemerataan
4 ayat (1), pasal 1 ayat (1) dan pasal 6A ayat pembangunan di seluruh wilayah Indonesia
dilakukan melalui otonomi daerah.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 22


BAB III

UUD 1945
Konstitusi merupakan hukum yang lebih Naskah dimaksudmerupakan kontrak sosial
tinggi dan paling fundamental sifatnya yang mengikatsetiap warga dalam
karena merupakan sumber legitimasi atau membangun paham kedaulatan rakyat.
landasan otorisasibentuk-bentuk hukum Undang-Undang Dasar menempati tata
atau peraturan perundang-undangan urutan peraturan perundang-undangan
lainnya. Sesuai dengan prinsip hukum yang tertinggi dalam negara. Dalam konteks
berlaku universal, agar peraturan yang institusi negara, konstitusi bermakna
tingkatannya berada di bawah undang- sebagai pemegang kedaulatan tertinggi,
undang dasar dapat berlaku dan struktur negara,bentuk negara, bentuk
diberlakukan, peraturan itu tidak boleh pemerintahan, kekuasaanlegislatif,
bertentangan dengan hukum yang lebih kekuasaan peradilan dan berbagai
tinggi.Pengaturan sedemikian rupa, lembaganegara serta hak-hakrakyat.
menjadikan dinamika kekuasaan dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan dan Konstitusi dalam sejarah perkembangannya
negara dapat dibatasidan dikendalikan membawa pengakuan akan keberadaan
sebagaimana mestinya. pemerintahan rakyat. Konstitusi merupakan
naskah legitimasi paham kedaulatan rakyat.
Konstitusi dalam sejarah perkembangannya Naskah dimaksud merupakan kontrak sosial
membawa pengakuan akan keberadaan yang mengikat setiapwarga dalam
pemerintahan rakyat. Konstitusi merupakan membangunpaham kedaulatan rakyat.
naskah legitimasi paham kedaulatan rakyat.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 23


A. Pengertian Undang-Undang Dasar 1945

Saat ini yang dimaksud dengan Undang-Undang Konstitusionalisme mengatur pelaksanaan rule of
Dasar 1945 (UUD 1945) adalah UUD 1945 yang law (supremasi hukum) dalam hubungan individu
telah diamandemen, sebagai keseluruhan naskah dengan pemerintah. Konstitusionalisme
yang terdiri dari Pembukaan dan pasal-pasal menghadirkan situasi yang dapat memupuk rasa
(Pasal II Aturan Tambahan). Pembukaan terdiri aman, karenaadanya pembatasan terhadap
atas 4 Alinea, yang di dalam Alinea keempat wewenang pemerintah yangtelah ditentukan
terdapat rumusan dari Pancasila, dan Pasal-pasal terlebih dahulu. Konstitusionalisme mengemban
Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari 20 Bab the limited state (negara terbatas), agar
(Bab I sampai dengan Bab XVI) dan 73 pasal penyelenggaraan negara dan pemerintahan tidak
(pasal 1 sampai dengan pasal 37), ditambah sewenang-wenang dan hal dimaksud dinyatakan
dengan 3 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal serta diatur secara tegas dalam pasal-pasal
Aturan Tambahan. Bab IV tentang DPA dihapus. konstitusi. Konstitusi adalah hukum dasar yang
Dalam amandemen keempat, penjelasan UUD dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu
1945, tidak lagi merupakan kesatuan UUD 1945. negara. Konstitusi dapat berupa hukum dasar
Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 tertulis yang lazim disebutUndang-Undang Dasar,
merupakan satu kebulatan yang utuh, dan dapat pula tidak tertulis.Undang-Undang
dengankata lain merupakan bagian-bagian yang Dasar menempatitata urutan peraturan
satu sama lainnyatidak dapat dipisahkan. perundang-undangan tertinggi dalam negara.
Dalam konteks institusi negara, konstitusi
Pada awalnya naskah resmi UUD 1945 dimuat bermakna permakluman tertinggi yang
dan disiarkandalam “Berita RepublikIndonesia” menetapkan antara lain pemegang kedaulatan
Tahun II No. 7 yang terbittanggal 15 tertinggi, struktur negara, bentuk negara, bentuk
Februari1946, suatu penerbitan resmi pemerintahan, kekuasaan legislatif, kekuasaan
Pemerintah RI. Sebagaimana kita ketahui peradilan dan berbagai lembaganegara serta hak-
Undang-Undang Dasar 1945 itu telah ditetapkan hak rakyat.
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indoneisa
(PPKI) dan mulai berlaku pada tanggal 18 Selanjutnya bagaimanadengan fungsi dari UUD
Agustus 1945.Rancangan UUD 1945 dipersiapkan 1945 dalam praktikpenyelenggaraan negara?
oleh suatu badan yang bernama Badan Sebelumnya telah kita bahas bersamabahwa yang
Penyelidik Usaha-usaha Pessiapan Kemerdekaan dimaksuddengan UUD 1945 adalah hukum dasar
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi tertulis. Dari pengertian tersebut dapatlah
Tjoosakai, suatu badan bentukan Pemerintah dijabarkan bahwa UUD 1945 mengikat
Penjajah Jepang untuk mempersiapkan segala pemerintah, lembaga-lembaga negara, lembaga
sesuatu yang diperlukan dalam rangka persiapan masyarakat, dan juga mengikat setiap warga
kemerdekaan Indonesia. Negara Indonesia di manapun merekaberada dan
juga mengikat setiappenduduk yang beradadi
Setelah kemerdekaan, perkembangan konstitusi wilayah NegaraRepublik Indonesia. Sebagai hukum
kita mengalami beberapaperubahan. Namun dasar, UUD 1945 berisinorma-norma, dan aturan-
esensinya tetap yaitu usaha membentuk negara aturan yang harus ditaatidan dilaksanakan oleh
konstitusional atau disebut juga sebagai semua komponentersebut di atas.
konstitusionalisme. Paham konstitusionalisme Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa,
bermula dari dipergunakannya konstitusi sebagai melainkan hukum dasar, yaitu hukum dasar yang
hukum dalam penyelenggaraan negara. tertulis. Sebagai hukum dasar, UUD 1945
merupakan sumber hukum tertulis.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 24


Dengan demikian setiap produk hukum seperti Mengenai tata urutan peraturanperundang-
undang-undang, peraturan pemerintah, undangan ini pertamakali diatur dalam
peraturan presiden, ataupun bahkan setiap Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966, yang
tindakanatau kebijakan pemerintah haruslah kemudian diperbaharui dengan Ketetapan MPR
berlandaskan dan bersumber pada peraturanyang No. III/MPR/2000, dan terakhir diatur dengan
lebih tinggi, yang pada akhirnya kesemuanya Undang-undang No. 12 Tahun 2011 tentang
peraturan perundang-undangan tersebutharus Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan dimana dalam Pasal 7 diatur mengenai jenis
ketentuanUUD 1945, dan muaranya adalah dan hierarki Peraturan Perundang-undangan
Pancasilasebagai sumber dari segala sumber adalahsebagai berikut:
hukum negara (Pasal 2 UU No. 12 Tahun 2011). 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik
IndonesiaTahun 1945;
Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 2. Ketetapan MajelisPermusyawaratan Rakyat;
dalam kerangka tata urutan perundangan atau 3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah
hierarki peraturanperundangan di Indonesia Pengganti Undang-Undang;
menempati kedudukan yang tertinggi. Dalam 4. Peraturan Pemerintah;
hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi 5. Peraturan Presiden;
sebagai alat kontrol, dalam pengertian UUD 1945 6. Peraturan DaerahProvinsi; dan
mengontrol apakah norma hukum yang lebih 7. Peraturan DaerahKabupaten/ Kota.
rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum
yang lebih tinggi, dan pada akhirnya apakah Adapun kekuatan hukum Peraturan Perundang-
norma-norma hukum tersebut bertentangan atau undangan sesuai dengan hierarki tersebut. Jenis
tidak dengan ketentuan UUD 1945. Peraturan Perundang-undangan selain itu
mencakup peraturan yang ditetapkan oleh
Bagaimana dengan kedudukan UUD 1945. Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa UUD 1945 Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi,
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial,
sumber hukum tertinggi dari keseluruhan Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau
produkhukum di Indonesia. komisi yang setingkat yang dibentuk dengan
Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah
Produk-produk hukum seperti undang-undang, Undang-Undang, Dewan Perwakilan
peraturan pemerintah, atau peraturan presiden, RakyatDaerah Provinsi, Gubernur,Dewan
dan lain-lainnya, bahkan setiap tindakan atau Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/ Kota,
kebijakan pemerintah harus dilandasi dan Bupati/ Walikota,Kepala Desa atau yang
bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang setingkat. Peraturan Perundang-undangan
pada akhirnya harus dapat dimaksud diakui keberadaannya dan
dipertanggungjawabkan sesuai denganketentuan mempunyai kekuatan hukum mengikat
UUD 1945. Sekarang yang menjadi pertanyaan sepanjangdiperintahkan oleh
adalah: dalam kedudukannya yang demikian, PeraturanPerundang-undangan yang lebih
dimanakah letak UUD 1945 dalam tata urutan tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.
peraturanperundangan kita atau secara hierarki
dimanakah kedudukanUUD 1945 dalam tata Yang dimaksud dengan “Peraturan Menteri”
urutan perundangan RepublikIndonesia? adalah peraturan yang ditetapkan oleh menteri
UPKP V PPSDM 2021 - Hal 25
berdasarkan materi muatan dalam rangka
a. Pokok pikiran pertama; "Negara ... begitu
penyelenggaraan urusan tertentu dalam
bunyinya ... melindungi segenap bangsa
pemerintahan. Sedangkanyang dimaksud dengan
Indonesia dan seluruh tumpah darah
“berdasarkan kewenangan” adalah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan
penyelenggaraan urusan tertentu pemerintahan
dengan mewujudkan keadilan sosialbagi
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
seluruh rakyat Indonesia."
undangan.

Dalam pembukaan ini diterima aliran


Undang-Undang Dasar bukanlah satu-satunya
pengertian negara persatuan, negara yang
atau keseluruhan hukum dasar, melainkan hanya
melindungi dan meliputi segenap bangsa
merupakan sebagian dari hukum dasar, yaitu
seluruhnya. Jadi negara mengatasi segala
hukum dasar yang tertulis. Di samping itu masih
paham golongan, mengatasi segala paham
ada hukum dasar yang lain, yaitu hukum dasar
perseorangan. Negara,menurut pengertian
yang tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak
"pembukaan" itu menghendaki persatuan,
tertulis tersebut merupakan aturan-aturan dasar
meliputi segenap bangsa Indonesia
yang timbul dan terpelihara dalam praktik
seluruhnya. Inilah suatu dasar negara yang
penyelenggaraan negara–meskipun tidak
tidak boleh dilupakan.
tertulis– yaitu yang biasa dikenaldengan nama
‘Konvensi’. Meskipun Konvensi juga merupakan
Rumusan ini menunjukkan pokok pikiran
hukum dasar (tidak tertulis), ia tidaklah boleh
persatuan. Dengan pengertian yang lazim,
bertentangan dengan UUD 1945. Konvensi
negara, penyelenggara negara, dan setiap
merupakan aturan pelengkap atau pengisi
warga negara wajib mengutamakan
kekosongan hukum yang timbul dan terpelihara
kepentingan negara di atas kepentingan
dalam praktik penyelenggaraan ketatanegaaan,
golongan ataupun perorangan.
karena Konvensi tidak terdapat dalam UUD 1945.
Contoh konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan
b. Pokok pikiran kedua, "Negara hendak
yang masih dipelihara selama ini adalah setiap
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
tanggal 16 Agustus, PresidenRI menyampaikan
rakyat Indonesia", ini merupakan pokok
pidato di hadapan sidangDewan Perwakilan
pikiran keadilan sosial. Pokok pikiran yang
Rakyat.
hendak diwujudkan oleh negara bagi seluruh
B. Isi Undang-Undang Dasar 1945 rakyat ini didasarkan pada kesadaran yang
1. Pokok - Pokok Pikiran Dalam Pembukaan UUD '45 sama untuk menciptakan keadilan sosial
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam kehidupan masyarakat.
mempunyai fungsi atau hubungan langsung
denganpasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 c. Pokok pikiran ketiga, yang terkandung
dengan menyatakan bahwa Pembukaan Undang- dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Undang Dasar 1945 itu mengandung pokok- 1945 ialah "negara yang berkedaulatan
pokok pikiran yang diciptakan dan dijelmakan rakyat berdasar atas kerakyatan dan
dalam Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. permusyawaratan perwakilan. Oleh karena
itu sistem negara yang terbentuk dalam
Ada empat pokok pikiranyang memiliki makna Undang-Undang Dasar harus berdasar atas
sangat dalam, yaitu: kedaulatan rakyat dan berdasarkan atas
permusyawaratan/ perwakilan. Memang
aliran ini sesuai dengan sifat masyarakat
Indonesia".
UPKP V PPSDM 2021 - Hal 26
Ini adalah pokok pikiran kedaulatan rakyat, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
yang menyatakan bahwa kedaulatan adalah mempunyai fungsi atau hubungan langsung
di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya dengan Pasal-pasal Undang-Undang Dasar
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. 1945, karena Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 mengandung pokok-pokok
d. Pokok pikiran keempat, yang terkandung pikiran yang dijelmakan lebih lanjut dalam
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945.
1945 adalah "Negara berdasarkan Dengan tetap menyadari akan keagungan
Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
kemanusiaan yang adil dan beradab”. Oleh dan dengan tetap memperhatikan hubungan
karena itu, undang-undang dasar harus antara Pembukaan dengan Pasal-pasal
mengandung isi yang mewajibkan Undang-Undang Dasar 1945,
pemerintah dan lain-lain penyelenggara dapatlahdisimpulkan bahwa
negarauntuk memelihara budi pekerti PembukaanUndang-Undang Dasar 1945
kemanusiaan yang luhur dan memegang yang memuat dasar falsafah negara
teguh cita-cita moral rakyat yang luhur". Ini Pancasila dengan Pasal-pasal Undang-
menegaskan pokok pikiran KetuhananYang Undang Dasar 1945 merupakan satu
Maha Esa danKemanusiaan yang adil dan kesatuan yang tak dapat dipisahkan, bahkan
beradab. merupakan rangkaian kesatuan nilai dan
norma yang terpadu. Pasal-pasal Undang-
Keempat pokok pikiran ini tampak bahwa Undang Dasar 1945 merupakan perwujudan
tidak lain adalah pancaran dari falsafah dari pokok- pokok pikiran yang terkandung
negara, Pancasila. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945, yang tidak lain adalah pokok-pokok
2. Hubungan PembukaanDengan Pasal-Pasal UUD '45 pikiran Persatuan Indonesia, Keadilan Sosial,
Sebagaimana diketahui bahwa dalam Pembukaan Kedaulatan Rakyat berdasar atas kerakyatan
UUD 1945 itu mengandung beberapa pokok dan permusyawaratan/ perwakilan dan
pikiran yang merupakan cita-cita nasional dan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
cita hukum kita. Pokok-pokok pikiran dalam UUD kemanusiaan yang adil dan beradab. Pokok-
1945 itu dijelmakan dalam Pasal-pasal UUD pokok pikiran tersebut tidak lain adalah
1945, dan cita hukum UUD 1945 bersumber atau pancaran dari Pancasila. Kesatuan serta
dijiwai oleh falsafahPancasila. Di sinilah arti semangat yang demikian itulah yang harus
fungsiPancasila sebagai dasar negara. diketahui, dipahami, dan dihayati oleh setiap
insan Indonesia.
Sebagaimana diuraikan di muka,

t-2.tstatic.net/tribunnewswiki UPKP V PPSDM 2021 - Hal 27


3. Sistem Pemerintahan Berdasarkan UUD '45 umum (res publica) dan bukan kepentingan
perseorangan atau kepentingan golongan, dan ini
Permasalahan yang paling pokok di dalam
merupakan kesejahteraan yang ingin dicapai
mendirikan suatu negara adalah bagaimanakah
dalam hidup berkelompok (aspek homo
bentuk negara yang dikehendaki untuk didirikan.
ekonomikus). Dengan demikian ide untuk
Karena permasalahan tersebut pada akhirnya
membentuknegara selain Negara Kesatuan
akan menentukan tata penyelenggaraan negara
Republik Indonesia, tidak mendapatkan tempat
selanjutnya, misalnya kepala negara, sistem
dalam konstitusi Republik Indonesia. Dalam Pasal
pemerintahan, sistem kabinetyang dianut, dan
37 ayat (5) UUD 1945 dinyatakan bahwa khusus
lain sebagainya.
tentangbentuk Negara KesatuanRepublik
Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.
Kita telah mengetahui bahwa banyak bentuk
negara yang dapat dijumpai di dunia ini, misalnya
Dengan telah dilakukan amandemen UUD 1945
Amerika Serikat yang berbentuk negara serikat
sebanyak empat kali sejak 1999 – 2002, sistem
yang terdiri dari beberapa negara bagian
penyelenggaraan pemerintahan Negara
(federal), Inggris yang berbentuk monarkhi
didasarkan pada asas-asas sebagaiberikut:
(kerajaan), Filipina yang berbentuk republik, dan
lain- lainnya. a. Negara Indonesia adalah Negara hukum
(rechstaat) (Pasal 1 ayat (3)). Pasal ini
Sekarang bagaimanakah bentuk negara kita? Mari menyatakan bahwa Indonesia bukan negara
kita sama-sama menganalisis dari ketentuan yang berdasarkan kekuasaan (machstaat).
ada berdasarkan konstitusi UUD 1945. Mari kita
lihat pada Alinea keempat dari Pembukaan UUD b. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
1945 yang berbunyi: “Kemudian daripada itu, dilaksanakan menurut UUD 1945 (Pasal 1 ayat
untuk membentuk suatu Pemerintah Negara (2)).Pasal ini menyatakan bahwa negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa RepublikIndonesia menganut sistem
Indonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia konstitusional. Pasal 1 ayat
dan (1)UUD 1945 ini juga mengandung pengertian
………”. Dari rumusan tersebut nampaklah bahwa bahwa kekuasaan negara tertinggi di tangan
para foundingfathers kita sejak semula rakyat, tidak lagi di tanganMPR.
menghendaki terbentuknya suatu negara
kesatuan, negara yang bersatu dalam bingkai c. Presiden Republik Indonesia memegang
Negara Kesatuan Republik Indonesia, pokok kekuasaan pemerintahan menurut UUD (Pasal 4
pikiran adanya negara persatuan. ayat (1)). Ketentuan pasal tersebut menunjukkan
Rumusan Alinea tersebut kemudian dijabarkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara
lebih lanjut dalam Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 adalah penyelenggara pemerintahan yang
yang berbunyi:“Negara Indonesia ialah Negara dilaksanakan oleh Presiden.
Kesatuan, yang berbentuk Republik”Bunyi Pasal 1
ayat d. Presiden dan Wakil Presiden memegang
(1) UUD 1945 tersebut menunjukkan bahwa jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya
Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama,
berbentuk “Republik”. hanya untuk satu kali masa jabatan (Pasal 7).
Pasal tersebut menunjukkan bahwa kekuasaan
Bangsa Indonesia memilih bentuk negara yang Presiden terbatas, yakni maksimal hanya dua kali
dinamakan Republik yang merupakan suatu pola masa jabatan saja.
yang mengutamakan pencapaian kepentingan

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 28


e. Usul pemberhentian Presiden dan/ atau Wakil Presiden dapat
diajukan oleh DPR kepada MPR hanya dengan terlebih dahulu
mengajukan permintaan kepada Mahkamah Konstitusi untuk
memeriksa, mengadili, dan memutus pendapat DPR bahwa Presiden
dan/ atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum
berupa pengkhianatan terhadap Negara, korupsi,penyuapan, tindak
pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela; dan/ atau pendapat
bahwa Presiden dan/ atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7B ayat (1)).

f. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara (Pasal 17 ayat (1)).


Pasal 17 ayat (2) menyebutkan bahwa menteri-menteri itu diangkat
dan diberhentikan oleh Presiden. Ketentuan UUD 1945 tersebut
menunjukkan bahwa Negara Indonesia menganut sistem Presidensial,
dimana menteri- menteri negara tidak bertanggung jawab kepada t-2.tstatic.net/tribunnewswiki
DPR tetapi bertanggung jawab kepada Presiden.

4. Kelembagaan Negara

Kelembagaan negara merupakan lembaga-lembaga negara yang


diatur dalam UUD 1945. Setelah UUD 1945 diamandemen sebanyak
empat kali, lembaga-lembaga negara yang ada adalah: Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Mahkamah Agung (MA),
Mahkamah Konstitusi (MK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan
Komisi Yudisial (KY). Sedangkan Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
telah dihapus. Lembaga negara yang baru dibentuk dalam UUD
1945 amandemen yaitu DPD, MK dan KY. Lembaga-lembaga negara
tersebut disertai dengan tugas, wewenang, dan hak masing-masing,
TUGAS DAN
yang dapat diuraikan sebagai berikut: WEWENANG
a.Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR
Kedudukan MPR:
1. Sebagai Lembaga Negara, dengan susunan keanggotaan 1. Bersidang 5 tahun
terdiri dari anggota DPR dan DPD hasil pemilihan umum; 2. Mengubah dan
2. Sebagai pelaksana fungsi konstitutif menetapkan UUD
Tugas dan wewenang MPR: 3. Melantik Presiden dan
1. Bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun; Wakilnya
2. Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar. Usul
perubahan secara tertulis diajukan oleh sekurang-
kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR, sidang dihadiri
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggotaMPR, dan
putusandilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya
lima puluh persen ditambahsatu dari seluruhanggota MPR.
3. Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil
pemilihan umum, dalam Sidang Paripurna MPR;

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 29


4. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah
Konstitusi untuk memberhentikan Presiden dan/ atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden dan/atau
Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan
penjelasan di dalam Sidang Paripurna MPR;
5. Menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul DPR
tersebut di atas paling lambat tiga puluh hari sejak
diterimanya usul tersebut;
6. Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden
mangkat, berhenti,diberhentikan, atau tidak dapat
melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;
7. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan
Presiden, apabila terjadi kekosongan Wakil Presiden dalam
masajabatan selambat-lambatnya dalam waktu enam
puluh hari;
8. Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa
jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politikatau
gabungan partai politikyang paket calon presiden dan wakil presidenmeraih suara terbanyak pertama
dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat-lambatnya dalam
waktu tiga puluh hari.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya tersebut, anggota MPR mempunyai hak-hak sebagai berikut:
1. Mengajukan usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
jumlah anggota MPR;
2. Memilih dan dipilih;
3. Membela diri;
4. Imunitas;
5. Protokoler;
6. Keuangan dan administratif

b. Presiden
Sebagai pelaksana fungsi eksekutif dan legislatif.
Sebagai pengemban amanatrakyat yang mempunyai
kedudukan:
1. Selaku Kepala Pemerintahan (fungsi eksekutif dan fungsi legislatif) dan Kepala Negara;
2. Dipilih secara langsung oleh rakyat dalam suatu pemilihan umum;
3. Memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang
sama untuk satu kali;
4. Dapat diberhentikan dari jabatannya oleh MPR atas usul DPR berdasarkan putusanMahkamah
Konstitusi;
5. Tidak dapat membekukan atau membubarkan DPR;
6. Jika mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya diganti Wakil Presiden sampai habis masa jabatannya;
7. Jika mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya dalam waktu yang bersamaan, maka Pelaksana Tugas Kepresidenan adalah Menteri Luar
Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 30


Tugas dan wewenangnya selaku Kepala c. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Pemerintahan (fungsi eksekutif dan fungsi Kedudukan DPR:
legislatif): 1. Sebagai Lembaga Negara;
1. Menjalankan kekuasaan pemerintahan negara 2. Susunannya diatur dalam undang-undang;
menurut Undang-undang Dasar; 3. Anggota DPR dipilih melaluipemilihan
2. Menetapkan Peraturan Pemerintah untuk umum;
menjalankan undang-undang sebagaimana 4. Seluruh anggota DPR adalahanggota MPR;
mestinya; 5. DPR tidak dapat dibekukanatau dibubarkan
3. Mengajukan dan membahas rancangan oleh Presiden;
undang-undang bersama DPR; 6. Anggota DPR dapat diberhentikan dari
4. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti jabatannya yang diatur dalam undang-
Undang-undang (Perpu); undang.
5. Mengajukan dan membahas usul RAPBN
bersama DPR. Fungsi DPR:
Tugas danwewenangnya sebagai Kepala Negara: 1. Legislasi
1. Memegang kekuasaan tertinggi atas 2. Anggaran
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan 3. Pengawasan
AngkatanUdara;
2. Dengan persetujuan DPR, menyatakan Tugas dan wewenangDPR:
perang,membuat perdamaian dan perjanjian 1. Bersidang sedikitnya sekalidalam setahun;
internasional dengan negara lain; 2. Membentuk undang-undang yang dibahas
3. Menyatakan keadaan bahaya, yang syarat- dengan Presiden untuk mendapat
syarat dan akibatnya ditetapkan dengan persetujuan bersama;
undang- undang; 3. Membahas dan memberikan persetujuan
4. Dengan memperhatikan pertimbangan Dewan peraturan pemerintah penggatiundang-
Perwakilan Rakyat,mengangkat duta dan undang;
konsul, serta menerima penempatan duta 4. Menerima dan membahasusulan RUU yang
negara lain; diajukan DPD yang berkaitandengan bidang
5. Dengan memperhatikan pertimbangan tertentudan mengikutsertakan dalam
Mahkamah Agung, memberi grasi, dan pembahasan;
rehabilitasi; 5. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU
6. Dengan memperhatikan pertimbangan Dewan APBN dan RUU yang berkaitan denganPajak,
Perwakilan Rakyat,memberi amnesti dan pendidikan, dan agama;
abolisi; 6. Menetapkan APBN bersama Presidendengan
7. Memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain memperhatikan pertimbangan DPD;
tanda kehormatan sesuaidengan undang- 7. Melaksanakan pengawasan terhadap
undang; pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan
8. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang pemerintah;
bertugas memberikan nasehat dan 8. Membahas dan menindaklanjuti hasil
pertimbangan kepada Presiden; pengawasan yang diajukan oleh DPD
9. Mengangkat dan memberhentikan menteri- terhadappelaksanaan UU mengenai otonomi
menteri negara. daerah, pembentukan, pemekaran, dan

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 31


penggabungan daerah, sumber daya alam dan d. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan Kedudukan DPD:
APBN, pajak, pendidikan, dan agama; 1. DPD merupakan lembaga perwakilan daerah
9. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang berkedudukan sebagai lembaga negara;
dengan memperhatikan pertimbangan DPD; 2. Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi
10. Membahas dan menindaklanjuti hasil melaluipemilihan umum;
pemeriksaan atas pertanggungjawaban 3. Jumlah anggota DPD di setiap provinsi sama
keuangan negara yang disampaikan BPK; dan jumlah seluruhanggota DPD tidak boleh
11. Memberikan persetujuan kepada Presiden lebih dari 1/3 dari jumlah anggota DPR;
atas pengangkatan dan pemberhentian 4. Seluruh anggota DPD adalahanggota MPR;
anggota Komisi Yudisial; 5. Anggota DPD dapat diberhentikan dari
12. Memberikan persetujuan calon hakim agung jabatannya, yang syarat-syarat dan tata
yang diusulkan Komisi Yudisial untuk caranya diatur dalamundang-undang.
ditetapkan sebagai hakim agung oleh
Presiden; Tugas dan wewenang:
13. Memilih tiga orang calon anggota hakim 1. Bersidang sedikitnya sekali dalam setahun;
konstitusi dan mengajukannya 2. Dapat mengajukan kepada DPR RUU yang
kepadaPresiden untuk ditetapkan; berkaitan dengan otonomi daerah,hubungan
14. Memberikan pertimbangan kepadaPresiden pusat dan daerah, pembentukan dan
untuk mengangkat duta, menerima pemekaran, dan penggabungan daerah,
penempatan duta negara lain, dan pengelolaan sumber daya alam dan sumber
memberikan pertimbangan dalam pemberian daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan
amnesti dan abolisi; dengan perimbangan keuanganpusat dan
15. Memberikan persetujuan kepada Presiden daerah;
untuk menyatakan perang, membuat 3. Membahas RUU pada huruf b tersebut
perdamaian, dan perjanjian dengan negara bersama-sama DPR atas undangan DPR
lain, serta membuat perjanjian internasional sesuai tata tertib DPR, sebelum DPR
lainnya yang menimbulkan akibat yang luas membahas RUU tersebut dengan
dan mendasar bagi kehidupan rakyatyang pemerintah;
terkait denganbeban keuangan negara 4. Melakukan pengawasan
dan/atau pembentukan UU. sebagaipertimbangan DPR atas pelaksanaan:
a) Undang-undang mengenai otonomidaerah;
b) Undang-undang mengenai pembentukan,
DPR mempunyai hak:
pemekaran, dan penggabungan daerah;
1. Interpelasi
c) Undang-undang mengenai hubunganpusat
2. Angket
dan daerah;
3. Menyatakan pendapat
d) Undang-undang mengenai pengelolaan
AnggotaDPR mempunyai hak:
sumber daya alam dan sumber daya
1. Mengajukan usul RUU;
ekonomi lainnya;
2. Mengajukan pertanyaan;
e) Undang-undang mengenai pajak,pendidikan,
3. Menyampaikan usul dan pendapat;
dan agama;
4. Imunitas
f) APBN

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 32


5. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas f. Komisi Yudisial
RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan Kedudukan KY:
pajak, pendidikan, dan agama; 1. Bersifat mandiri;
6. Memberikan pertimbangan kepada DPR 2. Diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
dalampemilihan anggota Badan Pemeriksa dengan persetujuan DPR;
Keuangan; 3. Susunan, kedudukan, dan keanggotaan
Komisi Yudisial diatur dengan undang-
e. Mahkamah Agung (MA)
undang.
Sebagai pemegang kekuasaan kehakiman dan
penyelenggara peradilan yang merdeka untuk
Tugas dan wewenang KY:
menegakkan hukum dan keadilan.
1. Mengusulkan pengangkatan HakimAgung;
Kedudukan MA:
2. Memiliki wewenang lain dalam rangka
1. Sebagai Lembaga Negara yang berfungsi
menjaga dan menegakkan kehormatan,
sebagai pengadilan tertinggi bagi semua
keluhuran martabat, serta perilaku hakim:
peradilan terlepas dari pengaruh
Pemerintahdan pengaruh-pengaruh lainnya; g. Mahkamah Konstitusi
2. Susunan Mahkamah Agung diaturdengan Kedudukan MK:
undang-undang; 1. Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu
3. Calon Hakim Agung diusulkan oleh Komisi lembaga negara yang melakukan kekuasaan
Yudisial kepada DPR untuk kehakiman yang merdeka untuk
mendapatkanpersetujuan dan ditetapkan menyelenggarakan peradilan guna
sebagai Hakim Agungoleh Presiden; menegakkan hukum dan keadilan;
4. Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Agung 2. Susunan Mahkamah Konstitusi diaturdalam
dipilih dari dan oleh Hakim Agung; undang-undang;
5. Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan 3. Mempunyai sembilan orang anggota Hakim
hukum acara Mahkamah Agung diatur dalam Konstitusi yang diusulkan oleh masing-
undang-undang. masing Presiden tiga orang,DPR tiga orang,
dan MahkamahAgung tiga orang;
Tugas dan wewenang MA: 4. Ketua dan Wakil Ketua dipilih dari dan oleh
1. Memeriksa dan memutus permohonan Hakim Konstitusi.
peninjauan kembalipada tingkat pertamadan
terakhir atas putusan pengadilan yang telah Tugas dan wewenang MK:
memperoleh kekuatan hukum tetap; 1. Menguji undang-undang terhadapUndang-
2. Memutus permohonan kasasi terhadap Undang Dasar Negara Republik
putusan pengadilan tingkat banding atau Indonesia1945
tingkat terakhir dari semua lingkungan 2. Memutus sengketa kewenangan lembaga
peradilan; negara yang kewenangannya diberikan oleh
3. Menguji secara materil terhadap peraturan Undang-Undang Dasar Negara
perundangan di bawah undang-undang RepublikIndonesia 1945;
terhadap undang-undang; 3. Memutus pembubaran partaipolitik
4. Memberikan pertimbangan kepadaPresiden 4. Memutus perselisihan hasil pemilihan umum:
dalam memberikan grasi dan rehabilitasi: 5. Memberikan putusan atas pendapat DPR
bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
diduga telah melakukan pelanggaran hukum
berupa penghianatan terhadap negara,

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 33


korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, J. Pemerintah Daerah
atau perbuatan tercela,dan/atau tidak lagi 1. NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
memenuhi syarat sebagai Presiden dan/ atau daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten
Wakil Presiden, paling lama sembilanpuluh hari. dan kota, yang masing-masing mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan
h. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) undang-undang;
Sebagai pemegang kekuasaan kehakiman dan 2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah
penyelenggara peradilan yang merdeka untuk kabupaten, dan kota mengatur dan
menegakkan hukum dan keadilan. mengurus sendiri urusan pemerintahan
Kedudukan BPK: menurut asas otonomi dan tugas
1. Merupakan Lembaga Negara yang bebas dan pembantuan.
mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan 3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah
tanggung jawab keuangan negara; kabupaten, dan kota memiliki DPRD yang
2. Sebagai pelaksana fungsi auditif,operatif, anggota- anggotanya dipilih melalui pemilu;
rekomendatif; 4. Gubernur, Bupati, Walikota masing-masing
3. Berkedudukan di ibukota negaradan memiliki sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
perwakilan di setiap provinsi; kabupaten, dan kota dipilih secara
4. Anggota dipilih oleh DPR dengan demokratis;
memperhatikan pertimbangan DPD, dan 5. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi
diresmikan oleh Presiden; seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan
5. Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota. yang oleh undang-undang ditentukan
sebagai urusan Pemerintah Pusat;
Tugas dan wewenang BPK: 6. Susunan dan tata cara penyelenggaraan
1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab pemerintahan daerah diatur dalam undang-
tentang keuangan negara; undang;
2. BPK menyerahkan hasil pemeriksaan atas 7. Hubungan wewenang antara Pemerintah
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Pusat dan Pemda Provinsi, Kabupaten, dan
negara kepada DPR, DPD, dan DPRD Kota, atau antara Provinsi dan kabupaten
sesuaidengan kewenangannya;: dan Kota diatur dengan UU dengan
i. Komisi Pemilihan Umum memperhatikan kekhususan dan keragaman
1. Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu daerah;
Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat 8. Negara mengakui dan menghormati satuan-
nasional, tetap, dan mandiri. satuan pemda yang bersifat khusus atau
2. Pemilihan umum (Pemilu) dilakukansecara bersifat istimewa diatur dengan undang-
langsung, umum, bebas, rahasia,jujur, dan undang;
adil setiap lima tahun sekali. 9. Negara mengakui dan menghormati
3. Pemilu diselenggarakan untuk kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
memilihanggota DPR, DPRD,Presiden dan beserta hak- hak tradisionalnya sepanjang
Wakil Presiden, dan DPD. masih hidup dan sesuai dengan
4. Peserta pemilu untuk memilih anggota DPR perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI,
dan anggota DPRD adalah parpol. yang diatur dengan undang-undang.
5. Peserta pemilu untuk memilih anggota DPD
adalah perseorangan.
6. Ketentuan lebih lanjut tentang pemilu diatur
dengan undang-undang.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 34


C. UUD 1945 Dalam Pelaksanaannya
1. UUD 1945 Kurun Waktu Pertama
UUD 1945 berlaku dalam dua kurun waktu. Berlakunya UUD
1945 dalam kurun waktu pertama dari tanggal 18 Agustus
1945 hingga tanggal 27 Desember 1949. Dalam kurun waktu
1945- 1949 sistem pemerintahan dan lembaga-lembaga
negara belum berjalan sebagaimana tercantum dalam UUD
1945, karena situasi yang tidak memungkinkan di mana
dalam kurun waktu 1945-1949, pihak kolonial Belanda ingin
menjajah kembali Indonesia yang sudah merdeka. Karena
lembaga- lembaga negara (MPR, DPR, DPA) belum dapat
dibentuk, PPKI menetapkan Komite Nasional sebagai
pembantu Presiden, untuk pembenarannya diberlakukan
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945. Sistem Kabinet
Presidensial yang harus dilaksanakan menurut UUD 1945
diubah menjadiKabinet Parlementer.

Antara kurun waktu pertamadan kurun waktu kedua


berlakunya UUD 1945 berlakukonstitusi RIS dari tanggal 27
Desember 1949 hingga tanggal 17 Agustus 1950. Konstitusi
RIS tidak berlaku di negara Republik Indonesia yang
beribukota Jogjakarta yang tetap memberlakukan UUD 1945.

Selanjutnya sejak tanggal 17 Agustus 1950 hingga tanggal 5


Juli 1959 berlaku Undang-Undang Dasar Sementara 1950
(UUDS 1950).Setelah itu ditetapkan Dekrit Presiden tanggal5
Juli 1959 merupakan dasar hukum berlakunya UUD 1945
dalam kurun waktu kedua hingga sekarang (sebelum
diamandemen).

Dalam kurun waktu pertama dari tahun 1945-1949, UUD


1945 tidak dapat dilaksanakan dengan baik, sebagaimana
yang tercantum daIam UUD 1945 karena kondisi dan situasi
yang tidak memungkinkan. Hal ini disebabkan karena dalam
kurun waktu tahun 1945-1949 Indonesiamemusatkan
segalaupaya untuk mempertahankan kemerdekaan, karena
pihakkolonial Belanda ingin menjajah kembaliIndonesia yang
sudah merdeka.

Hal-hal yang dapat dicatatdalam kurun waktu 1945-1949


adalah sebagai berikut:
a.Lembaga-lembaga negara belum dapat dibentuk

berdasarkan ketentuan UUD 1945, karena kondisi dan situasi


yang tidak memungkinkan tersebut di atas, oleh karena itu
PPKI menetapkan Komite Nasional sebagai pembantu
Presiden, untuk pembenarannya dicantumkan pasal IV
Aturan Peralihan.

cdn-2.tstatic.net/solo/ UPKP V PPSDM 2021 - Hal 35


Karena lembaga-lembaga negara yang tercantum 2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS)
dalam UUD 1945 belum dapat dibentuk karena a. Pada bulan April 1950 hanya tinggal
kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan beberapa bagian dari negara bagian Indonesia
maka diberlakukan pasal IV AturanPeralihan UUD Timur dan SumateraTimur saja yang belum
1945 yang berbunyi: "Sebelum MPR, DPR, DPA bergabungdengan negara bagian Republik
dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaannya Indonesia(Jogjakarta).
dijalankan oleh Presidendengan bantuan
KomiteNasional". b. Pada akhirnya tercapai suatu kesepakatan
antara negara Republik Indonesia (Jogjakarta)
Berdasarkan pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945, dan negara RlS yang sekaligus mewakili negara
kekuasaan Presiden sangat besar karena bagian Indonesia Timur dan negara bagian
meliputikewenangan semua lembaga-lembaga Sumatera Timur, yang dalam waktu sesingkat-
tinggi negara, sedangkanKomite Nasional hanya singkatnya bersama-sama mendirikan negara
berfungsi sebagai pembantu Presiden. Dalam kesatuan.
situasi awal berlakunya UUD 1945 ditemui dua
konvensi ketatanegaraan yaitu: c. Persetujuan untuk mendirikan negara
a.Berubahnya fungsi Komite Nasional Pusat kesatuan tersebut dalam butir c secararesmi
Komite Nasional Pusat yang semula hanya dimuat dalam suatu piagam persetujuan
sebagai pembantu Presiden menjadi badan yang tanggal 19 Mei 1950. Pada tanggal 17 Agustus
memegang kekuasaan legislatif dan ikut 1950 Negara Indonesia yang berbentuk negara
menetapkan Garis-Garis Besar daripada Haluan federal RIS menjadi negarakesatuan.
Negara berdasarkan maklumat Wakil
PresidenNo. X tanggal 16 Oktober1945. d. Terbentuknya Undang-Undang Dasar
b.Perubahan sistem KabinetPresidensial menjadi Sementara (UUDS) 1950
Kabinet Parlementer Setelah persetujuan untuk mendirikan negara
Berdasarkan usul Badan Pekerja Komite kesatuan dimuat dalam suatu piagam
Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) pada persetujuan tanggal 19 Mei 1950, maka proses
tanggal 11 Nopember 1945, yang kemudian selanjutnya adalah membuat rancangan
disetujui oleh Presiden, dan diumumkan dengan perubahan Konstitusi RIS menjadi Undang-
maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember Undang Dasar Sementara(UUDS) 1950
1945 maka sistem kabinet presidensial diganti RepublikIndonesia oleh pihak RIS dan negara RI
dengan sistem kabinet parlementer. (Jogjakarta).

Sejak tanggal 14 Nopember 1945, kekuasaan Di depan rapat gabungan senat dan DPR RIS,
pemerintah tidak dipegang oleh Presiden, tetapi pada tangal 15 Agustus 1950 presiden
dipegang oleh Perdana Menteri sebagai menyatakan bahwa rancangan perubahan
pimpinan kabinet dengan para menteri sebagai tersebut telah disetujui oleh pihak RIS dan
anggota kabinetyang secara bersama-sama negara RI (Jogjakarta). Naskah UUDS yang
atau sendiri-sendiri. Para menteri dan perdana telah disetujui oleh pihak RIS dan negara RI
menteri bertanggung jawab kepada KNIP yang (Jogjakarta) ditandatangani bersama Perdana
berfungsi sebagai DPR. Menteri dan Menteri Kehakiman RIS, yang
selanjutnya diumumkan oleh Menteri
Kehakiman dan mulai berlaku pada tanggal 17
Agustus 1950 di seluruhNegara Kesatuan
Republik Indonesia.
UPKP V PPSDM 2021 - Hal 36
3. Berlakunya Undang-Undang Dasar Sementara 1. Bubarkan PKI;
(UUDS) 1950 2. Bersihkan Kabinet dari unsur-unsur G-30-
UUDS 1950 berlaku di seluruh Wilayah Indonesia S/PKI;
dari tanggal 17 Agustus1950 hingga tanggal5 3. Turunkan harga-harga/ perbaikan ekonomi
Juli 1959, saat Dekrit Presiden dikeluarkan. Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar)
UUDS menganut sistemKabinet Parlementer: Pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden
a. Presiden tidak memegang kekuasaan mengeluarkan Supersemar kepada Letjen
pemerintahan. Presiden sekedar "konstitusional" Soeharto untuk mengambil langkah-langkah
belaka. Kekuasaanpemerintah ditangan dan tindakan untuk mengamankan negara.
kabinetyang dipimpin oleh Perdana Menteri. Lahirnya Supersemar dianggapsebagai lahirnya
Orde Baru.
b.Para menteri yang dipimpin oleh Perdana Pelaksanaan UUD 1945 dalam kurun waktu
Menteri bertanggung jawab kepadaDPR/ 1945 sampaisebelum 11 Maret 1966:
Parlemen. 1. Lembaga-lembaga negara belum
UUDS menganut Demokrasi Liberal yang dibentuk berdasarkan Undang-undang,
mengutamakan kebebasan individu. Dalam sebagaimana tercantum dalam UUD
kurun waktu berlakunya UUDS 1950 dari tanggal 1945;
17 Agustus 1950 hingga 5 Juli 1959,telah terjadi 2. Hak Budget DPR tidak berjalan, dan pada
pergantian kabinet sebanyak 7 (tujuh) kali tahun 1960 Presiden membubarkan DPR,
karena dijatuhkan DPR. Hal ini menunjukkan karena DPR tidak menyetujui RAPBN yang
bahwa dalam kurunwaktu 1950-1959 diajukan pemerintah;
sistemKabinet Parlementer tidak menjamin 3. MPRS mengangkat Presidenseumur
kestabilan pemerintah. hidup;
4. UUD 1945 Dalam Kurun Waktu Kedua 4. Ketua lembaga-lembaga tingginegara
dijadikan menteri-menteri negara.
Dasar hukum berlakunya UUD 1945 dalam
kurun waktu kedua adalah DekritPresiden b. Kurun waktu 11 Maret 1966 hingga 21 Mei
tanggal 5 Juli 1959 yang memberlakukan 1998 yang dikenal denganmasa Orde Baru;
kembali UUD 1945 sebagai konstitusi negara Hal-hal yang dapat dicatat dalam kurun
Republik Indonesia. Kurun waktu kedua waktu1966 – sebelum 21 Mei 1998:
berlakunya UUD 1945 dari tanggal 5 Juli 1959 1. Sidang Istimewa MPRS Tahun 1967
hingga sekarangdapat dibagi dalam empat Pada tahun 1967 diadakan sidang
periode,yaitu: Istimewa MPRS, yang menarik kembali
a.Kurun waktu 5 Juli 1959 hingga sebelum 11 mandat MPRS dari Presiden pada saat itu
Maret 1966; yaitu Ir. Soekarno, selanjutnya
Terjadi pemberontakan G-30-S/PKI. mengangkat Genderal Soeharto sebagai
Sewaktu terjadi pemberontakan G-30-S/PKI pejabatPresiden (TAP MPRS No.
kondisi Negara Indonesia memprihatinkan XXXIIl/MPRS/I967).
khususnya di bidang ekonomi, politik,dan 2. Sidang Umum MPRS Tahun1968
hukum. Akhirnyapemberontakan PKI dapat Pada tahun 1968 diadakan SidangUmum
digagalkan. MPRS, yang mengangkat
Tri Tuntutan Rakyat (TRITURA) Gendera1Soeharto sebagai Presiden tetap
Dengan dipelopori oleh pemuda/ sampai terpilihnya Presiden hasil pemilu
mahasiswa, rakyat menyampaikan (TAP MPRS No. XLIV/MPRS/1968).
TRlTURA yaitu:

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 37


3. Sidang Umum MPRS Tahun1973
Pemilu pertama dalam masa Orde Baru diadakan pada tahun 1971,
selanjutnya pada tahun 1973 diadakan sidang umum MPR, yang
menetapkan GBHN dan memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Pelaksanaan UUD 1945 kurun waktu 1966 - 21 Mei 1998:
1. Fungsi, tugas, dan wewenang dari lembaga-lembaga negara
dalam penye1enggaraan negara belum berjalan secara
optimal. Di satu pihak, kekuasaan lembaga tinggi presiden
sangat berperan,di lain pihak lembaga-lembaga negara
lainnya dalam menjalankan tugas dan wewenangnya belum
optimal. MenurutUUD 1945 antaralain dinyatakan:
(a) Lembaga tinggi negara yaitu DPR berwenang mengawasi
jalannya pemerintahan;
(b) Lembaga tinggi negara Mahkamah Agung sebagai
pemegang kekuasaan kehakiman yang merdeka,
artinya terlepas dari pengaruh dan kekuasaan
pemerintah;
(c) Lembaga Tinggi negara BPK yang memeriksa tanggung
jawab keuangan negara, terlepas dari kekuasaan
pemerintah.

2. Dikeluarkannya TAP MPR No.I/MPR/1983, dalam pasal 104


dinyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan dan tidak akan melakukan perubahan
terhadap UUD 1945. Ketentuan yang tercantum dalam pasal
l04 TAP MPR No. I/MPR/1983 telah dicabut dengan TAP
MPR No. VII/MPR/I998 tanggal 13 Nopember 1998 karena
tidak sejalan dengan pasaI 37 UUD 1945 yag
mengatur perubahan UUD 1945.

3. Dikeluarkannya TAP MPR No. IV/MPR/1983 tentang


referendum, di mana dinyatakan bahwa MPR berkehendak
mempertahankan UUD 1945, dan apabila MPR hendak
merubahUUD 1945 harus melalui referendum. TAP MPR No.
IV/MPR/1983 telah dicabut dengan TAP MPR
No.VIII/MPR/1998 tanggal 13 Nopember 1998 karena tidak
sejalan dengan pasal 37 UUD 1945 yang mengatur tentang
perubahan UUD 1945. Pada tanggal 21 Mei 1998,
Pemerintahan Orde baru berakhir.

c. Kurun waktu 21 Mei 1998 hingga 22 Oktober 1999 yang dikenal


dengan masa Pasca Orde Baru;
Pelaksanaan UUD 1945 sesudah tanggal 21 Mei 1998 hingga22
Oktober 1999

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 38


1. Pada tanggal 10 sampai dengan 13 (e) Presiden dan atau Wakil Presiden dapat
Nopember 1998 diadakan Sidang Istimewa diberhentikan dari jabatannya;
MPR. (f) MPR hanya dapat memberhentikan
2. Pada tanggal 14 Oktober sampai dengan 22 Presiden dan atau Wakil Presiden atas usul
Oktober 1999 diadakan sidang umum MPR DPR berdasarkan keputusan Mahkamah
hasil pemilu 7 Juni 1999 yang menetapkan: Konstitusi;
(a) Mengadakan perubahan pertama UUD 1945 (g) Dengan tegas dinyatakan bahwa Presiden
yang ditetapkan tanggal 19 Oktober 1999. tidak dapat membekukan dan membubarkan
Dalam amandemen ini, perubahan yang DPR;
penting adalah dibatasinya masa jabatan (h) Adanya lembaga baru yaitu: DPD,
Presiden paling banyak 2 masa jabatandan Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial;
dinyatakan bahwa pemegang kekuasaan (i) Adanya Bab baru tentang Pemilu;
pembentuk UU adalah DPR, bukan lagi (j) Penyempurnaan pasal 23.
Presiden. 5. Tahun 2002 dalam Sidang Tahunan ditetapkan
(b) Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil perubahan UUD keempat. Adapun perubahan-
Presiden. perubahan yang mendasar adalah:
3. Dalam Sidang Tahunan tahun 2000 diadakan
(a) Susunan MPR tardiridari anggota DPR dan
perubahan kedua UUD 1945 yang ditetapkan
DPD;
pada tanggal 18 Agustus 2000, dan dalam
(b) Tidak ada lagi Lembaga Tinggi Negara yang
amandemen ini ditegaskan tentang fungsi DPR
namanya DPA, tapi Presiden diberi wewenang
(legislasi, anggaran, dan pengawasan). Untuk
untuk membentuk Dewan Pertimbangan yang
melaksanakan fungsinya, DPR mempunyai hak-
memberi nasihat/pertimbangan kepada
hak yaitu hak interpelasi, hak angket, dan hak
Presiden yang diatur dengan UU;
menyatakan pendapat, penyempurnaan
(c) Macam dan harga mata uang;
pasal18 tentang Pemerintahan Daerah,
(d) Peraturan baru tentangBank Sentral;
penyempurnaan pasal 28 ditambah pasal 28 A
(e) Mengatur kembali tentang pendidikan,
sampai dengan pasal 28 J tentang Hak Asasi
kebudayaan, dan kesejahteraan sosial;
Manusia (HAM) dan penyempurnaan pasal 30
(f) Pengertian wilayah negara;
tentang Pertahanan Keamanan.
(g) Pengaturan kembali tentang perubahan UUD
terutama prosedurnya;
4. Pada tahun 2001 MPR dalam Sidang Tahunan
(h) Mengubah seluruh aturan peralihan dan
tahun 2001 ditetapkan perubahan ketiga atas
aturan tambahan.
UUD 1945. Dalam amandemen ini, perubahan
yang sangat mendasar, adalah: 5. UUD 1945 Amandemen
Perubahan UUD 1945 sebagai agenda utama era
(a) MPR tidak lagi memegang dan melaksanakan
reformasi mulai dilakukan oleh Majelis
kedaulatan rakyat. Dengan demikian MPR
Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1999.
bukan lagi sebagai lembagatertinggi negara;
Pada Sidang Tahunan MPR 1999, seluruh fraksi di
(b) MPR tidak lagi menetapkan GBHN;
MPR membuat kesepakatan tentang arah
(c) MPR tidak lagi memilih Presiden dan Wakil
perubahanUUD 1945, yaitu:
Presiden,tetapi hanya melantik Presiden dan
1. sepakat untuk tidak mengubahPembukaan
Wakil Presiden hasil pemilihan umum secara
UUD 1945;
langsung oleh rakyat;
2. sepakat untuk mempertahankan bentuk
(d) Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung
Negara KesatuanRepublik Indonesia;
oleh rakyat;

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 39


3. sepakat untuk mempertahankan sistem Meliputi Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B,
presidensiil Pasal19, Pasal 20 ayat (5), Pasal 20A, Pasal
4. sepakat untuk memindahkan hal-hal 22A, Pasal 22B, Bab IXA, Pasal 28A, Pasal 28B,
normatif yang ada dalam Penjelasan UUD Pasal 28C, Pasal 28C, Pasal 28D, Pasal 28E,
1945 ke dalam pasal-pasal UUD 1945; dan Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal 28I,
5. sepakat untuk menempuh cara adendum Pasal 28J, Bab XII, Pasal 30, Bab XV, Pasal 36A,
dalam melakukan amandemen terhadap Pasal 36B, dan Pasal 36C UUD 1945.
UUD 1945.
Perubahan pertamadalam hal memperkuat
Lima kesepakatan tersebut dilampirkan kedudukan DPR, dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketetapan MPR No. IX/MPR/1999 yangterperinci tentang HAM.
tentang
Penugasan Badan PekerjaMajelis Perubahan Ketiga yang ditetapkan pada Sidang
Permusyawaratan RakyatRepublik Indonesia Tahunan MPR Tahun 2001 meliputi ketentuan
untukMelanjutkan tentang Asas-asas landasan bernegara,
kelembagaan negara dan hubungan antar
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara lembaga negara, dan ketentuan-ketentuan
RepublikIndonesia Tahun 1945. tentang Pemilihan Umum.
Perubahan UUD 1945 kemudian dilakukan
secara bertahap dan menjadi salah satu Ditetapkan pada tanggal 9 November 2001.
agenda Sidang Tahunan MPR dari tahun Mengubah dan atau menambah ketentuan-
1999 hingga perubahan keempat pada ketentuan Pasal 1 ayat (2) dan (3), Pasal3 ayat
Sidang Tahunan MPR tahun 2002 (1), (3), dan (4), Pasal 6 ayat (1) dan (2), Pasal
bersamaan dengan kesepakatan 6A ayat (1), (2), (3), dan (5), Pasal 7A, Pasal 7B
dibentuknya Komisi Konstitusi yang ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), dan (7), Pasal 7C,
bertugas melakukanpengkajian secara Pasal 8 ayat (1) dan (2), Pasal 11 ayat (2) dan
komprehensif tentang perubahan UUD 1945 (3), Pasal 17 ayat (4), Bab VIIA, Pasal 22C
berdasarkan Ketetapan MPR No. ayat(1), (2), (3), dan (4), Pasal 22D ayat (1), (2),
I/MPR/2002 tentang Pembentukan Komisi (3), dan (4), Bab VIIB, Pasal 22E ayat (1), (2),
Konstitusi. Perubahan Pertama dilakukan (3), (4), (5), dan (6), Pasal 23 ayat (1), (2), dan
dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 1999 (3), Pasal 23A, Pasal 23C, Bab VIIIA, Pasal 23E
yang arahnya adalah membatasi kekuasaan ayat (1), (2), dan (3), Pasal 23F ayat (1), dan (2),
Presiden dan memperkuat kedudukan Pasal 23G ayat (1) dan (2), Pasal 24 ayat (1)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai dan (2), Pasal 24A ayat (1),(2), (3), (4), dan (5),
lembaga legislatif. Pasal 24 B ayat (1), (2), (3), dan (4), Pasal 24C
ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) UUD 1945.
Ditetapkan pada tanggal19 Oktober 1999.
MeliputiPasal 5 ayat (1), Pasal7, Pasal 9,
Pasal 13 ayat (2), Pasal 14, Pasal 15, Pasal
17 ayat (2) dan (3), Pasal 20, dan Pasal 22
UUD 1945.

Perubahan Kedua dilakukan dalam sidang


TahunanMPR Tahun 2000 meliputi
masalahwilayah negara dan pembagian
pemerintahan daerah, menyempurnakan
Ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 2000.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 40


Perubahan keempat dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2002. Materi perubahan pada
Perubahan Keempatadalah ketentuan tentangkelembagaan negara dan hubungan antar lembaga
negara,penghapusan Dewan Pertimbangan Agung (DPA), ketentuan tentang pendidikan dan
kebudayaan, ketentuan tentang perekonomian dan kesejahteraan sosial, dan aturan peralihan serta
aturan tambahan.

Ditetapkan pada tanggal 10 Agustus 2002. Perubahan dan atau penambahan dalam Perubahan
Keempat ini meliputi Pasal 2 ayat (1); Pasal 6A ayat (4); Pasal 8 ayat (3); Pasal 11 ayat (1); Pasal 16,
Pasal 23B; Pasal 23D; Pasal 24 ayat (3); Bab XIII, Pasal 31 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5); Pasal 32 ayat (1),
(2), (3), dan (4); Bab IV, Pasal 33 ayat (4) dan (5); Pasal 34 ayat (1), (2), (3), dan (4); Pasal 37 ayat (1), (2),
(3), (4), dan (5); Aturan Peralihan Pasal I, II, dan III; Aturan Tambahan Pasal I dan II UUD 1945.

Perubahan-perubahan tersebut meliputi hampir keseluruhan materi UUD 1945. Jika naskah asli UUD
1945 berisi 71 butir ketentuan, maka setelah empat kali mengalami perubahan, materi muatan UUD
1945 mencakup 199 butir ketentuan. Namun sesuai dengan kesepakatan MPR yang kemudian menjadi
lampiran dari Ketetapan MPR No. IX/MPR/1999, Pembukaan UUD 1945 tidak akan diubah.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 41


BAB IV

WAWASAN KEBANGSAAN
DALAM NKRI
Perubahan UUD 1945 mengukuhkan Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang merupakan
keberadaan Indonesia sebagai Negara naskah asli mengandung prinsip bahwa
Kesatuan dan menghilangkan keraguan "Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan
terhadap pecahnya Negara Kesatuan yang berbentuk Republik." Pasal yang
Republik Indonesia. Pasal-pasal dalam UUD dirumuskan oleh Panitia
1945 telah memperkokoh prinsip Negara PersiapanKemerdekaan Indonesia
Kesatuan Republik Indonesia dan tidak tersebutmerupakan tekad bangsaIndonesia
sedikit pun mengubah Negara Kesatuan yang menjadi sumpah anak bangsa pada
Republik Indonesia menjadi bentuk negara 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda,
yang lain. yaitu satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
Pasal-pasal dalam UUD 1945 mendorong persatuan, satu tanah air yaitu Indonesia.
pelaksanaan otonomi daerah untuk lebih Penghargaan terhadap cita-cita luhur para
memperkokoh Negara Kesatuan Republik pendiri bangsa (The FoundingFathers) yang
Indonesia dan meningkatkan proses menginginkan Indonesia sebagai negara
pembangunan di daerah dalam rangka bangsa yang satu merupakanbagian dari
mewujudkan kesejahteraan masyarakat di pedoman dasar bagi MPR 1999-2004 dalam
daerah. Oleh karena itu, diperlukan adanya melakukan perubahan UUD 1945.
pengaturan dalam peraturan perundang- Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia
undangan yang komprehensif untuk semakin kokoh setelah dilakukan perubahan
pelaksanaan otonomi daerah sehinggadapat dalam UUD1945, yang dimulai dari adanya
dilaksanakan sesuaidengan hakikat kesepakatan MPR yang salah satunya adalah
tujuanpembangunan nasional.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 42


tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 dan tetap Budi Utomo pada tanggal20 Mei 1908 yang
mempertahankan Negara Kesatuan Republik merupakan tonggak awal sejarahperjuangan
Indonesia sebagai bentuk final negara bagi bangsa yang bersifat nasional itu, yang
bangsa Indonesia. kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-
gerakan kebangsaan di bidang politik,
Kesepakatan untuk tetap mempertahankan ekonomi/perdagangan, pendidikan,
bentuk negara kesatuan didasari pertimbangan kesenian,pers, dan kewanitaan.
bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang
ditetapkan sejak awal berdirinya Negara b. Pengertian Wawasan Kebangsaan
Indonesia dan dipandang palingtepat untuk Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua
mewadahiide persatuan sebuahbangsa yang suku kata yaitu “Wawasan” dan “Kebangsaan”.
majemuk. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
dinyatakan bahwa secara etimologis istilah
UUD 1945 secara nyata mengandung “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas,
semangatagar Indonesia ini bersatu, baik yang tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti (2)
tercantumdalam Pembukaan maupun dalam konsepsi cara pandang. WawasanKebangsaan
pasal-pasal Undang-Undang Dasar yang langsung sangat identikdengan Wawasan Nusantarayaitu
menyebutkan tentang Negara Kesatuan Republik cara pandangbangsa Indonesia dalam
Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat mencapai tujuan nasional yang mencakup
(1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal perwujudan kepulauan nusantara sebagai
25A dan pasal 37 ayat (5) UUD 1945 serta kesatuan politik, sosial budaya,ekonomi, dan
rumusan pasal- pasal yang mengukuhkan Negara pertahanan keamanan.
Kesatuan RI, dan keberadaan lembaga-lembaga
dalam UUD 1945. “Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
Prinsip kesatuandalam Negara KesatuanRepublik berarti kelompok masyarakat yang bersamaan
Indonesia dipertegas dalam alinea keempat asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya,
Pembukaan UUD 1945 dalam upaya membentuk serta berpemerintahan sendiri. Sementara
suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang “kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri
melindungi segenap bangsa Indonesiadan seluruh yang menandai golongan bangsa, (2) perihal
tumpah darah Indonesia. bangsa; mengenai (yang bertalian dengan)
Dengan memperhatikan kondisi nasional dan bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari
global saat ini kiranya perlusuatu konsepsi atau suatu negara. Dengan demikian wawasan
wawasan yang bersifat kebangsaan. kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi
cara pandang yang dilandasi akan kesadaran
a. Wawasan Kebangsaan diri sebagai warga dari suatu negara akan diri
Dalam perkembangan berbangsa, kesadaran akan dan lingkungannya di dalam kehidupan
perjuangan yang bersifat nasional, yakni berbangsa dan bernegara.
perjuangan yang berlandaskan persatuan dan
kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia Prof. Muladi, mantan Gubernur Lemhannas RI,
mempunyai kekuatan yang nyata. Kesadaran meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan
tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan adalah cara pandang bangsa Indonesia
lahirnya pergerakan mengenai diri dan lingkungannya,
mengutamakan kesatuan dan persatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
UPKP V PPSDM 2021 - Hal 43
Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural c. Wawasan Kebangsaan Indonesia
dan tidak hanya bernuansa struktural Konsep kebangsaan merupakan hal yang sangat
mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam
politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan kenyataannya konsep kebangsaan itu telah
ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang
keamanan. terumus di dalam Pancasila sebagaimana
terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945.
Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa Konsep kebangsaan itulah yang membedakan
mendayagunakan kondisi geografis negara, bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di
sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta dunia ini.
pertahanan keamanan dalam mencapai cita-cita
dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita
kebangsaan menentukan bangsa menempatkan bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan
diri dalam tata berhubungan dengan sesama kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai
bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain manusia. Wawasan kebangsaan Indonesia
di dunia internasional. Wawasankebangsaan menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul,
mengandung komitmendan semangat keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan,
persatuanuntuk menjamin keberadaan dan agama dan kepercayaan kepadaTuhan Yang
peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan Maha Esa, kedudukan maupun status
menghendaki pengetahuan yang memadai sosial.Konsep kebangsaan kita bertujuan
tentang tantangan masa kini dan masa membangun dan mengembangkan persatuandan
mendatang serta berbagai potensi bangsa. kesatuan.

Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan Dalam zaman Kebangkitan Nasional 1908 yang
sebagai sudut pandang/ cara memandang yang dipelopori oleh Budi Utomo menjadi tonggak
mengandung kemampuan seseorang atau terjadinya proses Bhinneka Tunggal Ika.
kelompok orang untuk memahami keberadaan Berdirinya Budi Utomo telah mendorong
jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang terjadinya gerakan- gerakan atau organisasi-
dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup organisasi yang sangat majemuk, baik di pandang
bangsa dalam lingkungan internal dan dari tujuan maupun dasarnya.
lingkungan eksternal.
Dengan Sumpah Pemuda, gerakan Kebangkitan
Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan Nasional, khususnya kaum pemuda berusaha,
kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa memadukan kebhinekaan dengan
Indonesia di dalam memandang diri dan ketunggalikaan. Kemajemukan, keanekaragaman
lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional seperti suku bangsa, adat istiadat,kebudayaan,
yang mencakup perwujudan Kepulauan bahasa daerah, agama dan kepercayaan terhadap
Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial Tuhan Yang Maha Esa tetap ada dan dihormati.
budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, Wawasan kebangsaan Indonesia tidak mengenal
dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan adanya warga negara kelas satu,kelas dua,
UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana kita mayoritas atau minoritas. Hal ini antaralain
memahami WawasanNusantara sebagai satu dibuktikan dengantidak dipergunakannya bahasa
kesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM. Jawa misalnya, sebagai bahasa nasional tetapi
justru bahasa melayu yang kemudian
berkembang menjadi bahasa Indonesia.

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 44


Derasnya pengaruh globalisasi, bukan
otonomi daerah harus dapat mencegah
mustahil akan memorak-morandakan adat
disintegrasi/ pemecahan negara kesatuan,
budaya yang menjadi jati diri kita
mencegah merongrong wibawa pemerintah
sebagaisuatu bangsa dan akan melemahkan
pusat, mencegah timbulnya pertentangan
paham nasionalisme. Paham nasionalisme
antara pemerintah pusat dengan
adalah suatu paham yang menyatakan
pemerintah daerah.
bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah
duniawi dari setiap warga bangsa ditunjukan
Melalui upaya tersebut diharapkan dapat
kepada negaradan bangsa.
terwujud pemerintah pusat yang bersih dan
akuntabel dan pemerintah daerah yang
Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan
tumbuh dan berkembang secara mandiri
bangsa yang tidak dapat mengisolasi diri
dengan daya saing yang sehat antar daerah
dari bangsa lain yang menjiwai
dengan terwujudnya kesatuanekonomi,
semangatbangsa bahari yang
kokohnya kesatuanpolitik, berkembangnya
terimplementasikan menjadi wawasan
kesatuan budaya yang memerlukan warga
nusantara bahwa wilayah laut Indonesia
bangsa yang kompak dan bersatu dengan
adalah bagian dari wilayah negara
ciri kebangsaan, netralitas birokrasi
kepulauan yang diakui dunia. Wawasan
pemerintahan yang berwawasan
kebangsaan merupakan pandangan yang
kebangsaan, sistem pendidikan yang
menyatakan Negara Indonesia merupakan
menghasilkan kader pembangunan
satu kesatuandipandang dari semua aspek
berwawasan kebangsaan.
sebagaipandangan hidup bangsa Indonesia
dalam mendayagunakan konstelasi
Wawasan kebangsaan Indonesia memberi
Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya
peran bagi bangsa Indonesia untuk proaktif
untuk mengejawantahan semua dorongan
mengantisipasi perkembangan lingkungan
dan rangsangan dalam usaha mencapai
strategis dengan memberi contoh bagi
perwujudan aspirasi bangsa dan
bangsa lain dalam membina identitas,
tujuannasional yang mencakupkesatuan
kemandirian dan menghadapi tantangan
politik, kesatuansosial budaya,
dari luar tanpa konfrontasi dengan
kesatuanekonomi, kesatuan pertahanan
meyakinkan bangsa lain bahwa eksistensi
keamanan.
bangsa merupakan aset yang diperlukan
dalam mengembangkan nilaikemanusiaan
Wawasan kebangsaan Indonesia yang
yang beradab.
menjadi sumber perumusan kebijakan
desentralisasi pemerintahan dan
pembangunan dalam rangka pengembangan

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 45


Akhirnya, bagi bangsa Indonesia, untuk
memahami bagaimana wawasan kebangsaan 5. kesetiakawanan sosial;
perlu memahami secara mendalam falsafah 6. masyarakat adil-makmur.
Pancasila yang mengandung nilai-nilai dasar
f . Wawasan Kebangsaan Sebagai Kekuatan
yang akhirnya dijadikan pedoman dalam
Bangsa
bersikap dan bertingkah laku yang bermuara
Negara Indonesia yang diproklamasikan pada
pada terbentuknya karakter bangsa.
tanggal 17 Agustus 1945 adalah negara
kesatuanyang berbentuk Republik. Para
d. Makna Wawasan Kebangsaan
pejuang/pendiri bangsa Indonesia yang telah
Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia
melahirkan dan membentukNegara Indonesia
memiliki makna sebagai berikut:
dengan pemikiran yang arif dan bijaksana,
1. Wawasan kebangsaan mengamanatkan
dengan pandangan yang jauh ke depan telah
kepada seluruh bangsa agar menempatkan
meletakkan dasar yang kuat dan teguh di atas
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
nama Negara Indonesia yang dapat tumbuh dan
keselamatan bangsadan negara di atas
berkembang dalam hidup bermasyarakat,
kepentingan pribadi atau golongan;
berbangsa, dan bernegara. Salah satu prinsip
2. Wawasan kebangsaan mengembangkan
dasar yang diletakkan adalah prinsip negara
persatuan Indonesia sedemikian rupa
kesatuan yang menjunjung tinggi persatuan dan
sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika
kesatuan bangsa.
dipertahankan;
3. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat
Negara Indonesia yang dikelola dengan jumlah
pada patriotisme yang licik;
penduduk yang cukup besar, yang terdiri dari
4. Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi
berbagai suku, bahasa, agama, adat istiadat, dan
oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa
kondisi objektif ini pada satu sisi mengandung
Indonesia telah berhasil merintis jalan
kekuatan tetapi pada sisi lain mengandung
menjalani misinya di tengah-tengah tata
kelemahan. Ia mengandung kekuatan bila
kehidupan di dunia;
perbedaan dari keanekaragaman dapat hidup
5. NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
bersama dalam satu kesatuan yang harmonis,
dan makmur bertekad untuk mewujudkan
sebaliknya mengandung kelemahan bila
bangsa yang maju dan mandiri serta
perbedaan yang ada dalam keanekaragaman
sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa
hidup dalam suasana penuh kecurigaan,
lain yang sudah maju.
pertentangan dan saling menghancurkan antar
satu dengan yang lainnya.
e. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam
Sistem kenegaraan dan sistem pemerintahan
persatuan dan kesatuan bangsa memiliki enam
yang ingin dikembangkan adalah sistem
dimensiyang bersifat mendasardan
pemerintahan yang bersifat demokratis dan
fundamental, yaitu:
desentralistis dalam negara kesatuan yang utuh
1. penghargaan terhadap harkat dan martabat
dan menyeluruh yang menghendaki adanya
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
pemerintahan pusat yang kuat dan
Yang Maha Esa;
berwibawauntuk menjamin terpeliharanya
2. tekad bersama untuk berkehidupan
stabilitas nasional dan kesatuan bangsa
kebangsaan yang bebas, merdeka, dan
sedangkan prinsip desentralisasi menghendaki
bersatu;
adanya pemerintahan daerah yang semakin
3. cinta akan tanah air dan bangsa;
dewasa, mandiridan demokratis.
4. demokrasi atau kedaulatan rakyat;

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 46


Dengan harmonisasi hubungan pusat dan
daerah menuntut adanya wawasan kebangsaan
yang memahami keberadaan wawasan
kewilayahan/ kedaerahan yang memiliki
karakteristik tertentu untuk dikembangkan
dengan penuh prakarsa, kreasi, dewasa dan
mandiri dan sebaliknya wawasan kewilayahan/
kedaerahan yang semakin dewasa dan mandiri
hendaknya senantiasa ditempatkan
secaraproporsional untuk memperkuat
pembinaan wawasan kebangsaan.
statik.tempo.co

Wawasan kebangsaan yang memberikan ruang nasional adalah mewujudkan suatu


dan kesempatan untuk berkembangnya masyarakat adil dan makmur yang merata
wawasan kewilayahan/ kedaerahan yang materiil dan spiritual berdasarkan
semakin dewasa dan mandiri pada hakikatnya Pancasiladan UUD 1945.
menyadari bahwa wilayah Negara Indonesia
sangat luas yang berisikan masyarakat bangsa Dengan demikianwahana kehidupan
Indonesia yang terdiri dari berbagaisuku religiusdiwujudkan dengan memelukagama
bangsa, bahasa,agama, adat istiadat,dan dan menganut kepercayaan terhadap Tuhan
sebagainya yang justru dapat dimanfaatkan Yang Maha Esa, dilindungi oleh negara, dan
sebagai kekuatan untuk mempersatukan dan sewajarnya mewarnai hidup kebangsaan.
membangun bangsa Indonesia yang besar.
Wawasan kebangsaan membentuk manusia
Paham kebangsaan/ nasionalisme adalah suatu Indonesia seutuhnya dan masyarakat
paham yang menyatakan bahwa loyalitas Indonesia seluruhnya sebagai objek dan subjek
tertinggi terhadap masalah duniawi dari setiap usaha pembangunan nasional menuju
warga bangsa ditujukan kepada negara dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
bangsa yang merupakanpaham modern yang Pancasila. Penghargaan terhadap harkat dan
lahir pada akhir abad ke 18 atau permulaan martabat manusia menunjukkan bahwa
abad ke 19. wawasan kebangsaan mengetengahkan
manusia ke dalam pusat hidup bangsa yang
Jati diri bangsa Indonesiadapat dikenali dalam berarti bahwa dalam persatuan dan kesatuan
berbagai rumusanyang merupakan kesepakatan bangsasetiap pribadi harus dihormati.
nasional yaitu bangsa Indonesia mengakuidan
meyakini bahwa keberhasilan pembangunan Wawasan kebangsaan menegaskan bahwa
nasional adalah rahmat Tuhan Yang Maha Esa manusia seutuhnya adalah pribadi subjek dari
dan kesadaran serta keteguhan bangsa semua usaha pembangunan bangsa dalam
Indonesia pada falsafah Pancasila yang menjadi semua bidang kehidupan berbangsa bertujuan
landasan idiil pembangunan nasional; agar setiap pribadi warga bangsa dapat
keseluruhan semangat, arah dan gerak menjalankan hidupnya secara
pembangunan dilaksanakan sebagai bertanggungjawab demi persatuan
pengamalan Pancasila; tujuan pembangunan
UPKP V PPSDM 2021 - Hal 47
mandiri akan berhasil dengan kesatuan dan
persatuan bangsayang kukuh dan berjaya. yang adil dan makmur.
Salah satu ciri khas dari negara demokrasi yang
Cinta akan tanah air dan bangsa menegaskan nilai membedakan dari negara totaliter adalah
sosial dasar dan wawasan kebangsaan toleransi. Wawasan kebangsaan menegaskan
menempatkan penghargaan tinggi akan bahwa demokrasi tidak sama dengan
kebersamaan yang luas yang melindungi setiap kemenangan mayoritas atau minoritas karena
warga dan menyediakan tempat untuk dalam demokrasi semua dapat diputuskan
perkembangan pribadi bagi setiap warga dan dengan cara musyawarah dan pengambilan
sekaligus mengungkapkan hormat terhadap keputusandengan suara terbanyakmerupakan
solidaritas manusia yang mengakui hak dan jalan yang terakhir setelahdiupayakan
kewajiban asasi sesama manusia tanpa musyawarah. Hal yang sama nampak dalam
membedakan suku, keturunan, agama dan kerukunan hidup beragama dan kepercayaan
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, terhadapTuhan Yang Maha Esa ada sikap
warna kulit, dan sebagainya. hormat menghormati dan bekerja sama antara
para pemeluk agama yang berbeda-beda dan
Nasionalisme sebagai suatu tekad bersama yang ada sikap saling menghormati kebebasan
tumbuh dari bawah untuk bersedia hidup menjalankan ibadah sesuai agama dan
sebagaisuatu bangsa dalam negara keyakinanmasing-masing.
merdeka.Paham kebangsaan/ nasionalisme adalah
paham kebersamaan, persatuan dan kesatuan, dan Wawasan kebangsaan mengutamakan kepada
kebangsaan selalu berkaitan erat dengan seluruhbangsa agar menempatkan persatuan,
demokrasi karena tanpa demokrasi kebangsaan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan
akan mati bahkan merosot menjadi Fasisme/ bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
Naziisme yang bukan saja berbahayabagi berbagai atau golongan dan diharapkan
minoritas dalam bangsa yang bersangkutan manusiaIndonesia sanggup dan rela
tetapijuga berbahaya bagi bangsa lain. berkorbanuntuk kepentingan bangsaIndonesia.

Kesetiakawanan sosialsebagai nilai merupakan Sehubungan dengan itu, hendaknya dipupuk


rumusan lain dari keadilan sosialbagi seluruh penghargaan terhadap martabat manusia,cinta
rakyat dan wawasan kebangsaan menegaskan kepada tanah air dan bangsa, demokrasi dan
bahwa kesejahteraan rakyat lebih dari hanya kesetiakawanan sosial.
kemakmuran yang paling tinggi dari jumlah orang
yang paling hebat. Kesejahteraan rakyat lebih dari Wawasan kebangsaan mengembangkan
keseimbangan antara kewajibansosial dan persatuan Indonesiasehingga asas
keuntungan individu. BhinnekaTunggal Ika dipertahankan, karena
Kesejahteraan sosial disebut juga kesejahteraan persatuan tidak boleh mematikan keanekaan
umum yang mencakupkeseluruhan lembaga dan dan kemajemukan, sebaliknya keanekaan dan
usaha dalam hidup sosial yang membangun dan kemajemukan tidak boleh menjadi pemecah
memungkinkan setiap pribadi, keluarga dan belah tetapi menjadi hal yang memperkaya
kelompok sosial lain untuk mencapai persatuan.
kesempurnaan secara lebih penuhdan dengan
lebih mudah. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat
Kebangsaan dan demokrasi bukanlah tujuan tetapi pada patriotisme yang picik, dengan
merupakan sarana dan wahana untuk mengamanatkan agar para warga membina
mencapaitujuan yang lebih tinggi yaitumasyarakat dengan jiwa besar dengan setia cinta akan
tanah air tanpa kepicikan jiwa.
UPKP V PPSDM 2021 - Hal 48
Cinta tanah air dan bangsa sekaligus Kompetensi sosial kultural menurut Peraturan
diarahkanpada kepentingan seluruhumat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
manusia yang saling berhubungan dengan Reformasi dan Birokrasi (Permenpan-RB) Nomor
berbagai jaringan antarras, antar bangsadan 38 tahun 2017 adalah pengetahuan,
antar negara. keterampilan dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dikembangkan terkait dengan
Mencermati makna wawasankebangsaan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
tersebut, dapatlahdikemukakan bahwa majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
WawasanKebangsaan Indonesia pada hakikatnya perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai,
dilandasioleh Pancasila sebagaifalsafah dan moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi
pandangan hidup bangsa Indonesia. Dengan oleh setiap pemegang jabatan untuk
wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran,
pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia fungsi dan jabatan.
telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di
tengah-tengah tata kehidupan dunia. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah, ada
beberapa peran ASN dalam Menciptakan Kondisi
g.Fungsi ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Damai, seperti: posisi ASN sebagai aparatur
Bangsa negara, dia harus bersikap netral dan adil; ASN
Dalam UU No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 dalam melaksanakan tugasnya tidak boleh
terkait sumpah dan janji ketika diangkat menjadi berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur,
ASN, dinyatakan ASN akan senantiasa setia dan transparan—kondisi damai; sikap netral dan adil
taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, ASN dalam politik lima tahunan yaitu pemilu dan
negara dan pemerintah. ASN juga menjunjung pilkada; ASN juga harus bisa mengayomi
tinggi martabat ASN serta senantiasa kepentingan kelompok kelompok minoritas,
mengutamakan kepentingan negara dari pada dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut;
Dengan sumpah tersebut, seorang ASN sudah dan ASN menjadi figur/tokoh dan teladan di
terikat oleh sumpah dan janjinya untuk loyal, lingkungan masyarakatnya.
setia dan taat kepada pilar dasar Negara
Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945, serta Sejalan dengan Peraturan Menteri
kepada pemerintahan yang sah. Seorang ASN Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan
tidak boleh memiliki pemikiran, pandangan dan Birokrasi (Permenpan-RB) Nomor 38 tahun 2017,
melakukan tindakan yang bertentangan dengan Kementerian Keuangan juga menetapkan KMK
Pancasila dan UUD 1945. Bagi seorang ASN, Nomor 954/KMK.01/2019 tentang Kompetensi
Pancasila, UUD 1945 dan NKRI adalah sesuatu Sosio Kultural di Lingkungan Kementerian
yang final dan harga mati. Dia siap Keuangan. Adapun dalam Kamus Kompetensi
mengorbankan jiwa dan raganya untuk Sosio Kultural tersebut, perekat dan pemersatu
mempertahankan keutuhan Negara Indonesia. bangsa didefinisikan sebagai kemampuan dalam
mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan,
Dalam rangka menjalankan fungsi ketiga (perekat peka terhadap perbedaan individu/kelompok
dan pemersatu bangsa) setiap ASN perlu memiliki masyarakat; mampu menjadi perpanjangan
kompetensi sosial kultural sebagaimana amanah tangan pemerintah dalam mempersatukan
Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2017
tentang Manajemen ASN. UPKP V PPSDM 2021 - Hal 49
masyarakat dan membangun hubungan sosial
psikologis dengan masyarakat ditengah (paham/dalam pengembangan), level 2 (dasar),
kemajemukan Indonesia sehingga menciptakan level 3 (menengah), level 4 (mumpuni) dan level
kelekatan yang kuat antara ASN dan para 5 (ahli). Leveling dalam kompetensi dimaksudkan
pemangku kepentingan serta diantara pemangku untuk menunjukkan standar kompetensi
kepentingan itu sendiri; menjaga, jabatannya.
mengembangkan, dan mewujudkan rasa
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan Level 1, adalah standar kompetensi jabatan yang
berbangsa dan bernegara. harus dicapai untuk pelaksana dan jabatan
fungsional pemula; Level 2 adalah standar
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalankan kompetensi jabatan untuk jabatan pengawas dan
tugas sebagai ASN kita dihadapi dengan berbagai jabatan fungsional pertama; Level 3 adalah
perbedaan, meliputi perbedaan pandangan standar kompetensi jabatan untuk jabatan
politik, agama/kepercayaan, suku, gender, latar administrator dan jabatan fungsional muda, Level
belakang dan sosial ekonomi. Kompetensi sosial 4 adalah standar jabatan untuk eselon II dan
kultural menjadi penting di tengah kondisi dan jabatan fungsional madya dan Level 5 adalah
tantangan dalam keberagaman masyarakat standar kompetensi jabatan untuk eselon I dan
Indonesia dengan berbagai perbedaan diatas. jabatan fungsional utama. Melalui uji kompetensi
ASN khususnya pegawai Kementerian Keuangan akan diketahui tingkat leveling dari pegawai,
dituntut untuk dapat melayani masyarakat tanpa apakah sudah sesuai dengan jabatan atau belum.
diskriminasi. Oleh karena itu ASN Kementerian
keuangan harus memiliki kompetensi sosial Penilaian akan tingkat kemahiran kompetensi
kultural yang sesuai dengan standar kompetensi dapat dilihat dari indikator perilaku yang dimiliki
jabatannya, sehingga diharapkan mempunyai oleh pegawai. Lantas, sikap dan perilaku apa yang
kemampuan untuk menjaga, mengembangkan, harus dimiliki dan dikembangkan oleh ASN
dan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan Kementerian Keuangan dalam mewujudkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan kompetensi perekat bangsa?
bernegara.

Untuk memastikan apakah seorang pegawai


sudah memiliki standar kompetensi sosial
kultural yang sesuai dengan jabatannya,
dilakukan pengukuran melalui pelaksanaan uji
kompetensi. Rangkaian pelaksanaan uji
kompetensi dilakukan dalam rangka mengukur
tingkat profisiensi yang dimiliki oleh pegawai
dibandingkan dengan standar kompetensi jabatan
yang merupakan persyaratan kompetensi minimal
yang harus dimiliki olah ASN dalam menjalankan
tugas jabatan.

Dalam Permenpan-RB Nomor 38/2017 dan KMK


No. 954/KMK.01/2019 tersebut diatas, level
profisiensi (tingkat kemahiran kompetensi) dibagi
dalam 5 (lima) tingkatan yaitu: level 1

UPKP V PPSDM 2021 - Hal 50


UPKP V PPSDM 2021 - Hal 51
UPKP V PPSDM 2021 - Hal 52
Para VO Talent di bawah ini telah
membuatkan anda Podcast

Edmalia Rohmani
Syarif m. Bagir
Klik kotak
Nur Istiqomah
Kotaknya
Thalia Maudina untuk mendengarkan

N.C Kurnia Dewi


Akhsan Akbar
Eka Pujiastuti
M. Khairunnas

Para VO Talent
MENUNGGU
untuk diberi masukan

Klik

Anda mungkin juga menyukai