Anda di halaman 1dari 22

SOAL – SOAL PANCASILA

1. Maksud dan tujuan diberikannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi :


a. Mampu mengambil sikap bertanggung jawab sebagai warga Negara yang baik
sesuai dengan hati nurani dan ajaran agama yang bersifat universal.
b. Mampu memaknai kebenaran ilmiah-filsafati yang terdapat di Pancasila.
c. Mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang Persatuan Bangsa Indonesia
d. Dapat mempertahankan eksistensi NKRI dan harkat matabat bangsa dengan
karya-karya anak bangsaMampu memecahkan persoalan sosial politik,
perkembangan IPTEKS dengan berparadigma pada Pancasila dengan dilandasi
nilai-nilai kejujuran, toleransi, tanggungjawab dan peduli.
2. Pendidikan Pancasila jelas bukan sekedar doktrin dari pemerintah kepada
mahasiswa, hal ini dikarenakan mahasiswa diharapkan mampu menjadi manusia
sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk multi dimensi yang religius-etis, rasional-
kritis dan komperehensif dalam memandang berbagai persoalan kehidupan,
khususnya kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
3. Perbedaan linkup pendidikan Pancasila :
a. Yuridis kenegaraan : meliputi pemahasa Pancasla dalam kedudukannya sebagai
dasar negara Ri, sehingga meliputi pembahasan bidang yuridis dan ketatanegaraan,
realisasi Pancasila dalam segala aspek penyelenggaraan negara secara resmi baik
yang menyangkut norma hukum maupun norma moral dalam kaitannya dengan
segala aspek penyelenggaraan negara.
b. Filsafat Pancasila : meliputi pembahasan sila-sla Pancasila sampai ke intisarinya,
makna yang terdalam atau membahas sila-sila Pancasila sampai tinkat hakikatnya.
4. Pengertian Pancasila :
a. Secara etimologis
Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta dari India, istilah Panca syila dengan vokal
i pendek memiliki arti leksikal yaitu berbatu sendi lima atau dasar yang memiliki 5
unsur dan istilah Panca syiila dengan vokal i panjang memiliki arti 5 aturan tingkah
laku yang penting.
b. Secara historis
Proses perumusan Pancasila berawal dari sidang BPUPKI I ang mengajkan uatu
calon rumusan dasar negara Indonesia dan didalamnya termuat isi rumusan 5
prinsip sebagai dasar negara.
c. Secara terminologis
PPKI mengadakan sidang sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan tgl 18 Agustus
1945 dan berhasil mengesahkan UUD NKRI atau UUD ’45 yang didalamnya
terdapat pokok pikiran dari batang tubuh UUD ’45, yang secara kostitusional sah dan
benar sebagai dasar negara.
5. Manfaat mempelajari sejarah perjuanagan bangsa Indonesia
a. Menemukan jati diri bangsa Indonesia.
b. Membentuk suatu negara dengan asas hidup aman, damai, dan sejahtera.
6. Sumpah pemuda dapat dikatakan sebagai embrio lahirnya negara Kesatuan RI
karena para pemuda yang berpastisipasi di dalamnya mempunyai tekad yang kuat
menginginkan bangsa Indonesia ini bebas dari penjajahan. Para mahasiswa
terutama kalangan intelektual mahasiswa disini mulai bergejolak dengan apa yang
dilakukan oleh penjajah, merasa tidak adil, dilecehkan bangsa lain, mereka
menginginkan adanya perubahan yaitu kemerdekaan yang diakui oleh negara lain.
7. Teori kenegaraan menurut Prof. Dr. Soepomo
a. Teori negara perserangan (individualis)
Negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas kontrak antara seluruh individu
(contract sosial). Penganut paham ini : Thomas Hobbes, J. J Rousseau, H. Spencr,
H. J Laski.
b. Paham negara kelas (class theory)
Negara adalah alat dari suatu golongan untuk enindas kelas lain. Penganut paham
ini : Karl Marx, Engels, Lenin
c. Paham negara integralistik
Negara adalah negara yang menjamin kepentingan masyarakat yang integral, saling
berhubungan satu sama lain dan negara yang menjamin keselamatan hidup dan
menghidupi bangsa seluruhnya sebagai suatu persatuan.
8. Proklamasi Kemerdekaan RI adalah lahirnya bangsa Indonesia secara merdeka
dan diakui pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 di Jl. Pegangsaan Timur 56,
Jakarta pukul 10.00. pembacaan naskah Proklamasi tersebut dibacakan oleh
Presiden pertama RI Soekarno didampingi oleh Wakil Presiden Moh. Hatta dan
didengarkan secara khidmat oleh peserta.
9. Hal-hal yang menyebabkan munculnya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959
a. makin berkuasanya modal-modal raksasa terhadap perekonomian Indonesia.
b. akibat silih bergantinya cabinet, maka pemerintah tidak mampu menyalurkan
dinamika masyarakat ke arah pembanguanan, khususnya bidang ekonomi.
c. adanya sistem liberal sehingga pemerintah cabinet jatuh dan tidak stabil.
d. tidak mampu mencerminkan dalam DPR suatu perimbangan kekuasaan politik
Pemilu 1955.
e. gagalnya konstituante yang bertugas membentuk UUDS 1950.
10. Pembukaan UUD 1945 sebagasi Tertib Hukum Tertinggi
Kedudukan Pembukaan UUD ’45 aitannya dengan tertib hukum Indonesia memiliki 2
aspek fundamental yakni :
a. Memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertb hukum di Indonesia.
b. Memasukkan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tetinggi.
Kedudukan Pancasila dalam UUD ’44 adalah sebagai sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia, dan hakikatnya merupakan suatu dasar dan asas kerohanian
dalam setiap aspek penyelenggaraan negara termasuk dalam penyusunan tertib
hukum Indonesia. Dengan demikian, seluruh peraturan perundang-undangan di
Indonesia bersumber pada pebukaan UUD ’45 dan erat kaitannya dengan Tertib
Hukum Tertinggi, sesuai dengan TAP MPR XX/ MPRS/ 1966, TAP MPR X/ MPR/
1973, TAP MPR IX/ MPR/ 1978, TAP MPR III/ MPR/ 1983.
11. Pembukaan UUD ’45 sebagai pokok Kaidah Negara Fundamental menurut ilmu
hukum tata negara memiliki unsur mutlak, yaitu :
a. Dasar tujuan negara baik tujuan umum dan tujuan khusus yang terdapat pada
alinea ke-4 UUD ’45. Dasar tujuan negara ini meliputi dasar politik luar negeri bebas
aktif, memiliki tujuan nasional bangsa Indonesia dalam membentuk negara untuk
mewujudkan suatu masyarakat yang adil, makmur, material dan spritual.
b. Ketentuan diadakannya UUD ’45 merupakan suatu dasar yuridis formal bahwa
negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum.
c. Bentuk negara Indonesia adalah kedaulatan rakyat.
d. Dasar filsafat negra merupakan suatu dasar dari keseluruhan peraturan hukum.
12. Pembukaan tetap lekat bagi kelangsungan hidup NKRI hal ini dibuktikan dengan
kedudukan Pembukaan UUD’45 sebagai penjelmaan Proklamasi Kemerdekaan dan
ilmu hukum yang tertinggi di NKRI bahkan secara Yuridis tidak dapt diubah dan
dihilangkan/ditiadakan karen Pembukaan UUD’45 terkandung faktor-faktor mutlak
dan sudah melekat dalam diri bangsa sehinnga ini menentukan kelangsungan hidup
NKRI dan menjaga kesatuan-persatuan bangsa.
13. Isi Pembukaan UUD ’45 telah dijelaskan termuat dalam berita Republik
Indonesia tahun ke-2 No. 7 bahwa “... pembukaan UUD 1945 yang didalamnya
terkandung pokok-pokok pkiran, meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945,
mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar tertulis dan tidak tertulis.
14. Kedudukan Pembukaan UUD ’45
Pembukaan UUD 1945 erupakan pokok kaidah negara yang fundamental dan
berkedudukan dua terhadap tertib hukum Indonesia, yaitu :
a. Sebagai dasar tertib hukum Indonesia.
b. Sebagai ketentuan hukum tertinggi
Oleh karena itu pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang kuat, tidak bisa
diubah ataupun diganti oleh siapapun.
15. Fungsi Pembukaan UUD ’45 dan pokok-pokok pikirannya dijelmakan atau
dikonkritisasikan dalam pasal-pasal UUD ’45. Dalam hal ini Pembukaan UUD ’45
adalal sebagai sumber hukum positif Indonesia.
16. Hubungan Pembukaan UUD ’45 dengan batang tubuh Pancasila tidak ada atau
berdiri sendiri-sendiri kecuali dalam klausa organis yang kedudukannya lebih tinggi.
Hal ini dikarenakan isi dari Pembukaan tersebut dijabarkan dalam pasal-pasal UUD
’45. Maka Pembukaan memuat dasar filsafat negara dan UUD merupakan satu
kesatuan nilai dan norma dan tidak dapat dipisahkan.
17. Hubungan Pembukaan dengan Pancasila adalah hubungan timbal yang erat
karena di dalam Pembukaan UUD ’45 secara formal terdapat Pancasila yang
memiliki perpduan asas-asas kultural, religius dan kenegaraan. Kedudukan dan
fungsi Pancasila sebagai dasar negara dan norma dasar positif maka memberikan
faktor-faktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia dan kedudukan yang kuat
sehingga menentkan kelangsungan hidup bangsa dan kepribadian bangsa yang
berasaskan nilai dan norma yang baik.
18. UUD 1945 adalah dasar negara yang memiliki kedudukan yang sangat penting
di NKRI karena merpakan suatu pokok kaidah fundamental dan tata tertib hukum
tertinggi. Kedudukannya sebagai penjelmaan Proklamasi Indonesia yang akan
menentukan sikap diri bangsa dan berpikir integral dalam emecahkan persoalan-
persoalan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berpedoman nilai dan
norma yang terdapat pada UUD ’45.
19. Dalam penjabaran UUD 1945 disebutkan bahwa Demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat tanpa oposisi. Demokrasi
Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekenisme kedaulatan
rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan pemerinahahn
berdasarkan konstitusi yaitu UUD 194. Sebagai demokrasi Pancasila terikat dengan
UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.
20. Struktur pemerintahan RI berdasarkan UUD 1945
Indonesia adalah salah satu negara yang mengant konsep trias politika dimana ada
pemisahan kekuasaan antara leislatif, yudikatif, dan eksekutif.
a. Legislatif : lembaga kekuaaan yang mepunyai wewenang embuat peraturan
perundang-undangan yang merupakan pengejewantahan dari rakyat.
b. Yudikatif : lembaga yang mempunyai kekuasaan di bidang kehakiman atau
pelaksanaan ketentuan hukum atau perundang-undangan.
c. Eksekutif : lembaga yang melaksanaan fungsi pemerintahan.
Struktur pemerintahan RI dimulai dari Presidden/ Wakil Presiden dalam garis-garis
ke bawah menyamping ada menteri-menteri ebagai pembantu Presiden(para
menteri ebawahi Departemen masing-masing). Selanjutnya dalam garis ke bawah
ada gubernur yang membawahi Propinsi, sampai ke lingkup yang paling kecil.
21. Isi pokok dari batang tubuh UUD 1945
Terdiri dari 16 BAB yang berisi 37 pasal, 3 pasal aturan peralihan, 2 pasal aturan
tambahan.
22. Pengertian dari :
a. Asas Desentralisasi
ini mengandung pengertian pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di
wilayah tertentu. Jadi gubernur adalah sebagai mandatris pemerintah pusat untuk
melaksanakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi yang diberikan. Sehingga kekuasaan
memberikan dan mencabut tugas dan fungsi tetap berada dipemerintah pusat.
b. Asas Dekonsentrasi
penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam Sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Asas ini memiliki semangat bahwa pemerintah daerah dianggap
mampu untuk melaksanakan pemerintahan sendiri, ini terbukti dari kata penyerahan.
Kata ini juga membuktikan bahwa kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah harus dibagi karena daerah sudah dianggap mampu untuk melaksanakan
pemerintahan sendiri.
c. Otonomi Daerah
diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
23. Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki setiap warga negara sesuai
kodratnya, yang tidak dapat dipisahkan dengan pandangan filosofis tentang manusia
yang melatarbelakanginya.
24. Hubungan antar lembaga-lembaga negara berdasarkan UUD 1945
a. Hubungan antara MPR - Presiden
MPR sebagai pemegang kekuasaan tertinggi mengangkat presiden. Dalam
menjalankan tugas pokok dalam bidang eksekutif (pasal 4(1)) presiden tidak hanya
menyelenggarakan pemerintahan negara yang garis-garis besarnya telah ditentukan
oleh MPR saja, akan tetapi termasuk juga membuat rencana penyelenggaraan
pemerintahan negara. Demikian juga presiden dalam bidang legislatif dijalankan
bersama-sama dengan DPR (pasal 5)
b. Hubungan antara MPR - DPR
Melalui wewenang DPR, MPR mengemudikan pembuatan undang-undang serta
peraturan-peraturan lainnya agar undang-undang dan peraturan-peraturan itu sesuai
dengan UUD. Melalui wewenang DPR ia juga menilai dan mengawasi wewenang
lembaga-lembaga lainnya.
c. Hubungan DPR - Presiden
Sesudah DPR bersama Presiden menetapkan UU dan RAP/RAB maka didalam
pelaksanaan DPR berfungsi sebagai pengawas terhadap pemerintah. Pengawasan
DPR terhadap Presiden adalah suatu konsekwensi yang wajar, yang mengandung
arti bahwa presiden bertanggung jawab kepada DPR. Bentuk kerjasama antara
presiden dengan DPR diartikan bahwa Presiden tidak boleh mengingkari partner
legislatifnya.
d. Hubungan antara DPR - Menteri-Menteri
Menteri tidak dapat dijatuhkan dan diberhentikan oleh DPR, tapi konsekuensi dari
tugas dan kedudukannya, Presiden harus memperhatikan sungguh-sungguh suara
DPR, para Menteri juga dari pada keberatan-keberatan DPR yang dapat
mengakibatkan diberhentikannya Menteri.
e. Hubungan antara Presiden - Menteri-menteri
Mereka adalah pembantu presiden. Menteri mempunyai pengaruh yang besar
terhadap Presiden dalam menentukan politik negara yang menyangkut
departemennya. Dalam praktek pemerintahan, Presiden melimpahkan sebagian
wewenang kepada menteri-menteri yang berbentuk presidium.
f. Hubungan antara MA - Lembaga Negara lainnya.
Dalam Penjelasan UUD 45 Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah ataupun kekuasaan
atau kekuatan lainnya.
25. Hubungan BPK dengan DPR
26. Dalam dinamika pelaksanaan UUD 1945, masa reformasi adalah
27. Kesatuan sila-sila Pancasila sebagai sistem filsafat
Suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasara ontologis, dasar epistemologis dan
dasar aksiologis.
28. Susunan Pancasila bersifat Hierarkhis dan berbentuk Piramidal
Kesatuan sila-sila Pancasila yang memiliki susunan hierarkhi piramidal ini maka sila
pertama menjadi basis dari sila ke dua sampai ke lima. Sebaliknya Ketuhanan yang
aha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan
serta berkeadilan sosial shinga di dalam setiap sila senantiasa terkandung sila-sila
lainnya.
29. Etika adalah pengetahuan tentang kesusilaan. Kesusilaan yang dimaksud
adalah identik dengan moral, sehingga etika pada hakikatnya adalah sebagai ilmu
pengetahuan yang membahasa prinsip-prinsip moralitas.
30. Hubungan antara nilai, norma, dan moral
Nilai adalah kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik
lahir maupun batin. Nilai dijadikan landasan, alasan, atau motivasi dalam bersikap
dan bertingkah laku. Nilai bersifat abstrak, agar nilai menjadi lebih berguna maka
perlu dikonkritkan dalam wujud suatu norma. Nilai dan norma senantiasa berkaitan
dengan moral tika yang mengandung integritas dan martabat pribadi manusia.
Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dalam
sikap dan tingkah lakunya. 
31. Asal mula Pancasila :
a. Secara langsung
Sesudah dan menjelang Proklamasi Kemerdekaa yaitu sejak dirumuskan oleh para
pendiri negara sejak sidang BPUPKI I, Panitia Sembilan, Sidanf BPUPKI II, serta
sidang PPKI sampai pengesahannya.
b. Secara tidak langsung
Asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan, asal mula nilai-nilai Pancasila yang
terdapa dalam adat istiadar, dalam kebdayan serta dalam nilai-nilai aama bangsa
Indonesia.
32. Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai Dasar
negara RI dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
33. Perbedaan antara :
a. Ideologi terbuka adalah suatu sistem pemikiran terbuka. Nilai-nilai dasar negara
dan cita-cita masyarakat baru bisa beroperasi jika sudah dijabarkan ke dalam
perangkat-perangkat yang berupa konstitusi. Ideologi ini senantiasa terbuka
menerima perubahan dalam masyarakat global yang bersifat dinamis. Senantiasa
berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikirasn serta akselerasi
dari masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam
mencapai harkat dan martabat kemanusiaan.
b. Ideologi tertutup adalah suatu sistem pemikiran tertutup. Ideologi cenderung tidak
berkembang karena tidak mau menerima perubahan di masyarakat. Ideologi ini
bukan cita-cita masyarakat itu, melainkan cita-cita suatu kelompok orang yang
mendasari suatu program untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat. Dalam
hal ini masyarakat dikorbankan, dipaksa untuk bersedia dan setia terhadap ideologi
tersebut.
34. Hubungan filsafat dengan ideologi
35. Paham Negara Integralistik
- Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang saling tergantung, sehingga
hakikat manusia itu bukanlah total individu ataupun total makhluk sosial.
- Negara adalah suatu kesatuan integral dari unsur-unsur yang menyusunnya.
- Menggambarkan suatu masyarakat sebagai suatu kesatuan organis yang integral
yang setiap anggotanya yang ada di dalamnya, satu dengan yang lain saling
berhubngan erat.
- Setiap unsur merasa berkewajiban akan terciptanya keselamatan, kesejahteraan,
dan kebahagiaan bersama.
- Meletakkan asas kebersamaan hidup, mendambakan keselarasan dalam
hubungan antar individu, tidak memihak kepada yang kuat, tidak mengenal dominasi
mayoritas dan juga tidak mengenl tirani minoritas.
36. Hubungan negara dengan agama menurut Pancasila
a. Negara adalah berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa.
b. Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang Berketuhanan yang Maha Esa.
c. Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekulerisme karena hakikatnya manusia
berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.
d. Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter
pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
e. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karea ketawaan itu bukan hasil
paksaan bagi siapapun.
f. Oleh karena itu harus memberikan toleransi terhadap orang lain dalam
menjalankan agama dalam negara.
g. Segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara harus sesuai
dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
h. Negara pada hakikatnya adalah merupakan “....berkat rahmat Allah Yang Maha
Esa.
37. Hubungan negara dengan agama menurut Paham Theokrasi
Menjelaskan bahwa negara dengan agama tidak dapat dipisahkan. Negara menyatu
dengan agama, pemerintahan dijalankan berdasarkan firman-firman Tuhan, segala
tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara didasarkan atas firman-
firman Tuhan.
38. Pancasila sebagai paradigma reformasi
39. Pelaksanaan Pancasila :
a. Secara obyektif : memungkinkan untuk mampu menyelesaikan berbaai persoalan
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dengan faktor manusia baik pejabat negara
maupun rakyat Indoneisa sangat menentukan dalam mewuudkan nilai-nilai
Pancasila dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
b. Secara subyektif : lebih mengedepankan pada hasil musyarawarah dan
konsensus dari masyarakat tersebut.
40. Dalam bidang ekonomi Pancasila sebagai paradigma reformasi diartikan bangsa
sebagai unsur pokok serta subjek dalam negara yang merupakan penjelmaan sifa
kodrat manusia individu makhluk sosial adalah sebagai satu keluarga bangsa. Oleh
karena itu perubahan dan pengembangan ekonomi harnus dilektakkan pada
peningkatan herkat serta kesejahteraan seluruh bangsa sebagai satu keluarga.
Sistem ekonomi yang berbasis pada kesejahteraan rakyat adalah pilar ekonomi
Indonesi. Sistem ekonomi Indonesia pada masa orde baru bersifat birokratik
otoritarian yang ditandai dengan pemusatan kekuasaan dan partisipasi dala
membuat keputusan-keputusan nasional berada ditangan penguasa bekerja sama
dengan kelompok militer dan kaum teknokrat. Adapun kelompok pengusaha
oligopolistik didukung oleh pemerintah bekerja sama dengan masyarakat bisnis
Internasional dan terlebih lagi kuatnya pengaruh otoritas kekuasaan keluarg pejabat
negara trmasuk Presiden.
41. Budaya akademik dan perguruan tinggi sebagai Moral Force
Perguruan tinggi sebagai institusi dalam masyarakat memiliki ciri khas tersendiri
disamping lapisan masyarakat lainnya dan memiliki insan-insan yang berwawasan
dan integritas ilmiah. Sehingga budaya akademik senantiasa memegang dan
menghargai tradisi almamater sebagai suatu tanggung jawab moral masyarakat
intelektual akademik.
42. Amandemen UUD 1945 adalah perubahan terhadap pasal-pasal yang diubah
maupun pasal-pasal di dalam UUD 1945, baik pasal-pasal yang diubah maupun
pasal-pasal yang ditambah. Alasan diperlukannya amademen karena bangsa
Indonesia mempunyai tekad mereformasi berbagai bidang kehidupan kenegaraan,
salah satunya reformasi politik dan hukum dan dengan adanya perubahan itu dalam
bentuk amandemen untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara lebih
lengkap, lebih jelas dan sesuai dengan dinamika masyarakat serta perkembangan
zaman.

Mengapa Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting


diberikan kepada mahasiswa di Perguruan Tinggi? 

Jawab : Hal itu di karenakan dengan di canangkannya pendidikan kewarganegaraan


di perguruan tinggi diharapkan dapat membentuk mahasiswa menjadi manusia yang
intelektual memiliki rasa kebangsaan,cinta tanah air,menghargai jasa para pahlawan
yang telah tumpah untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa,dengan hal
tersebut mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmunya secara bertanggung
jawab terhadap kemanusiaan,sehingga mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
perjuangan bangsa indonesia. 

2. Sebutkan dan jelaskan Landasan Hukum Pendidikan Pancasila dan Pendidikan


Kewarganegaraan! Serta bagaimanakah susunan Pancasila yang  bersifat hierarkis
dan yang berbentuk piramida?

Jawab : Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan


tinggi tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 mengenai system Pendidikan
Nasional, dimana pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa system pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila yang artinya bahwa pancasila merupakan sumber hukum
pendidikan nasional. Pada UU No. 2 tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 39 menyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang
pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan.
Berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, mengenai Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dengan pasal
10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan. Penyelenggaraan
pendidikan pancasila di Perguruan Tinggi lebih penting lagi karena Perguruan Tinggi
sebagai agen perubahan yang melahirkan intelektual-intelektual muda yang kelak
akan menjadi tenaga inti pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan
bangsa dalam setiap strata lembaga dan badan-badan negara, lembaga-lembaga
daerah, lembaga-lembaga infrastruktur politik dan sosial kemasyarakatan, lembaga-
lembaga bisnis, dan lainnya.

Pasal 27 ayat(3) amandemen menyebutkan; setiap warga Negara berhak dan wajib
turut serta dalam upaya pembelaan negara, pasal 30 ayat(1); tiap-tiap waga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara. Pendidikan
kewarganegaraan dengan tujuan membentuk mahasiswa menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Susunan Pancasila yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramida : 

 Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4

Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5

Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4,5

Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4,5

Sila 1 menjiwai sila 1,2,3,4,5

Sila yang didepan mendasari, meliputi, dan menjiwai sila-sila dibelakangnya atau
sila dibelakang didiasari,diliputi, dan dijiwai sila-sila didepannya.

3. Dalam filsafat Pancasila dengan teori nilai, sebutkan dan jelaskan nilai menurut
Max Schler dan Walter G.Everett!

Jawab : Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tingginya
dan luhurnya. Menurutnya nilainilaidapat dikelompokan dalam empat tingkatan
yaitu :
1) nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang
memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak,

2) nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni : jasmani, kesehatan
serta kesejahteraan umum,

3) nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan
pengetahuan murni,

4) nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci.

Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi dalam 5 bagian, yaitu sebagai berikut.

1) Nilai-nilai ekonomi (economic values), yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan


sistem ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar.

2) Nilai-nilai rekreasi (recreation values), yaitu nilai-nilai yang meliputi nilai-nilai yang
meliputi nilai-nilai permainan waktu senggang, sehingga memberikan sumbangan
untuk mensejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan
rohani.

3) Nilai-nilai perserikatan (association values), nilai-nilai yang meliputi berbagai


bentuk perserikatan manusia dan persahabatan, kehidupan keluarga, sampai
dengan tingkat kebenaran.

4) Nilai-nilai kejasmanian (badily values), yaitu nilai yang meliputi nilai-nilai


pengetahuan dan pencaharian kebenaran.

5) Nilai-nilai watak (caracter values), nilai yang meliputi seluruh tantangan, serta
kesalahan pribadi dan sosial, termasuk keadilan, kesedian menolong, kesukaan
pada kebenaran, dan kesediaan mengontrol diri.

4. Dalam identitas nasional dikatakan bahwa : Ideologi kapitalis pada era globalisasi
seperti sekarang ini akan menguasai dunia, mengapa demikian? Jelaskan!

Jawab: Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem


internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di
dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan .
Perubahan global ini membawa perubahan suatu ideologi, yaitu ideologi partikuler
ke ideologi universal dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah yang akan
menguasainya. Dalam kondisi seperti ini negara negara nasional akan dikuasai oleh
negara transnasional. Yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip
kapitalisme (Rosenau ). Konsekuensinya negara-negara kebangsaan lambat laut
akan semakin terdesak. 

5. Jelaskan mengapa dikatakan bahwa : 

a. Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional.


b. Sejarah budaya bangsa sebagai akar identitas nasional.

Jawab : a. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme


modern, dengan mufakat meletakkan prinsip-psrinsip dasar filsafat sebagai suatu
asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam rangka meletakkan dasar
filsafat bangsa dan bernegara ini dirasa perlu melakukan suatu penyelidikan.
Dengan demikian cukup jelas bahwa pancasila yang menjadi dasar filsafat negara
dan negara indonesia berakar pada pandangan hidup yang bersumber kepada
kepribadian bangsa Indonesia. Menurut Notonegoro, bangsa Indonesia adalah
sebagai kausa materialis pancasila. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan
dirimuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar
negara republik Indonesia. 

b. Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang.
Berdasarkan kenyataan objektif tersebut, maka untuk memahami jati diri bangsa
Indonesia serta identitas nasional Indonesia maka tidak dapat dilepaskan dengan
akar-akar budaya yang mendasari identitas nasional Indonesia. Kepribadian, jati diri,
serta identitas nasional Indonesia yang terumuskan dalam filsafat Pancasila harus
dilacak dan dipahami melalui sejarah terbentuknya bangsa Indonesia sejak zaman
kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit serta kerajaan lainnya sebelum penjajahan
bangsa asing di Indonesia.

6. Coba jelaskan bagaimana demokrasi dan implementasinya bagi kehidupan


berbangsa dan bernegara!

Jawab : A.Implementasi Pancasila dalam bidang Politik

Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus
mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam
esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus
segera diakhiri.

B.Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi

Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi


kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi
Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.

C.Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya

Pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus
mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-
nilai pancasila itu sendiri.Dalam prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat
humanistic, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber
pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

D.Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar negara
meletakan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan
bukannya suatu negara yang berdasarkan atas kekuasaan. 

7. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan Demokrasi Perwakilan Liberal dan
Demokrasi Satu Partai (komunisme)! 

Jawab : Demokrasi perwakilan liberal merupakan suatu pembaharuan kelembagaan


pokok untuk mengatasi problema keseimbangan antara kekuasaan memaksa dan
kebebasan. Rakyatharus diberikan jaminan kebebasan secara individual baik di
dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, keagamaan bahkan kebebasan anti
agama.

Demokrasi satu partai ini lazimnya dilaksanakan di Negara-negara komunis


seperti,Rusia,Cina,Vietnam,dan lainya, kebebasan formal berdasarkan demokrasi
liberalakan menghasilkan kesenjangan kelas yang semakin lebar dalam
masyarakat, dan akhirnyakapitalislah yang menguasai Negara.Dinamika
pemerintahan Negara yang menganut sitem partai tunggal cenderung
statis(nonkompetitif) karena di haruskan menerima pimpinan dari partai dominant.
Dalam sistem ini tidak ditoleransi kemungkinan adanya partai-partai lain.

8. Sebutkan dan jelaskan bagaimana perkembangan Demokrasi Indonesia!

 Jawab : Perkembangan demokrasi di Indonesia dari segi waktu di bagi dalam 4


periode, yaitu :

1.Demokrasi pada Periode 1945 – 1959. Demokrasi pada masa ini lebih
menonjolkan peranan parlemen dan partai-partai politik sehingga disebut demokrasi
parlementer.

2.Demokrasi pada Periode 1959 – 1965. Pada Masa ini lebih dikenal dengan masa
demokrasi terpimpin. Pada masa ini pula beberapa aspek telah menyimpang dari
demokrasi konstitusional secara moral sebagai landasannya.

3.Demokrasi pada Periode 1965 – 1998. Landasan formil dari periode ini adalah
demokrasi pancasila. Demokrasi pancasila sebagai demokrasi konstitusional
dengan menonjolkan system presidensil. Dengan demikian peranan eksekutif
terutama pada masa orde baru sangat dominan dalam menjalankan dan
mengendalikan jalannya pemerintahan.

4.Demokrasi pada Periode 1998 – Sekarang. Demokrasi yang dikembangkan pada


masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada
Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan
peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-
lembaga tinggi dan tertinggi Negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan
tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata
hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.

9. Jelaskan pula bagaimana perkembangan Demokrasi Pasca Reformasi di


Indonesia!

Jawab : Demokratisasi yang sedang berjalan di Indonesia pasca reformasi


memperlihatkan beberapa kemajuan yang signifikan dibandingkan masa-masa
sebelumnya. Pemilihan umum dengan diikuti banyak partai adalah sebuah
kemajuan yang harus digaris bawahi. Disamping itu pemilihan presiden secara
langsung yang juga diikuti oleh pemilihan kepala daerah secara langsung adalah
kemajuan lain dalam tahapan demokratisasi yang terlaksana di Indonesia. Diluar hal
tersebut, kebebasan mengeluarkan pendapat dan menyampaikan aspirasi di
masyarakat juga semakin meningkat.

1. Peranan Ideologi bagi bangsa Indonesia ?

Jawab :

Ideologi memiliki peranan bagi bangsa Indonesia yaitu sebagai cara


pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai cita-
citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila.

2. Urutan yang benar rumusan pancasila oleh Ir. Soekarno yang


disampaikan 1 Juni 1945, pada sidang BPUPKI !

Jawab :

 Nasionalisme (kebangsaan Indonesia),


 Internasionalisme (peri kemanusiaan),
 Mufakat (demokrasi),
 Kesejahteraan sosial, dan
 Ketuhanan Yang Maha Esa (Berkebudayaan)
 

3. Jelaskan mengapa ketika Pancasila disahkan pada tanggal 18 Agustus


1945 oleh PPKI terlebih dahulu dihapus 7 kata dari kalimat “KeTuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya”
diubah menjadi “KeTuhanan yang Maha Esa”.
Jawab :

KeTuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat isla bagi pemeluk-


pemeluknya diubah menjadi KeTuhanan yang Maha Esa, karena setiap
orang berkeTuhanan tetapi tidak semua nya beragama islam, karena di
Indonesia ada 5 agama bukan hanya Islam, jadi diubah menjadi
KeTuhanan yang Maha Esa agar dapat merangkul semua agama.

4. Bandingkan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme,


Komunisme, Sekulerisme, dan Ideologi Keagamaan.

Jawab :

Pancasila dengan Liberalisme

PANCASILA LIBERALISME

Kepemilikan individu dibatasi pada Kepemilikan individu tidak dibatasi sama


kepentingan yang tidak menjadi hajat sekali.
hidup orang banyak  

Bercampurnya kepemerintahan dengan Aspek pemerintah dan keagamaan


aspek agama. dilarang untuk dicampuradukkan.
   

Masih adanya pembatasan oleh Penolakan terhadap pembatasan oleh


pemerintah dan agama. pemerintah dan agama.
   
 

Pancasila dengan Komunisme

PANCASILA KOMUNISME

Hak milik pribadi dan negara dipisahkan


dengan jelas dan diperbolehkan sesuai Penghapusan seluruh hak milik pribadi
peraturan. dan negara menjadi hak milik bersama.

Menimbulkan adanya kelas dalam Terciptanya negara tanpa kelas


masyarakat dengan penanganan masing-
masing.

Pemerintahan cenderung otoriter agar


Pemerintah yang demokratis. rakyat dapat diatur sepenuhnya
 

Sekularisme adalah ideologi ang menyatakan sebuah Negara harus


berdiri terpisah dari agaa atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang
kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan
dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah
kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.

Pancasila dengan ideologi keagamaan

PANCASILA KEAGAMAAN

Setiap individu harus beragama dan


menjalankan ibadah agama kepada
Tuhannya karena Tuhan adalah tempat
Bebas memilih salah satu agama bergantungnya semua makhluk.

Agama harus menjiwai dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara  
 

5. Jelaskan secara singkat dinamika pelaksanaan UUD 1945 !

Jawab :

Setelah ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945, dalam


pelaksanaannya, Undang-Undang Dasar 1945 mengalami masa berlaku
dalam dua kurun waktu yaitu :

1. Kurun waktu pertama sejak tanggal 18 Agustus 1945 sampai dengan tanggal
27 Desember 1949.
2. Kurun waktu kedua sejak anggal 5 Juli 1959 (Dekrit Presiden) sampai
sekarang dan ini terbagi lagi menjadi ketiga masa yaitu : orde lama, orde baru
dan masa reformasi.
 

6. Tuliskan kronologis perumusan pancasila sebagai dasar filsafat negara !

Jawab :

Pancasila yang disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945


merupakan dasar filsafat negara Republik Indonesia, menurt M. Yamin
bahwa berdirinya negara kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan
dengan kerajaan-kerajaan yang ada, seperti Kutai, Sriwijaya, Majapahit,
sampai datangnya bangsa-bangsa lain ke Indonesia untuk menjajah dan
menguasai berates-ratus tahun lamanya.

7. Tuliskan kronologis terjadinya proklamasi kemerdekaan

Jawab :

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu. Jepang


telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan
Sekutu. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut,
golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Keesokan harinya Soekarno dan Hatta segera
mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus guna membicarakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

8. Jelaskan perbandingan filsafat pancasila dengan filsafat lainnya dari


dunia.

Jawab :

1.      Pancasila

Secara filosofis, Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat


memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar
aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya
misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme
dan lain-lain  paham filsafat di dunia.

Pancasila dikatakan sebagai Sistem Filsafat, karena di dalamnya terdapat


nilai-nilai Ketuhanan (theologi), nilai manusia (antropologi), nilai kesatuan
(metafisika, yang berhubungan dengan pengertian hakekat satu),
kerakyatan (hakekat demokrasi) dan keadilan (hakekat keadilan).

2.      Materialisme

Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal


yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Dengan kata lain
Materialisme merupakan paham atau aliran yang menganggap bahwa
dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah
satu.

3.      Liberalisme

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan


tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan
persamaan hak adalah nilai politik yang utama.

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,


dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme
menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.

4.      Pragmatisme

Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar


adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan
melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara
praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan
yang penting melainkan bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan
kepada individu-individu.

5.      Komunisme

Komunisme adalah :
1. Paham yang menganut ajaran Karl Marx yang bercita-cita menghapus hak
milik perseorangan dan mengganti hak milik secara bersama (dikontrol
pemerintah).
2. Religi berasal dari kata religie (bahasa Belanda) atau religion (bahasa
Inggris), masuk dalam perbendaharaan bahasa Indonesia dibawa oleh orang-
orang Barat yang menjajah bangsa Indonesia. Sedangkan isme dapat diartikan
sebagai paham. Religiusisme mempunyai pengertian sebagai paham atau
keyakinan akan adanya kekuatan gaib yang suci, menentukan jalan hidup dan
mempengaruhi kehidupan manusia yang dihadapi secara hati-hati dan diikuti
jalan dan aturan serta norma-normanya dengan ketat agar tidak sampai
menyimpang atau lepas dari kehendak jalan yang telah ditetapkan oleh
kekuatan gaib suci tersebut.
3. “Utilitarianisme” berasal dari kata Latin, utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi
manfaat tersebut harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan
masyarakat sebagai keseluruhan. Jadi, utilitarianisme berdasar pada hasil atau
konsekuensi dari suatu kegiatan atau tindakan yang dilakukan (a consequently
approach).
4. Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan.
5. Kata kapitalisme berasal dari capital yang berarti modal, dengan yang
dimaksud modal adalah alat produksiseperti misal tanah, dan uang. Dan kata
isme berarti suatu paham atau ajaran. Jadi arti kapitalisme itu sendiri adalah
suatu ajaran atau paham tentang modal atau segala sesuatu dihargai dan diukur
dengan uang
6. Idealisme

Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa


realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa.

1. Adanya suatu teori bahwa alam semesta beserta isinya adalah suatu
penjelmaan pikiran
2. Untuk menyatakan eksistensi realitas, tergantung pada suatu pikiran dan
aktivitas-aktivitas pikiran.
3. Realitas dijelaskan berkenaan dengan gejala-gejala pisikis seperti pikiran-
pikiran, diri, roh, ide-ide, pikiran mutlak, dan lain sebagainya dan bukan
berkenaan dengan materi.
4. Seluruh realitas sangat bersifat mental (spiritual, psikis). Materi dalam
bentuk fisik tidak ada.
5. Hanya ada aktivitas berjenis pikiran dan isi pikiran yang ada. dunia
eksternal tidak bersifat fisik.
 

 
9. Jelaskan masing-masing inti dari sila 1 sampai sila ke 5 !

Jawab :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam sila ini terkandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah tujuan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warga negara
memiliki kebebasan untuk memeluk agaa dan menjalankan ibadah sesuai
dengan keimanan dan kepercayaan masing-masing. Disamping itu, di
dalam negara Indonesia tidak boleh ada paham yang meniadakan atau
mengingkari adanya Tuhan.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila ini mempunyai makna kesadaran sikap dan perbuatan yang


didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubbungan dengan
norma-norma dan kesusilaan umumnya, baik terhadap diri sendiri, sesama
manusia, maupun terhadap alam dan hewan.

3. Persatuan Indonesia

Persatuan Indonesia dalam sila ketiga ini mencakup persatuan dalam arti
ideology, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan

Sila ini mempunai makna bahwa rakyat dalam melaksanakan tugas


kekuasaannya ikut dalam pengambilan keputusan-keputusan sebagai asas
atau prinsip tata pemerintahan Indonesia.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala


bidang kehidupan, baik material maupun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia
berarti untuk setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia.

 
10. Tuliskan dasar-dasar Ilmiah Pancasila sebagai suatu kesatuan
sistematika yang logis

Jawab :

1. Bidang Ontologi:

Bidang yang menyelidiki makna ada (eksistensi, keberadaan, sumber ada,


dan hakekat ada: termasuk ada alam, manusia, metafisika dan
kesemestaan alam atau kosmologi)

2. Bidang Epistemologi:

Bidang yg menyelidiki makna & nilai ilmu pengetahuan, sumbernya, syarat-


syarat & proses terjadinya ilmu, validitas & hakekat ilmu, termasuk:
semantikan, logika, matematika dan teori ilmu

3. Bidang Axiologi:

Bidang yg menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis & tingkatan nilai,
hakekat nilai, termasuk: estetika, etika, ketuhanan dan agama.

11. Jelaskan alas an prinsip yang menjadikan pancasila sebagai


pandangan hidup

Jawab :

1. Mengakui adanya kekuatan gaib diluar diri manusia yang menjadi pencipta
serta pengatur serta penguasa alam semesta
2. Keseimbangan dalam hubungan, keserasia dan untuk menciptakannya perlu
pengendalian diri
3. Dalam mengatur hubungan peranan dan kedudukan bangsa sangat penting:
persatuan dan kesatuan sebagai bangsa merupakan nilai sentral
4. Kekluargaan, gotong royong, kebersamaan serta musyawarah untuk mufakat
dijadikan sendi dalam kehidupan bersama
5. Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bersama
 
 

12. Tuliskan unsure-unsur pancasila sebagai suatu sistem filsafat

Jawab :

1. Unsur Ketuhanan
2. Unsur Kemanusiaan
3. Unsur Persatuan
4. Unsur Kerakyatan
5. Unsur Keadilan
 

13. Jelaskan peranan ideologi bagi bangsa dan negara !

Jawab :

Ideology memiliki perana bagi bangsa dan negara yaitu sebagai cara
pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai cita-
citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila.

14. Tuliskan pengertian etika sebagai salah satu cabang filsafat praktis

Jawab :

Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana


manusia bersikap terhadap apa yang ada). Etika merupakan suatu
pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana
dan mengapa kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai
ajaran moral.

 
 

15. Jelaskan berdasarkan teori-teori etika dikembangkan pengertian


pancasila sebagai sistem etika !

Jawab :

Nilai,norma,dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam


hubungannya dengan pancasila maka ketiganya akan memberikan
pehaman yangsaling melengkapi sebagai sistem etika. Pancasila
merupakan suatu nilai yang menjadi sumberdari segala penjabaran norma
baik,norma hukum,norma moral, maupun norma kenegaraan lainnya.

16. Jelaskan bahwa pancasila sebagai ideology terbuka !

Jawab :

1. Nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan
religius masyarakatnya.
2. Menerima reformasi.
3. Penguasa bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pengemban amanah
rakyat.

Anda mungkin juga menyukai