Pengertian Korupsi
Pengertian korupsi bisa kamu temui dalam berbagai macam perspektif. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, korupsi bisa terjadi dari segi kehidupan mana pun, tidak hanya pada
pemerintahan.
Akibatnya korupsi juga berkembang degan begitu banyak definisi. Secara internasional belum
ada satu definisi yang menjadi satu-satunya acuan di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud
dengan korupsi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan
uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau
orang lain.
Sedangkan menurut hukum di Indonesia, korupsi adalah perbuatan melawan hukum dengan
maksud memperkaya diri sendiri/orang lain, baik perorangan maupun korporasi, yang dapat
merugikan keuangan negara/perekonomian negara.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001. Ada 30 delik tindak pidana korupsi yang dikategorikan menjadi 7 jenis. Kerugian
keuangan negara, penyuapan, pemerasan, penggelapan dalam jabatan, kecurangan,
benturan kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa, serta gratifikasi.
Penyebab Korupsi
Ketika perilaku konsumtif masyarakat serta sistem politik yang masih bertujuan pada materi,
maka hal tersebut dapat meningkatkan terjadinya permainan uang dan merupakan penyebab
korupsi. Korupsi tidak akan pernah putus terjadi apabila tidak ada perubahan dalam
memandang kekayaan.
Semakin banyak orang yang salah mengartikan tentang kekayaan, maka akan semakin banyak
pula orang yang melakukan korupsi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada dua faktor
utama penyebab korupsi, yaitu:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi seseorang. Hal ini
biasanya ditandari dengan adanya sifat manusia yang dibagi menjadi dua aspek, yaitu:
Penyebab Korupsi
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal penyebab korupsi lebih condong terhadap pengaruh dari luar diantaranya bisa
kamu lihat dari beberapa aspek:
- Aspek Sikap Masyarakat terhadap Korupsi
Penyebab korupsi dalam aspek ini adalah ketika nilai nilai dalam masyarakat kondusif untuk
terjadinya korupsi. Masyarakat tidak menyadari bahwa yang paling rugi atau korban utama
ketika adanya korupsi adalah mereka sendiri. Selain itu, masyarakat juga kurang menyadari
kalau mereka sedang terlibat korupsi.
Korupsi tentunya akan bisa dicegah dan diberantas bila ikut aktif dalam agenda pencegahan
dan pemberantasan korupsi tersebut. Untuk itu, diperlukan adanya sosialisasi dan edukasi
tentang kesadaran dalam menanggapi korupsi ini bagi masyarakat.
- Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi hampir mirip dengan perilaku konsumtif pada faktor internal. Bedanya, disini
lebih ditekankan kepada pendapatan seseorang, bukan kepada sifat konsumtifnya. Dengan
pendapatan yang tidak mencukupi, bisa menjadi penyebab korupsi dilakukan seseorang.
- Aspek Politis
Pada aspek politis, korupsi bisa terjadi karena kepentingan politik serta meraih dan
mempertahankan kekuasaan. Biasanya dalam aspek politis ini bisa membentuk rantai rantai
penyebab korupsi yang tidak terputus. Dari seseorang kepada orang lainnya.
- Aspek Organisasi
Dalam aspek organisasi, penyebab korupsi bisa terjadi karena beberapa hal, seperti kurang
adanya keteladan kepemimpinan, tidak adanya kultur organisasi yang benar, kurang
memadainya sistem akuntabilitas yang benar, serta kelemahan sistim pengendalian manajemen
dan lemahnya pengawasan.