Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Made Ayu Raka Sista Dewi

NIM : 048092178

Jawaban Tugas 2 Pendidikan Kewarganegaraan

1. Makna dari identitas nasional dan contoh yang ada di Indonesia.


Jawab :
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengacu pada kebudayaan, adat
istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks
negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah
Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka
Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara
yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat. Menurut Baso Madiong, dkk dalam buku Pendidikan
Kewarganegaraan (2018), identitas nasional tidak bisa dipisahkan dari kepribadian
suatu bangsa. Karena identitas nasional membuat suatu negara lebih dikenal dan
diingat. Oleh sebab itu, tiap negara memiliki identitasnya masing-masing. Contoh
identitas nasional yang dimiliki Indonesia adalah bendera merah putih, bahasa
Indonesia, lagu Indonesia Raya, dan lambang Garuda Pancasila. Ini sesuai dengan
yang telah dijelaskan dalam Pasal 35-36B Undang-Undang Dasar 1945. Adapun pasal
itu berbunyi:
- "Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih." (Pasal 35)
- "Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia." (Pasal 36)
- "Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika."(Pasal36A)
- "Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya." (Pasal 36B).
2. Analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis dari Pancasila!
Jawab :
Menurut Arianus Harefa dan Sodialman Daliwu dalam buku Teori Pendidikan
Pancasila yang Terintegrasi Pendidikan Anti Korupsi (2020), kausa materialis atau
asal mula bahan, berarti bangsa Indonesia merupakan asal muasal bahan pembentukan
Pancasila. Lebih spesifiknya, nilai kebiasaan, kebudayaan, adat istiadat, serta agama
dalam bangsa Indonesia dijadikan bahan dasar untuk penyusunan Pancasila. Bisa
dikatakan Pancasila berasal dari kepribadian serta pandangan hidup bangsa Indonesia.
Nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri
yang berupa nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Jadi asal mula bahan atau causa materialis
Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan
hidup. Nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila merupakan kristalisasi
nilai-nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak diakomodasikan.
3. Analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari!
Jawab :
Internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
A. Internalisasi nilai Pancasila pertama (keTuhanan)
Nilai ini terkandung pada sila pertama Pancasila yang berbunyi, “Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Nilai ketuhanan pada sila pertama tersebut mengandung dua
nilai turunan, yaitu nilai kepercayaan dan nilai ketakwaan. Nilai kepercayaan
diwujudkan dalam bentuk keyakinan dan pengakuan terhadap adanya Tuhan
Yang Maha Esa. Dalam konteks kenegaraan, keyakinan tersebut diwujudkan
dengan adanya enam agama yang secara resmi diakui oleh pemerintah, yaitu
Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Sementara nilai
ketakwaan bermakna kebebasan bagi setiap warga negara untuk beribadah
sesuai agama yang diyakininya tersebut. Hal ini sesuai amanah UUD 1945,
terutama Pasal 28E Ayat 1 yang berbunyi “Setiap warga negara bebas
memeluk agama dan beribadah sesuai agamanya.”
Penerapan nilai keTuhanan dalam kehidupan sehari-hari :
- Membiasakan keluarga untuk menjalankan kewajiban ibadah
dengan rajin
- Memperkuat toleransi di antara para pemeluk agama dengan cara
memberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah masing-
masing
- Saling menghormati dan bertoleransi antar teman dengan
keyakinan yang berbeda
B. Internalisasi nilai Pancasila ke-dua (Kemanusiaan)
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Adanya nilai tersebut mengandung
makna bahwa kemanusiaan haruslah diutamakan dalam aktivitas keseharian
masyarakat Indonesia. Nilai kemanusiaan menjamin kita untuk
memperlakukan sesama manusia dengan adil tanpa membedakan suku, ras,
golongan, dan agama. Selain itu, dengan nilai kemanusiaan, maka HAM akan
dijunjung tinggi. Dalam konteks negara, Indonesia juga menjamin seluruh
warga negaranya memiliki kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan. Jaminan ini sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 Ayat 1
UUD 1945.Pasal tersebut berbunyi, “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
Penerapan nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari :
- Menghormati orang lain tanpa membedakan suku, agama, ras dan
golongan
- Menjaga kerukunan antar masyarakat
- Menolong orang lain jika mereka butuh pertolongan
C. Internalisasi nilai Pancasila sila ke 3 (Persatuan)
Sila ketiga mengandung nilai persatuan. Maknanya adalah bahwa seluruh
warga negara Indonesia harus bersatu tanpa memandang perbedaan suku,
bahasa, agama, dan latar belakang budaya lainnya
Nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila juga harus diterapkan dalam
kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya:
- Menanamkan jiwa dan semangat patriotisme serta cinta tanah air
bagi seluruh anggota keluarga.
- Saling bekerja sama dan menghormati antar tetangga tanpa
membedakan suku, agama, ras, dan golongan,
- Tidak memaksakan keinginan kita kepada orang lain, berteman
tanpa memandang status sosial ekonomi, agama, suku, ras, dan
golongan.
D. Internalisasi nilai Pancasila sila ke 4 (Kerakyatan)
Nilai kerakyatan terkait erat dengan pemerintahan di Indonesia yang
menerapkan sistem demokrasi, yaitu, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat. Selain nilai tersebut, sila keempat juga bermakna
pengambilan keputusan dari pendapat-pendapat yang berbeda diutamakan
melalui mekanisme musyawarah. Pengamalan nilai-nilai pancasila Nilai
kerakyatan ini hendaknya dapat tertanam dalam diri setiap rakyat Indonesia,
serta dapat diterapkan di mana pun. Berikut contoh penerapan nilai kerakyatan
dalam sila keempat tersebut:
- Anak mendengarkan dan menuruti nasehat orang tua
- Mengikuti pemilihan kepala daerah, baik dari tingkat provinsi,
kabupaten, hingga RT dan RW
- Mengambil keputusan untuk kepentingan bersama lewat jalan
musyawarah
E. Internalisasi nilai Pancasila sila ke 5 (Keadilan)
Nilai keadilan tercermin dalam sila kelima Pancasila, “Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.” Makna nilai tersebut adalah setiap masyarakat
Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan.
Mewujudkan rakyat yang sejahtera tanpa kesenjangan ekonomi, sosial,
budaya, juga politik, merupakan tujuan dari bangsa Indonesia. Dengan
demikian nilai keadilan dapat diwujudkan. Berikut ini adalah pengamalan
nilai-nilai pancasila dalam sila kedua Pancasila pada kehidupan sehari-hari:
- Mengesampingkan kepentingan pribadi dan mengutamakan
kepentingan umum.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesame
- Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.

4.Analisis kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indoneisa dalam


kehidupan sehari-hari!

Jawab :

Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang digali dari pandangan hidup
bangsa Indonesia sendiri dan bersumber dari kepribadian bangsa Indonesia, yakni
Pancasila.Peranan Pancasila sebagai kepribadian bangsa tecermin dari cita-cita
bangsa Indonesia. Artinya, apa yang ingin dicapai atau diraih oleh bangsa
Indonesia sebenarnya termuat dalam kelima sila Pancasila. Pancasila sebagai
kepribadian bangsa juga berarti bahwa Pancasila merupakan ciri khas yang
membedakan Indonesia dengan negara lain. Misal, Indonesia memiliki ideologi
negara, berupa Pancasila. Sementara negara lain tidak memilikinya atau
mengusung ideologi lain. Selain itu, peranan Pancasila sebagai kepribadian
bangsa, yakni memotivasi perilaku, sikap, dan perbuatan masyarakat Indonesia
dalam keseharian. Motivasi ini, secara langsung maupun tidak, akan membantu
masyarakat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita serta tujuan bangsa.
Kesimpulannya, ada tiga fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa, yakni:

- Menjadi cemrinan dari jati diri bangsa


- Ciri khas bangsa Indonesia
- Memotivasi perilaku, sikap, dan perbuatan masyarakat Indonesia
dalam keseharian.

Anda mungkin juga menyukai