Anda di halaman 1dari 9

ANDRE

052011836

TUGAS 2 PKN

Soal 1 (skor 25)

Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia.

Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau dengan negara
yang lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di
suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!

JAWAB

Seperti hal nya pada manusia, yang mana setiap individunya memiliki identitas yang berbeda
dengan individu lainya. Setiap Negara pun juga memiliki identitas nasional yang berbeda-beda.
Identitas ini tentunya berguna untuk membedakan setiap negara. Setiap negara yang merdeka
dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas nasional.

Jawabannya sudah jelas, identitas ini digunakan agar negara tersebut dapat dikenali oleh negara
dan bangsa lain. Identitas nasional merupakan sebuah rancangan buatan karena
identitasnasional ini dibuat, dan disepakati oleh warga masyarakat yang tinggal dari suatu
bangsa sebagai identitanya yang melekat pada dirinya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai identitas yang telah lama melekat dari nilai-
nilai budaya yang ada diberbagai daerah yang kemudian menjadi suatu kesatuan utuh dalam
sebuah negara. Identitas nasional di Indonesia juga tercipta dari berbagai macam faktor seperti
agama yang menciptakan ideologi yang menciptakan sebuah identitas, tokoh bangsa dan
perimpin bangsa yang berperan penting yang dianggap sebagai simbol persatuan dan sejarah
bangsa yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap masa lalu yang telah
dialaminya. Identitas nasional bertujuan untuk mempertahankan kesatuan sebuah negara,
pembeda dari negara lain, landasan negara, dan alat pernersatu bangsa. Identitas nasional juga
mampu menjaga eksistensi dan keberlangsungan hidup berbangsa. Artinya dimilikinya sebuah
identitas nasional ini akan menjadikannegara bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan.

Keberagaman budaya bangsa Indonesia yang menjadi ciri dimata dunia dan menjadi sebuah
kewibawaan dan kehormatan bangsa. Dari sini bisa disimpulkan Identitas nasional menjadikan
sebuah kehormatan tersendiri yang kemudian dapat mempersatukan keberagaman

masyarakat Indonesia.

Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Rosmawati dan HasanalMulkan,


jelaskan bentuk-bentuk identitas nasional bangsa Indonesia, yaitu:

* Bahasa Nsional, yaitu Bahasa Indonesia.

* Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.

* Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.

* Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

* Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.

- Konstitusi negara, yaitu UUD 1945.

* Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

Soal 2 (Skor 25)

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.

Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di
Indonesia.

Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal.

Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu
dengan yang lainnya.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!

JAWAB

Segala sesuatu ciptaan atau makhluk yang berada di dalam waktu, pasti memiliki proses,
penjadian artinya dulunya tidak ada lalu menjadi ada, sehingga dapat dikatakan mempunyai
permulaan, Proses menjadinya ada itu disebabkan oleh sesuatu yang lain yang dinamakan asal
mula atau sebab musabab. Pancasila sebagai dasar filsafat Negara pernah tidak ada, maka
mempunyai hal lain yang mengadakan disebut asal mula atau sebab. Pancasila itu terdapat
dalam hukum dasar Negara kita yang tertinggi, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang merupakan naskah penjelasan terperinei dari
proklamasi kemerdekaan.

Seperti hal nya yang lain setiap sesuatu sudah dipastikan memiliki asal mula, demikian juga
Pancasila tidak ada secara begitu saja, namun keberadaannya memiliki asal mula. A.T.

Soegito (1999: 29-33) menjelaskan, bahwa Notonagoro ketika membahas asal mula Pancasila
dasar filsafat Negara mengatakan bahwa pembicaraan mengenai asal mula Paneasila memiliki
pengaruh yang sangat penting terhadap kedudukan Pancasila sebagai dasar filsafat atau dasar
kerohanian Negara.

Causa Pancasila atau yang bias disebut dengan asal mula dari Pancasila terbagi menjadi
beberapa causa. Causa materialis atau asal mula bahan, causa normalis atau asal mula bentuk,
causa efisien atau asal mula karya, dan causa finalis atau asal mula tujuan. Sebenarya keempat-
empat asal mula memiliki kedudukan yang sama-sama penting, dalam arti tidak dapat
diabaikan.

Causa materialis (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, semua elemen
yang ada diadopsi dari hal yang melekat pada negara Indonesia. Asal mula bahannya terdapat
dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya sehingga pada hakikatnya
nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasilaa dalah digali dari bangsa Indonesia sendiri yang
berupa nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari bangsa Indonesia. Jadi asal mula bahan atau causa materialis Pancasila adalah
bangsa Indonesia sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan hidup. Catatan yang perlu
mendapatkan garis bawah, bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila
merupakan kristalisasi nilai- nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak
diakomodasikan. Jika kita Bersama secara rinci dan seksama, maka tidak dapat dipungkiri
dalam kehidupan bahwa terdapat hal-hal yang kurang baikdan berat sebelah, seperti terlalu
individual atau sebaliknya terlalu sosial,sehingga mengorbankan kepentingan sosial atau
sebaliknya

mengorbankan kepentingan sendiri, sedangkan sila-sila Pancasila berupaya mencari jalan


tengah di antara kedua kutub itu.

Sebenarnya keberadaan Pancasila sudah ada sejak dalam zaman kerajaan majapahit dan
sriwijaya, Namun waktu perumusannya belum dirumuskan secara konkrit yang mana sila nya
juga diambil dari pola berkehidupan masyarakat yang ada juga pada zaman tersebut.

Disimpulkan bahwa nilai yang sudah ada dikembangkan dan dipikir mendalam melalu proses
pemikiran yang panjang dari berbagai macam unsur asal mula atau yang disebut causa, hingga
terlahir dan di resmikan pada hari yang setiap tahunnya kita peringati hari kelahiran Pancasila,
yaitu pada 1 Juni 1945.

Untuk menerangkan keberadaan dan hakikat Pancasila, digunakan berbagai pendekatan,

Dalam merenungkan Pancasila secara filosofis itu para pemikir tidak hanya berhenti pada
perumusan Pancasila, tetapi mereka masing-masing juga memikirkan bagaimana Pancasila
yang sudah dirumuskan menjadi rumusan filsafat yang umum abstrak itu dapat dilaksanakan
dalam kehidupan konkret dalam bidang kenegaraan clan kemasyarakatan. Dalam hal ini
mereka menyebut istilah transformasi Pancasila. Masing-masing dengan menggunakan
dimensi yang sesuai dengan dimensi yang digunakan waktu mereka merumuskan Pancasila
formal tersebut (Suwarno, 1993: 80-81).

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, maka kita mendapatkan asal mula-asal mula atau sebab
- sebab sebagai berikut: asal mula langsung dan asal mula tidaklangsung. Pembagian asal mula
menjadi langsung dan tidak langsung didasarkan atas hubungannya dengan proses menjadinya
Pancasila sebagai dasar filsafat negara. Asal mula langsung meliputi pembahasan-pembahasan
menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan yang menunjukkan aspek langsung
menjadinya Pancasila sebagai dasar negara. Asal mula tidak langsung lebih menunjuk pada
aspek bahan dalam dimensi historis masa lampau khususnya yakni sebelum kemerdekaan,
tidak dihubungkan dengan kegiatan secara langsung dengan proses pembahasannya di sekitar
proklamasi Diharapkan dari pengetahuan kita tentangasal mula Pancasila ini, menjadikan
individu lebih mendalami lagi sila-sila Pancasila dan tidak enggan untuk menjalankannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Soal 3 (Skor 25)

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di
dalam Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik
dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila- sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dnegan dikaitkan dengan prodi atau jurusan yang
Anda ambil sekarang!

JAWAB

Nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari nenek moyang

kita dan secara tetap telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bangsa

Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu untuk menjaga

nilainilai tersebut . Maka dari itu perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh

masyarakat Indonesia. Ideologi secara praktis diartikan sebagai dasar seseorang mengenai nilai

dan tujuan serta sarana pokok untuk bisa dicapai.

Ada 4 upaya menjaga nilai luhur pancasila sebagai berikut :

1. Menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya :

Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengedepankan semangat

nasionalisme, patriotisme, gotong royong, dan Bhinneka Tunggal Ika.

- Menghormati sistem demokrasi dengan menggunakan hak dan kewajiban sebagai

warga negara secara bertanggung jawab, serta menghargai pendapat dan aspirasi
orang lain.

- Berpartisipasi dalam pembangunan nasional dengan berkontribusi sesuai dengan

kemampuan dan potensi masing-masing, serta menuntut hak-hak sosial secara adil dan

wajar.

2. Menjadikan nilai luhur Pancasila sebagai pedoman dan bertindak maupun berperilaku.

Contohnya :

- Mencontoh sikap dan perilaku para tokoh bangsa yang telah mengimplementasikan

nilai-nilai Pancasila dalam perjuangan kemerdekaan maupun pembangunan


nasional.Menyadari bahwa Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa yang harus

dipegang teguh oleh setiap warga negara Indonesia.

3. Menerapkan nilai Pancasila dalam dunia pendidikan. Contohnya :

- Menyusun kurikulum pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam

setiap mata pelajaran atau mata kuliah.

- Mengembangkan metode pembelajaran yang menstimulasi siswa atau mahasiswa

untuk mempelajari dan menghayati nilai-nilai Pancasila secara aktif dan kreatif.

- Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang mengembangkan potensi dan bakat siswa

atau mahasiswa sekaligus menanamkan nilai-nilai Pancasila, seperti pramuka, palang

merah, olahraga, seni, dan sebagainya.

4. Menolak tegas ajaran atau pemahaman yang bertentangan dengan nilai Pancasila.

Contohnya :

- Melaporkan kepada pihak yang berwenang jika menemukan adanya indikasi atau bukti

adanya ajaran atau paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

- Menyikapi secara bijak dan proporsional jika terjadi konflik atau perbedaan pendapat

yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila, tanpa menggunakan kekerasan atau

anarkisme.
- Menjaga kewaspadaan dan kritis terhadap berbagai informasi yang bersifat

menyesatkan, provokatif, atau menghasut yang dapat merusak nilai-nilai Pancasila.

- Menyikapi setiap permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan prinsip-prinsip

Pancasila sebagai acuan penyelesaian.

Soal 4 (Skor 25)

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai
sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

JAWAB

Secara harfiah, kepribadian bangsa terdiri dari dua kata, yaitu kepribadian dan bangsa.
Kepribadian adalah orientasi sifat yang berbeda dalam diri seseorang ketika menghadapi
kondisi tertentu. Sedangkan bangsa adalah kumpulan masyarakat yang memiliki keterikatan
dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan bersama.

Dapat disimpulkan, pelaksanaan Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah perwujudan dari
nilai-nilai budaya bangsa yang diyakini kebenaran dan kebaikannya. Nilai-nilai tersebut dapat
diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan setiap warga negaranya.

Mengutip buku Memahami Pancasila oleh Fais Yonas Bo’a, fungsi Pancasila sebagai
kepribadian bangsa adalah menunjukkan jati diri bangsa sebagaimana adanya. Jati diri tersebut
tentu harus disesuaikan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam tiap butir Pancasila.

Lebih lanjut, di buku yang sama, Mustafa Kamal Pasha menjelaskan bahwa Pancasila sebagai
kepribadian bangsa tidak lain berasal dari jiwa masyarakat dalam bangsa itu sendiri. Pancasila
berperan membimbing dan mengarahkan perilaku bangsa dalam kehidupan sehari-harinya.
Seperti yang diketahui, Pancasila terdiri dari lima butir yang berkaitan antara satu dengan yang
lainnya. Keterkaitan tersebut menunjukkan kesinambungan antar nilai dengan kehidupan
bermasyarakat di Indonesia.

Tiap butir Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa. Oleh karenanya, setiap warga negara
harus memahami betul apa yang terkandung di dalamnya hingga kemudian mengamalkannya.

Mulai amalkan tiap butir pancasila dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Kemudian hal kecil
tersebut akan menjadi besar seiring dengan berjalannya waktu.

Agar lebih memahaminya, berikut contoh sikap pengamalan butir Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari

1. Sila Pertama

Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan pada orang lain.

Menghormati pemeluk agama lain dalam melaksanakan ibadah.

Bekerja sama antarumat beragama agar tercipta kerukunan antarumat beragama.

2. Sila Kedua

Bersikap tenggang rasa kepada orang lain.

Berani membela kebenaran dan keadilan.

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Saling menghormati dan mau bekerja sama dengan orang lain.

Tidak bertindak sewenang-wenang kepada orang lain.

Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban.

3. Sila Ketiga

Rela berkorban untuk kepentingan bangsa.

Cinta Tanah Air dan bangsa.

Bangga menjadi bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.

Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.

4. Sila Keempat

Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah.

Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.

Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang


Maha Esa.

Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan sendiri.

5. Sila Kelima

Menghormati hak-hak orang lain.

Menjauhi sifat boros dan bergaya hidup mewah.

Ringan tangan atau gemar membantu orang lain.

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Anda mungkin juga menyukai