Anda di halaman 1dari 31

AQIDAH ISLAM

PROBLEMATIKA
KEIMANAN
PENGANTAR
Potensi awal manusia CENDERUNG PADA
KEBAIKAN, namun dalam perjalanannya sering
terganggu oleh godaan yang mengakibatkan
tergelincirnya manusia kepada PERBUATAN
BURUK.
Seperti diungkapkan dalam sebuah Hadits Qudsi
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Allah
berfirman:
،‫ َو هَّن ُ ْم َأتَهْت ُ ُم ال َّش َيا ِط ُني فَ ْاجتَالَهْت ُ ْم َع ْن ِديهِن ِ ْم‬،‫َو يِّن َخلَ ْق ُت ِع َبا ِدي ُحنَ َف َاء لُك َّه ُْم‬
َ‫ ُسلْطااًن‬3‫ ِب ِه‬3‫ ُأ ْن ِز ْل‬3‫ا ل َ ْم‬3‫ يُرْش ِ ُكوا يِب َم‬3‫ َأ ْن‬3‫ َوَأ َم ِإَرهْت ُ ْم‬،3‫ لَهُ ْم‬3‫ا َأ ْحلَلْ ُت‬3‫ َم‬3‫ عَلَهْي ِ ْم‬3‫َوِإ َح َّر َم ْت‬
)2197 /4 :‫(حصيح مسمل‬
Dan sesungguhnya Aku (Allah) telah menciptakan hamba-Ku cenderung
berbuat baik semuanya.
Dan sesungguhnya syetan mendatangi mereka, kemudian syetan
menggelincirkan mereka dari agamanya.
Syetan mengharamkan apa yang telah Aku halalkan kepada mereka serta
memerintahkan mereka untuk menyekutukan kepada-Ku atas apa yang tidak
diturunkan atasnya alasan yang kuat (HR. Muslim).
QS. Al-Araf (7): 14-17, mengisahkan ketika Iblis telah
dilaknat oleh Allah Swt, ia dan anak keturunannya
(syetan) meminta agar ditangguhkan (diberi umur
panjang) sampai Hari Qiamat dengan maksud agar
berkesempatan menggoda Adam dan anak keturunanya.

Permintaan Iblis itu dipenuhi oleh Allah Swt. Iblis beritikad


akan menyimpangkan anak keturunan Adam dari jalan yang
lurus. Iblis berjanji akan menggoda anak Adam dan
keturunannya dengan segala cara, mendatanginya dari
DEPAN, dari BELAKANG, dari KANAN, dan dari KIRI.
menggoda menggoda
manusia dari manusia dari
depan: "manusia berlakang, yakni
diragukan dalam "manusia
keyakinannya diiming-imingi
terhadap hari dengan urusan
akhirat." duniawi yang
menggiurkan”.
menggoda dari menggoda dari kiri:
kanan: "manusia "iblis dan syetan akan
disamarkan dalam mengemas segala
urusan agama lemaksiatan dengan
sehingga sulit kemasan yang sangat
membedakan mana indah sehingga akan
yang benar dan yang menarik perhatian
sesat" semua manusia".
Aduh …..Berat
Benar Memelihara
Keimanan, ini…..

Kendalikan hawa nafsu


DARI HAL-HAL
YANG MERUSAK
KEIMANAN/AQIDAH
1 SYIRIK
SEKUTU ATAU PERSEKUTUAN

SYIRIK BESAR SYIRIK KECIL

seseorang menjadikan Seseorang


sekutu selain Allah menyamakan
yang ia sembah sesuatu selain Allah
dan taati sama seperti dengan Allah dalam
ia menyembah bentuk perkataan
dan mentaati Allah atau perbuatan.
Jenis Syirik Besar, antara lain:

1) Syirik Dalam Do’a: Di samping seseorang


berdoa kepada Allah ia berdoa juga kepada
selainNya (QS. Al-Ankabut [29]: 65)

2) Syirik Niat, Keinginan, dan Tujuan: Seseorang


yang melakukan suatu pekerjaan dengan niat,
motivasi dan tujuan mutlak selain Allah. Ini
adalah Syirik dalam akidah dan keyakinan. (QS.
Hud [11]: 15-16)
3) Syirik Dalam Keta’atan: Menaati selain Allah dalam hal
maksiat kepada Allah (QS. At-Taubah [9]: 31).

4) Syirik Mahabbah (kecintaan):


Seseorang mencintai sesuatu
selain Allah sama dengan
cintanya kepada Allah. Dan
cinta ini dapat menimbulkan
ketundukan dan kepasrahan.
(QS. Al-Baqarah [2]: 165)
SYIRIK KECIL
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, akan
tetapi ia mengurangi tauhid dan bisa menjadi wasilah (perantara) kepada
Syirik Besar.

Syirik Zhahir, Nyata Syirik Khafiy, tersembunyi

Perkataan al. bersum- Syirik dalam hal


pah dengan nama selain keinginan dan niat,
Allah, seperti Riya (ingin
Perbuatan al. dipuji) dan Sum’ah
Memakai Jimat, (ingin didengar
Tamimah orang lain)
SIHI MACAM-MACAM SYIRIK
R KECIL

PER
N

RAM
ALAN
Allah Swt. telah menyuruh kita untuk
berlindung dari sihir dan tukang sihir
SIHIR dalam firman-Nya : "Aku berlindung
dari kejahatan wanita-wanita tukang
sihir yang menghembus pada buhul-
buhul (QS. Al Falaq [113]: 4).

Sihir itu haram, sudah tentu


mendatangi penyihir dan meminta
mereka melakukan sihir pun adalah
haram.
"Siapa yang datang kepada tukang
sihir, kemudian bertanya tentang
sesuatu dan membenarkan/menyakini
apa yang dikatakannya, maka tidak
akan diterima shalatnya selama 40
hari" (HR. Bukhari).
RAMALA
N
Meramalkan peristiwa-peristiwa yang yang masih
gaib termasuk juga ke dalam perbuatan syirik.
Dukun/peramal dinyatakan kafir karena ia
mengklaim mengetahui kegaiban yang sebenar-nya
hanya diketahui Allah Swt. Orang yang
memanfaatkan jasa peramal/dukun dan percaya
padanya juga dinyatakan kafir.
Rasululah Saw bersabda : "Siapa yang
mendatangi seorang dukun/peramal, lalu
mempercayai apa yang ia katakan maka dia
telah kafir kepada yang diturunkan kepada
Muhammad Saw" (HR. Abu Daud dari Abu
Hurairah).
Nusyrah adalah pengobatan yang
dilakukan terhadap orang yang
NUSYRA diduga kemasukan jin/kesurupan.
Nusyrah juga bermakna
H mengeluarkan sihir dari seseorang
yang terkena sihir (Ibnu Katsir)

Ada dua jenis Nusyrah


1. menyembuhkan orang yang terkena sihir
dengan do'a yang terdapat dalam al-Qur'an
dan Sunah. Ini hukumnya mubah atau boleh.
2. menyembuhkan orang yang terkena sihir dengan
sihir lagi. Ini hukumnya haram.
Rasulullah Saw ditanya tentang Nusyrah maka
beliau bersabda : "Hal itu adalah pekerjaan
setan". (HR. Abu Daud dan Ahmad dari Jabir bin
Abdullah, Sunan Abu Daud).
Kata TANJIM dalam terminologi syariat
TANJIM diartikan sebagai upaya mengetahui
sesuatu dengan mengikuti isyarat
(PERBINTANGAN) bintang-bintang.

1. ILMU TASYRIK. Maksudnya menjadikan bintang


dan benda-benda angkasa sebagai petunjuk
penentuan arah mata angin dan letak geografis
suatu Negara dan macamnya. Jenis ini dibolehkan
dalam Islam.
2. ILMU TA'TSIR, maksudnya menjadikan keadaan
bintang dan benda angkasa lainnya sebagai dasar ramalan
untuk masalah gaib seperti jodoh, rizki, kematian, dll. Ini
hukumnya haram. ILMU TA'TSIR dalam terminologi
sekarang adalah ASTROLOGI.
AL-
THIYARAH
• Pada masyarakat, ada kepercayaan/keyakinan
kalau di rumah ada kupu-kupu, itu pertanda ada
kedatangan tamu, kalau mata berdenyut-denyut
tandanya akan menangis, dll.
• KEYAKINAN SEPERTI ITU DISEBUT
THIYARAH.
• Thiyarah hukumnya syirik sebagaimana disabdakan
oleh Rasulullah Saw: "Thiyarah Itu Syirik, Thiyarah
Itu Syirik, Thiyarah Itu Syirik” (HR. Abu Daud dari
Abdullah bin Mas'ud).
TAMA'IM (JIMAT)
Kata TAMA'IM adalah bentuk jamak dari TAMIMAH,
yaitu sesuatu yang dikalungkan di leher atau bagian dari tubuh
seseorang yang bertujuan mendatangkan manfaat atau
menolak mudharat. Dalam bahasa kita hal ini disebut JIMAT.
Ibnu Mas'ud berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw
bersabda: "Sesungguhnya jampi, jimat dan pelet adalah syirik".
(HR. Ibnu Majah dari Abdullag bin Mas'ud).
Bagaimana kalau jimat itu berisi ayat Al-Qur'an? Ibrahim al-
Nakahi berkata: JIMAT ITU HARAM, BAIK YANG BERASAL
DARI AL-QUR'AN MAUPUN YANG BUKAN DARI AL-
QUR'AN.
Al-Qur'an diturunkan bukan untuk jimat tapi sebagai
petunjuk ke jalan yang benar."
2 N I FAQ
Nifaq (kata Arab) NAFIQA’: Salah satu lobang tempat
keluarnya yarbu (hewan sejenis tikus) dari sarangnya (jika
dicari di lobang yang satu, ia keluar dari lobang yang lain)
Nifaq juga dikatakan berasal dan kata NAFAQ : Lobang
tempat bersembunyi.

Menurut Syara’ Nifaq berarti “menampakkan Islam


dan kebaikan, tetapi menyembunyikan kekufuran dan
kejahatan”.
JENIS NIFAQ
NIFAQ I’TIQODIY NIFAQ AMALIY
Nifaq Besar, pelakunya menampakkan
keislaman, tetapi menyembunyikan
kekufuran.
Orang yang termasuk nifaq ini berarti ia Nifaq Amaliy (perbuatan):
keluar dari Islam : melakukan sesuatu yang merupakan
1. Mendustakan Rasulullah atau perbuatan orang-orang munafik, akan
mendustakan sebagian dari apa yang tetapi masih ada iman di dalam hati.
beliau bawa. Nifaq jenis ini tidak membawa
2. Membenci Rasulullah atau membenci pelakunya keluar dari Islam, akan
sebagian dan apa yang beliau bawa. tetapi bisa menjadi wasilah
3. Merasa gembira dengan kemunduran (perantara) bagi pelakunya keluar dari
agama Islam.
4. Tidak senang dengan kemenangan Islam jika dia melakukan perbuatan
Islam. nifaq secara terus-menerus.
‫ةَل ٌ ِمهْن ُ َّن‬3‫ َخ ْص‬3‫ ِفي ِه‬3‫ اَك ن َ ْت‬3‫ َو َم ْن‬،‫ا‬3‫ ُمنَا ِفقًا َخا ِل ًص‬3‫ اَك َن‬3‫ن ِفي ِه‬3َّ ‫ ُك‬3‫ َم ْن‬3‫َأ ْرب َ ٌع‬
‫ َو َذا‬،‫ َخ َان‬3‫ َذا ْاؤتُ ِم َن‬:‫ا‬3‫ َحىَّت يَدَ َع َه‬3‫ ال ِنّ َفا ِق‬3‫ةَل ٌ ِم َن‬3‫ َخ ْص‬3‫ ِفي ِه‬3‫اَك ن َ ْت‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
.‫ َو َذا َخامَص َ فَ َج َر‬،‫ َو َذا عَا َهدَ غَدَ َر‬،‫َح َّد َث َك َذ َب‬
Ada empat hal jika berada dalam diri ‫ِإ‬
munafik sesungguhnya. Jika seseorang memiliki kebiasaan salah satu
seseorang maka ‫ِإ‬ ia akan menjadi

daripadanya maka berarti ia memiliki satu kebiasaan (ciri)


NIFAQ SAMPAI IA MENINGGALKANNYA:
(1) JIKA DIPERCAYA IA KHIANAT,
(2) JIKA BERBICARA IA BERDUSTA,
(3) JIKA BERJANJI IA MEMUNGKIRI, dan
(4) JIKA BERTENGKAR IA BERUCAP KOTOR
(HR. Muttafaq Alaih).
3 RIDDAH (MURTAD)
RIDDAH BERARTI MENGGANTI DZAT ATAU SIFAT SESUATU
(Al-Raghib Al-Ashfahani (tt: 197)
Orang yang melakukan RIDDAH disebut MURTAD, yaitu keluar dari Islam
padahal sebelumnya muslim.
(RIDDAH BERARTI KUFUR SETELAH ISLAM).
jenisnya
1. RIDDAH DENGAN UCAPAN, seperti mencaci Allah atau Rasulullah, atau
mengaku Nabi, dan sebagainya.
2. RIDDAH PERBUATAN, seperti sujud kepada patung, pohon, kuburan, dsb.
3. RIDDAH DENGAN I’TIQAD (KEPERCAYAAN), seperti adanya sekutu
bagi Allah, atau kepercayaan bahwa zina itu halal, dsb.
4. RIDDAH DENGAN KERAGUAN, misal ragu tentang risalah Nabi
Muhammad Saw, dsb.
KUFU
4 R (Bhs. Arab): menutupi, mengingkari
Secara syara’ , kufur berarti mengingkari suatu bagian dari ajaran
Islam, dimana tanpa bagian itu ke-Islam-an seseorang menjadi batal
atau tidak sempurna.

KUFUR BESAR : KUFUR KECIL :


mengingkari bagian tertentu mengingkari bagian
dari Islam yang tanpa bagian tertentu dari Islam yang tanpa
itu ke-Islam-an seseorang bagian itu Ke-Islam-an seseorang
menjadi batal. menjadi sempurna
JENIS KUFUR BESAR
KARENA MENDUSTAKAN
(QS. Al-Ankabut [29]: 68)
a

KARENA RAGU
(QS. Al-Kahfi [18]: 35-38)

KARENA NIFAQ
(QS. Al-Munafiqun [63]: 3)

KARENA ENGGAN DAN SOMBONG


(QS. Al-Baqarah [2]: 34)

KARENA BERPALING
(QS. Al-Ahqaf [46]: 3)
JENIS KUFUR KECIL

Kufur Nikmat (QS. Al-Nahl [10]: 83)

Meninggalkan Shalat
(QS. At-Taubat [9]:11, HR. At-Tirmidzi)

Meminta Bantuan Peramal


(HR. Ahmad)

Bersumpah dgn nama selain Allah


(HR. At-Tirmidzy)

Membunuh orang muslim


(HR. Bukhari-Muslim)
5 ILHAD
ILHAD (bahasa Arab) yang berasal dari kata LAHADA berarti
MELOBANGI.
Maksudnya melobangi berkaitan dengan sikap dan perkataan, yang
berarti menyimpang dari kebenaran.
Terdapat dua bagian makna dari ILHAD, yaitu:
PERTAMA, PERBUATAN SYIRIK AKBAR YANG
MENJADIKANNYA KELUAR DARI IMAN.
KEDUA, BERBUAT KEZHALIMAN TERHADAP KEBENARAN
DAN KETAUHIDAN.
(Al-Raghib Al-Ashfahani, tt: 468)
6 BID’AH
Bid’ah diambil dan kata BADI’A yang berarti membuat sesuatu
yang baru tanpa ada contoh sebelumnya,

‫ هَل ُ ُك ْن‬3‫ا ي َ ُقو ُل‬3‫ َو َذا قَىَض َأ ْم ًرا فَ ن َّ َم‬3‫ َم َاو ِات َواَأْل ْر ِض‬3‫ ال َّس‬3‫ب َ ِدي ُع‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ُ
‫ون‬ُ ‫فَ َي‬
‫ك‬
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk
menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan
kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia. (QS. Al-Baqarah [2]: 117).
IBTIDA’ (membuat sesuatu yang baru) ada dua makna:

1.Membuat sesuatu yang baru dalam hal adat (urusan


keduniaan), seperti penemuan-penemuan modern. Hal
semacan ini boleh-boleh saja, karena hukum asal dalam
adat itu adalah mubah.
2.Membuat sesuatu yang baru dalam agama dan hal ini
haram hukumnya. Karena hukum asal dalam agama
adalah TAUQIF (terbatas pada apa yang diajarkan oleh
syariat).
Rasulullah bersabda:

‫د‬
ٌّ ‫ر‬
َ ‫ُو‬
َ ‫ه‬َ ‫ف‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫س‬َ ْ ‫ي‬َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ ‫ه‬
َ ‫اَن‬ ‫ر‬
ِ ‫م‬
ْ ‫َأ‬ ‫يِف‬ َ
‫ث‬ َ‫د‬ ‫ح‬
ْ ‫َم ْن َأ‬
Barangsiapa yang membuat (sesuatu yang baru) dalam urusan (agama)
kita ini yang bukan darinya (Al-Qur‘an dan Hadits), maka dia adalah
tertolak (HR. Bukhari dan Muslim).

‫َم ْن مَع ِ َل مَع َ اًل لَيْ َس عَلَ ْي ِه َأ ْم ُراَن فَه َُو َر ٌّد‬
Barangsiapa yang melakukan amalan yang tidak ada padanya
urusan (agama) kita, maka ia tertolak (HR. Muslim).
Hukum Bid’ah
Setiap bid’ah dalam agama adalah haram dan sesat, berdasarkan sabda
Rasulullah:

‫َ«و اَّي مُك ْ َو ُم ْحدَ اَث ِت اُأل ُم ِور فَ َّن لُك َّ ُم ْحدَ ثَ ٍة ِب ْدعَ ٌة‬
ٌ ‫ةَل‬ َ ‫ِإ‬ ٍ
.» ‫َو َّ ِب ْدعَة ضَ ال‬ ‫لُك‬ ‫ِإ‬
Jauhilah olehmu perkara-perkara baru, (sebab) sesungguhnya
setiap perkara yang baru itu adalah bid'ah dan setiap bid’ah
adalah sesat
H2N
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Anda mungkin juga menyukai