Anda di halaman 1dari 21

IV.

KODE ETIK
PEKERJAAN SOSIAL
C. Kode etik pekerjaan sosial
C. Kode etik pekerjaan sosial
1. Kode etik NASW
2. Kode etik Internasional
3. Kode etik radikal
4. Signifikansi kode etik
Kode Etik Pekerjaan Sosial
Kode etik yang ditulis secara umum, mencerminkan filsafat
profesi dan menentukan harapan untuk melakukan yang benar.
Fungsi Kode Etik mencakup :
Memandu pembuatan keputusan, mengatur perilaku profesional,
dan menetapkan standar yang digunakan untuk mengevaluasi
profesi. (DuBois & Miley, 2005)
Petunjuk praktik pekerjaan sosial etis, sebagai kriteria
mengadakan evaluasi pada etika yang dipraktikkan secara aktual,
serta sebagai perlambang (seperti palu hakim) bagi pemaksaan
etika pekerjaan sosial dan dasar keputusan untuk menjawab
keluhan-keluhan perilaku yang tidak etis. (Levy, 1992)
Tujuan dari berbagai kode etik
Memberikan para praktisi panduan saat menghadapi dilema praktik
yang meliputi isu-isu etika.
Melindungi masyarakat dari penipu dan praktisi yang tidak kompeten
Melindungi profesi dari kontrol pemerintah; aturan diri sendiri lebih
disukai dari pada aturan negara.
Menciptakan kemungkinan bagi rekan-rekan profesional untuk hidup
dalam keharmonisan satu sama lain dengan mencegah kerusakan diri
yang akan menyebabkan terjadinya percekcokan internal.
Melindungi para profesional dari litigasi; para praktisi yang mengikuti
kode yang menawarkan perlindungan jika dituntut karena malpraktik
1. Kode Etik National Association Of Social Workers
(NASW)
Kode Etik NASW memberikan petunjuk untuk masalah etik praktis.
Kode etik ini diperoleh dari prinsip-prinsip etik, yang pada akhirnya
didasarkan pada nilai-nilai inti profesi pekerjaan sosial, yang meliputi :
Pelayanan
Keadilan sosial
Harga diri dan martabat manusia
Pentingnya hubungan antar manusia
Integritas
Kompetensi
Prinsip-prinsip etika pekerja social

Tujuan utama pekerja sosial adalah untuk membantu orang yang


membutuhkan dan untuk mengatasi masalah-masalah sosial
Para pekerja sosial menentang ketidakadilan sosial
Para pekerja sosial menghormati martabat yang melekat dan nilai
seseorang
Para pekerja sosial mengakui kepentingan dasar hubungan manusia
Para pekerja sosial berperilaku yang dapat dipercaya
Praktik pekerja sosial dalam wilayah kompetensi mereka dan
mengembangkan serta meningkatkan keahlian profesional mereka.
Kode Etik NASW melayani enam tujuan
Kode mengidentifikasi nilai-nilai inti yang merupakan dasar misi pekerja sosial
Kode meringkas prinsip-prinsip etika yang luas yang mencerminkan inti nilai-nilai
profesi dan menetapkan serangkaian standar etika tertentu yang harus digunakan
untuk memandu praktik pekerjaan sosial
Pedoman ini dirancang untuk membantu pekerja sosial mengidentifikasi
pertimbangan yang relevan ketika kewajiban profesional mengalami konflik atau
muncul ketidakpastian etika.
Kode memberikan standar etika dimana masyarakat umum dapat memegang
tanggung jawab seorang pekerjaan sosial professional
Kode sosialisasi nilai, prinsip etika, dan standar etika bagi praktisi yang baru ke
lapangan untuk misi pekerjaan sosial
Kode standar yang mengartikulasikan profesi pekerjaan sosial itu sendiri dapat
digunakan untuk menilai apakah pekerja sosial telah terlibat dalam perilaku tidak etis.
2. Kode Etik International Federation Of Social Workers (IFSW)

1. IFSW mengidentifikasi nilai-nilai dan etika perilaku umum untuk


praktek pekerjaan sosial di seluruh dunia
2. IFSW adalah sebuah organisasi yang mewakili pekerja-pekerja sosial
dan asosiasi profesional dari 77 negara
3. IFSW mengidentifikasi nilai-nilai profesional yang diklaim mengatasi
perbedaan-perbedaan budaya
4. Pembukaan Kode Etik Internasional merangkum nilai-nilai
universal : Pekerjaan sosial berasal dari kemanusiaan, agama dan cita-
cita demokrasi dan filosofis dan dapat diaplikasikan secara universal
untuk memenuhi kebutuhan manusia yang timbul dari interaksi
pribadi-sosial dengan mengembangkan potensi manusia.
Prinsip-prinsip dasar yang diatur dalam kode etik IFSW

1. Setiap manusia memiliki nilai yang unik yang membenarkan pertimbangan


moral untuk orang tersebut.
2. Setiap individu mempunyai hak pemenuhan diri sendiri, sejauh tidak
melanggar hak orang lain dan berkewajiban memberikan konstribusi pada
kesejahteraan sosial
3. Masyarakat harus berfungsi untuk memberikan manfaat yang maksimum
bagi semua anggotanya
4. Pekerja sosial harus berkomitmen pada prinsip keadilan sosial
5. Pekerja Sosial bertanggung jawab untuk menyediakan pengetahuan dan
keterampilan objektif untuk membantu individu, kelompok, komunitas dan
masyarakat didalam pengembangan dan resolusi konflik dan
konsekuensinya.
Prinsip-prinsip dasar yang diatur dalam kode etik IFSW

6. Pekerja sosial diharapkan memberikan pendampingan/ asistensi yang terbaik


untuk semua orang yang mencari bantuan dan nasihat mereka tanpa
diskriminasi yang tidak adil atas dasar gender, umur, kecacatan, warna kulit,
kelas sosial, ras, agama, bahasa, keyakinan politik, atau orientasi seksual.
7. Pekerja sosial menghormati HAM individu dan kelompok sebagaimana
dimaksud dalam deklarasi universal HAM dan konvensi internasional yang
berasal dari deklarasi tersebut
8. Pekerja Sosial menghargai prinsip-prinsip privasi, kerahasiaan dan penggunaan
informasi yang bertanggungjawab di dalam pekerjaan profesionalnya
9. Pekerja sosial diharapkan bekerja dalam kolaborasi penuh dengan klien mereka,
bekerja dengan kepentingan terbaik klien tetapi menghargai kepentingan orang
lain yang terlibat
Prinsip-prinsip dasar yang diatur dalam kode etik IFSW

10. Pekerja Sosial pada umumnya mengharap pertanggung-jawaban


klien dalam kolaborasi yang mereka lakukan
11. Pekerjaan sosial tidak konsisten dengan dukungan langsung atau
tidak langsung individu, kelompok, kekuasaan politik atau struktur
kekuasaan yang menekan sisi kemanusiaan mereka dengan
mempekerjakan teroris, penyiksaan atau tindakan brutal sejenis
12. Pekerja sosial membuat keputusan adil beretika dan memegang
teguh, menghargai prinsip etika deklarasi internasional IFSW dan
standar etika internasional bagi pekerja sosial yang diadop oleh
asosiasi profesional nasional mereka
3. Kode Etik Radikal
Adanya perdebatan mengenai pekerjaan sosial oleh aliran
aktifis sosial dan komitmen keadilan sosial, membuat pekerjaan
sosial menjadi suatu profesi yang radikal.
Para pendukung perspektif radikal, Bertha Reynolds dan Jef
Galper Frey, melihat nilai-nilai dan idealisme pekerjaan sosial
sejalan dengan aliran politik radikal dan semangat revolusioner,
yang menempatkan perhatian orang di atas kepentingan
keuntungan (non profit), dan berusaha untuk memberdayakan
kaum miskin, tertindas, dan terdiskriminasi untuk
memperjuangkan perubahan sosial (Wagner, 1990, hal 7).
Kegiatan pekerjaan sosial radikal yaitu untuk mencari
perubahan progresif di lingkungan sosial seiring
dengan gerakan protes massa pada tahun 1930 dan
gerakan sosial tahun 1960-an, termasuk hak-hak sipil,
anti-perang, wanita, dan gerakan hak-hak
kesejahteraan.
Jeffrey Galper (1975) mengembangkan Kode Etik
Layanan Sosial Radikal untuk merespon kembali
terhadap bias konservatif yang tercermin dalam Kode
Etik NASW
Usulan Galper tentang kode etik radikal
Saya menganggap bahwa kewajiban utama saya adalah mensejahterakan
manusia
Saya akan bekerja ke arah pembangunan sebuah masyarakat yang
berkomitmen untuk ucapan ini, "dari setiap orang menurut kemampuannya,
untuk setiap orang sesuai dengan kebutuhannya."
Saya akan berjuang untuk mewujudkan sebuah masyarakat dimana
kepentingan pribadi dan tindakan pribadi saya konsisten dengan minat dan
tindakan saya sebagai pekerja.
Saya akan menganggap diri saya bertanggung jawab kepada semua,
bergabung untuk perubahan social dan akan menganggap tanggung jawab
mereka bagiku demi kualitas dan cakupan pekerjaan yang kita lakukan dan
masyarakat yang kami ciptakan.
Saya akan bekerja untuk mencapai peradaban dunia yang baik di
mana semua orang dapat bebas dan terbuka dengan satu sama lain
dalam segala hal.
Saya akan menggunakan informasi yang diperoleh dari pekerjaan
saya untuk memfasilitasi kemanusiaan, perubahan revolusioner di
masyarakat. '
Saya akan memperlakukan temuan, pandangan, dan tindakan dari
rekan-rekan dengan memberi penghormatan kepada mereka.
Saya akan menggunakan semua pengetahuan dan keterampilan yang
tersedia untuk saya dalam membawa perubahan radikal dalam
masyarakat
Saya mengakui tanggung jawab saya untuk memberikan ide-ide saya
dan menemukan pengetahuan dan praktek kepada masyarakat.
Saya menerima tanggung jawab saya untuk membantu melindungi
masyarakat terhadap praktik yang tidak etis oleh perorangan atau
organisasi dalam masyarakat.
Saya berkomitmen pada diri sendiri untuk menggunakan diri secara
penuh dalam perjuangan untuk perubahan revolusioner.
Saya mendukung prinsip bahwa semua orang bisa dan harus
berkontribusi terhadap realisasi masyarakat yang manusiawi.
Saya menerima tanggung jawab untuk bekerja ke arah penciptaan
dan pemeliharaan kondisi dalam masyarakat yang memungkinkan
semua orang untuk hidup dengan Kode Etik ini.
Saya menyumbangkan pengetahuan saya, keterampilan, dan
dukungan untuk pelaksanaan suatu masyarakat, demokratis
kemanusiaan, dan masyarakat sosialis komunal.
Hal Penting dari Kode Etik

Mengetahui, memahami, dan menerapkan kode etik


profesional penting untuk para praktisi karena beberapa
alasan.
Sekarang banyak negara mensyaratkan lisensi untuk praktek
pekerjaan sosial. Pemeriksaan lisensi biasanya berisi sejumlah
pertanyaan yang berkaitan dengan kode etik profesional.
Profesional harus mengusahakannya sendiri dengan tepat
dengan mengintegrasikan perilaku profesional mereka
dengan perilaku pribadi mereka.
Kode Etik Peksos
Bab I : Ketentuan Umum
Pasal 1 : Pengertian
Bab II : Perilaku dan Integritas Pribadi
Pasal 2 : Perilaku
Pasal 3: Integritas
Bab III : Kompetensi
Pasal 4 : Kemampuan Profesional
Pasal 5 : Mutu dan Lingkup Pelayanan
Pasal 6 : Kegiatan keilmuan dan Penelitian
Bab IV : Hubungan dengan Klien
Pasal 7 : Hubungan dengan Klien
Pasal 8 : Pekerja Sosial Profesional
Bab V : Hubungan dengan Teman Sejawat
Pasal 9 : Penghormatan, Penghargaan, Keterbukaan terhadap
Teman Sejawat
Pasal 10 : Rujukan terhadap Teman Sejawat
Bab VI : Tanggung jawab terhadap lembaga tempat bekerja
Pasal 11 : Komitmen terhadap organisasi yang mempekerjakannya
• Pasal 12 : Pekerja sosial profesioanal harus bertindak untuk mencegah
dan diskriminasi dalam kebijakan dan praktek-praktek organisasi
yang mempekerjakannya
Pasal 13 : Pekerja sosial harus menggunakan sumber-sumber organisasi
secara tepat menurut tujuannya
Bab VII : Tanggung Jawab terhadap Profesi
Pasal 14 : Tanggung jawab terhadap Profesi
Pasal 15 : Tanggung Jawab terhadap Lembaga Pelayanan
Pasal 16 : Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Pembangian Tugas kelompok
Materi Diskusi Kelompok
Code Etik NASW (Appendix A) halaman 447 – Kelompok I
466
Code of Ethics of IFSW (appendix B), halaman Kelompok II
467 – 472
Kode Etik Ikatan Pekerja Sosial Profesional Kelompok III
Indonesia (IPSPI)

Anda mungkin juga menyukai